1. SKU Butir 1
a. Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
1) Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Iman dan menyebutkan rukun Iman
Makna Rukun Iman:
Iman menurut bahasa berarti membenarkan. Sedangkan, iman menurut istilah syariat,
maksutnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan (tashdiiq) dengan hati dan
mengamalkannya dengan anggota tubuh.
Adapun rukun Iman itu sendiri terdiri atas 6 rukun antara lain:
a) Iman kepada AllahIman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah
Rabb dan Raja segala sesuatu, Dialah Yang Mencipta, Yang Memberi Rizki, Yang
Menghidupkan, dan Yang Mematikan, hanya Dia yang berhak diibadahi
b) Iman kepada para malaikat
Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki malaikat-
malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Nama malaikat yang wajib diketahui
1. Malaikat Jibril : menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.
2. Malaikat Mikail : memberi rizki / rejeki pada manusia.
3. Malaikat Israfil : meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
5. Malikat Munkar : menanyakan manusia di alam kubur.
6. Malaikat Nakir : menanyakan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal
baik manusia ketika hidup.
Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan
buruk / jahat manusia ketika hidup.
9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.
c) Iman kepada kitab-kitab Allah
Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki kitab-kitab yang
diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-benar merupakan Kalam
(firman, ucapan)-Nya. Nama nama kitab yang wajib diketahui
1. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as
2. Kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa as
3. Kitab Injil diturunkan Kepada Nabi Isa as
4. Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
d) Iman kepada Nabi dan rasul
Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah mengutus para
rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya
nama-nama mereka yang wajib kita ketahui.
1. Adam A.S
2. Idris A.S
3. Nuh A.S
4. Hud A.S
5. Sholeh A.S
6. Ibrahim A.S
7. Luth A.S
8. Ismail A.S
9. Ishaq A.S
10. Ya'kub A.S
11. Yusuf A.S
12. Ayub A.S
13. Suaeb A.S
14. Musa A.S
15. Harun A.S
16. Zulkifli A.S
17. Daud A.S
18. Sulaiman A.S
19. Ilyas A.S
20. Ilyasa A.S
21. Yunus A.S
22. Zakariya A.S
23. Yahya A.S
24. Isa A.S
25. Muhammad S.A.W
e) Iman kepada hari akhir(Kiamat)
Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya
negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat
baik dan kejahatan orang-orang yang berbuat jahat
Nama lain dari hari kiamat
1. Yaumul baats : Hari Kebangkitan
2. Yaumul Jaza : Hari Pembalasan
3. Yaumul Mizan : Hari Penimbangan Amal
4. Yaumul Hisab : Hari Perhitungan
5. Yaumul Mahysar : Hari Dikumpulkan
6. Yamud Diin : Hari pembalasan Agama
f) Iman kepada Qodo’ dan Qodar
Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala kebaikan
dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta’ala telah mengetahui kadar dan
waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali
2) Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Islam
(Arab: أركان اإلسالمarkān al-Islām; atau أركان الدينarkān al-dīn; "pilar-pilar agama") adalah
lima tindakan dasar dalam Islam, dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman
dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim.
-Syahadat (Pengakuan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah, selain Allah swt)
-Mendirikan shalat.
-Menunaikan zakat.
-Puasa pada bulan Ramadhan dan
-Haji ke Baitullah Al-Haram.
b. Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu
1) Dapat menjelaskan keutamaan sholat berjamaah
Berjamaah berasal dari kata jamak. Menurut bahasa Indonesia jamak berarti dua orang atau
lebih, sedangkan menurut bahasa arab jamak berarti lebih dari satu orang, shalat berjamaah
adalah 27 kali dibandingkan dengan shalat sendiri. Shalat berjamaah berarti berkelompok
dengan panduan seorang imam. Apa yang dilakukan imam akan diikuti oleh makmumnya,
kecuali imam salah. Semua makmum harus berbaris dengan shaf yang teratur dan lurus.
2) Setiap Saat melakukan Sholat Wajib dan dilanjutkan dengan Sholat Sunah,
3) Menyebutkan minimal 5 jenis sholat sunah dan tata caranya
Macam – macam shalat berjamaah antaran lain sebagai berikut.
a. Shalat sunnah rawatib, yaitu shalat yang dikerjakan mengiringi shalat fardu
b. Shalat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berja’ah, seperti shalat witir, shalat
dhuha’, shalattahiyatul masjid, shalat setelah wudhu, shalat istikhara, shalat tahajjud,
shalat hajat, dan sebagainya
c. Shalat sunnah bukan rawatib yang dilakukan yang dilakukan berjama’ah, seperti shalat
tarawih, shalat hari raya (idul fitri & idul adha), shalat gerhana, shalat istisqa’ (minta
hujan)
c. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa
1) Dapat menjelaskan hikmah puasa
a. Melatih Disiplin Waktu
b. Keseimbangan dalam Hidup
c. Mempererat Silaturahmi
d. Lebih Perduli Pada Sesama
e. Melatih Hidup Sederhana
2) Dapat menjelaskan jenis-jenis puasa (puasa wajib dan puasa sunah)
a. Puasa wajib, yaitu puasa yang dilakukan peda bulan kesembilan (bulan ramadhan) dari
tahun hijriyah dan dilakukan selam sebulan penuh.
b. Puasa sunnah, yaitu puasa yang dianjurkan oleh name Muhammad SAW, dianrata waktu:
1) Setiap hari senin dan kemis dari seminggu
2) Hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan lunar
3) Enam hari di bulan syawal
4) Hari Arafat (tanggal 9 bulan dzulhijjah)
5) Hari ashuraa ( tanggal 10 muhamrram), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau
sesudahnya.
c. Puasa kafarat, yakni bayaran karena tidak mampu menjalani puasa wajib.
ُّ ت َعلَْي ِه ِم َن
:َالدنْيا َ اخَر ْج
َ اُذْ ُك ْر َم،َ يَافُالَ ُن ابْ ُن فُالَنَة،َ يَافُالَ ُن ابْ ُن فُالَنَة،َيَافُالَ ُن ابْ ُن فُالَنَة
، َوبِاِْإل ْسالَِم ِد ْينًا،اهلل َربًّا
ِ َِّك ر ِضيت ب
َ ْ َ َ َوَأن،َُأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه َّ َو،َُش َه َادةُ َأ ْن الَِإلـهَ ِإالَّ اهلل
َوبِالْ ُق ْر َِأن ِإ َم ًاما،ومِبُ َح َّم ٍد نَبِيًّا.َ
(18)Setelah liang kubur ditutup, sebelum ditimbun dengan tanah, para pengiring
disunahkan mengambil tiga genggam tanah bekas galian kemudian menaburkannya
ke dalam liang kubur.
a) Pada taburan pertama membaca: ُجتَه
َّ َح اللّـ ُه َّم لَِّقْنهُ ِعْن َد الْ َم ْسَألَِة،ِمْن َها َخلَ ْقنَا ُك ْم.
Do'a pada taburan kedua: السماَِء لِر ْو ِح ِه ِ ِ
b)
ُ َّ اب َ اللّ ُـه َّم ا ْفتَ ْح َْأب َو،َوفْي َها نُعْي ُد ُك ْم
ِ ِ
c) Do'a pada taburan ketiga: ض َع ْن َ َألرْ ْ اللّـ ُه َّم جاَف ا،ُأخرى ْ َومْن َها خُنْ ِر ُج ُك ْم تَ َار ًة
جْنَبْي ِه.
َ
(19)Setelah selesai talqin pihak keluarga dan para hadirin tinggal sebentar untuk
mendo’akan mayit. Adapun do’anya adalah:
السَؤ ِل ِ ِ
ُ اللّـ ُه َّم َثبِّْتهُ عْن َد،ُ َو ْارمَحْه،ُاللّـ ُه َّم ا ْغف ْر لَه
(20)Setelah selesai berdo’a secukupnya, para hadirin pulang.
e. Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
1) Dapat menyebutkan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah
Lafadz Ijab Zakat
اىل ع ت
َ ِ س َفرضا
ِهلل ِ ََنويت اَ ْن اَخرج َز َكاة
ِ الفطْ ِر َع ْن َن ْف
َ َ ً ْ َ َْ ُ َْ
“Aku Berniat menunaikan zakat fitrah utk diriku sendiri sesuatu kewajiban karena Allah Ta’ala”
Lafadz Qabul Zakat
ك طَ ُه ْو ًرا ِ ِ
َ َت َو َج َع َل اهللُ ل
َ ت َوبَ َار َك فْي َما اَْب َقْي
َ اجَر َك اهللُ فْي َما اَ ْعطَْي
َ َء
“Semoga Allah melimpahkan ganjaran pahala terhadap harta yg telah Engkau berikan &
semoga Allah memberkahi harta yg masih tersisa padamu, serta semoga Allah menjadikan
dirimu suci bersih”
2. SKU Butir 2
Berani menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama teman
Pencapaian Pengisian SKU:
1) Berani mengemukakan saran dengan sopan dan santun, tanpa menyinggung teman
2) Dapat mengungkapkan alasan
3) Dapat memilih kata-kata yang tidak menyinggung temannya
4) Tahu waktu yang tepat untuk menyampaikan kritikan
5) Dapat membaca perasaan teman
3. SKU Butir 3
Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
Pencapaian Pengisian SKU:
1) Memahami Tata tertib berdiskusi
2) Turut aktif dalam suatu proses diskusi
A. Pengertian Diskusi
Kata diskusi berasal dari kata discussus (Latin) yang berarti bertukar pendapat. Diskusi pada
umumnya bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah atau
untuk memecahkan suatu masalah secara bersama-sama.
B. Tujuan Diskusi
1. Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat.
2. Mengadakan kesepakatan
3. Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah
4. Belajar dari orang lain dari banyak hal
5. Menilai pendapat orang lain
6. Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya.
C. Pihak-pihak yang yang terlibat dalam diskusi
1. Moderator : pemimpin diskusi atu pengendali diskusi
2. Peserta (audience) : satu kelompok atau dapat dibagi beberapa kelompok
3. Peninjau : Penyelenggara atau pembina
4. Pengunjung : pemerhati atau hanya sebagai penonton
D. Syarat-Syarat Moderator yang Baik
1. Mengerti aturan diskusi
2. Sabar, rendah hati, dan menguasai pendapat setiap pembicara
3. Jujur, ramah dan tidak berat sebelah
4. Dapat menghidupkan suasana diskusi
5. Dalam memberikan tanggapan selalu bersifat obyektif
E. Syarat-Syarat Peserta diskusi yang Baik
1. Memenuhi aturan main diskusi
2. Memahami dan menguasai materi diskusi
3. Aktif mengembangkan buah pikiran
4. Menghargai pendapat orang lain
5. Menghindari fifat emosional
6. Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit
7. Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran
8. Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka.
9. Aktif dari awal hingga selesai
10. Tidak mengecewakan orang lain
4. SKU Butir 4
Dapat saling menghormati dan toleransi dalam bakti antar umat beragama
Pencapaian Pengisian SKU:
1) Selalu mengingatkan anggota lain untuk menunaikan kewajiban agamanya
2) Tahu cara bersikap ketika oranglain melakukan kewajiban agamanya
5. SKU Butir 5
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
Pencapaian Pengisian SKU:
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan.
Pertemuan ambalan seperti :
Rapat, musyawara, latihan rutin, perkemahan ambalan, dan lain - lain
6. SKU Butir 6
Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan uang yang diperoleh dari usaha sendiri.
Pencapaian Pengisian SKU:
Membayar iuran kepada gugus depan setiap kali latihan mingguan dengan uang yang diperoleh dari
usaha sendiri.
7. SKU Butir 7
Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari.
Pencapaian Pengisian SKU:
Selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari.
8. SKU Butir 8
Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan.
Pencapaian Pengisian SKU:
Aktif dan terlibat dalam Sangga Kerja kegiatan ambalan.
Bekerja dengan sungguh-sungguh dalam pelaksanaan tugas dengan Bahwa kita pernah menjadi
pemimpin/Anggota di kegiatan di sebuah ambalan sesuai program kerja dewan ambalan
9. SKU Butir 9
Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali.
Pencapaian Pengisian SKU:
Minimal 2 kali mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya
BAB IV
Sistem Among, Prinsip Dasar Kepramukaan, Kode Kehormatan, Metode Kepramukaan, Motto dan
Kiasan Dasar Kepramukaan
Pasal 11 : Prinsip Dasar Kepramukaan
1) Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi nilai dan norma dalam Kehidupan seluruh anggota
Gerakan Pramuka.
2) Nilai dan norma dimaksud mencakup :
a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. peduli terhadap diri pribadinya;
d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
3) Prinsip Dasar Kepramukaan berfungsi sebagai:
a. norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka;
b. landasan Kode Etik Gerakan Pramuka;
c. landasan sistem nilai Gerakan Pramuka;
d. pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota Gerakan Pramuka;
e. landasan gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka mencapai sasaran dan tujuannya.
Pasal 12 : Metode Gerakan Pramuka
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
1. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. belajar sambil melakukan;
3. sistem beregu;
4. kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan perkembangan
rohani dan jasmani peserta didik;
5. kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan
6. sistem tanda kecakapan
7. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
8. kiasan dasar.
Sejak tahun 1930 timbul kesadaran dari tokoh-tokoh Indonesia untuk mempersatukan organisasi
kepramukaan. Maka terbentuklah KBI (Kepanduan Republik Indonesia). KBI merupakan gabungan
dari organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra).
Dan pada tahun 1931 terbentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu-Pandu Indonesia), kemudian diubah
menjadi BPPKI (Badan Pusat Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang, kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak
yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah masa kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu
Rakyat Indonesia yang dideklarasikan di Solo pada tanggal 28 Desember 1945. Pandu Rakyat
Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia saat itu.
Namun pada masa leberalisme, kembali bermunculan berbagai organisasi kepanduan seperti; HW,
SIAP, Pandu Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Ansor, KBI dll yang jumlahnya mencapai seratusan
lebih. Sebagian organisasi tersebut terhimpun dalam tiga federasi yaitu; IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia, berdiri tanggal 13 September 1951), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri
Indonesia, berdiri tahun 1954) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).
Pada 1953 IPINDO berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia. Pada tanggal 10-20 Agustus
1955 IPINDO juga berhasil menyelenggarakan Jambore Nasional I di Pasar Minggu Jakarta.
Sedangkan POPPINDO dan PKPI pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden
Powell (istri Baden Powell) ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia. Pada tahun 1959, PKPI
mengadakan perkemahan besar untuk pramuka putri yang disebut “Desa Semanggi” di Ciputat.
Pada tahun ini juga IPINDO mengirimkan kontingen ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.
Menyadari kelemahan yang ada, ketiga federasi tersebut akhirnya meleburkan diri menjadi
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Namun ternyata Perkindo sendiri kurang solid
sehingga coba dimanfaatkan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pionir Muda seperti di
negara komunis lainnya.
Mulai tahun 1960-an, berbagai pihak termasuk pemerintah dan MPRS melakukan berbagai upaya
untuk melakukan penertiban organisasi kepanduan termasuk upaya untuk mendirikan Gerakan
Pramuka.
Pada hari Kamis malam tanggal 9 Maret 1961 Presiden mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin
gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Presiden mengungkapkan bahwa
kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh
organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri atas Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan
Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran
Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kepres ini menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang
ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
Kepres Nomor 238 Tahun 1961 ini ditandatangi oleh Perdana Menteri Ir. Juanda sebagai Pejabat
Presiden Karena Presiden RI, Ir. Soekarno saat itu sedang berkunjung ke Jepang.
Pada tanggal 30 Juli 1961, bertempat di Istora Senayan (Sekarang Stadiun Gelora Bung Karno),
tokoh-tokoh organisasi kepanduan di Indonesia yang menyatakan dengan ikhlas meleburkan diri ke
dalam organisasi Gerakan Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR
GERAKAN PRAMUKA.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan Pelantikan Mapinas (Majlis Pimpinan Nasional), Kwarnas
dan Kwarnari di Istana Negara, dilanjutkan penganugerahan Panji-panji Kepramukaan dan defile
Pramuka untuk memperkenalkan Pramuka kepada masyarakat yang diikuti oleh sekitar 10.000
Pramuka. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA yang diperingati hingga
sekarang.
Mapinas saat itu diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno (Presiden RI) dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara Kwarnas,
diketuai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil
Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
3) Dapat menceritakan perkembangan kepramukaan di Indonesia sampai saat ini.
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa
perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata
lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa. Kemajuan Gerakan Pramuka
akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai
tingkat Gugus Depan
Azimuth atau disebut juga sebagai sudut kompas adalah besar sudut yang tercipta antara satu titik
dengan arah utara dari Sang Pengamat yang dihitung searah dengan jarum jam. Jika kita
membidik suatu obyek atau tanda di lapangan (dengan menggunakan kompas), dan memperoleh
sudut yang tercipta antara obyek dengan arah utara, maka sudut itulah yang disebut sebagai
azimuth
Back Azimuth adalah kebalikan dari azimuth yaitu sudut yang terbentuk berbalik dari azimuth atau
berlawanan dengan arah jarum jam. Back azimuth disebut juga sebagai back reading atau sasaran
balik
Cara menghitung sudut back azimuth
Ketentuannya:
Bila nilai Azimuth > 180º , maka nilai Azimuth dikurangi 180º
Bila nilai Azimuth < 180º , maka nilai Azimuth ditambah 180º
Bila nilai Azimuth = 180º , maka nilai Azimuth +/- 180º
Nilai Azimuth 0º = nilai Azimuth 360º
Contoh menghitung sudut azimut dan back azimuth
Azimuth = 265º, maka back azimuthnya = 265º - 180º = 85º
Azimuth = 155º, maka back azimuthnya = 155º + 180º = 335º
Azimuth = 180º, maka back azimuthnya = 180º +/-180º = 360º (atau 0º)
Resection atau disebut juga cross bearing technic merupakan suatu teknik dalam menentukan titik
koordinat kedudukan di peta saat berada di lapangan dengan menggunakan bantuan dua tanda
medan atau lebih yang kelihatan di lapangan dan diketahui di peta yang akan digunakan untuk
sasaran bidikan kompas, (pada beberapa kasus cukup dengan satu tanda medan).
Intersection merupakan suatu teknik dalam menentukan posisi sesuatu (benda, tempat lain,
kebakaran, pesawat jatuh dan lainnya) pada peta topografi dengan menggunakan dua tempat
yang sudah diketahui koordinatnya di peta maupun di lapangan.
3) Membaca dan membuat tanda jejak dan tanda alam serta membuat peta perjalanannya.
a. Membaca dan membuat tanda jejak
b. Membaca Tanda Alam
1. Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan
brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk
pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian meulai
terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi
hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.
3. Matahari
Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman
bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari
terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna
merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat. Apabila matahari
terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan
warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari
terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.
4. Bintang
Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu
cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
5. Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang
gelap berarti hujan akan turun.Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan
berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
6. Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan
cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan
cara mereka, antara lain :
a) Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila
cuaca baik.
b) Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan
berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
c) Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari
sarangnya/peternakan.
d) Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada
cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
e) Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun
hujan. Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang
berduyun-duyun bertanda cuaca baik.Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di
dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
f) Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti
akan turun hujan.
g) Lintah
Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air,
yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca
akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam
waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas
sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
h) Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan
merayap dengan cepat.
i) Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
j) Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk
di tepi kolam. Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka
tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
k) Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan
tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu
mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
l) Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila
cuaca akan buruk.
m) Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh
daripada ketika cuaca baik.
n) Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.Bila
mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
o) Burung Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya
c. Membuat peta perjalanan
Peta Pita
Tujuan pembuatan peta pita antara lain :
- Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan
- Sebagai dokumentasi perjalanan
- Sebagai pedoman membuat peta wilayah
Perlengkapan
- Kertas berupa gulungan.
- Pensil, penggaris panjang/segitiga, karet penghapus, busur derajat.
- Kompas dan jam tangan
- Tali (sebagai pengukur jarak), biasanya untuk jarak dekat. Untuk jarak jauh biasanya
menggunakan langkah.
- Alas dari triplek/alat khusus pembuatan peta pita
Bentuk Peta Pita
Keterangan Gambar :
1. Kolom nomor : untuk menuliskan nomor urut yang membedakan daerah yang dilalui
sesuai dengan arah jalannya. Dengan kata lain nomor urut dibuat setiap berganti arah.
2. Kolom waktu : untuk mencatat waktu pemberangkatan dan waktu setiap kali berganti arah.
3. Kolom arah : untuk menuliskan angka derajat dan untuk membuat simbol panah (arah
panah selalu menunjuk arah utara).
4. Kolom jarak : untuk mencatat jarak yang dilalui, dinyatakan dalam meter atau kilometer.
Pengukuran jarak dengan menggunakan tali atau langkah.
5. Kolom kiri kanan peta-pita : untuk menggambar keadaan daerah di sebelah kiri dan kanan
jalan yang dilalui dengan tanda peta yang berlaku pada peta topografi.
6. Kolom keterangan : untuk menerangkan keadaan daerah yang tergambar pada kolom
gambar/peta pita.
Pengukuran Jarak
Di dalam pembuatan peta pita pengukuran jarak merupakan hal yangmutlak harus dilakukan.
Pengukuran jarak biasanya menggunakan langkahatau bisa juga menggunakan tali, namun ini
jarang digunakan karena inikurang praktis. Apabila menggunakan langkah sebagai alat ukur,
tentu sajaharus mengetahui dulu ukuran setiap langkah (satu langkah =.... Cm).
Caranya adalah sebagai berikut :
Melangkahlah (langkah normal) lurus ke depan 10 langkah.
Dengan menggunakan meteran, ukur jarak dari awal langkah pertama sampai langkah ke-10
(misalnya x cm). Jadi ukuran 1 langkah = x : 10 = .... cm
Peta Perjalanan
Cara Pembuatan
a. tetapkan skala peta yang representatif.
Jarak pada peta perjalanan harus diskalakan. Misalnya jarak di sebuah peta pita dari satu titik
ke titik lain adalah 100 m, jika skala di peta perjalanan ditetapkan 1 : 1.000 maka berarti tiap
100 meter di atas tanah/di peta pita menjadi 10 cm di atas kertas/peta perjalanan. Hal itu
karena 10 cm = 100 m. atau 10 cm = 10.000 cm atau disebut dengan skala 1 : 1.000
b. Tetapkan titik sasaran
Titik sasaran (check point) sangat perlu ditetapkan sebelum melangkah agar apabila route
yang harus dilalui banyak halangan sehingga tidak bisa dilakui maka kita dapat mengitar ke
kiri/kanan rute.
c. Tetapkan sasaran balik (back azimuth)
Sebelum berangkat perlu ditetapkan sasaran balik dengan maksud bila kita kehilangan titik
sasaran, dapat kembali ke pangkalan bertolak/titik star.
Lihat gambar di bawah ini jika chek point kita adalah A, maka sasaran balik dari B ke point A
pada peta perjalanan diatas adalah: 100°= 100 + 180 = 280°. Kalau ke point C - B = 195 - l8O
= 15°. Ke point D - C ke point D = 300 - 180 = 120°.
2. ASEAN Miniterial Meeting (AMM), yaitu siding para menteri luar negeri ASEAN yang
merumuskan garis kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN.
3. ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah siding para menteri ekonomi untuk meneruskan
kebijakan yang telah dirumuskan. Sidang ini 2 kali setahun.
4. ASEAN Finance Meeting (AFMM) adalah siding para menteri keuangan ASEAN
merumuska kebijakan ASEAN di bidang keuangan.
5. Other ASEAN Ministerial Meeting (OAMM) yaitu siding para menteri non ekonomi
merumuskan kebojakan selain ekonomi seperti pendidikan, keshatan penerangan, sosbud,
teknologi, ilmu pengetahuan, perburuhan.
6. ASEAN Standing Committee (ASC) komisi tetap ASEAN dipimpin oleh menteri luar negeri
dari Negara yang mendapat giliran manjadi Ketua yaitu tuan rumah dari siding tahunan
para menteri luar negeri ASEAN.
7. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris ASEAN yang berfungsi untuk memprakarsai, member
nasehat dan pertimbangan dan mengkoordinasikan dan melaksanakan jkegiatan-kegiatan
ASEAN.
b. Nama-Nama Sekretaris Jendral ASEAN
1. Hartono Rekso Dharsono 7 Juni 1976 – 18 Februari 1978 Indonesia
2. Umarjadi Notowijono 19 Februari 1978 – 30 Juni 1978 Indonesia
3. Datuk Ali Bin Abdullah 10 Juli 1978 – 30 Juni 1980 Malaysia
4. Narciso G. Reyes 1 Juli 1980 – 1 Juli 1982 Filipina
5. Chan Kai Yau 18 Juli 1982 – 15 Juli 1984 Singapura
6. Phan Wannamethee 16 Juli 1984 – 15 Juli 1986 Thailand
7. Roderick Yong 16 Juli 1986 – 16 Juli 1989 Brunei
8. Rusli Noor 17 Juli 1989 – 1 Januari 1993 Indonesia
9. Ajit Singh 1 Januari 1993 – 31 Desember 1997 Malaysia
10. Rodolfo Severino Jr. 1 Januari 1998 – 31 Desember 2002 Filipina
11. Ong Keng Yong 1 Januari 2003 – 31 Desember 2007 Singapura
12. Surin Pitsuwan 1 Januari 2008 – 31 Desember 2012 Thailand
13. Lê Lương Minh 1 Januari 2013 – 31 Desember 2017 Vietnam
c. Alamat Sekretariat ASEAN
Sekretariat ASEAN didirikan pada bulan Februari 1976 oleh Menteri Luar Negeri ASEAN. Saat
itu bertempat di Departemen Luar Negeri Indonesia di Jakarta. The ASEAN Sekretariat yang
ada di Jalan Sisingamangaraja 70A, Jakarta didirikan dan diresmikan pada tahun 1981 oleh
Presiden Republik Indonesia, HE Soeharto.
2) Dapat menjelaskan kepengurusan PBB, Nama sekretaris jenderal PBB, alamat secretariat PBB
serta organisasi-organisasi di bawah PBB
a. Kepengurusn PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial. Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada tanggal 24
Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, namun sidang umum
yang pertama dihadiri wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di
Church House, London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip,
bernama Liga Bangsa-bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak didirikan di
San Fransisco pada 24 Oktober 1945, sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB. Semua
negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-masing,
selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam wilayah
Cina pada 1971. Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB. Sekretaris Jendral
PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
Berdasarkan Piagam pembentukannya, PBB mempunyai empat tujuan utama, yaitu:
- Memelihara perdamaian dan keamanan dunia;
- Membangun hubungan damai dan kerja sama antara negara-negara di dunia;
- Bekerja sama dengan negara-negara anggotanya dalam pemecahan masalah-masalah
internasional, dan
- Mendorong penghormatan hak asasi manusia
Piagam PBB membentuk enam struktur utama, yaitu :
1. Majelis Umum
2. Dewan Keamanan
3. Dewan Ekonomi dan Sosial
4. Dewan Kerjasama
5. Mahkamah Internasional (ICJ)
6. Sekretariat
Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober 1945, selepas
piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika
Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri
46 negara.
Sidang Umum pertama diadakan di Gedung Church, London, Inggris pada 10 Januari 1946
yang diikuti 51 negara. Sedangkan pada April 2004, tercatat sebanyak 191
b. Simpul pangkal
c. Simpul jangkar
d. Simpul tambat
e. Simpul mati
f. Simpul hidup
g. Simpul tiang
fungsi masing-masing simpul
a. Simpul ujung tali ; Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
b. Simpul mati : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
c. Simpul anyam : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering
d. Simpul anyam berganda : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya
dan dalam keadaan basah
e. Simpul erat : Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
f. Simpul kembar : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam
keadaan licin
g. Simpul kursi : Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
h. Simpul penarik : Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
i. Simpul laso
B. Ikatan
a. Ikatan pangkal : Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan
pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
b. Ikatan tiang : Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak
leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
c. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
d. Ikatan tambat : Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan
tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
e. Ikatan tarik : Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian
mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
g. Ikatan palang
h. Ikatan canggah
i. Ikatan silang
- obesitas,
- dislipidemia,
- hipertensi,
- penyakit jantung,
- asam urat