Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

METODE AMENOREA LAKTASI (MAL)

DISUSUN OLEH :

1. Alam Wara Kusumah 11. Ni Nyoman Eka


2. Derrisa Sandya A 12. Novi
3. Eva Riyanti 13. Nurmala
4. Iin Datri Ani 14. Rama Seno A
5. Ira Amelia K 15. Rany Ega Andika
6. Kiki Setiawan 16. Rizky Putri R
7. Leny Yuliati S 17. Siska Frastika
8. Mia Puspa Sari 18. Vira Risalbi
9. Mila Nofiana 19. Widia Ningsih
10. Mir’atul Maritsa 20. Wahyu Mugi L

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
Tahun 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Metode Amenorea Laktasi (MAL)

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian MAL
2. Cara Kerja MAL
3. Keuntungan Kontrasepsi
4. Keuntungan Non Kontrasepsi
5. Keterbatasan MAL
6. Siapa Saja yang dapat menggunakan MAL
7. Siapa Saja yang Seharusnya Tidak Menggunakan MAL
8. Hal-hal yang harus disampaikan pada pengguna MAL

Sasaran : Pasien

Waktu : 30 menit

Hari/Tanggal : 29 November 2019

Tempat Pelaksana : Ruangan Rambutan

Pembimbing : Ns. Andriyani Lubis, S.Kep

Chandra., M.Kep., Sp.Mat

Ns. Ernauli Meliyana., M.Kep

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah diberikan pendidikan kesehatan, klien diharapkan dapat
menginformasikan kepada suami tentang keluarga berencana dengan Metode Amenorea
Laktasi (MAL)
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
1. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang pengertian Metode Amenorea Laktasi (MAL)
2. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang cara kerja MAL.
3. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang keuntungan kontrasepsi.
4. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang keuntungan non kontrasepsi.
5. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang keterbatasan MAL.
6. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang siapa saja yang dapat menggunakan MAL.
7. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang Siapa Saja yang Seharusnya Tidak Menggunakan
MAL.
8. Setelah dilakukan penyuluhan tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL), diharapkan
klien dapat memahami tentang Hal-hal yang harus disampaikan pada pengguna MAL.

III. MATERI
1. Pengertian MAL
2. Cara Kerja MAL
3. Keuntungan Kontrasepsi
4. Keuntungan Non Kontrasepsi
5. Keterbatasan MAL
6. Siapa Saja yang dapat menggunakan MAL
7. Siapa Saja yang Seharusnya Tidak Menggunakan MAL
8. Hal-hal yang harus disampaikan pada pengguna MAL
IV. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Sasaran
1 Pendahuluan Fase Orientasi : 5 menit
 Memberikan  Menjawab
salam (selamat salam
pagi, apa kabar
semuanya?)
 Perkenalan  Mendengarkan
dan
memperhatikan

 Menjelaskan  Mendengarkan
tujuan penyuluhan
penyuluhan menyampaikan
tujuan
 Kontrak waktu  Menyetujui
kesepakatan kesepakatan
pelaksanaan waktu
penyuluhan pelaksanaan
penyuluhan
2 Penyajian Materi: Fase Kerja: 10 menit
 Menjelaskan  Menjelaskan  Mendengarkan
materi pengertian MAL dan
penyuluhan memperhatikan
metode  Menjelaskan  Mendengarkan
amenorea laktasi Cara Kerja MAL dan
(MAL) memperhatikan
 Menjelaskan  Mendengarkan
keuntungan dan
kontrasepsi memperhatikan
 Menjelaskan  Mendengarkan
keuntungan non dan
kontrasepsi memperhatikan
 Menjelaskan  Mendengarkan
keterbatasan dan
MAL memperhatikan
 Menjelaskan  Mendengarkan
siapa saja yang dan
dapat memperhatikan
menggunakan
MAL
 Menjelaskan  Mendengarkan
siapa saja yang dan
seharusnya tidak memperhatikan
menggunakan
MAL
 Mendengarkan
 Menjelaskan
dan
hal-hal yang
memperhatikan
harus
disampaikan
pada pengguna
MAL
3 Evaluasi Fase Kerja: 10 menit
 Memberikan  Menanyakan
kesempatan hal-hal yang
kepada klien dan tidak mengerti
keluarga untuk dari materi
bertanya tentang penyuluhan
materi yang
disampaikan
 Memberikan  Menjawab
kesempatan pertanyaan
kepada klien dan dengan
keluarga untuk pengetahuan
menjawab sendiri yang
pertanyaan yang diketahui dan
dilontarkan dipahaminya
 Menyimpulkan  Mendengarkan
bersama-sama penyampaian
hasil kegiatan kesimpulan
penyuluhan
4 Penutup Fase Terminasi: 5 menit
 Menyimpulkan  Mendengarkan
isi penyuluhan penyampaian
kesimpulan
 Mengucapkan  Menjawab
terimakasih atas ucapan
waktu yang telah terimakasih
di berikan oleh
klien dan
keluarga
 Menutup  Mendengarkan
penyuluhan dan penyuluh
mengucapkan menutup acara
salam dan menjawab
salam
V. METODA PENYULUHAN
Diskusi

VI. MEDIA PENYULUHAN


Leaflet
Lebar Balik

VII. EVALUASI
1. Klien dan keluarga dapat memahami tentang pengertian MAL
2. Klien dan keluarga dapat memahami tentang cara kerja MAL
3. Klien dan keluarga dapat memahami tentang keuntungan kontrasepsi
4. Klien dan keluarga dapat memahami tentang keuntungan non kontrasepsi
5. Klien dan keluarga dapat memahami tentang keterbatasan MAL
6. Klien dan keluarga dapat memahami tentang siapa saya yang dapat menggunakan
MAL
7. Klien dan keluarga dapat memahami siapa saja yang seharusnya tidak menggunakan
MAL
9. Klien dan keluarga dapat memahami hal-hal yang harus disampaikan pada pengguna
MAL
VIII. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
1. Moderator : Siska Frastika
Uraian Tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Mentup acara penyuluhan
2. Penyaji : Wahyu Mugi L
Uraian Tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator : Kiki Setiawan, Rizky Putri
Uraian Tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
d. Menginterupsi penyuluhan tentang istilah/hal –hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta

4. Notulen : Vira Risalbi, Mila Nofiana


Uraian Tugas :
a. Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan
5. Dokumentasi : Eva Riyanti, Rama Seno
Uraian Tugas :
a. Mengumpulkan data (bukti berupa foto)
b. Menyusun data agar penyuluhan berjalan dengan lancer
c. Menyelidiki atau meneliti jalannya acara penyuluhan
d. Mengelola serta memelihara bahan guna menyiapkan informasi yang bermanfaat
LAMPIRAN

MATERI

Metode Amenorea Laktasi (MAL)

A. Pengertian
1. Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air
susu ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan
atau minuman apapun lainnya (BKKBN, 2012)
2. Metode Amonerea Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara yang
mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif artinya hanya diberikan ASI
saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya. Metode ini khusus digunakan untuk
menunda kehamilan selama 6 (Enam) bulan setelah melahirkan dengan memberikan ASI
eksklusif. Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenenorrha Method
(LAM) dapat dikatakan sebagai metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) atau natural
family planning, apabila tidak dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Meskipun penelitian telah membuktikan bahwa menyusui dapat menekan kesuburan,
namun banyak wanita yang hamil lagi ketika menyusui. Oleh karena itu selain
menggunakan MAL juga harus menggunakan metode kontrasepsi lain seperti metode
Bearrier (Diafgrahma, kondom, spermisida), kontrasepsi hormonal (Suntik, Pil menyusui,
AKBK) maupun IUD (Proverawati dkk, 2010).
3. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :
a. Menyususi secara penuh (full breast feding) : lebih efektif bila pemberian lebih dari 8
kali sehari
b. Belum haid
c. Umur bayi <6 bulan
4. Efektif sampai 6 bulan
5. Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya
B. Cara Kerja
Cara kerja MAL adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Pada masa laktasi atau
menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui,
maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadrotophin melepaskan hormon
penghambat (inhibitor). Hormon penghambat dapat mengurangi kadar estrogen, sehingga
ovulasi tidak terjadi (Proverawati dkk, 2010)

C. Keuntungan Kontrasepsi
1. Efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan)
2. Segera efektif
3. Tidak mengganggu senggama
4. Tidak ada efek samping secara sistemik
5. Tidak perlu pengawasan medis
6. Tidak perlu obat atau alat
7. Tanpa biaya

D. Keuntungan Non Kontrasepsi


1. Untuk bayi
a. Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan lewat ASI)
b. Sumber asupan terbaik dan sempurna untuk tumbung kembang bayi yang optimal
c. Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain atau formula,
atau alat minum yang dipakai
2. Untuk ibu
a. Mengurangi perdarahan pasca persalinan
b. Mengurangi resiko anemia
c. Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi

E. Keterbatasan
1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menguyusi dalam waktu 30 menit
pasca persalinan
2. Mungkin sulit dilaksanakan karena konsisi sosial
3. Efektifitas tingginya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B / HBV dan HIV/AIDS

F. Siapa Saja yang Dapat Menggunakan MAL


Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur <6 bulan dan belum mendapatkan
haid setelah melahirkan

G. Siapa Saja yang Seharusnya Tidak Menggunakan MAL


1. Sudah mendapat haid setealh persalinan
2. Tidak menyusui secara eksklusif
3. Bayinya sudah berumur > 6 bulan
4. Bekerja dan terpisah dari bayi lebih dari 6 jam

H. Hal-Hal Yang Harus Disampaikan :


1. Seberapa sering harus menyusui
2. Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam. Bayi disusui secara on
demand (menurut kebutuhan bayi). Biarkan bayi menyelesaikan menghisap dari satu
payudara sebelum memberikan payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak susu
akhir (hind milk). Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut atau sama
sekali tidak memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan memberikan payudara lain pada
saat menyusui berikutnya sehingga kedua payudara memproduksi banyak susu.
3. Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan hisapannya
4. Susui bayi ibu juga pada malam hari karena menyusui waktu malam membantu
mempertahankan kecukupan ketersedia ASI
5. Bayi terus di susukan walau ibu/bayi dalam keadaan sakit
6. ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin
7. Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan pendamping ASI.
Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik serta kenaikan berat badan cukup,
bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai dengan umur 6 bulan (berat badan
sesuai umur, sebulan BB naik minimal 0,5 kg, mengompol sedikitnya 6x sehari.
8. Apabila ibu mneggantikan ASI dengan minuman dan makanan lain, bayi akan menghisap
kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi
9. Haid
Ketika ibu mulai haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera
menggunakan metode KB lainnya
10. Untuk kontrasepsi dan kesehatan
 Memerlukan metode konytrasepsi lain ketika mulai mendapatkan haid lagi, jika tidak
lagi menyusui secara eksklusif atau bila bayi sudah berumur 6 bulan
 Konsultasi dengan bidan/ dokter/ di klinik/ di puskesmas sebelum mulai memakai
metode kontrasepsi lainnya
 Jika suami/ beresiko tinggi terpapar IMS, termasuk AIDS, anda harus pakai kondom
ketika pakai MAL.
11. Apa yang harus di lakukan bila menyusui tidak secara eksklusif atau berhenti menyusui
 Perlu kondom atau metode kontrasepsi lain ketika tidak menyusui lagi secara
eksklusif
 Ke klinik KB untuk membantu memilihkan atau memberikan metode kontrasepsi lain
yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai