PENDAHULUAN
umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan normal anak. Masalah
kesehatan mulut dapat memengaruhi perkembangan umum anak -anak. Salah satu masalah
kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada anak –anak yaitu karies gigi. Karies dapat
mengenai gigi sulung dan gigi tetap, tetapi gigi sulung lebih rentan terhadap karies karena
struktur dan morfologi gigi sulung yang berbeda dari gigi tetap (Winda, dkk 2015).
nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9%, sebanyak 14 provinsi mempunyai
prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional diantaranya DKI Jakarta 29,1%,
Gigi berlubang atau karies merupakan penyakit jaringan keras gigi akibat aktivitas
bakteri sehingga terjadilah (melunaknya) jaringan keras gigi yang diikuti terbentunya
kavitas (rongga). Terjadinya gigi berlubang ini dipengaruhi beberapa factor yaitu bakteri,
substrat atau diet, waktu dan juga gigi. Ada beberapa macam karies yaitu; karies
superfisialis: gigi berlubang yang hanya mengenai lapisan gigi terluar. Karies media: gigi
berlubang yang sudah mengenai lapisan dentin. Karies profunda: gigi berlubang yang
akan merasakan linu bila lubangnya kemasukan makanan yang agak keras, ataupun kena
rangsangan dingin seperti es. Pada lubang ini cara pengobatannya dilakukan penambalan
tahun 2014 penduduk Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut seperti karies,pulpitis,
merupakan sistem fungsional jaringanyang mengelilingi gigi dan melekatnya pada tulang
rahang yang terdiri atas gingival,tulang alveolar, ligamentum periodontal dan sementum
(Putri, 2013).
Karies gigi susu mencapai dentin juga merupakan salah satu kasus pada pasien V
(7Th),berdasarkan hasil observasi,pada pasien V(7Th) ini kebersihan gigi dan mulutnya
sangat buruk,hasil wawancara yang ditujukan untuk orangtua pasien pun menyebutkan
bahwa kurangnya pengetahuan dan perhatian orang tua memperburuk keadaan kesehatan
gigi dan mulut karena kurang menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut An.V
tersebut.Karies dentin berarti lubang sampai pada dentin.Orang yang menderita karies ini
akan merasakan linu bila lubangnya kemasukan makanan yang agak keras,atau pun
Pasien tersebut masih berusia tujuh tahun tetapi kasus kesehatan gigi dan
Salah satu perawatan yang bisa dilakukan yaitu dengan melaksanakan asuhan
keperawatan gigi dan mulut di Puskesmas Perawatan Muara Nasal yang salah satu
,maka dari itu hal ini sangat menarik melihat dari kebiasaan pasien anak tersebut dan
kasus pada giginya untuk dijadikan sebagai kajian studi kasus.Maka dari itu penulis
membuat suatu pelayanan asuhan keperawatan gigi dengan kasus karies mencapai dentin
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran secara umum tentang asuhan keperawatan gigi dan mulut
2. Tujuan Khusus
Nasal.
b. Diketahuinya hasil diagnosaAsuhan Keperawatan gigi dan mulut pada kasus KMD Di
c. Diketahuinya hasil rencanaAsuhan Keperawatan gigi dan mulut dengan kasus KMD
d. Diketahuinya hasil tindakan Asuhan Keperawatan gigi dan mulut dengan kasus KMD
e. Diketahunya hasil evaluasi Asuhan Keperawatan gigi dan mulut dengan kasus KMD
1. Bagi Penulis
Memberikan informasi mengenai Asuhan Keperawitis atan gigi dan mulut pada
3. Bagi Instruktur
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan di jadikan kajian
Pelembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2008). Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut merupakan suatu proses
dalam kerangka perawatan kesehatan gigi secara holistic. (Wilkins, 2005 cit.
Dahlan, 2008). Adapun tujuan dari proses keperawatan gigi menurut Dahlan,
masalah kesehatan gigi dan mulut yang dapat dikurangi, dihilangkan dan atau
Berikut akan dibahas mengenai tahapan dalam proses asuhan keperawatan gigi
a) Pengkajian
objektif dari pasien dan hal- hal yang dapat mengahalangi pemenuhan kebutuhan
data pribadi, riwayat kesehatan umum, pemeriksaan ekstra dan intra oral, analisis
pemeriksaan.
b) Diagnosa
bersifat individual dan terfokus daripada sesuatu yang bersifat ritual atau rutin.
c) Perencanaan
gigi yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah pasien dan membantu
d) Implementasi
yang telah dirancang dengan khusus untuk memenuhi kebutuhan pasien yang
yang dilaksanakan oleh perawat gigi, pasien atau direncanakan lain dalam rangka
mencapai tujuan pasien, setiap tindakan dilaksanakan dan hasilnya dicatat dalam
e) Evaluasi
selesai perawatan dengan data yang telah dikumpulkan pada waktu pengkajian
awal untuk menentukan ada tindaknya kemajuan (perubahan) pasien atau tercapai
B. Karies
Gigi berlubang atau karies merupakan penyakit jaringan keras gigi akibat
aktivitas bakteri sehingga terjadilah (melunaknya) jaringan keras gigi yang diikuti
factor yaitu bakteri, substrat atau diet, waktu dan juga gigi. Ada beberapa macam
karies yaitu; karies superfisialis: gigi berlubang yang hanya mengenai lapisan gigi
terluar. Karies media: gigi berlubang yang sudah mengenai lapisan dentin. Karies
2008). Karies dentin berarti lubang sampai pada dentin. Orang yang menderita
karies ini akan merasakan linu bila lubangnya kemasukan makanan yang agak
keras, ataupun kena rangsangan dingin seperti es. Pada lubang ini cara
dentin sudah ada saluran-saluran kecil sekali (serat toms) yang berisi urat syaraf
,darah dan limfe (Machfoedz dan Zein, 2005). Karies dentin ini bisa mengenai
gigi tetap dan gigi susu, apabila gigi susu yang sudah terkena karies dentin maka
harus segera di restorasi.Restorasi gigi susu bisa dilakukan dengan Glass Ionomer
yang merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. Bahan ini
cenderung mengalami pembusukan pada garis gusi (Margareta, 2012). Gigi susu
harus dipertahankan karena merupakan penuntun erupsi bagi gigi tetap. Jika gigi
susu tanggal sebelum gigi tetap keluar, maka gigi geligi akan bergeser mengisi
9
yang kosong, dengan lanjutan gigi tetap tumbuh tidak pada tempatnya (Soebroto,
2009).
2. Etiologi karies
kariesantaralain:
1. Plak
tahapan.Jika email yang bersih terpapar dirongga mulut maka akan ditutupi oleh
lapisan organik yang amorf yang disebut pelikel.Sifatnya sangat lengket dan
kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel
terbantuuntuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain.Dan karena
plak makin tebal maka hal ini akan menghambat fungsi saliva dalam
dengan berat molekul yang rendah seperti gula akan segera meresap kedalam
menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan
itu,konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak
3. FaktorHost(Gigi)
karies.Oleh karena itu kawasan gigi yang memudahkan pelekatan plak sangat
4. FaktorWaktu
atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Oleh karena itu,bila
saliva ada didalam lingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalam
hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun.Dengan demikian
Factor-faktorterjadinyakaries
3.Penggolongan Karies
tiga,yaitu:
Karies yang baru mengenai email gigi saja,sedangkan bagian dentin belum
terkena. Pada karies ini seringkali belum terasa sakit karena didalam email tidak
ada serabut-serabut syaraf sehingga seringkali orang tidak sadar bahwa giginya
sudah berlubang.
13
Karies yang telah mendekati atau telah mencapai pulpa sehingga terjadi
peradangan pada pulpa.Biasanya terasa sakit saat makan dan sakit tiba-tiba
tidak ada rangsangan. Pada tahap ini apabila tidak dirawat,maka gigi akan mati
4. Pencegahan karies
Email dan dentin yang terbuka dapat dibuat lebih tahan terhadap karies
dengan pengaplikasian fluor secara tepat. Cekungan dan parit-parit kecil yang
5. Pengobatan/perawatan karies
a. Penambalan gigi
ketika gigi seorang anak berlubang maka bisa diganti dengan gigi baru yang akan
tumbuh.Tetapi walaupun digantikan dengan gigi tetap bukan berarti gigi susu
16
harus dilakukan guna menjalankan fungsi gigi susu sebelum gigi permanen
tumbuh.
Hal ini bertujuan mengurangi rusaknya dan melindungi gigi dari berbagai
kuman sehingga berbagai bakteri tidak masuk ke dalam lubang gigi tersebut.
pembersihan gigi yang terkena karies yaitu dengan membuang jaringan gigi yang
karies telah masuk kebagian–bagian gigi yang dalam.Hal ini dilakukan sebagai
b. Mencabut gigi
Apabila gigi sudah sangat rusak dan bagian yang tersisa hanya sedikit akibat
karies,maka gigi harus segera dicabut. Sebab jik amelakukan penambalan, maka
biasanya pembiusan dilakukan local yaitu hanya pada gigi yang dibius saja yang
mati rasa dan pembiusan pada setengah rahang. Pembiusan ini membuat pasien
BAB III
METODE
A. Desain
Desain Yang di gunakan adalah Penelitian Deskriptif dengan desain Studi kasus
.Studi Kasus menurut bogdam dan bikien (1982 ) merupakan pengujian secara
rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan
tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau
karakter –Karakter yang khas dari kasus ,ataupun status dari individu ,yang
kemudian ,dari sifat-sifat khas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
B. Sasaran
Seorang klien yang datang ke poly gigi Puskesmas Perawatan Muara Nasal
dengan keluhan gigi geraham kanan atas terasa nyilu bila terkena makanan atau
minuman yang dingin,dan setiap sikatgigi Klien mengeluh gusi Sering berdarah.
Nama Pasien :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat : Bengkulu
18
1.Waktu Penelitian
2.Tempat Penelitian
i..Wawancara
mendapatkan data subyektif yaitu dengan meminta keterangan dan informasi yang
rinci secara lisan dari pasien .saat mengumpulkan data subyektif ,pada anamnesa
Kenapa Dia Datang),When ( Kapan Merasa Sakit ) Where ( di mana gigi yang
alergi obat dan makanan ,dll,hal ini di maksudkan berhubungan dengan rencanan
ii.Observasi
menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya ,melalui rabaan ,sentuhan dan
Disini dilakukan pemeriksaan pada daerah wajah yakni meliputi bentuk wajah
akibat sakit,juga dilakukan palpasi bila terdapat kelainan serta pada kelenjar.
ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen
rekam medik.
20
i.Wawancara
informasi secara lisan apa yang dikeluhkan dari pasien selama tindakan .Hal ini
evaluasinya.
Untuk memberikan informasi kondisi ekstra oral pasien saat tindakan dan sesaat
pasca tindakan .
asuhan keperawatan gigi dan mulut pada pasien yang telah di lakukan
asuhan keperawatan.
21
keperawatan Gigi
1.Wawancara
secara lisan apa yang masih di keluhkan oleh pasien saat evaluasi
2) Basic Instrumen
4) chipblower
5) Disklosing solution
6) Cotton Roll
7) Tensimeter
22
BAB IV
TINJAUANKASUS
A. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : Viera
Tempat/Tanggal Lahir/Umur : Tanjung Betuah/11-11-2011
Identitasdiri (KTP/SIM/PASPOR) :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Ras : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Alamat Rumah : desa Tanjung Betuah
Telephone/HP : 082260372312
Keluarga yang bisa dihubungi/HP :-
b. Anamnesa
1. Keluhan Utama :
dan makanan yang lengket sejak 4 bulan yang lalu. Pasien ingin gigi
nya dirawat.
24
2. Keluhan Tambahan :
Nasal mengeluhkan gigi sering berdarah pada saat menyikat gigi dan
pasien merasa tidak nyaman pada kondisi giginya sejak berapa bulan
2. OBJEKTIF
SKOR = X 100%
= 52%
12(52) (61)22
13(53) (63)23
15(55) (65)25
16 26
46 36
43(83) (73)33
42(82) (72)32
41(81) (71)31
27
Keterangan:
1. Keadaan gigi geligi pasien yang bebas dari kalkulus adalah sebanyak
16 gigi dari 24 gigi, atau 16/48= 0,3%, artinya kebersihan gigi ditinjau
dari akumulasi kalkulus rendah,dan yang bebas kalkulus 70 %
2. Decay/karies = 5 ; Missing/gigi hilang = - ; Filling/gigi dengan
tambalan = 0
75 KMD + + - - - Karies
Mencapai
Dentin
75 oklusal - - - - - - - - - - - - Karies
Mencapai
Dentin
B.Diagnosa
dari kalkulus
Memberikan
Membangun Penyuluhan Meningkatkan pertanyaan/questioner
perilaku positif tentang pengetahuan dan dan membandingkan
terhadap pentingnya sikap dalam anatara sebleum
kesehatan perawatan gigi memelihara Tidak ada perlakuan dengan
giginya kesehatan keluhan sperti setelah perlakuan
giginya saat pasien
Memastikan datang/ pasien
sudah sembuh
Kontrol untuk Pemeriksaan keberhasilan
06 mei 2019 memastikan hasil tindakan
telah terjadi tambalan GIC tindakan
terpenuhinya dan skaling,
kebutuhan perilaku
dasar manusia
pada kenyaman
mengunyah
32
BAB V
PEMBAHASAN
Tujuan dari penulisan yang dilakukan ini yaitu untuk memperoleh gambaran secara
umum tentang penatalaksanaan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada pasien dengan
kasus Karies Mencapai Dentin di Puskesmas Perawatan Muara Nasal dan untuk
menetapkan diagnosa asuhan keperawatan gigi, maka dilakukan analisa kasus. Penulisan
ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk petugas kesehatan khususnya perawat gigi
dengan kasusKaries Mencapai Dentin. Selain itu, diharapkan dapat menjadi bahan
Pada tanggal 02 Mei 2019 dilakukan studi pendahuluan kesehatan gigi dan mulut
pada responden An.Viera yang berumur 7 tahun di puskesmas Perawatan Mauara Nasal.
Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik dari anamnesa, data subyektif dan
obyektif, kemungkinan penyebab kasus Karies Mencapai Dentin tersebut adalah perilaku
pengetahuan pasien, maka pasien dalam melakukan pemeliharaan kesehatan gigi kurang
tepat, yaitu 1. pada cara dan waktu menggosok gigi, 2. Pasien melakukan kebiasaan
buruk yaitu setelah makan manis dan lengket tidak membersihkan giginya, 3. Pasien
Gigi berlubang atau karies merupakan penyakit jaringan keras gigi akibat aktivitas
bakteri sehingga terjadilah (melunaknya) jaringan keras gigi yang diikuti terbentunya
kavitas (rongga). Terjadinya gigi berlubang ini dipengaruhi beberapa factor yaitu bakteri,
substrat atau diet, waktu dan juga gigi. Ada beberapa macam karies yaitu; karies
superfisialis: gigi berlubang yang hanya mengenai lapisan gigi terluar. Karies media: gigi
berlubang yang sudah mengenai lapisan dentin. Karies profunda: gigi berlubang yang
sudah mengenai jaringan pulpa (Martariwansyah, 2008). Karies dentin berarti lubang
sampai pada dentin. Orang yang menderita karies ini akan merasakan linu bila lubangnya
kemasukan makanan yang agak keras, ataupun kena rangsangan dingin seperti es. Pada
lubang ini cara pengobatannya dilakukan penambalan (Machfoedz dan Zein, 2005)
Berdasarkan uraian diatas maka perawatan yang tepat untuk kasus tersebut adalah:
MemberikanPenyuluhantentangcarapemeliharaankesehatangigidanmulut
Waktu perencanaan dialokasika pada 2 kali kunjungan dengan jeda waktu 3 hari setelah
implementasi perawatan asuhan keperawatan gigi dan mulut pasien ini baerdsarkan hasil
pasien dengan kasus Karies Mencapai Dentin yaitu dengan cara menghilangkan
Memberi contoh/ demo kepada pasien cara menyikat gigi yang baik dan benar
mulut.
Adapun berdasarkan Analisa Tindakan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut dengan
Kasus Karies Mencapai Dentin pada pasien ini, maka tahapan tindakan yang tepat dan
• Tahapan persiapan daerah kerja ; chair side , alat kerja disiapka dan ditata
A.Preparasikavitas
adhesif
6.) Retensi berupa ikatan adhesi antara glass ionomer dengan struktur gigi
borroundshaped.
borfissure.
email dengan cara disemprot oleh air syringe atau water syringe atau cotton pellet
a.Mempersiapkan bahan glass ionomer dengan ratio perbandingan powder dan liquid
j.Mengaplikasikanvarnish/vaselinpadatumpatanglass ionomeruntuk
D. Pemolesan
mengkilat)
E. Penyelesaian
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. P ada tanggal 2 April 2019 pasien An. Viera datang berobat ke Puskesmas
Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang akibat adanya KMD yang
mulut.
4. Melakukan Konseling pada pasien An. Viera , tentang akibat KMD yang
tidak dirawat dan menyikat gigi 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur serta mengurangi minuman yang manis, , kontrol ke klinik gigi atau
5. Hasil evaluasi pasca penambalan pasien merasa nyaman karena tidak ada
tambalan yang berlebih, serta gigi tidak ngilu lagi apabila terkena minuman
dingin.
41
B. S A R A N
1. Pada pasien An. Viera dianjurkan untuk melakukan pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut dengan cara menyikat gigi yang benar, sebanyak 2 (dua) kali sehari
pada saat pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur serta mengurangi
kesehatan gigi dan mulut yang akan membantu .dalam melaksanakan penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA