Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melihat dinamika yang terjadi sekarang kita sebagai anak bangsa yang merindukan
perubahan Indonesia kearah yang lebih baik, cenderung merasa miris ketika melihat pemikiran,
paradigma dan sikap kawan-kawan mahasiswa yang cenderung menganggap tugas utama
mahasiswa adalah hanya pada kegitan yang berorientasi pada “diri sendiri” tanpa adanya
implementasi nilai-nilai perjuanagan, persamaan hak dan pengabdian pada masyarakat dalam
mengontrol setiap dinamika yang terjadi pada lingkungan yang sejatinya penting bagi perubahan
menyeluruh diberbagai aspek kearah yang lebih baik, karana sebagai mahasiswa kita pun
dituntut untuk tidak hanya berfikir normative dengan aturan-aturan yang mengesampingkan asas
keadilan dan kemanusian.
Disadari atau tidak, pemuda dalam hal ini mahasiswa, sejatinya memiliki peran dan
fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan. Untuk itu, tanggung jawab
dan peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan perlu ditingkatkan Dalam hal ini
mahasiswa adalah yang dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang memiliki pendidikan lebih
tinggi dibandingkan yang lain,sehingga mereka yakin bahwa mahasiswa mampu menyampaikan aspirasi
sebagai bentuk suara hatinya. Secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu
sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent of change),dan sebagai
generasi penerus masa depan (iron stock).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang muncul dan yang akan di bahas adalah :
1. Bagaimana peran dan fungsi mahasiswa sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa?
2. Bagaimana mahasiswa bisa dikatakan sebagai agen of change?
3. Bagaiaman mahasiswa bisa dikatakan sebagai iron stock?

1
C. Tujuan
a) Tujuan umum
Untuk menambah dan membuka wawasan generasi muda terkait peran dan fungsinya
sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa.
b) Tujuan khusus
1. Menjelaskan peran dan fungsi sejati mahasiswa sebagai generasi penerus
2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait generasi penerus sebagai agent
of change dan iron stock
3. Mewujudkan mahasiswa sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa yang
berkarakter dan ideal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran dan Fungsi Mahasiswa Sebagai Generasi Penerus dan Pemimpin Bangsa
a) Pengertian Mahasiswa
Dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978)
mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di
perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu
kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan
tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu
lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Dari pendapat di atas
dapat dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena
hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
Mahasiswa sebenarnya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai kaum intelektual muda dan sebagai generasi penerus bangsa mahasiswa memiliki
peran penting yaitu sebagai “agent of change” karena mahasiswa adalah orang yang
seharusnya dapat membawa perubahan-perubahan yang berdampak positif dan membangun
dalam kehidupan masyarakat serta mampu menanamkan nilai-nilai positif terhadap
masyarakat. Sehingga peran mahasiswa yang sebenarnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

b) Peran dan Fungsi Mahasiswa Sebagai generasi Penerus


Mahasiswa sebagai elemen utama penerus bangsa tentunya merupakan kesatuan yang
sangat penting untuk memajukan dan menjalankan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Mahasiswa sangat dikenal dengan pemikirannya yang sangat kritis, demokratis dan
konstruktif. Suara suara mahasiswa biasanya dianggap sebagai realita social yang ada
dilingkungan masyarakat sehingga sangat pantas jika mahasiswa dianggap sebagai roda
penggerak bangsa.

3
Berikut peran strategis dari mahasiswa :
1. Sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
Mahasiswa dapat menjadi kontrol bagi berjalannya pemerintahan. Baik dalam pembuatan
kebijakan maupun peraturan yang dilakukan oleh pemerintah. Mahasiswa juga bisa sebagai
penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Aspirasi ini bisa dilakukan oleh mahasiswa
dengan salah satunya dengan cara demonstrasi, tetapi demonstrasi yang dilakukan harus
sesuai dengan peraturan.
2. Sebagai agen perubahan (agent of change)
Sebagai kaum intelektual peranan mahasiswa sangat dibutuhkan dan penting dalam
perubahan bangsa. Mahasiswa dapat merealisasikan teori yang di pelajarinya di kampus,
terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa juga harus berpikir kritis, serta
memberikan inovasi inovasi terhadap suatu masalah
3. Sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa adalah penerus dan harapan bangsa untuk melakukan perubahan. Sebagai
golongan muda pasti pada waktunya akan menggantikan golongan tua, baik pada orginasasi
maupun pada pemerintahan. Oleh karena itu sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita
mempersiapkan diri sebagai garda penerus perubahan bangsa di masa depan.
4. Moral Force
Mahasiswa harus punya moral yang baik agar bisa merubah bangsa ke arah lebih baik.
Apalagi seperti kondisi bangsa saat ini yang selalu dibayangi kasus korupsi. Mahasiswa
sebagai generasi penerus diharapkan memiliki akhlak terpuji dan moral yang baik dengan
harapan ketika mereka menempati posisi pemerintahan, hal yang tidak diinginkan seperti
kasus korupsi dan hal-hal yang menyimpang lainnya bisa dihapuskan. Mereka dituntut untuk
memberikan teladan yang baik demi perubahan bangsa. Moral Foce inilah yang akan
menumbuhkan jiwa leadership dalam benak mahasiswa. Tentunya dengan jiwa leadership ini
akan menjadikan mahasiswa sebagai teladan yang bijak.

4
B. Mahasiswa Sebagai Agen of Change
a) Agent of Change
Agent of change merupakan bentuk kesadaran, tanggung jawab, kepedulian, kepekaan
untuk memajukan, memperbaiki, meningkatkan kualitas, memenuhi harapan dan sebagainya.
Semuanya bertujuan untuk perbaikan dan berbuat kebaikan. Agen perubahan bisa saja justru
dimusihi, dianggap sok tahu, sok bersih, sok modern, melanggar aturan dan ketentuan yang
sudah ada. Bisa saja akan dabel buruk bahkan dikembangkan menjadi kebencian.
Pada masa sekarang ini perubahan begitu cepat dan dinamis. Bagi yang tidak mampu
mengikuti mungkin akan ditinggalkan. Kalau sejajar dan seimbang dengan perubahan maka
akan terengah-engah mengikuti perubahan. Tetapi kalau mampu lebih maju dari perubahan
maka akan mampu memimpin perubahan. Melakukan perubahan bukan sekedar merubah
tanpa tahu esensi perubahan. Melakukan suatu perubahan itu berarti :
1. Mampu belajar memperbaiki dari masa lalu. Yang berarti mampu menangkap dan
memberdayakan potensi-potensi yang ada, menjadikan tantangan dan kelemahan menjadi
suatu peluang atau harapan untuk dapat hidup tumbuh dan berkembang.
2. Siap menghadapi dan memenuhi harapan dan tuntutan masa kini yang modern, dinamis,
cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel dan informatif.
3. Mampu menyiapkan untuk masa yang akan datang menjadi lebih: sempurna, baik, maju,
modern, dinamis, cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel dan informatif.
Menjadi agen Peruban adalah jiwa yang sadar, peka, peduli dan mempunyai mimpi ke
depan untuk membawa kemajuan. Tidak mudah implementasinya. Selain menghadapi
kelompok-kelompok status quo, kelompok-kelompok yang resistan terhadap perubahan juga
akan menghadang dan berusaha menentang suatu perubahan karena merasa previlagenya
tergangganggu. Berani melakukan perubahan adalah awal dari kemajuan. Walau mungkin
akan menghadapi tantangan, namun setidaknya mendobrak pintu kedunguan yang menjadi
lambang kehancuran melalui perubahan adalah suatu langkah pertama yang mendasari pada
langkah-langkah selanjutnya.
b) Faktor-Faktor yang diperlukan untuk Melancarkan Proses Perubahan
 Motivasi
Motivasi memegang peranan yang penting dalam menjamin kelancaran suatu
perubahan. Setiap orang yang memutuskan untuk berubah harus memiliki motivasi yang

5
kuat untuk berubah. Tanpa motivasi yang kuat dapat dipastikan perubahan yang akan
dilakukan bakal menghadapi tantangan yang oleh orang tersebut dirasakan sangat
berat.Tujuan yang besar hanya bisa dicapai dengan bermodalkan motivasi yang kuat.
Semakin besar tujuan perubahan yang ingin dicapai, semakin besar pula modal motivasi
yang harus disiapkan oleh organisasi bisnis tersebut.
 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan melaksanakan perubahan harus didefinisikan
dengan jelas di awal. Tujuan yang terdefinisi dengan jelas akan membuat individu-
individu di dalam perubahan tersebut merasa tenang dalam menjalankan perubahan yang
diprogramkan.Setelah tujuan perubahan yang ingin dicapai seseorang sudah terdefinisi
dengan jelas, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi peran dan
tujuan dari masing-masing individu dalam perubahan tersebut.
 Rencana
Buatlah rencana perubahan yang akan dilakukan untuk memastikan tujuan yang
sudah ditetapkan dapat tercapai. Rencana ini sangat penting karena goal without a plan is
just a wish. Yang perlu diingat adalah kita harus menentukan time frame atau deadline
dalam rencana yang kita buat terutama apabila yang kita buat merupakan rencana jangka
panjang. Tidak menjadi soal apabila setelah kita memiliki rencana ternyata pada saat
pelaksanaan terjadi sesuatu yang melenceng dari rencana kita semula karena dengan
memiliki rencana kita akan memiliki semacam acuan untuk selalu kembali ke track jika
pada fase pelaksanaan perubahan sesuatu terjadi di luar rencana.
 Tindakan
Faktor keempat ini lah yang akan menentukan berhasil tidaknya suatu perubahan
karena sesuatu hanya akan terwujud karena adanya tindakan. Percuma saja kita sudah
memiliki motivasi, tujuan, dan rencana yang sangat bagus jika tidak diwujudkan dalam
suatu tindakan.
Ada dua hal yang penting yang selalu ada dalam tindakan yang powerful yaitu
“disiplin”dan “fokus”. Tidak ada suatu keberhasilan besar yang muncul tanpa disiplin dan
fokus dalam action karena kalau kita menginginkan suatu hasil yang luar biasa maka kita
harus menjalani suatu proses yang luar biasa.
 Pengetahuan

6
Semua faktor yang telah disebutkan sebelumnya harus dilaksanakan dengan
menggunakan pengetahuan. Motivasi dibangun dengan pengetahuan mengenai
membangun motivasi, tujuan ditentukan dengan pengetahuan tentang menetapkan tujuan
yang baik, rencana juga dibuat harus dengan pengetahuan mengenai metode perencanaan
yang efektif, dan tindakan harus dilakukan dengan pengetahuan yang diperlukan untuk
bertindak. Karena itu tidaklah berlebihan jika pengetahuan dikatakan sebagai faktor
paling penting dalam mengkatalis perubahan.
C. Mahasiswa Sebagai Iron Stock
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-
manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat
menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset,
cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi
yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan
tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia
kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila
tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Dalam konsep Islam sendiri, peran pemuda sebagai generasi pengganti tersirat dalam Al-
Maidah:54, yaitu pemuda sebagai pengganti generasi yang sudah rusak dan memiliki karakter
mencintai dan dicintai, lemah lembut kepada orang yang beriman, dan bersikap keras
terhadap kaum kafir.
Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan
besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda
depan perubah kondisi bangsa.

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai
kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent of change),dan sebagai generasi penerus
masa depan (iron stock). Selain itu, seorang mahasiswa sebagai generasi penerus dan pemimpin
bangsa harus mempunyai karakter dan jiwa pemimpin yang ideal, yang mana harus memiliki
nilai lebih dalam kehidupannya. Sejatinya, generasi penerus dan pemimpin yang ideal harus
tanguh, mandiri, tidak mudah putus asa, bertanggung jawab, berani, tegas, bertindak yang
berlandaskan pancasila serta peka terhadap isu dan kejadian di sekitarnya.

B. Saran
Dalam mewujudkan peran mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa mulailah dari hal
kecil di kehidupan sehari hari . seperti jujur dalam berkata kata, melakukan sebuah inovasi untuk
perubahan di dalam belajar, ataupun belajar menjadi sebuah pemimpin di dalam sebuah regu .
ingatlah sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil .

8
DAFTAR ISI

http://arifawaludin911.blogspot.com/2015/11/peran-mahasiswa-sebagai-generasi.html

Anda mungkin juga menyukai