Anda di halaman 1dari 35

02/12/2019

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - Politeknik Energi Dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas)

MEKANIKA FLUIDA
ENERGI UNTUK NEGERI - BEKERJA SAMBIL BELAJAR - CERDAS ENERGIK PROFESIONAL UNGGUL

Teknik Pengolahan Migas


Tingkat II

PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 2


02/12/2019

PEM Akamigas
Kontrak Kuliah Energi Untuk Negeri
Bobot Penilaian
Quiz : 30%
Tugas : 20%
Ujian : 50%
Ketentuan:
1. Saat kuliah di kelas HP silent dan tidak bermain HP kecuali emergency, laptop posisi off
2. Soal Tugas, Quiz dan Ujian Akhir Paperless menggunakan Google Classroom berbatas waktu (waktu habis, tugas
dan soal secara otomatis menutup sendiri dan tidak akan bisa dibuka kembali)
3. Presensi minimal 80% dari tatap muka kuliah
Sanksi
1. Tidak mengumpulkan tugas sesuai waktu yang disepakati dianggap tidak mengumpulkan tugas
2. Kalau ujian tidak lulus < 65 remidial dengan nilai maksimal 65
Kriteria Quiz dan Ujian
1. Quiz Closed Book
2. Ujian akhir Closed Book
Reward
1. Nilai minimal C dan nilai maksimal A
2. Mahasiswa yang aktif maju mengerjakan soal di depan dan benar min. maju mengerjakan 10x boleh tidak ikut
UA (S&K Berlaku)
Kesepakatan Bersama Tanggal 18 November 2019 Jam 09.00 Kelas REF 2
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 3

PEM Akamigas
PETA KONSEP
Energi Untuk Negeri

Viskositas memiliki

dipengaruhi
Ketinggian, Massa Jenis dan
Percepatan Gravitasi

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 4


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA Energi Untuk Negeri

Definisi
zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk
(dapat dimampatkan) jika diberi tekanan

FLUIDA = zat alir

Zat cair GAS


1. Molekul terikat secara longgar tapi berdekatan 1. Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
2. Tekanan yang terjadi karena gaya gravitasi 2. Tekanan akibat tumbukan antar molekul
3. Tekanan terjadi tegak lurus bidang 3. Tekanan terjadi tidak tegak lurus bidang

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 5

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
1. Massa Jenis
• Ukuran kepadatan/kerapatan (densitas) benda homogen
• Massa per satuan volume
• Semakin besar massa jenisnya, maka benda tersebut memiliki kerapatan yang besar
Contoh: Secara matematis, ditulis sebagai
berikut

Minyak

Air Keterangan:

Minyak akan selalu mengapung diatas


permukaan air karena massa jenis
minyak lebih kecil dari massa jenis air
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 6


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
2. Tekanan Hidrostatis
• Setiap titik yang terletak pada ketinggian atau kedalaman yang sama mempunyai tekanan hidrostatik yang sama;
• Bergantung kepada kedalaman, percepatan gravitasi, dan massa jenis zat;
• Tekanan “P” berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekerja;
• Untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang
besar
Secara matematis, ditulis sebagai berikut

Keterangan:

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 7

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
2. Tekanan Hidrostatis
• Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak;
• Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik
tersebut;
• Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan gravitasi Bumi;
• Massa merupakan perkalian antara massa jenis dengan volume;
• Volume merupakan perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h)

F = mfluida . g
mfluida = ρ . V V=A. h

Keterangan:

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 8


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
2. Tekanan Hidrostatis
• Tekanan hidrostatis hanya bergantung pada massa jenis fluida dan tidak bergantung pada bentuk tabung;
• Tekanan mutlak merupakan tekanan total yang di alami benda atau objek yang berada didalam air;
• Tekanan pada alas bejana hanya bergantung pada kedalaman dan ketinggian permukaan zat cair dan tidak bergantung pada
bentuk bejana, maka dapat dikatakan bahwa pada alas bejana hanya bergantung pada luas alas dan tinggi permukaan namun
tidak bergantung pada bentuk bejana yang disebut paradoks hidrostatik;
• Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen,
memiliki tekanan total yang sama, sehingga besarnya tekanan total di titik A, B, C, dan D adalah sama.

Keterangan:

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 9

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
3. Bejana Berhubungan
• Bejana berhubungan adalah suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki sekat atau saling berhubungan, jika bejana ini diisi
zat cair yang sejenis, maka permukaan zat cair ini akan sama tinggi. Namun, jika zat cair yang diisikan berbeda jenis, maka
permukaannya tidak akan sama tinggi;
• Asas bejana berhubungan merupakan suatu peristiwa dimana jika terdapat bejana bejana berhubungan diisi oleh zat cair yang
sama dan dalam keadaan setimbang maka tinggi permukaan zat cair pun sama dan bejana terletak pada sebuah bidang datar;
Apa yang akan terjadi jika dalam pipa kapiler atau bejana berhubungan tersebut diisi zat cair yang
berbeda?
Yang akang terjadi pada zat cair tersebut akan memiliki tinggi permukaan yang berbeda pula,
dimana ketinggiannya tergantung dari massa jenis zat cair tersebut. Zat cair dengan massa jenis
lebih besar akan berada pada posisi paling bawah dibandingkan dengan zat cair yang memiliki
massa jenis lebih kecil
• Asas / Sifat Bejana Berhubungan dan Ketidakberlakuannya :
1. Kondisi bejana yang sedang tertutup, salah satu atau pun semuanya, seharusnya bejana dalam kondisi terbuka;
2. Jika terdapat pipa kapiler di dalam bejana, maksudnya adalah pipa kecil yang berpotensi meluapkan air melebihi salah satu sisi bejana;
3. Zat cair yang dimasukkan mempunyai massa jenis yang tidak sama, karena zat cair yang massa jenisnya lebih kecil permukaannya lebih
tinggi;
4. Apabila zat cair yang terdapat pada bejana digoncangkan, digerakkan dengan sengaja, dan permukaan benda tempat meletakkan bajana
tidak rata.
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 10


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
3. Bejana Berhubungan
Berdasarkan pengertian tekanan hidrostatis, maka tekanan yang dilakukan zat cair yang sejenis
pada kedalaman yang sama adalah sama besar. Dengan menerapkan pengertian tekanan
hidrostatis dan membuat bidang batas antara zat cair yang berbeda jenis diperoleh:

Keterangan:

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 11

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Sebuah benda terapung di atas permukaan air yang berlapiskan minyak dengan 50 % volume benda berada dalam air, 30% di
dalam minyak, dan sisanya berada di atas permukaan minyak. Jika massa jenis minyak 0,8 gr/cm3. Tentukan massa jenis benda
tersebut dalam gr/cm3.
Jawaban:
W = Wa + Wm
ρgV = ρ.g.Va + ρ.g.Vm
ρV = ρa.Va + ρm.Vm
ρV = 1 . 0,5V + 0,8. 0,3V
ρ = 0,74 gr/cm3
2. Sebuah logam C yang merupakan campuran dari logam A dan logam B, bermassa 200 gram jika di timbang di udara;
sedangkan jika ditimbang di dalam air, massa yang tampak 185 gram. Jika kerapatan logam A 20 gr/cm, kerapatan logam B 10
gr/cm, dan kerapatan air 1 gr/cm, Tentukan massa logam A.
Jawaban:

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 12


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. Ikan berenang di dalam kolam, jika massa jenis air 100 kg/m3 dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, tentukan tekanan
hidrostatis yang dialami ikan dalam ketinggian air 14 cm dari dasar dengan ketinggian 4 cm.
Jawaban:
h = 14 cm – 4 cm = 10 cm = 0,1 meter
ρ = 100 kg/m3
g = 10 m/s2
P=ρ.g.h
P = 100 . 10 . 0,1
P = 100 N/m2 (Pa)
4. Hiu berenang pada kedalaman 15 m di bawah permukaan air laut. T entukan tekanan hidrostatis ikan jika percepatan gravitasi
bumi 10 m/s2 dan ika massa jenis air laut adalah 1.000 kg/m3
Jawaban:
h = 15 m
g = 10 m/s2
ρ = 1000 k g/m3
P = ρ. g . h
P = 1000 . 10 . 15
P = 150.000 N/m2
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 13

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
5. Raksa pada bejana berhubungan mempunyai selisih permukaan 3 cm. Massa jenis raksa = 13,6 gr/cm3. Ketinggian zat cair
pada tabung di sebelah kiri adalah 10 cm. Berapa massa jenis zat cair tersebut ?
Jawaban:
hraksa = 3 cm = 0,03 m
mraksa = 13,6 gr/cm3 = 13.600 kg/m3
hzat cair = 10 cm = 0,1 m
Sistem berada dalam keadaan setimbang statis karenanya tekanan zat cair (tabung kiri) = tekanan raksa (tabung kanan)
Pudara + Pzatcair = Pudara + Praksa
Tekanan udara sama sehingga dihilangkan dari persamaan
Pzatcair = Pudara

10 cm

3 cm
(13.600 kg/m3)
4.080 kg/m3

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 14


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
4. Hukum Pascal
• Hukum Pascal dinyatakan oleh Blaise Pascal, seorang fillsuf sekaligus ilmuwan Prancis;
• Bunyi hukum Pascal : tekanan yang diberikan kepada zat cair yang ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan sama besar;
• Prinsip dari Hukum Pascal adalah menciptakan daya yang besar dengan usaha yang sekecil mungkin;
Keterangan:

Jika dongkrak hidrolik atau pipa U berbentuk


tabung maka luas permukaan tabung:
kalau diameter kalau jari-jari
(d) diketahui (r) diketahui

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 15

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
4. Hukum Pascal
• Penerapan Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari:
a. Dongkrak Hidrolik c. Pompa Hidrolik

b. Rem Hidrolik d. Kempa Hidrolik

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 16


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Sebuah mobil yang memiliki berat 8.000 N akan diperbaiki bagian bawahnya. Lalu mobil tersebut diangkat dengan alat
pengangkat mobil. Jika piston kecil pada alat pengangkat mobil itu diberi gaya sebesar 200 N. Jika luas penampang piston
kecilnya adalah 5 cm2, berapakah luas penampang piston besar?
Jawaban:
F1 = 8.000 N
A1 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2
F2 = 200 N
A2 = …?
F1 : A1 = F2 : A2
A2 = (F2 : F1 ) x A2
= (8.000 : 200) x 5 x 10-4 m2
A2 = 0,02 m2

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 17

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
2. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar 0,10 m2 dan 4×10–4 m2 digunakan untuk
mengangkat mobil seberat 2 × 104 N. Berapakah besar gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Jawaban:
A1 = 4 × 10–4 m2
A2 = 0,1 m2
F2 = 2 × 104 N
3. Sebuah pompa hidrolik berbentuk silinder memiliki jari-jari 4 cm dan 20 cm. Jika pengisap kecil ditekan dengan gaya 200 N,
berapakah gaya yang dihasilkan pada pengisap besar?
Jawaban:

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 18


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
5. Hukum Archimedes
• Hukum Archimedes : setiap benda yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut akan
menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya;
• Artinya semua benda yang tercelup di dalam zat cair atau besarnya gaya apung yang diterima akan mengalami gaya tekanan ke
atas dan nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan ;
• Berat = massa benda x percepatan gravitasi dan memiliki arah gaya yang bertolak belakang (arah gaya berat kebawah, arah gaya
apung ke atas)
• Rumus hukum Archimedes sebagai berikut :
Fa = W Keterangan:
Fa = Gaya Apung (N)
Fa = Mb . G
W = Berat Benda Sebenarnya (Kg.m/s2 atau N)
ρc . g . Vc = ρb . g . Vb
Mb = Massa Benda (Kg)
Fa = (Vb. ρc) g g = Gravitasi 9,8 atau 10 (Kg.m/s2)
Fa = ρc . g. Vb ρc = Massa Jenis Zat Cair (Kg/m3)
ρb = Massa Jenis Benda (Kg/m3)
V1 = Volume Benda Tak Tercelup (m3)
V2 = Volume Benda Tercelup (m3)
Vb = Volume Benda Total (m3)
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 19

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
5. Hukum Archimedes
• Penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari:
a. Kran Pelampung Air c. Jembatan Ponton e. Hidrometer

b. Kapal Laut dan Kapal Selam d. Balon Udara

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 20


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
5. Hukum Archimedes
• Tiga kedudukan benda
a. Mengapung b. Melayang
Vb = V' + V“ Massa jenis benda dan massa jenis zat
FA = ρc . V". g cair sama, maka berlaku :
Keterangan: FA = ρc . Vb . g = ρb . Vb . g
V' = volume benda yang terapung (m3) Keterangan:
V" = volume benda yang tercelup (m3) FA = gaya apung (N)
Vb = volume benda keseluruhan (m3) ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
FA = gaya apung (N) ρb = massa jenis benda (kg/m3)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3) Vb = volume benda (m3)
g = gravitasi (m/s2) g = gravitasi (m/s2)
ρb < ρc Jika sistem dalam keadaan setimbang, ρb = ρc
maka berlaku :
FA = W
ρc . V". g = ρb . Vb . G
ρc . V" = ρb . Vb
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 21

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
5. Hukum Archimedes
• Tiga kedudukan benda
c. Tenggelam
Untuk peristiwa tenggelam, berlaku : Karena berat benda merupakan hasil kali massa
FA = Wu − Wc dengan gravitasi, maka diperoleh :
Keterangan: ρc . Vb = mu − mc
FA = gaya apung (N) Dengan :
Wu = berat benda di udara/ berat sebenarnya (N) ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
WC = berat benda dalam zat cair (N) mu = massa benda di udara (kg)
g = gravitasi (m/s2) mc = massa seolah-olah benda dalam zat cair (kg)
Wu > Wc Vb = volume benda (m3)
ρb > ρc

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 22


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Sebuah benda dengan volume 200 cm3 terapung dalam air. Massa 2. Sebuah benda ditimbang di udara beratnya 10 N, jika
jenis benda dan massa jenis air berturut-turut adalah 0,8 g/cm3 ditimbang dalam zat cair menjadi 8 N. Volume benda
dan 1 g/cm3. Tentukan volume benda yang muncul di atas tersebut adalah 200 cm3 dan g = 10 m/s . Tentukan
permukaan air. massa jenis zat cair jika benda tersebut tenggelam.
Jawaban: Jawaban:
Pertama, cari volume benda yang terbenam terlebih dahulu

Pertama, cari gaya ke atasnya terlebih dahulu


Selanjutnya, cari massa jenis zat cair

Selanjutnya, cari volume benda yang muncul di atas permukaan air .


.

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 23

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. Jika sebuah benda dengan massa jenis 0,6 g/cm3 4. Sebuah benda ditimbang di udara beratnya 5 N. Ketika
dimasukkan ke dalam air dan volume benda yang ditimbang dalam air, beratnya seolah-olah 4 N. Hitunglah
terapung 40 cm3, maka hitunglah volume benda tersebut. massa jenis benda tersebut.
Jawaban: Jawaban:
V' = 40 cm3 Karena diketahui berat di udara dan di air, maka gunakan
ρc = 1 g/cm3, konsep tenggelam
ρb = 0,6 g/cm3 ρc . Vb . g = Wu − Wc
Vb = V' + V“ 103 . Vb (10) = 5 – 4
Vb = 40 + V“ 104 . Vb = 1
Vb = 10-4
Pada keadaan setimbang berlaku :
Kita hitung massa di udara dengan rumus :
ρc . V" = ρb . Vb Wu = mu . g
1 (V'') = 0,6 (40 + V'') 5 = mu . (10)
V" = 24 + 0,6 V“ mu = 0,5 kg
0,4 V" = 24 Selanjutnya kita peroleh massa jenis benda sebagai berikut :
V" = 60 cm3 ρb = mu ⁄ Vb
Vb = 40 + 60 ρb = 0,5 ⁄ 10-4
ρb = 5 x 103 kg/m3
= 100 cm3
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 24


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
5. Sebuah balok bermassa jenis 0,6 g/cm3 terapung di atas 6. Sebuah gabus terapung di atas air dengan bagian gabus
minyak dengan massa jenis 0,8 g/cm3. Jika tinggi balok yang yang berada dalam air sebesar 40% dari volumenya. Di
terapung adalah 4 cm, maka hitunglah tinggi total balok atas air kemudian dituang minyak dengan massa jenis 0,8
tersebut. g/cm3 sehingga 30% dari volume benda terendam dalam
Jawaban: minyak. Hitunglah massa jenis benda tersebut
Jawaban:
12
16

12

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 25

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
6. Tegangan Permukaan
• Tegangan permukaan ialah tarikan ke bawah atau gaya yang menimbulkan adanya kontraksi permukaan cairan sehingga terlihat
elastis maupun tegang atau kata lain kecenderungan permukaan zat cair untuk meregang sehingga permukaannya nampak
seolah dilapisi oleh suatu lapisan;
• Dapat terjadi karena adanya gaya tarik menarik yang sejenis (gaya kohesi) antara wadah disetiap muka cairan yang tidak
seimbang dengan molekul air itu sendiri;
• Faktor yang mempengaruhi besar tegangan permukaan : kerapatan, jenis cairan, massa jenis, suhu, konsentrasi zat terlarut
dan tekanan;
• Semakin besar massa jenis suatu cairan maka semakin rapat pula jarak antar partikel pada cairan tersebut, semakin besar
molekul cairannya maka semakin besar pula tegangan permukaannya;
• Tegangan permukaan air berbanding terbalik dengan suhunya, jika suhu air naik maka tegangan permukaannya semakin kecil;
• Suhu yang tinggi akan menurunkan tegangan permukaan sehingga air lebih bisa membasahi pori-pori kain dengan lebih baik,
sehingga ada pendapat bahwa mencuci pakaian dengan air panas akan lebih bersih adalah benar;
• Air memiliki tegangan permukaan sebesar 72 N/m ketika suhunya 25°. Artinya bahwa akan memerlukan 72 newton untuk
memecahkan tegangan permukaan air sepanjang 1 m.

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 26


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
6. Tegangan Permukaan
• Contoh tegangan permukaan
Rumus :
Keterangan:

• Beberapa contoh tegangan permukaan

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 27

PEM Akamigas
MENISKUS
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
7. Meniskus
• Meniskus adalah bentuk kelengkungan permukaan suatu zat cair di dalam tabung karena pengaruh adhesi dan kohesi;
• Gaya kohesi : gaya tarik menarik antara molekul zat cair yang sejenis;
• Gaya adhesi : gaya tarik menarik antara molekul zat cair yang tak sejenis;
• Apabila gaya kohesi > gaya adhesi : permukaan zat cair cenderung cembung/bulat-bulatan, untuk raksa yang dimasukkan dalam
tabung kaca, karena gaya kohesi lebih besar dari gaya adhesinya, maka permukaan raksa dalam tabung kaca adalah meniskus
cembung;
• Apabila gaya kohesi < gaya adhesi : permukaan zat cair cenderung cekung, untuk air yang dimasukkan dalam tabung kaca,
karena gaya adhesi lebih besar dari gaya kohesinya, maka permukaan air di dalam tabung kaca adalah meniskus cekung;
• Apabila gaya kohesi = gaya adhesi : kedua zat akan bercampur merata, untuk zat cair yang dimasukkan dalam tabung kaca,
karena gaya kohesi sama dengan adhesinya, maka permukaan zat cair tersebut akan datar atau lurus.

Kohesi > Adhesi Kohesi < Adhesi


Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 28


02/12/2019

PEM Akamigas
MENISKUS
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
7. Meniskus
• Cara membaca meniskus
Air Raksa

Hasil 16, terlalu tinggi,


Salah

Hasil 15, garis pandang, Volume diukur Volume diukur dari


Salah dari titik terendah titik terendah
meniskus cekung meniskus cembung
Hasil 14, terlalu rendah,
Salah

Gambar Posisi Mata Saat Mengukur Larutan

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 29

PEM Akamigas
KAPILARITAS
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
8. Kapilaritas
• Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit), gaya kohesi dan adhesi antara zat
cair dengan dinding kapiler;
• Zat cair akan naik di dalam pipa kapiler apabila gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi;
• Zat cair akan turun di dalam pipa kapiler apabila gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi;
• Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan (γ) yang bekerja pada keliling
persentuhan zat cair dengan pipa;
• Mengapa permukaan zat cair bisa naik atau turun dalam permukaan pipa kapiler?
• Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaksi, pipa akan melakukan gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam
arah berlawanan;
• Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair dalam pipa yang naik sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan pada zat cair (W = F).
W=F
W=m.g
ρ . π r2 . h . g = 2 . π r . γ . cos θ Keterangan :
h = perbedaan tinggi permukaan zat cair di dalam dan di
W=ρ.V.G . . luar pipa kapiler (m)
2
h = . . γ = tegangan permukaan (N/m)
W=ρ.πr .h.G
g = percepatan gravitasi (m/s2)
F = (γ cos θ) (2 π r) θ = sudut kontak (°)
F = 2 . π r . γ . cos θ r = jari-jari penampang pipa kapiler (m)
ρ . π r2 . h . g = 2 . π r . γ . cos θ ρ = massa jenis zat cair (kg /m3)
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 30


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
8. Kapilaritas
• Contoh tegangan permukaan
a. Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga c. Dinding bata menjadi basah saat musim hujan karena
kompor dapat menyala air dari tanah merembes ke atas μ

b. Lampu minyak bisa menyala karena minyak tanah d. Cairan tinta yang tumpah mudah diserap dengan kapur
naik melalui sumbu tulis atau kertas isap

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 31

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Jika tegangan permukaan air 0,07 N/m dan jari-jari pipa 2. Hitunglah radius serat kayu yang berperan sebagai tabung
kapiler 1 mm, tentukan kenaikan permukaan air dalam pipa kapiler yang akan meningkatkan getah 100 m ke puncak
jika sudut kontak permukaan air dan pipa 0° kayu merah raksasa, dengan asumsi bahwa kerapatan getah
Jawaban adalah 1050 kg/m3, sudut kontaknya adalah nol, dan
Kenaikan cairan dalam pipa kapiler dapat dihitung dengan tegangan permukaannya sama dengan air di pada 20 °C
yaitu 0,0728 N/m
h = (2γ cos θ)/(rρg) Jawaban
karena Kenaikan cairan dalam pipa kapiler dapat dihitung dengan
γ = 0,07 N/m; h = (2γ cos θ)/(rρg)
r = 1 mm = 0,001 m, dan θ = 0° , maka maka jari-jari serat pohon yang berperan sebagai pipa
h = (2 x 0,07 N/m x cos 0° )/(0,001 m x 1000 kg/m3 x 10 m/s2) kapiler adalah r = (2γ cos θ)/(hρg)
h = 0,0144 m γ = 0,0728 N/m
= 1,44 cm ρ = 1050 kg/m3
h = 100 m
r = (2 x 0,0728 N/m cos 0°)/(100 m x 1050 kg/m3 x 9,8 m/s2)
= 1,41 x 10 m
r = 0,141 μm
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 32


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. Air naik sampai ketinggian 10 cm di tabung kapiler dan air Jawaban
raksa jatuh ke kedalaman 3,5 cm di tabung kapiler yang Kenaikan cairan dalam pipa kapiler dapat dihitung dengan
sama. Jika densitas raksa adalah 13,6 g/cc dan sudut
h = (2γ cos θ)/(rρg) menjadi γ = (rρgh)/(2cos θ)
kontaknya 135° dan densitas air adalah 1 g/cc dan sudut
kontaknya 0°, maka tentukan rasio tegangan permukaan dari hair = 10 cm, ρair = 1 g/cc, θair = 0°
dua cairan tersebut. hraksa = 3,5 cm, ρraksa = 13,6 g/cc, θraksa = 135°
tegangan permukaan air adalah
γair = (r . 1 g/cc . g . 10 cm)/(2 . cos 0°)
= (10 . r . g)/(2) = 5
tegangan permukaan raksa adalah
γraksa = (r . 13,6 g/cc . g . 3,5 cm)/(2 . cos 135 )
= (3,5 . 13,6 r . g)/(- √2)
= (47,6 r . g)/(- √2) = - 33,658 ~ 34
Gambaran Contoh Soal perbandingan tegangan permukaan air dan raksa
γair / γraksa = (10 . r . g)/(2) / (47 ,6 . r . g)/(√2)
γair / γraksa = 5/ - 33,658
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 33

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
4. Pada suatu pipa kapiler yang diameternya 0,5 mm berisi air Jawaban
dengan tegangan permukaan 0,073 N/m dan sudut kontak ρair = 1 g/cc,
dengan permukaan sekitar 0°, massa jenis air 1 g/cc. Jika
θair = 0°
pipa kapilernya dimiringkan dengan sudut α = 60° terhadap
vertikal, lihat gambar. Tentukan panjang air dalam tabung. γair = 0,073 N/m
α = 60°
h = (2γ cos θ)/(rρg)
= (2 . 0,073 N/m . cos 0°)/(0,0005 m . 1000 kg/m . 10 m/s )
= 2,92 cm
Jika pipa kapiler dimiringkan pada sudut α = 60, maka
Cos 60° = h/L
L = h/cos 60°
= 2,92 cm/0,5
= 5,84 cm
Gambaran Contoh Soal

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 34


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
9. Viskositas
• Viskositas yaitu sifat kekentalan yang dimiliki suatu fluida yang dapat memengaruhi daya tahan terhadap suatu gaya geser;
• Fluida dengan viskositas rendah dapat mengalir dengan mudah, sedangkan fluida atau cairan yang mempunyai viskositas
tinggi akan lebih akan lebih sulit untuk mengalir;
• Faktor yang mempengaruhi viskositas:
a. Tekanan
Viskositas fluida akan naik apabila tekanannya juga naik, viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan
b. Temperatur
Viskositas fluida akan turun apabila suhu naik, sedangkan viskositas gas akan naik apabila suhu naik dan sebaliknya
c. Kehadiran zat lain
Ada penambahan zat lain misalnya penambahan gula tebu maka viskositas air akan meningkat
d. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan
yang sama
e. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul
f. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 35

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
9. Viskositas
• Viskositas diukur dengan viskometer melalui dua bentuk yaitu viskositas dinamik dan viskositas kinematik;
• Viskositas dinamik (mutlak/absolut) ialah sebuah ukuran resistensi ineternal, gaya tangensial per satuan luas yang dibutuhkan
agar dapat memindahkan suatu bidang horisontal ke sebuah bidang lainnya dalam unit velositas (velocity), ketika
mempertahankan jarak dalam sebuah cairan.
• Hukum Newton berbunyi : bahwa tegangan geser dalam suatu cairan sebanding dengan laju perubahan kecepatan normal
aliran, laju kecepatan ini disebut sebagai gradien kecepatan
Rumus : Viskositas
Zat
Absolute

Udara 1,983 x 10-5
Keterangan:
Air 1 x 10-3
T = Tegangan geser (N/m2)
Zat lain Minyak Zaitun 1 x 10-1
µ = Viskositas dinamis (Ns/m2) Viskositas
dc = satuan kecepatan (m/s) Absolute Gliserin 1 x 100
dy = satuan jarak antara (m) Madu Cair 1 x 101
1 Pa s = 1 Ns/m2 = 1 kg/(ms) Emas Cair 1 x 102
Kaca 1 x 1040
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 36


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
9. Viskositas
• Viskositas kinematis ialah suatu rasio antara viskositas absolut untuk kepadatan (densitas) dengan jumlah dimana tidak ada
kekuatan yang terlibat yaitu dengan membagi viskositas absolut cairan dengan densitas massa cairan.
Rumus :


Keterangan:
v = viskositas kinematis satuan (m2/s) atau Stoke (St)
µ = viskositas absolut / dinamis satuan (Ns/m2)
= densitas satuan(kg/m3)
1 st (stoke) = 10-4 m2/s = 1 cm2/s
• Tingkat viskositas cairan sangat bergantung dengan suhunya, sehingga untuk viskositas dinamis atau kinematik hal itu akan
menjadi penting.
• Untuk suatu cairan atau fluida, viskositas kinematik menurun pada suhu yang semakin tinggi, sedangkan untuk sebuah gas,
viskositas meningkat pada suhu yang semakin tinggi.

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 37

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
9. Viskositas
• Contoh soal viskositas di kehidupan manusia sehari – hari yaitu air dan oli.
• Tuangkan segelas air dan segelas oli maka sudah tentu akan cepat habis air, karena
air lebih cepat mengalir karena mempunyai kekentalan yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan oli.
• Artinya viskositas makin besar didalam fluida tersebut maka akan semakin sulit suatu
fluida itu mengalir, dan akan semakin sulit juga bahwa suatu benda bisa bergerak
didalam Fluida.
• Viskositas didalam zat cair itu dihasilkan oleh suatu gaya kohesi diantara molekul zat
cair itu.
• Viskositas didalam gas maka akan timbul oleh tumbukan antara molekul gas tersebut.
• Kemasan pada oli mesin terdapat mesin motor terdapat kode-kode tulisan dan angka yang dibuat oleh pabrikan, seperti SAE
10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50 dan masih banyak lagi.
• Artinya adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh pihak SAE untuk kualitas dari kekentalan oli.
• SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers, suatu asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang
seperti bidang rancang desain teknik, manufaktur, dll
• Apa arti SAE 20W-50 ?
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 38


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
9. Viskositas
• Arti SAE 20 W - 50 adalah W = winter (musim dingin)

VI 50 => oli mineral = 130, oli sintetis = 150


Society of Automotive Engineers SAE 20 W - 50 VI 40 => oli mineral = 125, oli sintetis = 145

nilai kekentalan oli ketika mesin dingin nilai kekentalan oli ketika mesin beroperasi pada suhu kerjanya
• Arti kode 20 W adalah oli mesin masih mampu • viscosity index improver = VI
dipakai sampai kondisi suhu dingin - 10°C s/d - 15°C • VI ialah ukuran kemampuan suatu oli mesin dalam menjaga
• Arti kode 15 W adalah oli mesin masih mampu kestabilan kekentalan oli mesin dalam rentang suhu dingin
dipakai sampai kondisi suhu dingin - 15°C s/d - 20°C sampai tinggi
• Arti kode 10 W adalah oli mesin masih mampu • Semakin tinggi nilai VI maka semakin baik kestabilan
dipakai sampai kondisi suhu dingin - 20°C s/d - 25°C kekentalannya dan semakin banyak pemakaian aditif
• Semakin besar angkanya maka semakin kental oli peningkat angka VI
pada kondisi dingin dan sebaliknya. • Untuk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik di mesin,
sedangkan untuk motor bisa sebaliknya

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 39

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
9. Viskositas
• Ukuran kekentalan zat cair atau gesekan dalam zat cair disebut viskositas, sedangkan gaya gesekan dalam fluida tersebut
dikenal dengan gaya Stokes.
• Gaya gesek dalam zat cair tergantung pada koefisien viskositas, kecepatan relatif benda terhadap zat cair, serta ukuran dan
bentuk geometris benda
• Sir George Stokes pada tahun 1845 menunjukan bahwa jika suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental
dengan koefisien viskositasnya, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar Fs = K
• Gambar disamping adalah Percobaan Stokes dari sebuah bola yang
dimasukkan ke dalam tabung transparan yang telah diisi fluida
• Gaya yang bekerja pada bola yaitu gaya berat (w), gaya apung (Fa), dan gaya
lambat akibat viskositas atau gaya stokes (Fs)
• Ketika dijatuhkan, bola bergerak dipercepat. Namun, ketika kecepatannya
bertambah, gaya stokes juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola
mencapai keadaan seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan
yang disebut kecepatan terminal.
• Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan nol.

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 40


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA STATIS Energi Untuk Negeri
9. Viskositas
• Berdasarkan perhitungan laboratorium yang dilakukan Sir George Stokes pada
tahun 1845, maka
Jika suatu bergerak dengan kelajuan = V
Koefisien viskositas dalam suatu fluida kental = Ƞ
Gaya gesekan fluida sebesar Fs = K . Ƞ . V
K yaitu konstanta yang tergantung pada bentuk geometris benda
benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai K = 6 π r
maka rumus Stokes menjadi
Fs = K . Ƞ . V
Fs = 6 π r . Ƞ . V

Untuk benda berbentuk bola

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 41

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Sebuah kelereng dengan jari – jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak 2. Tentukanlah koefisien viskositas udara apabila kecepatan
berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 x 10-3 N.s/m2. terminal satu tetes air hujan berdiameter 0,5 mm yang
Tentukan besar gaya gesek yang dialami kelereng jika jatuh adalah 7 ,5 m/s. (Diketahui massa jenis udara =
bergerak dengan kelajuan 5 m/s! 1,3 kg/m3 dan percepatan gravitasi Bumi = 10 m/s2)
Jawaban Jawaban
r = 0,5 cm = 5 x 10-3 m d = 0,5 mm
ɳ = 110 x 10-3 N.s/m2 r = d/2 = 0,5/2 = 0,25 mm = 0,25 x 10-3 m
v = 5 m/s VT = 7,5 m/s
Fs = 6 π r . Ƞ . V ρf = 1,3 kg/m3
g = 10 m/s2
Fs = 6 . 3,14 . (5 x 10-3) . (110 x 10-3) . 5
ρb = 1000 kg/m3
Fs = 51.810 x 10-6 N
VT = 2r2g(ρb – ρf)/9ɳ
ɳ = 2r2g(ρb – ρf)/9VT
ɳ = 2 . (0,25 x 10-3)2 . 10 . (1000 – 1,3) / 9 . 7,5
ɳ = 1,248 x 10-3 / 67 ,5
ɳ = 1,849 x 10-5 Pas

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 42


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa 4. Sebuah gotri yang berjari-jari 5,5 × 10−3 m terjatuh ke
kapiler dengan sudut kontak sebesar θ. dalam oli yang memiliki massa jenis 800 kg/m3 dan
Jika jari-jari pipa kapiler adalah 0,8 mm, koefisien viskositasnya 110 × 10−3 N.s/m2. Jika massa
tegangan permukaan air 0,072 N/m dan cos θ jenis gotri 2700 kg/m3, tentukan kecepatan terbesar
= 0,55 tentukan tentukan ketinggian air dalam yang dapat dicapai gotri dalam fluida!
pipa kapiler! (g = 10 m/s2, ρair = 1000 kg/m3) Jawaban
rgotri = 5,5 × 10−3 m
Jawaban ρb.gotri = 2700 kg/m3
r = 0,8 mm = 0,8 × 10−3 m . . ρf.oli = 800 kg/m3
h=
cos θ = 0,55 η = 110 × 10−3 N.s/m
γ = 0,072 N/m . , . ,!! VT = 2r2g(ρb – ρf)/9ɳ
h="
g = 10 m/s2 ." . ,# ." $% = 2 . (5,5 × 10−3)2 . 10 (2700 – 800) / 9 . 110 × 10−3
ρair = 1000 kg/m3
h = 0,0099 ( = 116,2 x 10−2
. . h = 9,9 mm = 1,16 m/s
h=

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 43

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Fluida dinamis mempelajari mengenai fluida yang bergerak dengan kecepatan tertentu;
• Kenyataannya fluida dinamis sangat rumit, sehingga dalam mempelajari materi fluida dinamis, suatu fluida dianggap sebagai
fluida ideal;
• Ciri-ciri fluida ideal adalah:
Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible), yaitu volume dan massa jenis fluida tidak berubah akibat tekanan yang
diberikan kepadanya artinya bila mendapat tekanan, volume dan massa jenisnya tetap;
Fluida tidak mengalami gesekan dengan dinding tempat fluida tersebut mengalir, artinya fluida tidak kental (non viskositas)
sehingga gesekan antar partikel fluida dan antara partikel fluida dengan dinding diabaikan;
Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding juga turbulen;
Alirannya bersifat tunak (steady), artinya pada setiap waktu dan pada setiap titik fluida mengalir dengan laju tetap;
Kecepatan aliran fluida bersifat laminer, yaitu kecepatan aliran fluida di sembarang titik berubah terhadap waktu sehingga
tidak ada fluida yang memotong atau mendahului titik lainnya;
Alirannya Stasioner, setiap komponen fluida mempunyai arah aliran tertentu dan tidak terjadi turbulensi (pusaran-pusaran)
Tidak ada energi panas yang ditransfer pada fluida baik sebagai keuntungan ataupun kerugian panas
• Jumlah fluida yang mengalir dalam pipa alir setiap waktu disebut debit aliran;
• Jika sejumlah massa yang dialirkan sangat banyak dalam waktu yang singkat, maka debit fluida menjadi sangat besar;
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 44


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Aliran Fluida terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Aliran Laminer : aliran dimana komponen fluida dapat meluncur
bersama dimana lintasannya akan mengalir mengikuti garis aliran
laminernya dan tidak dapat berpindah atau berpotongan dengan
garis aliran yang lain pada kecepatan rendah

Aliran turbulen : aliran dimana komponen fluida tidak dapat


meluncur bersamaan dimana lintasannya akan mengalir tidak
mengikuti garis aliran turbulen dan memiliki kecepatan aliran yang
berbeda-beda di setiap titik dan adanya pusaran-pusaran air (vortex
atau turbulen) dan terjadi jika kecepatan alirannya tinggi

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 45

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
1. Debit : jumlah volume fluida yang mengalir dalam satuan waktu (umumnya per detik)
Debit dipengaruhi oleh penampang laju alir dan kecepatan, artinya semakin besar penampang alir maka semakin besar
laju aliran fluida dan debit alirannya
Sifat dari debit aliran fluida yang mengalir dalam suatu penampang alir yaitu konstan atau tetap
Besar debit aliran fluida dapat dicari dengan menggunakan formula:

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
v = laju aliran fluida (m/s)
V = volume (m3)
T = selang waktu (s)

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 46


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
2. Persamaan kontinuitas : persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam dari suatu tempat ke tempat lain.
Perhatikanlah gambar di bawah, suatu pipa alir fluida mengalami penyempitan dari kecil menjadi besar
Pada kedua pipa alir tersebut, debit fluida tetap, artinya kenaikan
luas penampang alir akan dibarengi dengan turunnya kelajuan fluida
dalam pipa
Air yang mengalir di dalam pipa terdapat perbedaan luas antara
mulut pipa yang satu dengan pipa yang lain dan akan tetapi debit air
yang mengalir tetap sama artinya air dianggap mempunyai debit
yang sama di sembarang titik;
Jika ditinjau 2 tempat, maka: debit aliran 1 = debit aliran 2
Jika suatu wadah memiliki penampang yang berbeda, maka menurut persamaan kontinuitas berlaku
Q1 = debit ketika masuk (m3/s)
Q2 = debit ketika keluar (m3/s)
A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
v1 = kecepatan fluida ketika masuk (m/s)
v2 = kecepatan fluida ketika keluar (m/s)
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 47

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Air mengalir dari pipa yang berjari-jari 3 cm dan keluar 2. Air mengalir dengan kecepatan 2 m/s melalui sebuah selang
melalui sebuah keran yang berjari-jari 1,0 cm. Jika yang mempunyai diamaternya 3 cm. Berapa lama waktu yang
kecepatan air yang keluar dari keran 3 m/s, berapakah diperlukan untuk mengisi sebuah bak air berbentuk silinder
kecepatan air dalam pipa? dengan jari-jari 2 m sampai setinggi 1,0 m?
Jawaban Jawaban
r1 = 3 cm, r2 = 1 cm, v2 = 3 m/s v1 = 2 m/s; d1 = 3,5 cm = 3,5 x 10-2 m; r2 = 3,5 m; h = 1,0 m
Q1 = Q2 V2 = A2 h = πr2 h = 3.14 x (2)2 (1,0) = 12,56 m3
v1 A1 = v2 A2 A1 = ¼ π d2 = ¼ x 3,14 x (3 x 10-2) 2 = 7,065 x 10-4 m2
v1 (πr12) = v (πr22) V/t=Av
v1 r12 = v2 r22 12,56 / t = 7,065 x 10-4 . 2
v1 (3)2 = (3) (1)2 12,56 / t = 1,413 x 10-3
v1 = 1/3 m/s t = 8888 s
t = 148,14 menit
t = 2,469 jam

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 48


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. Sebuah kran dapur mengeluarkan banyaknya air sebanyak 500 4. Darah dalam tubuh manusia (ρ = 1055 kg/m3) mengalir
cm3 dalam waktu 2,5 detik. Diameter ujung kran tempat air melalui aorta dengan kecepatan rata-rata 30 cm/s dalam
keluar adalah 1,2 cm. (a) Berapakah kecepatan air yang keluar waktu 1 detik. Luas penampang aorta 2,0 x 10-4 m2. (a)
dari kran?, (b) berapakah kecepatan air ketika berada 20 cm Hitung aliran volume dan aliran massa darah dalam
dari ujung keran? (c) hitung diameter pancaran air ketika aorta dan (b) Berapa kecepatan rata-rata aliran darah
berada pada jarak tertentu bila luas penampang total aorta kira-kira 0,28 m2 ?
Jawaban Jawaban
V = 500 cm3 = 500 x 10-6 m3 ; d = 1,2 cm = 1,2 x 10 -2 m; t = 2,5 s ρ = 1055 kg/m3 ; v = 30 cm/s = 0,3 m/s ; A = 2,0 x 10-4 m2
a. V / t = A v a. Q = A v
(500 x 10-6)/(2,5) = ¼ x 3,14 x (1,2 x 10 -2) v = (2,0 x 10-4 )/(0,3)
200 x 10-6 = 1,13 x 10-4 v = 6 x 10 -5 m3/s
v = 1,77 m/s V / t ρ = m/V m / ρ t, V / t = A v
b. v2 = vo2 + 2gh m / ρ t = 6 x 10 -5 . 1055 = 6,33 x 10-2 kg/s
= (1,77)2 + 2(10)(0,2) b. n = luas penampang total / luas penampang
= 2,67 m/s = 0,28 / 2,0 x 10-4
c. V / t = A v = 1400
(500 x 10 -6)/(2,5) = ¼ x 3,14 x (d)2 (2,671) vr = v / n
d = 2 x 10 -4 / 2,0967 = 0,3 / 1400
d = 9, 766 x 10-3 m = 9,77 mm = 0,977 cm = 2,14 x 10-4 m/s
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 49

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
3. Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan kekekalan energi per unit volume pada aliran fluida.
Artinya fluida pada keadaan tunak ideal, dan inkompresibel; jumlah tekanan, energi kinetik, dan energi potensialnya
memiliki nilai yang sama di sepanjang aliran
kenaikan kecepatan aliran fluida akan menyebabkan penurunan tekanan fluida secara bersamaan atau penurunan energi
potensialfluida tersebut, artinya tekanan akan menurun jika kecepatan aliran fluida meningkat
Penerapan:
• Perhitungan gaya angkat (lift) pada sayap pesawat;
• Perhitungan untuk mencari tekanan yang hilang pada aliran (pressure losses);
• Tabung pitot (pitot tube);
• Venturimeter dengan dan tanpa manometer;
• Manometer;
• Toricelli;
• Penyemprot.

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 50


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
3. Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan kekekalan energi per unit volume pada aliran fluida.
Jika ditinjau dari dua tempat, maka hukum Bernoulli dapat dinyatakan dengan

sesuai dengan gambar di atas, bila dituliskan dalam suatu persamaan yaitu sebagai berikut:
Em1 = Em2 Keterangan:
P1 + Ek1 + Ep1 = P2 + Ek2 + Ep2 P = tekanan (Pa)
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2 ρ = massa jenis (Ns/m2)
h = ketinggian air (m)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 51

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
3. Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan kekekalan energi per unit volume pada aliran fluida.
Karena fluida disini merupakan fluida inkompresibel, maka massa jenisnya tidak berubah, sehingga persamaannya dapat
disederhanakan menjadi :

Em1 = Em2 P1/ρ + 1/2v12 + gh1 = P2/ρ + 1/2v22 + gh2


P1 + Ek1 + Ep1 = P2 + Ek2 + Ep2 (P1 - P2) = 1/2 ρ (v2 - v1) 2 + g (h2 - h1)
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2 (P1 - P2)/ρ = 1/2 (v2 - v1) 2 + g (h2 - h1)

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 52


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding Jawaban
rumah seperti terlihat pada gambar berikut! Perbandingan a) Kecepatan air pada pipa kecil
luas penampang pipa besar dan pipa kecil adalah 4 : 1. Persamaan Kontinuitas : A1v1 = A2v2
Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah A1v1 = A2v2
dan pipa kecil 1 m diatas tanah. Kecepatan (4)(10) = (1) (v2)
aliran air pada pipa besar adalah 36
v2 = 40 m/s
km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa. (ρair
= 1000 kg/m3) b) Selisih tekanan pada kedua pipa
Persamaan Bernoulli :
Tentukan : P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
a) Kecepatan air pada pipa kecil (P1 - P2) = 1/2 ρ (v2 - v1) 2 + g (h2 - h1)
b) Selisih tekanan pada kedua pipa = ½ (1000)(402 − 102) + (1000)(10)(1 − 5)
c) Tekanan pada pipa kecil = (500)(1500) − 40000
Data : (P1 - P2) = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa
h1 = 5 m c) Tekanan pada pipa kecil
h2 = 1 m
P1 - P2 = 7,1 x 105 Pa
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
9,1 x 105 - P2 = 7,1 x 105
P1 = 9,1 x 105 Pa
A1 : A2 = 4 : 1 P2 = 2,0 x 105 Pa
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 53

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
2. Air dialirkan melalui pipa seperti pada gambar. Pada titik 1 Jawaban
diketahui dari pengukuran kecepatan air v1 = 3 m/s dan Persamaan Bernoulli :
tekanannya P1 = 12.300 Pa. Pada titik 2, pipa memiliki
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
ketinggian 1,2 meter lebih tinggi dari titik 1 dan mengalir
dengan kecepatan v2 = 0,75 m/s. Tentukan besar tekanan Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 = 0),
pada titik 2. (ρair = 1000 kg/m3 dan g = 10 m/s2) sehingga:
P1 + 1/2ρv12 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
P2 = P1 + 1/2ρv12 - 1/2ρv22 - ρgh2
P2 = P1 + 1/2 ρ (v2 - v1) 2 - ρgh2
P2 = 12300 + 1/2 (1000) (32 – 0,752) – (1000)(9,8)(1,2)
P2 = 4.080 Pa
Kl g = 10 m/s2 maka P2 = 4.518,75 Pa

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 54


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
2. Sebuah pipa berbentuk “S” (seperti gambar), dialiri air. Luas Jawaban
penampang besar 10 cm2 dan penampang kecil 5 cm2. v1 A1 = v2 A2
Apabila kecepatan aliran air pada pipa besar 2 m/s dengan
(2) (10) = v2 (5)
tekanan 40 kilopascal maka tentukan tekanan pada pipa
kecil. (ρair = 1000 kg/m3 dan g = 9,8 m/s2) v2 = 4 m/s
Persamaan Bernoulli :
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 = 0),
sehingga:
P1 + 1/2ρv12 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
P2 = P1 + 1/2ρv12 - 1/2ρv22 - ρgh2
P2 = P1 + 1/2 ρ (v2 - v1) 2 - ρgh2
P2 = 40.000 + 1/2 (1000) (42 – 22) – (1000)(9,8)(0,6)
P2 = 28.120 Pa
Kl g = 10 m/s2 menjadi P2 = 28.000 Pa

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 55

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. Sebuah sistim pipa untuk air mancur dipasang seperti pada Jawaban
gambar diatas. Pipa ditanam di bawah tanah lalu aliran air v1 A1 = v2 A2
dialirkan secara vertikal ke atas dengan pipa berdiameter
v1 (πr12) = v (πr22)
lebih kecil. Hitunglah berapa besar tekanan (P1) yang
dibutuhkan pada agar air mancur dapat bekerja seperti v1 r12 = v2 r22
seharusnya dimana tekanan (P2) adalah tekanan atmosfer. v1 (152) = (32) (52)
v1 = 3,56 m/s
Persamaan Bernoulli :
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 = 0),
sehingga tekanan pada titik 2 merupakan tekanan atmosfer
yaitu :
P1 + 1/2ρv12 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
P1 = P2 + 1/2ρv22 - 1/2ρv12 + ρgh2
P1 = P2 + 1/2 ρ (v2 - v1) 2 + ρgh2
P1 = 1,01.105 + 1/2 (1000) (322 – 3,562) – (1000)(9,8)(8 + 1,75)
P1 = 511113,2 Pa = 511,1132 KPa
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 56


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
4. Ujung bawah pipa dari sebuah pompa air berjari-jari 5 cm Jawaban
berada pada kedalaman 4 meter di bawah permukaan a. v1 A1 = v2 A2
tanah. Pipa tersebut disambung dengan pipa lain berjari-jari v1 (πr12) = v2 (πr22)
1 cm untuk mengisi bak mandi yang tingginya 2 m di atas v1 r12 = v2 r22
tanah. Jika tekanan air di ujung bawah pipa 20 kPa dan air (0,4) (0,052) = v2 (0,012)
mengalir di bagian itu dengan kecepatan 0,4 m/s, tentukan: v2 = 10 m/s
a. kecepatan keluarnya air di ujung pipa; b. debit air yang b. Q = v1 A1 = π (0,052) (0,4) = 0,0314 m3/s
mengalir; c. tekanan air di ujung pipa; d. bila volume bak c. Persamaan Bernoulli :
mandi 314 liter, berapa waktu yang dibutuhkan pompa P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
untuk mengisi bak dari keadaan kosong hingga penuh? Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 =
0) dan h2 = 6
P1 + 1/2ρv12 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
P2 = P1 + 1/2ρv12 - 1/2ρv22 + ρgh2
P2 = P1 + 1/2 ρ (v1 – v2) 2 + ρgh2
P2 = 20000 + 1/2 (1000) (0,42 – 102) + (1000)(9,8)(6)
P2 = - 89.920 Pa = - 89,92 KPa
d. Q = V/t 314 liter = 0,314 m3
t = V/Q
= 0,314/(0,01)(3,14)
= 10 s
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 57

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
4. Teorema Toricelli adalah sebuah Fenomena air menyembur keluar dari sebuah lubang tangki air.
Besarnya suatu energi kinetik air yang menyembur keluar dari lubang tangki air sama dengan
besarnya energi potensial;
Kecepatan air yang menyembur pada lubang yaitu sama seperti air yang jatuh bebas dari
batas ketinggian air;
Sebab semakin besar perbedaannya antara ketinggian lubang dari batas ketinggian air, maka
akan semakin cepat semburan airnya
Berdasarkan gambar disamping, maka dapat diformulasikan kecepatan air pada lubang tangki
air sebesar:
Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan
lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter
wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan
wadah dan permukaan lubang/kran terbuka, sehingga tekanannya sama dengan tekanan
atmosfir (P1 = P2)
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
ρgh1 = 1/2ρv22 + ρgh2
ρgh1 = ρ (1/2 v22 + gh2)
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 58


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
4. Teorema Toricelli adalah sebuah Fenomena air menyembur keluar dari sebuah lubang tangki air.
P1 + 1/2ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2ρv22 + ρgh2
ρgh1 = 1/2ρv22 + ρgh2
Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka
persamaan ini menjadi : :
ρgh1 = ρ (1/2 v22 + gh2)
Massa jenis air sama sehingga ρ bisa dihilangkan
gh1 = 1/2 v22 + gh2
• Kecepatan keluarnya air :
gh1 - gh2 = 1/2 v22
v = √(2gh)
2g(h1 - h2) = v22
• Jarak mendatar terjauh yang
dicapai air v2 = √2g(h1 - h2)
X = 2√(h2h) v2 = √2gh
• Waktu yang diperlukan bocoran
air untuk menyentuh tanah
t = √(2h2/g)
Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 59

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Tangki air dengan lubang kebocoran diperlihatkan gambar di 2. Tangki diisi dengan air hingga ketinggian h. Lubang kecil
bawah ini! Jarak lubang ke tanah adalah 10 m dan jarak pada ketinggian 0,8 meter dibuka di sisi tangki dan air
lubang ke permukaan air adalah 3,2 m. Tentukan: mulai mengalir dengan bebas keluar, menempuh jarak
a. Kecepatan keluarnya air horizontal 6,0 meter sebelum menyentuh tanah. Berapa
b. Jarak mendatar terjauh yang kecepatan air saat mengalir keluar dari lubang di tangki
dicapai air Jawaban
c. Waktu yang diperlukan bocoran
air untuk menyentuh tanah
Jawaban

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 60


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. Sebuah tangki air yang berdiri pada lantai memiliki dua
lubang kecil yang satu tepat vertikal di atas yang lain pada
sisi yang sama. Lubang-lubang itu berjarak 10 cm dan 4,9 cm
diatas lantai. berapakah ketinggian air dalam tangki (H)
ketika semprotan air dari kedua lubang menyentuh lantai
pada titik yang sama
Jawaban

Keterangan Gambar

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 61

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
4. Sebuah tangki air pada bagian bawahnya terdapat lubang
sehingga air memancar keluar membentuk sudut 60° seperti
pada gambar. Jika jarak pancarnya 80√3 cm maka tentukan
tinggi air (h) dalam tangki.

60°

Jawaban

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 62


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
5. Venturimeter : sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur debit aliran fluida dinamis yang mengalir di pipa dengan
mengandalkan hukum bernoulli. Venturimeter berbentuk seperti pipa dimana bagian tengahnya menyempit lalu kemudian
melebar kembali. Efek Venturi menyatakan : Jika laju fluida bertambah, tekanan berkurang. Ada dua jenis venturimeter,
yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter yang menggunakan manometer berisi zat cair lain.
a. Venturimeter Tanpa Manometer
P1 > P2 dan v2 > v1, maka Gantikan v2 pd Pers. 1 dg v2 pd Pers. 2

Persamaan kontinuitas

h1 = h2 = h karena titiknya sejajar, maka 2

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 63

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis Masukkan Pers. 4 dengan Pers. 3
a. Venturimeter Tanpa Manometer

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 64


02/12/2019

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
b. Venturimeter Dengan Manometer Penurunan rumus venturimeter dengan manometer dimulai dengan persamaan
Bernoulli di bawah ini

Kemudian kita gunakan persamaan kontinuitas

Kita rubah bentuk persamaan kontinuitas di atas menjadi bentuk menentukan


persamaan laju pada penampang pipa kedua seperti di bawah ini

Subtitusikan persamaan kontinuitas di atas kepada besaran laju di penampang


pipa kedua

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 65

PEM Akamigas
FLUIDA DINAMIS Energi Untuk Negeri
• Komponen-komponen dalam Fluida Dinamis
b. Venturimeter Dengan Manometer Sekarang kita hitung beda tekanan antara pipa penampang pertama dan pipa
penampang kedua, dengan menentukan besar tekanan di titik R dan tekanan di
titik S dalam bentuk persamaan di bawah ini

Karena besar tekanan di titik R dan titik S adalah sama, maka bisa kita tentukan
persamaan beda tekanan dalam bentuk persamaan di bawah ini

Kita bisa dapatkan persamaan beda tekanan pada pipa horizontal antara P1 dan
P2 adalah

Kemudian subtitusikan persamaan beda tekanan kedalam persamaan gabungan


antara persamaan Bernoulli dan persamaan kontinuitas

Akhirnya kita bisa menemukan rumus laju fluida pada penampang pipa pertama
sebagai berikut

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 66


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
1. Sebuah venturimeter tanpa manometer diperlihatkan pada Jawaban
gambar digunakan untuk mengukur kecepatan air. (a) Tekanan pada penampang besar dan penampang kecil
Perbandingan luas penmpang 1 dan penampang 2 adalah 5 :
3, Jika ketinggian masing-masing pipa h1 = 9 cm dan h2 = 4
cm. Tentukan: (a) Perbedaan tekanan antara penampang 1
dan penampang 2 dan (b) kecepatan air pada penampang 1
dan penampang 2!
(b) Aliran air pda pipa horisontal brlaku persamaan Bernoulli

h1
h2

Persamaan kontinuitas memberikan

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 67

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
2. Minyak (ρ=0,8 x 103 kg/m3) mengalir melewati venturimeter. 3. Pipa horisontal ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Pada ujung pipa besar memiliki kelajuan 3,0 m/s. Perbedaan memiliki area penampang di bagian yang lebih luas 40
tekanan antara kedua ujung pipa adalah 2,8 kPa. Berapa cm2 dan pada daerah penyempitan 10 cm2. Air mengalir di
kelajuan minyak di ujung pipa yang kecil? pipa dengan debit 6,00 L/s , tentukan: (a) kecepatan air di
Jawaban bagian lebar dan sempit; (b) perbedaan tekanan antara
bagian ini; (c) perbedaan ketinggian antara kolom merkuri
di manometer. (ρraksa = 13600 kg/m3 )

Jawaban

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 68


02/12/2019

PEM Akamigas
CONTOH SOAL Energi Untuk Negeri
3. 4. Air yang mengalir melewati pipa venturimeter. Jika luas A1 dan
A2 berturut-turut 5 cm dan 4 cm dengan beda ketinggian 80
cm. Berapa kecepatan air pada luasan yang lebih kecil?

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

Budi Sulistiyo Nugroho 69

PEM Akamigas
Energi Untuk Negeri

Kementerian ESDM : Energi Untuk Negeri PEM Akamigas : Bekerja Sambil Belajar CEPU : Cerdas Energik Profesional Unggul

70 Budi Sulistiyo Nugroho

Anda mungkin juga menyukai