Anda di halaman 1dari 12

==============================================Zina================================================

A. Hukum Bacaan QS. Al-Isra‟ ayat 32 dan QS. An-Nur ayat 2


1. QS. Al-Isra‟ ayat 32
No. Lafal Hukum Bacaan Alasan
1. Mad Thabi’i Huruf lam berharakat fathah diikuti alif

2. Qalqalah sughra Huruf qaf berharakat sukun di tengah ayat

3. Mad Jaiz Munfashil Terdapat mad thabi’i bertemu hamzah (alif) pada lafal berbeda

4. Mad shilah Terdapat fathah diikuti ha dhamir

5. Mad Thabi’i Terdapat fathah diikuti alif

6. Mad wajib muttasil Terdapat mad thabi’i diikuti hamzah dalam satu lafaz

7. Mad iwad Terdapat fathah tanwin diwaqafkan

2. QS. An-Nur ayat 2


No. Lafal Hukum Bacaan Alasan
1. Alif lam syamsiyah Terdapat alif lam bertemu huruf syamsiyah, yaitu nun

2. Mad Thabi’i Terdapat fathah diikuti alif

3. Qalqalah sughra Terdapat huruf jim berharakat sukun

4. Idgham bighunnah Tanwin bertemu mim

5. Ikhfa syafawi Mim sukun bertemu ba

6. Ikhfa Tanwin bertemu fa

7. Ikhfa Nun sukun bertemu ta

8. Qalqalah Terdapat huruf dal berharakat sukun

9. Mad wajib muttasil Terdapat mad thabi’i bertemu hamzah dalam satu lafaz

10. Mad aridl lissukun Terdapat mad thabi’i diikuti tanda waqaf di akhir ayat

B. Hukuman Bagi Pezina

• Pezina sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah menikah.


Zina
• Hukumannya adalah dirajam (dilempari dengan batu sampai meninggal).
Muhsan • Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Musim, Abu Dawud, Tirmizi, dan An – Nasa’i.

Zina • Pezina masih lajang, belum pernah menikah.


• Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.
Gairu
• QS. An – Nur ayat 2 serta hadits Rasulullah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari
Muhsan Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid.

1 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
C. Arti Per Kata QS. Al-Isra‟ ayat 32 dan QS. An-Nur ayat 2
1. QS. Al-Isra‟ ayat 32

Arti : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
2. QS. An-Nur ayat 2

Arti : “Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa
belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-
orang yang beriman”

D. Dampak Negatif dari Zina


Imam Sayuthi dalam kitabnya Al-Jami‟ Al-Kabir menulislan bahwa perbuatan zina dapat megakibatkan 6 dampak
negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif menimpa pada saat di dunia dan 3 dampak lagi ditimpakan di akhirat.
1. Dampak di dunia
a. Menghilangkan wibawa
Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat atau harga dirinya di masyarakat. Bahkan pezina juga
disebut sebagai sampah masyarakat. Kebersihan jiwanya dan kesucian dirinya, yang keduanya merupakan
sumber kebahagiaan dan ketenangan hidupnya juga akan sirna.
b. Mengakibatkan kefakiran,
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi miskin. Sebab, pelakunya akan selalu mengejar
kepuasan birahinya, yang sudah barang tentu akan memakan energi dan waktu bagi dirinya. Di samping itu, ia
pun harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu birahinya, yang pada dasarnya tidaklah sedikit. Kedua
faktor inilah yang akan mengakibatkan para pelaku zina jatuh miskin.
c. Mengurangi umur.
Perbuatan zina tersebut juga akan mengakibatkan umur pelaku zina berkurang lantaran akan terserang
penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini banyak sekali penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh
perilaku seks bebas, seperti HIV/AIDS, infeksi saluran kelamin, dan sebagainya.
2. Dampak di akhirat
a. Mendapat murka dari Allah
Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar sehingga para pelakunya akan mendapat murka dari Allah
SWT kelak di akhirat.
b. Hisab yang jelek (banyak dosa)
Pada saat hari perhitungan amal (yaumul hisab) maka para pelaku zina akan menyesal karena mereka akan
diperlihatkan betapa besarnya dosa akibat perbuatan zina yang dia lakukan semasa hidup di dunia. Penyesalan
hanya tinggal penyesalan, semuanya sudah terlanjur dilakukan.

2 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
c. Siksaan di neraka
Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di neraka. Dikisahkan pada saat
Rasulullah melakukan Isra‟ dan Mi‟raj beliau diperlihatkan ada sekelompok orang yang menghadapi daging
segar tapi mereka lebih suka memakan daging yang amat busuk dari pada daging segar. Itulah siksaan dan
kehinaan bagi pelaku zina. Mereka selingkuh padahal mereka mempunyai istri atau suami yang sah. Kemudian
Rasulullah juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, namun bau tubuhnya sangat
busuk, menjijikkan saat dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan).
Rasul kemudian bertanya, „Siapakah mereka?‟ Dua Malaikat yang mendampingi beliau menjawab, “Mereka
adalah pezina laki-laki dan perempuan‟.”
Secara umum, dampak negatif zina antara lain :
1. Mendapat laknat dari Allah SWT dan rasul-Nya
2. Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat
3. Nasab menjadi tidak jelas
4. Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya
5. Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan

E. Kandungan QS. Al-Isra‟ ayat 32 dan QS. An-Nur ayat 2


1. QS. Al-Isra‟ ayat 32
a. Larangan mendekati zina
b. Zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk
2. QS. An-Nur ayat 2
a. Perintah Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki masing-masing seratus kali.
b. Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk melaksanakan hukum Allah SWT.
c. Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.

====================================Iman kepada Malaikat=======================================


A. Pengertian Iman kepada Malaikat
 Pengertian Malaikat
1. Bahasa
Kata malaikat menurut bahasa adalah malakun; berarti utusan, risalah atau misi.
2. Istilah
Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT. dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat
tertentu.
 Pengertian Iman kepada Malaikat
Iman kepada malaikat Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menciptakan Malaikat
sebagai makhluk gaib yang telah diutus untuk melaksanakan segalah perintah-Nya.

B. Dalil Tugas-Tugas Malaikat


No. Nama Malaikat Dalil
1. Jibril a. QS. Al-Baqarah ayat 97
b. QS. At-Tahrim ayat 4
2. Mikail QS. Al-Baqarah ayat 98
3. Israfil QS. Yasin ayat 51
4. Izrail a. QS. Sajdah ayat 11
b. QS. An-Nahl ayat 32
5. Munkar QS. Ibrahim ayat 27
6. Nakir QS. Ibrahim ayat 27
7. Raqib QS. Qof ayat 17-18
8. Atid QS. Qof ayat 17-18
9. Malik a. QS. Az-Zukhruf ayat 77
b. QS. Al-Muddassir ayat 30
10. Ridwan QS. Az-Zumar ayat 73

3 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
C. Sifat Malaikat
Tidak Tidak Tidak Memiliki akal
Berbentuk
Taat berjenis memiliki makan, pikiran yang
ghaib
kelamin nafsu minum, tidur statis

D. Malaikat dan Tugasnya


No. Nama Malaikat Tugas
1. Jibril a. Penghulu para malaikat
b. Menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul-Nya
c. Menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa kepada Maryam
d. Menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW
e. Mendampingi Rasulullah saat Isra’ Mi’raj
2. Mikail a. Mengatur urusan makhluk Allah SWT
b. Mengatur rezeki
c. Mengatur air, menurunkan hujan, membagi rezeki
d. Pembesar seluruh malaikat
e. Mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugas
f. Mengambil air zam-zam untuk dijadikan sebagai pencuci hati Rasulullah
g. Mendampingi Isra’ Mi’raj
h. Menyampaikan lembaran kepada malaikat maut
3. Israfil Meniup sangkakala saat kiamat sebanyak tiga kali. Tiupan pertama untuk menakutkan,
tiupan kedua untuk mematikan, tiupan ketiga untuk membangkitkan.
4. Izrail Mencabut nyawa
5. Munkar Bertanya kepada orang yang sudah mati di alam kubur
6. Nakir Menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur
7. Raqib Mencatat amal baik manusia
8. Atid Mencatat amal buruk manusia
9. Malik Menjaga neraka
10. Ridwan a. Menjaga dan mengawasi surga
b. Menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke surga

E. Hikmah Beriman kepada Malaikat

Selalu Memperte-
berhati-hati guh
Menjadi Menjadi
dalam setiap pendirian Berbuat
hamba Allah hamba yang
perbuatan, dalam kebaikan
yang taat bersyukur
perkataan, menegakkan
dan niat kebenaran

=====================================Berbakti kepada Orang Tua==================================


A. Pengertian Berbakti kepada Orang Tua dan Guru
Patuh kepada orang tua dan guru, yaitu menghormati mereka baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal.

B. Contoh Perbuatan Berbakti kepada Orang Tua dan Guru


1. Meminta ijin sebelum meninggalkan rumah
2. Mentaati kedua orang tua
3. Menghormati keduanya dengan penuh kasih sayang
4. Membantu meringankan beban kerja
5. Mendoakan kedua orang tua

C. Dalil Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua dan Guru


4 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
1. QS. Al-Isra‟ ayat 23

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
(QS. Al Isra‟ : 23)
2. HR. Tabrani

Artinya:”Keridaan Allah tergantung pada keridaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pula pada
kemurkaan keduanya.” (HR. Tabrani).

D. Hikmah Berbakti kepada Orang Tua dan Guru


1. Menjadi anak yang shalih dan memperoleh amal yang paling utama setelah shalat pada waktunya
2. Mendapatkan ridha Allah SWT
3. Kebaktian kita kepada orang tua akan diikuti dan diteruskan oleh anak cucu
4. Mendapatkan kemudahan dalam meraih cita-cita karena restu dan doa kedua orang tua
5. Memperoleh ilmu yang bermanfaat fiddunya wal akhirat

==============================================Wakaf==============================================
A. Pengertian Wakaf
1. Bahasa
 Al-habs yang artinya menahan.
 Al-man'u yang artinya mencegah.
2. Istilah syar'i
 Wakaf merupakan penahanan harta miliknya kepada orang lain atau lembaga dengan cara menyerahkan suatu
benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya untuk masyarakat.
 Wakaf berarti menahan harta benda tertentu yang dapat diambil manfaatnya sedangkan bendanya masih tetap,
dan benda itu diserahkan kepada badan/orang lain dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
benda tersebut tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan.
3. UU No. 41 Tahun 2004
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya,
untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan kepentingannya guna keperluan
ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syari‟ah.

B. Dalil Wakaf
1. Q. S. Ali Imran ayat 92

Artinya : “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai.
Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui”.
2. Q. S. Al-Baqarah ayat 261

Artinya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir menghasilkan seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.”

5 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
3. Q. S. Al-Baqarah ayat 267

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kamu yang baik-
baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.”
4. Hadits Rasulullah SAW. Riwayat Bukhari dan Muslim

Artinya : “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. bersabda : "Apabila seorang muslim meninggal, maka
amalannya terputus kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang
mendoakannya.". (HR Bukhari Muslim)
5. Hadits Rasulullah SAW. Riwayat Bukhari
Artinya : “Diriwayatkan dari Shahr Ibn Juwairiayah dari Nafi‟, “Sesunguhnya Umar Ibn al Khatthab memilki tanah
yang dinamakan dengan Tsamagh yang ada kurma yang indah sekali. Umar berkata, “ya Rasulallah saya ingin
memanfaatkan hartaku yang sangat baik, apakah saya mau menshadaqahkannya?. Nabi menjawab, “hendaklah
shadaqahkanlah asalnya yang tidak boleh dijual, dihibahkan, dan diwariskan akan tetapi hendaklah nafkahkan
buahnya”. Lalu Umar menshadaqahkan di jalan Allah, perbudakan, tamu, orang-orang miskin, ibnu sabil, dan
sanak karabat. Maka tidak berdosa bagi orang yang mengurusnya makan sekedarnya dengan jalan yang baik atau
memberi makan kepada temannya sekedarnya”. (HR. al-Bukhari)

C. Prinsip Pengolaan Wakaf


• Seluruh harta benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan
status wakaf sesuai dengan syariah.

• Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu.

• Wakif mempunyai kebebasan memilih tujuan-tujuan sebagaimana yang


diperkenankan oleh syariah.
• Jumlah harta wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja yang akan
dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh wakif.
• Wakif dapat meminta keseluruhan keuntungannya untuk tujuan-tujuan yang telah ia
tentukan.

D. Hikmah Wakaf
1. Menghilangkan sifat tamak dan kikir manusia atas harta yang dimilikinya.
2. Menanamkan kesadaran bahwa di dalam setiap harta benda itu meski telah menjadi milik seseorang secara sah,
tetapi masih ada di dalamnya harta agama yang mesti diserahkan sebagaimana halnya juga zakat.
3. Menyadarkan seseorang bahwa kehidupan di akhirat memerlukan persiapan yang cukup . Maka persiapan bekal itu
diantaranya adalah harta yang pernah diwakafkan
4. Dapat menopang dan mengerakan kehidupan sosial kemasyarakatan umat islam, baik aspek ekonomi, pendidikan,
sosial budaya dan lainnya.

6 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
===========================================Menuntut Ilmu=========================================
A. Dalil Menuntut Ilmu
1. Q. S. At-Taubah ayat 122

Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-
tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (Q.S. At- Taubah: 122).
 Hukum Bacaan
No. Lafadz Cara Membaca Hukum Bacaan Alasan
Ma dibaca dibaca Mad Thabi‟i Karena huruf Ma berharakat
‫َةوَةما‬
1.
panjang 2 harakat fathah diikuti alif

‫ِةَةَيْة ِة ُةووْة‬
2. Nun mati dibaca samar Ikhfa‟ Karena nun mati bertemu fa

‫َة آَّف ًة‬


3. Dibaca panjang 3 alif Mad Lazim Karena setelah huruf mad
atau 6 harakat Musaqal Kilmi ada huruf bertasydid

Mad Lin Karena huruf sebelum wawu

‫آَةَيَة ْة َة َةَي َة َة‬


4. Dibaca panjang 2
harakat mati berharakat fathah

‫ِةم ْة ُة ّةِة‬
5. Nun mati dibaca samar Ikhfa‟ Karena nun mati bertemu kaf

6.
‫َي‬ ‫ْة‬ ‫آِة َةٍة ِة‬
‫م‬
Dibaca dengung Idghom Karena huruf ta berharakat

‫ْة ّة ُة ْة‬
Bighunnah kasrah tanwin bertemu mim

7.
‫َي‬ ‫ْة‬ ‫ِة‬
‫م‬
Nun sukun dibaca jelas Idzhar Halqi Karena nun sukun bertemu

‫ّة ُة ْة‬
ha

‫َة آِةَة ٌة‬


8. Dibaca 3 alif atau 6 Mad Wajib Karena ada mad thabi‟i
harakat Muttashil bertemu hamzah dalam satu
kata
9. Panjangnya 2, 4 atau 6 Mad Aridh Karena terdapat mad thabi‟i
‫ْحَيْو ْحَي ُر ْو ْحَي‬ harakat Lissukun diakhir waqaf

 Kandungan Ayat
Allah SWT menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan
itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat,
sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi menuntut ilmu.

2. Hadits dari Ibnu Abd. Barr.

7 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Artinya : Dari Anas, r.a. bahwa Nabi saw telah bersabda : Tuntutlah ilmu meskipun di negeri Cina, karena
sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam. Sungguh malaikat itu meletakkan sayap-sayapnya
untuk orang yang menuntut ilmu karena senang terhadap apa yang dicarinya . (H.R. Ibnu Abdil Bar)
B. Hukum Menuntut Ilmu

Fardhu Kifayah Fardhu 'Ain


• Ilmu yang memperdalam ilmu-ilmu syariat • Setiap ilmu yang harus dipelajari oleh setiap
dengan mempelajari, menghafal, dan muslim tentang Ilmu Agama Islam, agar
membahasnya. Misalnya spesialisasi dalam akidahnya selamat, ibadahnya benar,
ilmu-ilmu yang dibutuhkan umat Islam, mu’amalahnya lurus dan sesuai dengan yang
seperti sistem pemerintahan, hukum, disyariatkan Allah, yang tertuang dalam Al
kedokteran, perekonomian, dan lain-lain. Qur’an dan Sunah Nabi-Nya yang sahih.
• Tapi jika sebagian dari mereka ada yang
mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban
dari yang lainnya. Sedangkan jika tidak
ada seorang pun yang melakukannya, maka
semua menanggung resikonya.

=================================Dakwah Rasulullah di Madinah===================================


A. Substansi Dakwah Rasulullah di Madinah
1. Membina persaudaraan antara kaum Ansar dan Muhajirin
Rasulullah SAW mempersadarakan kaum Muhajirin dan Ansar. Jalinan ini diasaskan kepada kesatuan cinta kepada
Allah serta pegangan akidah tauhid yang sama. Persaudaraan ini membuktikan kekuatan kaum muslimin melalui
pengorbanan yang besar sesama mereka tanpa membeda – bedakan pangkat, bangsa dan harta. Selain itu, ia
turut memadamkan api persengketaan di kalangan suku kaum Aus dan Khajraz. Sebagai contoh, Abu bakar
dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Mu‟az bin Jabal, dan Umar
bin Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya sehingga tiap – tipa orang dari kaum Ansar
dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.
2. Membentuk masyarakat yang berlandaskan agama Islam
Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam Dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar
masyarakat muslim yang dibina itu dapat terpelihara dan bertahan, Rasulullah SAW membuat perjanjian
persahabatan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum
pernah dilakukan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut.

Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai


wewenang penuh terhadap anggota golongannya

Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling mebantu
untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib mempertahankan kota
bila ada serangan dari luar
Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan
perjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka urusan itu
diserahkan kepada Allah SWT dan rasul (Al Qur’an dan sunah)

Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang
oleh Nabi Muhammad SAW.

a. Kebebasan Beragama
Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh
terhadap anggits golongannya.

8 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
b. Azan, Sholat, Zakat, dan Puasa
Beliau dahulukan mendirikan masjid sebelum bangunan-bangunan lainnya selain kediaman beliau sendiri,
karena masjid mempunyai potensi yang sangat vital dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan mereka
lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam atau daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid. Di
masjid ini Rasulullah SAW mengobarkan semangat jihat di jalan Allah SWT, sehingga kaum muslimin waktu itu
belum begitu banyak tetapi rela mengorbankan harta dan jiwa untuk kepentingan Islam. Di masjid pula beliau
senantiasa mengajarkan doktrin tauhid dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada kaum muhajirin dan
ansor. Dan di dalam masjid pula kaum muslimin mengadakan sholat berjamaah, mengadakan musyawarah
untuk merundingkan masalah-masalah yang di hadapi.
c. Prinsip-prinsip Kemanusiaan
3. Mengajarkan pendidikan politik, ekonomi, dan sosial
Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota
Madinah dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum Islam, Nabi Muhammad SAW dapat
menetapkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lapangan
politik,ekonomi, sosial, dan lain-lain.
Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan
nagari “ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”.
 Substansi-substansi tersebut dapat dilihat dari perubahan yang dibawa oleh Rasulullah SAW meliputi atas segala
segi dan bidang kehidupan, antara lain:
1. At-Tauhid (keesaan)
Pada zaman jahiliyah, bangsa arab menyembah patung, dan berhala. Mereka tenggelam dalam kemusyrikan
dan hidupnya saling terpecah belah. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa risalah Al-Qur‟an yang
menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT yang telang menciptakan
seluruh isi alam ini. Kitab Al-Qur‟an telah menghidupkan jiwa dan merubah kepercayaan mereka, hingga
mereka menyembah Allah SWT.
2. Al-Ikhfa (persaudaraan)
Persaudaraan merupakan adasar yang penting dalam masyarakat Islam. Setelah bangsa arab memilih Islam,
mereka mengganti identitas baru yaitu ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam). Atas dasar ini pula kaum
muhajirin dan ansor dipersaudarakan.
3. Al-Musyawwanah (persamaan)
Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa sekuruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah.
Seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang yang bukan Arab, begitu pun sebaliknya. Orang yang paling mulia
adalah orang yan bertaqwa kepada Allah SWT. Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak
kemerdekaan, dan kebebasan.
4. At-Tasamuh (toleransi)
Hal ini bisa kita lihat pada piagam Madinah, dimana umat Islam berdampingan dengan kaum yahudi atau
bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati dengan pemeluk agama lain.

B. Strategi Dakwah Rasulullah


1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat
a. Mendirikan Masjid
Beliau dahulukan mendirikan masjid sebelum bangunan-bangunan lainnya selain kediaman beliau sendiri,
karena masjid mempunyai potensi yang sangat vital dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan mereka
lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam atau daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid.
Di masjid ini Rasulullah SAW mengobarkan semangat jihad di jalan Allah SWT, sehingga kaum muslimin
waktu itu belum begitu banyak tetapi rela mengorbankan harta dan jiwa untuk kepentingan Islam. Di masjid
pula beliau senantiasa mengajarkan doktrin tauhid dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada kaum
Muhajirin dan Ansor.
Dan di dalam masjid pula kaum muslimin mengadakan sholat berjamaah, mengadakan musyawarah untuk
merundingkan masalah-masalah yang di hadapi.
b. Membangun Ukhuwah Islamiyah
Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak saudara dan kampung halaman mereka, di pererat oleh beliau dengan
mempersaudarakan mereka dengan kaum Ansor karena kaum Ansor telah menolong mereka dengan ikhlas dan
tidak memperhitungkan keuntungan yang bersifat materi, melainkan hanya karena mencari keridhaan Allah
SWT semata. Sebagai contoh Abu Bakar dipersaudarakan dengan Harits bin Zaid, Ja‟far bin Abi Thalib dengan
Muadz bin Jabal, Umar bin Khattab dengan Itbah bin Malik, begitu seterusnya tiap-tiap kaum Ansor
dipersaudaran dengan kaum Muhajirin. Dengan demikian kaum muhajirin yang bertahun-tahun berpisah
dengan keluarganya merasa tentram dan aman melaksanakan syariat agamanya.
Di tempat yang baru tersebut sebagian ada yang hidup berniaga ada yang bertani seperti (Abu Bakar,
Utsman dan Ali) mengerjakan tanah kaum Ansor. Dengan ikatan teguh ini Nabi Muhammad SAW dapat
9 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
menyatukan dengan ikatan persaudaraan Islam yang kuat yang terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah
ke dalam satu ikatan masyarakat Islam yang kuat dengan semangat bergotong royong, senasib
sepenanggunan.
Segolongan orang arab yang menyatakan masuk Islam dalam keadaan miskin disediakan tempat tinggal
dibagian masjid yang kemudian dikenal dengan nama Ashab Shuffa. Keperluan hidup mereka dipikul bersama
diantara Muhajirin dan Ansor.
c. Menjalin Persahabatan dengan Pihak Nonmuslim
Guna menciptaka suasana tentram di kota baru bagi Islam (Madinah), Nabi Muhammad SAW membuat
perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di dalam dan di sekeliling kota
Madinah. Inilah salah satu perjanjian yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ahli
politikus yang ulung yang belum pernah dilakukan oleh para nabi-nabi terdahulu.
Diantara isi perjanjian yang dibuat oleh Nabi SAW dengan kaum Yahudi antara lain :
1) Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama kaum muslimin
2) Kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
3) Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong menolong untuk melawan siapa saja yamg memerangi
mereka.
4) Orang Yahudi memikul belanja mereka sendiri begitu pula kaum muslimin juga memikul belanja mereka
sendiri.
5) Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib nasehat menasehati, tolong menolong, melaksanakan kebajikan
dan keutamaan.
6) Kota Madianah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu.
7) Kalau terjadi perselisihan antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin, maka urusannya hendaklah
diserahkan kepada Allah dan Rasullullah SAW.
8) Siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang-
orang yang zalim dan bersalah, sebab Allah SWT menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.
Perjanjian politik yang dibuat oleh Nabi Muhammada SAW tersebut telah menjamin kemerdekaan beragama
dan menjamin kehormatan jiwa dan harta dari golongan yang bukan Islam. Ini adalah merupakan peristiwa
yang baru dalam dunia politik dan peradaban manusia. Sebab waktu itu diberbagai pelosok dunia masih terjadi
perkosaan dan perampasan hak-hak asasi manusia.
 Peperangan
a. Perang Badar
Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy
Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara
pihak kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya
perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal.
Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri
dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang
membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan
musuh utama Nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak
Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai
syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT (Q.S. 3: 123).
Artinya: “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, Padahal kamu adalah (ketika itu)
orang-orang yang lemah. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.”(Q.S. Ali-
Imran: 123).
b. Perang Uhud
Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar merupakan pukulan berat. Mereka
bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun 3 H, mereka berangkat menuju Madinah membawa tidak
kurang dari 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid ibn Walid,
700 orang di antara mereka memakai baju besi.
Nabi Muhammad menyongsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar 1000 (seribu) orang.
Namun, baru saja melewati batas kota, Abdullah ibn Ubay, seorang munafik dengan 300 orang Yahudi
membelot dan kembali ke Madinah. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang.
Meskipun demikian, dengan 700 pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa
kilometer dari kota Madinah, tepatnya di bukit Uhud, kedua pasukan bertemu. Perang dahsyat pun
berkobar. Pertama-tama, prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur tentaramusuh yang lebih besar itu.
Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid ibn Walid gagal menembus benteng pasukan pemanah Islam.
Dengan disiplin yang tinggi dan strategi perang yang jitu, pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu
mengalahkan pasukan yang lebihbesar.

10 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan harta peninggalan musuh.
Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk
didalamnya anggota pasukan pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan posnya.
Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh. Khalid bin Walid berhasil
melumpuhkan pasukan pemanah Islam, dan pasukan Quraisy yang tadinya sudah kabur berbalik
menyerang. Pasukan Islam menjadi porak poranda dan tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu
persatu pahlawan Islam gugur, bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70
orang pejuang Islam syahid di medan laga.
c. Perang Ahzab/Khandaq
Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin Madinah melawan
masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena
itu perang ini juga disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu beberapa suku).
Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW,
mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena
itulah perang ini disebut sebagai Perang Khandaq yang berarti parit.
Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan mendirikan perkemahan di
luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena
hubungan mereka dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh
pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Ka'ab bin Asad.
Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah sebulan mengadakan
pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan
badai turun dengan amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh
perlengkapan tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri
masing-masing tanpa suatu hasil.
d. Perang Hunain
Perang Hunain berlangsung antara kaum muslim melawan kaum Quraisy yang terdiri dari Bani Hawazin,
Bani Saqif, Bani Nasr dan Bani Jusyam. Perang ini terjadi di Lembah Hunain, sekitar 70 km dari Mekah.
Perang Hunain merupakan balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa Fath al-Makkah. Pada awalnya
pasukan musuh berhasil mengacaubalaukan pasukan Islam sehingga banyak pasukan Islam yang gugur.
Nabi SAW kemudian menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan. Pasukan muslim
akhirnya dapat memenangkan pertempuran tersebut.
e. Perang Tabuk
Lokasi perang ini adalah kota Tabuk, perbatasan antara Semenanjung Arabia dan Syam (Suriah). Adanya
peristiwa penaklukan kota Mekah membuat seluruh Semenanjung Arabia berada di bawah kepemimpinan
Nabi Muhammad SAW. Melihat kenyataan itu, Heraklius, penguasa Romawi Timur, menyusun pasukan besar
untuk menyerang kaum muslim. Pasukan muslimin kemudian menyiapkan diri dengan menghimpun
kekuatan yang besar karena pada masa itu banyak pahlawan Islam yang menyediakan diri untuk berperang
bersama Nabi SAW. Pasukan Romawi mundur menarik diri setelah melihat besarnya jumlah pasukan Islam.
Nabi SAW tidak melakukan pengejaran tetapi berkemah di Tabuk. Di sini Nabi SAW membuat perjanjian
dengan penduduk setempat sehingga daerah perbatasan tersebut dapat dirangkul dalam barisan Islam.
2. Surat Rasulullah kepada Para Raja
Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam kepada kabilah-kabilah Arab lainnya, dan mengirimkan surat
kepada Kaisan Romawi, Kisra Persia, Gubernur Yaman, Kaisan Habsyi, Gubernur Ghassaniah (Basro di bawah
kekuasaan Romawi) dan gubernur Mesir.
Kisra dari Persia dengan keangkuhannya merobek-robek surat dari Rasulullah SAW dan menghina serta
mengusir pembawanya. Dalam pada itu Harits bin Umar yang di utus Rasulullah SAW kepada Gubernur
Ghassaniyah di tolak dengan kasar dan kemudian di bunuh. Penghinaan yang dilakukan Gubernur Ghassaniyah dan
pembunuhan atas Harits bin Umar memicu berkorbannya perang Mu‟tah.
3. Penaklukan Mekah
Pada tanggal 10 Ramadhan berangkatlah Nabi dengan membawa 10.000 tentara menuju Mekkah. Di tengah
perjalanan itu pula anggota pasukan bertambah, karena beberapa kelompok orang Arab menggabungkan diri.
Sementara itu regu pengawal berhasil menawan Abu Sofyan dan dua orang kawannya, lalu ia masuk Islam.
Menjelang masuk ke Mekkah, ada seseorang yang bernama Abbas membisikkan kepada Nabi agar nanti
memberikan sesuatu yang dapat membanggakan Abu Sofyan. Nabi mengatakan, “Siapa saja yang masuk rumah
Abu Sofyan, maka dia aman.” Setelah sampai di Mekkah, diumumkanlah, siapa yang masuk ke rumahnya dan
mengunci pintu, maka dia aman. Siapa yang masuk masjid (Ka‟bah), maka dia aman. Dan siapa saja yang masuk
rumah Abu Sofyan, maka dia aman.
Pasukan Islam memasuki kota Mekkah tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari para penduduknya. Nabi
terus menghancurkan patung-patung yang berjumlah tidak kurang dari 360 buah, di dalam dan di luar Ka‟bah, lalu
thawaf.
11 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Setelah melakukan shalat dua rakaat, berdirilah Nabi di pintu seraya mengatakan, “Wahai seluruh orang
Quraisy, bagaimanakah tanggapanmu terhadap apa yang saya lakukan ini?”
“Engkau telah melakukan sesuatu yang baik. Engkau adalah seorang yang mulia. Engkaulah saudara kami yang
paling baik,” jawab mereka,
“Pada hari ini saya nyatakan kepadamu, seperti yang pernah dinyatakan oleh Nabi Yusuf yang terdahulu. Tidak
ada apa-apa lagi pada hari ini. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa yang telah kamu lakukan selama ini.
Bubarlah kalian, karena kalian telah dibebaskan,” kata Nabi.
Demikianlah pidato Nabi pada hari penaklukan kota Mekkah. Tidak ada pertumpahan darah. Tidak ada penyiksaan
dan pembunuhan seperti apa yang dilakukan kaum kafir Quraisy dulu. Nabi pun tidak membalas perlakuan kejam
yang diterimanya dulu. Semuanya damai dan aman. Semua penduduknya menyatakan masuk Islam, baik pria
maupun wanita. Kemudian pada waktu shalat Zhuhur hari itu, Rasulullah menyuruh Bilal adzan di atas Ka‟bah dan
menandakan keagungan Islam.

12 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m

Anda mungkin juga menyukai