Anda di halaman 1dari 4

Nama : Valensia Dwi Pajonga

Nim:G011191393

Kelas:Dasar-Dasar Ekologi B

Tugas Ekologi

Bagaimana sumber daya makanan dan ruang, musuh alami dan pesaing, lingkungan fisik dapat
mempengaruhi penyebaran populasi.

1. Pengaruh Sumber Daya Makanan dan Ruang


Daerah yang kaya sumber daya (misalnya batu bara, minyak, kayu, perikanan, dll) cenderung
padat penduduk misalnya Eropa Barat. Daerah dengan sedikit sumber daya cenderung jarang
penduduknya misalnya Sahel ini.
Untuk menarik predator agar mau memakan serangga atau gulma tanaman, maka
diberikanlah/diletakkan sumber makanan tambahan yang lokasinya dekat dengan
hama/gulma. Sumber makanan tambahan ini dapat berupa nektar, serbuk sari, atau
alternatif makanan lainnya yang sifatnya tidak bereproduksi dan tidak berinteraksi
dengan mangsa (hama). Harwood dan Obrycki (2005) menunjukan bahwa penyediaan
spesies non-hama kepada predator menyebabkan peningkatan populasi predator, yaitu
dengan meningkatkan kesuburan mereka. Disisi lain, penambahan makanan tambahan
dapat pula mengakibatkan tingkat konsumsi predator terhadap hama menurun. Dalam hal
ini, pengelolaan kualitas dan kuantitas makanan tambahan memiliki peran penting dalam
pengendalian sistem.
Ketika pemangsa diberi makanan tambahan dengan kuantitas yang semakin meningkat,
terjadi perubahan kestabilan pada sistem, yaitu dari spiral stabil menuju spiral tak stabil
dan dari spiral tak stabil menuju spiral stabil. Hal ini menunjukkan adanya Bifurkasi
Hopf yang terjadi sebanyak dua kali disertai dengan kemunculan limit cycle. Ketika
semakin besar kuantitas makanan tambahan yang diberikan kepada pemangsa,
menyebabkan sistem akan semakin cepat mengalami kestabilan menuju titik tetap ketiga
yang mengakibatkan mangsa akan punah. Artinya populasi pemangsa telah berhasil
mengontrol populasi mangsa sampai pada tingkat kepunahan. Dalam hal ini, keberhasilan
program pengendalian hayati(biological control) dapat dicapai ketika pemangsa
disediakan makanan tambahan dengan kuantitas yang cukup besar.
2. Musuh alami dan Pesaing
populasi mangsa mengalami penurunan hingga akhirnya akan mengalami kepunahan
dalam jangka waktu panjang. Kondisi ini menjelasakan ketika pemangsa diberi makanan
tambahan dalam jumlah yang besar, akan menyebabkan mangsa akan punah (dalam
masalah nyata artinya hama akan punah).Artinya, pada kondisi ini program pengendalian
hayati telah berhasil untuk mengontrol populasi hama (mangsa) melalui musuh alami
(pemangsa) dengan pemangsa disediakan makanan tambahan pada kuantitas besar pada
tingkat interferensi antar pemangsa yang rendah
3. Kondisi lingkungan fisik yang tidak mendukung
Daya dukung lingkungan sangat berkaitan erat dengan kepadatan (densitas) suatu
populasi atau jumlah makhluk hidup yang terdapat dalam suatu lingkungan tertentu.
Dengan mengetahui daya dukung atau kemampuan lingkungan dalam mendukung
populasi di atasnya, dapat dihitung kemampuan tertinggi (maksimal) lingkungan
tersebut.

Faktor – faktor yang mempengaruhi penyebaran populasi yaitu :


1. Distribusi sumberdaya
2. Perilaku sosial (pada hewan)
3. Suhu
4. Kelembaban
5. Cahaya
6. Struktur tanah dan nutrient
7. Kimia air, pH, dan salinitas
8. Aliran air, O2, dsb.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Populasi

Ada berbagai faktor manusia dan alam yang mempengaruhi kepadatan penduduk. Tabel di
bawah ini menggambarkan hal ini:

Faktor Fisik High Density Kepadatan Rendah


Bantuan (Bentuk dan Dataran rendah yang datar Tinggi tanah yang
ketinggian tanah) misalnya Lembah Gangga di bergunung-gunung misalnya
India Himalaya
Sumber Daya Daerah yang kaya sumber daya Daerah dengan sedikit
(misalnya batu bara, minyak, sumber daya cenderung
kayu, perikanan, dll) jarang penduduknya
cenderung padat penduduk misalnya Sahel ini
misalnya Eropa Barat
Iklim Daerah dengan daerah Daerah dengan iklim ekstrim
beriklim sedang cenderung dari panas dan dingin
padat penduduk karena ada cenderung jarang
hujan dan panas yang cukup penduduknya misalnya
untuk menanam tanaman Gurun Sahara
misalnya Inggris
Pada ekosistem darat, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan populasi, di
antaranya adalah :
1. Perubahan suhu Setiap organisme hanya dapat hidup dengan baik pada suhu tertentu.
Apabila suhu lingkungannya berubah lebih tinggi atau lebih rendah dari pada suhu yang
diperlukan, akan menimbulkan gangguan kehidupan organisme tersebut. Hal itu terbukti
dengan adanya migrasi hewan yang hidup pada daerah yang mengalami pergantian iklim,
yaitu di daerah subtropis.
2. Kadar air tanah dan curah hujan Tidak ada satu pun jenis makhluk hidup yang tidak
memerlukan air untuk aktivitas kehidupannya. Oleh karena itu, perubahan kadar air
dalam tanah akan mempengaruhi peri kehidupan tumbuhan dan organisme lain yang
hidup di atasnya. Hal itu dapat kita perhatikan pada alam sekitar kita, yaitu pada musim
kemarau dan musim hujan.Pada musim kemarau daun-daun pohon berguguran dan
rumput-rumput mati.Pada musim hujan daun-daun pohon tumbuh subur dan rerumputan
pun tampak menghijau. Perubahan populasi tumbuhan tersebut akibatnya juga akan
berpengaruh pada perikehidupan serta populasi hewan yang ada di tempat tersebut
Daftar Pustaka
Harwood JD, Obrycki JJ. 2005. The Role of Alternative Prey in Sustaining Predator
Populations. Di dalam: Hoodle MS, editor. Proceedings of Second International
Symposium on Biological Control of Arthropods. Volume 2. 2005 Sep 12-16.
Switzerland (CH). hlm 453-462.
https://ipqi.org/pengertian-dan-karateristik-kualitas-lingkungan-hidup/
Kusnanto Ali, dkk. 2017. Pengaruh Makanan Tambahan Dalam Model Mangsa
Pemangsa Beddington-Deangelis Jurnal Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya.
Universitas Airlangga, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai