pendahuluan
Pulau Bali atau dikenal dengan pulau dewata, memiliki sejarah yang kelam
ketika masa politik ekspansionisme Belanda. Letak pulau Bali berada di sebelah timur
pulau Jawa yang dipisahkan oleh selat kecil. Posisi Bali yang sangat dekat dengan
pulau Jawa memancing pihak kolonial Belanda untuk waspada terhadap serangan-
serangan militer ke ujung timur pulau Jawa.
Ekspansi pemerintah kolonial ke pulau Bali dimulai bertepatan dengan protes
atas hak tawan karang yang diberlakukan oleh penguasa-penguasa Bali. Hak tawan
karang merupakan hak yang dimiliki penguasa Bali untuk mengakuisisi kapal-kapal
karam di perairan Bali. Sehingga terjadilah ekspansi besar-besaran oleh pemerintah
kolonial untuk menundukkan Bali sampai tahun 1904 yaitu saat puputan terakhir
dilakukan.
Proses terjadinya peperangan antara pemerintah kolonial melawan penguasa-
penguasa Bali merupakan tumpuan dasar dalam tulisan ini. Menariknya ekspansi
pemerintah kolonial ke Bali ini dilakukan oleh karena beberapa faktor ekonomi,
melainkan masih ada beberapa faktor lain yang harus dijelaskan.
Berakhirnya perang Bali dengan diberlakukannya puputan (bunuh diri secara
massal) merupakan poin kedua yang sangat menarik untuk dikaji. Puputan yang
dilakukan terjadi secara massal dan melibatkan berbagai komponen masyarakat. Hal ini
tidak terjadi di belahan dunia manapun sehingga menjadi sebuah tema yang untuk
dibahas.
Kesimpulan
Ekspansi militer Belanda ke pulau Bali diawali dengan serangan yang dilakukan
pada 1846 untuk menghapuskan penyelundupan candu dominasi Inggris dalam
perdagangan di Bali. Ekspansi ini mendapat perlawanan yang panjang dari para
penguasa Bali sampai pada tahun 1908, dalam artian usaha untuk menakhlukan Bali
dilakukan selama lebih dari setengah abad. Kemenangan pemerintah kolonial dalam
peperangan diakibatkan tidak adanya unifikasi atau setidaknya aliansi kerajaan-kerajaan
Bali.
Pada akhirnya dilakukanlah puputan dalam bentuk perlawanan terakhir atas
ekspansi pemerintah kolonial yang dilakukan oleh keluarga kerajaan dan rakyat Bali
yang masih setia. Puputan bisa diartikan sebagai bentuk perlawanan tingkat tinggi
ketika sudah tidak ada kesempatan untuk menang dalam peperangan melawan
pemerintah kolonial. Tidak hanya itu puputan dilandasi rasa kemerdekaan yang tinggi
rakyat Bali yang tidak menghendaki dominasi pemerintah kolonial Belanda di pulau
Bali.