Anda di halaman 1dari 33

PENDIDIKAN PANCASILA

I Wayan Latra, S.Ag.,M.Si.


081236906118

iwayanlatra58@unud.ac.id

UPT-PPKB (Pendidikan Pembangunan Karakter Bangsa) Universitas Udayana


Pengantar Pembelajaran MPK (PPKB)
Pendidikan Pancasila

Nama : I Wayan Latra,S.Ag.,M.Si.


T.Tgl.Lahir : Putung-Karangasem, th. 1958
Rumah : Pasraman Unud Blok B/58 Bukit-
Jimbaran
Kantor : UPT-PPKB UNUD Bukit Jimbaran
Telp/wa : 081236906118
Pengertian Umum Karakter

 Karakter mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal yang ideal


(baik dan penting) untuk eksistensi diri dan berhubungan dengan orang
lain.

 Character is defined as the “combination of qualities


or features that distinguishes one person, group, or
thing from another” (American Heritage Dictionary of the
English Language: 4th edition
Pengertian Karakter
 Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu
nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata
berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap
lingkungan) yang terpateri dalam diri dan
terejawantahkan dalam perilaku.
 Karakter secara koheren memancar dari hasil
olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa
dan karsa seseorang atau sekelompok orang.
 Karakter merupakan ciri khas seseorang atau
sekelompok orang yang mengandung nilai,
kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran
dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
4
 Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan
nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari
dengan sepenuh hati.
cerdas, kritis, jujur, beriman dan
kreatif, inovatif, bertakwa, amanah, adil,
ingin tahu, berpikir bertanggung jawab,
terbuka, produktif, berempati, berani
berorientasi Ipteks, mengambil resiko,
OLAH OLAH
dan reflektif pantang menyerah, rela
PIKIR HATI berkorban, dan berjiwa
patriotik

Perilaku
Berkarakter

peduli, ramah, santun,


OLAH rapi, nyaman, saling
OLAH
tangguh, bersih dan RASA/ menghargai, toleran, suka
RAGA
sehat, disiplin, sportif, KARSA menolong, gotong royong,
andal, berdaya tahan, nasionalis, kosmopolit ,
bersahabat, mengutamakan
kooperatif, kepentingan umum,
determinatif, bangga menggunakan
kompetitif, ceria, dan NILAI-NILAI bahasa dan produk
gigih LUHUR Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja
6
Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan
Pendidikan Karakter

Membangun generasi yang

JUJUR, CERDAS,
TANGGUH, dan PEDULI
Delapan Belas Nilai Budaya dan
Karakter Bangsa (Agama, Pancasila,
PKn, Tujuan Pendidikan Nasional)

1. Religius 10. Semangat Kebangsaan


2. Jujur 11. Cinta Tanah Air
3. Toleransi 12. Menghargai Prestasi
4. Disiplin 13. Bersahabat/Komuniktif
5. Kerja Keras 14. Cinta Damai
6. Kreatif 15. Gemar Membaca
7. Mandiri 16. Peduli Lingkungan
8. Demokratis 17. Peduli Sosial
9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung-jawab
Nilai Diskripsi
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan
Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
Nilai Diskripsi
Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain
Bersahabat/Komu- Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
nikatif bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Nilai Diskripsi
Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi

Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
DI PERGURUAN TINGGI

 Dapat memahami dan mampu melaksana-


kan jiwa Pancasila UUD 1945 dalam
kehidupannya sebagai warganegara RI.

 Menguasai pengetahuan dan pemahaman


beragam masalah dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang hendak diatasi dengan penerapan
pemikiran yang berlandasakan pada
Pancasila dan UUD 1945.
 Memupuk sikap perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai dan norma Pancasila, sehingga
mampu menanggapi perubahan yang terjadi
dalam rangka keterpaduan IPTEKS dan
pembangunan.

 Membantu mahasiswa dalam proses belajar,


proses berpikir, memecahkan masalah,
mengambil keputusan dengan menerapkan
strategi heuristik terhadap nilai-nilai Pancasila.
Visi dan Misi Pendidikan Pancasila
 Visi Mata Kuliah Pendidikan Pancasila pada
Perguruan Tinggi menjadi sumber nilai dan
pedoman penyelenggaraan program studi dalam
mengantarkan mahasiswa mengembangkan
kepribadiannya selaku warga negara yang
pancasilais.

 Misi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi


membantu mahasiswa agar mampu mewujud-
kan nilai-nilai dasar Pancasila serta kesadaran
berbangsa dan bernegara dalam menerapkan
ilmunya secara bertanggung jawab terhadap
kemanusiaan.
 Kompetensi Pendidikan Pancasila bertujuan untuk
menguasai kemampuan berpikir, bersikap
rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai
manusia intelektual serta mengantarkan
mahasiwa memiliki kemampuan untuk :
 Mengambil sikap bertanggung jawab sesuai
dengan hati nuraninya
 Mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
serta cara-cara pemecahannya.
 Mengenali perubahan-perubahan dan perkem-
bangan IPTEKS.
 Memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai
budaya bangsa guna menggalang persatuan
Indonesia .
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

1. Landasan Historis Pendidikan Pancasila.


2. Landasan Kultural Pendidikan Pancasila.
3. Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila.
4. Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
1. Landasan Historis Pendidikan Pancasila
 BPUPKI (DOKURITSU JUMBI CHOOSAKAI) Didirikan
pada tanggal 29 April l945 dan sidang pertama
dilaksanakan mulai tanggal 29 Mei sampai dengan
1 Juni l945
Susunan Badan Penyelidik

Ketua : Dr. K.R.T Radjiman widiodiningrat


Ketua Muda : Iclubangse
Ketua Muda : R.P Soeroso
60 orang anggota biasa
Lanjutan…
 Sidang I tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945

 Tanggal 29 Mei, Muh. Yamin mengajukan 5 Azas


negara yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,
Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan kesejahteraan
rakyat.
Disampaikan secara lisan, sedangkan dalam naskah
rancangan usulan sementara Muh. Yamin di dalam
pembukaan rancangan hukum dasar memuat usulan
dasar negara bunyinya :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan/perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lanjutan…

 Tanggal 31 Mei, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan teori-teori


negara
 Teori Negara perseorangan atau individualis, yaitu negara adalah
masyarakat hukum (Legal Society) yang disusun atas kontrak
seluruh inidividu (kontrak sosial). Dianut oleh negara Eropa dan
Amerika, diperkenalkan oleh Thomas Hobbes, J.J. Rousseau.

 Paham Negara Kelas, yaitu negara adalah alat dari suatu golongan
untuk menindas golongan yang lain. Penganutnya adalah Karl Max,
Lenin dan Angels.

 Paham Negara Integralistik Penganutnya adalah Spinoza, Adam


Muller dan Hegel. Menurut paham ini, Negara bukanlah untuk
menjamin perorangan atau golongan tetapi menjamin kepentingan
masyarakat seluruhnya sebagai suatu persatuan.
Lanjutan…

 Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945


menyampaikan pidato tanpa teks dan
mengusulkan dasar negara yang terdiri dari 5
prinsip:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Lanjutan…

- Tentang luas wilayah negara baru, terdapat 3


usul:
a. Hindia Belanda (a=19 orang)
b. Hindia Belanda+Borneo Utara+Irian Timur,
Portugis Timor (b=39 orang)
c. Hindia Belanda+Malaya-Irian Barat (c=6
orang)
dengan jumlah pemilih seluruhnya 64 org,
SIDANG BPUPKI KE-2
 Tanggal 10-16 Juli 1945
 Hasil disahkannya naskah piagam Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945,yang disusun oleh
panitia 9, terdiri dari:
a. Ir. Soekarno f. Mr. Soebardjo
b. Wachid Hasyin g. Ki Abdul Kahar M
c. Mr. Muh. Yamin h. Abikoesno Tj
d. Mr. Maramis i. Hj Agus Salim
e. Drs. Moh. Hatta
Lanjutan…

- Dibentuk panitia kecil, yaitu terdiri dari 3


bagian:
a. panitia perancang UUD (Ket: Soekarno)
b. panitia ekonomi & keuangan (Ket: Drs
Moh. Hatta)
c. Panitia pembela Tanah Air (Ket: Adi
Koesno)
BERDIRINYA PPKI

 Tanggal 8 Agustus, Soekarno, Moh. Hatta, dan Dr.


Radjiman di panggil ke Saegon, oleh Jend.Terauchi.
 Tanggal 9 Agustus, Soekarno diangkat sebagai ketua
PPKI, dengan wakil Moh.Hatta, dan anggotanya Dr.
Radjiman
 Panitia boleh mulai bekrja, tanggal 9 Agustus
 Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia, diserahkan
sepenuhnya kepada panitia
 Jumlah anggotanya adalah 21 orang
 Tidak ada orang Jepang yang duduk dalam keanggotaan
ini
Lanjutan…

Berdasarkan fakta sejarah, Dokuritzu Zyunbi


Inkai (PPKI), yang semula adalah bentukan
badan pemerintah Jepang, dan sejak Jepang
menyerah kepada sekutu, ditambah 6 anggota
baru, atas tanggungan sendiri, maka
berubahlah sifatnya, dari badan Jepang
menjadi Badan Nasional, sebagai badan
pendahuluan bagi komite nasional.
SIDANG PPKI PERTAMA

 Tanggal18 Agustus 1945, dan sebelum sidang


resmi dimulai, 20 menit dilakukan pertemuan
membahas perubahan yang berkaitan dengan
rancangan naskah panitia pembukaan UUD
1945, yang dikenal dengan piagam Jakarta,
kemudian terjadi kesepakatan melalui
bermusyawarah, oleh pembentuk negara untuk
merubah naskah pembukaan UUD 1945, yaitu
piagam Jakarta
HASIL SIDANG PPKI YANG KE-1

 Mengesahkan UUD’45
 Memilih Presidaen dan Wakil Presiden yang
pertama
 Menetapkan berdirinya Komite Nasional
Indonesia Pusat, sebagai badan musyawarah
darurat
KEDUDUKAN PPKI

 PPKI adalah pembentuk negara


 PPKI adalah peletak dasar negara
 PPKIAdalah wakil-wakil bangsa Indonesia pada
waktu itu

Maka PPKI-lah, sebagai defounding fathest, dia adalah


pembentuk negara tertinggi, yang memiliki kedudukan
hukum yang kuat.
Landasan Pendidikan Pancasila

 Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila


 Pembukaan UUD l945 alinea ke IV.
 UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun
2003,
Bahwa pendidikan nasional bersumber dan
berakar dari nilai-nilai budaya bangsa yaitu
Pancasila dan UUD 1945.
Landasan Pendidikan Pancasila

 Keputusan MENDIKBUD no 232/u/2000 Tentang Pedoman


Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil
belajar Mahasiswa.
Kelompok MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
yang luhur, berkepribadian , mantap dan mandiri serta
memiliki rasa tanggung jawab kemanusiaan.
Pasal 10 ayat 1 disebutkan kelompok MPK pada kurikulum inti
yang wajib diberikan pada kurikulum setiap program studi
terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan
Pendidikan kewarganegaraan.
 Keputusan Dirjen Pendidikan tinggi :
265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan
kurikulum inti mata kuliah MPK pendidikan
Pancasila.
 Pasal 2 menyebutkan bahwa MPK Pancasila wajib
diambil oleh setiap mahasiswa pada Perguruan
Tinggi baik pada program diploma/politehnik
maupun program sarjana.
Terimakasi
h
PEMBAGIAN KELOMPOK

PERKELOMPOK TERDIRI DARI 5--8 ORANG

Anda mungkin juga menyukai