Anda di halaman 1dari 18

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi menjadi bagian penting penggerak kehidupan manusia, sayangnya
masih ada pandangan, terhadap energi yang dipengaruhi oleh naluri kita yang masih
purbawi, naluri pemburu. Kita mencari, mengintip, dan menggali untuk menemukan
dan mengangkat timbunan bekas-bekas fosil (Minyak bumi, dan batu bara).
Kemudian membakarnya.
Kita meburu energi (energi hunting). Kita hidup dengan membiasakan diri
terlena begitu mudah dan murahnya alam menyediakan bahan kebutuhan pokok
penggerak kehidupan. Kita lupa bahwa energy fosil terbentuk selama dua ratus juta
tahun, dan suatu hari energi ini akan dan pasti habis. Dimana tanggung jawab kita
terhadap mereka yang masih akan hidup di masa mendatang.
Mengembangkan dan Membudidayakan energi (energy farming) adalah
tindakan bijak. Energy hijau (green energy) tidak akan pernah habis, selama air dan
sinar matahari tersedia. Tumbuhan mengambil bahan mentah berupa air dari tanah,
karbon dioksida dari atmosfer, lalu mengubahnya menjadioksigen dan guladengan
menggunakan energi dan sinar matahari. Daun, batang, dan akar tanaman akan
menyimpan energy tersebut,. Selanjutnya energi tersebut dilepas, ketika tanaman
dibakar, mati, membusuk, atau dimakan oleh hewan atau manusia. Sebenarnya semua
tumbuhan yang biji/buah,batang, atau akarnya mengandung minyak atau pati atau
gula bias diolah menjadi Biofuel atau Bioetanol. Namun untuk keperluan komersial
dan massal, efesiensi dan kelayakan usaha harus menjadi pertimbangan pertama dan
utama. Yang ideal, tumbuhan tersebut harus cepat menghasilkan, budidayanya mudah
dan murah, bias tumbuh disembarang tempat( termasuk dilahan marjinal), usia
produktifnya lama dan kandungan miyak/pati/gulanya tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana tongkol jagung bisa dijadikan energi alternatif berbasis bioetanol ?
2. Bagaimana cara pembuatan tongkol jagung menjadi bioetanol ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah tongkol jagung biasa dijadikan energi alternatif
berbasis bioetanol.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tongkol jagung sebagai energi
alternatif.

1.4 Keutamaan Penelitian


Adanya pemanfaatan limbah jagung sebagai energi alternatif berbasis etanol
dengan hanya mengolah bagian tongkol jagungnya yang dapat dijadikan sebagai
pengganti bahan bakar tak terbarukan.
1
1.5 Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Adanya pemanfaatan limbah tongkol jagung dapat memberikan inovasi baru
sehingga mampu meningkatkan kualitas dan menjadi pengganti bahan bakar tak
terbarukan.

1.6 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi pada pemanfaatan limbah
tongkol jagung sehingga dapat digunakan sebagai energi alternatif berbasis
bioetanol.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan dalam bentuk artikel maupun
artikel ilmiah atau potensi paten.

1.7 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Memiliki peranan dalam menemukan sebuah energi alternatif;
2. Bagi masyarakat pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai energi alternatif
berbasis bioetanol dapat dijadikan sebagai pengganti bahan bakar tak terbarukan.

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jagung
Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan
(graminae) yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang
jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan
satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman
sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek,
jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan dan dikendalikan oleh
genotipe, lama penyinaran, dan suhu (Subekti, et all., 2009).
Klasifikasi ilmiah jagung adalah:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Classis : Monocotyledone
Ordo : Graminae
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L
(Subekti, et all., 2009)
Jagung dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat maupun bahan baku
industri baik pangan maupun pakan. Sebagai sumber karbohidrat, jagung
mengandung 64% pati, 9% protein, 5% lemak, dan 1,5% serat (Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri, 1982).
Biomassa adalah bagian terbesar dari materi tanaman yang disebut biomassa
lignoselulosa yang terdiri dari sisa bahan pertanian (misalnya jerami gandum), sisa
hasil hutan (serbuk gergaji), limbah padat (limbah kertas), kayu keras (kayu aspen),
dan pohon herbal (tanaman belukar). Beberapa bentuk biomasa juga mengandung
protein yang dapat diolah menjadi makanan dan pakan, akan tetapi hanya sebagian
kecil yang sudah dapat diolah. (Wyman, 1987 di dalam White dan Lawrence, 2003).
Limbah (biomassa) jagung sebagian besar adalah bahan berlignoselulosa yang
memiliki potensi untuk pengembangan produk masa depan. Seringkali limbah yang
tidak tertangani akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Pada dasarnya limbah
tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan mungkin bernilai negatif karena memerlukan
biaya penanganan. Namun demikian, limbah lignoselulosa sebagai bahan organik
memiliki potensi besar sebagai bahan baku industri pangan, minuman, pakan, kertas,
tekstil, dan kompos. Di samping itu, fraksinasi limbah ini menjadi komponen
penyusun yang akan meningkatkan daya gunanya dalam berbagai industri (Rihana
dan Suarni, 2000).
Menurut White dan Lawrence (2003), biomassa jagung terdiri dari batang,
tongkol, dan serat. Bagian-bagian biomassa jagung dapat dilihat pada Gambar 1 .

3
Tassel (bunga
jantan)

daun
klobot

batang

akar
Gambar 1. Bagian biomassa
jagung
Sumber : Dale, E.B et al. (2005)

Keuntungan utama penggunaan biomasa sebagai sumber energi adalah


mendukung perkembangan ekonomi, peningkatan pendapatan petani, diversifikasi
pasar, mengurangi limbah hasil pertanian, dan mengurangi dampak buruk bagi
lingkungan (Jekayinfa dan Omisakin, 2005).
Menurut Suarni dan Firmansyah (2005), jagung mempunyai kadar protein
sebesar 6,97%. Protein yang terdapat dalam biji jagung yaitu prolamin (zein) 47,2%,
glutein 35,1%, albumin 3,2% dan globulin 1,5%. Glutein adalah jenis protein yang
prinsipnya sama dengan gluten yaitu mengembangkan adonan, akan tetapi lebih kuat
pada gluten.

2.2 Tongkol Jagung


Tongkol jagung merupakan bagian tanaman jagung yang tidak
dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Tongkol ini termasuk dalam biomassa jagung.
Tongkol jagung merupakan simpanan makanan untuk pertumbuhan biji jagung
selama melekat pada tongkol. Panjang tongkol bervariasi antara 8-12 cm (Effendi
dan Sulistiati, 1991).

Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas.


Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada
bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak
pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10- 16 baris biji yang jumlahnya
selalu genap (Subekti, et al., 2009).

Komposisi kimia tongkol jagung disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 2.1 Komposisi Kimia Tongkol Jagung

Komponen a b c d
Glukan (%) 39.4 - - -

4
Xilan 28.4 12.4 - -
Arabian 3.6 - - -
Galaktan 1.1 - - -
Mannan 7.0 - - -
Lignin 1.7 9.1 15 15.0
Abu 1.7 - - -
Protein 3.2 - - -
Lemak Kasar 0.7 - - -
Air - 7.68 - -
Serat Kasar - 38.99 - -
Selulosa - 19.49 45 50.5
Hemiselulosa - - 35 31.0
Panas Pembakaran Kotor 18 770 - - -
(kj/kg)
Panas Pembakaran Bersih 17 580 - - -
(kj/kg)
Sumber : Wyman (1987) di dalam White dan Lawrence (2003)

Biomassa jagung terdiri dari tiga komponen serat utama (hemiselulosa,


selulosa, dan lignin) serta komponen organik lain dalam jumlah yang kecil (Amin
dan M. Asmadi, 2009).

2.3 Bioetanol
Bioetanol adalah etanol yang berasal dari sumber hayati. Bioetanol
bersumberdari karbohidrat yang potensial sebagai bahan baku seperi tebu, nira
sorgum, ubi kayu, garut, ubi jalar, sagu, jagung, jerami, bongkol jagung dan kayu.
Setelah melalui proses fermentasi, dihasilka etanol.
Etanol adalah senyawa organic yang terdiri dari karbon w3dari karbon .
hidrogen dan oksigen, sehingga dapat dilihat sebagai derivate senyawa hidrokarbon
yang mempunyai gugus hidroksil dengan rumus OH.
Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar
dan menguap, dapat bercampur dalam air dengan segala perbandingan. Penggunaan
bietanol di antaranya adalah bahan baku industry . minuman, farmasi, kosmetika, dan
bahan bakar.Beberapa jenis etanol berdasarkan kandungan alkohol dan
penggunaannya adalah (1) industrial crude (90-94,9% v/v) rectified (95-99,5% v/v).
(2 jenis etanol yang netral, aman untuk bahan minuman dan farmasi (96-99,5% v/v),
dan (3) etanol untuk bahan bakar, Fuel grade etanol (99,5-100%v/v).
Ketika etanol dihasilkan dari biomassa yang mengandung pati atau selulosa,
maka etanol mampu menjadi bioenergy. Atau lebih dikenal dengan istilah bioethanol.
Salah satu proses pembuatan etanol dalam industry dengan cara fermentasi.
Proses fermentasi dilakukan dngan memakai berbagai macam bahan baku.
Bahan bakuyang umum digunakan antara lain.
1. Sugar
Bahan – bahan ini mengandung gula atau disebut subtansi sakarin yang
rasanya manis. Bahan ini berasal dari gulatebu, gula bit, molase ( tetes )
buah-buahan yang langsung dapat difermentasikan menjadi alcohol.
2. Starches
5
Starches adalah bahan yang mengandung pati, gandum, kentang, akar
tumbuh-tumbuhan, jagung, ubi jalar, padi padian dan lain–lain. Bahan
jenis lebih dahulu harus dihidrolisa dengan bantuan enzim atau katalis
asam terlebih dahulu, agar dapat menjadi gula, kemudian difermentasikan
menjadi etanol.
3. Cellulose Material
Bahan-bahan ini mengandung selulosa, misalnya ampas kelapa, kayu,
ampas tebu, kulit kerang. “waste sulft liquior” yang merupakan residu dari
pabrik pilp dan kertas. Untuk menghasilkan etanol selulosa harus
dihidrolisa dengan mineral atau larutan asam sebelum difermentasikan.

6
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini bersifat eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui
pemanfaatan dari limbah tongkol jagung untuk dijadikan alternatif bioetanol
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan bakar tak terbarukan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu yang digunakan untuk penelitian yaitu 4-5 bulan. Penelitian
dilakukan di laboratorium Managemen Agroindustri, Rekayasa Proses Pangan dan
Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.

3.3 Bahan dan Alat


Bahan penelitian yang digunakan terdiri dari limbah tongkol jagung, asam
sulfat, natrium hidroksida, ragi, dan aquadest. Peralatan penelitian tediri dari
talang, baskom plastik besar, neraca analitik, blender, ayakan 60 mesh, kertas
saring, pH meter digital, injector, sakarometer, alcoholmeter, autoclave
(hiclave HTV 50), dan alat-alat gelas (pyrex).

3.4 Prosedur Penelitian


1. Pretreatment (Delignifikasi)
Menimbang serbuk tongkol jagung sebanyak 10gram, kemudian dimasukkan
ke dalam wadah berupa gelas/baskom kaca. Larutan natrium hidroksida dengan
konsentrasi 10%. Sebanyak 100 mL NaOH ditambahkan ke dalam gelas kimia
yang berisi serbuk tongkol jagung, kemudian diaduk dengan rata sampai
merendam serbuk tongkol jagung. Perendaman dilakukan selama 28 jam. Setelah
itu, disaring dengan menggunakan kain saring.
Endapan dicuci dengan air sampai pH 7 selanjutnya dimasukkan ke dalam
cawan petri (wadah yang bersih), dikeringkan pada suhu ruang. Fungsi
Delignifikasi ini adalah untuk melepas lignin dari selulosa dengan merusak
struktur lignin sehingga membebaskan selulosa tanpa merusak karbohidrat.
Dapat digunakan NaOH, NaOCl, atau juga NH4OH. Namun yang paling
optimum digunakan sesuai literatur yang diperoleh adalah larutan NaOH 10 %.
2. Produksi Gula (Hidrolisis)
7
Perlakuan hasil delignifikasi waktu dan konsentrasi terbaik dilakukan pada
proses hidrolisis. Menimbang serbuk tongkol jagung yang telah didelignifikasi
sebanyak 5 gram, dimasukkan ke dalam. wadah.erlenmeyer. Ditambahkan
larutan asam sulfat 10% sebanyak 75 mL. Proses hidrolisis dilakukan pada suhu
1000C selama 210 menit. Produk hasil hidrolisis disaring dan ditambahkan
dengan natrium hidroksida sampai pH 4,5. Selanjutnya ditambahkan larutan
kalsium klorida jenuh untuk menghilangkan sulfat pada hidrolisat. Parameter
yang diamati adalah kadar glukosa. Pengukuran kadar glukosa dengan
menggunakan sakarometer. Setelah dilakukan proses hidrolisis selanjutnya akan
dilakukan proses netralisasi menggunakan natrium hidroksida untuk
mempertahankan pH optimum, yaitu pH 4,5-5. Selanjutnya, larutan hasil
netralisasi ditambahkan kalsium klorida untuk menghilangkan sisa sulfat yang
ada pada larutan.
3. Produksi Bioetanol (Fermentasi)
Tahapan Kerja produksi bioetanol dengan menggunakan sel amobil, diawali
dengan tahapan kerja imobilisasi sel. Sel amobil yang dibuat selanjutnya
digunakan untuk produksi bioetanol.
a. Imobilisasi Sel
Sel yang digunakan dalam imobilisasi adalah sel khamir Sacharomises
cereviceae, sedangkan bahan pengimobilsasi digunakan larutan alginate
2%. Pembuatan natrium alginate 2 % adalah natrium alginat 2 gram
ditambahkan 100 ml akuades dan dipanaskan hingga alginat larut.
Campuran ditutup dengan kapas dan disterilkan selama 15 menit. Larutan
alginat yang telah dingin, dicampur dengan suspensi ragi roti (10 gram
ragi ditambahkan akuades 30 ml, diaduk hingga membentuk larutan
suspensi). Campuran dimasukkan ke dalam injektor, kemudian diteteskan
ke dalam larutan kalsium klorida 1M sambil diaduk. Setelah itu amobil
telah siap untuk digunakan pada proses fermentasi (Mappiratu,dkk. 1993
dalam Fitriani,dkk.2013).
b. Proses Fermentasi
c. Hasil hidrolisis kemudian di tambahkan sel khamir yang telah di
imobilisasi dan dibiarkan selama ± 1 hari. Beberapa fakror yang
mempengaruhi proses hidrolisis antara lain:
- Jumlah kandungan karbohidrat pada bahan baku Jumlah
kandungan karbohidra pada bahan baku sangat berpengaruh
terhadap hasil hidrolisis asam, dimana bila kandungan karbohidrat
sedikit dan bila sebaliknya kandungan karbohidrat terlalu tinggi
mengakibatkan kekentalan campuran akan meningkat, sehingga
tumbukkan antar molekul air semakin berkurang dengan demikian
kecepatan reaksi pembentukan glukosa semakin berkurang pula.
- PH Hidrolisa PH berpengaruh terhadap jumlah produk hidrolisis,
pH ini erat hubungannya dengan konsentrasi asam, dimana pH
makin rendah bila konsentrasi asam yang digunakan lebih besar,
pH optimum adalah 2-3 ( Tina Jeoh, 1998).

8
- Waktu hidrolisa Semakin lama pemanasan warna semakin keruh
dan semakin besar pula konversi pati yang dihasilkan. Waktu
yang dibutuhkan untuk proses hidrolisa untuk proses hidrolisa
asam ini yaitu 1-3 jam.
- Suhu Semakin besar suhunya semakin besar pula konversinya
karena konstanta kecepatan reaksi juga semakin besar. Suhu yang
digunakan untuk mencapai konversi selulosa adalah antara 120 –
180.
- Tekanan

3.5 Luaran
Luaran dari kegiatan penelitian ini yaitu terdapat inovasi baru yaitu bioetanol
sebagai bahan alternatif dari limbah tongkol jagung dengan menambahkan ragi
untuk proses fermentasi.

3.6 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan per-tahapan penelitian adalah dapat menghasilkan
produk bioetanol yang dapat dijadikan sebagai bahan alternatif sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar tak terbarukan.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan data dilakukan setelah mendapatkan nilai kesukaan dari total 25
panelis. Data diambil berdasarkan range kesukaan 1-5. Data dari metode DPPH
yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dan dibahas berdasarkan literatur
yang ada. Hasilnya kemudian disajikan dengan diagram batang untuk disajikan.

3.8 Kesimpulan Hasil


Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu bioetanol dari limbah tongkol
jagung yang dapat dijadikan sebagai bahan alternatif.

9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan. 4.954.000,-
2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan 1.158.500,-
kebutuhan.
3 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan 755.000,-
apa.
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, 617.000,-
laporan, lainnya sebutkan.
Jumlah (Rp) 7.484.500,-

4.2 Jadwal kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan Ke
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5
Tahap Pelaksanaan
a. Pengadaan bahan baku
1
b. Persiapan alat- alat yang
digunakan
Tahap Uji
2 a. Pembuatan kakao spesialti
b. Uji kandungan antioksidan
Tahap untuk mengetahui respon
pasar
3 a. Uji hasil produk
b. Uji kesukaan
c. Survey dan kuesioner
Tahap Laporan Kegiatan
a. Penyusunan draf laporan
4 b. Analisa data
c. Revisi hasil laporan
d. Finalisasi laporan

10
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri (Ketua)
1 Nama Lengkap Siti Hasana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Industri Pertanian
4 NIM 181710301052
5 Tempat dan Tanggal Lahir Situbondo, 23 Mei 1999
6 E-mail Shasanah280@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085335903739
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 2 Tokelan SMPN 2 Panji SMAN 1
Situbondo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2006 - 2012 2012 - 2015 2015 - 2018
Lulus

Jember, 19 Juni 2019

Siti Hasana
NIM. 181710301052

11
A. Identitas Diri (Dosen Pembimbing)
1 Nama Lengkap Dr. Yuli Witono, S.TP., MP.
2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
3 Jabatan Struktural Dekan FTP UNEJ
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196912121998021001
5 NIDN 0012126904
6 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 12 Desember 1969
7 Alamat Rumah Jl. Riau No. 34 Jember, Jawa Timur
8 Nomor Telepon/Faks/HP +62331-325345 / +6281336700946
9 Alamat Kantor FTP UNEJ; Jl. Kalimantan 37,
Kampus Tegal Boto, Jember, Jawa
Timur
10 Nomor Telepon/Faks +62331-321784 / +62331-321784
11 Alamat e-mail ylwitono@yahoo.com
yuliwitono.ftp@unej.ac.id
12 Lulusan yang telah dihasilkan 67 orang sarjana
13 Mata Kuliah yang diampu 1. Teknologi Pengolahan Pangan &
Hasil Pertanian (KBK S1= 7 SKS)
2. Kewirausahaan (KBK S1= 8 SKS)
3. Technopreneurship Agroindustri
(S2= 2 SKS)
4. Kapita Selekta Perkebunan (S2= 2
SKS)
5. Teknologi Bioproses (S3= 3 SKS)

B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Utama (Gelar)
S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Jember Universitas Universitas
Tinggi Brawijaya Brawijaya
Bidang Ilmu THP THP/ Enzim THP/Enzim
Pangan Pangan
Tahun Masuk- 1988-1993 1996-2000 2004-2008
Lulus
Judul Skripsi/ Pengaruh CaCl2 & Isolasi & Eksplorasi enzim
Tesis/Disertasi cara pengemasan karakteristik enzim protease biduri &
terhadap daya protease dari pemanfaatannya
simpan pisang tanaman biduri pada pengolahan
ambon pangan
Nama Ir. Sukatiningsih, Prof.Dr.Ir. Simon Prof.Dr.Ir. Simon
Pembimbing/ MS. B.W., MAppSc. B.W., MAppSc.
Promotor

Pendidikan Informal (non gelar)


No Bidang/Topik Bulan & Tahun Lembaga & Tempatt
1 Training; Human April s/d Juni Van Hall Instituut,
Resource Development 2004 Leuwarden,

12
Course in Food Quality NETHERLANDS
and Safety for
Sustainable Food
Production
2 Training; The Mei 2004 Sheffield Hallam
Development of Quality University, UNITED
Foods KINGDOM
3 Training; Improvement September s/d Kyungpook National
of Interactive Teaching Oktober 2008 University, Sangju,
Learning Method For KOREA
Food Technology Field
4 Training of Trainer Desember 2008 Universitas Jember,
(TOT) untuk Latihan Indonesia
Kepemimpinan dan
Manajemen Mahasiswa
(LKMM)
5 Pelatihan Paten April 2010 Dirlitabmas DIKTI,
Malang, Indonesia
6 Training of Trainer Agustus 2010 BPPT-Kemeneg Ristek &
(TOT) Kurikulum UK Petra, Surabaya,
Technopreneurship Indonesia
Perguruan Tinggi
7 Bussiness Training of Nopember s/d Enterpreneur University
Entrepreneur University; Desember 2009 (EU), Indonesia
Angkatan VI

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ditemukan
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk pengajuan
PKM-P
Jember, 19 Juni 2019

Dr. Yuli Witono, S.TP., MP


NIP. 19691212199802

13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Sewa Proses 1 bulan 175.000,- 175.000,-
Laboratorium fermentasi
Manajemen dengan ragi
Agroindustri
Sewa Proses 1 bulan 175.000,- 175.000,-
Laboratorium pembuatan
Rekayasa bahan alternatif
berbasis etanol
Hasil
Pertanian
Sewa talang Untuk 1 bulan 100.000,- 100.000,-
mengalirkan
larutan

LPG dan Bahan bakar 1 buah 124.000,-


isinya untuk proses
pemanasan
Baskom Wadah bahan 1 bulan 100.000,-
plastik besar
Sewa neraca Untuk 2 buah 150.000,- 300.000,-
analitik menimbang /buah
bahan
blender Menghaluskan 8 buah 50.000,- 400.000,-
bahan /buah
Ayakan 60 Untuk 4 buah 125.000,- 500.000,-
mesh menyaring /buah
Kertas Saring Untuk proses 10 buah 31.000,- 310.000,-
penyaringan /buah
Sewa ph meter Mengukur 6 buah 100.000,- 600.000,-
digital tingkat asam /buah
basa
Injektor Membantu 10 buah 50.000,- 500.000,-
penuangan /buah
kedalam
larutan
Sewa Pengukur kadar 2 buah 500.000,- 1.000.000,-
Sakarometer glukosa /buah
Sewa Pengukur kadar 1 buah 200.000,- 200.000,-
alcoholmeter alkohol /buah
Sewa autoclave sterilisasi 1 buah 370.000,- 370.000,-
(hiclave HTV /buah
50)

14
Sewa alat alat Sebagai wadah 2 buah 50.000,- 100.000,-
gelas (pyrex) /buah
SUB TOTAL (Rp) 4.954.000,-

2. Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Tongkol Bahan baku 6 kg 41.000,-/kg 246.000,-
jagung utama
ragi Bahan untuk 10 wadah 48.500,- 485.000,-
fermentasi /wadah
Asam sulfat Subtitusi 750 gram 52.000,-/250 156.000,-
bahan gram
NaOH Pemanis 4 kg 13.500,-/kg 54.000,-
produk bubuk
kakao
spesialti
Aquadest Pelarut 4500 ml 5.500,-/1500 16.500,-
ml
SUB TOTAL (Rp) 1.158.500,-

15
16

3.Perjalanan
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Perjalanan Pengadaan - - 755.000,-
ke lokasi bahan baku
penjualan pada pembuatan
bahan alternatif
Tongkol
berbasis
Jagung bioetanol
SUB TOTAL 755.000,-
(Rp)

4. Lain-lain
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Biaya
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Proposal Kesekretariatan 8 22.000,- 176.000,-
kegiatan dan
laporan hasil
Publiksi dan Publikasi 75.000,- 75.000,-
Dokumentasi
Cetak stiker Pengemasan 10 5.500,- 55.000,-
Poster Publikasi 6 6.000,- 36.000,-
ATK Kesekretariatan - - 275.000,-
SUB TOTAL (Rp) 617.000,-
Total (Keseluruhan) 7.484.500,-

16
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/ NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(Jam/Mi
nggu)
1 Siti Hasana/ Teknologi Teknologi 12 jam / Pengadaan
181710301052 Industri Agroindustri minggu bahan baku,
Pertanian penentuan alat
dan bahan yang
digunakan
2 Siti Hasana/ Teknologi Teknologi 10 jam / Proses
181710301052 Industri dan minggu pengolahan
Pertanian Managemen kakao rakyat
menjadi kakao
spesialti dan
penyebaran
kuesioner uji
kesukaan
3 Siti Hasana/ Teknologi Pengolahan 10 jam / Proses
181710301052 Hasil Bahan minggu fermentasi
Pertanian Pangan kakao dan uji
kandungan
antioksidan

17
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Siti Hasana
NIM : 181710301052
Program Studi : Teknologi Industri Pertanian
Fakultas : Teknologi Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Kewirausahaan saya dengan judul
“Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung sebagai Energi Alternatif Berbasis Bioetanol”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya pelaksanaan yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan denngan sebenar-
benarnya.

Jember, 10 Mei 2017

Mengetahui, Yang Menyatakan,


Wakil Rektor
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Prof. Dr. H. M Saleh. SE.,M. Sc Siti Hasana


NIP.195608351984031002 NIM.181710301052

18

Anda mungkin juga menyukai