1. Di bawah ini bukan tokoh yang 5. Berikut ini bukan merupakan semangat
merumuskan rancangan dasar negara adalah dan nilai juang dalam proses perumusan
... pancasila adalah ...
a. Ir. Soekarno a. keberagaman
b. Mr. Muhammad Yamin b. memenuhi hak
c. Drs. Mohammad Hatta c. sikap persatuan dan kesatuan
d. Prof. Dr. Soepomo d. mendahulukan kepentingan umum
2. Nilai-nilai juang perumus dasar negara 6. Panitia sembilan dibentuk pada tanggal ...
perlu kita... dalam kehidupan sehari-hari.
a. 28 Mei 1945
a. abaikan
b. 29 Mei 1945
b. tinggalkan
c. 1 Juni 1945
c. diamkan
d. 22 Juni 1945
d. teladani
33. Pancasila artinya ... 37. BPUPKI merupakan lembaga buatan ...
a. lima hak a. Indonesia
b. lima kewajiban b. Belanda
c. lima tuntutan c. Jepang
d. lima dasar d. Inggris
35. Penyebab perbedaan pandangan dalam 39. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
BPUPKI dapat diatasi karena ... mendapat julukan bapak
a. setiap anggota mempunyai kepentingan a. koperasi
sendiri-sendiri
b. ekonomi
b. BPUPKI dipimpin oleh bangsawan
c. proklamasi
c. kebanyakan BPUPKI berasal dari Jawa
d. pembangunan
d. semua angota BPUPKI mempunyai satu
cita-cita, Indonesia merdeka
40. Membela tanah air harus didasari
sikap....
36. Bahwa sesungguhnya kemerdekaaan
adalah hak segala bangsa, terdapat dalam a. bangga
Pembukaan UUD 1945 alinea ...
b. mawas diri
a. IV
c. rela berkorban
b. II
d. tanggung jawab
c. III
AWAL MUNCULNYA PANCASILA
Dokumen sejarah yang mengungkap kata Pancasila pertama kali ditemukan di kitab yang
ditulis oleh Empu Tantular bernama Sutasoma berbahasa Sansekerta. Kitab tersebut ditulis ketika
kerajaan Majapahit berkuasa, kira-kira abad 14 masehi. Tidak ada dokumen sebelumnya yang
Dalam kitab Sutasoma, Pancasila merupakan istilah yang menunjukkan sebuah batu
dengan lima sendi. Pengertian tersebut tidak populer karena hanya merupakan penjelasan dari
kata benda. Selain itu, kitab sutasoma juga menjelaskan Pancasila sebagai kata kerja, yaitu
b. Dailarang mencuri
c. Dilarang mendengki
d. Dilarang berbohong
Sebenarnya istilah Pancasila dalam kitab Sutasoma hanyalah bagian kecil dari
pembahasan yang lebih umum. Secara umum, kitab tersebut berisi tentang gambaran kehidupan
rakyat di bawah kekuasaan Majapahit yang hidup damai, tentram dan sejahtera.
Dalam kitab Sutasoma juga ditulis istilah yang menjadi inspirasi persatuan bangsa
”Bhinneka Tungga Ilka, Tan Hana Dharma Magrwa”. Peristiwa Sumpah Palapa juga ditulis
sebagai cerita tentang momentum bersejarah penyatuan nusantara untuk pertama kalinya oleh
Sampai di sini, kita sudah bisa melihat kaitan sejarah yang kuat antara Majapahit dengan
Pada perkembangannya, istilah Pancasila kerap muncul dalam pidato-pidato tokoh besar
seperti H.O.S Cokroaminoto dan Sukarno. Dalam autobiografinya, Sukarno mengatakan bahwa
ketika dirinya diasingkan di Flores, di bawah pohon sukun ia merenung dan ”mendapat ilham”
berupa lima nilai yang pantas menjadi ideologi negara bila Indonesia merdeka. Kelima nilai
orang yang menemukan istilah Pancasila. Namun pendapat bahwa Sukarno adalah salah satu
orang yang paling lantang menyuarakan Pancasila tidak bisa dianggap keliru. Bahkan Sukarno
menjadi orang pertama yang mengenalkan Pancasila kepada dunia melalui salah satu pidatonya
Tampaknya postingan ini tidak akan menjadi tulisan singkat tentang sejarah Pancasila
jika cerita tentang latar belakang munculnya istilah Pancasila dilanjutkan. Kita langsung saja
menuju pada proses perubahan struktur Pancasila dari awal hingga kini.
SEJARAH PANCASILA
Secara lebih spesifik dapat dikatakan sebagai sejarah pancasila yang formal, yaitu perubahan
resmi yang secara kronologis diambil dalam keputusan-keputusan politik. Pembaca seharusnya
sudah akrab dengan istilah kepanitiaan yang populer pada saat itu seperti BPUPKI, PPKI dan
Panitia Sembilan.
Indonesia yang fajarnya hampir menyingsing setelah perang pasifik meletus. Untuk menjadi
negara merdeka, kita butuh dasar negara. Untuk menyusun dasar negara kita utus beberapa orang
BPUPKI melakukan sidang perumusan Pancasila pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada
lima sila yang diusulkan menjadi asas dasar negara Indonesia, yaitu:
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
Permusyawaratan/Perwakilan
SEJARAH PANCASILA
Pada sidang BPUPKI yang diselenggarakan dua hari kemudian, Supomo menyampaikan
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
d. Musyawarah
e. Keadilan Rakyat
a. Kebangsaan Indonesia
d. Kesejahteraan Sosial
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
Usulan kelima dasar negara versi Sukarno tersebut diistilahkan olehnya sebagai
Pancasila. Peristiwa itu menjadi dasar penetapan hari lahir Pancasila pada 1 Juni 1945.
Perlu dicatat di sini bahwa hasil usulan oleh ketiga tokoh bangsa tersebut ditampung
untuk dibahas lagi oleh panitia baru yang lebih kecil bentukan BPUPKI. Kepanitiaan baru
dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Dalam piagam tersebut tercantum rumusan
c. Persatuan Indonesia
BPUPKI yang sudah diganti PPKI melakukan penyempurnaan rumusan Pancasila yang
pertama, yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
menjadi:
c. Persatuan Indonesia
permusyawaratan/perwakilan
Penghapusan sembilan kata tersebut menjadi isu kontroversial yang tidak habis dibahas
sampai hari ini. Namun demikian perlu dicatat bahwa pendiri negara kita telah sepakat bahwa
sila petama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Semestinya perdebatan mengenai sila pertama
dan juga keempat sila lainnya telah selesai. Kita telah sepakat menjadi Pancasila sebagai dasar
negara.
Mengapa Bung Hatta mengusulkan untuk menghapus sembilan kata akan terlalu panjang
dibahas dipostingan ini. Kita serahkan jawaban tersebut kepada para sejarawan yang meneliti
persoalan tersebut.
pembacaan atau pun pengucapan. Untuk menghindari keragaman tersebut, Suharto pada 1968
mengeluarkan Instruksi Presiden tentang rumusan Pancasila yang benar, sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
c. Persatuan Indonesia
permusyawaratan/perwakilan
Rumusan yang terakhir disebutkan di atas berlaku hingga saat ini. Upaya para pendiri
bangsa untuk merumuskan dasar negara bukanlah upaya yang main-main. Dalam Pancasila
terdapat visi yang ditinggalkan untuk dilanjutkan generasi selanjutnya, termasuk generasi kita
sekarang. Sekali-kali perlu kita renungi, sudah sejauh manakah Pancasila kita amalkan?