Anda di halaman 1dari 4

CONTOH SOAL

1) Perhatikan wacana berikut ini.


Sendok logam yang terbuat dari zink akan disepuh
dengan logam tembaga seperti gambar berikut.
Reaksi yang terjadi di katoda adalah ....
A. Cu2+(aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+(aq)
B. Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
C. Zn2+(aq) + 2e → Zn(s)
D. Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
E. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Di katode akan terjadi reduksi kation. Kation dalam
larutan adalah Cu2+.
Jadi reaksi di katoda: Cu2+(aq) + 2e–→ Cu(s)
2) Pada percobaan pengujian titik beku larutan urea yang massanya sama dengan larutan NaCl, (11,7
g dalam 1 L larutan) ternyata menghasilkan titik beku yang berbeda. Tf larutan Urea = – 0,367oC,
Tf larutan NaCl = - 0,744oC. Jika Mr CO(NH2)2 = 60 dan Mr NaCI = 58,5 serta deiajat ionisasi
NaCl = 1, besarnya tetapan penurunan titik beku molal dari kedua percobaan adalah
A. 0,031oC/m
B. 0,520oC/m
C. 0,604oC/m
D. 1,860oC/m
E. 3,720oC/m
Urea merupakan larutan nonelektrolit.
molalitas urea = (11,7 g : 60 g/mol) : 1 kg = 0,195 molal
∆Tb = molalitas urea × Kf
0,367 oC = 0,195 molal × Kf
Kf = 0,367 oC : 0,195 molal = 1,882 oC/molal
NaCl merupakan larutan elektrolit dengan i = 2.
molalitas NaCl = (11,7 g : 58,5 g/mol) : 1 kg = 0,20 molal
∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i
0,744 oC = 0,20 molal × Kf × 2
Kf = 0,744 oC : 0,40 molal = 1,86 oC/molal
3) Data percobaan tentang titik beku 4 larutan pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm tercantum pada
tabel berikut.
Larutan
No Zat terlarut
Molalitas Titik beku
1 CO(NH2)2 1 -2oC
2 CO(NH2)2 2 -4oC
3 NaCl 1 -4oC
4 NaCl 2 -8oC
Pada konsentrasi yang sama, larutan CO(NH2)2 dan NaCl memiliki titik beku yang berbeda.
Hal ini disebabkan kedua larutan ....
A. Mempunyai molekul yang tidak sama besarya
B. Mempunyai derajat ionisasi yang sama
C. Menghasilkan jumlah partikel yang tidak sama
D. Sama-sama larutan elektrolit
E. Sama-sama larutan non elektrolit
Larutan urea adalah larutan nonelektrolit yang tidak dapat terionisasi.
Larutan NaCl merupakan larutan elektrolit yang dapat terionkan menjadi 2 partikel ion setiap 1
NaCl.
4) Diketahui energi ikatan rata-rata:
H−H = 435 kJ/mol
N≡N = 946 kJ/mol
N−H = 390 kJ/mol
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 1,7 gram gas ammonia (Ar N = 14, dan H = 1) menjadi
unsur-unsurnya adalah ....
A. 4,45 kJ
B. 8,90 kJ
C. 108,1 kJ
D. 1081 kJ
E. 1170 Kj
Reaksi setara penguraian amonia:
2NH3→ N2 + 3H2
∆H untuk penguraian 2 mol NH3
2(3(N−H)) → N≡N + 3(H−H)
∆H = Total energi pemutusan ikatan di ruas kiri – Total energi pembentukan ikatan di ruas kanan
∆H = 2(3×390 kJ/mol) – (946 kJ/mol + 3(435 kJ/mol))
∆H = 2.340 kJ – 2.251 kJ
∆H = 89 kJ
→ ∆H permol = 89 kJ : 2 mol = 44,5 kJ/mol
Penguraian 1,7 gram NH3 :
Massa molar NH3 = 14 + 3(1) = 17 gram/mol
Jumlah mol NH3 = 1,7 gram : 17 gram/mol
Jumlah mol NH3 = 0,1 mol
Jadi ∆H untuk 0,1 mol NH3 = 44,5 kJ/mol × 0,1 mol
Jadi ∆H untuk 0,1 mol NH3 = 4,45 kJ
5) Bacalah wacana berikut!
Kunci yang terbuat dari besi akan disepuh dengan logam emas menggunakan kuat arus 10 ampere
selama 9650 detik, seperti gambar berikut.

Pada reaksi penyepuhan kunci besi dengan logam emas


diperlukan arus listrik 0,015 Faraday,
massa logam emas yang melapisi kunci besi tersebut adalah ….
(Ar Au = 197)
A. 0,0985 gram
B. 0,2985 gram
C. 0,9850 gram
D. 2,9850 gram
E. 9,8600 gram
Au3+ + 3e–→ Ag
Massa ekivalen Au (e) = 197/3 = 65,67 g; t = 9650 detik; i = 10 ampere.
massa Au yang digunakan untuk melapisi kunci
m = (65,67 × 10 × 9.650)/96.500
m = 65,67 g → data tidak menghasilkan massa yang sama dengan data berikut.
massa Au yang digunakan untuk melapisi kunci
Massa ekivalen Au (e) = 197/3 = 65,67 g; F = 0,015 Faraday.
massa Au = e.F = 65,67 × 0,015 F = 0,985 g
6) Perhatikan wacana berikut.
Senyawa aktif pada pemutih adalah senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk menghitung
kadar NaClO dalam pemutih digunakan reaksi iodometri sebagai berikut.
NaClO(l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + H2O(l)

I2(l) + 2Na2S2O3(aq) → 2NaI(aq) + Na2S2O6(aq)


Berdasarkan wacana tersebut, untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih digunakan titrasi
iodometri dengan Na2S2O3 sebagai larutan standar. Jika 20 mL NaClO dititrasi memerlukan 15
mL Na2S2O3 0,1 M, maka kadar NaClO (w/w) dalam pemutih tersebut adalah .... (Mr NaClO =
74,5, massa jenis NaClO = 1 g/mL).
A. 0,279%
B. 0,558%
C. 1,116%
D. 2,232%
E. 4,464%
Massa NaClO kotor:
Massa NaClO = Volume NaClO × massa jenis NaClO
Massa NaClO = 20 mL × 1 g/mL
Massa NaClO = 20 g
Hitungan dari titrasi:
Perbandingan koefisien antara NaClO dengan koefisien Na2S2O3 = 1 : 2.
Jumlah mol Na2S2O3 yang diperlukan = 15 mL × 0,1 M = 1,5 mmol
Jadi jumlah mol NaClO = ½ × 1,5 mmol = 0,75 mmol = 0,00075 mol
Massa NaClO = jumlah mol NaClO × massa molar NaClO
Massa NaClO = 0,00075 mol × 74,5 g/mol
Massa NaClO = 0,055875 g
Kadar NaClO = (massa NaClO titrasi : massa NaClO kotor) × 100%
Kadar NaClO = (0,055875 g : 20 g) × 100%
Kadar NaClO = 0,279%
7) Diketahui data entalpi pembentukan standar sebagai berikut.
ΔHf CO2(g) : - 394 kJ/mol
ΔHf H2O(g) : - 286 kJ/mol
ΔHf C2H5OH(l) : - 266 kJ/mol
Entalpi pembakaran standar dari pembakaran etanol menurut persamaan reaksi:
C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) adalah ....
A. – 1094 kJ/mol
B. – 1380 kJ/mol
C. – 1488 kJ/mol
D. – 2986 kJ/mol
E. – 2020 kJ/mol
Pembakaran standar adalah pembakaran 1 mol zat yang dilakukan pada keadaan standar.
∆Hco = ∑∆Hfo (produk) – ∑∆Hfo (pereaksi)
∆Hco C2H5OH = (2.∆Hfo CO2 + 3.∆Hfo H2O ) – ∆Hfo C2H5OH
∆Hco C2H5OH = (2(–394) + 3.(–286)) – (–266 kJ)
∆Hco C2H5OH = –1.646 kJ + 266 kJ
∆Hco C2H5OH = –1.380 kJ
8) Terdapat 2 jenis monomer sebagai berikut.

Jika kedua monomer bereaksi akan membentuk polimer ....


A. Bakelit
B. Dakron
C. Nilon 6,6
D. Perspek
E. Polistirena
9) Untuk menentukan kadar gula dalam tubuh pasien digunakan pereaksi ….
A. Fehling, karena-pereaksi ini lebih spesifik untuk mengidentifikasi gugus aldehid
B. Molish, karena pereaksi ini dapat mengidentifikasi zat golongan karbohidrat
C. Millon, karena pereaksi ini dapat menentukan adanya fenol dalam protein
D. Ninhidrin, karena pereaksi ini dapat mendeteksi asam amino
E. Seliwanof, karena pereaksi ini dapat membedakan gula aldosa dan ketosa
10) Data suatu unsur sebagai berikut.
 Hidroksidanya bersifat basa lemah
 Dapat bereaksi dengan air panas
 Merupakan reduktor kuat
 Senyawanya digunakan sebagai obat maag
A. Natrium
B. Magnesium
C. Aluminium
D. Silikon
E. Pospor

Anda mungkin juga menyukai