Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA

HIPERTENSI DI PUSKESMAS TANJUNGPINANG

Ismanidar 1
Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Hang Tuah Tanjungpinang
Email : ismanidar2016@gmail.com

ABSTRACT
Yoga gymnastic is one of therapy non-pharmacologic for relaxation of hypertension patient.
The function of yoga gymnastic for hypertension patients to combine body shaping, physical
and mind. The purpose of this research to know the effect of yoga gymnastic with blood
pressure hypertension patient. This research used the quantitative method with quasi-
experiment, pre and posttests without control. This sample used purposive sampling teknik with
a paired t-test. This result that consist of 11 respondent from 109 population. The result of this
research showed a significant change in blood pressure after doing yoga gymnastics, as long as
4 weeks of 8-time treatments. This result found there was 6 respondent had normal blood
pressure 4 respondent experience decrease in prehypertension and 1 respondent there’s no
experience, a result which showed mean that blood pressure before and after 7,6 mmHg with p-
value 0.001 (<0.05). Conclusion there was the change result measurement blood pressure
before and after given yoga gymnastic for hypertension patient at Puskesmas Tanjungpinang.
Suggestion this result be expected for the next researcher can expand this research which
toward large with control grup
Keywords : Yoga Gymnastic, Blood Pressure, Hypertension

ABSTRAK
Senam yoga merupakan salah satu terapi non-farmakologi untuk relaksasi bagi penderita
hipertensi. Fungsi senam yoga bagi penderita hipertensi merupakan penyatuan dari tubuh, jiwa
dan pikiran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap
tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitativ dengan
bentuk Quasi Eksperimen rancangan Pre dan Postest tanpa kontrol. Sampel pada penelitian ini
menggunakan tehnik Pusposive Sampling dengan uji Paired T-Test. Penelitian ini terdiri dari
11 responden dari 109 populasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan
tekanan darah setelah dilakukan senam yoga, selama 4 minggu dengan 8 kali perlakuan. Pada
penelitian ini terdapat 6 responden mempunyai tekanan darah normal, 4 responden mengalami
penurunan prehipertensi dan 1 responden tidak mengalami perubahan, penelitian ini
menunjukkan nilai rerata tekanan darah sebelum dan sesudah adalah 7,6 mmHg dengan p-
value 0.001 (<0.05). Kesimpulan ialah terdapat perubahan hasil pengukuran tekanan darah
sebelum dan sesudah diberikan senam yoga pada penderita hipertensi di Puskesmas
Tanjungpinang. Saran penelitian ini diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian kearah
yang lebih luas dengan memakai kelompok kontrol.
Kata kunci: Senam Yoga, Tekanan Darah, Hipertensi
PENDAHULUAN Di Indonesia penyakit hipertensi
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun
Angka harapan hidup 2013 sampai dengan tahun 2016
merupakan salah satu indikator atau penyakit hipertensi termasuk dalam 10
penilaian derajat kesehatan suatu besar penyakit yang berada diurutan
negara yang digunakan sebagai acuan keempat dengan kasus dan jumlah
dalam perencanaan program kesehatan. penduduk yang terus meningkat.
Seiring dengan pertambahan usia, Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
terjadi perubahan fisiologis yang (RISKESDAS) tahun 2018 prevalensi
disertai munculnya berbagai masalah hipertensi berdasarkan hasil
kesehatan terutama penyakit infeksi pengukuran pada penduduk umur ≥ 18
(menular) dan penyakit degeneratif tahun sebesar 25,8%, tertinggi di
(tidak menular). Keadaan yang buruk Kalimantan Selatan sebanyak 44,1%
dari proses degenerasi ini merupakan kemudian yang terendah di Papua
munculnya penyakit salah satunya sebanyak 22,2% dan Kepulauan Riau
hipertensi (Hardisman, 2015). Banyak berada di urutan ke-9 di pulau Sumatra.
faktor yang disebabkan oleh hipertensi
seperti usia, jenis kelamin, ras, pola Berdasarkan data dari Dinas
hidup yang tidak sehat, kurang Kesehatan Kota Tanjungpinang bulan
berolahraga bahkan stress (Sudarmoko, Januari-September tahun 2018 tercatat
2015). jumlah penderita hipertensi sebanyak
5.601 jiwa yang belum diberikan
Menurut badan kesehatan dunia pengobatan dan terdapat 48.665 jiwa
WHO tahun 2015 terdapat 4.500 juta yang sudah diberikan pengobatan.
penderita hipertensi diseluruh dunia Jumlah penderita hipertensi tertinggi
dengan angka kejadian kasus hipertensi berada di wilayah kerja Puskesmas
tertinggi di Negara Nigeria sebanyak 33 Tanjungpinang dengan prevalensi
juta jiwa atau 33,4%, sedangkan angka penderita hipertensi per-3 bulan
kejadian kasus hipertensi terendah sebanyak 109 jiwa (Dinkes , kota
terdapat di Negara Republik Korea 2018).
sebanyak 11 juta jiwa atau 11%.
Indonesia memiliki peringkat ke 115 Hipertensi merupakan penyakit
dengan kasus hipertensi dari 195 yang mengalami peningkatan tekanan
Negara. Sustainable Development darah sistolik (berkontraksi) lebih dari
Goals (SDGs) untuk sektor kesehatan 140 mmhg dan tekanan darah diastolik
kematian akibat penyakit hipertensi (berelaksasi) lebih dari 90 mmhg.
menguraikan target pada tahun 2025 Hipertensi ialah penyakit asimtomatik
yaitu sebesar 25% semua kematian yang menyebabkan kerusakan organ
akibat kardiovaskuler, dan diperkirakan akhir yang terjadi karena beban kerja
pada tahun 2025 populasi hipertensi aliran darah, oleh sebab itu kebanyakan
akan mengalami peningkatan sekitar penderita hipertensi tidak menunjukkan
30% keluhan atau gejala yang khas sehingga
banyak penderita yang tidak
menyadarinya itulah mengapa
hipertensi dikenal sebagai “Silent Senam yoga merupakan suatu
Killer” (Al-Sharqi dkk, 2018). mekanisme penyatuan dari tubuh,
pikiran dan jiwa. Senam yoga
Hipertensi pada dasarnya dianjurkan pada penderita hipertensi
memiliki sifat yang cenderung tidak karena senam yoga memiliki efek
stabil dan sulit untuk dikontrol salah relaksasi yang dapat meningkatkan
satunya yaitu stress. Stress merupakan sirkulasi darah yang lancar. Senam
tanggapan/respon tubuh yang sifatnya yoga mengindikasikan kerja jantung
nonspesifik pada setiap tuntutan beban yang baik. Senam yoga
atasnya, biasanya berasal dari dalam mengkombinasikan antara teknik
diri individu, keluarga maupun bernapas (pranayama), relaksasi dan
komunitas. Stress dialami oleh meditasi serta latihan peregangan atau
seseorang yang membangkitkan saraf postur asana (Lebang, 2015). Senam
simpatis dengan memicu kerja jantung yoga menstimulasi pengeluaran hormon
sehingga menyebabkan peningkatan endorphine, hormon ini dihasilkan
tekanan darah. Ketidakpatuhan tubuh saat rileks/tenang yang berfungsi
pengobatan dan stress yang sebagai obat penenang alami yang
berkepanjangan dapat menambah parah diproduksi oleh otak yang di tangkap
penyakit hipertensi (Prisilia dkk 2016). oleh hipotalamus dan sistem limbic
berfungsi untuk mengatur emosi,
Berdasarkan permasalahan
menurunkan rasa nyeri, peningkatan
penyakit hipertensi terdapat pendekatan
daya ingat dan menstabilkan tekanan
yang digunakan untuk menurunkan
darah (Endang, 2014).
tekanan darah pada pasien hipertensi
yaitu, secara farmakologi dan non Survei awal yang dilakukan di
farmakologi. Pengobatan secara Puskesmas Tanjungpinang selama 2
farmakologi yaitu dengan hari dengan melakukan wawancara
menggunakan obat-obat kimiawi seperti pada 15 responden didapat data 100%
obat anti hipertensi yaitu Diuretik, penderita mengalami hipertensi,
penghambat Adrenergik, Antagonis sebanyak 75% penderita hipertensi
Kalsium, penghambat enzim Konversi telah melakukan upaya untuk
Angiotensin, penghambat reseptor menurunkan tekanan darah dengan
Angiotensin Receptor Blocker (ARB), menggunakan obat-obatan secara terus
vasodilator dan penghambat langsung menerus dan teratur, sedangkan 25%
renin Direct Reninn Inhibitor (DRI). penderita hipertensi telah melakukan
Pengobatan secara non farmakologi upaya untuk menurunkan tekanan darah
dapat dilakukan dengan modifikasi dengan menggunakan obat-obatan dan
gaya hidup yang sehat, olahraga yang juga terapi herbal seperti
teratur, hindari kebiasaan merokok, mengkonsumsi buah-buahan yang dapat
hindari stress, menurunkan berat badan menurunkan tekanan darah serta
bila obesitas, mengurangi asupan garam olahraga ringan seperti lari pagi
dan minuman beralkohol. Salah satu maupun senam jasmani. Berdasarkan
terapi alternatif yang digunakan yaitu wawancara yang dilakukan, belum ada
terapi relaksasi dengan senam yoga penderita yang melakukan senam yoga
(Therese, 2016). untuk menurunkan tekanan darah,
sehingga peneliti tertarik melakukan Dewasa
senam yoga untuk pasien hipertensi di Awal (26-
Puskesmas Tanjungpinang. 35) 4 36.4
Dewasa
METODE Akhir (36-
45) 6 54.5
Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian quasi 3 Pendidikan
eksperimen yaitu penelitian ini Tidak
menggunakan rancangan pre and post Sekolah 1 9.1
test without control. Desain ini peneliti SD 4 36.4
hanya melakukan intervensi pada satu SMP 2 18.2
kelompok tanpa kelompok SMA 4 36.4
pembanding. Penelitian ini dilakukan Total 11 100%
dengan cara pengamatan pertama
(pretest) terlebih dahulu sebelum
diberikan intervensi perlakuan, setelah Berdasarkan tabel 4.1 dapat
itu dilakukan pengamatan terakhir dilihat sebagian besar (81.8%) jenis
(posttest), penelitian dilakukan dalam 1 kelamin perempuan, sebagian besar
bulan dengan 8 kali perlakuan, setiap (54.5%) dewasa akhir, sebagian
perlakuan dibutuhkan waktu selama 30 besar (36%) pada tingkat
menit (Dharma, 2011). pendidikan SD dan SMA.
HASIL DAN PEMBAHASAN b. Distribusi Frekuensi Tekanan
Analisa Univariat Darah Sebelum diberikan
Senam Yoga
a. Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Tekanan Darah Sebelum diberikan
Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia Senam Yoga pada Penderita
dan Pendidikan di Puskesmas Hipertensi di Puskesmas
Tanjungpinang Tanjungpinang
No Variabel n %
Jenis
1 Kelamin Standar Mini Maksi
Variabel Mean
Laki-laki 2 18.2 Deviasi mum mum
Perempuan 9 81.8 Tekanan
darah 106.4 4.6 100 113
sebelum
2 Usia
Remaja
Akhir (20-
25) 1 9.1
Berdasarkan tabel 4.2 dapat mmHg dan maksimum adalah 113
dilihat bahwa analisis menunjukkan mmHg.
nilai rerata tekanan darah sebelum
(pretest) diberikan senam yoga c. Distribusi Frekuensi Tekanan
adalah 106.4 mmHg. Nilai tekanan Darah Sesudah diberikan
darah sebelum (pretest) diberikan Senam Yoga
senam yoga minimum adalah 100
Tabel 4.3
Tekanan Darah Sesudah diberikan Senam Yoga pada Penderita
Hipertensi di Puskesmas Tanjungpinang

Standar
Variabel Mean Minimum Maksimum
Deviasi
Tekanan
darah 98.8 3.7 95 107
sesudah
senam yoga minimum adalah 95
Berdasarkan tabel 4.3 dapat mmHg dan maksimum adalah 107
dilihat bahwa analisis menunjukkan mmHg.
nilai rerata tekanan darah sesudah
(posttest) diberikan senam yoga Analisa Bivariat
adalah 98.8 mmHg. Nilai tekanan
darah sesudah (posttest) diberikan
Tabel 4.4
Pengaruh Senam Yoga Terhadap Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Tanjungpinang
Variabel Mean Standar Minimum Maksimum p Value
Deviasi
Tekanan
Darah 106.4 4.6 100 113
sebelum
0.001
Tekanan
Darah 98.8 3.7 95 107
sesudah
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan hasil
penelitian dengan uji Paired T-Test
dapat dilihat nilai p Value sebesar 0.001
( ≤ 0.05). kesimpulannya bahwa Ho
ditolak artinya ada pengaruh senam
yoga terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi di Puskesmas
Tanjungpinang.
PEMBAHASAN tekanan darah ke otak rendah tubuh
akan merasa lemas, dan jika tekanan
Tekanan darah sebelum diberikan darah ke otak tinggi menyebabkan
Senam Yoga pada penderita pecahnya pembuluh darah di otak.
hipertensi di Puskesmas
Tanjungpinang MAP diklasifikasikan sebagai
berikut: apabila nilai MAP 70-99
Berdasarkan hasil penelitian mmHg dikategorikan normal, nilai
yang telah dilakukan peneliti dengan di MAP 100-105 mmHg dikategorikan
klasifikasikannya tekanan darah dalam prehipertensi, nilai MAP 106-119
MAP (Mean Arterial Pressure) mmHg dikategorikan hipertensi
didapatkan nilai rerata tekanan darah stadium 1, nilai MAP 120-132 mmHg
sebelum diberikan Senam Yoga adalah dikategorikan hipertensi stadium 2,
106.4 mmHg dengan nilai tertinggi 113 nilai MAP ≥150 mmHg dikategorikan
mmHg dan nilai terendah 100 mmHg hipertensi maligna (Kundu, 2017).
yang berarti dari 11 responden
sebanyak 4 orang mengalami pre- Menurut teori Sudarmoko
hipertensi (dengan rentang 100-105) (2015) tekanan darah tinggi adalah
dan sebanyak 7 orang mengalami kondisi medis ketika seseorang
hipertensi stadium 1 (106-119 mmHg). mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal/kronis (dalam waktu
Dari pernyataan diatas peneliti yang lama). Secara umum seseorang
mengkategorikan hipertensi dikatakan hipertensi jika tekanan darah
menggunakan rumus MAP (Mean sistolik atau tekanan darah diastolik
Arterial Pressure) yang merupakan melebihi 120/80 mmHg. Hipertensi
tekanan darah antara sistolik dan disebabkan karena proses degeneratif
diastolik, dimana tekanan diastolik juga dapat dipicu oleh berbagai faktor
berlangsung lebih lama dari sistolik seperti, obesitas, konsumsi minuman
maka MAP setara dengan 40% tekanan beralkohol, merokok, pola makan
sistolik ditambah 60% tekanan sembarangan, kurangnya olahraga,
diastolik. Untuk mendapatkan nilai keturunan, jenis kelamin, dan
MAP digunakan rumus, rumus MAP kurangnya istirahat.
adalah tekanan darah sistolik ditambah
dua kali tekanan darah diastolik dibagi
tiga (Kundu, 2017).
Pada sebagian penderita,
Alasan peneliti menggunakan hipertensi tidak menimbulkan gejala
MAP karena hitungan rata-rata tekanan yang khusus dan terkadang keluhan
darah arteri yang dibutuhkan tubuh hipertensi baru muncul pada saat
menyebabkan sirkulasi darah sampai hipertensi benar-benar telah
keotak cukup, karena perintah otak mengancam organ dan nyawa
membawa suplai makanan dan oksigen penderitanya. Gejala yang dimaksud
yang butuhkan untuk nutrisi dan seperti, sakit kepala, perdarahan dari
aktivitas kerja otak. Tekanan yang hidung (mimisan), sakit kepala sebelah
membawa darah keotak tidak boleh (migren), wajah kemerahan, mata
kurang dan tidak boleh lebih. Jika berkunang-kunang, sakit tengkuk dan
kelelahan. Kadang-kadang penderita Tekanan darah sesudah diberikan
hipertensi berat mengalami penurunan Senam Yoga pada penderita
kesadaran bahkan koma karena terjadi hipertensi di Puskesmas
pembengkakan diotak. Hipertensi Tanjungpinang
merupakan penyakit yang cukup
ditakuti karena dapat menyebabkan Sesudah diberikan Senam Yoga
komplikasi atau penyakit lanjutan, sebanyak 8 kali dalam 1 bulan, nilai
komplikasi yang dapat timbul akibat rerata tekanan darah responden adalah
hipertensi antara lain, stroke, serangan 98.8 mmHg dengan nilai tertinggi
jantung, edema paru, gagal ginjal, adalah 107 mmHg dan nilai terendah 95
kebutaan dan menurunnya pendengaran mmHg, yang berarti dari 11 orang
(Wulandari, 2011). responden sebanyak 6 orang
mempunyai tekanan darah normal (
Hipertensi dapat mempengaruhi dengan rentang 70-99 mmHg) 4 orang
respon pembuluh darah terhadap responden mengalami pre-hipertensi
vasokontriksi. Individu dengan (dengan rentang 100-105 mmHg) dan 1
hipertensi sangat sensitif terhadap orang responden mengalami hipertensi
norepinefrin, meskipun tidak diketahui stadium 1 (dengan rentang 106-119
dengan jelas mengapa hal itu bisa mmHg).
terjadi. Pada saat bersamaan sistem
saraf simpatis merangsang pembuluh Menurut Wirawan (2013)
darah sebagai respon rangsang penderita hipertensi dapat diberikan
emosional, kelenjar adrenal juga terapi farmakologi (menggunakan obat-
terangsang mengakibatkan tambahan obatan) untuk mengontrol tekanan
aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal darah penderitanya. Penggunaan terapi
mensekresi epinefrin yang farmakologi biasanya diawasi oleh
menyebabkan, vasokontriksi. Korteks dokter setelah dilakukan serangkaian
adrenal mensekresi kortisol dan steroid proses pemeriksaan. Ada beberapa jenis
lainnya. Vasokonstriktor golongan obat-obatan biasanya
mengakibatkan penurunan aliran digunakan untuk mengatasi hipertensi
keginjal, yang menyebabkan pelepasan seperti, diuretik, alfa blocker, beta-
renin. Renin merangsang pembentukan blocker, blocker kanal kalsium,
angiotensin I yang kemudian diubah inhibitor ACE (angiotensin-converting
menjadi angiostensin II, suatu enzyme), dan blocker reseptor
vasokonstriktor kuat, yang pada angiotensin (angiotensin receptor
gilirannya merangsang sekresi blocker, ARB) dan obat-obat lainnya
aldosteron dan korteks adrenal.. yang diberikan secara intravena.
hormon ini menyebabkan peningkatan
Sejalan dengan teori Aspiani
volume intra vaskuler. Semua faktor ini
(2014) yang menyatakan bahwa
cenderung mencetuskan keaadan
hipertensi juga dapat dikontrol dengan
hipertensi. (Soeryoko, 2010). penggunaan terapi non-farmakologi
karena lebih aman dan tidak
menimbulkan efek samping. Tetapi
pengobatannya memerlukan kesabaran
dan ketelatenan sehingga manfaatnya pengobatan alami paling efektif untuk
baru akan kelihatan dalam jangka penderita hipertensi serta untuk
panjang. Secara non-farmakologi dapat meningkatkan kesehatan.
dilakukan dengan modifikasi gaya
hidup, yaitu menghentikan kebiasaan KESIMPULAN DAN SARAN
merokok, menurunkan berat badan bila
Kesimpulan
obesitas, aktivitas fisik/olahraga,
mengurangi asupan garam, alkohol Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
serta mengurangi stress. Salah satu
terapi non-farmakologi untuk 1. Karakteristik responden
menanggulangi stress pada penelitian berdasarkan usia, didapatlah
ini adalah dengan memberikan Senam analisa data rerata (54.5%) usia
Yoga ( Wulandari, 2011 dan Therese, dewasa akhir. Berdasarkan jenis
2016). kelamin rerata perempuan
(81.8%) dibandingkan dengan
Senam yoga merupakan suatu laki-laki (18.2%). Berdasarkan
penyelarasan tubuh, pikiran dan jiwa. pendidikan rerata (36.4%)
Senam yoga biasanya dilakukan untuk berpendidikan SD dan SMA.
relaksasi stress bahkan bisa 2. Rerata tekanan darah sebelum
menurunkan tekanan darah pada pasien dilakukan senam yoga adalah
hipertensi. Penyebab senam yoga bisa 106.4 mmHg dengan nilai
menurunkan tekanan darah karena tertinggi 113 mmHg dan nilai
dapat meningkatkan kadar hormon b- terendah 100 mmHg
endorphine dalam darah. Ketika 3. Rerata tekanan darah sesudah
seseorang melakukan senam yoga, dilakukan senam yoga adalah 98.8
maka b-endorphine akan keluar dan mmHg dengan nilai tertinggi
ditangkap oleh reseptor didalam adalah 107 mmHg dan nilai
hipotalamus dan sistem limbik yang terendah 95 mmHg
berfungsi untuk mengatur emosi 4. Hasil analisis menunjukkan rerata
(Shindu, 2013). Menurut penelitian nilai tekanan darah sebelum dan
Endang Triyanto (2014) ternyata senam sesudah adalah sebesar 7,6
yoga teratur dilakukan selama 30-45 mmHg. Menggunakan Uji Paired
menit dilakukan 2-3 kali dalam T Test dengan nilai p value
seminggu terbukti lebih efektif sebesar 0.001 (< 0.05) maka Ho
menurunkan tekanan darah (4-8 ditolak sehingga dapat
mmHg). disimpulkan bahwa ada pengaruh
dilakukan senam yoga terhadap
Latihan senam yoga ini
tekanan darah pada penderita
merupakan suatu kombinasi pernapasan
hipertensi di Puskesmas
dan latihan tubuh seperti meregangkan
Tanjungpinang.
lengan dan memutar tulang belakang
yang dapat membantu menurunkan
tekanan darah. Senam yoga menjaga
agar otot tetap fleksibel dan lentur.
Senam yoga dianggap sebagai
Saran https://doi.org/10.12691/ajcmr-6-
2-4.
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Dengan dibuktikannya manfaat Alva, Seke, Prisilia, dkk. (2016).
dari senam yoga dapat menurunkan Hubungan Kejadian Stress Dengan
tekanan darah dalam penelitian ini, Penyakit Hipertensi Pada Lansia
diharapkan dapat dikembangkan Di Balai Penyantunan Lanjut Usia
manfaat-manfaat lain dari senam Senjah Cerah Kecamatan
yoga untuk diterapkan sebagai Mapanget Kota Manado. Volume
pendamping asuhan keperawatan 4. Nomor 2
dengan efek dari non-farmakologi.
Aspiani, R. (2014). Buku Ajaran
2. Bagi Petugas Puskesmas Keperawatan Gerontik. Jakarta
Tanjungpinang Timur : Trans Info Media.
Penelitian ini bermanfaat untuk
mengurangi bahkan mengganti Dharma, Kelana Kusuma. (2011).
penggunaan obat-obatan hipertensi Metodologi Penelitian
yang mungkin akan memberikan Keperawatan. Jakarta : Penerbit
efek yang kurang menguntungkan Trans Info Media
jika dikonsumsi dalam jangka
waktu yang panjang dan mungkin Erika, Lebang, (2015). Yoga sehari-
dapat diaplikasikan cara-cara hari : Pustaka Bunda
gerakan senam yoga dalam
menurunkan tekanan darah. Kundu, R, dkk. (2017). Mean arterial
pressure classification: A better
3. Bagi Peneliti Selanjutnya tool for statistical interpretation of
Diharapkan untuk peneliti blood pressure related risk
selanjutnya dapat mengembangkan covariates. Cardiology and
penelitian ini kearah yang lebih luas angiology: an international
dengan memakai kelompok kontrol journal. 6(1): 1-7
atau studi komparasi, dan bisa
mencari manfaat senam yoga Soeryoko, H, (2010), 20 Tanaman Obat
lainnya yang dapat diteliti dan yang Terpopuler Penurun Hipertensi.
terpenting melakukan gerakan Yogyakarta : Andi, Offshet
senam yoga dengan baik dan benar.
Sudarmoko, Arier. (2015). Sehat Tanpa
DAFTAR PUSTAKA
Hipertensi, Cet, 1. Yogyakarta :
Cahaya Atma Pustaka.
AlSharqi, dkk (2018). The Effect of
Exforge-HCT on Blood Pressure
Control in Omani Hypertensive
Therese, A. M. (2016). Yoga : Effective
Patients Attending Sultan Qaboos
Therapy To Reduce Blood
University Hospital. American
Pressure Among, (August), 9–14.
Journal of Clinical Medicine
Research, 6(2), 41–47.
Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Wulandari, A (2011). Cara Jitu
Keperawatan bagi Penderita Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:
Hipertensi secara Terpadu. Andi
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai