Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum Matematika merupakan ilmu yang mempelajari pola dari
struktur, perubahan, dan ruang secara informal. Dan dapat pula disebut sebagai
ilmu tentang bilangan dan angka. Matematika merupakan alat yang dapat
memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstraksi,
idealisasi, atau generalisasi untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. Contoh
sederhana dalam kehidupan sehari-hari pada saat kita mau mengatur uang belanja
bagi ibu rumah tangga, uang saku anak-anak, mengatur uang kiriman bagi anak
kost, dan lain-lain secara tidak langsung semuanya merupakan bagian dari
Matematika, yang mana hal itu membutuhkan suatu pemecahan masalah. Oleh
karena itu, masalah tersebut dapat dicari solusinya dengan menggunakan ilmu
Matematika, walaupun tidak dipungkiri bahwa Matematika hanya sebatas ilmu
yang dipelajari untuk itu. Padahal jika ditelaah lebih mendalam, sebenarnya
Matematika banyak sekali terapannya, yaitu: dalam Fisika, Kimia, Biologi, juga
dalam bidang ilmu sosial, dan lain-lain.
Kalkulus merupakan salah satu cabang dari ilmu Matematika yang
mempelajari tentang hal-hal yang berhubungan dengan pencarian
tingkat perubahan (pencarian arah/garis singgung pada suatu kurva) dan
pencarian area yang terletak di bawah kurva. Dan di dalam Kallkulus terdiri dari
beberapa materi, diantaranya adalah konsep Turunan (Derivatif). Turunan
(derivatif) tidak lain merupakan hasil dari suatu proses pendiferensialan atau
diferensiasi dari suatu fungsi. Jadi, turunan erat sekali hubungannya dengan
diferensial. Jika kita ingin menentukan turunan dari suatu fungsi, maka yang perlu
dilakukan adalah melakukan pendiferensialan fungsi tersebut. Dan hasil yang
diperoleh dari proses pendiferensilan itu disebut turunan (derivatif). Diferensial
membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan
kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pembahasan dari koefisien difrensial baku ?
1.2.2 Bagaimana pembahasan fungsi dari suatu fungsi ?
1.2.3 Bagaimana pembahasan dari perkalian fungsi ?
1.2.4 Bagaimana pembahasan dari pembagian fungsi ?
1.2.5 Bagaimana pembahasan dari persamaan parametrik ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pembahasan dari koefisien difrensial baku ?
1.3.2 Untuk mengetahui pembahasan fungsi dari suatu fungsi ?
1.3.3 Untuk mengetahui pembahasan dari perkalian fungsi ?
1.3.4 Untuk mengetahui pembahasan dari pembagian fungsi ?
1.3.5 Untuk mengetahui pembahasan dari persamaan parametrik ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Koefisien Diferensial Baku

Berikut adalah bentuk-bentul koefisien differensial Baku yang


berlakuk dan diterapkan dalam pembahasan tentang turunan :

𝑑𝑦
No y = f(x)
𝑑𝑥

1 xn nxn-1

2 ex ex

3 ekx kek.x

4 ax ax . ln a

1
5 ln x
𝑥

1
6 log ax
𝑥 . ln 𝑎

7 sin x cos x

8 cos x - sin x

9 tan x sec2 x

10 cotg x - cosec2 x

11 sec x sec x . tg x

12 Cosec x - cosec x . cotg x

Beberapa teorema turunan yang diterapkan bersamaan dengan koefien


differensial baku di atas diantaranya adalah :
1. Jika y = ( a + bx )n

3
𝑑𝑦
2. Jika y = kxn maka 𝑑𝑥 = k.d (xn) = k . nxn-1

3. Jika y = ( a + bx )n ,dimana a dan b bilangan positif maka :


𝑑𝑦
= n (a + b )n-1 . d ( a + bx)
𝑑𝑥
𝑑𝑦
= n ( a + bx )n-1 . {d (a) + d (bx)}
𝑑𝑥

4. Jika y = a sin n x dimana a dan n bilangan bulat positif, maka turunannya


adalah:
𝑑𝑦
= a . {d (sin n x )} = a . n sin n-1 x . d (sin x)
𝑑𝑥

5. Jika y = f (x). g { g (x) } ,dimana f(x) dan g(x) merupakan fungsi-fungsi


yang terturunkan, maka turunannya adalah:
𝑑𝑦
= d . { f (x) } . g (x) + f (x) . d {g(x)}
𝑑𝑥

atau :
𝑑𝑦
= f’ (x) . g (x) + f (x) . g’ (x)
𝑑𝑥
𝑓(𝑥)
6. jika y = 𝑔(𝑥) dimana f(x) dan g(x) merupakan fungsi-fungsi yang

terturunkan, maka turunan dari fungsi tersebut adalah :


𝑑𝑦 𝑑{𝑓(𝑥)}.𝑔(𝑥) − 𝑓(𝑥). 𝑑{𝑔(𝑥)}
=
𝑑𝑥 {𝑔(𝑥)}2

Contoh soal:
1. x5 = 5x4
2. sin x = cos x
3. e3x = 3e3x
4. ln x = 1/x
5. tan x = sec2x
6. 2x = 2xln 2
7. cosh x = sinh x
8. log10 x = 1/(x ln 10)
9. a3 = 0
10. cos x = –sinx

4
2.2 Fungsi dari Suatu Fungsi

Turunan menyatakan perubahan suatu fungsi dalam sesaat. Perhatikan


gambar berikut :

Contoh 1

Tentukan turunan pertama dari f(x) = 4x-3

Jawab :

f(x) = 4x – 3

f( x + h) = 4(x + h) – 3

= 4x + 4h -3

Sehingga f’(x) = 4

Contoh 2

Tentukan turunan dari f(x) = 3x2

Jawab :

f(x) = 3x2

f(x + h) = 3 (x + h)2

= 3 (x2 + 2xh + h2) = 3x2 + 6xh + 3h2

Maka f’(x) = 6x+6

5
 Rumus-Rumus Turunan

Turunan f(x) = axn adalah f’(x) = anxn-1 atau = anxn-1

Contoh 1

Jika f(x) = 3x2 + 4 maka nilai f1(x) yang mungkin adalah ….

Pembahasan :

f(x) = 3x2 + 4

f1(x) = 3.2x

= 6x

Contoh 2

Nilai turunan pertama dari: f(x) = 2(x)2 + 12x2 – 8x + 4 adalah …

Pembahasan :

f(x) = 2x3 + 12x2 – 8x + 4

f1(x) = 2.3x2 + 12.2x – 8

= 6x2 + 24x -8

2.3 Perkalian Fungsi


A. Turunan Perkalian Dua Fungsi Linier

Jika kita memiliki persamaan y=f(x).g(x) dengan f(x) dan g(x)


memiliki satu variable linier yang dapat kita tulis y= (ax+b).(cx+d), maka
untuk mendapatkan nilai turunanya maka kita menggunakan pemisalan
(ax+b)=U dan (cx+d)=V, sehingga kita mendapatkan rumus atau nilai turunan
sebagai berikut: f ’(x)= U(x). V(x) maka f ’(x)= U’. V + U. V’

Contoh Soal :
1
a. f(x)= ( x+5) (2x-1)
4

6
1
Misalkan U= ( x+5) V=(2x-1)
4

1
U’= V’=2
4

 f’(x)= U’. V + U. V’
1 1
f’(x)= . (2x-1) + ( x+5) . 2
4 4

1 1 1
f’(x)= x- + x + 10
2 4 2

39
f’(x)= x -
4

B. Turunan Perkalian Dua Fungsi pangkat 2 atau lebih

Turunan perkalian dua fungsi pangkat 2 atau lebih ini rumusnya sama
dengan yang diatas namun yang membedakan nanti pada saat perhitungan.

Contoh Soal:

a. f(x)= (3x2+7) (9x-4)


Misalkan U= (3x2+7) V= (9x-4)

U’= 6x V’=9

 f’(x)= U’. V + U. V’
f’(x)= 6x . (9x-4) + (3x2+7) . 9

f’(x)= 54x2 -24x + 27x2 + 63

f’(x)= 81x2 -24x + 63

b. f(x)= (8x5-3) (x2-4)


Misalkan U= (8x5-3) V= (x2-4)

U’= 40x4 V’=2x

 f’(x)= U’. V + U. V’
f’(x)= 40x4 . (x2-4) + (8x5-3) . 2x

f’(x)= 40x6 – 160x4 + 16x6 – 6x

f’(x)= 56x6 – 160x4 – 6x

7
C. Turunan Perkalian Dua Fungsi
Jika kita memiliki persamaan y=f(x).g(x).h(x) dengan f(x), g(x) dan
h(x) yang dapat kita tulis y= (ax+b).(cx+d).(ex+f), maka untuk mendapatkan
nilai turunanya maka kita menggunakan pemisalan (ax+b)=U , (cx+d)=V dan
(ex+f)=W, sehingga kita mendapatkan rumus atau nilai turunan sebagai
berikut: f ’(x)= U(x). V(x) . W(x) → f ’(x)= U’. V . W + U. V’ . W + U. V .
W’

Contoh Soal:

a. f(x)= (6x3-2) (5x2+4) (8x-3)


Misalkan U= (6x3-2x2) V= (5x2+4x) W= (8x-3)

U’= 18x2 – 4x V’= 10x + 4 W= 8

 f’(x)= U’. V . W + U. V’ . W + U. V . W’

f’(x)=(18x2 – 4x) (5x2+4x) (8x-3) + (6x3-2x2) (10x + 4) (8x-3) + (6x3-2x2)


(5x2+4x).8

f’(x)=(720x5 + 146x4 – 284 x3 +48x) + (480x5 -148x4 -76x3+24x2) + (


240x5-112x4- 64x3)

f’(x)= 1440x5 – 114 x4 – 424x3 +24x2 +48x

2.4 Pembagian Fungsi


Jika kita pesamaan y = f(x)/g(x), dengan f(x),g(x) memiliki satu
variabel linier ; atau dapat kita tulis y = (ax + b)/(cx + d), maka untuk
mendapat nilai turunannya adalah kita bisa memisalkan ax +b = u dan cx + d
= v, sehingga kita mendapatkan nilai turunan sebagai berikut:

𝑢 𝑢′ .𝑣−𝑢.𝑣′
Jika Y = ,maka didapat Y’ =
𝑣 𝑣2

Dimana : u = f(x) u’ = f’(x)


v = g(x) v’ = g’(x)

8
Misalkan :

Contoh soal
1
1) Jika f(x) = 𝑥 maka f'(x) = ...

Pembahasan
Misal:
U = 1 maka U' = 0
V = x maka V' = 1
Jadi,

−1
F'(x) =𝑋 2
(x2 + 1)
2) Jika f(x) = ) maka f'(x) = ...
(x −1)

Pembahasan
Misal:
U = x2 + 1 maka U' = 2x
V = x - 1 maka V' = 1

9
Jadi,

(𝑋 4 + 2)
3) Jika f(x) =(𝑋 2 − 2) maka f'(1) = ...

Pembahasan
Misal:
U = x4 + 2 maka U' = 4x3
V = x2 - 2 maka V' = 2x

Jadi,

2.5 Persamaan Parametrik

Kurva-kurva yang berada dalam bidang datar dapat representasikan


dalam bentuk persamaan parametrik. Dalam persamaan ini, setiap titik-titik
pada kurva x dan y merupakan fungsi dari t. Variabel t dinamakan parameter.
Secara singkat ditulis: x = x (t)

y = y (t)

10
A. Membuat Sketsa Kurva Persamaan parametrik

1. Gambarlah kurva persamaan parametrik: x = t, y = t2 untuk -4 ≤ t ≤ 4 Jawab

a. Pertama-tama kita buat tabel yang terdiri dari kolom t, x dan y.


Kemudian plot nilai-nilai x terhadap y, untuk mempermudah dapat
menggunakan perangkat lunak.
 Tabel t,
x dan y  Kurva antara x dan y

t x=t y = t2

-4 -4 16
-3 -3 9
-2 -2 4
-1 -1 1
0 0 0
1 1 1
2 2 4
3 3 9
4 4 16

Kurva yang dihasilkan berupa parabola.

B. Mengubah Persamaan Parametrik Menjadi Persamaan Kartesian


1. Ubahlah persamaan parametrik ke dalam bentuk kartesian :

a. x = t - 1, y = t2

b. x = 2cos t dan y = 2 sin t

11
Pembahasan :

a. x = t - 1, y = t2
 persamaan parametrik :
x =t–1t=x+1
y = t2 2 2
y = (x + 1) = x + 2x + 1

 persamaan kartesian : y = x2 + 2x + 1
Ini adalah persamaan kuadrat, kurvanya berupa parabola
b. x = 2cos t dan y = 2 sin t
 persamaan parametrik : x = 2cos t dan y = 2 sin t
x y
cos t  sin t 
2 2

 persamaan kartesian: sin2t + cos2t = 1

y  2  x 2

    1

 2  2 

x 2  y2  4
Ini adalah persamaan lingkaran yang berpusat di (0, 0) dan berjari-jari 2

C. Mengubah Persamaan Kartesian Menjadi Persamaan Parametrik


1. Tentukan persamaan parametrik dari persamaan kartesian xy = 9
Jawab :
Misal x  3t

3
xy  9  3ty  9  y 
t
Jadi persamaan parametrik: x  3t , y = 3/t

12
2. Tentukan persamaan parametrik dari persamaan kartesian y  6 x 1 x2
Jawab :
Misal x = sin

y  6sin  1 sin2 
y  6sin  cos
y  3sin 2
Jadi persamaan parametrik: x = sin, y = 3sin2atau

Misal x = cos

y  6 cos  1  cos2 
y  6 cos  sin
y  3sin 2
Jadi persamaan parametrik: x = cos, y = 3sin2

3. Tentukan persamaan parametrik dari persamaan kartesian 9 x 2  16 y2


144!

Jawab:

9 x 2  16 y2 144
x 2 y2
 1 Bandingkan dengan cos2 + sin2 = 1

16 9

x2

 cos2   x  4 cos
16

y2

 sin2   y  3sin
9
Jadi persamaan parametrik: x = 4cos, y = 3sin

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam
matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut
perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus
diferensial adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu
menjelaskan sifat-sifat fungsi yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang
bernilai real dengan variabel real tunggal, turunan pada sebuah titik sama
dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi pada titik tersebut.
Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan pendekatan
linear terbaik fungsi pada titik tersebut.
Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation).
Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses
keterbalikan dari pengintegralan yang terdiri atas koefisien difrensial baku,
fungsi dari suatu fungsi, perkalian fungsi, pembagian fungsi, dan persamaan
parametrik.

3.2 Saran
Dari makalah ini, kami harap pembaca dapat mempergunakannya
dengan baik dan semoga bermanfaat karena materi yang kami berikan sangat
penting bagi mahasiswa yang memilih prodi teknik sipil. Kami sadari pula
makalah yang kami buat belum sempurna, kami berharap dosen dan pembaca
agar dapat memberikan penilaian sehingga kami bias membuat makalah yang
lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Albana Rosidah. 2016. Makalah Kalkulus dan Integral. Tersedia pada :


https://www.scribd.com/document/350958815/Makalah-Kalkulus-
Diferensial-Dan-Integral. Diakses pada : 30 November 2018
Anonim. 2013. Persamaan Parametrik dan Polar. Tersedia pada :
https://www.scribd.com/doc/132071950/Bab-2-Persamaan-Parametrik-
Dan-Polar-v2. Diakses pada : 30 November 2018
Anonim. 2013. Koefisien Difrensial Baku Kalkulus. Tersedia pada : http://eng-
21.blogspot.com/2016/04/koefisien-differensial-baku-kalkulus-1.html.
Diakses pada : 30 November 2018
Kherunnisa Sitik. 2016. Pembagian Fungsi. Tersedia pada :
http://sitikhowerunn.blogspot.com. Diakse pada : 30 November 2018
Omson. 2014. Fungsi dari Suatu Fungsi. Tersedia pada :
supermatika.com/definisi-turunan. Diakses pada : 30 November 2018

15

Anda mungkin juga menyukai