. Hasil Penelitian
Lebong
orang.
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Retang Usia Responden
Wreda Cirebon dengan rentang usia 60-74 sebanyak 12 orang (48%), usia
75-90 sebanyak 11 orang (44%), dan usia >90 sebanyak 2 orang (8%).
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi
Indeks Pengalaman Karies (DMF-T)
No Kategori Jumlah
1 Sangat Rendah (0,0-1,1) 0 (0%)
2 Rendah (1,2-2,6) 0 (0%)
3 Sedang (2,7-4,4) 0 (0%)
4 Tinggi (4,5-6,5) 0 (0%)
5 Sangat Tinggi (>6,6) 25 (100%)
Total 25 (100%)
Tabel 4.3 menunjukan bahwa indeks pengalaman karies yang dialami
lansia di Panti Wreda Cirebon termasuk dalam kategori sangat tinggi karena
dilihat dari indeks pengalaman karies memiliki rentang nilai lebih dari 6,6
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Riwayat Kesehatan Gigi Responden
Riwayat Jumlah
No
Kesehatan Gigi Ya Tidak
25 orang 0 orang
1 Pernh sakit gigi
(100%) (0%)
Tabel 4.4 menunjukan bahwa semua responden memiliki riwayat
sakit gigi.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Responden
Tidak
No Jenis Pemeliharaan Tepat
Tepat
Menyikat gigi dengan cara dan 6 orang 19 orang
1 waktu yang tepat (14%) (86%)
Kontrol ke klinik gigi (6 bulan 3 orang 22 orang
2
terakhir) (12%) (88%)
Tabel 4.5 menunjukan bahwa ketepatan responden menyikat gigi
dengan cara dan waktu yang tepat sebanyak 6 orang (14%) dan kontrol
responden dalam cara dan waktu menyikat gigi sebanyak 19 orang (14%)
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Jumlah
No Jenis Pengetahuan
Ya Tidak
Kesehatan Gigi 5 orang 20 orang
1 dan Mulut (20%) (80%)
Tabel 4.6 menunjukan bahwa jumlah responden yang memiliki
d. Karies Akar
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Karies yang Khas Pada Lansia
(Karies Akar)
Jumlah
Karies Akar
Responden
16 orang
25 orang
(64%)
Tabel 4.7 menunjukan bahwa dari 25 orang responden yang dilakukan
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Responden
Jumlah
Jenis Kebiasaan
Responden
1 2 3 4
25 orang 16 orang 0 orang 15 orang 17 orang
(64%) (0%) (60%) (68%)
Keterangan :
lain seperti mengonsumsi air putih lebih dari sama dengan 8 gelas perhari
3 orang (12%), obat diabetes2 orang (8%), obat tidur dan obat magh 1
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi
Indeks Jaringan Periodontal (CPITN)
normal yang akan dialami oleh individu (Azizah 2011). Seiring dengan
satu masalah yang terjadi pada lansia adalah masalah kesehatan gigi dan
Sedangkan, untuk rentang usia lansia yang tinggal di Panti Wreda Cirebon
terdapat pada tabel 4.2 tentang usia responden, menunjukan bahwa lansia
yang mempunyai rentang usia antara 60-74 paling banyak tinggal di Panti
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia
Mayoritas karies gigi pada lansia merupakan karies akar (Soemitro, 2006).
Hasil yang didapat pada tabel 4.3 tentang indeks pengalaman karies pada
>6,6 dengan kategori sangat tinggi. Jika dilihat dari Tabel 4.4 tentang
mengalami sakit gigi. Hal tersebut dapat terjadi karena lansia kurang
menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Sejalan dengan apa yang
Kurangnya kebersihan gigi dan mulut pada lansia dapat dilihat dari
hasil wawancara yang terdapat dalam tabel 4.5 menunjukan, 86% lansia
tidak memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tepat
serta 88% lansia tidak melakukan kontrol ke klinik gigi dalam kurun
tidak memiliki gigi dan giginya pasti hilang. Adanya pengaruh dari
kesehatan gigi dan mulut, terdapat 80% lansia yang tidak memiliki
pada lansia adalah kehilangan gigi (Watuna, 2015). Keadaan gigi hilang
pada lansia di Panti Wreda Cirebon ini tidak dapat ditelusuri penyebabnya
karies akar yang dialami oleh lansia. Hasil pemeriksaan pada tabel 4.7
berdasarkan karies yang khas (karies akar) pada lansia, menunjukan bahwa
mengalami karies akar. Risiko karies akar dapat terjadi dari penyakit
mulut. Faktor yang mempengaruhi karies akar yaitu, diet, flora mulut,
pada lansia yang tinggal dalam satu komunitas dan masih bergigi,
Dilihat dari tabel 4.8 berdasarkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan
mulut yang dilakukan lansia di Panti Wreda Cirebon, lansia cenderung
manis dan lengket 64%, mengonsumsi teh atau kopi 60%. Sesuai dengan
2008).
kerja obat ini menimbulkan efek yang sama dengan efek yang terjadi bila
yang memberikan gejala kekeringan pada mulut dan mata akibat gangguan
putih ≥8 gelas/ hari cukup tinggi sebesar 68%. Sejalan dengan Hermawan
semakin rentan mengalami dehidrasi. Maka dari itu minum secara teratur
Meminum banyak air setiap hari juga adalah sebagai salah satu cara
dan obat tidur. Melihat data konsumsi obat-obatan tersebut dapat terjadi
paling penting yang digunakan dalam pengobatan penyakit gigi dan mulut.
dapat menyebabkan lidah menjadi merah dan terasa sakit serta terdapat
Hampir tiga per empat gigi orang dewasa telah terlihat terdapat plak gigi
dialami adalah poket dangkal sebanyak 11 orang (44%). Jika dilihat dari
mulutnya. Jika dilihat dari data pada tabel 4.5 menunjukan, 86% lansia
tidak memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tepat
serta 88% lansia tidak melakukan kontrol ke klinik gigi dalam kurun
kebersihan gigi dan mulut, keadaan ini terjadi pada lansia yang dilakukan
karena lansia membiarkan plak yang menebal dalam kurun waktu yang
(Putri, 2013).
periodontal dan tulang alveolar. Perlekatan gusi dengan gigi juga akan
rusak sehingga sulkus gusi akan semakin dalam dan plak yang ada
Desain Laporan Kasus dalam membuat Laporan Tugas Akhir dengan judul
Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Dengan Kasus Karies Mencapai Dentin di
2019 merupakan laporan deskriptif yang berisikan tahapan dan langkah langkah
yang dilakukan dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Dengan
B. Sasaran
Keperawatan Gigi dan Mulut Dengan Kasus Karies Mencapai Dentin di Puskesmas
Perumnas Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2019 adalah
Mencapai Dentin
Waktu pelaksanaan asuhan keperawatan gigi dan mulut kasus direnacakan mulai
21
22
D. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data
responden
adalah kartu status pasien yang terdapat dalam family folder yang ada di
A. Identitas
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
d. Agama :
e. Pekerjaan :-
f. Alamat :
g. Golongan Darah :
B. Keluhan/Anamnesa