3. Mad Jaiz Munfashil Terdapat mad thabi’i bertemu hamzah (alif) pada lafal berbeda
6. Mad wajib muttasil Terdapat mad thabi’i diikuti hamzah dalam satu lafaz
9. Mad wajib muttasil Terdapat mad thabi’i bertemu hamzah dalam satu lafaz
10. Mad aridl lissukun Terdapat mad thabi’i diikuti tanda waqaf di akhir ayat
1 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
C. Arti Per Kata QS. Al-Isra‟ ayat 32 dan QS. An-Nur ayat 2
1. QS. Al-Isra‟ ayat 32
Arti : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
2. QS. An-Nur ayat 2
Arti : “Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa
belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-
orang yang beriman”
2 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
c. Siksaan di neraka
Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di neraka. Dikisahkan pada saat
Rasulullah melakukan Isra‟ dan Mi‟raj beliau diperlihatkan ada sekelompok orang yang menghadapi daging
segar tapi mereka lebih suka memakan daging yang amat busuk dari pada daging segar. Itulah siksaan dan
kehinaan bagi pelaku zina. Mereka selingkuh padahal mereka mempunyai istri atau suami yang sah. Kemudian
Rasulullah juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, namun bau tubuhnya sangat
busuk, menjijikkan saat dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan).
Rasul kemudian bertanya, „Siapakah mereka?‟ Dua Malaikat yang mendampingi beliau menjawab, “Mereka
adalah pezina laki-laki dan perempuan‟.”
Secara umum, dampak negatif zina antara lain :
1. Mendapat laknat dari Allah SWT dan rasul-Nya
2. Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat
3. Nasab menjadi tidak jelas
4. Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya
5. Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan
3 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
C. Sifat Malaikat
Tidak Tidak Tidak Memiliki akal
Berbentuk
Taat berjenis memiliki makan, pikiran yang
ghaib
kelamin nafsu minum, tidur statis
Selalu Memperte-
berhati-hati guh
Menjadi Menjadi
dalam setiap pendirian Berbuat
hamba Allah hamba yang
perbuatan, dalam kebaikan
yang taat bersyukur
perkataan, menegakkan
dan niat kebenaran
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
(QS. Al Isra‟ : 23)
2. HR. Tabrani
Artinya:”Keridaan Allah tergantung pada keridaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pula pada
kemurkaan keduanya.” (HR. Tabrani).
==============================================Wakaf==============================================
A. Pengertian Wakaf
1. Bahasa
Al-habs yang artinya menahan.
Al-man'u yang artinya mencegah.
2. Istilah syar'i
Wakaf merupakan penahanan harta miliknya kepada orang lain atau lembaga dengan cara menyerahkan suatu
benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya untuk masyarakat.
Wakaf berarti menahan harta benda tertentu yang dapat diambil manfaatnya sedangkan bendanya masih tetap,
dan benda itu diserahkan kepada badan/orang lain dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
benda tersebut tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan.
3. UU No. 41 Tahun 2004
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya,
untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan kepentingannya guna keperluan
ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syari‟ah.
B. Dalil Wakaf
1. Q. S. Ali Imran ayat 92
Artinya : “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai.
Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui”.
2. Q. S. Al-Baqarah ayat 261
Artinya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir menghasilkan seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui.”
5 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
3. Q. S. Al-Baqarah ayat 267
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kamu yang baik-
baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.”
4. Hadits Rasulullah SAW. Riwayat Bukhari dan Muslim
Artinya : “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. bersabda : "Apabila seorang muslim meninggal, maka
amalannya terputus kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang
mendoakannya.". (HR Bukhari Muslim)
5. Hadits Rasulullah SAW. Riwayat Bukhari
Artinya : “Diriwayatkan dari Shahr Ibn Juwairiayah dari Nafi‟, “Sesunguhnya Umar Ibn al Khatthab memilki tanah
yang dinamakan dengan Tsamagh yang ada kurma yang indah sekali. Umar berkata, “ya Rasulallah saya ingin
memanfaatkan hartaku yang sangat baik, apakah saya mau menshadaqahkannya?. Nabi menjawab, “hendaklah
shadaqahkanlah asalnya yang tidak boleh dijual, dihibahkan, dan diwariskan akan tetapi hendaklah nafkahkan
buahnya”. Lalu Umar menshadaqahkan di jalan Allah, perbudakan, tamu, orang-orang miskin, ibnu sabil, dan
sanak karabat. Maka tidak berdosa bagi orang yang mengurusnya makan sekedarnya dengan jalan yang baik atau
memberi makan kepada temannya sekedarnya”. (HR. al-Bukhari)
D. Hikmah Wakaf
1. Menghilangkan sifat tamak dan kikir manusia atas harta yang dimilikinya.
2. Menanamkan kesadaran bahwa di dalam setiap harta benda itu meski telah menjadi milik seseorang secara sah,
tetapi masih ada di dalamnya harta agama yang mesti diserahkan sebagaimana halnya juga zakat.
3. Menyadarkan seseorang bahwa kehidupan di akhirat memerlukan persiapan yang cukup . Maka persiapan bekal itu
diantaranya adalah harta yang pernah diwakafkan
4. Dapat menopang dan mengerakan kehidupan sosial kemasyarakatan umat islam, baik aspek ekonomi, pendidikan,
sosial budaya dan lainnya.
6 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
===========================================Menuntut Ilmu=========================================
A. Dalil Menuntut Ilmu
1. Q. S. At-Taubah ayat 122
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-
tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya. (Q.S. At- Taubah: 122).
Hukum Bacaan
No. Lafadz Cara Membaca Hukum Bacaan Alasan
Ma dibaca dibaca Mad Thabi‟i Karena huruf Ma berharakat
َةوَةما
1.
panjang 2 harakat fathah diikuti alif
ِةَةَيْة ِة ُةووْة
2. Nun mati dibaca samar Ikhfa‟ Karena nun mati bertemu fa
ِةم ْة ُة ّةِة
5. Nun mati dibaca samar Ikhfa‟ Karena nun mati bertemu kaf
6.
َي ْة آِة َةٍة ِة
م
Dibaca dengung Idghom Karena huruf ta berharakat
ْة ّة ُة ْة
Bighunnah kasrah tanwin bertemu mim
7.
َي ْة ِة
م
Nun sukun dibaca jelas Idzhar Halqi Karena nun sukun bertemu
ّة ُة ْة
ha
Kandungan Ayat
Allah SWT menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan
itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat,
sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi menuntut ilmu.
7 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Artinya : Dari Anas, r.a. bahwa Nabi saw telah bersabda : Tuntutlah ilmu meskipun di negeri Cina, karena
sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam. Sungguh malaikat itu meletakkan sayap-sayapnya
untuk orang yang menuntut ilmu karena senang terhadap apa yang dicarinya . (H.R. Ibnu Abdil Bar)
B. Hukum Menuntut Ilmu
Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling mebantu
untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib mempertahankan kota
bila ada serangan dari luar
Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan
perjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka urusan itu
diserahkan kepada Allah SWT dan rasul (Al Qur’an dan sunah)
Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang
oleh Nabi Muhammad SAW.
a. Kebebasan Beragama
Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh
terhadap anggits golongannya.
8 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
b. Azan, Sholat, Zakat, dan Puasa
Beliau dahulukan mendirikan masjid sebelum bangunan-bangunan lainnya selain kediaman beliau sendiri,
karena masjid mempunyai potensi yang sangat vital dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan mereka
lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam atau daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid. Di
masjid ini Rasulullah SAW mengobarkan semangat jihat di jalan Allah SWT, sehingga kaum muslimin waktu itu
belum begitu banyak tetapi rela mengorbankan harta dan jiwa untuk kepentingan Islam. Di masjid pula beliau
senantiasa mengajarkan doktrin tauhid dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada kaum muhajirin dan
ansor. Dan di dalam masjid pula kaum muslimin mengadakan sholat berjamaah, mengadakan musyawarah
untuk merundingkan masalah-masalah yang di hadapi.
c. Prinsip-prinsip Kemanusiaan
3. Mengajarkan pendidikan politik, ekonomi, dan sosial
Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota
Madinah dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum Islam, Nabi Muhammad SAW dapat
menetapkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lapangan
politik,ekonomi, sosial, dan lain-lain.
Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan
nagari “ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”.
Substansi-substansi tersebut dapat dilihat dari perubahan yang dibawa oleh Rasulullah SAW meliputi atas segala
segi dan bidang kehidupan, antara lain:
1. At-Tauhid (keesaan)
Pada zaman jahiliyah, bangsa arab menyembah patung, dan berhala. Mereka tenggelam dalam kemusyrikan
dan hidupnya saling terpecah belah. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa risalah Al-Qur‟an yang
menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT yang telang menciptakan
seluruh isi alam ini. Kitab Al-Qur‟an telah menghidupkan jiwa dan merubah kepercayaan mereka, hingga
mereka menyembah Allah SWT.
2. Al-Ikhfa (persaudaraan)
Persaudaraan merupakan adasar yang penting dalam masyarakat Islam. Setelah bangsa arab memilih Islam,
mereka mengganti identitas baru yaitu ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam). Atas dasar ini pula kaum
muhajirin dan ansor dipersaudarakan.
3. Al-Musyawwanah (persamaan)
Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa sekuruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah.
Seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang yang bukan Arab, begitu pun sebaliknya. Orang yang paling mulia
adalah orang yan bertaqwa kepada Allah SWT. Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak
kemerdekaan, dan kebebasan.
4. At-Tasamuh (toleransi)
Hal ini bisa kita lihat pada piagam Madinah, dimana umat Islam berdampingan dengan kaum yahudi atau
bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati dengan pemeluk agama lain.
10 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan harta peninggalan musuh.
Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk
didalamnya anggota pasukan pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan posnya.
Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh. Khalid bin Walid berhasil
melumpuhkan pasukan pemanah Islam, dan pasukan Quraisy yang tadinya sudah kabur berbalik
menyerang. Pasukan Islam menjadi porak poranda dan tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu
persatu pahlawan Islam gugur, bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70
orang pejuang Islam syahid di medan laga.
c. Perang Ahzab/Khandaq
Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin Madinah melawan
masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena
itu perang ini juga disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu beberapa suku).
Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW,
mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena
itulah perang ini disebut sebagai Perang Khandaq yang berarti parit.
Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan mendirikan perkemahan di
luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena
hubungan mereka dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh
pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Ka'ab bin Asad.
Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah sebulan mengadakan
pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan
badai turun dengan amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh
perlengkapan tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri
masing-masing tanpa suatu hasil.
d. Perang Hunain
Perang Hunain berlangsung antara kaum muslim melawan kaum Quraisy yang terdiri dari Bani Hawazin,
Bani Saqif, Bani Nasr dan Bani Jusyam. Perang ini terjadi di Lembah Hunain, sekitar 70 km dari Mekah.
Perang Hunain merupakan balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa Fath al-Makkah. Pada awalnya
pasukan musuh berhasil mengacaubalaukan pasukan Islam sehingga banyak pasukan Islam yang gugur.
Nabi SAW kemudian menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan. Pasukan muslim
akhirnya dapat memenangkan pertempuran tersebut.
e. Perang Tabuk
Lokasi perang ini adalah kota Tabuk, perbatasan antara Semenanjung Arabia dan Syam (Suriah). Adanya
peristiwa penaklukan kota Mekah membuat seluruh Semenanjung Arabia berada di bawah kepemimpinan
Nabi Muhammad SAW. Melihat kenyataan itu, Heraklius, penguasa Romawi Timur, menyusun pasukan besar
untuk menyerang kaum muslim. Pasukan muslimin kemudian menyiapkan diri dengan menghimpun
kekuatan yang besar karena pada masa itu banyak pahlawan Islam yang menyediakan diri untuk berperang
bersama Nabi SAW. Pasukan Romawi mundur menarik diri setelah melihat besarnya jumlah pasukan Islam.
Nabi SAW tidak melakukan pengejaran tetapi berkemah di Tabuk. Di sini Nabi SAW membuat perjanjian
dengan penduduk setempat sehingga daerah perbatasan tersebut dapat dirangkul dalam barisan Islam.
2. Surat Rasulullah kepada Para Raja
Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam kepada kabilah-kabilah Arab lainnya, dan mengirimkan surat
kepada Kaisan Romawi, Kisra Persia, Gubernur Yaman, Kaisan Habsyi, Gubernur Ghassaniah (Basro di bawah
kekuasaan Romawi) dan gubernur Mesir.
Kisra dari Persia dengan keangkuhannya merobek-robek surat dari Rasulullah SAW dan menghina serta
mengusir pembawanya. Dalam pada itu Harits bin Umar yang di utus Rasulullah SAW kepada Gubernur
Ghassaniyah di tolak dengan kasar dan kemudian di bunuh. Penghinaan yang dilakukan Gubernur Ghassaniyah dan
pembunuhan atas Harits bin Umar memicu berkorbannya perang Mu‟tah.
3. Penaklukan Mekah
Pada tanggal 10 Ramadhan berangkatlah Nabi dengan membawa 10.000 tentara menuju Mekkah. Di tengah
perjalanan itu pula anggota pasukan bertambah, karena beberapa kelompok orang Arab menggabungkan diri.
Sementara itu regu pengawal berhasil menawan Abu Sofyan dan dua orang kawannya, lalu ia masuk Islam.
Menjelang masuk ke Mekkah, ada seseorang yang bernama Abbas membisikkan kepada Nabi agar nanti
memberikan sesuatu yang dapat membanggakan Abu Sofyan. Nabi mengatakan, “Siapa saja yang masuk rumah
Abu Sofyan, maka dia aman.” Setelah sampai di Mekkah, diumumkanlah, siapa yang masuk ke rumahnya dan
mengunci pintu, maka dia aman. Siapa yang masuk masjid (Ka‟bah), maka dia aman. Dan siapa saja yang masuk
rumah Abu Sofyan, maka dia aman.
Pasukan Islam memasuki kota Mekkah tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari para penduduknya. Nabi
terus menghancurkan patung-patung yang berjumlah tidak kurang dari 360 buah, di dalam dan di luar Ka‟bah, lalu
thawaf.
11 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Setelah melakukan shalat dua rakaat, berdirilah Nabi di pintu seraya mengatakan, “Wahai seluruh orang
Quraisy, bagaimanakah tanggapanmu terhadap apa yang saya lakukan ini?”
“Engkau telah melakukan sesuatu yang baik. Engkau adalah seorang yang mulia. Engkaulah saudara kami yang
paling baik,” jawab mereka,
“Pada hari ini saya nyatakan kepadamu, seperti yang pernah dinyatakan oleh Nabi Yusuf yang terdahulu. Tidak
ada apa-apa lagi pada hari ini. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa yang telah kamu lakukan selama ini.
Bubarlah kalian, karena kalian telah dibebaskan,” kata Nabi.
Demikianlah pidato Nabi pada hari penaklukan kota Mekkah. Tidak ada pertumpahan darah. Tidak ada penyiksaan
dan pembunuhan seperti apa yang dilakukan kaum kafir Quraisy dulu. Nabi pun tidak membalas perlakuan kejam
yang diterimanya dulu. Semuanya damai dan aman. Semua penduduknya menyatakan masuk Islam, baik pria
maupun wanita. Kemudian pada waktu shalat Zhuhur hari itu, Rasulullah menyuruh Bilal adzan di atas Ka‟bah dan
menandakan keagungan Islam.
12 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m