Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi
tentang “Penggunaan kata baku dan istilah dalam bahasa Indonesia”.
Dimana materi ini akan menjadi pembelajaran kepada kita untuk mengenal
kata baku dan istilah dalam bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kata baku dan istilah dalam bahasa
Indonesia?
2. Bagaimana penggunaan kata baku, istilah dalam bidang ekonomi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini:
1. Pengenalan kata baku dan istilah dalam bahasa Indonesia
2. Penggunaan kata baku, dan istilah dalam bidang ekonomi
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Manfaat praktis
Hasil diskusi ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan
pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pengertian, penggunaan, istilah, dan istilah kata baku dalam bidang
ekonomi.
2. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
pengertian, penggunaan, istilah, dan istilah kata baku dalam bidang
ekonomi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan Kata Baku dan Istilah dalam Bahasa Indonesia

A. Penjelasan Kata Baku

Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa yang telah di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang sudah
benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama
dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku
umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan
maupun dalam pengungkapan kata-kata.

B. Ciri-Ciri Bahasa Baku

1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah


Contoh :
Baku - Tidak baku
Saya - gue
Merasa - ngerasa
Ayah - bokap

2. Tidak dipengaruhi bahasa asing


Contoh :
Baku - Tidak baku
Banyak guru - banyak guru-guru
Itu benar - itu adalah benar
Kesempatan lain - kesempatan yang lain

3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan


Contoh :
Baku - Tidak baku
Bagaimana - gimana
Begitu - gitu

2
Tidak - nggak/gak
4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit (terus terang atau jelas)
Contoh :
Baku - Tidak baku
Ia mendengarkan radio - ia dengarkan radio
Anak itu menangis - anak itu nangis
Kami bermain bola di lapangan - kami main bola di lapangan

5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat


Contoh :
Baku - Tidak baku
Sehubungan dengan - sehubungan
Terdiri atas/dari - terdiri
Seorang pasien - seseorang pasien
Dan lain sebagainya - dan sebagainya
Siapa namamu ? - siapa namanya?

6. Tidak mengandung makna ganda, tidak rancu


Contoh :
Baku - Tidak baku
Menghemat waktu - mempersingkat waktu
Mengatasi berbagai ketinggalan - mengejar ketinggalan

7. Tidak mengandung arti pleonasme (pemakaian kata-kata yang lebih


daripada apa yang diperlukan)
Contoh :
Baku - Tidakbaku
Para juri - para juri-juri
Mundur - mundur ke belakang
Pada zaman dahulu - pada zaman dahulu kala
Hadirin - para hadirin

3
8. Tidak mengandung hiperkorek (kesalahan berbahasa yang terjadi akibat
membetulkan bentuk yang sudah benar sehingga menjadi salah)
Contoh :
Baku - Tidak baku
Hutang - utang
Jadwal - jadual
Syah - sah
Akhir - ahir

C. Fungsi Kata Baku

1. Pemersatu
Pemakaian kata baku sesuai EYD dapat menjadi pemersatu dari beragam
suku, etnis, atau kelompok yang beranekaragam di Indonesia. Kekhasan dialek
bahasa pada masing-masing daerah dapat dipersatukan dengan bahasa baku
sehingga menjadi satu kesatuan, yakni Bahasa Indonesia.

2. Pembeda
Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Maka,
penerapan bahasa baku atau Bahasa Indonesia yang benar dapat memperkuat rasa
nasionalisme masyarakat Indonesia.

3. Pemberi Wibawa
Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan
kewibawaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata
dengan baik dan benar akan memperoleh wibawa dan kehormatan di mata orang
lain. Dan pada akhirnya dapat membuat orang lain kagum atas bahasa Indonesia.

4. Kerangka Acuan
Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar
atau tidaknya pemakaian dan penerapan bahasa seseorang.

4
D. Istilah dalam Bahasa Indonesia

Sudah terlalu sering kita mendengar dan menggunakan kata istilah. Tiap
bidang ilmu memiliki istilah-istilah khusus. Biologi memiliki berbagai istilah
yang secara khusus hanya kita temukan pada bidang ilmu itu. Matematika
memiliki istilah-istilah khusus untuknya dan begitu juga pertanian. Bidang-bidang
kehidupan atau kemasyarakatan pun memiliki istilah-istilah khusus.
0. Pengertian istilah
Buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah memberikan definisi istilah
adalah sebagai berikut :
"Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang
tertentu".
Dari definisi di atas kita mendapatkan penjelasan bahwa istilah dapat
berupa kata atau gabungan kata. Yang berupa kata misalnya: fonem, morfem,
daya, suhu, partikel, radiasi, inflasi, larutan, himpunan, dll. Yang berupa gabungan
kata misalnya : hak pilih, hak milik, daya kuda, tenaga listrik, pintu air, tiang
pancang, rumah pompa, kerja sama, anggaran berimbang, mata anggaran dan
sebagainya.
Untuk mencari makna ungkapan kita dapat menggunakan kamus
ungkapan. Untuk mencari makna suatu istilah kita juga dapat menggunakan
kamus. Bukan kamus umum, melainkan kamus istilah.

b. Contoh istilah kata baku dan tidak baku

No. Kata Baku Kata Tidak Baku


1. Abjad Abjat
2. Advokat Adpokat
3. Kategori Katagori
4. Konferensi Konperensi
5. Konkret Konkrit
6. Kiai Kyai
7. Praktik Praktek

5
8. Provinsi Propinsi
9. Risiko Resiko
10. Rezeki Rejeki
11. Izin Ijin
12. Sekretaris Sekertaris
13. Sistem Sistim
14. Zaman Jaman
15. Zona Zone

2.2 Penggunaan Kata Baku dan Istilah dalam Bidang Ekonomi

Kata-kata baku yaitu kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut dengan
kata tidak baku jika kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. ketidakbakuan suatu kata bukan hanya ditimbulkan oleh salah
penulisan saja, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan
penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu
muncul dalam percakapan kita sehari-hari.

A. Penggunaan Kata Baku

Kata baku biasanya sering digunakan ketika :


1. Membuat karya ilmiah
2. Membuat surat lamaran pekerjaan
3. Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya
4. Membuat laporan
5. Membuat nota dinas
6. Saat berpidato dan rapat dinas
7. Saat musyawarah atau diskusi
8. Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-
lain.

6
B. Contoh Kata Baku

Adapun contoh kata baku seperti: aktif, pasif, apotek, efektif, karena, foto,
biosfer, bus, objek, november, praktik, negeri, teknik, daftar, nasihat dan lain-lain.
Kalimatnya: Pada hari ini saya akan keluar kota.

C. Istilah dalam Bidang Ekonomi

Untuk mencari makna ungkapan kita dapat menggunakan kamus


ungkapan. Untuk mencari makna suatu istilah kita juga dapat menggunakan
kamus. Bukan kamus umum, melainkan kamus istilah.
Untuk itu, berikut kami tuliskan daftar istilah dalam bidang ekonomi
dalam :

1. Aset : kekayaan.
2. Akumulasi : proses penambahan modal (uang tunai, mesin-mesin,
dsb.
3. Bankir : orang yang memperdagangkan uang ; cukong.
4. Bank : kantor penyimpanan, perkreditan keuangan.
5. Banker : direktur bank.
6. Barter : perdagangan dengan saling menukar barang.
7. Bonanza : sumber rejeki (keuntungan, kebahagiaan).
8. Bonus : honor tambahan di luar gaji (uang ekstra).
9. Brankas : lemari tempat menyimpan uang, barang-barang berharga.
10. Bursa : tempat memperjualbelikan saham.
11. Butik : toko yang menjual barang-barang yang bermutu baik
(pakaian dan perlengkapannya).
12. BULOG : Badan Urusan Logistik.
13. Catering : melayani segala kebutuhan untuk pesta.
14. Cek : surat berharga yang dapat difungsikan sebagai alat
pembayaran. Anda bisa mengetahui surat berharga lainnya di artikel
informasi : 5 Jenis surat berharga yang pernah ada
15. Cicilan : angsuran.

7
16. Cukai : pajak atau bea yang dikenakan pada barang impor dan
barang konsumsi.
17. Devisa : Uang negara yang ada di luar negeri ; alat pembayaran.
18. Devaluasi : penurunan nilai mata uang suatu negara terhadap mata
uang asing, negara lain
19. Distributor : penyalur.
20. Diskonto : potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang
yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan sebelum waktunya.
21. Diskon : potongan, korting, rabat.
22. Efek : surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan.
23. Efektif : berhasil guna.
24. Efisien : berdaya guna.
25. Ekspor : pengiriman barang ke luar negeri.
26. Eksportir : pengekspor.
27. Eksploitasi : pengusahaan ; pengerukan kekayaan (alam, dan lain-
lain).
28. Ekspor nonmigas : barang-barang yang diekspor selain minyak
tanah dan gas.
29. Ekstraktif : mengusahakan barang-barang yang telah disediakan
barang.
30. Embargo : pelarangan lalu-lintas barang (antar negara)
31. Embarkasi : pemberangkatan dengan kapal terbang atau kapal laut.
32. Emiten : badan usaha (pemerintah yang mengeluarkan kertas
berharga untuk diperjualbelikan.
33. Faktur : daftar barang kiriman yang dilengkapi keterangan nama,
dan harga yang harus dibayar.
34. Firma : perserikatan dagang yang didirikan dalam rangka usaha
bersama di bawah satu nama yang setiap anggotanya ikut bersama-sama
bertanggung jawab.
35. Fluktuasi : gejala yang menunjukkan turun naiknya harga karena
pengaruh permintaan dan penawaran yang tidak menentu.
36. Finansial : keuangan.

8
37. Gadai : pinjam-meminjam keuangan dengan batas waktu dan
jaminan barang yang telah ditentukan.
38. Galat : cacat, keliru, salah.
39. Garmen : pakaian jadi.
40. Harga : nilai barang yang ditentukan atau yang dirupakan dengan
uang.
41. Hipotik : kredit yang diberikan atas dasar jaminan berupa benda
tak bergerak.
42. Hiperinflasi : inflasi yang berlebihan.
43. Hibah : pemberian sesuatu kepada orang lain atas dasar kerelaan
(mengalihkan hak atas sesuatu kepada orang lain).
44. Investasi : penanaman modal.
45. Inflasi : kemerosotan nilai uang karena banyaknya uang yang
beredar.
46. Inefisiensi : tidak efisien.
47. Kasir : pemegang kas (juru bayar).
48. Kapasitas : daya muat.
49. Komoditi : barang dagangan.
50. Kurtase : uang jasa (komisi, upah).
51. Komersial : bersifat dagang.
52. Konsumsi : memakai barang atau jasa.
53. Konsumen : pemakai barang atau jasa.
54. KIK : Kredit Investasi Kecil.
55. KCK : Kredit Candak Kulak.
56. KMKP : Kredit Modal Kerja Permanen.
57. Klaim : tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang
berhak memiliki sesuatu.
58. Kurs : harga uang suatu negara dibandingkan dengan nilai harga
mata uang negara asing.
59. Manajemen : pengelolaan.
60. Manajer : pengelola.
61. Natuna : barang yang sebenarnya bukan dalam bentuk uang.

9
62. Moneter : masalah keuangan.
63. Nasabah : orang yang punya pertalian dengan bank, dan lain-lain.
64. Neto : pendapatan bersih.
65. NNP : nett national product (produk nasional neto).
66. Obligasi : surat pinjaman dengan bunga tertentu dari lembaga
keuangan yang dapat diperjualbelikan.
67. Oligopoli : keadaan pasar yang produsen pembekal barang sangat
terbatas sehingga dari mereka dapat mempengaruhi harga pasar.
68. Pasar nyata : pasar yang menjual barang-barang secara nyata dan
dapat dilihat.
69. Pasar abstrak : pasar yang menjual barang-barang yang tidak
tersedia secara nyata (hanya lewat contoh saja).
70. Pialang : makelar, perantara dalam jual beli barang, dan
sebagainya.
71. Premi : uang hadiah (atas prestasi kerja, dan sebagainya).
72. Pasaraya : supermarket ;' toserba ; waserda.
73. Rekanan : partner kerja dalam bisnis.
74. Resesi : kelesuan dalam aktivitas dagang.
75. Transaksi : persetujuan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau
yang dianggap baku adalah pemakaian bahasa Indonesia yang baku dan benar,
maksudnya pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal
bahasa baku. Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar adalah
pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia baku

3.2 Saran
Menurut kami, masih banyak mahasiswa yang salah dalam penggunaan
kata baku. Maka dari itu, mahasiswa perlu menerapkan kata baku sesuai dengan
fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. 75 istilah ekonomi lengkap. Tersedia pada


:https://www.enjang.com/2015/03/75-istilah-bidang-perekonomian.html.
Diakses pada : 30 September 2018

Anonim. 2014. Pengertian Istilah dan Contoh Istilah. Tersedia pada :


https://www.enjang.com/2014/01/pengertian-istilah-dan-contoh-
istilah.html. Diakses pada : 29 September 2018

Anonim. 2016. Penggunaan Kata Baku. Tersedia pada :


http://bukubinder.blogspot.com/2016/04/a_26.html. Diakses pada : 30
September 2018

Tanck Roy. 2010. Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa. Tersedia
pada : http://njiee.blogspot.com/2010/12/penggunaan-kata-baku-dalam-
bahasa.html. Diakses pada : 30 September 2018

12

Anda mungkin juga menyukai