Anda di halaman 1dari 8

I.

JUDUL PERCOBAAN : PEMBUATAN BRIKET TEMPURUNG


KELAPA
II. TANGGAL PERCOBAAN : 26 November 2018
III. TANGGAL SELESAI : 28 November 2018
IV. TUJUAN :
1. Mampu mempraktikan pembuatan briket sebagai bahan bakar alternatif
pengganti minyak menggunakan arang
2. Mengetahui prinsip pembuatan briket bioarang
3. Membuat briket bioarang

V. DASAR TEORI :
Kebutuhan energi dalam berbagai sektor di Indonesia mengalami
peningkatan seiring dengan laju pertumbuhan populasi dan ekonomi
nasional. Pemenuhan kebutuhan energi tersebut dapat diperoleh dari
berbagai sumber energi seperti bahan bakar minyak, matahari, biomassa,
angin, air, dan lain-lain. Selama ini sumber energi yang digunakan di
Indonesia masih banyak menggunakan sumber energi yang tidak
terbarukan, seperti bahan bakar minyak. Hal ini dapat memicu tingginya
subsidi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah apabila harga minyak
dunia mengalami lonjakan harga seperti pada saat ini yang hampir
mencapai 100 US$/barrel.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah pemanfaatan sumber-sumber energy alternatif, terutama
sumber-sumber energi terbarukan. Pengalihan sumber energi yang berasal
dari bahan bakar minyak ke sumber energi terbarukan diharapkan dapat
mengurangi tingkat ketergantungan kepada minyak bumi, apalagi
mengingat potensinya yang cukup melimpah di Indonesia.
Pada blue print pengelolaan energi nasional 2005-2025, kebijakan
energi Indonesia memiliki sasaran antara lain pada tahun 2025 akan
tercapai penurunan peranan minyak bumi menjadi 26.2%, gas bumi
meningkat menjadi 30.6%, batubara meningkat menjadi 32.7% (termasuk
briket batubara), panas bumi meningkat menjadi 3.8%, dan energi
terbarukan meningkat menjadi 15% (Agustina, 2006) Salah satu sumber
energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan adalah biomassa.
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses
fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara
lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian dan limbah
hutan, tinja, dan kotoran ternak (Abdullah, et al.1998).
Menurut Abdullah, et al. (1998), selain digunakan untuk tujuan
primer (serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak/lemak, bahan bangunan
dan sebagainya), biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan
bakar). Umumnya yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa
yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil
produk primernya.
Biomassa terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah pertanian
merupakan sumber energi yang tertua. Di Indonesia, biomassa merupakan
sumber daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk primer
sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan, dan lain-lain yang selain
digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan
menjadi andalan penghasil devisa negara. Biomassa sebenarnya dapat
dimanfaatkan secara langsung sebagai sumber energi panas, karena
biomassa memiliki kasar energi yang dihasilkan dalam proses fotosintesa
saat tumbuhan masih hidup. Proses fotosintesa terjadi absorbs energi
matahari, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan struktur molekul
dalam subtansi tumbuhan.
Penggunaan biomassa secara langsung sebagai sumber energi
panas untuk memasak, kurang efisien karena nilai yang dihasilkan hanya
sebesar 3000 kkal/kg. sedangkan briket mampu menghasilkan energi
sebesar 5000 kkal/kg. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
bahan bakar dengan briket mampu meningkatkan efisiensi penggunaan
energi. Oleh karena itu biomassa perlu diubah menjadi energi kimia.
Briket memiliki nilai kalori lebih tinggi serta ramah lingkungan (bebas
polusi) bila digunakan. Ditinjau dari segi polusi udara, briket relatif lebih
aman bila dibandingkan dengan bahan bakar batu bara maupun minyak
tanah, yang menghasilkan CO2 pada proses pembakarannya. Jumlah CO2
yang berlebihan diudara akan mencemari udara.
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang
digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala
api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket
arang, briket gambut, dan briket biomassa. Briket dapat dibuat dengan 2
cara, yaitu : bahan organik diarangkan terlebih dahulu kemudian dicetak
atau dengan mencetak biomassa kemudian diarangkan. Briket batok
kelapa adalah bahan bakar alternatif terbuat dari bahan baku
tempurung/batok kelapa yang sudah diolah menjadi briket yang dicetak
dengan bentuk dan ukuran sesuai keinginan. Briket ini diharapkan menjadi
bahan bakar pengganti sebagai pilihan yang dibutuhkan masyarakat.
Briket merupakan salah satu solusi altenatif yang cukup efektif dan
efisien dalam menghadapi krisis sumber energi atas energi fosil untuk
bahan bakar seperti yang telah diperkirakan oleh para ahli dan ilmuan.
Briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan atau batangan-
batangan arang yang terbuat dari bioarang kualitas dari bioarang ini tidak
kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis arang lainnya. Bioarang
merupakan arang (salah satu jenis bahan bakar) yang dibuat dari aneka
macam bahan hayati atau biomassa, misalnya kayu, ranting, daun-daunan,
rumput, jerami, kertas maupun limbah pertanian lainnya yang dapat
dikarbonisasi. Bioarang ini dapat digunakan melalui proses pengolahan
salah satunya adalah menjadi briket bioarang.
Pembuatan briket arang dari limbah dapat dilakukan dengan
menambah bahan perekat, dimana bahan baku diarangkan terlebih dahulu
kemudian ditumbuk, dicampur perekat, dicetak dengan sistem hidrolik
maupun dengan manual dan selanjutnya dikeringkan. Briket bioarang yang
didefinisikan sebagai bahan bakar yang berwujud padat dan berasal dari
sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami proses pemampatan dengan
daya tekan tertentu. Briket bioarang dapat menggantikan penggunaan kayu
bakar yang mulai meningkat konsumsinya. Selain itu harga briket bioarang
relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat.
Keunggulan dan Kelemahan Briket Bioarang Adapun keunggulan
dari briket bioarang antara lain:
1. Lebih murah dan ekonomis
2. Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran
yang lama
3. Tidak beresiko meledak/terbakar seperti kompor minyak tanah atau
kompor elpiji
4. Tidak mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga sehingga tidak
membuat alat-alat memasak menjadi rusak
5. Sumber briket batok kelapa melimpah
6. Ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan Sumber bahan baku yang
melimpah di Indonesia menjadikannya sebagai sumber daya energi yang
paling menjanjikan.
Namun selain sumber daya yang melimpah dan keamanan yang
lebih terjamin, biomassa juga memiliki celah-celah keterbatasan yang
perlu dipertimbangkan sebelum benar-benar menjadikannya sebagai
primadona energi alternatif di Indonesia.

VI. ALAT DAN BAHAN


Tabel Alat

No Nama Alat Kuantitas

1 Drum 1 buah

2 Lumpang 2 buah

3 Kompor 1 buah

4 Panci 2 buah

5 Timbangan Analitik 1 buah

6 Pengaduk 3 buah

7 Saringan Mesh 2 buah

8 Beaker Glass 1000 ml 1 buah


Tabel Bahan
No Nama bahan Spesifikasi

1 Arang Secukupnya

2 Kanji Secukupnya

3 Aquades Secukupnya

VII. ALUR PERCOBAAN

1. Pembuatan Arang Tempurung Kelapa

Batok Kelapa

- Dibersihkan dan dikeringkan


- Dimasukkan ke dalam tabung tertutup
- Dibakar
- Dijaga agar tidak ada udara yang
keluar masuk tabung
- Ditunggu hingga asap yang keluar
dari sela – sela penutup berkurang
- Siram bara arang di dalam drum
dengan air
Arang

2. Pembuatan Lem Kanji

Air 120 mL

- Dipanaskan hingga mendidih


- Ditambahkan Kanji sebanyak
30 gram
- Diaduk hingga mengental
(menjadi lem)
- Dipindahkan kewadah

Lem Kanji
3. Pembuatan Briket Tempurung Kelapa

Arang
- Ditumbuk halus hingga menjadi
bubuk arang
- Diayak hingga didapatkan 250 gram
bubuk arang
- Dimasukkan dalam wadah (ember)
Serbuk arang
- Dicampurkan dengan lem kanji
- Diaduk – aduk hingga tercampur rata
- Dimasukkan ke dalam cetakan
(bambu) berdiameter 4 cm dan tinggi
4cm
- Dipadatkan dalam cetakan
- Dikeluarkan dari Cetakan
- Dijemur di udara luar selama 2 hari

Briket
VIII. HASIL PENGAMATAN
IX. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Proses pembuatan briket dari tempurung kelapa dimulai dengan
melakukan proses karbonisasi tempurung kelapa. Tempurung kelapa
yang digunakan harus dalam kondisi kering (kadar air rendah) serta
bebas dari pengotor-pengotor lain seperti serabut tempurung. Jika
terdapat serabut, maka proses karbonisasi (pembakaran) menyebabkan
serabut tempurung berubah menjadi abu dimana kondisi seperti itu
tidak diinginkan dalam proses ini. Pada proses ini dibutuhkan proses
pembakaran tidak sempurna. Oleh karena itu, proses karbonisasi ini
dilakukan dengan menggunakan oksigen dalam jumlah terbatas yaitu
dengan membakar tempurung di dalam drum yang ditutup rapat.
Proses selanjutnya yaitu penggerusan arang. Arang tempurung
digerus dengan menggunakan lumpang, kemudian diayak dengan
menggunakan ayakan. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan arang
tempurung yang lebih halus dan berukuran seragam, sehingga
mempermudah proses selanjutnya. Serbuk arang tempurung kelapa
yang digunakan adalah 250 gram. Setelah didapat serbuk arang
tempurung kelapa, kemudian dilakukan proses perekatan dengan kanji.
Berat kanji yang digunakan yaitu sebanyak 12% dari berat serbuk
arang, yaitu sebanyak 30 gram. Kanji dilarutkan dahulu dengan air
dengan perbandingan 1:4 ( 120 ml) yang telah didihkan terlebih
dahulu. Kanji kemudian dicampurkan dengan serbuk arang tempurung
kelapa, sehingga didapat adonan briket yang siap untuk dicetak.
Selanjutnya adonan dicetak kemudian briket dijemur di udara luar
selama 2 hari.

X. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa briket tempurung kelapa merupakan bahan bakar alternative
yang dapat dibuat dengan cara mudah dan sederhana.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Agustina, S.Endah. 2006. Peran Sektor Pertanian dalam
Program“EnergySecurity” di Indonesia. Jakarta
Kurniawan, O., dan Marsono (2008). Superkarbon; Bahan Bakar Alternatif
Pengganti Minyak Tanah dan Gas. Penebar Swadaya.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 047 Tahun 2006.
Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Briket Batubara dan Bahan
Bakar Padat Berbasis Batubara.
Tim Penyusun. 2013. Penuntun Praktikum Teknologi Tepat Guna.
Laboratorium Dasar Proses dan Operasi Pabrik Program Studi D3
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau. Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai