Anda di halaman 1dari 57

Badan Geologi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ISSN: 2088-7906

VOL.5 | NO.2 | Juni 2015

Hari Depan
Energi
Kita
Delta Mahakam Baluran, Tempat Luka-Liku Subroto,
dan 125 Tahun Tinggi di Ujung Merangin Dedikasi untuk
Eksplorasi Migas Timur Pulau Energi
di Kaltim-Selat Jawa
Makassar
1
iberbumi VOL.5 | NO.2 | JUNI 2015 ISSN: 2088-7906

Antara MIGAS & GAS SERPIH


Foto sampul: Sesudut pemandangan di kawasan Dieng
Foto: Deni Sugandi

Dari Mana Asalnya & Bagaimana Cara Ekstraksinya ARTIKEL PROFIL


18 Geologi dan Kerangka Energi Nasional 48 Subroto, Dedikasi untuk Energi
Upaya untuk mempertahankan Hidupnya didedikasikan untuk
keberlangsungan hajat hidup orang pemertahanan energi Indonesia. Meski
banyak akan selalu bergantung pada berlatar belakang pendidikan militer
ketersediaan energi. Secara empiris dan ekonomi, hingga usianya sekarang
kemajuan suatu Negara seringkali menginjak sembilan dasawarsa lebih,
dikaitkan dengan sumber daya alam. mantan menteri pertambangan
Negara kaya SDA, khususnya sumber dan energi Subroto tetap
daya energi memiliki peluang lebih menaruh perhatian lebih terhadap
besar untuk menjadi negara maju. perkembangan energi di tanah air.

24 Delta Mahakam dan 125 Tahun Eksplorasi Migas


di Kaltim-Selat Makassar LANGLANG BUMI
28 Migas Nonkonvensional dan Prospek 58 Baluran, Tempat Tinggi di Ujung Timur
Pengembangannya
Menara Pulau Jawa
Bor Minyak
34 Panas Bumi Dieng Subuh di langit Baluran, bintang-
Menara 38 Energi Arus Laut Selat Bali dan Nusa Tenggara gemintang menyinarkan simbol-simbol
Pengeboran irama semesta. Taman nasional itu
Gas Serpih 42 Gas Biogenik sebagai Energi Migas belum terang, tapi tidak terlalu gelap.
Nonkonvensional Udara tak bertiup subuh itu, pucuk-
pucuk pohon diam tak bergerak walau
56 Kebijakan Energi Indonesia sedikit. Suara binatang terdengar riang
bersahutan. Banyak suara binatang
65 Lembar-lembar Baluran yang asing di telinga, tapi dalam sekian

Muka 66 Ijen, Menyesap Pesona, Mewaspadai Bahaya banyak suara itu ada harmoni.

air tanah 70 Menimbang Ijen


RESENSI BUKU
Minyak
74 Menelusuri Struktur Semeru
Dipompa 98 Batu Mulia dari Purbalingga
Lapisan penutup
78 REE, Logam Kecil untuk Teknologi Canggih Demam batu mulia meruyak.
Lubang
Lapisan batu lempung Antiklin bor hingga 84 Gerakan Tanah di Pangalengan, 5 Mei 2015 Kegemaran masyarakat untuk
mengumpulkan dan menggosok batu
reservoir (cap rock) sebagai lapisan serpih 88 Gunung Api dan Kepunahan Manusia Purba di ini mewabah ke pelosok negeri. Di
menahan migas perangkap (50-100m di
agar terjebak migas Sangiran mana-mana, orang membicarakan
bawah muka batu mulia. Mulai dari trotoar hingga
tidak lolos ke air tanah) 92 Mengenal Sesar Aktif mal. Penggemarnya dari presiden,
lapisan atas politisi, artis, hingga masyarakat

gas Bisa ESAI FOTO umum. Laki-laki, perempuan, tua-muda,


turut meramaikan demam ini.
minyak menimbulkan 100 Luka-Liku Merangin
air gempa bumi
Sungai Merangin. Inilah aktor utama di
kawasan Geopark Nasional Merangin,
Jambi, ikon baru yang dibanggakan
masyarakat Merangin dan Jambi pada GEOMAGZ
umumnya. Airnya bersumber dari MAJALAH GEOLOGI POPULER
Danau Kerinci dan salah satu sumber
air danau ini adalah Danau Gunung PENANGGUNG JAWAB: Kepala Badan Geologi, Sekretaris Badan
Lapisan reservoir Tujuh di ketinggian 2000 m dpl. Geologi | PEMIMPIN REDAKSI: Oman Abdurahman | WAKIL
tempat gas, minyak, PEMIMPIN REDAKSI: Priatna | ANGGOTA DEWAN REDAKSI:
dan air tersimpan Hadianto, Joko Parwata, Igan S. Sutawidjaja, Oki Oktariadi,
umumnya batu pasir
Begitu bor Sabtanto Joko Suprapto, Subandriyo, S.R. Sinung Baskoro,
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi diketik spasi rangkap,
Batuan induk serpih mencapai lapisan maksimal 5.000 karakter, ditandatangani dan disertai identitas.
Wahyudin, Adjat Sudradjat, Nana Sulaksana, Mega F. Rosana, SR.
Minyak di batuan serpih, dilakukan Wittiri, Budi Brahmantyo, T. Bachtiar, Nia Kurnia Praja | EDITOR
induk bermigrasi (source rock) Format digital dikirim ke alamat e-mail redaksi. Setiap artikel/
BAHASA: Wawan Setiawan, Bunyamin | FOTOGRAFER: Gunawan,
bor horizontal foto atau materi apa pun yang telah dimuat di Geomagz dapat
ke lapisan reservoir Air dan uap air diumumkan/dialihwujudkan kembali dalam format digital
Ronald Agusta, Deni Sugandi, Ayu Wulandari | DESAIN GRAFIS:
(reservoir rock) tekanan tinggi maupun nondigital yang tetap merupakan bagian Geomagz.
Mohamad Masyhudi | ILUSTRATOR: Ayi R. Sacadipura, Roni
diledakkan sehingga Redaksi berhak menyunting naskah yang masuk. Permadi | SEKRETARIAT: Sofyan Suwardi (Ivan), Rian Koswara,
menimbulkan retakan Atep Kurnia, Fera Damayanti, Ivan Ferdian, R Nukyferi, Fatmah
SEKRETARIAT REDAKSI: Badan Geologi, Gedung D Lt. 4 | Sekretariat Badan
pada lapisan serpih dan Geologi Jl. Diponegoro No. 57 Bandung | Telp. 022-72227711, Fax. 022-
Ughi, Nia Kurnia | KORESPONDEN: Suyono, Munib Ikhwatul Iman,
membebaskan gas yang 7217321 | E-mail: geomagz@bgl.esdm.go.id, geomagz.bgl@gmail.com | Hanik Humaida, Heryadi Rachmat, Donny Hermana, Edi Suhanto,
Konsep: Budi Brahmantyo | Grafis: Ayi Sacadipura.
kemudian disedot Website: www.geomagz.com M Nizar Firmansyah

1
EDITORIAL SURAT

Majalah Geomagz volume 5 no. 1 (Maret 2015), mulai mengulas geologi bawah laut melalui
Hari Depan Energi Kita artikel Nodul polimetalik, perburuan masa depan di dasar laut. Artikel yang disajikan
secara apik, runtun dan komplit ini membuka sudut pandang baru tentang kekayaan laut
Tantangan atas bangsa kita dalam penyediaan energi kini semakin terasa. Betapa tidak, serta keunikan fenomena geologi yang membentuknya.
minyak bumi kita sebagai contoh, cadangannya di akhir tahun 2014 hanya sebesar
3,6 miliar barel, dengan produksi per tahun sebesar 288 juta barel, yang apabila Salah satu keunikan gejala geologi bawah laut yang nampaknya belum disajikan pada
tidak ditemukan cadangan baru, hanya cukup untuk 13 tahun. Lifting-nya pun terus runtunan terbitan majalah ini, adalah fenomena lubang fumarola bawah laut di Teluk Lhok
menurun, dari sekitar 900 barrel oil per day (bopd) di 2012 menjadi sekitar 789 bopd di Pria Laot, Pulau Weh, NAD. Jika memungkinkan untuk diterbitkan, saya dan beberapa
2014. Akibatnya, impor minyak bumi kita pun terus naik yang semakin memberatkan teman yang meneliti gejala alam ini, telah menyiapkan tulisan popular mengenai hal itu,
APBN. Sementara itu, diversifikasi dan penggunaan energi terbarukan seperti panas dengan harapan akan memberikan pengayaan tentang geologi bawah laut di sekitar kita.
bumi, masih belum signifikan dibanding potensinya yang cukup besar. Selain itu, menurut beberapa ahli geologi, keunikan gejala alam ini memiliki kriteria yang
patut untuk diajukan sebagai kawasan cagar alam geologi bawah laut Indonesia.

Untuk menjamin kemandirian energi dan ketahanan eksplorasi migas yang diluncurkan oleh Badan Geologi Subaktian Lubis
energi, sebagai pelaksanaan mandat Undang-undang pada akhir 2011, mencanangkan pergeseran wilayah Anggota Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI)
tentang energi, Pemerintah menerbitkan Peraturan eksplorasi, dari Kawasan Barat Indonesia (KBI) ke KTI,
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 (PP 79/2014) tentang tentu dengan tetap memperhatikan beberapa wilayah Jawaban: Terimakasih tawarannya, kami tunggu naskah tulisan tersebut.
Kebijakan Energi Nasional (KEN). Tujuan utama KEN yang potensial di KBI.Selain sumber energi konvensional,
adalah terwujudnya pengelolaan sumber energi dan/atau seperti migas dan batubara, kita pun perlu melakukan Pada awal perkenalan dengan atau memberikan kartu nama terlebih sesungguhnya multi segi. Geologi itu
sumber daya energi untuk modal pembangunan guna diversifikasi energi, yakni secara bertahap memperbesar Geomagz, lebih kurang dua tahun dulu. Semoga Geomagz bisa bertahan tidak hanya melulu berurusan dengan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. peran EBT sebagai sumber energi primer. Sebagaimana lalu, saya sudah dibuat kagum. lama agar semakin banyak masyarakat batuan, melainkan juga dengan hal-
diamanatkan oleh KEN (PP 79/2014), hingga tahun 2050, Untuk media terbitan pemerintah, yang tertarik untuk memahami ihwal lainnya yang terkait dengan
Eksplorasi migas dan energi baru terbarukan (EBT) secara berangsur penggunaan minyak bumi ditargetkan usaha yang dilakukan Badan Geologi tentang kebumian. kehidupan ini. Pada edisi selanjutnya,
sangat layak diapresiasi. Hal lainnya kami mohon agar Dewan Redaksi
merupakan salah satu pilar dalam membangun menurun hingga < 20%, batubara berkurang hingga 25%; Indra K.H.
kemampuan Geomagz dalam bisa lebih meluaskan lagi jangkauan
ketahanan energi. Pilar lainnya adalah hemat dalam dan penggunaan gas bumi dan EBT naik masing-masing menyajikan informasi kegeologian Auditor Keamanan Informasi, dan geologi meliputi disiplin ilmu lainnya
penggunaan energi (konservasi energi). Badan Geologi menjadi 24% dan 31% dari total penggunaan sumber dalam kemasan yang populer. Sebagai Penggiat Komunitas Pewarta agar wawasan menjadi terbuka lebar.
Lembang Tempo Doeloe - Balad
terus meningkatkan kinerjanya dalam eksplorasi untuk energi primer Indonesia saat ini. pembaca, saya seringkali dibuat
terpana ketika membaca ulasan Junghuhn Achyudi Pangestu
mendukung penguatan sisi hulu energi primer yang Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum
tentang bentang alam, batuan, Geomagz menjadi bacaan pilihan
meliputi energi konvensional (minyak bumi, gas bumi, Melihat angka-angka tersebut, untuk hari depan kita Fakultas Syariah dan Hukum, UIN
mineral, gunung api, dan lain-lain. kami di antara sederet diktat atau
batubara); energi non konvensional atau energi baru harus berbenah. Terkait batubara perlu peningkatan Ketika mengulas bahaya kebumian, Sunan Gunung Djati, Bandung.
buku yang terkait hukum. Kami
seperti shale gas, shale oil, dan coal-bed methane (CBM); pemanfaatan batubara kalori rendah-sedang. Selain saya melihat Geomagz juga berusaha merasa mendapatkan semacam oase,
dan energi baru terbarukan, yaitu panas bumi. itu, pemanfaatan energi baru terbarukan, seperti panas tidak menakuti, tapi memberikan setelah menemukan dan menelusuri
bumi, harus terus ditingkatkan. Lebih jauh, pemanfaatan penyadaran kepada pembacanya agar situs www.bgl.esdm.go.id/index.
lebih waspada terhadap ancaman php/koleksi-geomagazine atau pun
Kembalinya Blok Mahakam ke pengelolaan oleh badan sumber energi berdasarkan ketersediannya di setiap
yang bisa menimbulkan bencana. langsung ke situs geomagz.com.
usaha milik kita (Pertamina), rencana pada 2017, boleh Daerah, harus dilaksanakan. Kesemuanya memerlukan
Kekurangan Geomagz adalah Dengan mengunduh edisi digitalnya,
jadi menandai bangkitnya kembali industri migas peran bidang geologi yang handal dalam hal pencarian kami mendapatkan gambar-gambar Pembaca dapat
keterbatasan akses untuk masyarakat.
Indonesia. Kita patut gembira, yakin, dan menyiapkan sumber-sumber energi baru, termasuk kualitas data yang alam yang dahsyat dari seantero mengirimkan tanggapan,
Karena bukan jenis media komersial,
dengan sungguh-sungguh upaya mengelola secara disajikan yang diperlukan dalam rangka pemanfaatan penyampaian informasi kegeologian Indonesia. Namun, yang lebih kritik, atau saran melalui
mandiri blok yang secara historis merupakan salah sumber energi tersebut. kepada masyarakat belum optimal. penting, kami bisa mendapatkan surat elektronik ke
perspektif lain mengenai keberadaan
satu penyumbang migas kita itu. Namun, pencarian Salah satu cara yang mungkin bisa alamat: geomagz@bgl.
dicoba agar pembaca Geomagz lebih tanah air di tengah tatanan sejarah
lapangan migas besar seperti Blok Mahakam perlu bumi yang terentang demikian
esdm.go.id atau geomagz.
bervariasi adalah dengan membuka bgl@gmail.com
terus ditingkatkan di wilayah lainnya. Kawasan Timur panjang itu.
gerai Geomagz di mal, bandara,
Indonesia (KTI), berdasarkan survei awal, memberikan dan lain-lain. Para peminatnya
Oman Abdurahman Dengan Geomagz ini juga kami
harapan untuk penemuan lapangan migas baru. Roadmap disyaratkan untuk mengisi formulir menjadi sadar bahwa geologi itu
Pemimpin Redaksi

2 GEOMAGZ | JUNI 2015 3


Menjulang Gamping
di Ketinggian Papua
Terletak di selatan jalur Tariku - Taritatu - Sungai Sepik,
Papua, puncak-puncak pegunungan yang tingginya
lebih dari 5.000 m pada bentangan sepanjang 150 km
tertutup salju dan es. Puncak-puncak pegunungan
itu tersusun dari batuan karbonat Formasi Kais dari
Kelompok Batugamping New Guinea berumur Tersier.
Bagian timur bentangan tersebut disebut Kompleks
Jayawijaya, dengan salah satu puncaknya adalah
Cartenz (5.030 m). Sisi selatan pegunungan salju
ini lebih tinggi dengan lereng terjal, sedangkan sisi
utaranya lebih landai. Sebuah danau, Danau Larson
namanya, terletak di kaki pegunungan Jayawijaya
pada ketinggian 4.883 m. Daerah ini merupakan pintu
gerbang menuju ke puncak Cartenz bagi para pendaki.
Foto: Noer Hoeda
Teks: Deni Sugandi

Towering Limestone on
Papuan Heights
Lies in the south of Papuan rivers of Tariku Taritatu
Sepik, mountain peaks of more than 5,000 metres height
on the landscape of 150 kilometres length, are covered
by snow and ice. The peaks are constituted of Tertiary
carbonate rocks of Kais Formation from New Guinea
Limestone Group . The eastern part of them is called
Jayawijaya Complex with Cartenz (5,030 metres) as one
of its peaks. The southern slope of this snowy mountain is
higher, whereas the northern slope is lower. A lake, which
is called Larson, is located on the foot of Jayawijaya at
the elevation of 4,883 metres. This region is a gateway for
mountain climbers to reach the peak of Cartenz.

4 GEOMAGZ | JUNI 2015 5


Batu Hitam
Penanda Pantai Lossa
Pantai Lossa merupakan salah satu pantai berpanorama indah di
penghujung barat Pantai Mamuju, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten
Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Pantai ini memiliki ciri khas berupa
singkapan batuan lava yang menghampar di sepanjang pantai. Salah
satu singkapannya terdapat hanya beberapa meter dari garis pantai.
Masyarakat setempat menamakannya Batu Lotong yang berarti batu
hitam. Batu Lotong merupakan batuan hasil dari lelehan lava berkomposisi
basal andesit. Batuan ini merupakan anggota Batuan Gunung Api Adang,
berumur Miosen Tengah Pliosen.
Foto dan teks: Agustina Jafar.

The Black Rock of Lossa Beach


Lossa Beach is one of the beautiful beach in the western most of Mamuju
Beach in West Sulawesis district of Tapalang Barat. Its uniqueness is volcanic
rock outcrops lying along the coastline. One of these outcrops is located just a
few metres from the coastline. Local residents name it as Batu Lotong which
literally means black rock. The rock is resulted from molten lava composed of
basal-andesite. It is part of the rocks of Adang Volcano, which can be traced to
Middle Miocene to Pliocene period.

6 GEOMAGZ | JUNI 2015 7


Tumpak Sewu
Air Terjun pada Kantung Kars
Air terjun Tumpak Sewu, disebut juga Air Terjun
Coban Sewu, terletak di Kecamatan Pronojiwo,
Kabupaten Lumajang. Masyarakat menamakannya
demikian, karena banyaknya air terjun yang hadir.
Ada juga yang menyebutnya Niagara mini. Air
terjun yang tingginya sekitar 100 meter ini berasal
dari sungai besar yang mengaliri lereng Gunung
Semeru. Lerengnya menyerupai tapal kuda. Kawasan
tempat air terjun ini ditemukan memiliki ciri khas
kantung-kantung kars berikut gua dan travertin.
Kars di sini membentuk formasi aneh, menyerupai
ribuan bulatan-bulatan sebesar bola tenis dan lebih
kecil lagi, berwarna kuning-cokelat muda karena
pengotoran. Lokasi geowisata ini berjarak sekitar 12
km dari Kota Lumajang, dapat dicapai melalui lokasi
Gua Tetes. Kunjungan ke lokasi ini dianjurkan hanya
pada musim kemarau.
Foto: Bambang Januar
Teks: dr. R.K.T. Ko

Tumpak Sewu
Waterfalls in Karst
Window
The waterfalls of Tumpak Sewu, which are also
called Coban Sewu, are located in Pronojiwo District,
Lumajang Residency. Locals name them in that way
due to a number of waterfalls (swu is a Javanese
word for thousand). Some describe them as small
Niagara. These some 100-metres-waterfalls derive
from a big river that flows along the slope of Mount
Semeru. The slope is like a horseshoe. The area where
these waterfalls are found has its own characteristics,
namely karst windows, cave, and travertine. The
karst forms a strange formation, which looks like
thousands of holes as small as tennis balls or even
smaller, coloured in light brown-yellow because of
contamination. This geo-tourism destination is some
12 kilometres from Lumajang, and can be reached
through Tetes Cave. Visitors are suggested to visit the
site in drought.

8 GEOMAGZ | JUNI 2015 9


Mengular Sungai
hingga Delta Kayan River Flows to Kayan
Delta
Pemandangan miring ini terlihat dari balik kabin This oblique scenery was seen from the cabin of an
pesawat komersial, sekitar 5 km di atas Tanjung aeroplane, some 5 kilometres above Selor Cape, which
Selor, yang akan menjadi ibu kota provinsi termuda, was going to be the capital city of the newest province
Kalimantan Utara. Terlihat citra delta Sungai Kayan, in North Kalimantan. We saw the image of the delta of
sungai terpanjang di utara Kalimantan bersama Kayan River, the longest river in northern Kalimantan
anak-anak sungainya, Sungai Buta, Sungai Berasan, along with its tributaries, i.e. Buta, Berasan, and
dan Sungai Salimbatu, mengular hingga muaranya Salimbatu, flowing toward the delta-shaped estuary.
yang berbentuk delta. Delta Kayan bersama Along with Sesayap Delta, Kayan Delta formed
dengan Delta Sesayap membentuk Delta Bulungan. Bulungan Delta. Local residents cultivate fishponds
Sebagian besar delta tersebut dimanfaatkan untuk and farmlands in most of the deltas. It is in this region
tambak udang dan ikan bandeng serta ladang- that local authorities are planning to build the so-
ladang. Di kawasan ini direncanakan perkotaan yang called Autonomic-Integrated City and trying to clear
menjadi bagian dari Kota Terpadu Mandiri, dengan some 30,000 hectares of the land.
uji coba pembukaan lahan pangan seluas 30.000 Ha.
Foto: Ermaula Aseseang
Teks: Deni Sugandi

10 GEOMAGZ | JUNI 2015 11


Rahong Ci Longkrang
Majalengka
Ci Longkrang yang berhulu di lereng Gunung Ciremai
menerobos endapan lava andesitis tebal di Desa Japer
Argapura, Kecamatan Maja, Majalengka, Jawa Barat.
Sebagaimana halnya sungai-sungai yang berkembang di
lereng gunung, erosi sungai menoreh batuan keras dengan
tajam secara vertikal. Morfologi rahong (istilah Bahasa
Sunda untuk gorge dalam Bahasa Inggris) terbentuk melalui
proses geomorfik ini. Selain itu dekat dengan lembah
rahong ini, air terjun juga terbentuk setinggi kira-kira 10 m
yang disebut Curug Bunut atau Curug Ibun. Keberadaan
rahong dan air terjun mencirikan sungai ini masih
berkembang dalam tahap muda.
Foto: Okka Supardan
Teks: Budi Brahmantyo

Ci Longkrang Gorge,
Majalengka
Ci Longkrang that tipped in the upper slopes of Mount Ciremai
flows down through thick andesitic lava at Japer Argapura,
District of Maja, Majalengka, West Java. Like rivers growing on
mountain slopes, river erosion incises vertically into hard rock.
Gorges morphology (rahong in Sundanese) are formed through
this geomorphic processes. Moreover next to this canyon,
waterfalls are also formed as high as approximately 10 m high
called Curug Bunut or Ibun. Geomorphologicaly, the existence
of gorges and waterfalls shows that this river is in its early
stage.

12 GEOMAGZ | JUNI 2015 13


Danau Kaldera
Dikitari Tujuh Gunung
Sebelum Gunung Kerinci muncul ke permukaan pada masa Kuarter,
di sekitarnya terdapat tujuh gunung api aktif. Saat ketujuh gunung
itu masih aktif, perlahan gunung-gunung itu bergeser menjauhi
zona subduksi sehingga akhirnya mati dan membentuk sebuah
kaldera. Lama-kelamaan kaldera itu penuh terisi oleh air hujan
dengan genangan air sekitar 4,5 km x 3 km. Itulah Danau Gunung
Tujuh. Batuannya terdiri atas basal dan andesit hasil letusan
Gunung Tujuh. Di hilir danau terdapat air terjun yang ketinggiannya
puluhan meter dan airnya bersumber dari danau tersebut. Banyak
yang beranggapan bahwa Danau Gunung Tujuh merupakan
mesin pendingin untuk Gunung Kerinci. Bila air danau ini normal,
Gunung Kerinci biasanya baik-baik saja (tidak aktif). Berada pada
ketinggian 1.996 m dpl dengan temperatur rata-rata 170C, sehingga
sering ditutupi kabut, danau ini merupakan danau kaldera purba
tertinggi di Indonesia.
Foto dan teks: Oki Oktariadi

The Caldera Lake Surrounded


by Seven Volcanoes
Prior to the emergence of Mount Kerinci in Quaternary Period, seven
active volcanoes surrounded the site. When these volcanoes were
still active, they gently moved away from the subduction zone until
they finally became expired, and formed a caldera. The caldera was
gradually filled with rainwater, forming a puddle of 4.5 X 3 kilometres
width. That was Danau Gunung Tujuh, which literally means seven
mountain lake. It was composed of basalt and andesite rocks that
were resulted from the eruption of Mount Tujuh. At its downstream a
waterfall stood dozens of metres, pouring water from the lake. Many
assume that Gunung Tujuh Lake is a cooling machinery of Mount
Kerinci. When the lake is in normal condition, Mount Kerinci is usually
fine (inactive). Lies on the height of 1,996 metres above sea level
with average temperature of 170C, so that it is covered by fog, it is the
highest ancient caldera in the country.

14 GEOMAGZ | JUNI 2015 15


Gerigi
Gunung Gergaji
Masyarakat Kutai menyebutnya Gunung Gergaji.
Morfologi khas kawasan kars ini terdapat di ujung timur
kawasan kars Sangkurilang-Mangkalihat, Kalimantan
Timur. Dilihat dari Sungai Jelei, pada dinding tegak
batugamping menghadap barat, tampak tiga buah gua,
yaitu Gua Karim, Gua Tewet, dan Gua Pindi. Di dalamnya
terawetkan gambar-gambar cadas prasejarah berupa
lukisan tangan dan beberapa fitur binatang. Inilah
tinggalan budaya yang berumur sekitar 10.000 tahun
dari masyarakat Kutai zaman prasejarah.
Foto dan teks: Deni Sugandi

The Sawtheeth
of Gunung Gergaji
Local residents of Kutai call it Mount Gergaji gergaji
is an Indonesian word for saw. The typical morphology
of karst region, it lies in the easternmost tip of East
Kalimantans karst region of Sangkurilang - Mangkaliha.
Seen from river Jelei, on a limestone upright wall facing to
the west, there are three rock caves, namely Cave Karim,
Cave Tewet, and Cave Pindi. Inside these caves, prehistoric
cave paintings on their walls are preserved, e.g. paintings
of human hands and wild features. These are 10,000 year-
old cultural treasures of prehistoric society of Kutai.

16 GEOMAGZ | JUNI 2015 17


berwawasan lingkungan guna terciptanya kemandirian
energi dan ketahanan energi nasional (Pasal 2, PP
79/2014). Sedangkan Pasal 3 PP tentang KEN tersebut
menyatakan bahwa KEN terdiri atas kebijakan utama
dan kebijakan pendukung. Hal ini selaras dengan arah
kebijakan Presiden RI yang tertuang dalam Nawa Cita
butir ke-7 yaitu: Mewujudkan kemandirian Ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
Kemandirian energi ialah terjaminnya ketersediaan energi
dengan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi dari
sumber dalam negeri. Adapun ketahanan energi adalah
suatu kondisi terjaminnya ketersediaan energi dan akses
masyarakat terhadap energi pada harga yang terjangkau
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
perlindungan terhadap lingkungan hidup. Pengertian
lainnya atas peristilahan yang digunakan dalam KEN
dapat dilihat Pasal 1 PP 79/2014 tentang KEN.
Kebijakan utama dalam KEN meliputi ketersediaan energi
untuk kebutuhan nasional, prioritas pengembangan
energi, pemanfaatan sumber daya energi nasional, dan
cadangan energi nasional. Adapun kebijakan pendukung
meliputi konservasi energi, konservasi sumber daya
energi, dan diversifikasi energi; lingkungan hidup
dan keselamatan; harga subsidi, dan insentif energi;
infrastruktur dan akses masyarakat terhadap energi,
dan industri energi; penelitian, pengembangan, dan
penerapan teknologi energi; dan kelembagaan dan
pendanaan. Sedangkan masa berlaku dari KEN adalah
2014 sampai dengan 2050 (Pasal 4 PP 79/2014).

PLTU Paiton Probolinggo. Foto: Deni Sugandi Secara umum, KEN memberikan arahan bahwa untuk
Salah satu kebijakan yang telah ditetapkan oleh mencapai kemandirian dan ketahanan energi, pemerintah
Pemerintah Indonesia adalah Kebijakan Energi Nasional harus mewujudkan agar sumber daya energi tidak
(KEN) yang merupakan tindak lanjut dari Undang- dijadikan sebagai komoditas ekspor semata tetapi sebagai
undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi Nasional modal pembangunan nasional. Arahan KEN selanjutnya
(UU 30/2007), khususnya Pasal 11. KEN ditetapkan adalah perlunya mewujudkan: kemandirian pengelolaan

Geologi
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 energi, ketersediaan energi dan terpenuhinya kebutuhan
(PP 79/2014). Fokus utama dari KEN adalah kemandirian sumber energi dalam negeri, pengelolaan sumber daya
energi dan ketahanan energi nasional. KEN selanjutnya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan;
akan segera diikuti oleh Rencana Umum Energi Nasional pemanfaatan energi secara efisien di semua sektor,
(RUEN) yang saat ini sedang digodok. akses untuk masyarakat terhadap energi secara adil dan
Dengan telah ditetapkannya KEN, Indonesia memiliki merata, pengembangan kemampuan teknologi, industri

Kerangka Energi Nasional


energi, dan jasa energi dalam negeri agar mandiri
dan
kerangka energi nasional minimal sampai dengan tahun
2050. Bidang geologi yang berkenaan dengan sisi hulu dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia;
dari sumber daya energi tentu harus turut mensukseskan terciptanya lapangan kerja; dan terjaganya kelestarian
penerapan KEN, terutama berkenaan dengan sumber fungsi lingkungan hidup.
Oleh: Oman Abdurahman, Joko Parwata, dan Atep Kurnia energi primer. Dalam kaitan ini, data dan informasi Kebijakan selanjutnya dalam KEN diatur sebagaimana
geologi diperlukan baik pada tataran pengembangan pada Bab III, Arah Kebijakan Energi Nasional, Pasal
kebijakan seperti dalam penyusunan RUEN, maupun 10 sampai dengan Pasal 27, PP 79/2014. Substansinya
Upaya untuk mempertahankan keberlangsungan hajat hidup orang banyak akan pada tataran aksi terkait ketahanan dan kemandirian mulai dari ketersediaan energi, prioritas pengembangan
selalu bergantung pada ketersediaan energi. Secara empiris kemajuan suatu negara energi. Tulisan singkat ini berupaya mengidentifikasi energi, pemanfaatan energi hingga ke kelembagaan dan
seringkali dikaitkan dengan sumber daya alam. Negara kaya SDA, khususnya sumber peran atau masukan guna penerapan KEN lebih lanjut. pendanaan. Beberapa kebijakan yang penting berkaitan
daya energi memiliki peluang lebih besar untuk menjadi negara maju. Tingkat dengan segi hulu sektor energi yakni tempat bidang
Pokok-pokok KEN geologi berperan penting adalah sebagaimana diatur pada
konsumsi dan ketahanan energi menjadi indikator kemakmuran suatu bangsa. Maka,
Untuk mengatur ihwal energi, pemerintah Indonesia Pasal 10 hingga Pasal 18 dari PP 79/2014 tersebut. Pasal-
kebijakan dan regulasi di bidang energi pun mesti ditetapkan dan diatur dengan baik menerbitkan KEN, yakni kebijakan pengelolaan energi pasal tersebut akan dibahas sepintas pada bagian akhir
oleh pemerintah untuk menjamin ketersediaan energi sepanjang waktu. yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, dan dari tulisan ini.

18 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 19


Kondisi Energi Primer
Saat Ini
Bagaimana kondisi energi
Indonesia saat ini? Untuk
menjawabnya marilah kita
ikuti keterangan buku Analisis
Data Strategis ESDM untuk
Mendukung Kajian Review
Kebijakan Sektor Energi
(Pusdatin ESDM, 2014). Dari
buku yang disusun oleh Lisa
Ambasari dan kawan-kawan
itu, kita bisa melihat kondisi
minyak bumi, gas bumi,
batubara, dan potensi energi
lainnya di Indonesia.
Minyak bumi menempati
36% dari total pasokan
energi primer Indonesia.
Sementara cadangannya terus
menurun. Pada akhir tahun
2012, cadangan terbukti
Indonesia hanya 2,7 miliar Blok Wonocolo Cepu. Foto: Deni Sugandi.
barel atau sekitar 0,15% dari
total cadangan dunia. Tingkat
produksinya hanya sekitar 900 feet (TSCF) atau sekitar 1,5% dari cadangan total dunia.
ribu barel per hari (bph) tahun 2012, makin turun dari Berdasarkan data BGR Jerman, sumber daya cadangan
Mesin angguk Wonocolo. Foto: Deni Sugandi. puncak produksi sebesar 1,67 juta barel per hari tahun gas bumi Indonesia pada tahun 2013 mencapai sekitar
1994. Diperkirakan dalam jangka panjang produksi ini 17,7 trilion cubic meters (TCM). Dari sisi produksinya,
akan turun hingga 750 ribu bph tahun 2018 dan 670 ribu pada 2013, Indonesia memproduksi 78,8 bilion cubic
bph tahun 2035. meters (BCM), lebih tinggi 2,1% dari tahun 2012.
Pada tahun 2035, produksi gas Indonesia diperkirakan
Selanjutnya untuk gas bumi, sekitar 16% total suplai mencapai 139 TCM.
Sasaran sampai dengan 2050 Sasaran lainnya yang perlu dicapai, sebagaimana pada energi primer berasal dari gas dan Indonesia pada tahun
Pasal 8 PP 79/2014 adalah: a) terwujudnya paradigma 2012, merupakan penyuplai terbesar ke-4 LNG dunia. Terkait dengan minyak dan gas bumi (migas) ini, data
Tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah dalam
baru bahwa sumber energi merupakan modal Sampai akhir tahun 2012, cadangan terbukti gas bumi yang diungkapkan di atas baru merupakan data potensi
pengelolaan energi nasional untuk jangka panjang adalah
pembangunan nasional; b) tercapainya elastisitas energi tercatat sebesar 103,35 trilion migas konvensional. Selain migas konvensional Indonesia
terwujudnya pengelolaan sumber energi dan/atau sumber
lebih kecil dari satu pada tahun 2025 yang diselaraskan square cubic juga memiliki potensi migas non konvensional, yaitu:
daya energi untuk modal pembangunan guna sebesar-
dengan target pertumbuhan ekonomi; c) tercapainya shale oil and gas yang besar. Hasil kajian
besarnya kemakmuran rakyat. Hal itu dicapai dengan cara
penurunan intensitas energi final sebesar 1% per pendahuluan dari Badan Geologi
mengoptimalkan pemanfaatan energi bagi pembangunan
tahun sampai dengan tahun 2025; d) tercapainya rasio pada tahun 2011 telah
ekonomi nasional, penciptaan nilai tambah di dalam
elektrifikasi sebesar 85% pada 2015 dan mendekati berhasil menghitung
negeri dan penyerapan tenaga kerja. Untuk itu, KEN
sebesar 100% pada 2020; e) tercapainya rasio penggunaan potensi shale gas total
menetapkan beberapa sasaran.
gas rumah tangga pada 2015 sebesar 85%. Sasaran lainnya di Indonesia sebesar
Sebagaimana dalam Pasal 7 PP 79/2014 tentang KEN, yang penting berkaitan dengan energi primer adalah 574 TcF (trillion
sasaran penyediaan dan pemanfaatan energi primer tercapainya bauran energi primer yang optimal. cubic feet = 109 cubic
dan energi final nasional hingga 20150 adalah: a) feet). Sedangkan hasil
Sasaran tentang pencapaian bauran energi primer yang
terpenuhinya penyediaan energi primer pada tahun 2025 kajian EIA/ARI dalam
optimal lebih diperinci sebagaimana dalam butir f, Pasal
sekitar 400 MTOE (million tonnes of oil equivalent) dan publikasinya tentang
8 PP 79/2014. Peraturan itu menyatakan bahwa untuk
pada tahun 2050 sekitar 1.000 MTOE; b) tercapainya World Shale Gas and Shale
pencapaian bauran energi yang optimal ditandai dengan:
pemanfaatan energi primer per kapita pada tahun 2025 Oil Resources Assessment
i) peran energi baru dan energi terbarukan (EBT) paling
sekitar 1,4 TOE (tonnes of oil equivalent) dan pada pada tahun 2013 telah
sedikit 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit 31% pada
tahun 2050 sekitar 3,2 TOE; c) terpenuhinya penyediaan mengestimasi, bahwa potensi
tahun 2050, ii) peran minyak bumi kurang dari 25% pada
kapasitas pembangkit Iistrik pada tahun 2025 sekitar 115 shale gas Indonesia sebesar
2025 dan menjadi kurang dari 20% pada 2050, iii) peran
GW (giga watt) dan pada tahun 2050 sekitar sekitar 430 349 TcF dan potensi shale oil
batubara minimal 30% pada 2025 dan minimal 25% pada
GW; dan d) tercapainya pemanfaatan listrik per kapita sebesar 241,9 miliar barel.
2050, serta iv) peran gas bumi minimal 22% pada 2025
pada tahun 2025 sekitar 2.500 KWh (kilo watt hours) dan
dan minimal 24% pada 2050. Kemudian, dalam satu
pada tahun 2050 sekitar 7.000 KWh.
Sumber: www.pibipop.com
dasawarsa terakhir, Indonesia

20 GEOMAGZ | JUNI 2015 21


merupakan negara pengekspor utama batubara di Peran Kegeologian Kalsel
dunia dan tahun 2012 menjadi pengekspor terbesar Besi Baja
Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat
khususnya terhadap negara-negara di kawasan Asia. Kuala Tanjung
(80 Mw)
diolah oleh manusia sehingga dapat digunakan bagi
Memang cadangan batubara Indonesia itu sangat besar. Aluminium SulTra
pemenuhan kebutuhan energi. Dari segi pemakaian, Kalbar
Ferronikel
Berdasarkan data Badan Geologi, sampai dengan tahun (600 Mw) Alumina
sumber energi terdiri atas energi primer dan energi Kalt im (1.000 Mw)
2014, sumber daya batubara Indonesia mencapai sekitar (300 Mw)
sekunder atau energi final. Energi primer adalah energi Tembaga
124,8 miliar ton dengan jumlah cadangan mencapai 32,38 (520 Mw) Halmahera Timur
yang langsung diberikan oleh alam dalam wujud aslinya
miliar ton. Disamping itu terdapat sumber daya batubara Stainless steel (80 Mw)
dan belum mengalami perubahan (konversi), antara lain:
tambang dalam sebesar 41,12 miliar ton. Jumlah produksi Ferronikel (1.040 Mw)
minyak bumi, gas bumi, batubara, tenaga air, panas bumi
batubara di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 489 juta
dan uranium. Sementara energi sekunder adalah energi
ton sehingga menyebabkan Indonesia berada di posisi
primer yang telah mengalami proses lebih lanjut dalam
ke-4 produsen batubara setelah Cina, Amerika Serikat,
pemanfaatanya, antara lain: Listrik, LPG, Gas bumi, BBM,
dan India.
Non-BBM, Briket Batubara.
Indonesia juga juga memiliki sumber daya gas
Salah satu sasaran dalam kerangka energi nasional yang
metan batubara (CBM) yang cukup menjanjikan.
penting terkait kegeologian adalah sasaran penyediaan
Dari hasil kegiatan eksplorasi Badan Geologi sejak
dan pemanfaatan energi primer. Sebagaimana di dalam
tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 telah berhasil Cilegon
KEN, sasaran terkait energi primer nasional hingga 2015 Kulonprogo
menginventarisasi sumber daya CBM sebesar 8,25 Bcuft Besi Baja
adalah terpenuhinya penyediaan energi primer pada (500 Mw) Besi Baja
yang tersebar di cekungan-cekungan utama Sumatera
tahun 2025 sekitar 400 MTOE dan pada tahun 2050 (500 Mw)
Sulsel
Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan Jabar
sekitar 1.000 MTOE; serta tercapainya pemanfaatan Tembaga
Kalimantan Timur. Gas metan batubara ini hingga saat ini Tembaga
energi primer per kapita pada tahun 2025 sekitar 1,4 TOE (520 Mw) (264 Mw)
belum dimanfaatkan sebagai sumber energi.
dan pada tahun 2050 sekitar 3,2 TOE. Selain itu, bidang
Peta kebutuhan energi untuk industri berbasis mineral. Sumber: Roadmap Industri Berbasis Mineral
Sementara dari sisi energi baru dan terbarukan, terutama geologi juga dapat berperan dalam pencapaian sasaran
yang berbentuk panas bumi, Indonesia juga mempunyai terpenuhinya penyediaan kapasitas pembangkit Iistrik
potensi energi yang sangat besar, bahkan terbesar di pada tahun 2025 sekitar 115 GW dan pada tahun 2050
dunia. Untuk panas bumi, Indonesia memiliki 320 sekitar sekitar 430 GW. dalam penyediaan data dan informasi geosains sangat bila melihat sumber daya, Sumatera memiliki sumber
lokasi manifestasi dengan potensi energi sebesar 29,1 penting kaitannya dengan pengurangan risiko usaha daya lebih besar dibanding Kalimantan. Hal ini menjadi
Bidang geologi dan Badan Geologi sebagai institusi
GW dengan sebaran meliputi Pulau Sumatera memiliki di sisi hulu. Badan Geologi juga senantiasa mendorong tantangan bagi penelitian dan konsep pengembangan ke
Pemerintah yang tugasnya di bidang kegeologian
potensi 12,8 GW, Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara terwujudnya pergeseran pengelolaan sumber daya alam depannya. Peningkatan alokasi pasar domestik batubara
berperan sangat penting, khususnya berkaitan dengan
sekitar 11,7 GW dan Pulau Sulawesi sekitar 3,2 GW. yang lebih efektif, dari paradigma lama yang bersifat semakin mendapatkan tantangan.
penyediaan energi primer di Indonesia. Badan Geologi
Sampai dengan tahun 2014, potensi panas bumi yang ekploitatif menuju paradigma baru sumber daya untuk
bertanggungjawab dalam penyediaan data dan informasi
termanfaatkan sebagai pembangkit energi listrik baru Berdasarkan data Road Map Industri Berbasis Mineral,
sumber daya: minyak dan gas bumi, batubara, CBM, kesinambungan pembangunan dan pertumbuhan
mencapai 1,4 GW yang 1,1 GW di antaranya berasal dari setidaknya Indonesia akan memerlukan pasokan
panas bumi, serta dalam manajemen dan alokasi ekonomi yang lebih baik.
Pulau Jawa. listrik sebesar sebesar 5.324 Mwe dapat disetarakan
sumber daya dan cadangannya. Peran pemerintah Dalam bidang eksplorasi migas, diperlukan waktu 25,70 juta ton batubara pertahun dan ini diharapkan
setidaknya 12 tahun dari sejak eksplorasi sampai batubara sebagai komoditas utama bagi pengembangan
dengan tahap pengembangan produksi. Sehubungan pembangkit-pembangkit listrik untuk mendukung
tren cadangan dan produksi terus menurun, diperlukan pembangunan smelter dan industri berbasis logam.
intensifikasi dan ekstensifikasi eksplorasi dengan konsep- Selain hal tersebut, Badan Geologi akan lebih fokus untuk
konsep dan teknologi baru dalam rangka memperkuat kegiatan eksplorasi potensi batubara tambang dalam dan
cadangan migas nasional. Kegiatan eksplorasi migas di juga CBM yang memang saat ini belum dikembangkan

dari Sundaland Sahulland


Indonesia khususnya di bagian barat dapat dikatakan dengan optimal.
Transisi Menuju
dari Sundaland Sahulland
telah sampai pada tahap mature (brown basin), namun
Transisi Menuju Terkait dengan pengembangan energi panas bumi,
rasio sukses masih tetap dijaga. Kawasan Timur Indonesia
beberapa isu penting antara lain: pengembangan sumber
merupakan primadona dan menjadi target eksplorasi
daya panas bumi di Indonesia Timur kurang menarik
Badan Geologi saat ini dan ke depan. Masih minimnya
Intracratonics bagi pengembang, peningkatan metode penyelidikan
data geosains menjadi tantangan tersendiri. Hal ini
Intracratonics panas bumi, peningkatan kualitas data wilayah kerja,
Busur belakang Busur depan Landas/paparan benua termasuk usaha-usaha eksplorasi yang lebih besar untuk
kendala tumpang tindih dengan wilayah kehutanan dan
Busur belakang
tengah Landas/paparan benua potensi migas non konvensional yang saat ini belum
Busur depanpaparan
Tepi lereng Tepi pasif peluang penerapan teknologi pembangkit binary untuk
Busur tengah benua dikembangkan di Indonesia.
Landas/paparan Tepi lereng
Retakan paparan
mikrokontinen Tepi pasif
Retakan pemanfaatan potensi-potensi berskala kecil. Peningkatan
Landas/paparan
Retakan benua Retakan mikrokontinen
Mendatar Retakan
Busur muka/Depan kerak benua Dalam bidang eksplorasi batubara, untuk batubara eksplorasi energi panas bumi khususnya di Kawasan
Retakan
Mendatar Mendatar Busur muka/Depan
tengah kerak benua tambang terbuka Indonesia relatif sudah pada tahap Timur Indonesia menjadi target utama, terutama untuk
Busur tengah
Mendatar
Antar gunung Busur tengah mature, dengan cadangan 32,38 miliar ton diperkirakan mendukung pemanfaatan energi setempat.
Busur tengah
Antar
Busur gunung
depan mampu memasok kebutuhan batubara hingga 80 tahun.
Penulis, Oman Abdurahman adalah Kepala Museum Geologi
Yang menjadi tantangan energi batubara saat ini adalah (sejak 22 Juni 2015) dan Pemimpin Redaksi Geomagz; Joko
Busur depan
peningkatan nilai tambah dan peningkatan pemanfaatan Parwata adalah Kepala Subbagian Pengelolaan Informasi (sejak
batubara kalori rendah. Produksi batubara saat ini 22 Juni 2015), dan Atep Kurnia adalah peminat ihwal literasi
Kawasan Timur Indonesia merupakan primadona dan menjadi target eksplorasi. Sumber: Badan Geologi, KESDM. terkonsentrasi hampir 60% di Kalimantan, sedangkan tinggal di Bandung.

22 GEOMAGZ | JUNI 2015 23


ARTIKEL Perubahan (deformasi) struktur yang terjadi baik signifikan dikontrol oleh deformasi unik di Kalimantan
bersamaan dengan sedimentasi delta atau setelahnya Timur yang terjadi pada kompleks delta ini yang disebut
kemudian membentuk struktur-struktur yang dapat deformasi Antiklinorium Samarinda. Deformasi ini
berperan sebagai perangkap migas. Penimbunan batuan telah membentuk jalur-jalur antiklin sejajar berarah
induk yang kaya zat organik selanjutnya menghasilkan selatan barat daya-utara timur laut dari barat ke timur,
minyak atau gas, yang segera bermigrasi memasuki dari daratan ke lepas pantai. Jalur-jalur antiklin ini telah
perangkap dengan reservoir batupasir di dekatnya. menjadi lokasi banyak lapangan migas di Cekungan
Perangkap ini kemudian menyimpan migas dalam Kutai, sementara beberapa sinklin di antaranya menjadi
reservoa tersebut yang aman karena tersekat batuan tempat tterbentuknya migas dari batuan induk yang kaya
penyekat. organik.
Demikianlah proses sedimentasi, litifikasi (pembentukan Rombakan Delta di Laut Dalam Selat
batuan), deformasi, generasi, migrasi dan pemerangkapan Makassar
migas dalam tubuh delta. Karena delta membawa
semua elemen dan menjadi tempat proses sistem migas Pada akhir tahun 1980-an sampai pertengahan 1990-an
(reservoir, batuan induk, batuan penyekat, perangkap, terjadi perkembangan konsep atau teori dalam geologi
generasi, migrasi, dan pemerangkapan migas), maka delta berupa stratigrafi seismik dan stratigrafi sekuens.
adalah wilayah kaya migas. Demikian pula halnya dengan Dalam konsep ini dan berdasarkan banyak penelitian
Delta Mahakam dan delta-delta lainnya di wilayah sebelumnya diketahui bahwa sepanjang zaman geologi
Cekungan Kutai, Kalimantan Timur (Kaltim). muka laut itu berfluktuasi naik atau turun, sehingga siklus
transgresi (muka laut naik) dan regresi (muka laut turun)
Delta Mahakam dan Cekungan Kutai terjadi bergantian. Dalam periode transgresi dan regresi
Delta Mahakam masa kini terbentuk di wilayah cekungan itu terbentuk atau terendapkan urutan-urutan (sekuens)
sedimen bernama Cekungan Kutai, Kalimantan Timur sedimen tertentu. Efeknya pun terjadi pada delta,
oleh Sungai Mahakam yang bermuara ke Selat Makassar. termasuk delta-delta di Cekungan Kutai, Kalimantan
Berdasarkan penelitian, setiap tahunnya Sungai Mahakam Timur.
mengendapkan 62 juta ton sedimen ke Selat Makassar. Berkali-kali pada beberapa periode geologi tertentu
Tingginya pasokan sedimen dan tersedianya ruangan delta-delta ini tersingkap saat muka laut rendah karena
untuk mengendapkannya membuat endapan delta regresi. Pada saat itu, terjadilah erosi atas tubuh delta-
sempurna terbentuk di muara Sungai Mahakam mulai delta ini. Material rombakan hasil erosi ini kemudian
dari garis pantai Kalimantan Timur sampai paling jauh diendapkan ulang di hilir, yaitu di bagian luar paparan,
hampir 50 km masuk ke Selat Makassar. Kondisi seperti lereng, sampai dasar cekungan. Pengendapan di lereng
ini telah terjadi sejak lama sekali dalam waktu geologi, dan dasar cekungan terjadi berupa sedimen turbidit di
yaitu sejak 20 juta tahun yang lalu (Miosen Awal). laut dalam. Bahan-bahan rombakan ini ternyata masih
mempertahankan sifat endapan delta yang dierosinya,
Salah satu rig pengeboran minyak Indonesia di lepas pantai. Sumber: Dok. Pusdatin, KESDM. Kejadian awal delta ini berhubungan dengan
yaitu kaya akan endapan batupasir dan batuan berlimpah
pengangkatan regional di bagian tengah Kalimantan
zat organik, namun berupa sedimen rombakan.

Delta Mahakam
(Tinggian Kuching). Tinggian ini merupakan asal
sedimen delta. Karena telah terjadi sejak lama, maka di Pengendapan kembali batuan-batuan ini terjadi
Kalimantan Timur telah terdapat begitu banyak delta bersamaan dengan deformasi secara tektonik gayaberat
baik yang berhubungan dengan Sungai Mahakam purba yang berhubungan dengan deformasi turbidit. Batupasir
maupun bukan. Semua delta ini termasuk ke dalam dan batuan induk rombakan di laut dalam ini, bersama
dan 125 Tahun Eksplorasi Migas wilayah Cekungan Kutai.
Semua delta yang pernah berkembang di Kalimantan
deformasi strukturnya, ternyata dapat menggenerasikan
(membentuka), menyimpan, dan memerangkap migas

di Kaltim-Selat Makassar Timur mengarah ke Selat Makassar sesuai aliran sungai-


sungainya. Selat Makassar sendiri telah terbentuk lebih
seperti di tubuh batuan asalnya, endapan delta. Maka area
laut dalam yang kaya akan bahan rombakan asal delta
menjadi area yang kaya migas.
lama lagi sebelumnya, yaitu sejak sekitar 50 juta tahun
Oleh: Awang H. Satyana
yang lalu (Eosen Awal). Semua delta yang telah terbentuk Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an konsep ini telah
Delta-delta purba adalah wilayah yang terkenal kaya akan migas. Alur-alur sungai pada dari dulu sampai sekarang itu membuat susunan geologi menjadi dasar eksplorasi migas di laut dalam dan telah
Kalimantan Timur dari 20 juta tahun yang lalu sampai terbukti baik di berbagai wilayah seperti di laut dalam
tubuh delta merupakan lokasi pengendapan pasir. Dataran di antara alur-alur sungai sekarang didominasi oleh hasil proses sedimentasi delta Teluk Meksiko, Afrika Barat Daya, dan Laut Utara.
tersebut merupakan area yang sangat subur tempat vegetasi hutan pantai seperti dan deformasi struktur yang berhubungan dengannya. Konsep ini telah diterapkan di Selat Makassar sepanjang
bakau atau nipah tumbuh. Lalu, ketika delta sudah tidak aktif lagi karena perpindahan Sesuai umur deltanya yang telah berlangsung sejak 20
tahun 1990-an dan juga terbukti berhasil menemukan
alur sungai utama, laut pun akan menggenanginya yang mengendapkan sedimen banyak lokasi yang kaya akan migas.
juta tahun yang lalu, maka proses yang terlibat dalam
berbutir halus yang tebalnya dapat mencapai ribuan meter. Setelah jutaan tahun pembentukan migas di tumpukan tubuh-tubuh deltanya Sebenarnya, eksplorasi minyak di Cekungan Kutai
berturut-turut, terbentuklah reservoir batupasir, batuan induk kaya zat organik yang itu juga telah terjadi selama itu. Namun, khusus generasi, Kalimantan Timur yang telah dilakukan oleh Belanda
matang oleh timbunan ribuan meter sedimen, dan batuan penyekat yang nantinya akan migrasi, dan pemerangkapan migasnya telah terjadi sejak sejak akhir abad ke-19 pada awalnya tidak mengenal
10 juta tahun yang lalu. Pemerangkapan dan generasi endapan delta sebagai konsep eksplorasi. Hal ini
menjadi penyekat perangkap minyak bumi dan gas bumi (migas) di dalam batupasir. migas di delta-delta purba Kalimantan Timur ini secara karena pengetahuan tentang delta pada saat itu belum

24 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 25


berkembang. Namun, pada akhir 1960-an dan awal 1970-
an ketika pemerintah Indonesia membuka sistem Kontrak
Bagi Hasil yang dapat mendatangkan perusahaan- Penampang geologi (barat-timur) Delta Mahakam Selat Makassar dan
perusahaan minyak internasional, eksplorasi migas di beberapa lokasi lapangan migas
Paleogeografi Kalimantan dan Sulawesi
Daratan (pegunungan & rendahan)
Kalimantan Timur sepenuhnya menggunakan konsep
pada Miosen Akhir (8 jt.tyl) Fluvial & lakustrin (arah aliran purba)
delta.
Volkanik (tersingkap & tenggelam)
B T
Paparan karbonat laut dangkal
Eksplorasi Kalimantan Timur-Selat
Paparan klastik laut dangkal
Klastik tepi laut (delta, pasang-surut,
batubara)
Makassar (1890-2015)
Delta besar
Eksplorasi migas di daratan Kalimantan Timur sampai
Serpih/napal bathial, karbonat
laut dalam Selat Makassar dimulai sejak akhir abad
ke-19 sampai saat ini, hampir 125 tahun. Hal ini
Serpih & napal bathial

menunjukkan kepada kita bahwa sukses itu perlu waktu,


BATUPASIR KARBONAT TEPI BATULEMPUNG BATUPASIR
kecerdasan, konsistensi, keberanian, dan dukungan
BATUPASIR
DATARAN DELTA MUKA DELTA PAPARAN MARIN TURBIDIT

finansial. Secara hukum korporasi, industri migas di


Kalimantan Timur dimulai pada 30 Juni 1891, ketika dua
konsesi pertambangan bernama Mathilde dan Louise, di
Balikpapan dan sekitarnya, tercatat di dalam Undang-
Undang Pertambangan Kolonial Belanda, diberikan
Penampang geologi (barat-timur) Delta Mahakam-Selat Makasar
Moss and Wilson (1998)
kepada seorang pengusaha bernama J.H. Menten. dan beberapa lokasi lapangan migas.
Pada praktiknya, usaha eksplorasi pertama di Kalimantan
Paleogeogra Kalimantan dan
Sulawesi pada Pliosen Awal Timur dilakukan dengan cara memetakan rembesan-
(4 jt.tyl) rembesan minyak yang terjadi. Dari pemetaan, diketahui
bahwa rembesan minyak terjadi sepanjang jalur antara Kali ini Pemerintah memperkenalkan sistem Kontrak dalam Kalimantan Timur-Selat Makassar menjadi
Balikpapan sampai sebelah utara Samarinda. Wilayah Bagi Hasil (1968) dengan mengundang perusahaan- ajang pembuktian ini. Sumur Perintis-1 (1993, Mobil
ini kemudian diketahui sebagai jalur-jalur antiklin perusahaan minyak internasional untuk melakukan Oil Makassar Straits) merupakan sumur pertama yang
sejajar yang terkenal sebagai Antiklinorium Samarinda. eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di berhasil membuktikan bahwa reservoir dan batuan induk
Pengeboran eksplorasi pertama dilakukan di Louise-1 Kalimantan Timur. Eksplorasi pun berjalan dengan cepat laut dalam berasal dari area delta di paparan. Dengan
(1897) menemukan minyak, kemudian Mathilde-1 dan sangat intensif menggunakan konsep atau metode keberhasilan ini, maka eksplorasi laut dalam di Selat
(1898), juga menemukan minyak. Penemuan ini menjadi atau teknologi yang semakin maju. Lapangan-lapangan Makassar dimulai secara signifikan, baik di lereng benua,
penemuan lapangan minyak pertama di Kalimantan besar hingga raksasa, baik di tempat lama maupun masuk maupun di dasar samudera/lantai cekungan. Unocal
Timur. Kegiatan kemudian berjalan dengan cepat. ke area baru, yaitu lepas pantai Kalimantan Timur, pun merupakan perusahaan spesialis bidang eksplorasi area
Dua lapangan itu segera memroduksikan minyak, ditemukan. ini.
sampai hampir 40.000 barel setahun. Kilang minyak di Di daratan di wilayah Antiklinorium Samarindan, Huffco Banyak sumur eksplorasi laut dalam dibor di seluruh area
Balikpapan pun segera didirikan dan mulai beroperasi menemukan lapangan-lapangan gas besar-raksasa seperti Cekungan Makassar Utara pada akhir tahun 1990-an
sejak tahun 1901. Badak (1972), Nilam (1974), dan Mutiara (1981). Di hingga dan 2000-an. Eksplorasi itu berhasil menemukan
Moss and Wilson (1998)

Sukses eksplorasi dan produksi di ujung selatan wilayah lepas pantai, Union Oil dan Japex menemukan
lapangan-lapangan migas dengan reservoir laut dalam
Antiklinorium Samarinda itu segera menyulut eksplorasi lapangan minyak raksasa Attaka (1970), kemudian
seperti West Seno, Ranggas, Bangka, Gendalo, Gada, dan
di sepanjang jalur-jalur antiklin lainnya ke sebelah utara. Kerindingan dan Melahin (1972), Sepinggan (1975) dan
Lapangan-lapangan minyak (hijau) dan gas (merah) Gula. Saat ini, lapangan West Seno telah memroduksikan
di Delta Mahakam-Laut Dalam Selat Makassar Penemuan lapangan-lapangan minyak lain pun terjadi Yakin (1976). Total, di wilayah lepas pantai Kalimantan
minyak, sementara lapangan lainnya dalam tahap
selama 40 tahun berikutnya sampai Perang Dunia II Timur menemukan lapangan besar Bekapai (1972),
pengembangan untuk pada saatnya nanti akan
oleh berbagai perusahaan minyak Belanda. Mereka lapangan minyak raksasa terbesar di Kalimantan Timur,
laut dalam Handil (1974), kemudian Tambora (1974), lapangan gas diproduksikan. Pekerjaan eksplorasi masih dilakukan
menemukan lapangan-lapangan seperti Samboja, berbagai perusahaan minyak di area ini sampai kini untuk
superraksasa Tunu (1982), lapangan Sisi dan lapangan gas
Sanga-Sanga, Semberah, Sungai Nangka-Sambutan, dan menemukan lapangan migas baru.
raksasa Peciko/NW Peciko (1991).
Sangatta. Metode eksplorasi yang digunakan pun semakin
maju sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk Bila diikuti selama sekitar 100 tahun, sejak penemuan Kalimantan Timur mulai dari daratan, pantai hingga
survei seismik pertama yang dilakukan BPM di sepanjang pertama oleh Louise dan Mathilde pada tahun 1897/1898 paparan, dan Selat Makassar dari Cekungan Kutai sampai
Antiklinorium Samarinda pada 1939-1941, dari Samboja sampai penemuan lapangan Peciko (1991), kita bisa Cekungan Makassar Utara adalah daerah yang secara
sampai Sangatta. melihat perkembangan konsep dan metode atau teknologi geologi migas merupakan area yang sangat penting
yang semakin maju. Demikian pula, area eksplorasi pun sebagai penghasil migas Indonesia. Secara geosains, area
Setelah Perang Dunia II dan dua puluh tahun sesudahnya,
semakin berkembang keluar dari area klasik ke area baru, itu pun sangat penting. Dari sejarah eksplorasinya yang
eksplorasi migas di Indonesia ditandai oleh periode
termasuk ke wilayah laut yang semakin dalam. merentang selama 125 tahun, area ini menunjukkan
penghancuran lapangan-lapangan minyak oleh para
kebenaran motto eksplorasi go to extremes and you will
operator perusahaan Belanda agar lapangan-lapangan Area Kalimantan Timur pun menjadi tempat pembuktian
find hydrocarbons. Eksplorasi di area ini telah berangkat
ini tidak bisa dimanfaatkan Jepang. Kemudian, seteleh motto eksplorasi wilayah frontier (luar atau jauh),
dari daratan ke laut yang semakin dalam dan terus
Indonesia merdeka, lapangan-lapangan ini direhabilitasi yaitu: go to extremes and you will find hydrocarbons.
menemukan hidrokarbon.
oleh pemerintah Indonesia. Sejak saat itu, eksplorasi Sejak tahun 1990-an, dengan berkembangnya konsep
kembali digiatkan di Kalimantan Timur. dan teknologi eksplorasi laut dalam, perairan laut Penulis adalah Staf Khusus Kepala SKK Migas

26 GEOMAGZ | JUNI 2015 27


Indonesia menghadapi kendala dengan cadangan dan Jadi, pada prinsipnya migas konvensional dan
produksi minyak bumi yang terus mengalami penurunan, nonkonvensional merupakan barang yang sama, yang
sedangkan pemanfaatan energi lainnya belum juga membedakannya hanya pada letak (posisi keterdapatan)
signifikan. Untuk itu, Pemerintah harus berperan dan teknologi penambangannya. Jadi jenis-jenis minyak
lebih besar lagi dalam hal kebijakan dan insentif untuk dan gas nonkonvensional pada prinsipnya meliputi: shale
meningkatkan diversifikasi (pengakeneragaman) energi. oil and gas (minyak serpih dan gas serpih), tight oil and
Namun, upaya ini tentu saja memerlukan pemecahan gas, immature oil (oil shale/solid bitumen atau bitumen
padat), heavy oil bitumen (oil sand/tar sand), coal bed
berbagai sumbatan (the bottlenecking), investasi yang
methane (CBM atau gas metan batubara).
serius, dan memerlukan waktu paling tidak satu dekade
ke depan. Shale oil and gas adalah minyak mentah dan gas alam
yang ditemukan terperangkap di dalam formasi batuan
Di sisi lain, akhir-akhir ini ada fenomena menarik yakni serpih atau batuan induk. Shale oil and gas telah
terjadi penurunan harga minyak mentah (crude oil) diproduksi selama bertahun-tahun dari serpih yang
di pasar global. Secara hukum ekonomi dasar saja kita memiliki rekahan-rekahan alami. Ledakan shale oil and
dengan mudah mengetahui, hal ini tentu ini menandakan gas dalam beberapa tahun terakhir ini disebabkan telah
adanya pasokan yang lebih besar dari periode
sebelumnya. Ternyata meningkatnya pasokan minyak
di tingkat global ini disebabkan berlimpahnya produksi
migas nonkonvensional utamanya di tiga negara besar,
yaitu Amerika Serikat, Kanada dan Rusia. Ketiga negara
ini beberapa tahun terakhir ini memang telah banyak
melakukan kegiatan eksplorasi untuk pengembangan
migas nonkonvensional. Seiring dengan menipisnya
cadangan migas selama ini, maka potensi migas
nonkonvensional sangat menjanjikan untuk di eksplorasi
dan dikembangkan. Bagaimana kondisinya di Indonesia?

Hidrokarbon: Konvensional dan


Nonkonvensional
Hidrokarbon atau sering disebut minyak dan gas bumi
(migas), secara klasifikasi umum dalam geologi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu migas konvensional dan
migas nonkonvensional. Migas konvensional adalah
minyak dan gas bumi yang telah bermigrasi dari batuan
Formasi serpih coklat (brown shale), Karbindo, Cekungan Sumatra Tengah. Foto: Tim Shale Gas PSG.
induk (source rock) ke dalam batuan reservoir dengan
permeabilitas sedang-tinggi dan terperangkap oleh

Migas
Formasi Kelesa, Bukit Susah, Cekungan Sumatra Tengah.
kondisi struktur ataupun stratigrafi. Pada umumnya Foto: Tim Shale Gas PSG.
migas konvensional dapat diproduksi melalui teknologi
pengeboran vertikal biasa atau produksi primer (primary
oil recovery) dan atau teknologi produksi sekunder
(secondary oil recovery). Minyak bumi dan gas bumi

Nonkonvensional
yang umumnya kita gunakan saat ini adalah migas
konvensional.
Migas nonkovensional adalah minyak dan gas bumi yang

dan Prospek Pengembangannya terkandung dalam batuan induk itu sendiri maupun
yang telah bermigrasi dan berkumpul pada batuan
lainnya (reservoir) yang berdekatan, dengan karakteristik
Oleh: Joko Parwata permeabilitas rendah-sangat rendah. Untuk memproduksi
migas nonkonvensional diperlukan teknologi tinggi dan
Pasokan energi di dunia termasuk Indonesia sampai kini sebagian besar masih biaya yang lebih besar, yaitu teknologi produksi tersier
ditopang oleh hidrokarbon, khususnya minyak dan gas bumi (migas). Persentase (tertiary oil recovery) dengan cara pemboran horisontal
(horizontal drilling) kemudian pembuatan rekahan
pasokan hidrokarbon dalam bauran pemakaian energi di seluruh dunia pada 2012 dengan cara menembakkan fluida campuran air dan
mencapai 52,7%, terdiri atas minyak bumi 31,4 % dan gas alam 21,3%. Sedangkan di zat kimia dalam lapisan target (hydraulics fracturing)
Indonesia persentase migas dalam pemakaian bauran energi nasional mencapai 69,9%, sehingga minyak dapat dialirkan melalui rekahan-rekahan
bahkan dari minyak bumi saja mencapai 49,5%. tersebut dan dipompa ke atas permukaan. Singkapan shale di Karbindo. Foto: Tim Shale Gas PSG.

28 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 29


Ilustrasi eksplorasi dan eksploitasi migas layaknya mecari dan memanen buah. Sumber: Understanding Unconventional Oil.
Canadian Society for Unconventional Resources (CSUR), 2013

Ilustrasi tipe-tipe migas dan lokasi keterdapatannya. Sumber: www.neftex.com

berhasil dikembangkannya teknologi modern dalam hidrokarbon pada umumnya definisikan sebagai Kerogen tipe I yaitu kerogen yang terbentuk di perairan Pada batuan induk inilah sebenarnya kandungan
rekah hidrolik (fracking) untuk membuat rekahan buatan batuan karbonat yang berasal dari zat-zat organik yang dangkal, berasal dari algae yang bersipat lipid, dengan hidrokarbon lebih banyak daripada pada batuan reservoir
yang luas di sekitar sumur produksi. Shale oil and gas terendapkan oleh proses sedimentasi. Batuan induk inilah indeks H/C-nya > 1,5 dan O/C < 0,1, dan menghasikan pada umumnya. Oleh karenanya, upaya pencarian dan
telah menjadi sumber energi yang semakin penting dari yang merupakan batuan sedimen yang sedang, akan dan minyak. Kerogen tipe II terbentuk di lingkungan sedmine pengembangan migas konvensional bisa diibaratkan
produksi migas di Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia atau telah menghasilkan hidrokarbon (Tissot and Welte, laut, berasal dari algae dan protozoa, indeks H/C antara seperti memetik buah di pohon yang lebat.
sejak awal abad ini. 1984). Oleh karena itu, berbicara mengenai shale and 1,2 1,5 dan O/C antara 0,1-0,3, dan menghasilkan
tight hydrocarbons memang tidak dapat dilepaskan dari minyak dan gas. Kerogen tipe III, terbentuk di daratan Konsep eksplorasinya pun jadi berbeda antara eksplorasi
Tight oil (sebagian menyebut sebagai shale oil atau light migas konvensional dan nonkonvensional. Jika eksplorasi
keberadaan batuan induk. dan berasal dari tumbuhan daratan dengan indeks
tight oil, disingkat LTO) adalah minyak bumi yang terdiri H/C < 1,0 dan O/C > 0,3, migas konvensional kita mencari sebaran batuan reservoir
dari minyak mentah light yang terkandung dalam formasi Batuan yang mengandung banyak karbonnya ini yang serta menghasilkan gas.
batuan dengan permeabilitas yang rendah, seringnya disebut batuan induk kaya kandungan unsur karbon Adapun Kerogen tipe IV
berupa serpih atau batu pasir yang ketat. Kemudian (high TOC-Total Organic Carbon). Peter dan Cassa (1994) adalah kerogen yang telah
Immature Oil (Oil Shale/Solid Bitumen) adalah setiap membagi atas 5 jenis batuan induk, yaitu: Poor source mengalami oksidasi sebelum
batuan sedimen yang mengandung bahan bitumen padat rock 0 0,5 % TOC; Fair source rock 0,5 1 % TOC; Good terendapkan, sehingga
(disebut kerogen) yang dapat diekstrak sebagai cairan source rock 1-2 % TOC; Very good source rock 2-4% TOC; kandungan karbon telah
minyak bumi seperti ketika batu dipanaskan dalam proses dan Excellent >4 % TOC. Adapun syarat-syarat sebagai terurai sebelum terendapkan;
pirolisis. batuan induk, yaitu mengandung kadar organik yang dan tidak menghasilkan
tinggi dan mempunyai jenis kerogen yang berpotensi hidrokarbon
Heavy Oil Bitumen (Oil Sand/Tar Sand) merupakan pasir
menghasilkan hidrokarbon dan telah mencapai
lepas atau batu pasir terkonsolidasi yang mengandung Ketiga, kematangan
campuran alami dari pasir, tanah liat, dan air, dengan kematangan tertentu sehingga dapat menghasilkan
hidrokarbon. (maturity). Dengan
bentuk yang padat dan sangat kental jenuh dengan mengetahui tingkat
minyak bumi secara teknis disebut sebagai aspal (atau Untuk keperluan identifikasi batuan induk, maka kematangan suatu
bahasa sehari-hari tar karena penampilan yang sama, bau parameter yang dinilai dalam penginterpretasiannya ada batuan induk maka dapat
dan warna). Coal Bed Methane (CBM) adalah metana beberapa hal. Pertama, kuantitas yang dapat diperoleh diperkirakan kemampuan
(gas alam) terjebak dalam lapisan batubara bawah tanah. dengan mengetahui persentase jumlah material organik batuan tersebut untuk
Untuk mengekstrak gas, setelah pengeboran ke jahitan, di dalam batuan sedimen. Semakin tinggi TOC maka menghasilkan minyak
perlu untuk memompa sejumlah besar air dari lapisan batuan induk tersebut semakin baik dalam menghasilkan atau gas bumi. Tingkat
batubara untuk menurunkan tekanan. Hal ini sering juga hidrokarbon. Kedua, kualitas jenis kerogen. Kualitas/ kematangan suatu batuan
diperlukan untuk Frack jahitan untuk mengekstrak gas. jenis diketahui dengan indeks hidrogen yang dimiliki dapat diketahui dengan
oleh batuan induk. Dengan mengetahui besarnya maka pemantulan vitrinit (% Ro),
Batuan Induk dan Keterdapatan Migas tipe kerogennya dapat diketahui sehingga produk yang indeks alterasi termal (TAI)
Nonkonvensional dihasilkan pada puncak pematangan dapat pula diketahui. dan temperatur maksimum
Batuan induk (source rock) sebagai sumber akumulasi Jenis kerogen meliputi Karogen Tipe I hingga Tipe IV. pada pirolisis (Tmax). Formasi Sangkarewang, Cekungan Ombilin. Foto: Tim Shale Gas PSG.

30 GEOMAGZ | JUNI 2015 31


Gas metana batubara Gas ketat
Jebakan Geologi
Gas serpih
Gas konvensional

an
ng deng
t ata s r y a ng mata s i
Penyeka sum b e
Batuans yang tidak be
rmig ra
t
sisa ga ang keta
e s e rv o ir sa y
b ia
R
a
abel bias
ir perme
Reservo

as
Migrasi gaktu geologi
n g w
sepanja
r
Mendata
Saluran an
+Rekah

Ilustrasi keterdapatan gas nonkonvensional, yaitu: gas metana batubara (coal bed methane), gas ketat (tight gas), dan gas
Stratigrafi dan korelasi batuan induk beberapa cekungan migas utama di Indonesia. Sumber: EIA/ARI World Shale Gas and Shale Oil
serpih (shale gas),berbanding dengan gas konvensional. Ilustrator: Roni Permadi, digambar ulang dari berbagai sumber.
Resource Assessment, 2013.

dan jebakan (trap) baik stratigrafi maupun struktur, Assessment pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa struktur geologi yang lebih kompleks. Cekungan- yang ditawarkan melalui tender regular adalah MNK
sedangkan untuk migas konvensional justru mencari potensi shale oil and gas di Indonesia utamanya cekungan di Sulawesi, Seram, Buru dan Papua dikenal Shinta, MNK North Tarakan dan MNK Kutai.
sebaran batuan induknya, bahkan kandungan minyak dan terkandung dalam formasi endapan laut dan sebagian kaya dengan endapan laut (marine deposites) dan batuan
Di tingkat global, perkembangan shale oil and gas ini
gas semakin banyak di bagian sinklin (rendahannya). pada formasi batuan serpih non marine yang berupa induk berkualitas bagus, tetapi memiliki kendala tataan
secara signifikan telah membawa berbagai dampak
coaly shale deposits. Potensi besar terdapat di Cekungan tektonik yang kompleks. Beberapa cekungan yang
Indikasi dan Prospek Migas sosial, politik dan ekonomi, termasuk di Indonesia.
Sumatra Tengah, Cekungan Sumatra Selatan, Cekungan potensial antara lain: Cekungan Bintuni (Formasi Aifam
Pengembangan shale gas dan tight oil di AS telah
Nonkonvensional di Indonesia Kutai dan Cekungan Tarakan dengan endapan batuan dan Formasi Tipuma), Cekungan Tomori (Formasi Lower
mengubah pasar energi global. AS pun saat kini sama
Beberapa penelitian menyatakan Indonesia memiliki serpih tebal yang umumnya merupakan endapan Tomori), dan Cekungan Bula (Formasi Manusela)
sekali tidak perlu mengimpor LNG lagi. Namun, dalam
potensi shale oil and gas. Hasil penelitian pendahuluan lakustrin. Cekungancekungan tersebut dan juga
Hingga kini pemerintah Indonesia melalui Kementerian kenyataannya banyak negara yang belum memproduksi
dari Badan Geologi mengidentifikasi pula sebaran merupakan cekungan-cekungan penghasil hidrokarbon
Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) baru minyak nonkonvensional termasuk Kawasan Timur
batuan pembawa bitumen padat (oil shale). Potensi konvensional yang cukup besar. Kajian EIA/ARI ini
memiliki wilayah kerja shale gas yang dioperasikan PT Tengah sebagai produsen utama migas di dunia.
bitumen padat hasil inventarisasi Badan Geologi sebesar berhasil mengestimasi potensi shale gas sebesar 46 TcF
PHE MNK Sumbagut. Kontrak kerja sama (KKS) shale
11,5 miliar ton. Formasi serpih/batuan induk terdapat dan potensi shale oil sebesar 7,9 milyar barel risked, yang Indikasi serta prospek migas nonkonvensional di
gas pertama telah ditandatangani pada 15 Mei 2013
baik pada umur Tersier maupun Pra Tersier. Beberapa secara teknis dapat diproduksi; dan 303 TcF shale gas dan Indonesia sangat menjanjikan bila terus dikembangkan.
di Forum IPA ke-37. Wilayah tersebut diperkirakan
singkapan yang diambil percontoh oleh Badan Geologi 234 milyar barel shale oil risked. Pengembangan ini sangat penting dilakukan demi
mengandung potensi shale gas sebesar 18,56 TcF. Dengan
menunjukkan adanya keterdapatan shale oil and gas terjaminnya ketersediaan dan ketahanan energi di tanah
Secara umum keberadaan shale oil and gas di Indonesia investasi sekitar USD 7,8 miliar, pihak Pertamina
antara lain di Cekungan Ombilin, Cekungan Kabanjahe air kita, karena kalau terus saja bersandar pada migas
bagian barat berasosiasi dengan struktur geologi yang menargetkan produksi perdana dapat diperoleh pada
dan Cekungan Kuansing. konvensional, tentu saja kita akan kewalahan. Dengan
relatif sederhana, tetapi didominasi oleh endapan serpih tahun ke-7 setelah enam tahun tahap eksplorasi perdana
demikian, Indonesia harus mengembangkan ilmu
Kemudian, hasil kajian regional Badan Geologi pada non-marine yang mempunyai sifat lebih ketat. Sebaran kontrak wilayah kerja shale gas.
pengetahuan dan teknologi serta pendekatan konsep-
tahun 2011 yang didasarkan pada data sebaran formasi di Indonesia bagian barat meliputi Cekungan Sumatra
Selanjutnya, pada 2014, pemerintah menawarkan 8 konsep baru terhadap peta penyediaan energi di tanah air,
batuan induk dan data geokimia pada cekungan- Tengah (Formasi Brown Shale), Cekungan Sumatra
wilayah kerja (WK) shale gas, terdiri dari 5 WK melalui termasuk untuk migas nonkonvensional ini.
cekungan sedimen utama, telah berhasil menghitung Selatan (Formasi Talang Akar), Cekungan Kutai (Formasi
tender langsung atau joint study dan 3 WK melalui
potensi shale gas total di Indonesia sebesar 574 TcF Balikpapan) dan Cekungan Tarakan (Formasi Tabul, Penulis adalah Kepala Subbagian Pengelolaan Informasi,
tender reguler. Wilayah kerja yang ditawarkan melalui Sekretariat Badan Geologi, sejak 22 Juni 2015.
(trillion cubic feet = 109 cubic feet). Formasi Meliat dan Formasi Naintupo).
penawaran langsung adalah MNK Sakakemang Deep,
Sedangkan hasil kajian EIA/ARI dalam laporannya Sedangkan Indonesia bagian timur didominasi oleh MNK Bengkalis Deep, MNK Jambi Deep, MNK Blora
tentang World Shale Gas and Shale Oil Resources endapan laut serta pantai (lebih brittle), tetapi dengan Deep dan MNK Palmerah Deep. Sedangkan wilayah kerja

32 GEOMAGZ | JUNI 2015 33


berswasembada energi. Selain panas bumi, Dieng juga
memiliki potensi wisata bumi (geowisata). Meskipun
masih terdapat beberapa masalah yang dihadapi, namun
potensi panas bumi Dieng berikut geowisatanya masih
tetap tinggi.

Sejarah Singkat Pemanfaatan


Eksplorasi sulfur itu mendahului eksplorasi panas bumi,
sebagaimana yang kita lihat dari pipa-pipa panjang dan
uaran asap itu. Eksplorasi panas bumi di Dieng dimulai
oleh pemerintah Belanda pada 1928. Saat itu, dilakukan
pemboran beberapa lubang sedalam 80 m, tetapi tidak
dilanjutkan. Antara 1964-1965 UNESCO menetapkan
Dieng sebagai salah satu prospek panas bumi di Indonesia
yang sangat bagus. Hal ini ditindaklanjuti oleh USGS,
pada tahun 1970 USGS melakukan survei geofisika dan
tahun 1973 melakukan pengeboran 6 sumur dangkal.
Dua dasawarsa kemudian, pada 1994, California
Energy International (CEI) menandatangani kontrak
pembangunan pembangkit (4,150 MW), dan No.1 (60
MW) selesai dibangun pada 1998. Meskipun 45 sumur
pemboran mengkonfirmasi adanya potensi panas bumi
sebesar 350 MW, pembangunan pembangkit No.2, 3, dan
4 ditunda karena adanya dampak krisis moneter di Asia.
Sejak Agustus 2001, pengelolaan panas bumi di Dataran
Tinggi Dieng diupayakan oleh anak negeri, yaitu PT.
Geo Dipa Energi (disingkat: Geo Dipa). Perusahaan
joint venture antara PLN dan Pertamina ini memperoleh
kepemilikan untuk mengusahakan panas bumi di Dataran
Tinggi Dieng.
Geo Dipa memiliki dua lokasi Kompleks Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Pertama, PLTP Dieng
Unit 1 yang berada di Kecamatan Batur, Kabupaten
Banjarnegara. Kedua, PLTP Dieng Unit 2 yang terletak di
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Total arealnya
seluas 107.351,995 hektare. Adapun energi listrik yang
dihasilkan pembangkit ini sebesar 60 MW yang setara
dengan kebutuhan steam 400.000 kg/jam yang dipasok
oleh 8 sumur produksi dari kemampuan maksimum
produksi steam sebesar 1.277 ton/jam atau setara dengan

Panas Bumi
103,11 MW.
Menurut petugas Geo Dipa, perusahaan ini kini memiliki

Dieng
47 sumur bor, yaitu 27 sumur berada di sebelah Selatan
Instalasi panas bumi PT Geo Dipa Energi, Dieng. Foto: Priatna. Kawah Sikidang, dan 20 di sebelah utara terletak dekat
Kawah Sileri. Dari jumlah itu, baru 8 sumur yang
Dataran tinggi di bagian tengah Pulau Jawa ini ini sejak berfungsi sebagai sumur produksi, dan 2 sumur berfungsi
zaman Belanda dikenal sebagai penghasil sulfur. Menurut sebagai sumur injeksi. Sumur lainnya masih memiliki
Soetarjo Sigit dan kawan-kawan (1969), dari eksplorasi masalah dengan endapan silika.
pada tahun 1921 dan 1923 diketahui ada cadangan
Oleh: Priatna Masalah Silika dan Peluang Lainnya
36 ribu ton material lumpur yang 41% di antaranya
Masalah lain yang harus dihadapi oleh para pengelola
mengandung sulfur. Menurut hasil penelitian ahli Sovyet
panas bumi di Dataran Tinggi Dieng adalah
Sepanjang mata memandang, pipa-pipa besar meliuk-liuk turun atau melingkar dan Indonesia, cadangan terbukti sulfur ini sebesar 52.763
masalah silika. Selama ini unsur tersebut dianggap
sejajar, seolah mencari jalan. Ujung pandangan tertumpu pada kepulan asap putih ton. menghambat kinerja pembangkit listrik di Dieng. Untuk
yang senantiasa mengalun, menguar dari perut bumi, dan keluar dari cerobong. Pipa- Dalam perkembangannya, Dieng yang kini dikelola oleh menanganinya, banyak orang yang berupaya untuk
pipa besar dan asap putih yang terus mengalun itu menjadi pemandangan yang khas PT. Geo Dipa Energi, ternyata menyimpan cadangan memecahkan masalah tersebut.
di dataran tinggi yang diberkati berbagai anugerah: Dataran Tinggi Dieng. energi listrik yang sangat besar sehingga berpeluang bisa

34 GEOMAGZ | JUNI 2015 35


bahan-bahan kimia. Dalam hal ini, Tohoku Electric Power sebagian warga Dieng. Misalnya di Dusun Bitingan, Desa yang meledak. Sebelumnya, pada 1988 juga pernah terjadi
Co menginjeksikan air bersih untuk mencegah kehadiran Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, ledakan pipa yang menewaskan empat orang.
unsur silika dalam pembangkit. Dengan demikian, masyarakat memanfaatkan panas bumi untuk keperluan
Masalah lain adalah kejadian pencurian pipa panas
peralatan untuk mencuci (turbine washing equipment) rumah tangga. Mereka menggunakan panas bumi sebagai bumi (body side valve) tipe 31/8 3000 di Dusun Siterus,
bisa membersihkan keberadaan unsur silika. sumber air panas untuk keperluan mandi air hangat Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, pada
Persoalan selanjutnya adalah pemanfaatan mineral setiap waktu tanpa memasak dengan kompor ataupun Maret 2012. Meskipun pada akhirnya para pelakunya
ikutan. Dalam hal ini, menurut Mangara P. Pohan, dkk. kayu bakar. tertangkap, tetapi tetap saja kasus pencurian tersebut bisa
(2008), di sana baru dimanfaatkan potensi panas buminya Namun, masalah pun muncul. Misalnya, banyak mengganggu aktivitas produksi panas bumi Dieng.
saja. Adapun mineral lainnya atau potensi lainnya belum wisatawan ke Dieng yang mempertanyakan keamanan Betapapun, potensi panas bumi Dieng sangat layak
dimanfaatkan. pipa-pipa panas bumi di sekitar objek wisata. Mereka untuk terus dikembangkan sebagai salah satu sumber
Dalam hal ini, mereka menemukan bahwa khawatir pipa-pipa tersebut mengandung gas beracun
pemercontohan yang dilakukan oleh Geo Dipa pada brine
dan limbah padatan brine berupa slurry, diketahui brine
mengandung mineral besi terlarut (Fe), mangan terlarut
(Mn), seng, merkuri, timbal, arsen, sianida, dan slurry
mengandung mineral di antaranya arsen, barium, boron,
cadmium, kromium, tembaga, timbal, air raksa, selenium,
perak, seng dan silika (PT GDE, 2004). Penelitian yang
pernah dilakukan, bahwa air kawah yang mengandung
sulfat dengan menambahkan batu kapur (CaCO3) dapat
menghasilkan gipsum sintetis.

Wahana Wisata
Keberadaan PLTP Geo Dipa unit Dieng juga menjadi
wahana berkembangnya wisata edukatif dan geowisata.
Hal tersebut, misalnya, mengemuka saat Kelompok Sadar
(Pokdarwis) Wisata Dieng Pandawa bekerja sama dengan
Geo Dipa mengadakan pelatihan pemandu wisata bagi
warga Desa Dieng Kulon, Pawuhan, dan Karangtengah
(Kabupaten Banjarnegara), Desa Sembungan dan Jojogan
(Kabupaten Wonosobo), dan Desa Rejosari (Kabupaten
Batang).
Instalasi pembuangan uap panas bumi. Foto: Priatna.
Dalam hal ini, pihak Geo Dipa Unit Dieng sangat terbuka
untuk berbagai kunjungan wisata minat khusus atau
Menurut Calibugan, dkk. (2006), unsur silika yang terdiri menerima siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan
dari batuan kuarsa dan kristobalit, menjadi masalah serius kerja praktek atau sedang menyelesaikan tugas akhir.
dalam pengoperasian pembangkit listrik bertenaga panas Umumnya mendapat respons yang positif dari pihak Geo
bumi di Dieng. Untuk menanganinya, harus mempelajari Dipa.
interaksi antara fluida dengan bebatuan reservoir. Dari
situ, katanya, dapat ditentukan apakah silika itu terjadi Selain itu, panas bumi di Dataran Tinggi Dieng juga
karena proses interaksi di bawah permukan lapangan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
panas bumi atau proses lainnya. Untuk menjawabnya,
Calibugan dan kawan-kawan mendeduksinya dari analisis
mineralogi alterasi panas bumi Dieng. Sumur eksplorasi PT Geo Dipa Energi, Dieng. Foto: Ronald Agusta.
Hasilnya, berdasarkan temuan pada sumur pemboran
Dieng No. 4, Calibugan, dkk mengindikasikan bahwa atau meledak. Pertanyaan tersebut yang menggiring penghasil listrik di Indonesia, mengingat begitu besar
alterasi panas bumi di lapangan panas bumi Dieng Geo Dipa bekerja sama dengan Pokdarwis mengadakan potensi yang dikandung dataran tinggi itu. Namun,
dicirikan dengan adanya kalsit, adularia, pirit, epidot, pelatihan pemandu wisata, agar keterangan seputar bumi tentu saja dengan mengatasi terlebih dahulu masalah-
silika, lempung, sulfat (gipsum, anhidrit), dan zeolit. Dieng menjadi jelas. masalah dasar yang bisa menghambat produksi listriknya,
Berdasarkan pengumpulan mineral alterasinya, mereka terutama masalah kandungan silika. Dan yang lebih
menyimpulkan bahwa fluida alterasinya bisa jadi pH-nya Pertanyaan para wisatawan di atas sangat beralasan,
penting, membangkitkan kesadaran dan menerbitkan
netral. mengingat pernah adanya pipa panas bumi yang
kesepahaman di antara semua pihak yang berkepentingan
meledak. Pada Juli 2007, pipa brain water yang
Adapun menurut kajian Tohoku Electric Power Co., terhadap sumber daya listrik terbarukan tersebut.
berfungsi mengalirkan air ke unit Dieng 9 dan 10 untuk
Inc (2006), untuk mengoptimalkan kinerja pembangkit pendinginan pembangkit. Akibat ledakan tersebut Penulis, Kepala Subbagian Evaluasi dan Laporan, Sekretariat
karena adanya unsur silika yang menghambat kinerja puluhan puluhan petani kentang yang berada di sekitar Badan Geologi.
turbin pembangkit listrik, maka pembangkit listrik lokasi melepuh, akibat tersiram air mendidih dari pipa
bertenaga panas bumi Dieng diharuskan menginjeksikan Silika yang mengendap dalam pipa. Foto: Priatna.

36 GEOMAGZ | JUNI 2015 37


Salah satu kendala dalam pasokan sumber listrik struktur berarah sama, yaitu timur laut barat daya.
adalah status pengelolaan listrik khususnya energi baru
Secara umum pola batimetri di selat-selat Bali sampai
terbarukan yang masih belum ditetapkan sebagai sebagai
Nusa Tenggara mengikuti bentuk alur selat, morfologi
sebuah komoditas. Beberapa prakarsa telah diajukan.
dasar laut yang relatif curam, terutama di bagian sisi kiri
Salah satunya menetapkan bahwa pembangkit listrik yang
dan kanan selat yang dekat garis pantai. Daerah-daerah
menggunakan sumber daya alam terbarukan seyogyanya
tersebut umumnya berpola kontur yang sangat rapat,
diperlakukan sebagai listrik infrastruktur dasar bagi
sejajar garis pantai dan semakin dalam ke bagian tengah
masyarakat di wilayah terpencil, sedangkan pembangkit
selat membentuk morfologi lembah yang curam. Pola
listrik yang dibangun di pulau-pulau dan kota-kota
kontur ini dipengaruhi oleh adanya cekungan-cekungan
besar yang telah mapan dan berkualitas berbahan-bakar
dasar laut di bagian tengah selat. Hal ini ditunjukkan
tertentu, sebaiknya ditetapkan sebagai komoditas.
dengan pola kontur melingkar tertutup sehingga
Arus laut sebagai salah satu sumber energi terbarukan membentuk morfologi lembah.
kiranya patut dipertimbangkan. Sebagai sumber Morfologi terjal di kedua sisi selat dengan lereng yang
pembangkit energi, arus listrik dapat berperan tererosi disebabkan oleh pergerakan secara periodik
terutama untuk daerah terpencil yang umumnya rasio arus pasang surut dan arus global (Arlindo) yang sangat
elektrifikasinya masih dibawah 60% seperti di Nusa kuat melalui selat-selat tersebut. Sedangkan morfologi
Tenggara. lembah memanjang selat menunjukkan bahwa tatanan
Geologi Kepulauan Sunda Kecil geologi bawah dasar laut sangat berkaitan dengan
periode aktivitas tektonik yang berkembang di daerah
Langkah yang dilakukan pemerintah untuk tersebut. Secara umum morfologi dasar laut di selat-
mengantisipasi kelangkaan/krisis energi adalah dengan selat Bali sampai Nusa Tenggara sangat dipengaruhi
melakukan diversifikasi energi, yaitu penganekaragaman aktivitas tektonik dan diduga merupakan alur cepat bagi
penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi aliran massa air laut dari Laut Flores menuju Laut Sawu,
baru maupun terbarukan. Sementara, salah satu sumber terutama arus laut permukaan.
energi yang cukup potensial untuk wilayah pesisir, daerah
terpencil, dan pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau Hasil Pemetaan dan Kajian
jaringan listrik nasional adalah sumber energi kelautan. Perkembangan teknologi pemanfaatan energi kelautan
Wilayah laut Indonesia yang melingkupi 2/3 wilayah di dunia saat ini sangat pesat. Hal ini antara lain
Indonesia dengan garis pantai sepanjang 80,791 km, dipicu oleh meningkatnya tuntutan akan kebutuhan
secara kualitatif menyimpan potensi sumber energi energi listrik masyarakat kawasan pesisir dan semakin
terbarukan yang cukup prospektif terutama energi kinetik maraknya isu pemanasan global yang mendorong
dari arus laut. Karena Indonesia merupakan negara pembatasan penggunaan bahan bakar hidrokarbon untuk
kepulauan memiliki banyak pulau dan selat sehingga arus pembangkit listrik. Di Indonesia, kajian, pengembangan
laut akibat interaksi bumi-bulan-matahari mengalami dan pemetaan potensi energi laut telah dilakukan oleh
percepatan saat melewati selat-selat tersebut. Salah berbagai lembaga (litbang) dan swasta nasional sejak
satu daerah yag berpotensi arus laut sebagai sumber tahun 2000-an, namun masih secara parsial. Diperlukan
Kekuatan gelombang laut. Foto: Ai Yuningsih. suatu langkah sinergi untuk membuktikan bahwa energi
energi adalah selat-selat di Kepulauan Sunda Kecil yang
memanjang dari Bali sampai ke Timor merupakan laut dapat diandalkan dalam mendukung ketahanan

Energi Arus Laut


perlintasan arus terpenting di bagian selatan Arus Lintas energi nasional.
Indonesia (Arlindo). Salah satu kelebihan karakter fisik arus pasang surut
Secara geologi pulau-pulau tersebut memiliki perbedaan adalah dapat terukur pada setiap lapisan kolom air,
proses pembentukan yang signifikan. Bagian utara sehingga memberikan peluang lebih optimal dalam
pemanfaatannya. Selain itu, turbin arus laut juga tidak

Selat Bali dan Nusa Tenggara


yaitu Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores dan Wetar
terbentuk secara vulkanik; sedangkan pulau-pulau memerlukan perancangan untuk kondisi atmosfer yang
ekstrem seperti turbin angin, karena keadaan di bawah
di bagian selatan termasuk Sumba, Timor dan Babar,
air relatif konstan, sehingga dapat diprediksi secara
terbentuk secara nonvulkanik, yaitu akibat pengangkatan
tepat karena kejadiannya merupakan fenomena alam
tumbukan Lempeng Benua Australia terhadap Lempeng
Oleh: Ai Yuningsih yang terjadi secara berkala. Sementara, kapasitas daya
Busur Banda. Selat-selat ini merupakan perlintasan
yang dihasilkan dapat dihitung dengan pendekatan
arus terpenting di bagian selatan Arus Lintas Indonesia
Kondisi kelistrikan di Indonesia saat ini masih belum merata. Rasio Elektrifikasi matematis. Ada pun teknologi ekstraksi energi arus laut
(Arlindo). Di selat-selat ini terjadi arus berkecepatan
dapat dilakukan dengan mengadaptasi prinsip teknologi
sampai tahun 2013 dilaporkan mencapai sekitar 60-80%, tetapi di kawasan Indonesia relatif kuat, bukan saja akibat Arlindo tetapi juga
ekstraksi energi dari angin, yaitu dengan mengubah
bagian timur belum mencapai 45%. Tingkat penggunaan listrik bagi masyarakat, pengaruh bentuk geometrik dan pasang surut musiman
energi kinetik dari arus laut menjadi energi rotasi yang
lazim dinyatakan dalam konsumsi listrik per kapita, juga tercatat masih belum (Gordon, 1995; Gordon et al. 1996; Susanto et al. 2000).
menghasilkan energi listrik.
Proses geologi tektonik dari Lempeng Benua Australia
memadai. yang bergerak ke arah barat laut relatif terhadap Lempeng Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
Benua Eurasia juga tampak dari morfologi dan bentuk (P3GL) sebagai lembaga yang berkaitan dengan
selat selat kecil di kawasan ini umumnya mengikuti pola kelautan tidak terlepas dari upaya pengkajian potensi

38 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 39


Turbin Pelton
dengan unit pembangkit Listrik
Terbangkit
Air Tawar Pelampung
Terhasilkan Untuk memompa
lembang
di antara
Pembangkit Desalinasi gelombang
Saluran Pembuangan
Pompa Gelombang Pompa
Gerak naik
Ratusan jaringan di
dasar laut turun untuk
membangkitkan
Pompa tekanan ke atas
Gelombang pipa

Landasan
Terpancang di
dasar laut agar
bisa bergerak
bebas.
Air Laut Bertekanan
Tekanan yang dihasilkan pompa mendorong air
laut ke instalasi
Peta lokasi penelitian.
Sumber: Ai Yuningsih
Skema pembangkit listrik energi arus laut. Ilustrasi: Ayi Sacadipura.

energi laut. Antara 2008-2012 misalnya, P3GL Berdasarkan hasil pemetaan potensi energi arus laut ini, penelitian arus laut serta estimasi daya listrik yang telah disesuaikan dengan kondisi negara asal pembuatnya,
melakukan penelitian potensi energi arus laut di selat- diketahui bahwa selat-selat perairan di Bali hingga Nusa dilaksanakan oleh PPPGL di perairan Bali dan Nusa yang karakteristik arus-laut dan pasang-surutnya sangat
selat perairan Bali sampai Nusa Tenggara. Penelitian Tenggara merupakan daerah yang mempunyai kecepatan Tenggara hingga 2012, sebagaimana pada tabel. berbeda dengan karakteristik arus laut dan pasang
ini meliputi pemetaan karakteristik dan potensi arus arus yang relatif kuat. Selat-selat yang telah dipetakan surut di Indonesia. Oleh karena itu, dalam upaya
Tabel di bawah mengungkapkan bahwa selat-selat di
dengan mempertimbangkan kondisi hidrooseanografi, adalah Selat Toyapakeh tahun 2008, Selat Larantuka memanfaatkan energi arus laut yang lebih maksimal di
Bali hingga Nusa Tenggara ternyata cukup potensial
kondisi geomorfologi, dan karakteristik pesisir yang (2009), Selat Pantar (2010), Selat Molo (2011) dan Selat Indonesia perlu dilakukan pengembangan perancangan
untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik. Sebab, secara
memenuhi syarat untuk penempatan turbin pembangkit Boleng (2012). prototipe turbin pembangkit yang cocok dengan
teknis kecepatannya cukup untuk menggerakkan turbin
listrik tenaga arus. Penelitian ini dilakukan untuk karakteristik arus di Indonesia.
Dari hasil kajian diketahui bahwa besar kecilnya pembangkit skala kecil hingga skala menengah dan
mengetahui morfologi, substrat dasar laut dan sifat-sifat Penulis bekerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
kecepatan arus di perairan selat sangat dipengaruhi dapat menghasilkan listrik yang cukup optimal. Jika
hidrooseanografi sehingga dapat diketahui nilai energi Kelautan.
oleh beberapa faktor, di antaranya morfologi dasar laut, dikorelasikan dengan wilayah perairan lain di wilayah
kinetik arus laut yang dapat dikonversikan ke dalam
posisi perairan, lebar perairan, dan kondisi pasang surut perairan Indonesia, maka banyak lokasi perairan selat
energi listrik dan referensi lokasi yang memenuhi syarat
(tunggang air dan tipe pasang surut). Sementara sumber yang mempunyai karakteristik arus seperti di selat-selat di
yang dibutuhkan bagi sebuah PLTAL (Pembangkit Listrik
energi arus pasang surut sangat bergantung kondisi
Tenaga Arus Laut).
perairan atau pola sirkulasi air yang laminer dengan
Pemilihan lokasi potensi ditetapkan melalui berbagai durasi yang cukup. Dengan demikian, tidak semua Tabel Karakteristik Arus Laut di Perairan Bali dan Nusa Tenggara
pertimbangan mengenai fenomena massa air laut, dasar perairan memiliki potensi sumber energi, walaupun No. Lokasi Survei Tahun Kecepatan Arus Potensi Energi Listrik
perairan, dan kondisi wilayah. Penelitian diawali dengan memiliki aliran arus tetap. Karakter lain dari sumber
studi data sekunder untuk memahami kondisi daerah energi arus laut bersifat insitu, yaitu sumber dayanya 1 Selat Toyopakeh 2008 0,5 3.2 m/detik 200 400 kW
penelitian sebagai acuan dalam kegiatan survei lapangan. tidak dapat dipindahkan.
Data sekunder meliputi data batimetri regional, geologi 2 Selat Larantuka 2009 1,5 3,4 m/detik 200 450 kW
Kecepatan arus pasang surut di perairan pantai-
regional, arus regional dan data prediksi pasang surut dari 3 Selat Pantar 2010 1,5 3,1 m/detik 50 250 kW
pantai Indonesia umumnya sekitar <1,5 m/detik,
stasiun terdekat dengan lokasi penelitian.
tapi berdasarkan pola distribusi kecepatan arus hasil
4 Selat Molo 2011 1,7 3,5 m/detik 100 440 kW
Kegiatan utama yang dilakukan dalam penelitian ini pengukuran dengan menggunakan ADCP dari beberapa
meliputi penentuan posisi dan penggunaan sistem selat yang sudah dipetakan di daerah penelitian (Bali 5 Selat Boleng 2012 0,5 3,0 m/detik 82 - 227 kW
referensi, pengukuran kedalaman, pengukuran arus Nusa Tenggara) menunjukkan hasil yang berbeda.
dengan metoda transek dan stasioner, pengambilan Kecepatan signifikannya bisa mencapai 2,5 3,5 m/
percontoh dan analisis sedimen, pengamatan pasut, detik dengan durasi 10 12 jam per hari pada kondisi
pengukuran detail situasi dan karakteristik pantai. Hasil pasang purnama dan 3-8 jam sehari pada kondisi pasang
Bali Nusa Tenggara.
survei lapangan dilanjutkan ke tahap pengolahan data perhari sesuai pola pasang surut di lokasi potensi. Lokasi
sehingga didapatkan informasi berupa konversi energi potensi umumnya pada kedalaman sekitar 15 50 meter Namun, pemanfaatan energi arus laut sebagai pembangkit
arus menjadi energi listrik serta data geomorfologi, yang dengan jarak ke daratan terdekat dengan pemukiman listrik di Indonesia menghadapi beberapa kendala,
kemudian akan dijadikan acuan dalam menentukan penduduk bervariasi antara 100 500 meter. Kecepatan terutama disebabkan oleh kapasitas nasional terhadap
lokasi sumber energi arus laut dan kelayakan daerah arus terkuat pada setiap lokasi potensi teridentifikasi penguasaan teknologi energi laut masih terbatas. Di sisi
pemasangan turbin arus laut. pada bagian paling sempit dari selat. Hasil dari kegiatan lain, turbin arus laut yang tersedia di pasaran sejauh ini

40 GEOMAGZ | JUNI 2015 41


Hasil penelitian yang dilakukan Puslitbang Geologi bersumber dari gas charged sediment atau sedimen
Kelautan, Balitbang ESDM, Kementerian Energi dan pembawa gas metana biogenik, kecuali di beberapa

Gas Biogenik
Sumber Daya Mineral (PPPGL, KESDM, disingkat: tempat dekat sumur-sumur migas yang bercampur
PPPGL) sejak 1990-an, telah menemukan sumber-sumber dengan gas propan dan sebagian kecil gas butan yang
gas biogenik yang cukup signifikan yang terperangkap diduga telah bercampur dengan gas metana petrogenik
pada lapisan sedimen laut dangkal berumur Holosen yang berasal dari bocoran sumur migas. Penelitian yang
(<10.000 tahun yang lalu). Sumber gas ini adalah telah dilakukan sejauh ini memberikan gambaran peluang

Sebagai Energi Migas lapisan endapan yang mengandung fragmen organik


berlimpah. Hasil analisis laboratorium menggunakan Gas
Chromatograph (GC) menunjukkan bahwa kandungan
ke depan tentang pemanfaatan lebih lanjut dari gas
metana (gas biogenik) ini selain pemanfaatan tradisional
oleh masyarakat yang dijumpai di beberapa pesisir

Nonkonvensional gas biogenik ini adalah lebih dari 95% gas metana, sekitar
2% gas CO2 dan Nitrogen (N).
sekarang ini.

Gas Metana Biogenik


Pada beberapa sampel sedimen, ditemukan pula gas H2S
Oleh: Subaktian Lubis tetapi dalam jumlah yang relatif kecil sekali (< 0,1%).
Di Selat Madura banyak dijumpai rembesan gas biogenik
berupa gelembung-gelembung yang keluar dari dasar
Demikian pula, secara fisik gas biogenik yang ditemukan
Munculnya beberapa semburan gas liar di persawahan penduduk, lebih tepat disebut pada sumur-sumur penduduk di kawasan pesisir ataupun
laut, tetapi tidak memberikan dampak yang berarti bagi
sebagai rembesan gas rawa, seperti di Pamekasan, Porong, Indramayu, Banyuasin, kehidupan biota pantai ataupun pada kolom air laut.
dari lubang bor dangkal memiliki tekanan gas yang relatif
Beberapa kejadian semburan gas biogenik di Indonesia
Banjarnegara, Sragen, dan Mojokerto, sebenarnya merupakan fenomena geologi rendah (2-3 kg/m2) dan merupakan aliran gas rembesan
yang telah dirilis oleh beberapa media, antara lain
yang umum. Gas yang muncul lazimnya merupakan gas metana (CH4) yang merembes melalui pori-pori atau rekahan tanah.
sekitar Sumur Barambai, Marabahan, Banjarmasin,
dari kantong-kantong gas biogenik yang terbentuk pada bekas rawa-rawa atau Hampir seluruh semburan gas ini mengandung gas Kalimantan Selatan (2006), di Desa Kembung Luar,
sungai purba. metana, sehingga diduga sebagian besar semburan diduga Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau (2008),
di Desa Karanglewas, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten
Banyumas (2009), Gampong Simpang Peut, Kecamatan
Rantau Seulamat, Langsa, Kabupaten Aceh Timur
(2010), Dusun Batu Lengkong, Desa Gugul, Kecamatan
Tlanakan, Pamekasan, Madura (2012), Desa Lubang
Kidul, Kecamatan Butuh, Purworejo. Jawa Tengah (2013),
Desa Sidolaju, Widodaren, Ngawi, Jawa Timur (2014),
dan Desa Bongas Wetan, Kabupaten Majalengka, Jawa
Barat (2015).
Gas biogenik adalah gas metana (CH4) yang sangat
umum ditemukan di permukaan bumi. Menurut Schoell,
1988, gas ini dapat terbentuk dari tiga proses utama.
Pertama, fermentasi bakteri anaerobik pada sampah,
kotoran ternak atau sejenisnya. Gas yang dihasilkan
proses ini disebut biogas metana atau gas biomasa. Kedua,
fermentasi bakteri asetat pada lapisan sedimen yang
kaya zat organik (gas charged sediment) secara kimiawi:
CH3COOH CH4 + CO2. Ketiga, proses reduksi CO2 oleh
bakteri dari batuan volkanik atau magmatik alami secara
kimiawi: CO2 + 2 H2O CH4.
Selain itu, gas metana juga dapat berasal dari proses
spontan pada lapisan batubara yang disebut Coal Bed
Methane (CBM) yang dikenal sebagai metana B, atau
rembesan dari lapisan hidrokarbon pada perangkap migas
yang over mature yang dikenal dengan nama Gas Metana
Petrogenik/Termogenik. Untuk membedakan asal gas
metana tersebut, sebagaimana menurut Claypool dan
Kaplan, 1974, dapat dikenali dari hasil analisis parameter
metana 13C atau D.
Menurut Rice, 1993, gas metana merupakan gas
hidrokarbon yang mudah terbakar, memiliki rantai
karbon terpendek (C1) sehingga merupakan gas yang
Warga melihat semburan api dari sumur di persawahan Dusun paling ringan, yaitu sekitar 0,7 lebih ringan dari udara.
Sidorejo, Sidolaju, Widodaren, Ngawi, Jatim. Api dan semburan Jika gas ini tersebar di udara, maka akan langsung
gas tersebut muncul setelah sejumlah pekerja melakukan menguap naik ke atmosfir. Namun demikian, jika
pengeboran sumur untuk irigasi sedalam sekitar 100 meter di
areal persawahan. Sumber: Antara Foto/Siswowidodo

42 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 43


Gambut

Rawa
Rawa terisi oleh tanaman rawa Endapan Sungai
Lapisan Tanaman selama pengendapannya. Gas rawa
A ini terus berkembang dan terbentuk Endapan sungai berbentuk lensa-
ketika terkubur. C lensa terjebak di antara endapan
lempung banjir tepian sungai.

Gas
terperangkap
Gambut Endapan rawa tertutup oleh lapisan
Membentuk gambut dan juga tanah kedap di bagian atasnya
lapisan-lapisan kedap yang menutup
D sehingga ada endapan-endapan
pasir sungai yang juga terjebak di
B di atasnya. Endapan rawa ini terus-
bawahnya. Endapan ini dapat terisi
menerus menghasilkan gas rawa.
gas dan bila akhirnya terkubur terus
akan mengandung gas bertekanan
tinggi.
Endapan Sungai
Proses terjebaknya gas metana. Sumber: rovicky.wordpress.com. Proses terjebaknya gas metana. Sumber: rovicky.wordpress.com.
C

digunakan sebagai sumber energi termasuk jenis rembesan reservoir migas. Biasanya gas biogenik yang gas metana (CH4). Penelitian Andreassen, dkk tahun memperlihatkan indikasi gas biogenik yang cukup
bahan bakar yang ramah lingkungan, karena hasil bercampurGasdengan gas petrogenik maka rembesan gas 1995 menyebutkan indikasi kandungan gas hidrat menjanjikan. Pemetaan geologi kelautan sistematik
pembakarannya mengeluarkan karbon dioksida (CO2) mempunyai terperangkap
tekanan yang relatif tinggi dan rembesan gas pada rekaman seismik refleksi, yaitu dicirikan oleh di wilayah perairan Laut Jawa dan Selat Madura yang
dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan jenis bahan disertai dengan keluarnya lumpur dari lapisan formasi adanya Bottom Simulating Reflector (BSR) yang diduga dilakukan oleh PPPGL tahun 2004 menggunakan seismik
bakar
D hidrokarbon lainnya. yang berumur lebih tua (PraKuarter). merupakan sedimen pembawa gas dalam kondisi resolusi tinggi memperlihatkan indikasi potensi sumber
terkonsolidasi. gas biogenik yang terperangkap pada sedimen Holosen.
Kemunculan gas biogenik ke permukaan sering dijumpai Gambar pada halaman xx memperlihatkan Hasil pemboran laut dangkal pada kedalaman sekitar 20
di rawa atau sawah, sehingga disebut gas sawah atau gas pengelompokan mekanisme pembentukan metana Penelitian Gas Biogenik m dari dasar laut di kawasan itu juga ditemukan adanya
rawa. Gas ini umumnya tidak berbau, mudah terbakar, yang berkaitan dengan tingkat kematangannya. Gas biogenik yang terdapat di bumi ini hampir mencapai sedimen berwarna gelap yang diduga sebagai sumber gas
bertekanan rendah, dan muncul sebagai rembesan gas Menurut Schoel, 1988, jika pada analisis kandungan gas 20% dari seluruh sumber gas alam, tetapi keterdapatannya yang kaya akan bahan organik (organic matter). Lapisan
pada zona yang cukup luas, biasanya di sekitar zona sesar hidrokarbon ini dijumpai kandungan C3 (propan) atau C4 menyebar pada kantong-kantong gas kecil dengan pembawa gas di laut Jawa dan Selat Madura umumnya
atau rekahan geologi. Akumulasi gas di bawah permukaan (butan) maka kemungkinan gas metana telah tercampur berbagai ukuran dan pada kedalaman yang bervariasi. ditemukan pada kedalaman antara 20-50 m di bawah
terperangkap pada kantong-kantong gas sehingga dengan gas-gas yang lebih matang (over mature) dari Pemanfaatan pada skala yang lebih besar, dilakukan dasar laut.
akumulasinya tidak melampar luas seperti pada cekungan rembesan sistem petroleum. Fase akhir dari rembesan dengan cara interkoneksi beberapa sumur bor dangkal
gas bumi pada umumnya. gas biogenik biasanya membawa konsekuensi lain, yaitu Analisis contoh sedimen pada kedalaman 19 meter di
yang dialirkan pada tabung penampung yang dilengkapi
kemungkinan terjadinya penurunan tanah (subsidensi) bawah dasar laut ini menemukan methanobacterial jenis
Selain itu, saat ini, banyak dijumpai kejadian rembesan/ valve (kran). Untuk memperoleh tekanan sekitar 80 kg/m2
dalam skala kecil, seperti terjadi di beberapa wilayah M. Uliginosum, dikenal sebagai bakteri pembentuk gas
semburan gas biogenik yang terjadi di sekitar sumur- diperlukan paling sedikit tiga puluh lubang bor. Dengan
pesisir di utara Jawa. metana, yang berlimpah dengan rata-rata total 2.000
sumur pemboran migas. Oleh sebab itu, muncul dugaan demikian, maka gas biogenik ini dapat dialirkan tanpa
cell/gram. Komposisi gas beberapa pemboran dangkal
bahwa tidak sempurnanya sistem casing lubang bor Pada kenyataannya, keberadaan kantong-kantong gas pompa sejauh 1.000 meter dari sumbernya.
ini juga menunjukkan kandungan gas metana sebesar
mengakibatkan bocornya tekanan fluida yang selanjutnya biogenik ini juga pernah membawa musibah pada Di Indonesia gas biogenik ini sudah mulai dimanfaatkan 2.976,6 ppm. Indikator jenis koefisien metana 13C
memicu gas biogenik ini naik ke permukaan. Dugaan pemboran migas lepas pantai. Pada tahun 1991, rig secara sederhana sebagai bahan bakar langsung untuk memperlihatkan kisaran 84 hingga 66. Mengacu
lain menyebutkan, bahwa struktur tanah permukaan di pemboran perusahaan minyak Korea Kodeco di Selat rumah tangga dan penerangan jalan. Di Desa Mayasari, pada klasifikasi Claypool and Kaplan (1974), kisaran
sekitar lubang bor biasanya merupakan daerah yang lebih Madura hampir tenggelam karena salah satu kaki Jack Pamekasan, Madura, gas biogenik telah digunakan untuk koefisien itu menunjukkan bahwa gas yang terkandung
lemah akibat getaran eksplorasi atau kegiatan seismik Up Rig terperosok dan ambles saat menyentuh dasar laut kompor pengering makanan dan penerangan (flare) pada lapisan sedimen ini termasuk gas biogenik, jadi
sebelumnya, sehingga gas biogenik ini terpicu menerobos yang mengandung gas biogenik. Akhirnya, salah satu kaki jalan desa. Demikian halnya di Ngrampal, Sragen, juga bukan gas petrogenik/termogenik yang berasal dari
dan merembes ke permukaan melalui rekahan-rekahan rig tersebut terpaksa dipotong agar rig tidak bertambah telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar rumah tangga. rembesan perangkap hidrokarbon.
atau zona lemah (termasuk sesar ?). miring dan tenggelam. Beberapa tempat lainnya yang dilaporkan mempunyai
Pemetaan secara horizontal menunjukkan bahwa hampir
semburan gas dangkal adalah di Desa Mindi Porong, Desa
Untuk memastikan suatu rembesan gas biogenik ini Jenis gas methan lainnya yang ditemukan di dasar seluruh kawasan perairan pantai dan laut dangkal
Dukuh Jeruk (Indramayu), Muarakakap (Kalimantan
murni sebagai gejala geologi atau bercampur dengan laut dalam adalah metana hidrat (hydrate methane). terutama di muara sungai-sungai purba kala Holosen
Barat), serta beberapa daerah lainnya, namun belum
gas dari aktivitas pemboran migas, biasanya dilakukan Gas hidrat termasuk gas bumi non konvensional yang ditemukan indikasi sedimen mengandung gas (gas
dilakukan eksplorasi rinci tentang potensi cadangan
uji analisa isotop karbon. Jika indikator kandungan terbentuk pada temperatur rendah (beku) dan tekanan charged sediment) yang diduga merupakan akumulasi
terbuktinya.
gas metana biogenik ini antara -90<13C<-45 maka tinggi, lazimnya terbentuk di laut dalam (kedalaman gas biogenik yang berasal dari maturasi tumbuhan
termasuk sebagai gas rawa murni, tetapi jika 13C>-45 lebih dari 3000 m). Gas ini umumnya ditemukan dalam Hasil penelitian gas biogenik di laut dangkal yang rawa purba yang tertimbun sedimen lempungan Resen
maka termasuk gas metana petrogenik yang berasal dari bentuk kristal padatan (burning ice) yang berkomposisi dilakukan oleh PPPGL di sepanjang pantai utara Jawa yang bersifat plastis. Gas biogenik yang ditemukan ini

44 GEOMAGZ | JUNI 2015 45


Instalasi dan pemipaan gas biogenik menggunakan sistem katup bertekanan rendah pada salah satu lubang semburan gas dan lumpur di
Desa Mindi, Kec. Porong, Sidoarjo, tahun 2009. Foto: I Nyoman Astawa.

langsung ditanggung oleh pemerintah Cina. Hal lain yang akan muncul sebagai dampak multiefek
dari pemanfaatan gas biogenik ini adalah perubahan
Di Indonesia sendiri, pemanfaatannya hanya sebatas
pandangan masyarakat. Gas biogenik yang asalnya
rumah tangga. Di Desa Kedundung (Banjarnegara,
dianggap gas beracun dan berbahaya, akan berubah
Jawa Tengah), gas biogenik ini sudah lama dikenal
menjadi salah satu sumber energi baru yang murah
Contoh konfigurasi sumur untuk mengumpulkan gas rawa, maupun gas sampah. Sumber: rovicky.wordpress.com. masyarakat, tetapi pemanfaatannya masih terbatas karena
dan ramah lingkungan, sehingga lambat laun akan
keterbatasan pengetahuan masyarakat. Umumnya,
menghilangkan ketergantungan pasokan gas elpiji (LPG)
masyarakat memanfaatkan gas biogenik ini pada kompor
bagi masyarakat di kawasan pesisir yang terpencil.
gas rumah tangga secara sederhana. Di Desa Mundak
Jaya, Kec. Cikedung (Indramayu, Jawa Barat), gas Selanjutnya, sebagai second opinion, dan intisari dari
biogenik juga dimanfaatkan masyarakat pesisir untuk uraian tentang penelitian, pemanfaatan, dan prospek
umumnya mengandung lebih dari 20% gas metana (CH4) energi baru alternatif masih belum sampai pada tahap kepentingan rumah tangga. tata kelola sumber daya gas biogenik ini, maka dapat
yang dikenal sebagai salah satu sumber energi alternatif dikemukakan hal-hal sebagai berikut. Pertama, cadangan
komersialisasi. Walaupun gas biogenik termasuk salah Secara khusus PPPGL telah memberikan penyuluhan
yang ramah lingkungan, tetapi sayangnya belum termasuk gas biogenik di perairan dangkal merupakan sumber daya
satu sumber energi alternatif yang sangat murah, bersih penggunaan gas biogenik setempat secara efisien dan
kategori sumber migas non konvensional. energi alternatif yang cukup prospektif dan potensial
lingkungan dan mudah dikelola sehingga cocok untuk aman. Selain itu, juga telah disosialisasikan penggunaan bagi masyarakat pesisir terutama jika terjadi penyesuaian
dikembangkan bagi masyarakat di kawasan terpencil, kompor gas sederhana (kompor gas elpiji biasa) dengan
Kemudian, hasil penelitian potensi gas biogenik yang harga BBM di dalam negeri telah mencapai harga
berasal dari rawa gambut purba di Muara Kakap, tetapi pemanfaatannya masih dalam skala rumah tangga. cara memodifikasi sistem spuyer pembakaran yang dan yang rasional. Saat ini, gas metana biogenik ini dapat
Kalimantan Barat sejak tahun 2005 memperlihatkan Hasil pemetaan PPPGL sejak tahun 1990-an, disesuaikan dengan tekanan gasnya. Dengan demikian, dimanfaatakan sebagai bahan bakar untuk generator
adanya indikasi gas biogenik yang cukup berlimpah. memperlihatkan bahwa sepanjang kawasan perairan api pembakaran akan lebih sempurna dan menghasilkan listrik skala mikro, kebutuhan energi industri kecil, atau
Diduga, gas biogenik ini terakumulasi pada kedalaman pantai utara Jawa, pantai selatan Kalimantan, pantai api berwarna biru. secara langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas
antara 40-60 m di bawah permukaan dengan tekanan timur Kalimantan, dan pantai timur Sumatra merupakan Diproduksinya generator listrik skala kecil oleh Cina rumah tangga.
sekitar 2 Bar. Berdasarkan hitungan potensi volum gas kawasan yang potensial sebagai sumber gas biogenik, dan Australia yang khusus berbahan bakar metana, telah
biogenik ini mempunyai debit sekitar 5 m3 per 6 jam Kedua, munculnya beberapa konsepsi tentang upaya
karena memiliki sejarah geologi pembentukan sedimen membuka peluang untuk memanfaatkan gas biogenik pemerataan energi melalui bantuan infrastruktur
sehingga dapat ditampung menggunakan sistem katup sungai dan rawa purba yang mirip dengan terbentuknya untuk dikonversikan menjadi energi listrik. Diperkirakan
sederhana. Dengan demikian, gas biogenik ini dapat pemanfaatan gas biogenik secara nasional, cukup
gas biogenik di muara Sungai Hangzhou dan Yangtze. dari satu lubang bor gas biogenik dengan tekanan 3 kg/m2 logis jika dijadikan tumpuan dalam pembangunan
secara langsung digunakan sebagai bahan bakar generator dan kandungan >95% metana, akan menghasilkan listrik
mini yang menghasilkan listrik. Uji coba terhadap sumur Di Cina, sebagaimana laporan Qilun (1995), gas biogenik ekonomi masyarakat kawasan pesisir. Namun, sayang,
antara 0,5 3,0 KWh, cukup untuk konsumsi 2-3 rumah komoditi gas biogenik ini belum dicantumkan dalam
gas biogenik di Desa Sepuk Laut, Muara Kakap, pada ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir sebagai
tangga di kawasan pedesaan. Permen ESDM No. 05 Tahun 2012 tentang Tata Cara
tahun 2005 telah berhasil dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar rumah tangga dan industri kecil, terutama
energi listrik yang dibangkitkan oleh generator gas di muara Sungai Yangtze. Umumnya, dari satu sumur Walaupun sampai saat ini hanya dimanfaatkan masih Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan
metana 500 VA. gas di kawasan ini dapat dieksploitasi 5.000 m3 gas per secara setempat (insitu), tidak menutup kemungkinan Gas Bumi Nonkonvensional, sehingga belum memiliki
hari dengan tekanan maksimum 6,1 kg/cm2. Namun gas biogenik dapat dikemas pada tabung bertekanan agar kepastian cantolan hukum untuk pemanfaatannya secara
Prospek Pemanfaatan Gas Biogenik demikian, perkiraan harga (unit cost) skala komersialnya mudah ditransportasi. Dengan demikian, jika potensinya komersial.
Pemanfaatan sumber daya gas biogenik di perairan masih belum bisa dihitung, karena infrastruktur cukup signifikan maka dapat diusahakan secara lebih Penulis adalah dosen luar biasa Fakultas Ilmu dan Teknologi
dangkal dan kawasan pesisir sebagai salah satu sumber pemboran dan pipanisasi gas ini ke rumah-rumah secara ekonomis pada masa yang akan datang. Kebumian ITB.

46 GEOMAGZ | JUNI 2015 47


PROFIL

Subroto
Dedikasi untuk Energi
Hidupnya didedikasikan untuk pemertahanan energi Indonesia. Meski berlatar
belakang pendidikan militer dan ekonomi, hingga usianya sekarang yang sudah
menginjak sembilan dasawarsa lebih, mantan Menteri Pertambangan dan Energi
Subroto tetap menaruh perhatian lebih terhadap perkembangan energi di tanah air.

Antara tahun 1978 1988, sebagian besar masyarakat Pertambangan dan Energi (1978 - 1988), Presiden
di tanah air pasti biasa melihat dan menyimak Konferensi OPEC (1984 - 1985), Sekjen OPEC (1988 -
penampilannya pada layar kaca Televisi Republik 1994), dan Rektor Universitas Pancasila (1995 - 2004).
Indonesia (TVRI). Pada saat itu, ia Subroto akan
Sedemikian panjang terbentang riwayat hidupnya
menyampaikan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak
yang terarah kepada perekonomian Indonesia, lebih
(BBM). Dengan penampilannya yang khas, setelan jas
khususnya kepada ketersediaan sumber daya energi,
hitam dan dasi kupu-kupu, setelah acara Dunia Dalam
sehingga jejak kehidupannya menarik untuk ditelusuri.
Berita, ia akan tampil di layar TVRI mengumumkan
Beberapa waktu lalu, Geomagz menemuinya di daerah
kenaikan berbagai jenis BBM.
Serpong, Banten, dalam sebuah perhelatan yang berkaitan
Banyak orang yang mengenangnya. Misalnya, Fathor dengan pendidikan, bidang yang juga menjadi titik
Rahman, M.Sc, (dalam Pendekar Diplomasi OPEC), pusat perhatiannya. Berikut ini adalah hasil penelusuran
Abu Rizal Bakrie (dalam Suara dengan Vibrasi Khas pustaka ditambah dengan wawancara di Serpong itu.
ala Prof. Dr. Subroto), dan Irfan Boechari (dalam
Kesederhanaan dengan Dasi Kupu-kupu). Dalam Dari Ndoro Menggung Hingga Nayaka
tulisannya, Abu Rizal menyatakan, Pejabat pemerintah Subroto lahir di Kampung Sewu, Solo, 19 September 1923
yang biasanya mengumumkan kenaikan harga BBM Subroto menjadi anak ketujuh dari delapan bersaudara
secara mendadak pada waktu itu adalah Prof. Dr. dari pasangan suami-istri Martosuwignyo. Sejak kecil ia
Soebroto, Menteri Pertambangan dan Energi, yang dikenal sebagai ndro menggung (tuan besar). Di samping
disampaikan oleh beliau dengan suara yang memiliki sekolah di HIS, Subroto juga mengikuti pendidikan
dan Sekolah Menengah Tinggi (SMT). Situasi pada masa Militer (Militaire Academie, MA) dan Sekolah Kader di
vibrasi khas. luar sekolah berupa gerakan kepanduan Hizbul Wathon
pendudukan Jepang memaksanya mendaftarkan diri Yogyakarta, maka Subroto pun ikut mendaftar. Saya pun
(HW). Ia ingat waktu itu, salah seorang guru yang
Sebelum menginjak ihwal pertambangan dan energi, masuk Pembela Tanah Air (PETA), tetapi ditolak. Saya mendaftarkan dan setelah mengalami mengikuti berbagai
kemudian menjadi kepala HIS ini adalah ayah dari Pak
jejak langkahnya merentang panjang melintasi zaman. Ia ditolak masuk PETA karena dianggap terlalu kurus. tes, Alhamdulillah saya diterima sebagai Kader MA Djogja
Sumantri Brodjonegoro, Mantan Menteri Pertambangan
merupakan lulusan terbaik II kadet di Militer Academie Maklum, di zaman itu kita semua kekurangan pangan. angkatan pertama. Lucu ya, masuk PETA ditolak karena
RI. Saya pikir lucu juga ya, ketika kecil saya sudah
(MA) Djogja (1948), Guru Besar Fakultas Ekonomi terlalu kurus, malah diterima di MA, katanya mengenang.
dipanggil tuan besar, setelah dewasa menjadi menteri, Kegagalan masuk PETA tidak membuatnya patah arang
UI, salah seorang arsitek ekonomi Orde Baru, Menteri
yang dalam bahasa Jawa disebut nayaka. untuk membela tanah air. Semangatnya tetap menyala. Dari 197 orang angkatan pertama MA, ia menjadi lulusan
Transmigrasi dan Koperasi (1971-1973), Menteri Tenaga
Setelah ada edaran pendaftaran masuk Akademi Terbaik II dan menyandang pangkat Letnan II serta
Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi (1973 - 1978), Menteri Selepas HIS, Subroto melanjutkan sekolah ke MULO

48 GEOMAGZ | JUNI 2015 Foto: Priatna 49


dilantik Presiden Soekarno pada 28 November 1948. Djakarta (HMD) dan Persatuan Perhimpunan Mahasiswa Perindustrian. Pak Emil Salim diangkat menjadi Menteri mewujudkannya adalah melalui investasi asing. Kami
Sebagai tentara, Subroto bersama rekan-rekannya seperti Indonesia (PPMI). Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Perhubungan. Pak Widjojo mendapat tugas di Bappenas bekerja membuat sistem Kontrak Karya atau Production
Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Soedarman, Himawan PPMI, ia bertemu dengan perwakilan Universitas McGill dan baru kemudian menjadi menteri, kenang Subroto Sharing Contract (PSC) yang lebih atraktif dan
Sutanto, Ali Sadikin, Yogi Supardi, dan Sayidiman yang sedang mencari kandidat yang berminat dalam pada awal pengangkatannya pada birokrasi Orde Baru itu. operasional. Langkah tersebut menyebabkan Indonesia
Suryohadiprodjo ikut bertempur melawan penjajah program pertukaran mahasiswa untuk kuliah di McGill meraih tahap produksi minyak tertinggi, yakni hingga 1.8
Setelah itu, Subroto diangkat sebagai Menteri Tenaga
hingga Desember 1949. University. Katanya, Sebagai Ketua Umum PPMI saya juta barel per hari. Risiko geologi, ekonomi dan politik
Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi (1973-1978) dan
mempunyai akses ke World University Student (WUS). yang cenderung rendah di Indonesia pada awal tahun
Setelah penyerahan kedaulatan Indonesia dari Menteri Pertambangan dan Energi selama dua periode
Kebetulan waktu itu berkunjung seorang profesor dari 1980-an itu juga mendukung perkembangan sektor migas
Pemerintahan Kerajaan Belanda di Jakarta pada 29 kabinet (1978-1988). Setelah itu, ia menjadi Sekretaris
McGill University, Montreal, Kanada, ke Indonesia yang
Desember 1949, Subroto merasa bahwa, Tugas saya Jenderal Organization of Oil
mencari mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan
sebagai pejuang bersenjata selesai. Maka, saya lalu Exporting Countries (OPEC) di
beasiswa dari WUS. Yang ditemui sang profesor adalah
meneruskan belajar lagi. Saya lapor kepada Kol. Sahirjan, Wina, Austria, selama enam tahun
saya sebagai Ketua Umum PPMI. Begitu bertemu saya,
Wakil Direktur MA Djogdja untuk mengundurkan diri (1988-1994).
sang profesor bilang, I have found my candidate
dari dinas militer. kenangnya. The Wiser Minister
Selepas dinas militer, pada 1950 Subroto masuk kuliah Ia memperoleh gelar Master of Arts (MA) pada 1957. Subroto From Indonesia
di Universitas Indonesia (UI). Pada awalnya ia memilih Tesisnya berjudul Indonesian Terms of Trade after Subroto menjabat sebagai Menteri
Fakultas Hukum kemudian beralih ke Fakultas Ekonomi. the Second World War. Sejak tahap itu ia menyadari Pertambangan dan Energi
Subroto menjelaskan, Mula-mula saya masuk Fakultas betapa pentingnya sumber daya mineral dan bahan Indonesia selama 10 tahun.
Hukum UI, kemudian ketika Pak Mitro (Sumitro bakar fosil untuk perekonomian suatu negara seperti Diawali dengan penugasan dari
Djojohadi Kusumo, red) mendirikan Fakultas Ekonomi Indonesia. Setelah meraih gelar MA, Subroto kembali ke Presiden Seoharto waktu itu untuk
saya pindah ke fakultas baru itu. Mengapa ke UI? Ya, Indonesia untuk mengambil program doktor ekonomi menangani permasalahan energi.
waktu itu baru ada UI, tidak ada pilihan lain. Mengapa di Universitas Indonesia. Saya menempuh ujian untuk Dalam hal ini, ia menyadari latar
pindah dari Hukum ke Ekonomi? Jawabnya, karena ilmu meraih gelar doktor di bidang ekonomi di UI Jakarta. belakangnya sebagai seorang
ekonomi juga diajarkan di Fakultas Hukum. Bahkan Saya dinyatakan lulus dan memperoleh gelar Phd dari UI ekonom. Namun, waktu itu
waktu itu kebanyakan ekonom Belanda adalah ahli angkatan pertama tahun 1958, satu jam setelah Pak Sadli pembangunan Indonesia banyak
hukum. memperoleh gelar yang sama, tuturnya. bergantung pada pendapatan
Alhasil, pada tahun 1950, Subroto masuk ke UI. Pada Selanjutnya, ia mengajar pada almamaternya dan meraih ekspor minyak, gas, dan batubara.
1952, ia lulus tingkat II dan tingkat IV atau kandidat gelar Guru Besar Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ilmu Menurutnya, mungkin aspek
Doktorandus Ekonomi pada 1955. Ekonomi UI pada 1965. Ia juga ditugaskan sebagai dosen ekonomi dari penggunaan Bersama Arifin Panigoro. Foto: Priatna.

Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di sumber daya alam itu menjadi
Pada 1955 Sumitro berhasil meraih kandidat pertimbangan sehingga ia ditunjuk
Bandung, yang sejak Agustus 1966 mengadakan Seminar di Indonesia. Meskipun tentu saja, keadaan tersebut tidak
Doktorandus Ekonomi. Selama di kampus ia aktif menjadi Menteri Pertambangan dan Energi.
Angkatan Darat II. Ia dan keempat guru besar ekonomi, bisa bertahan lama. Karena, menjelang sepuluh tahun
dalam organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa
yakni Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Emil Salim, Apalagi pada awal rezim Orde Baru itu perkembangan jabatan saya sebagai Menteri Pertambangan dan Energi,
Prof. Dr. Moh. Sadli, dan Prof. Dr. Ali Wardhana, eksplorasi demikian menguntungkan Indonesia. Menurut saya harus menghadapi krisis migas pada 1987, ujar
diminta menyampaikan pokok-pokok pikiran untuk Subroto, Indonesia mulai mengelola kekayaan minyak Subroto.
pembangunan Indonesia. Salah satu murid seminar dan mineralnya pada 1968. Pada awalnya, dihasilkan Lebih jauh, ia menjelaskan tentang sejarah penghasilan
Seskoad itu adalah Soeharto. Dan pada gilirannya, ia 600.000 barel, kemudian bertambah menjadi 1.000.000 sektor migas Indonesia. Pertama, periode 1969-1979.
bersama keempat guru besar itu menjadi Tim Ekonomi barel, hingga 1.600.000 barel. Hal ini dikarenakan para Dalam kurun waktu ini kita mendapatkan hasil dari
pada masa awal Orde Baru. investor terus aktif mencari sumber-sumber yang baru. minyak yang baik. Pada 1969-1982 itu harga naik dari
Jadi sumber-sumber baru ini kemudian menjadi sumber US$3 ke US$12, lalu menjadi US$34 per barel. Periode
Setelah Soeharto menjadi Presiden RI, Subroto
cadangan pada waktu selanjutnya. kedua, ia membatasinya antara tahun 1982-1986. Saat itu,
dan kelompoknya diangkat sebagai penasihat bagi
pemerintahan yang baru tersebut. Tugas pertama bagi Pertambahan jumlah produksi migas itu berbanding pemerintah mulai menyadari bahwa titik tertinggi harga
para penasehat itu adalah mengembangkan cetak biru terbalik dengan kebutuhan dalam negeri, sehingga minyak sudah tercapai, karena itu sesudahnya akan turun.
perekonomian Indonesia yang melahirkan Rencana berpotensi untuk dijual ke luar. Produksi minyak kita Ketiga, pasca 1986 sampai sekarang. Pada periode ini
Pembangunan Lima Tahun (Repelita). mencapai 1.600.000 barel/hari sedangkan kebutuhan kita pemerintah mengambil langkah dan mencari sumber-
pada waktu itu hanya sekitar 300.000/400.000 barel/hari. sumber energi baru lainnya.
Tahun 1967, Pak Harto memerintahkan Tim Ekonomi
Sehingga selisihnya dapat kita ekspor dan mendatangkan
menyusun Repelita. Rencana ini selesai pada bulan Maret Selain itu, pada masa jabatan Subroto pula yang tadinya
devisa. Devisa ini kemudian kita gunakan untuk membeli
1968 dan diserahkan kepada Pak Harto. Setelah menerima kementerian itu bernama Departemen Pertambangan
mesin, bahan-bahan baku, manufacturing produksi di
rencana itu, Pak Harto berkata, Saudara-saudara yang berubah menjadi Departemen Pertambangan dan
Indonesia. Sehingga pada waktu itu, ada dua pengertian
membuat, kenapa tidak saudara yang melaksanakan? Energi. Mengenai bagaimana awal jabatannya sebagai
dari minyak, dan gas. Pertama, untuk menghasilkan
Maka, Pak Ali Wardhana diangkat menjadi Menteri Menteri Pertambangan dan Energi berikut kebijakannya
energi yang dibutuhkan di dalam kehidupan bangsa
Keuangan. Dialah yang pertama-tama menjadi menteri seputar energi di Indonesia, mendiang Soetarjo Sigit
sehari-hari. Kedua, untuk menghasilkan devisa, sehingga
dari anggota Berkeley Mafia. Saya sendiri kebagian tugas (jabatan terakhirnya di Pemerintahan, sebagai Dirjen
dapat membeli barang-barang, mesin, bahan baku untuk
menjadi Direktur Jenderal Pemasaran, Departemen Pertambangan Umum) mengenangnya dalam tulisan
menghidupkan manufacturing di dalam negeri, ujarnya.
Perdagangan yang dipimpin Jenderal Azhari. Pak Sadli bertajuk Sepuluh Tahun Membantu Pak Subroto
Subroto dan dasi kupu-kupunya. ditugasi menyusun Undang-undang Penanaman Modal Dalam keadaan demikian, menurut Subroto, produksi dan Luluk Sumiarso (pernah menjabat sebagai Dirjen
Sumber: Buku Emas YBAI 2008. Asing tahun 1967. Kemudian ia diangkat menjadi Menteri harus segera digenjot dan jalan satu-satunya untuk Ketenagalistrikan) dalam Pak Broto Pencetus Kube.

50 GEOMAGZ | JUNI 2015 51


Menurut Soetarjo, Sebagaimana kita ketahui, semasa Dalam keadaan demikian, Widjojo melihat Subroto
1973-1978 Departemen Pertambangan ketika masih sangat fokus terhadap ekspor migas itu. Menurutnya,
dipimpin Pak Sadli tidak mencakup bidang Ketenagaan Suatu hal yang diamatinya dengan tajam ialah agar
dan Kelistrikan. Ketika itu, kedua bidang ini masuk hasil ekspor minyak bumi dan gas alam senantiasa
lingkup Departemen Pekerjaan Umum. Dengan diterima oleh anggaran pendapatan dan belanja negara
dikembangkannya Departemen Pertambangan menjadi sepenuhnya untuk dipergunakan sesuai dengan program
Departemen Pertambangan dan Energi (DPE), terjadi pembangunan. Demikian pula penyediaan bahan bakar
pengembangan yang sangat signifikan, antara lain dengan minyak bagi masyarakat senantiasa diawasinya.
masuknya Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke dalam
Selain itu, kata Widjojo, Penggalian, pengolahan serta
lingkungan Keluarga Pertambangan.
pemasaran bahan pertambangan lainnya juga menyita
Saat perkenalan dengan pegawai DPE, menurut Soetarjo, perhatiannya. Demikian pula peningkatan produksi
Subroto berkelakar bahwa kepindahannya ke lingkungan dan penyaluran tenaga listrik yang besar artinya bagi
baru itu sebagai kepindahan dari man power ke horse pendorong produksi industri. Juga di sini pertentangan
power. Selain itu, dalam penilaian Soetarjo, Subroto tidak antara manfaat dan beban subsidi senantiasa diawasi
mengadakan pembongkaran dalam organisasi yang telah dengan penuh kewaspadaan.
ada sebelumnya dan tidak pula membawa pengikutnya
Dalam kerangka keanggotaan Indonesia dalam OPEC,
dari luar untuk menggantikan pejabat-pejabat yang telah
Widjojo melihat Subroto sebagai figur teladan yang
ada.
penuh kearifan sehingga pantas dijuluki para menteri
Sementara Luluk menggarisbawahi terobosan yang perminyakan negara-negara anggota OPEC sebagai
dilakukan Subroto sebagai Menteri Pertambangan dan The Wiser Minister Subroto from Indonesia. Menurut
Energi dalam hal membuat kebijakan energi nasional Widjojo, Dalam rangka OPEC Menteri Subroto
(KEN). Menurut Luluk, Kalau saja waktu Menteri senantiasa waspada dan teliti agar perkembangan pasar
Pertambangan dan Energi Subroto tidak membawa draf minyak bumi dunia benar-benar memberikan manfaat Kunjungan ke Desa Lengkong Wetan. Sumber: Buku Emas YBAI 2008.
Kebijaksanaan Energi Nasional ke DPR, mungkin Buku yang seimbang antara negara produsen dan negara
Kebijaksanaan Umum Bidang Energi (KUBE) tidak konsumen. Ketajaman pemikiran Menteri Subroto
pernah terbit. sebagai wakil Indonesia sangat dihargai oleh menteri tersebut sangat kecil, bisa hanya 10%. Sehingga timbullah menyelenggarakan konferensi yang akan membahas
perminyakan negara-negara anggota OPEC yang lain. gagasan untuk mendirikan OPEC. Organisasi ini terdiri kebijakan harga minyak. Kata Subroto, Ini adalah
Kisah di balik penyusunan KUBE itu lebih jauh Sikapnya yang senantiasa seimbang dalam menghadapi dari 13 negara, yaitu Indonesia, Qatar, Kuwait, Uni pertimbangan yang sangat berat apakah Minister
diterangkan oleh Luluk. Menurutnya pada tahun 1979, pertentangan yang keras antara negara-negara OPEC Emirates Arab, Saudi Arabia, Irak, Iran, Aljazair, Nigeria, Conference tetap akan diadakan atau tidak. Indonesia
Subroto menerima kunjungan Menteri Energi Filipina, (misalnya antara Arab Saudi dan Iran, antara negara- Libya, Gabon, Equador, dan Venezuela. berani mengambil risiko dan tetap menyelenggarakan
Mr. Geronimo Velasco dan menerima sebuah buku negara Teluk yang bersikap moderat dan Libya serta pertemuan tahunan tersebut di Bali. Pertemuan tetap
yang berjudul National Energy Policy of the Republic of Aljazair yang sikapnya keras) menyebabkan para Sebelum tahun 1988, Subroto menjadi wakil Indonesia
the Philippines. Draf asli berjudul Kebijaksanaan Energi dihadiri oleh Irak dan Iran dan berlangsung dengan baik.
pemimpin negara-negara perminyakan anggota OPEC pada OPEC dan pada periode 31 Oktober 1984 9
Nasional dibuat oleh Panitia Teknis Sumber Daya Energi yang lain semakin menyakini kearifan Menteri Subroto Desember 1985 ia terpilih menjadi Presiden Konferensi Selanjutnya Subroto menjelaskan, OPEC juga harus
(PTE), dan oleh Pusat Pengembangan Bahasa disarankan dalam menangani kontroversi antara mereka. OPEC. Pengangkatannya sebagai Sekretaris Jenderal berhadapan dengan turunnya harga minyak dan
agar judulnya diganti dengan Kebijakan Umum Bidang OPEC dilatari oleh ketegangan antara negara-negara munculnya wilayah-wilayah yang menghasilkan minyak
Energi. Sementara menurut Thomas B. Ataladjar (Profil Seorang OPEC sendiri, dan terutama karena terjadinya sangat besar di luar jangkauan anggota OPEC, seperti
Pejuang), di masa Menteri Subroto pula adanya Program peperangan antara Irak dan Iran pada tahun 1988, dan Teluk Meksiko dan Laut Utara. Naiknya para eksportir
Karena istilah kebijakan kala itu masih aneh Listrik Masuk Desa. Ia juga giat dalam pengembangan
kedengarannya, maka tetap dipergunakan istilah sebelum Subroto yang menjadi sekjen OPEC berasal dari minyak non-OPEC mengubah keseimbangan, dan
sumber energi non minyak seperti tenaga air, panas bumi
kebijaksanaan, sehingga akhirnya dinamai Irak. dengan kurang dari setengah keseluruhan produksi
dan matahari. Tahun 1979, ia melancarkan Kampanye
Kebijaksanaan Umum Bidang Energi yang lebih dikenal minyak dunia, OPEC mulai kehilangan pengaruh di
Hemat Energi melalui Bakoren dan ia memulainya di Alasan utama yang menyebabkan saya diangkat menjadi
dengan sebutan KUBE. Istilah KUBE berasal dari Dirjen pasar. Namun, sebenarnya negara non-OPEC juga
kantor departemennya sendiri dengan pengurangan Sekjen OPEC adalah terjadinya ketegangan anggota
Migas Wijarso. KUBE diajukan dan disetujui oleh Badan menyadari bahwa mereka juga perlu harga minyak yang
pemakaian bensin mobil dinas. elang (dari Afrika dan Amerika Latin) dengan anggota
Koordinasi Energi Nasional (BAKOREN), kemudian stabil, dan OPEC meningkatkan kerja sama dengan
merpati (dari Timur Tengah) yang terus-menerus
diterbitkan pada tahun 1981. Berdiri di Tengah para pemain utama untuk mencegah agar harga tidak
berselisih untuk selalu mendorong harga minyak tetap
melambung. Gagasan tersebut juga untuk mempersempit
Pengalaman Subroto sebagai Menteri Pertambangan Lahirnya OPEC dilandasi oleh kepentingan negara- tinggi atau lebih moderat. Menteri dari Indonesia
negara berkembang yang juga penghasil minyak yang jurang antara negara industri pengonsumsi minyak
dan Energi yang terkait dengan migas, pertambangan biasanya berperan sebagai penengah kedua kubu itu,
harus berhadapan dengan negara-negara maju (Seven dengan kebutuhannya yang banyak, serta membiarkan
mineral dan tenaga listrik, dikisahkan oleh Widjojo sehingga menyebabkan saya menjadi kandidat ideal
Sisters) pemilik perusahaan-perusahaan besar seperti harga minyak tetap berkembang moderat.
Nitisastro, teman sekamarnya sewaktu kuliah di Fakultas pada 1988 pada saat meningkatnya ketegangan di antara
Ekonomi UI, dalam tulisan berjudul Memang Benar Mobil Oil, Chevron, Conoco, British Petroleum, dan para anggota itu. Apalagi Perang Iran-Irak pecah, dan Mengenai capaian-capaian yang diraih Subroto dalam
Tak Kenal Lelah. Katanya, Dalam bidang minyak Shell. Negara-negara itu berperan dalam menentukan kemudian Saddam Hussein mencaplok Kuwait, sehingga kapasitasnya sebagai Sekjen OPEC selama dua periode
bumi Menteri Subroto terus-menerus berusaha agar harga minyak dan menguasai produksi minyak, sehingga menyebabkan terjadinya Perang Teluk. Dalam keadaan (1988-1991 dan 1991-1994), Widjojo Nitisastro
produksi dan eksplorasi minyak bumi Indonesia dapat menimbulkan rasa yang tidak enak bagi negara-negara bergejolak itu, kehadiran OPEC sangat riskan dan saya (Memang Benar Tak Kenal Lelah) menggarisbawahi
berlanjut, pengolahan minyak bumi dalam negeri berkembang penghasil minyak. harus bertindak hati-hati agar organisasi tersebut terus beberapa hal.
dapat berkembang dan ekspor minyak bumi senantiasa Menurut Subroto, sering kali negara-negara tersebut berlanjut dan bertahan, ujar Subroto menerangkan ihwal
Dalam masa jabatannya sebagai Sekjen OPEC, ujar
dikembangkan. mengadakan eksplorasi minyak di negara berkembang, latar belakang terpilihnya sebagai Sekjen OPEC itu.
Widjojo, Banyak masalah berhasil ditanganinya.
tetapi royalti yang diberikan kepada negara berkembang Pada pecahnya Perang Iran-Irak itu, OPEC akan Pertama, mendamaikan berbagai ketegangan antara

52 GEOMAGZ | JUNI 2015 53


negara-negara anggota OPEC. Dengan penuh kesabaran Di lingkungan OPEC sendiri, menurut Abdul, Subroto
dihasilkan kedamaian dan kesepakatan di antara membawa angin baru. Pada waktu sekjen itulah, konflik
mereka, dengan mengingatkan sasaran bersama yang tidak banyak terjadi karena beliau berhasil menyatukan
jauh lebih penting bagi sesama anggota OPEC. Kedua, orang-orang itu agar tidak bertindak semaunya sendiri.
dirintisnya hubungan antara OPEC dengan negara-negara Selepas beliau dari jabatan itu dan diganti orang lain,
pengekspor minyak bumi yang bukan anggota OPEC, iklim konflik tinggi sekali. Dan itu sangat tidak sehat,
antara lain Meksiko, Norwegia, Inggris, dan Uni Sovyet. lanjut Abdul.
Ketiga, ditegakkannya hubungan antara OPEC dengan
Keanggotan Indonesia pada OPEC terhenti pada tahun
negara-negara pengimpor minyak bumi, baik negara-
2008. Saat itu Indonesia memutuskan keluar dari OPEC,
negara industri (Amerika Serikat, Jepang, dan negara-
karena Indonesia tidak lagi menjadi negara eksportir
negara Eropa) maupun negara-negara berkembang
(India, Brasil, Ghana, dan lain-lain). Demikian pula minyak, melainkan telah menjadi negara importir
diusahakan adanya kontak antara Sekretaris OPEC minyak.
dengan International Energy Agency (IEA) yang Tetap Berkarya dan Masih Mengabdi
didirikan negara-negara industri dan berpusat di Paris.
Selepas menjabat sebagai Sekjen OPEC, Subroto kembali
Dengan demikian, dalam pandangan Widjojo, Subroto ke tanah air. Aktivitasnya dilanjutkan di dunia kampus,
berhasil membangun dan memperkuat jaringan terutama menjadi rektor Universitas Pancasila antara
informasi yang efektif, sehingga sidang para menteri 1996-2004. Katanya, Kembali dari Wina tahun 1994
OPEC memperoleh banyak informasi yang lebih lengkap saya menghadap Pak Harto untuk menanyakan tugas
dan diolah lebih lanjut oleh Sekretariat OPEC yang apa yang mungkin diberikan kepada saya. Kamu ngurus
kemampuannya sangat meningkat. Dengan demikian, Universitas Pancasila saja, kata Bapaknya Pak Harto.
negara-negara yang bergabung dalam OPEC dapat Bersama tokoh masyarakat Lengkong Wetan. Sumber: Buku Emas YBAI 2008.
mengambil keputusan yang didasarkan pada informasi Selama masa jabatannya sebagai rektor, Subroto juga
yang lebih tangguh. menjadi Ketua Umum Gerakan Reformasi Nasional
(GRN), dan Wakil Ketua Barisan Nasional (BARNAS).
Fathor Rahman dalam tulisannya Pendekar Diplomasi Selain itu, ia juga sebagai Ketua Dewan Pengawas Utama Pertamina, klub itu bubar. Saya ingin kembali menaruh perhatian pada bidang pendidikan. Yayasan
OPEC dan Abdul Muin dalam Kelembutan Pak Koperasi Bina Masyarakat Mandiri (BMM). Namun, menghidupkan klub itu sebagai tempat berkumpul tokoh- yang kemudian berubah menjadi Yayasan Bangun Bina
Broto Mengatasi Kegarangan Para Gubernur OPEC sektor energi tetap menjadi perhatiannya. tokoh perminyakan, pemerintah, dan masyarakat. Anak Indonesia (YBBAI) itulah yang mendirikan sekolah
mengamini pendapat Widjojo. Menurut Fathor, di di Kampoeng Pendidikan Mandiri dengan nama SMP
Seketariat OPEC, Subroto dikenal sangat murah senyum, Selain jabatan-jabatan tersebut di atas, Subroto Menurut Subroto, visi klub Bimasena adalah meyakini
membentuk Yayasan Ekonomi Energi dan Yayasan minyak dan gas sebagai tulang punggung ekonomi Plus Berkualitas Lengkong Mandiri (SMP+BLM), di
satu-satunya Sekjen OPEC yang bergelar profesor, dan
Energi Bimasena (Bimasena Club). Yayasan lainnya yang Indonesia. Untuk mewujudkan ini, Indonesia harus Kelurahan Lengkong Wetan, Serpong, Banten.
berhasil mendobrak tradisi Sekretariat OPEC yang relatif
tertutup. dibentuk adalah IIEE (Indonesian Institute for Energy mengembangkan sumber daya energi dan untuk itu
Hingga sekarang Subroto masih menjabat sebagai Ketua
Economics). Yayasan ini merupakan lembaga penelitian diperlukan investasi, manajemen yang handal dan
Lebih jauh, Fathor menyatakan bahwa Subroto sering sumber daya manusia yang unggul. Sementara misinya Dewan Kehormatan yayasan tersebut. Meskipun tidak
nirlaba di bidang ekonomi energi yang secara resmi
menyampaikan berbagai hal terkait energi dalam adalah membangun sebuah tempat bagi wakil-wakil dari setiap hari datang ke sekolah di Serpong, ia tetap menjalin
diresmikan pada 24 Februari 1995. Menurut Asclepias
berbagai forum energi internasional. Kata Fathor, R.S. Indriyanto dalam Selalu Membuka Diri bagi Ide pemerintah, perminyakan dan masyarakat untuk dapat keakraban dengan para murid. Pada momen-momen
Dalam kesempatan itulah Pak Broto secara artikulatif Kaum Muda, kegiatan lembaga ini adalah pengkajian berinteraksi. peringatan hari besar nasional atau hari lahirnya yayasan,
memberikan pembelajaran bagi para stakeholder energi tentang kebijakan yang bertalian dengan energi, memberi Subroto berkunjung ke sekolah untuk memotivasi siswa.
dunia tentang posisi OPEC sebagai stabilisator pasokan Bimasena diresmikan oleh Presiden Soeharto bertepatan
masukan kepada pemerintah tentang, misalnya, draf Pada 16 Mei 2015 dalam acara 17th YBBAI, 14 Tahun
dan harga minyak dunia dengan memberikan insentif dengan Pertemuan Para Menteri OPEC di Jakarta
rancangan peraturan pemerintah tentang migas, juga pada November 1997. Selama itu, Bimasena telah Berkarya Nyata di Lengkong, 13 Tahun Perpustakaan
yang memadai bagi investor di industri minyak, serta masukan bagi undang-undang migas, pengelolaan dan Medco-YBAI Subroto pun datang dan memberi
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang terkait dengan
memberikan revenue bagi negara pemilik cadangan pemanfaatan LNG. energi, antara lain menyelenggarakan JIEC 2000 pada 10- sambutan.
minyak yang tidak terbarukan ini. Dalam forum itulah
Menurut Subroto, IIEE adalah saudara dekat Bimasena. 12 Juli 2000 di Jakarta Convention Center, HED 2001, dan
OPEC menepis tuduhan negatif negara-negara industri, Pada ujung wawancara dan dalam sambutannya,
IIEE inilah yang menyelenggarakan seminar, riset dan acara sosial seperti konser musik Bali 10 K.
sekaligus menampakkan sosok OPEC sebagai organisasi masih terngiang-ngiang harapannya yang besar kepada
energi dunia yang kebijakannya secara rasional dapat penerbitan newsletter yang bernama Nawala. Institut ini Selain energi, sektor pendidikan tetap juga menjadi pusat generasi mendatang. Saya sangat yakin, perkembangan
dipertanggungjawabkan. juga bertugas menyelenggarakan Jakarta International perhatian Subroto. Saat di Wina, sebagai Sekjen OPEC, pembangunan itu membutuhkan pengetahuan, karakter,
Energy Conference (JIEC). Antara 1980-1990-an banyak bertanya tentang rencana setelah pensiun sebagai
Abdul Muin kian menegaskan peran Subroto dalam keuletan kerja. Dengan demikian, sekolah memainkan
Indonesia telah menyelenggarakan empat kali JIEC. sekjen. Subroto menjawabnya dengan mengatakan, Ya
OPEC. Katanya, Pada saat beliau memimpin, dari segi peranan sangat penting, karena bisa membentuk
Sementara ide di balik pembentukan Bimasena berasal kembali ke habitat semula, yakni dunia pendidikan. Saya
publikasi, kampanye keluar tentang kiprah OPEC adalah pemimpin-pemimpin yang berpengetahuan, berbudaya,
mencintai dunia pendidikan karena pendidikan adalah
yang paling banyak. Beliau paling banyak membuat dari pengalaman Subroto selama menjabat sebagai Sekjen berkarakter. Kita bisa berharap pada anak-anak yang
sarana utama untuk membangun kejayaan suatu bangsa.
makalah tentang kampanye OPEC sampai pernah OPEC. Sebagai Sekjen OPEC, saya sering keliling dunia. berusia sekolah menengah pertama, yang pada 2045 saat
dibukukan. Penghargaan mulai bermunculan. Cukup Di semua negara yang mempunyai sumber energi atau Walhasil, nun jauh dari Wina, Subroto masih sempat menginjak HUT RI ke-100 umurnya kira-kira akan 45-50
menonjol banyaknya tulisan dan makalah yang beliau minyak mesti mempunyai klub energi atau minyak. memikirkan nasib anak bangsa yang masih terbelit tahun, merekalah yang akan menjadi pemimpin yang
sampaikan di pertemuan-pertemuan internasional, Biasanya yang selalu ada di mana-mana adalah klub kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, dan berpengetahuan, berbudaya, dan berkarakter bila sudah
termasuk juga publikasi di berbagai negara. Banyak sekali energi dan klub perbankan. Dulu Pertamina pernah keterpurukan. Kondisi tersebut mendorongnya bersama-
dipersiapkan melalui pendidikan sejak hari ini.
undangan kepada Pak Broto untuk memberikan keynote mendirikan Indonesia Petroleum Club. Tapi, setelah sama dengan sekretarisnya Rizal Sikumbang, mendirikan
speech atau presentasi makalah. Bapak Ibnu Sutowo lengser dari jabatan Direktur Yayasan Bina Anak Indonesia (YBAI). Yayasan ini Penulis: Atep Kurnia, Pewawancara: Priatna dan Atep Kurnia.

54 GEOMAGZ | JUNI 2015 55


Kenyataannya sejak 1990 produksi minyak kita industri, dan rumah tangga. Untuk transportasi secara
memang terus-menerus menurun. Kalau pada waktu berangsur-angsur dapat digantikan dengan gas. Untuk
itu produksinya masih 1,4 juta barel/hari, sekarang pembangkitan tenaga listrik, batubara dipergunakan
produksinya terus menurun. Sebab utamanya, karena di samping gas, sedangkan untuk industri dan rumah
kurangnya investasi baru untuk eksploitasi dan eksplorasi, tangga, digunakan gas. Inilah yang dinamakan kebijakan
sehingga tidak ditemukan cadangan-cadangan baru indeksasi.
untuk menggantikan minyak yang kita ekspor dan yang
dipergunakan untuk keperluan dalam negeri berupa Dengan demikian, kita berangsur-angsur mengurangi
penyediaan BBM. penggunaan minyak yang tinggal sedikit jumlahnya.
Untuk keperluan dalam negeri, kita pergunakan jenis
Tidak adanya atau kurangnya investasi ini tidak hanya energi yang masih besar cadangannya seperti gas,
dialami sektor minyak, tetapi merupakan masalah batubara, panas bumi, dan tenaga air. Untuk daerah-
seluruh sektor ekonomi, karena dirasakan tidak adanya daerah yang terpencil yang sukar dijangkau jaringan, jika
kepastian hukum, undang-undang perburuhan yang memungkinkan, dapat dipergunakan energi alternatif,
tidak akrab pada penanam modal, soal keamanan, seperti tenaga angin, biomas, mikrohidro, dan tenaga
pungutan-pungutan yang dilakukan oleh pemerintah matahari.
daerah. Demikian juga, dirasakan kurang menarik untuk
mengerjakan daerah-daerah yang memang lebih sulit Penggunaan tenaga nuklir, khususnya untuk
untuk mencari dan menemukan minyak, terutama di pembangkitan tenaga listrik, sudah harus dipersiapkan,
tengah-tengah hutan yang lebat seperti di Papua dan laut terutama dari segi penyediaan sumber daya manusianya.
dalam seperti di Laut Sawu, yang kebanyakan berada di Tersedianya energi sekunder listrik, akan sangat
bagian Timur Indonesia. menentukan pertumbuhan industri di waktu yang akan
datang. Demikian juga, kita harus mengikuti seksama
Di dalam dunia perminyakan dikenal dua macam
perkembangan teknologi mencairkan gas (Gas to Liquid,
cadangan, yaitu cadangan terbukti dan cadangan terduga.
Cadangan terbukti adalah cadangan minyak yang GTL) dan mencairkan batubara (Coal Liquefaction).
sudah diketahui dengan pasti jumlahnya dan jenisnya, Sebab, kenyataan bahwa penggunaan energi di dalam
sedangkan cadangan terduga adalah cadangan minyak bentuk cair itu paling mudah disimpan, paling mudah
yang diperkirakan ada di suatu tempat, tetapi masih harus diangkut dan mudah dipergunakan.
diadakan pengeboran untuk menentukan dengan pasti Kebijakan energi di bidang hulu, yaitu mencari minyak
jumlah dan jenis minyaknya. dan mengangkat minyak ke permukaan bumi, sudah
PLTU Kamojang. Foto: Deni Sugandi. Cadangan minyak terbukti Indonesia per akhir tahun cukup lama diketahui dan dipahami oleh Indonesia.
2013 berada pada posisi 3,46 miliar barel, dan cadangan Mengolah minyak menjadi BBM oleh kilang-kilang
terduga diperkirakan berjumlah 5 miliar barel yang minyak (refining), menyimpan (storing), mengangkut
diduga kebanyakan berada di Indonesia bagian Timur. (transporting) dan menjual (marketing), yang sebelum
Kalau saja kita bisa menemukan 50% dari cadangan diregularisasi dilakukan oleh Pertamina secara

Kebijakan Energi
terduga, kita bisa memperpanjang kemampuan Indonesia monopolistis, sekarang terbuka untuk badan usaha
mengekspor minyak sekitar 7 tahun lagi. lainnya untuk ikut melaksanakannya. Pertimbangan
utama mengapa diadakan deregulasi di dalam kegiatan
Dengan memperhatikan hal di atas, maka kebijakan
hilir, adalah untuk meletakkan dasar yang lebih kuat
energi di Indonesia terutama harus diarahkan untuk

Indonesia
untuk industri energi hilir, yang harus melayani
mengintensifkan investasi guna mengkonversikan
peningkatan konsumsi BBM yang lebih tinggi, sebagai
cadangan terduga menjadi cadangan terbukti. Di samping
akibat pertumbuhan ekonomi 6%-7% atau bahkan lebih
itu, Indonesia juga harus melakukan diversifikasi
tinggi, yang kita harapkan akan terjadi di waktu yang
penggunakan energi, karena di samping minyak bumi,
akan datang.
Indonesia mempunyai cadangan gas yang masih bisa
Oleh: Subroto dipergunakan. Di sini kita belum lagi bicara mengenai Tujuan Kebijakan Energi Indonesia akhirnya adalah
batubara, yang masih banyak. Jadi, sedapat mungkin kita bagaimana menopang Kebijakan Ekonomi Indonesia,
tidak hanya menggunakan minyak saja untuk memenuhi yang bertujuan memakmurkan rakyat Indonesia, dapat
Indonesia sekarang bukan negara net eksportir minyak lagi, tetapi sudah menjadi kebutuhan energi kita, tetapi juga menggunakan gas, memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya, di dalam
negara net importir minyak. Artinya, impor minyak kita sudah lebih banyak dari ekspor. batubara, panas bumi, dan tenaga air. suasana yang aman, tertib, dan damai, di dalam Negara
Namun, bagaimana sebetulnya masalahnya? Sebenarnya, soal menjadi net importir ini Energi yang berasal dari fosil (minyak, gas, dan batubara) Kesatuan Republik Indonesia, berdasarkan Pancasila dan
tidak perlu serta merta membuat masyarakat panik, tetapi terlebih dahulu perlu dikaji itu tidak dapat diperbaharui, oleh karena itu harus Undang-Undang Dasar 45.
lebih dalam masalahannya. Yang pertama-tama perlu kita lihat adalah produksi minyak dihemat pemakaiannya melalui konservasi. Di waktu Penulis adalah Mantan Menteri Pertambangan dan Energi (1978-
yang akan datang, kebutuhan energi yang paling besar 1988). Tulisan ini diangkat dan diperbarui dari Subroto tak Kenal
mentahnya. adalah untuk transportasi, pembangkitan tenaga listrik, Lelah (2004, ed. Parni Hadi & Mustofa Kamil Ridwan).

56 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 57


LANGLANG BUMI

Baluran Subuh di langit Baluran, bintang-gemintang menyinarkan simbol-simbol irama

Tempat Tinggi semesta. Taman nasional itu belum terang, tapi tidak terlalu gelap. Udara tak bertiup
subuh itu, pucuk-pucuk pohon diam tak bergerak walau sedikit. Suara binatang
terdengar riang bersahutan. Banyak suara binatang yang asing di telinga, tapi dalam

di Ujung Timur Pulau Jawa sekian banyak suara itu ada harmoni. Suara burung yang cerewet, suara rusa yang
memekik, lenguh kerbau liar yang bergerombol, dan suara ayam hutan paling nyaring
dari semua suara yang datang dari sabana.
Oleh: T. Bachtiar

58 GEOMAGZ | JUNI 2015 59


Pagi yang lembab Sabana Bekol menjelang. Nama alamnya landai mulai dari pantai, lalu menanjak, mencuat
sabana yang berada persis di depan penginapan di Bekol tinggi di Gunung Baluran. Sangat mungkin, karena alasan
ini diambil dari nama pohon widuri bekol (Zyziphus rona buminya, ada gunung yang terlihat mencuat dari
rotundifolia), pohon yang sangat khas di hamparan berbagai sisinya, sehingga gunung ini dinamai Baluran.
padang rumput. Di sisi sabana yang berbatasan dengan
Pada mulanya nama geografi Baluran hanya untuk
hutan, terlihat kerbau liar (Bubalus bubalis) berkelompok,
menamai gunung yang areanya jauh lebih tinggi daripada
merumput. Rusa (Cervus timorensis) memandang curiga
kawasan di sekitarnya. Ba-lur-an, secara bahasa, dapat
ketika ada suara-suara yang sekiranya mengancam.
diartikan sebagai tempat yang tinggi. Namun dalam
Kubangan-kubangan kecil dalam lintasan kerbau di
perkembangannya, baluran dipakai untuk menyebut
sabana ini mulai ada yang mengering. Burung merak yang
kawasan yang lebih luas lagi, seperti TN Baluran,
terusik, terbang menuju pohon yang rimbun. Keriangan
yang kawasannya bukan hanya tempat tinggi Gunung
pagi di padang sabana ini begitu kuat terasa. Semua
Baluran (1.247 m dpl.) yang berbatu dengan rona bumi
penghuninya bergerak menyambut pagi.
berlereng curam, melainkan sampai batas terluarnya pada
Walau masih ada hujan di bulan Juni, namun, Sabana ketinggian 0 m dpl. di daerah pantai.
Bekol sudah mengering. Secara keseluruhan warnanya
TN Baluran yang luas keseluruhannya 25.000 hektare
sudah berubah menjadi warna gading, tetapi masih tersisa
Jalan menuju Pantai Bama. Foto: Budi Brahmantyo.
itu berada di ujung timur Pulau Jawa, secara geografis
Rusa di Baluran. Foto: Deni Sugandi.

sampai bergelombang dengan tanah berwarna hitam dan


berbatu. Batas terluarnya berupa dataran pasir sepanjang
hutan mangrove.
Tanahnya berasal dari bahan letusan gunung api yang
subur dan kaya mineral, sehingga setengah luas dataran
rendahnya berupa tanah hitam yang liat namun tidak
mampu menyimpan air, serta bersifat kembang susut yang
tinggi dan merekah pada musim kemarau. Kawasan inilah
yang ditumbuhi rumput membentuk sabana.
Kekhasan TN Baluran karena memiliki sabana alami yang
luas, sekitar 10.000 Ha, yang terdiri dari sabana datar
seluas 1.500 - 2.000 Ha yang terdapat di bagian tenggara,
yaitu Sabana Bekol dan Semiang, serta luas sabana datar
sampai bergelombang seluas 8.000 Ha, yaitu: Sabana
Balanan, Kramat, Talpat, Labuhanmerak, Airtawar, dan
Karangtekok.
Di Sabana Bekol, juga di tempat lainnya, tersebar
Panorama Gunung Baluran dari Bekol. Foto: Deni Sugandi bongkah-bongkah batu berongga di mana-mana. Itulah
Kerbau liar. Foto: Deni Sugandi. bom gunung api yang rata-rata sebesar pepaya. Bongkah
rumput yang hijau di sela-selanya. Kawanan kerbau liar
batu itu berasal dari lontaran-lontaran saat Gunung api
dan rusa masih merumput di sana.
terletak antara 745 - 715 Lintang Selatan, dan antara Baluran meletus pada masa lalu. Gunung api purba ini
Sabana di Taman Nasional (TN) Baluran itu 11418 - 11427 Bujur Timur. Di sebelah utara, TN pernah meletus beberapa periode letusan dengan bukaan
kenampakannya berlainan sesuai dengan musim. Bila Baluran berbatasan dengan Selat Madura, sebelah barat letusan ke arah timur laut. Bahan-bahan dari letusan
menginginkan suasana kering, datanglah pada musim dengan Kali Bajulmati, sebelah timur dengan Selat Bali, gunung api purba ini membentuk keadaan bentang lahan
kemarau. Tapi bila menginginkan suasana yang hijau, dan sebelah barat laut berbatasan dengan Kali Klokoran. kawasan di sekelilingnya, bahkan, bahan vulkanik tua itu
datanglah pada musim penghujan, Begitu penjelasan cukup mendominasi seluruh kawasan.
Rona bumi taman nasional yang terletak di Kecamatan
Ezen Badruzaman, yang akrab dipanggil Pak Ezen,
Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini, Di TN Baluran terdapat dua sungai, yaitu Kali Bajulmati
seorang polisi hutan TN Baluran. Secara umum, pada
mulai dari yang datar dengan ketinggian 0 - 124 m dan Kali Klokoran yang bermuara di pantai utara dan
bulan April sampai Oktober terjadi musim kemarau, dan
dpl, bergelombang dengan ketinggian 125 - 900 m dpl, timur Pulau Jawa. Mata air bermunculan di pantai,
pada akhir Oktober sampai awal April terjadi musim
dan terjal pada ketinggian lebih dari 900 m dpl. Pada seperti di Kelor, Popongan, Bama, Mesigit, dan di kaki
hujan. Dengan temperatur antara 27,2 - 30,9 C.
garis pantai di Mesigit, Balanan, dan Montor, terdapat bukit Talpat. Mata air juga terdapat di ujung pantai, yaitu
Di Bawah Naungan Baluran hamparan batukarang yang terjal. Sedangkan di sebelah di Teluk Airtawar, dan di laut sebagaimana terdapat
selatan dan barat, rona buminya bergelombang. di Tanjung Sedano. Mata air ini sesungguhnya dapat
Kemeriahan pagi itu dinaungi Gunung Baluran, yang
dimanfaatkan untuk pasokan air ke sabana, terutama saat
menjadi latar bentang alam sabana di TN Baluran yang Berdasar pada rona buminya, ekosistem sabana di TN
musim kemarau.
sering dijuluki Afrika kecil di Pulau Jawa. Itulah daerah Baluran dibedakan menjadi sabana datar dengan tanah
tertinggi di tengah-tengah TN Baluran. Dari berbagai endapan, berada di dataran rendah sepanjang pantainya Petang di sekitar Sabana Bekol, gerombolan rusa yang
arah, terlihat hamparan lahan datar yang luas, yang terus yang menutupi daerah Pandean, Tanjung Sedano, Tanjung sedang merumput di bawah pepohonan, memandang
Pohon akasia dan bongkah-bongkah lava. Foto Deni Sugandi meninggi ke arah gunung. Dari arah Selat Bali, bentang Sumberbatok, dan Tanjung Lumut; dan sabana datar penuh curiga saat wisatawan memotretnya. Demikian

60 GEOMAGZ | JUNI 2015 LANGLANG BUMI 61


Awal merajalelanya akasia ini bermula dari sabana di Udang, Widuri, dan Merak. Bahkan di Sabana Kramat,
kawasan konservasi ini sering terbakar ketika musim Kajang, dan Balanan, akasia berduri ini telah membentuk
kemarau, yang apinya merembet ke kawasan hutan kanopi yang tertutup.
musim. Bekas hutan yang terbakar kemudian berubah
Suara bel logam yang tergantung di leher sapi itu
menjadi sabana. Niatnya baik, untuk mencegah
berdentang-dentang. Di kawasan Karangtekok dan
meluasnya kebakaran Sabana Bekol ke hutan musim yang kawasan TN Baluran utara, setiap harinya terdapat sekitar
ada di sekitarnya, maka pada tahun 1969 ditanamlah 1.600 ekor sapi dan 400 ekor domba/kambing yang
akasia berduri (Acacia nilotica) (L.) Willd. ex. Del., digembalakan. Kawanan ternak yang digembalakan liar
sebagai tanaman sekat bakar sepanjang 1,2 km dengan itu terus bergerak di bawah kanopi akasia berduri yang
lebar 8 m. sudah rapat. Bila kawanan sapi dan kambing itu juga
Namun, niat baik itu kini menjadi petaka yang memakan polong akasia berduri, maka pertumbuhan
mengerikan, karena pertumbuhan akasia di kawasan akasia berduri ini semakin dipercepat.
sabana sangat pesat. Keadaan Sabana Bekol seluas 420 Ha Secara alami, tanah, iklim di kawasan TN Baluran
saat ini juga tidak menggembirakan. Di padang rumput sesuai untuk pertumbuhan Acacia nilotica, sehingga
ini banyak anakan akasia berduri yang tingginya antara sangat berpengaruh terhadap percepatan tumbuh dan
25-50 cm. Di sekeliling sabana yang terbuka, sekitar 270 penyebaran tanaman ini. Selain itu, kondisi padang
Ha lainnya, telah ditumbuhi akasia berduri yang berumur rumput atau sabana juga mempercepat pertumbuhan
antara 2 4 tahun, yang tingginya antara 2,5 6,5 m. Acacia nilotica, karena menyediakan cahaya matahari
Bila dibandingkan dengan luas sabana alami di TN yang cukup untuk perkecambahan flora tersebut.
Baluran yaitu sekitar 10.000 Ha, dengan tingkat Penyebaran biji akasia berduri semakin meluas karena
pertumbuhan akasia berduri yang mencapai 100 - 200 terbantu oleh satwa herbivora yang memakan daun dan
Ha per tahun, akasia berduri ini sudah mengambil alih biji akasia berduri seperti banteng (Bos javanicus), kerbau
sekitar 50% dari luas sabana, atau sekitar 5.000 Ha. Akasia liar (Bubalus bubalis), rusa timor (Cervus timorensis),
berduri telah tersebar di hampir seluruh sabana yang ada kijang (Muntiacus muntjak), dan babi hutan (Serpus sp.).
Banteng, hewan khas Taman Nasional Baluran. Foto: Budi Brahmantyo. di kawasan TN Baluran, seperti di sabana Bekol, Kramat, Satwa-satwa tersebut akan membuang kotorannya di
Pohon Bekol. Foto: Deni Sugandi. Kajang, Balanan, Lempuyang, Dadap, Asam Sabuk, Curah berbagai tempat, dan biji akasia berduri yang terbawa
juga rombongan kerbau liar yang melintas sabana untuk
pulang sambil merumput, berdiri siaga ketika ada yang
sedikit mendekat untuk memotret. Lenguh kerbau liar
yang saling menimpali, mengabarkan adanya ancaman.
Dari jalan berbatu yang membelah sabana antara Resort
Bekol dan Resort Bama, wisatawan asyik merekam
peralihan dari petang ke malam. Pohon-pohon dan
Gunung Baluran tampak membayang hitam dengan latar
langit yang jingga keabuan.

Akasia Bersimaharajalela
Berjalan menuju penginapan di Bekol diiringi suara
burung yang nyaring di ranting-ranting pohon dan di
dalam kehangatan rumput kering di hamparan sabana.
Tak terbayangkan bila padang rumput ini semakin
menciut luasnya karena perkembangbiakan akasia berduri
(Acacia nilotica) yang sangat cepat. Sabana ini merupakan
habitat utama bagi mamalia besar seperti banteng, kerbau
liar, dan rusa. Dapat diduga, bila luasnya menyempit,
maka pakan dan daerah jelajah mamalia itu pun semakin
berkurang.
Permasalahan akasia berduri yang mengalahkan padang
rumput ini akan tampak jelas bila kita berdiri di atas
Watunumpuk di kawasan Karangtekok, sisi barat laut
TN Baluran. Dari atas batu yang bertumpuk ini, akan
terlihat nyata, bagaimana akasia berduri sudah sangat
luas mengambil alih sabana. Sabana yang semula berupa
ekosistem terbuka yang didominasi rumput-rumputan,
kini menjadi areal yang ditumbuhi akasia berduri dengan
pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga menjadi sangat
rapat membentuk kanopi.

62 GEOMAGZ | JUNI 2015 63


Lembar-lembar
Baluran
Oleh: Ayu Wulandari

Tidak diketahui kapan tepatnya Taman Nasional Baluran mulai disemati


bersama kotoran itu akan tumbuh sehingga tersebar ke Daerah yang disukainya bertopografi datar sampai sedikit
perumpamaan sebagai Afrika-nya Pulau Jawa. Namun, yang terang, kawasan
seluruh kawasan. bergelombang. Semula, Baluran sangat ideal bagi tumbuh konservasi yang secara administratif berada di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten
kembang banteng dan satwa lainnya, karena di sana Situbondo, Jawa Timur itu terus saja menarik minat para pendatang, entah sebentar
Pada puncak musim kemarau dan musim masak buah,
herbivora besar memakan polong akasia berduri. Polong terdapat hutan alam primer tempat banteng berlindung bertandang di dua titik tuju utama, yaitu Sabana Bekol dan Pantai Bama, atau tinggal
akasia berduri yang mempunyai kandungan karbohidrat dari serangan predator, sebagai tempat beristirahat, di dalamnya selama beberapa waktu untuk pelbagai alasan.
dan protein yang tinggi itu lalu dimakan banteng, kerbau tempat tidur, dan tempat berkembang biak.
liar, dan rusa. Biji yang tidak tercerna akan mengalami
Di Baluran terdapat sabana, bukan saja di pedataran, tapi
penggosokan dan kondisi asam di dalam lambung selama
juga terdapat di daerah yang berbukit. Dengan kondisi tanggal 13 Desember 1999. Adapun pembagian
12 48 jam, lalu kotorannya tersebar ke lokasi lain sesuai
hutannya yang terjaga, di sana terdapat sumber air, yang zonanya adalah: 12.000 Ha sebagai Zona Inti, 5.537
dengan daya jelajah satwa tersebut. Biji yang terbawa
memberikan pasokan air ke padang rumput. Di sana pun Ha (daratan 4.574 Ha + perairan 1.063 Ha) sebagai
dalam kotoran itu akan tetap lembab, dan kotoran
terdapat hutan pantai sebagai tempat berlindung dan Zona Rimba, 800 Ha sebagai Zona Pemanfaatan
itu berfungsi sebagai pupuk, yang memungkinkan
Intensif, 5.780 Ha sebagai Zona Pemanfaatkan
biji tersebut berkecambah segera setelah turun hujan. beristirahat. Dan, Baluran berdekatan dengan laut, yang
Khusus, dan 783 Ha sebagai Zona Rehabilitasi.
Ratusan, bahkan ribuan biji yang keluar bersama dengan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan mineral.
kotoran itu di berbagai tempat akan menjadi area serbuan Selanjutnya, untuk memudahkan pengelolaan,
baru dari akasia berduri di TN Baluran. Apa yang menjadi unggulan itu kini populasinya sangat Kawasan TN Baluran dibagi menjadi dua Seksi
mengkhawatirkan, sehingga rawan terhadap kepunahan, Pengelolaan. Pertama, Seksi Pengelolaan TN
Di samping penyebaran melalui kotoran satwa, seperti yang sudah terjadi di Leuweung Sancang, Puncak Gunung Baluran. Foto: Deni Sugandi. Wilayah I Bekol yang meliputi Resort Bama, Balanan
penyebaran akasia berduri juga terjadi pada musim hujan Kabupaten Garut. Untuk menjawab tantangan itu, saat ini dan Perengan. Kedua, Seksi Pengelolaan TN Wilayah
karena jelajah hewan-hewan di TN Baluran itu. Pada Pemburu berkebangsaan Belanda A.H. Loedeboer II Karangtekok, yaitu Resort Watu Numpuk, Labuhan
di TN Baluran diadakan upaya penangkaran semi alami.
musim hujan, biji akasia berduri yang bercampur dengan adalah orang yang mulai mengenali potensi area Merak dan Bitakol.
Upaya ini harus mendapat dukungan dari semua pihak,
lumpur menempel pada kaki dan badan satwa-satwa itu di sekitar kaki gunung api purba Baluran ini dan
kemudian terbawa dan jatuh di tempat lain. termasuk dari para wisatawan. Jangan bernafsu untuk melakukan proteksi pada tahun 1928, khususnya Seiring berjalannya waktu, yang banyak orang
mengabadikan banteng yang sedang ditangkar, apalagi untuk keberadaan satwa-satwa liar di sana. Ia ketahui dari TN Baluran selain nuansa Afrika yang
Akasia berduri telah mendesak sabana, mendesak bila banteng sedang berada dalam masa birahi. Bila masa hadir sepanjang musim kemarau, juga sabana luas
menggunakan kekuasaannya sebagai pemilik daerah
pertumbuhan rumput, sehingga ketersediaan makanan itu terganggu dengan kehadiran manusia, maka birahinya dengan keberadaan satwa liar yang tak sungkan
konsesi perkebunan di Labuhan Merak dan Gunung
bagi herbivora di TN Baluran menjadi tidak memadai memperlihatkan diri, utamanya menjelang dan
akan tertangguhkan. Bila penangkaran semi alami itu Mesigit untuk kepentingan tersebut.
lagi. Karena asupan pakan, yaitu rumput sebagai sumber seusai gelap. Padahal secara kasat mata, dari
berhasil, maka akan ada pelepasliaran banteng-banteng,
makanan utamanya yang sudah tidak mencukupi, maka Dua tahun kemudian, Direktur Kebun Raya Bogor sepanjang jalan dari gerbang utama sampai di dalam
satwa akan mencari pakan alternatif, salah satunya adalah dan ini akan memberikan harapan baru. kala itu, K.W. Dammerman, mengajukan usulan pada area utama (Bekol dan Bama), dapat dilihat tiga
daun dan biji akasia berduri. Di sinilah lingkaran setan TN Baluran adalah cermin. Di Baluran saat ini, terasa Pemerintah Hindia Belanda agar Baluran ditetapkan puncak Baluran, yaitu: Aleng (1.256 m), Gede (1.060
serangan pendudukan wilayah TN Baluran oleh akasia dan terbukti, dengan memasukkan tanaman asing sebagai Kawasan Hutan Lindung. Melalui Ketetapan m), dan Klosot (945 m).
berduri terjadi. ke dalam kawasan konservasi, telah terjadi gangguan GB. No. 9 tanggal 25 September 1937 Stbl. 1937
No. 544 yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Batuan lava sudah dapat ditemukan tak jauh dari
Akibat ekosistem sabana yang berubah menjadi hutan mata rantai ekologi yang berdampak fatal. Dalam Pos Karangtekok dan di sepanjang perjalanan
Hindia Belanda, Kawasan Baluran resmi menjadi
akasia berduri yang sangat rapat adalah kematian kehidupan sosial, dalam bidang pendidikan, misalnya, menuju Watunumpuk di kaki ketiga puncak
Suaka Margasatwa. Statusnya kemudian diperkuat
rumput sebagai pakan utama satwa. Selain itu, karena sangat mungkin masuk kebjikan yang asing, yang tidak tersebut. Diduga lava itu merupakan hasil letusan
dengan penetapan kembali oleh Menteri Pertanian
akasia ini merupakan tumbuhan yang berduri, maka sesuai secara sosial-budaya masyarakat Indonesia pada yang pernah terjadi. Dalam perjalanannya, ketiga
dan Agraria RI melalui Surat Keputusan Nomor. SK/
penyebarannya yang luas akan mengganggu daya jelajah umumnya. Sebenarnya, kebijakan itu berdampak fatal, puncak itu kemudian beralih menjadi gunung api
II/1962 tanggal 11 Mei 1962. Pada 6 Maret 1980,
satwa liar. Kenyataan ini mengakibatkan terganggunya tetapi dampaknya tidak terlihat seperti akasia berduri di strato mati sebab tidak lagi mendapat pasokan
barulah Baluran diresmikan sebagai Taman Nasional
keseimbangan ekosistem TN Baluran. Dengan berkurang magma di kantongnya. Kondisi geologi di kawasan
Baluran. (TN) oleh Soedarsono Hadisapoetro selaku Menteri
pakan utama berupa rumput, keberadaan satwa ini, termasuk asal-usul terbentuknya ketiga puncak
Pertanian saat itu.
herbivora di kawasan itu terancam. Kondisi sabana yang Dari tempat tinggi dan lingkungan sekitarnya di ujung yang menaungi Baluran itu, bagaimana pun, masih
ada di TN Baluran saat ini sedang dalam kondisi yang Timur Pulau Jawa, kita belajar hubungan geologi dengan Zonasi diberlakukan pula di kawasan seluas 25.000 menarik untuk diteliti lebih jauh. Pengetahuan
mengkhawatirkan. ekosistem yang khas, TN Baluran. Dari invasi akasia Ha yang ditetapkan dalam SK. Menteri Kehutanan yang diperoleh dari hasil penelitian itu akan
berduri di kawasan konservasi Baluran, kita pun belajar No. 279/Kpts.-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997 itu. memberikan latar belakang yang lebih lengkap atas
Bercermin dari Baluran Batas-batas kawasannya adalah Selat Madura
untuk arif dalam memungut sesuatu yang berasal dari berkembangnya TN Baluran sebagai habitat flora
TN Baluran dengan unggulan utama sabana dan Banteng (Utara), Selat Bali (Timur), Sungai Bajulmati di Desa dan fauna yang khas di kawasan ujung Timur Pulau
luar.
Jawa (Bos javanicus), kini sedang mengalami masalah Wonorejo (Selatan), dan Sungai Klokoran di Desa Jawa ini.
berat dengan adanya invasi akasia berduri. Banteng dapat Penulis adalah anggota Masyarakat Geografi Indonesia dan Sumberanyar (Barat) sebagaimana dipaparkan
hidup di daerah dengan ketinggian sampai 2.000 m dpl. Kelompok Riset Cekungan Bandung. dalam SK. Dirjen PKA No. 187/Kpts./DJ-V/1999 Penulis adalah peminat perjalanan dan fotografi.

64 GEOMAGZ | JUNI 2015 LANGLANG BUMI 65


setengahnya, yang tersisa menjadi 2.386 meter. Selain
itu letusan tersebut menghasilkan lubang yang sangat
besar, berukuran 19.000 x 21.000 m di bagian alasnya
dan 22.000 x 25.000 m pada bagian atasnya (rim crater)
kemudian dikenal dengan Kaldera Ijen. (H. Sundoro,
1990).
Dalam perkembangan berikutnya, di tengah kaldera
terbentuk sebuah danau kawah yang menjadi pusat
kegiatan vulkanik saat ini. Kawah tersebut berukuran
1.160 x 1.160 m bagian atas dan bagian yang terisi air
di dasar kawah seluas 960 x 600 m. Ditengarai danau
ini sebagai salah satu danau kawah yang paling asam
di dunia. Pasalnya, kadar keasaman (pH) airnya dapat
mencapai nilai nol (tidak terukur) hingga 0,8. Nilai
tersebut bervariasi tergantung kondisi musim. Bila musim
hujan pH-nya mencapai antara 0,5 0,8, tetapi dalam
musim kemarau tidak jarang nilanya dibawah nol. Hal
inilah yang menempatkan Ijen sebagai gunung api yang
tidak lumrah. Air kawahnya yang sangat asam (acid
water) dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang
berbahaya bagi kehidupan sekitarnya. Oleh karena itu
gunung api yang memaku Tanjung Blambangan di ujung
Kawah Ijen dengan air berwarna biru toska yang menawan. Foto: SR. Wittiri timur Pulau Jawa ini lebih dikenal dengan nama Kawah
Sejarah Geologi Singkat Ijen Ijen. (SR. Wittiri, dkk, 2001).

Ijen
Tentu saja, kehadiran Kawah Ijen tidak terlepas dari
Berdiri tidak utuh, gunung api ini mengambil tempat
sejarah kegunungapainnya yang panjang. Dahulu kala
pada posisi geografi 8o 03,5 Lintang Selatan dan 114o
gunung api ini sangat besar bentuk fisiknya. Berdasarkan
14,5 Bujut Timur. Secara administratif, Ijen masuk ke
rekonstruksi hasil peta geologi, pada awalnya Ijen
dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso,
mencapai lebih dari 3.000 meter tingginya (Sujanto, dkk,
Provinsi Jawa Timur.
1988). Boleh jadi karena tingginya menjulang sedemikina

Menyesap Pesona
rupa sehingga dinamakan ijen, dalam bahasa Jawa yang Pesona Kawah Ijen
berarti sendiri karena berdiri tegak tak tertandingi
Pesona Ijen tidak hanya di sekitar kawah. Sejak pertama
seolah sendiri di kawasan tersebut.
kali melangkahkan kaki meninggalkan Lembah Paltuding

Mewaspadai Bahaya Gunung besar itu kemudian tercabik-cabik oleh letusan


dahsyat (violent eruption) yang dilaluinya dalam tiga
periode yang diperkirakan terjadi pada 3.500 tahun
para pelancong sudah dimanjakan dengan panorama
yang menawan. Pepohonan yang terawat di sepanjang
jalur pendakian yang tidak terlalu terjal dikelilingi oleh
Oleh: SR. Wittiri dan Ronald Agusta yang lampau. Letusan tersebut menghancurkan hampir gawir dinding kaldera purba yang ditumbuhi semak
seluruh tubuhnya hingga tingginya terpangkas hampir belukar hijau, seolah menjadi penawar lelah.

Waktu baru menunjukkan pukul 01.00 dini hari, tetapi ratusan pelancong yang
bergerombol di lapangan perkemahan (camping ground) Lembah Paltuding sudah tak
sabar menanti palang gerbang menuju Kawah Ijen dibuka. Dengan harapan setiba di
bibir kawah setelah berjalan selama sekitar dua jam, suasana gelap mulai terkuak, dan
dapat menikmati sinar biru (blue light) yang memancar dari celah onggokan belerang
di dasar kawah.

Ijen adalah gunung api yang tidak lumrah, dikenal yang memang sangat indah, kita pun harus sadar akan
berbahaya bukan karena ancaman letusannya, tetapi ancamannya
tersebab keberadaan air yang mengisi kawahnya yang
Perjalanan terakhir kami ke Ijen mengingatkan kembali
sangat asam (pH 0,5 - 0,8 dan bisa < 0, di area kawah).
pesona dan ancaman itu. Perjalanan ke Ijen menghadapi
Karena itu, para pendaki, penambang belerang yang
bahaya dan risiko yang harus diwaspadai. Kesadaran akan
bolak-balik ke Kawah Ijen, pelancong, atau siapa punyang
ancaman bahaya gas beracun dan air kawah yang sangat
mengunjungi Kawah Ijen, mesti menyadari hal ini setiap
asam harus selalu hadir. Jangan sampai gas belerang dan
kali mereka berkunjung ke sana. Bahwa selain dapat
gas beracun lainnya itu terhirup berlebihan, pun air yang
menghirup atau menyesap sepuas hati pesona Ijen
sangat asam itu jangan sampai tersentuh. Kelompok gunung sebelah selatan dari puncak kawah Ijen. Foto: Deni Sugandi.

66 GEOMAGZ | JUNI 2015 LANGLANG BUMI 67


hari adalah dapat menyaksikan munculnya mentari pagi Risiko mengintai setiap saat.
dari balik bukit. Misalnya, terpeleset jatuh akibat
salah melangkah. Jatuh dilereng terjal
Cahaya biru yang menjadi buruan para wisatawan itu
pada suasana gelap tak terbayangkan
memancar dari rekahan pada dinding solfatara tempat
akibatnya. Sesungguhnya, pengelola
gas terbentuk, pertanda temperatur di lokasi tersebut
Taman Wisata Kawah Ijen, di awal
tinggi. Sinar tersebut terlihat sangat jelas apabila cuaca
pendakian, sudah memberikan
gelap. Gas belerang (H2SO4) terbentuk karena temperatur
peringatan agar para pengunjung
yang tinggi, antara 150o 250o C. Oleh para penambang,
tidak turun ke dasar kawah. Tetapi
gas pekat tersebut dialirkan melalui pipa (pawon) sejauh
pada saat pengunjung sudah berada
sekitar 150 meter untuk mendinginkannya sehingga
di puncak, tidak ada petugas yang
terbentuk sublimasi belerang di ujung pawon. Sublimasi
mengawasi dan menertibkan
inilah yang ditambang dalam bentuk bongkah belerang.
pengunjung agar tidak turun ke
Risiko yang Mengintai kawah. Padahal untuk sekedar
menyaksikan cahaya biru yang ada di
Boleh jadi, harapan bagi sebagian besar pengunjung
dasar kawah, cukup dari bibir kawah
ke Kawah Ijen adalah turun ke dasar kawah untuk
(rim crater) saja dan tidak perlu turun
menyaksikan cahaya biru dari dekat. Hal ini sebenarnya
ke dasar kawah. Tampak cahaya biru muncul dari rekahan di dinding lapangan
sangat berbahaya, dan tidak boleh dilakukan. Sayangnya, solfatara. Foto: SR. Wittiri
Lokasi lapangan solfatara yang menghasilkan belerang melimpah tidak ada brosur atau apapun yang menerangkan tentang Menurut petugas setempat, waktu
berada di dasar kawah sebelah tenggara. beralasan bahwa mereka beraktivitas lebih awal itu
bahaya dasar Kawah Ijen. Demikian pula, sebagian besar yang direkomendasikan untuk memulai aktivitas
wisatawan yang berkunjung ke Ijen tidak didampingi penambangan belerang di dasar kawah adalah mulai untuk menghindari sengatan matahari. Tanpa disadari,
Panorama berubah drastis dari hijau menjadi gersang, oleh pemandu wisata. Sebagian lainnya hanya ditemani pukul 06.00. Rekomendasi ini diberikan dengan keberadaan penambang pada dini hari di dasar kawah
aroma wangi hutan menjadi aroma telur busuk, manakala oleh penambang belerang yang menawarkan diri menjadi mempertimbangkan bahwa pada pagi hari (sekitar menjadi inspirasi bagi pengelola wisata dan pengunjung
pendakian mulai mendekati puncak. Aroma itulah uap penujuk jalan sebagai selingan dari kesehariannya pk 06.00), matahari sudah mulai bersinar, sehingga
belerang yang diterbangkan angin. Kondisi demikian menambang. gas belerang dan gas lainnya yang berpotensi beracun
memang lumrah ditemui di daerah gunung api. Khusus sudah cair oleh sinar ultraviolet. Dengan demikian
di Ijen, sengatan uap belerang sudah tercium sejak satu Menuruni Kawah Ijen yang dalamnya sekitar 350 meter
risiko terpapar gas beracun bisa dihindari, paling tidak
kilometer sebelum tiba di kawah karena sublimasi dari dengan kemiringan antara 45o 60o pada dini hari
diminimalkan.
lapangan solfatara di lantai kawah memang tergolong sangatlah berisiko. Betapa tidak, dalam suasana temaram,
besar. tidak tahu medan dengan berbekal senter dan hanya Pada kenyataannya aktivitas penambangan sudah mulai
mengikuti langkah orang yang ada di depannya adalah sejak pukul 03.00 dini hari dalam suasana temaram
Kedalaman danau kawah yang berair sangat asam ini tindakan yang sangat ceroboh yang sangat berbahaya. di tengah pusaran gas beracun. Para penambang
berubah-ubah sepanjang waktu. Pada 1938 mencapai
250 m. Sri Sumarti dan Takano yang melakukan
penelitian pada 1996 menyebutkan bahwa kedalaman
danau menyusut hingga 182 m dengan volume air
sebanyak 30 juta meter kubik.
Salah satu hasil gunung api yang banyak manfaatnya
adalah belerang. Kawah Ijen mampu menghasilkan
mineral kuning ini lebih dari 60 ton per hari. Sayang,
jumlah sebanyak itu tidak dapat dipetik seluruhnya
Lereng terjal dari bibir kawah (rim crater) ke dasar kawah. Salah
karena kendala teknis. Para penambang yang jumlahnya melangkah risiko mengintai. Foto: Ronald Agusta
kian menyusut, semula sekitar 700 orang kini tinggal
170 orang, hanya mampu mengangkut belerang antara
14 - 19 ton per hari. Mereka menambang dengan cara
yang sangat sederhana, hanya berbekal linggis dan lainnya untuk mengikuti jejak mereka, mengunjungi Ijen
sekop tanpa alat pelindung. Mereka berjuang di tengah pada dini hari, sekitar pk 03.00. Hal ini perlu ditertibkan
sengatan gas belerang yang sangat tajam. atau dilakukan pengaturan kembali. Aturan itu misalnya,
agar para pendaki atau pengunjung Kawah Ijen dilengkapi
Tiba di bibir kawah, pendaki dimanjakan dengan dengan peralatan yang memadai, dibarengi oleh pemandu
pemandangan mempesona. Air kawah yang berwarna yang sudah mengenal benar jalan menuju Kawah Ijen,
biru toska diselingi oleh rona kekuningan dari uap tidak turun ke dasar kawah, dan menggunakan masker
belerang terbang tinggi di atas danau sangatlah yang dapat mengurangi paparan gas belerang dan gas
memukau. Pelancong yang memilih melakukan beracun lainnya. Lamanya waktu berada di kompleks
pendakian pada malam hari, sangat mengharapkan kawah juga juga perlu dibatasi.
untu dapat menyaksikan cahaya biru (blue light),
sebagian orang menyebutnya api biru (blue fire), SR. Wittiri, ahli gunung api.
meskipun cahaya biru tersebut bukan cahaya api. Ronald Agusta, fotografer dan editor foto Geomagz.
Keuntungan lain memilih berada di kawah pada dini Lapangan solfatara yang bersuhu tinggi menghasilkan cahaya
kebiruan pertanda suhunya sangat tinggi. Foto: Ronald Agusta

68 GEOMAGZ | JUNI 2015 LANGLANG BUMI 69


Menimbang
Oleh: Deni Sugandi Ijen
Di dasar kawah Ijen tampak beberapa bayangan lelaki paruh baya tenggelam
dalam lautan uap belerang. Berbekal kain sarung yang dililitkan di leher
sebagai penutup hidung, asap tebal putih tersebut menyergap pekerja sebanding dengan risiko, namun
tambang, dan menempatkan mereka dalam kondisi terpapar langsung penghasilan tersebut dianggap
uap sulfur. Uap belerang bukan saja mengganggu pernapasan, tetapi bisa bisa memenuhi kebutuhan hidup
keluarga sehari-hari.
memedihkan mata seketika. Dalam uraian air mata pedih, mereka berusaha
tenang dan bertahan beberapa saat, hingga angin menghembuskan asap ke Dulu saya sanggup mengangkut
100 Kg lebih dalam sehari,
arah lain. namun sekarang saya sering
sakit-sakitan, cerita Mas Sam terjadi letusan, maka air kawah akan terlontarkan,
Air mata itu sudah mereka rasakan sejak sedikit dilaporkan kecelakaan pekerjaan langsung, pemandu perjalanan saya. Tanpa menduga lebih demikian juga gas beracun akan tersemburkan.
penambangan ini dibuka pada masa kolonial tahun atau potensi sesak napas menahun akibat sering jauh, saya sudah sudah bisa membaca guratan
Kondisi ini ibarat sekeping koin dengan dua sisi yang
1911, dan dimanfaatkan dalam jumlah kecil. Hingga terpapar belerang. Namun bagi warga, menambang usia diwajahnya. Ia adalah generasi kedua dari
bertolak belakang. Satu sisi memberikan manfaat
tahun 1968, ruas jalan setapak dibuka kembali, adalah pekerjaan yang pasti, dibandingkan menjadi petambang di Kawah Ijen yang aktif dari tahun
langsung kepada warga berupa mineral belerang
oleh warga dari Malang, yang biasa menambang di kuli perkebunan. 80-an, kemudian memilih menjadi pemandu setelah
dan kekayaan wisata alam gunung api adan kawah.
kawasan Gunung Welirang. Penambangan kemudian secara fisik kurang mendukung. Profesi terakhir
Teknis pengambilan belerang dilakukan dengan Di sisi lain, terdapat ancaman gas beracun dan
ditertibkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas, ini ia tekuni setelah mendapatkan pelatihan
cara mudah. Gas yang keluar dari lubang fumarola air kawah yang sangat asam bila gunung api aktif
dengan menerbitkan ijin kepada sebuah perusahaan kepemanduan yang diselenggarakan oleh Dinas
dialirkan melalui pipa hingga ke bawah. Di dalam tersebut meletus. Masyarakat perlu menimbang
tambang di sana, satu-satunya perusahaan tambang Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
pipa terjadi proses sublimasi, dari uap menjadi risiko hidup di daerah seperti ini. Pemerintah
yang beroperasi di Kawah Ijen. Hingga kini tercatat Tambang belerang warisan kolonial ini, kini pun perlu menyiapkan langkah penanganan saat
cair dan belerang cair berwarna kuning cerah ini
lebih dari 350 orang yang menggantungkan diusahakan menjadi bagian tujuan wisata alam kemungkinan terburuk muncul. Semua itu agar
kemudian diendapkan hingga dingin. Petambang
hidupnya pada belerang ijen. Mereka dihimpun terbaik di Jawa Timur, dengan melibatkan peran masyarakat dapat hidup hidup dengan damai
mengambil bongkah belerang ke dalam keranjang,
dalam kelompok penambang di bawah koordiasi warga menawarkan jasa pemanduan, pengelolaan berdampingan dengan gunung api.
kemudian diangkut 3,8 km ke pos pengepul
perusahaan tambang. penginapan dan warung makanan. Namun ancaman
Paltuding. Dalam satu hari, rata-rata mereka bisa Penulis adalah dosen fotografi dan fotografer di Geomagz.
Memanen belerang itu tidaklah mudah, diperlukan mengangkut 60-90 Kg belerang murni, dengan selalu menggelayuti kecemasan warga, karena Ijen
kekuatan fisik, kesabaran dan keberuntungan. Tidak upah Rp 925 per kilogram. Meskipun nilai tidak setiap saat bisa saja meletus. Bisa dibayangkan, bila

70 GEOMAGZ | JUNI 2015 LANGLANG BUMI 71


Peta digambar oleh: Roni Permadi

72 GEOMAGZ | JUNI 2015 73


Bentang alam Gunung Semeru. Foto: SR. Wittiri

Menelusuri
Struktur Semeru
Oleh: Noviardi Titis Praponco

Gunung Semeru di Jawa Timur menawarkan beribu daya pikat. Penelusuran untuk Ranu Kumbolo, perjalanan beralih menapaki jalan melewati bukit, yang sesungguhnya tidak terlalu
mencapai puncaknyanya memerlukan kesiapan fisik dan mental yang mumpuni. mendaki. Ternyata di jalur ini kami melintasi lava tinggi. Bila gagal melewatinya tanpa berhenti, maka
produk Gunung Jambangan, yakni gunung api cintanya akan sukses. Batuan penyusun tanjakan ini
Tergiur pesona yang memikat itu, saya mengambil kesempatan menyambanginya Pra-Semeru. Tak lama, pesona Ranu Kumbolo pun berupa aliran lava hasil dari Gunung Jambangan.
bersama Tim Ekspedisi Semeru 2014, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana tampak. Perjalanan selanjutnya relatif menurun. Di Sesaat sebelum menuruni dataran yang cukup luas
Geologi (PVMBG), Badan Geologi. Ekspedisi ini diselenggarakan bagi para Calon jalur ini juga terdapat sesar cakram sebagaimana di Oro-Oro Ombo, terlihat jalur sesar turun yang
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang bekerja di unit yang mengawal gunung api ditunjukkan oleh hadirnya Ranu Kumbolo yang bentuknya masih menyerupai cakram (melingkar).
diawali oleh jalur sesar yang melingkar. Ini adalah Oro-Oro Ombo merupakan dataran yang ditumbuhi
tersebut.
bentukan khas akibat sesar di daerah vulkanik ilalang lebat dengan litologi penyusun berupa
aktif pada masa lampau. Kondisi ini juga berkaitan jatuhan piroklastik produk Gunung Semeru. Litologi
Perjalanan dimulai dari Ranu Pane. Morfologi berumur relatif muda yang akan ditemui. Sebab, dengan litologi dan aktivitas intrusi magma seperti ini menjadi tolok ukur untuk posisi stratigrafi
daerah ini merupakan bentukan dataran di daerah penelitian mengenai Gunung Semeru, menyebutkan yang terjadi saat itu. Adanya dua tinggian yang satuan batuan yang lainnya.
topografi tinggi, yang dimanifestasikan oleh adanya bahwa perkembangan kawah Semeru mengarah mengontrol sesar ini menyebabkan terjadinya
Berjalan ke arah selatan, dari Oro-Oro Ombo tampak
danau yang terisi oleh air yang disebut ranu. Secara ke selatan dan berumur relatif lebih muda. Jalur ini fenomena sesar cakram sebagaimana tampak pada
vegetasi yang didominasi oleh cemara. Daerah ini
geologi, Ranu Pane merupakan sisa dari tubuh menempuh Ranu Pane - Ranu Kumbolo, perjalanan Peta Geologi Gunung Semeru.
dinamakan Cemoro Kandang. Melihat ke bawah
gunung api Kuarter sebelum terbentuknya puncak menapaki sesar turun antara dua tinggian, yakni
Melanjutkan menikmati fenomena pendakian dari areal ini, tampak susunan batu yang berundak-
tertinggi di Jawa, Mahameru, 3.676 M. dpl atau yang Gunung Ayek-Ayek dan Gunung Butak pada jalan
Semeru, perjalanan selanjutnya menempuh jalur undak secara alami. Bentuk morfologi ini tersusun
dikenal masyarakat luas sebagai Gunung Semeru. setapak yang menjadi jalur pendakian ke Mahameru.
Ranu Kumbolo Jambangan. Pendaki mengenal dari aliran lava produk Gunung Jambangan. Namun,
Di jalur ini terdapat manifestasi struktur geologi
jalur ini dengan nama tanjakan cinta. Pasalnya, karena kuatnya pelapukan, susunan lava ini tampak
Perjalanan selanjutnya mengarah relatif ke selatan. gunung api yang tampak menjulang tinggi yang
dalam kondisi puncak kelelahan, para pendaki harus sudah tak jelas lagi. Akan tetapi, para pendaki masih
Ini berarti akan banyak menjumpai gunung api terletak di Watu Rejeng. Di jalur Watu Rejeng -

74 GEOMAGZ | JUNI 2015 LANGLANG BUMI 75


Letusan Gunung Semeru. Foto: Titis N.P.

Ranu Kumbolo. Foto: Titis N.P. Panorama saat pendakian. Foto: Titis N.P.

bisa merasakan kehadiran lava tatkala memulai Jalur terakhir menempuh Kalimati menuju puncak kembali tubuh sang pendaki ke bawah. Ini memaksa sag structure yang merupakan penciri base surge
langkah di areal ini, menuju Gunung Jambangan. Mahameru melalui Arcapodo. Jalur ini ditempuh kami untuk sering-sering menghela napas karena Semeru.
selama antara 5 - 6 jam perjalanan. Topografinya kelelahan. Namun, karena Puncak Mahameru
endakian selanjutnya menelusuri jalan setapak Tiba di puncak, terdengar dengan sangat jelas
sangat curam. Berawal dengan melintasi Arcopodo menunggu di atas sana, kami dapat menyelesaikan
di lereng Gunung Jambangan. Di sini langkah dentuman letusan gas dari Kawah Jonggring Seloko.
yang berkontur curam dan terjal. Di sini masih pendakian dengan cara mengikuti jejak-jejak
kaki harus sedikit memutar agar perjalanan tetap Rasa lelah tergantikan oleh rasa syukur menikmati
terlihat beberapa vegetasi yang tumbuh. Langkah pendaki yang sudah berada di atas dengan berjalan
menjejak pada kontur yang landai. Tampak di ciptaanNya yang sungguh indah. Bersyukur juga
demi langkah terasa lebih berat, mungkin karena secara zig-zag.
samping jalur pendakian, julangan topografi yang karena perjalanan telah sampai pada tujuan.
mendaki di saat kemarau. Di lereng Arcopodo
berstruktur. Bentuknya masih serupa dengan Pada sepertiga pendakian kerucut ini, kami dapat Kepulan asap dari letusan yang terjadi antara 10
banyak debu vulkanik yang berterbangan
sesar yang didapati di jalur Watu Rejeng - Ranu melangkah lebih mantap karena adanya struktur 15 menit sekali menjadi catatan perjalanan yang
mengangggu pernapasan. Debu-debu dari
Kumbolo,menyerupai cakram yang berpusat di Ranu sesar turun produk aktivitas vulkanik. Sesar ini sungguh tak terlupakan. Selaras dengan kawah
permukaan yang menutupi aliran lava Semeru di
Kumbolo. Struktur sesar cakram ini bermuara di berbentuk setengah melingkar yang mengikuti ini, di sisi tenggara terdapat bukaan kawah yang
jalur pendakian.
Kalimati. kontur kerucut Gunung Semeru. Jalur yang curam menjadi jalan bagi guguran lava Semeru. Guguran
Tiba di Cemoro Tunggal, Mahameru tampak terasa lebih mendatar karena offside dari sesar lava ini harus diwaspadai oleh penduduk yang
Sesampainya di Kalimati, 2.700 m dpl. terlihat
sangat gagah. Inilah pintu gerbang menuju puncak turun ini. Sejenak kami melihat ke belakang, tampak tinggal di lereng bawahnya. Fenomena Mahameru
fenomena yang luar biasa. Tampak Puncak
Mahameru. Sejauh mata memandang, sudah jajaran bukit yang merupakan awal pembentukan sebagai puncak tertinggi di Jawa beserta potensi
Mahameru menjulang menggapai langit.
tidak tampak lagi vegetasi di jalur pendakian yang Gunung Semeru, bahkan berkait dengan Gunung bahaya yang ditimbulkannya menjadi pelengkap
Kenampakannya tepat berada di selatan deretan
merentang dengan kondisi curam hingga sangat Bromo yang berada nun jauh di seberang sana. bagi perjalanan Tim Ekspedisi Semeru 2014.
vegetasi Arcopodo yang mengelilingi bagian
curam. Cemoro Tunggal berada tepat di kerucut Sisa pendakian dapat kami nikmati dengan melihat Penulis bekerja di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
bawahnya. Jarak Kalimati dengan puncak
Gunung Semeru. Loses material (material lepas) manifestasi jatuhan piroklastik di kanan-kiri jalur Geologi (PVMBG)
Mahameru, 3.676 m dpl. terasa sangat dekat, karena
dari kerucut Gunung Semeru senantiasa menarik pendakian. Di sana terlihat jelas perlapisan dan bom
Mahameru tepat di atas kami.

76 GEOMAGZ | JUNI 2015 LANGLANG BUMI 77


Merespons kondisi pasar yang demikian, Indonesia logam ini mempunyai banyak kemiripan sifat-sifat satu
menjadi lokasi pilihan bagi investor atau para peminat dengan yang lainnya, dan sering ditemukan bersama-
REE dalam mengembangkan komoditas ini. Pemerintah sama dalam satu endapan secara geologi.
pun meresponnya dengan mengadakan berbagai seminar
Kegunaan REE sangat beragam, umumnya pada
maupun kelompok diskusi guna mengembangkan
teknologi tinggi atau canggih. mulai dari kebutuhan
penelitian potensi REE di Indonesia. Membahas potensi
industri keramik, pupuk, bahan bakar, baterai, elektronik,
REE Indonesia saat ini menjadi menarik dengan alasan
komputer, komunikasi, otomotif dan lainnya hingga
di atas. Untuk memberikan gambaran sejauh mana
teknologi nuklir. REE banyak digunakan dalam industry
potensi REE Indonesia, penulis mencoba suatu upaya
karena unsurnya relatif tidak beracun. Jika dikaitkan
mengkompilasi berbagai data yang ada hasil dari berbagai
dengan pengembangan mobil hibrid, komoditas REE
penyelidikan terdahulu, baik penyelidikan yang dilakukan menjadi sangat strategis. Semisal, kelompok logam Nd, Pr,
oleh Badan Geologi maupun instansi lainnya, juga Dy dan Tb merupakan bahan penting dalam pembuatan
individu dari masyarakat umum yang berminat. Hasilnya motor listrik dan generator mobil hybrid. Adapun
secara ringkas dituangkan dalam tulisan ini. kelompok logam La, Nd dan Ce merupakan bahan
Pengertian REE dan Kegunaan penting dalam pembuatan batere mobil hibrid NiMH.
Logam tanah jarang atau REE (Rare Earth Element) Pemanfaatan REE sebagaimana skema pada gambar,
merupakan kumpulan dari 17 logam yang jarang dibagi menjadi kelompok fosfor dan pendaran (phosphors
ditemukan di alam. Ketujuh-belas logam ini adalah: and luminescence), yaitu: efisiensi energi pencahayaan
Sandium (Sc), Yttrium (Y), Lanthanum (La), Cerium (energy efficient lighting), semikondutor LED (light-
(Ce), Praseodymium (Pr), Neodymium (Nd), emitting diode), media kristal cair penampil, LCD (liquid
Promethium (Pm), Samarium (Sm), Europium (Eu), crystal display), bagian inti dari penampil (plasma
Gadolinium (Gd),Terbium (Tb), (Dysprosium (Dy), display), laser; penggunaan lain: pengolah air (water
Holmium (Ho), Erbium (Er), Thulium (Tm), Ytterbium treatment), pewarna (pigments), pupuk (fertiliser),
(Yb), dan Lutetium (Lu). Dalam tulisan ini selanjutnya, teknologi nuklir, pertahanan (defence); dan sebagai
ke-17 logam REE, sebagaimana biasanya, dituliskan katalis, yakni: katalis dalam otomotif (automotive
simbolnya saja, yaitu: Sc, Y, La, Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu, catalysts), katalis pada proses penyulingan dan kimia
Tambang rakyat pada endapan laterit mengandung timah dan mineral ikutan REE di Badau, Belitung Timur. Foto: Armin Tampubolon. Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Tm, Yb, dan Lu. (catalysts in refining and chemical processing), bahan
tambahan pada mesin diesel (diesel additive).
Logam-logam REE disebut jarang karena di alam
Penggunaan lainnya, sebagaimana pada gambar,

REE, Logam Kecil


logam-logam ini memang jarang ditemukan secara
besar-besaran, meskipun kelimpahannya di kerak bumi terdapat pada kelompok gelas, pemolesan, dan keramik
jauh lebih banyak dibandingkan emas maupun logam (glass, polishing, ceramics), yaitu: bahan campuran
dasar. Keterdapatan REE umumnya tidak dijumpai untun pemoles (polishing compounds), agen pewaran

untuk Teknologi Canggih


secara tunggal dalam sebaran dengan jumlah besar, tetapi dan anti warna pada gelas (colouring and decolouring
ditemukan kecil-kecil sebagai ikutan pada mineral lain, agent in glass), penstabil pada keramik (stabilizer
seperti monasit; dan menyebar secara terbatas. Logam- in ceramics), kapasitor berbahan keramik (ceramic
capacitors), penyerap sinar ultra violet
Oleh: Armin Tampubolon (UV adsorption); kelompok logam
- Energy efficient lighting - Water treatment campuran dan batere (metal alloys/
- LED - Pigments
- LCD - Fertiliser - Automotive catalysts
batteries): logam campuran untuk
Mineral apa yang paling marak dibicarakan dalam berbagai seminar setidaknya lima - Plasma Display
- Laser
- Nuclear Technology
- Defence
- Catalysts in refining and
chemical processing
pelapis baja dan dan besi (alloys for
tahun belakangan ini? Jawabannya REE (Rare Earth Element) atau Logam Tanah Jarang. - Diesel additive steel and iron casting), logam campuran
Seingat penulis, sejak tahun 2011 hingga saat ini, REE telah dibicarakan dalam berbagai Ce La Eu Tb Y Gd
Ce La Pr Nd Y
super (super alloys), peralatan penyulut
Phospors, Others api (flint ignition device), batere NiMH
forum FGD (Focus Group Discussion) maupun seminar di lingkungan instansi Pemerintah Luminescence
Catalysts

(NiMH-battery), sel bahan bakar (fuel


total sebanyak 17 kali, termasuk lima kali FGD di Badan Geologi. Bahkan di tingkat cell), penyimpan H2 (H2 sotrage), bahan
ASEAN REE secara khusus telah dibicarakan. Demikian pula, REE juga sering disinggung
Magnets
untuk konstruksi ringan (light weight
pada forum mineral lainnya. Dari sisi permintaan data, belakangan ini data potensi REE
Nd Pr Sm La Tb Dy

construction); dan penggunaan pada


Indonesia paling banyak diminta berbagai kalangan. - Motors and generators kelompok magnet, yaitu: motor dan
Wind turbines
Electric vehicles Metal alloys / batteries Glass, Polishing, Ceramics generator, seperti pada turbin angin,
Hybrid vehicles
- Hard Discs
La Ce Pr Nd Sm Sc Ce La Y Pr Nd peralatan listrik, dan peralatan hibrid
Penyebab utama maraknya pembahsan REE tiada lain membatasi produksi REE hingga 60% yang berdampak - MRI (motors and generators, wind turbines,
karena terjadi peningkatan permintaan REE secara semakin mahal dan langkanya komoditas ini di pasaran - Speakers
- Magnetic cooling
- Alloys for steel and iron casting - Polishing compounds electric vehicles, hybrid vehicles), hard
- Super alloys
global. Kondisi pasar mineral menunjukkan bahwa global. Harganya pun sempat meroket walau belakangan - Flint ignition devices
- Colouring and decolouring
agent in glass disc, pencitraan resonansi magnetik,
setidaknya pada dekade terakhir ini, kebutuhan REE harga ini mulai menurun. Sebagai gambaran pada bulan - NIMH battery
- Fuel cell
- Ceramic capacitors
- UV adsorption MRI (Magnetic Resonance Imaging),
dunia terus meningkat. Pemenuhan kebutuhan dunia Agustus 2012 harga Nd (99%) mencapai lebih dari - Light weight construction
pengeras suara (speakers), dan magnet
ini sudah sejak lama mengandalkan potensi yang ada di 450.000 dollar AS (sekitar 4,3 milyar rupiah) per ton dan pendingin (magnetic cooling).
Cina. Sekitar 90% kebutuhan REE dunia dipasok oleh Ce oksida (99%) mencapai 150.000 dollar AS (sekitar 1,4
Cina. Namun, akhir-akhir ini pemerintah Cina mulai milyar rupiah) per ton FOB China. Gambar skema pemanfaatan REE dalam berbagai industri (dari berbagai sumber).

78 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 79


Pembentukan REE di Indonesia Penyelidikan yang dilakukan Badan Geologi dalam kurun Aspek sumber daya REE bila dikaitkan dengan mineral Cadangan ini sudah termasuk sumber daya monasit
waktu lima tahun terakhir telah pula menemukan indikasi tailing timah yang umumnya dalam bentuk mineral hipotetik di Bangka-Belitung-Kundur-Kampar yang
Dalam konteks Indonesia, tanah air kita sejak lama
jenis endapan REE lainnya. Di antaranya, jenis pelapukan monasit, xenotim dan zirkon, yang juga salah satu sumber ditafsirkan dari hasil penyelidikan konservasi Badan
dikenal sebagai jalur pembentukan timah (tin belt) yang
residual diatas batuan beku asam (granit) kurang lebih unsur radioaktif, merupakan sumber daya yang sangat Geologi yang mencapai 185.992 ton (Badan Geologi,
memanjang mulai dari Thailand-Malaysia di utara.
mirip dengan endapan REE yang ditambang di Jiangxi, potensial. Diperkirakan volumenya sangat besar bila 2007).
Pembentukan timah sangat erat kaitannya dengan
Cina, di mana ahli geologi di sana menyebutnya jenis dihitung sejak awal berproduksinya timah di wilayah
keterdapatan REE dalam bentuk butiran yang terdapat
ion adsorption-type. REE melapuk sempurna dan
dalam mineral monasit, xenotim dan zircon. Mineral-
mineral tersebut merupakan hasil pengikisan dari batuan
hampir semua REE terkonsentrasi berupa lapisan Jumlah Cadangan REE Berupa Mineral Ikutan Timah
lempung pada kerak lapukan. Jika mengacu kepada hasil (diolah dari data Majalah Stannia, Juli 2012 dan Badan Geologi 2007)
induk yang mengandung timah dan diendapkan di
penyelidikan Badan Geologi tahun 2009-2010 di Daerah
lembah-lembah bahkan terbawa hingga mengendap di No. Mineral Ikutan Jumlah Cadangan (ton) Perkiraan REE(ton)
Parmonangan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, proses
dasar laut. Endapan ini dikenal sebagai REE jenis plaser
pelapukannya berlangsung diatas batuan beku asam yang
atau aluvial. Ce = 262.534
penyebarannya cukup luas dan dikenal sebagai Granit
La = 140.018
Pembentukan REE dalam hal ini berasal dari sisa larutan Sibolga yang sudah tersingkap. Nd = 99.180
magma yang mengandung gas-gas berunsur logam 1 Monasit 583.410,0
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Badan Pr = 29.170
(pneumatolisis) pada batuan granit berkomposisi tertentu Sm, Gd dan Y = 292
Geologi bekerjasama dengan PT. Aneka Tambang, Tbk,
berumur Trias-Jura (sekitar 200 juta tahun lalu) yang REE = 531.194
ditemukan indikasi jenis endapan laterit di Kalimantan
menerobos batuan metasedimen metamorf berumur
Barat. Dalam hal ini pembentukan REE mengikuti proses Ce = 86.486
Permo-Karbon (sekitar 300 juta tahun lalu). Gas-gas yang
lateritisasi (pembentukan laterit) sebagaimana berlaku La = 44.638
mengandung unsur logam ini dapat pula terbentuk pada
untuk endapan bauksit dan nikel. Laterisasi pada batuan Nd = 31.618
batuan yang diterobos itu sendiri. Selanjutnya, dengan 2 Monasit 185.992
granit, metamorf dan sedimen dalam pembentukan Pr = 9.299
kondisi sedemikian rupa, gas-gas tersebut tidak mudah
endapan bauksit ini diduga juga membentuk REE. Sm, Gd dan Y = 92
lolos ke luar dan masih tertahan di bawah penudung REE = 172.133
Indikasi ini telah ditemukan pada endapan bauksit di
(penutup) batuan metasedimen-metamorf berumur
Kalimantan Barat di mana nilai kandungan Ce yang
Permo-Karbon, membentuk endapan timah pada bagian 3 Xenotim 57.488,00 Y = 27.795
cukup signifikan dijumpai pada zona dibawah laterit.
atas (cupola) tubuh granit itu sendiri. Dalam keadaan ini,
timah terendapkan bersamaan dengan mineral-mienral REE (La, Ce, Pr, Nd dan
Potensi REE Indonesia 4 Zirkon 309.882,0
Sm) = 11.713
yang mengandung REE sebagai inklusi (pengotor)
Potensi di sini maksudnya meliputi petunjuk
dalam granit yang sama. Mineral yang mengandung TOTAL 950.780,0 742.835
(indikasi) adanya REE, atau REE yang sudah diketahui
REE ini adalah monasit, zircon dan xenotim. Dengan
keterdapatannya, juga REE yang sudah merupakan
posisi morfologi ketinggian tertentu, proses pelapukan
sumber daya. Berdasarkan penyelidikan selama ini, Bangka-Belitung, yang dimulai sekitar pertengahan abad Dengan masih berlangsungnya kegiatan penambangan
berlangsung sehingga granit yang mengandung timah
potensi REE cukup luas penyebarannya. Salah satu 18 hingga sekarang. timah plaser di Bangka-Belitung dan Singkep-Kundur,
dan REE itu tersingkap. Selanjutnya, terjadi pengikisan,
sumber keterdapatan REE adalah mineral timah yang baik di darat maupun di laut, muncul pertanyaan,
pengangkutan dan pengendapan bagian endapan primer Data resmi tentang sejauh mana mineral tailing tersebut
terdapat sebagi mineral sisa buangan pengolahan (mineral seberapa besar cadangan REE yang masih belum/akan
dari granit itu di lereng hingga jauh ke lembah-lembah sudah dimanfaatkan sebagai komoditas selama ini, belum
tailing) timah. ditambang sebagai bakal mineral tailing? Dengan kata
dan bermuara ke dasar laut. tersedia. Namun, sebagai data awal, sampai sejauh ini
lain, seberapa besar cadangan REE pada endapan plaser
diketahui bahwa dalam mineral monasit ((Ce, La, Pr,
yang ada? Berdasarkan data yang dikompilasi PSDG,
Nd, Th,Y)PO4) kandungan REE-an nya secara teoritis
Badan Geologi (2012) potensi REE dalam endapan plaser
adalah: Ce sebanyak 4548%; La (24%); Nd (17%); Pr
di wilayah darat untuk Bangka-Belitung tidak cukup
(5%); Sm, Gd dan Y (0,05%); Th (6 % -12%). Artinya
besar dibanding potensinya pada mineral tailing, yaitu
secara teoritis total kandungan REE dalam mineral
diperkirakan sekitar 17.785 ton.
monasit berkisar 91 % - 94%. Selanjutnya, dalam mineral
xenotim (YPO4) kandungan REE secara teoritis adalah Jadi, berdasarkan data hingga saat ini, total REE sebagai
Y sebesar 48.35 %; dan Y2O3 atau REO (61.40 %); yang produk sampingan dari tambang timah plaser dan
berarti REE yang terdapat dalam mineral xenotim hanya endapan plaser yang ada adalah 760.620 ton (742.835
berupa Y. Dalam zirkon (ZrSiO4) atau empirisnya berupa ton + 17.785 ton). Sementara itu, dari tiga kali tahap
Zr0.9Hf0.05REE0.05SiO4, kandungan REE-nya secara teoritis penyelidikan yang dilakukan di Daerah Parmonangan,
adalah La, Ce, Pr, Nd, Sm total 3.78 %; dalam bentuk Tapanuli Utara, Sumatera Utara, telah dianalisis
Oksida atau REO (4.41 %), dan REE2O3 serta unsur seanyak 15 unsur tanah jarang. Hasilnya, diperoleh nilai
radioaktif berupa jejak (trace) saja. kandungan REE yang cukup penting, yang ditunjukkan
oleh Ce sebesar 600 ppm hingga 1400 ppm, La (400 ppm
Sampai sekarang belum diketahui secara pasti berapa
1000 ppm), dan Pr (600 ppm 1400 ppm). Ada pun
jumlah potensi REE sebagai ikutan pada mineral timah
kandungan unsur REE lainnya umumnya kurang dari 100
tailing atau buangan dari sisa pemrosesan endapan
ppm. Hasil perhitungan sumber daya hipotetis REE di
timah plaser pada setiap penambangan yang ada.
Tapanuli Utara tersebut berkisar 8.852 ton hingga 20.803
Namun, mengutip majalah Stannia (Juli 2012), jumlah
ton atau 14.827 ton bila dirata-ratakan. Dengan demikian,
potensi REE dalam mineral monasit, xenotim dan zircon
bila dijumlahkan dengan hasil perhitungan sebelumnya,
ditunjukkan oleh cadangan REE berupa kumpulan REE
diperoleh bahwa total angka sumber daya REE Indonesia
Ilustrasi hipotesa pembentukan REE mengacu kepada singkapan di tambang Pemali Bangka.
( REE) dalam mineral tailing mencapai 742.835 ton.
mencapai 775.447 ton.

80 GEOMAGZ | JUNI 2015 81


Secara umum pengembangan mineral dan batubara
Estimasi Sumber Daya REE dalam Endapan Plaser telah tertuang dalam Renstra lima tahunan. Renstra ini
(diolah dari data PSDG, 2012 dan dari berbagai sumber) tentu saja di dalamnya sudah mencakup REE. Namun,
kebijakan yang lebih khusus REE kiranya perlu dibuat dan
No. Sumber Daya Kandungan Perkiraan REE
diberlakukan. Mengingat Peraturan Menteri (Permen)
1.569.312.847 ton KESDM No 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai
REE (Ce, La, Nd, Pr, Sm, Tambah secara implisit sudah menunjukkan pengakuan
1 atau 1.046.208.565 Monasit: 0,01 kg/m3
Gd dan Y ) = 10.462 ton
m3 adanya usaha produksi REE di Indonesia, maka REE
sudah sepatutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah
1.569.312.847 ton (PP). Pengakuan tersebut juga semestinya sudah harus
2 atau 1.046.208.565 Xenotim = 0,007 kg/m3 Y = 7.323 ton didahului oleh peraturan pengelolaan dan pemberian
m3
izin pengusahaan REE sebagai produk sampingan
TOTAL 17.785 ton (pengolahan tailing). Disayangkan, spesifikasi produk Butiran Konsentrat Aluvial Pulau Bangka.
REE ekspor dalam lampiran Permen tersebut di atas
melebihi total kandungan teoritis REE dalam mineral
Strategi Pengelolaan dan Penyelidikan Geologi dengan Pemerintah Daerah dan perusahaan, utama REE (monasit). Hal ini jelas kurang logis, sehingga
khususnya PT. Timah Tbk, dalam pertukaran informasi Permen tersebut perlu diperbaiki.
Tailing Timah
dan pelaksanaan kegiatan inventarisasi tentang tailing Seiring dengan berkembangnya teknologi pemrosesan,
Tidak dapat dipungkiri, pemanfaatan tailing timah menjadi timah.
sasaran utama pengusahaan komoditas REE di Indonesia. unsur radioaktif sudah dapat dipisahkan sehingga tinggal
Hal ini disebabkan oleh sangat mudahnya mendapatkan Untuk mengetahui lokasi-lokasi endapan baru dan urusan produksi unsur REE. Pengaturan pengawasan
tailing tersebut. Dari hasil-hasil percobaan yang dilakukan meningkatkan keyakinan terhadap daerah-daerah unsur radioaktif yang sudah dapat dipisahkan akan
oleh berbagai peminat usaha REE dan riset oleh institusi prospek REE, kegiatan penelitian PSDG, Badan Geologi menjadi tanggungjawab pemerintah (melalui BATAN
resmi dalam rangka pemanfaatan tailing, dapat diketahui perlu ditingkatkatkan. PSDG yang sudah membentuk dan BAPETEN). Oleh karena itu, kebijakan pemberian
hal-hal penting berikut ini. Pertama, tailing yang ada di kelompok penelitian khusus REE dalam tailing timah, izin usaha REE sudah harus dibuat segera untuk mencari
Bangka-Belitung memiliki total kandungan REE umumnya perlu lebih mengintensifkan kegiatannya melalui solusi atas maraknya keinginan berbagai pengusaha
untuk mengelola tailing timah ataupun endapan REE.
tidak kurang dari 1 % yang terdapat dalam mineral beberapa langkah berikut. Pertama, penyediaan sumber
Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan potensi REE Penambangan semprot timah tipe endapan greisen mengandung
monasit, xenotim dan zircon. Kedua, dengan melakukan daya berupa tenaga pelaksana, biaya penelitian, sarana REE, Nb dan litium di Tambang Tikus, Belitung
yang sudah teridentifikasi, khususnya di Bangka-Belitung
pencucian tiga hingga empat kali, total REE dapat naik eksplorasi, dan laboratorium yang lebih canggih serta
dan Kepulauan Riau, dapat juga diusulkan melalui
menjadi lebih dari 50%. Ketiga, ekstraksi unsur radioaktif penunjang lainnya. Kedua, menetapkan skala prioritas
penetapan Wilayah Pencadangan Negara (WPN). Dalam kegiatan usaha mineral REE adalah komoditas REE,
(umumnya Th) sudah dapat dilakukan hingga mendekati lokasi penelitian sesuai kebutuhan nasional dengan
hal ini, REE ditetapkan sebagai mineral strategis sehingga Thorium dan Uranium; dan izin usaha agar mengikuti
90 % atau sudah dapat menyisakan kandungan Th di prioritas utama meliputi wilayah Bangka-Belitung pengelolaannya sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah rezim Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 dengan
bawah toleransi aman. Keempat, pengolahan terhadap (Babel), Kepulauan Riau (Kepri) termasuk wilayah (BUMN). rekomendasi BATAN dan Kementerian Perindustrian.
konsentrat yang sudah terbebas dari unsur Th telah dapat lautnya, dan wilayah Sumatera, Kalimantan dan Papua. Selanjutnya, dari segi pengawasan kegiatan usaha REE
menaikkan REE oksida (REO) mendekati 90%. Terkait dengan konservasi, kembali disampaikan usulan
Ketiga, sinergi lintas unit di Badan Geologi, lintas yang dimulai sejak penambangan, pengolahan hingga
kebijakan dari Badan Geologi, yaitu bahwa Pemerintah
Fakta di atas menunjukkan bahwa pengelolaan tailing instansi Pemerintah terkait (PPGL, BATAN/PAPETEN, pemasaran, dapat dilakukan oleh BAPETEN dan BATAN.
perlu segera menetapkan mineral REE (monasit, xenotim,
untuk menghasilkan REE secara teknis sudah dapat TEKMIRA dan lainnya), serta BUMN (PT. TIMAH Tbk Dengan demikian, dalam pemberian perizinan mulai
zirkon) sebagai mineral strategis nasional. Disarankan
dilakukan di Indonesia. Pertanyaan selanjutnya, harus dan PT. ANTAM Tbk) dalam melakukan penelitian. dari konsesi hingga kegiatan pertambangan hendaknya
pula dalam penetapan WPN REE untuk Pulau Bangka
berapakah jumlah sumber daya tailing yang perlu Keempat, mengintegrasikan dengan kegiatan eksplorasi terlebih dahulu harus mendapatkan rekomendasi dari
dan Pulau Belitung agar dilakukan dengan mengikuti
disediakan supaya memperoleh REE secara ekonomis? yang dilakukan BUMN. Kelima, mengintensifkan kedua institusi ini.
deliniasi WUP timah. Untuk itu, disarankan agar
Jawabannya belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, dan memperluas wilayah kerja penelitian kandungan dilakukan koordinasi antara institusi BATAN, Balitbang Perhatian mendesak sekarang ini diarahkan kepada
langkah pertama yang harus dilakukan tentu saja adalah REE pada tailing, dengan bersinergi dengan instansi ESDM/Puslitbang Tekmira (KESDM), dan Pemerintahan pengelolaan mineral tailing yang terdapat berlimpah di
pendataan potensi tailing yang ada. dan perusahaan terkait lainnya. Keenam, melakukan Daerah. Bagi pemegang IUP diusulkan agar melakukan Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau
Mengetahui potensi REE sangat penting didalam kerjasama eksplorasi dan penelitian dengan negara pengolahan kadar marginal REE dalam mineral ikutan termasuk memastikan jumlah sumber daya yang tersedia.
perencanaan maupun strategi pengelolaannya baik pemasok utama REE selama ini, seperti China dan negara endapan timah (timah plaser). Apabila kadar tersebut Selain membutuhkan kerjasama, juga dibutuhkan
dari sisi pengembangan sumber dayanya maupun lainnya. tidak memenuhi batasan minimum pengolahan, maka kebijakan pemerintah dalam kemudahan pelaksanaannya.
pemanfaatan komoditas yang sudah tersedia. Terkait REE yang diperoleh tetap perlu disimpan dan dicatat Pengaturan pengelolaan REE mulai dari pemberian
dengan inventarisasi tailing, berikut sejumlah usulan
Usulan Pengaturan oleh Pemerintah (volume, tanggal, kadar), sesuai dengan ketentuan yang izin konsesi hingga produksinya secara langsung akan
yang dapat disampaikan. Pertama, memberikan akses Endapan REE yang sudah diketahui potensinya di berlaku di ketenaga-nukliran. Demikian pula, slag agar berdampak kepada kegiatan di hulu. Apabila peraturan
kepada Badan Geologi sebagai institusi yang berkompeten Indonesia memiliki karakteristik fisika dan kimia disimpan, dicatat dan dilaporkan (volume, tanggal, sudah tersedia dan izin konsesi REE dapat terbit, maka
dalam penyediaan sumber daya mineral di Indonesia yang berbeda dari endapan logam lainnya. Hal ini kadar). Diperlukan juga upaya untuk mencegah produk akan berdampak pada pengungkapan potensi endapan
agar dapat melakukan pendataan tailing yang terdapat terutama disebabkan oleh kaitan pembentukan mineral REE yang telah diperoleh agar tidak dijual keluar. di luar Bangka Belitung dan Kepulauan Riau. Karena
di setiap konsesi maupun bekas konsesi timah yang ada. REE yang bersamaan dengan pembentukan unsur dari kegiatan industri ini akan diketahui standar kadar
Dari segi pemanfaatan REE, Pemerintah kiranya
Kedua, memberikan akses kepada Badan Geologi untuk radioaktif, terutama Thorium (Th). Dengan demikian, ekonomis khusus yang berlaku untuk Indonesia dan
perlu menetapkan pemanfaatan mineral REE untuk
mengetahui sumber data yang tersedia di perusahaan- pengembangan potensi REE di Indonesia memerlukan menjadi patokan juga bagi para pelaku eksplorasi REE di
kepentingan industri strategis dan ekspor; agar
perusahaan yang bergerak di bidang komoditas timah metodologi eksplorasi yang khas, dan pemanfaatannya Indonesia.
pengusahaan mineral REE dilakukan oleh BUMN
atau yang diduga terkait dengan REE (misalnya bauksit membutuhkan peraturan khusus yang melibatkan dan atau BUMD dan BATAN. Demikian pula, produk Penulis, bekerja di Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber
dan nikel). Ketiga, harus terjalin sinergi antara Badan pengawasan dari institusi lain yang berkompeten. Daya Geologi, Badan Geologi.

82 GEOMAGZ | JUNI 2015 83


Gerakan Tanah
Pada tanggal 5 Mei 2015, kembali terjadi gerakan gerakan tanah Kabupaten Bandung (PVMBG, 2014),
tanah pada lokasi yang sama. Atas kejadian tersebut, lokasi kejadian gerakan tanah termasuk zona kerentanan
tim tanggap darurat dan tanggapan bencana gerakan gerakan tanah menengah hingga tinggi. Artinya, daerah

di Pangalengan
tanah dari PVMBG melakukan pemeriksaan serta tersebut memang mempunyai potensi menengah hingga
mempertautkannya dengan kajian pada 2 Mei 2015. tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat
Gerakan tanah atau longsor kali ini cukup besar. terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal,
sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Selain menyebabkan korban jiwa, gerakan tanah 5
Peta Prakiraan Potensi gerakan Tanah Bulan Mei
Mei 2015 di Pangalengan ini juga mengakibatkan pipa 2015 memperlihatkan bahwa Kecamatan Pengalengan
5 Mei 2015 aliran uap panasbumi milil PT. Star Energy meletus dan
terputus. Dengan demikian, penanganan pasca gerakan
Kabupaten Bandung termasuk dalam potensi menengah
untuk terjadi gerakan tanah dan potensi aliran banjir
tanah dan penempatan kembali pipa uap panasbumi bandang.
Oleh: Supartoyo, Kristianto, Suranta, dan Gede Suantika itu harus hati-hati dengan mempertimbangkan potensi
gerakan tanah di kemudian hari. Hal ini, selain untuk Hasil Pemeriksaan
mengurangi korban jiwa juga untuk mencegah hambatan Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan pada 2 Mei
Gerakan tanah menerjang wilayah Pangalengan pada 5 Mei 2015. Sebelumnya, pada pada pembangkit energi listrik akibat terputusnya uap 2015, jenis gerakan tanah yang terjadi berupa nendatan.
panas bumi, apabila terjadi gerakan tanah lagi. Arahnya, N 270 E dan retakan yang mengarah ke pipa
2 Mei 2015 Tim Pemeriksaan bencana gerakan tanah dari PVMBG, Badan Geologi
Geologi dan Zona Gerakan Tanah PT. Star Energy (N 310 E), dengan ukuran panjang
didampingi oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
150 m dan lebar 253 m. Lebar retakan 20 30 cm, yang
Bandung telah melakukan pemeriksaan dalam rangka kajian bencana gerakan tanah Secara geografis lokasi gerakan tanah di Pangalengan itu disertai nendatan berarah barat. Pemukiman penduduk
yang terjadi di wilayah itu pada 2 Mei 2015. Dalam kesempatan ini, tim pemeriksaan berada pada koordinat 1073754,3 BT dan 071124,0 berada pada bagian bawah gerakan tanah, berjarak sekitar
LS. Adapun secara administratif, lokasi ini termasuk
juga melakukan diskusi dengan BPBD Kabupaten Bandung, dan PT. Star Energy 200 m dari kaki gerakan tanah.
wilayah Kampung Cibitung, RW.15, RT.01, Desa
tentang langkah-langkah penanganan gerakan tanah yang terjadi. Margarmukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Retakan dan nendatan tersebut terjadi sejak pertengahan
Bandung, Provinsi Jawa Barat. Secara umum daerah bulan Maret 2015 dan setiap musim penghujan retakan
bencana merupakan daerah terus berkembang. Pengamatan gerakan tanah pada
kaki lereng Gunung Bedil 2 Mei 2015 menunjukkan adanya mahkota gerakan
yang berketinggian antara tanah dengan panjang sekitar 150 m, lebar 253 m, dan
1.710 1.760 m di atas muka lebar rongga retakan 20 30 cm. Retakan masih terus
laut. Kemiringan lereng di sini berkembang terutama setelah terjadi hujan lebat secara
berkisar antara 12 - 15 dan terus menerus pada 2 - 4 Mei 2015. Kejadian gerakan
lebih terjal, kemiringan sekitar tanah pada 5 Mei 2015 pukul 15.00 WIB, diperkirakan
45 - 50 pada bagian atas. karena retakan itu berkembang menjadi longsoran bahan
rombakan dengan panjang 1.000 m dan lebar 500 m
Berdasarkan pengamatan di (informasi dari BPBD Kabupaten Bandung).
lapangan dan Peta Geologi
Lembar Garut-Pameungpeuk Dari pemeriksaan itu juga dapat diketahui faktor-faktor
(Alzwar M, dkk, 1992), penyebab gerakan tanah itu. Pertama, curah hujan yang
batuan dasar penyusun daerah deras dan berlangsung lama. Kedua, bagian atas area yang
gerakan tanah berupa endapan longsor yang disusun oleh batuan vulkanik berupa breksi
rempah lepas gunung api tufan dengan tanah pelapukan yang bersifat gembur.
tua tak teruraikan (Qopu). Ketiga, bagian bawahnya disusun oleh tuff yang bersifat
Batuan ini tersusun dari tuf kedap air sehingga pada kondisi tanah yang jenuh air dan
hablur, halus-kasar, dasitan; kemiringan lereng yang terjal, maka tanah diatasnya akan
breksi tufaan mengandung cenderung bergerak. Batuan tuff dan batuan vulkanik
batuapung, dan endapan lahar yang berwarna hitam bersifat kedap air tersebut adalah
bidang lemah yang menjadi bidang gelincir gerakan
tua bersifat andesitan-basalan
tanah.
(gunung api, aliran lahar
dengan susunan komponen Selain ketiga faktor tersebut, air yang meresap dari lereng
andesit dan basal lapuk sedang atas yang masuk ke dalam retakan yang sudah terbentuk
hingga sempurna), tebal 2- 3 sehingga meningkatkan bobot massa tanah. Juga adanya
m. Dari struktur geologinya, perubahan tata guna lahan yaitu dari pepohonan yang
berdasarkan peta geologi berakar kuat dan dalam menjadi tanaman rumput gajah.
tersebut, dijumpai sesar normal Penyebab lainnya adalah adanya erosi pada daerah kaki
yang berarah utara selatan, lereng bawah serta pemotongan lereng untuk penempatan
sehingga daerah tersebut pipa, sehingga lereng kehilangan tahanan.
merupakan zona lemah.
Selama ini, di daerah bencana telah terjadi perubahan alih
Kemudian berdasarkan fungsi lahan, yaitu tata lahan pada lereng bagian atas yang
Gerakan tanah di Pangalengan. Foto: Deni Sugandi. atlas peta zona kerentanan semula berupa hutan, lereng tengah dan bawah berupa

84 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 85


Gerakan tanah di Pangalengan. Foto: Kristianto.

bawah lereng dan muara sungai, membangun sistem


peringatan dini, membuat tempat dan jalur evakuasi,
memasang rambu-rambu atau papan peringatan daerah
rawan gerakan tanah, melakukan relokasi apabila
berdasarkan hasil penyelidikan daerah tersebut sudah
Gerakan tanah di Pangalengan. Foto: Kristianto.
tidak layak untuk ditempati, serta melakukan pemantauan
gerakan tanah pada daerah vital dan strategis (misalnya
hutan pinus kini sudah banyak berubah menjadi tanaman dengan adanya longsoran lama yang pernah terjadi pada Adapun dampak kejadian gerakan tanah hasil pada jalur jalan strategis, permukiman padat, bendungan
rumput gajah. Sementara dari sisi tata air, menurut tahun 2012, tata guna lahan yang didominasi oleh rumput pemeriksaan pada tanggal 2 Mei 2015 adalah kerusakan PLTA, pipa panas bumi, dan lainlain). Disamping itu
informasi dari masyarakat setempat, pada lereng atas gajah, erosi pada daerah kaki lereng, dan pemotongan pada penyangga beton pipa retakretak dan pipa juga dilakukan upaya mitigasi non struktural gerakan
Gunung Bedil terdapat telaga dengan luas sekitar 1 Ha. pada lereng bagian bawah. penyaluran panas bumi melengkung di wilayah kerja PT. tanah yang bertujuan untuk lebih meningkatkan
Setelah terjadinya retakan dan nendatan tanah, muncul Star Energy. Jika gerakan tanah ini terus berkembang, pengetahuan, kewaspadaan, kesiapsiagaan, kapasitas
Sementara itu, adanya zona lemah di daerah tersebut yang masyarakat dan aparat dalam menghadapi bencana
air dari dalam retakan yang diperkirakan akibat dari disebabkan oleh batuan dasar berupa breksi tuffan dan diperkirakan pipa tersebut putus dan mengalami
muka air tanah yang terpotong oleh gerakan tanah. kebocoran sehingga dampak uap panas bumi dari pipa gerakan tanah.
tuff yang bersifat kedap air dengan tanah pelapukan yang
tebal dan gembur, maka kontak antara tanah pelapukan yang bocor dapat mengancam pemukiman yang dihuni Badan Geologi telah mengeluarkan atlas peta zona
Mekanisme dan Dampaknya oleh 52 KK atau 200 jiwa (1 kampung). gerakan tanah untuk seluruh wilayah Indonesia, juga
dengan batuan dasarnya dapat menjadi bidang gelincir
Setelah hujan deras antara 2 - 4 Mei 2015 yang gerakan tanah. Pada kejadian gerakan tanah 5 Mei 2015, peta prakiraan gerakan tanah. Data tersebut sebaiknya
Dampak kejadian gerakan tanah pada 5 Mei 2015 adalah
berlangsung lama di daerah gerakan tanah dan sekitarnya, gerakan tanah berkembang menjadi longsoran bahan dioptimalkan penggunaannya oleh masyarakat dan
kerusakan pada pipa penyaluran uap panas bumi di
maka air banyak meresap ke dalam tanah. Akibatnya rombakan. Pemerintah Daerah, terutama apabila memasuki
wilayah kerja PT. Star Energy yang terpotong sekitar
bobot massa tanah meningkat. Hal tersebut diperburuk musim hujan. Adanya retakan tanah sebaiknya menjadi
300 m dan menimbulkan ledakan (informasi dari BPBD
perhatian akan terjadinya gerakan tanah, terutama yang
Kabupaten Bandung). Selain itu, kejadian tersebut membentuk pola retakan tanah tapal kuda pada mahkota
menyebabkan 6 orang meninggal dunia, 8 orang terkubur, gerakan tanah. Dewasa ini telah dikembangkan sistim
Gerakan tanah di Pangalengan. Foto: Kristianto. 2 orang luka berat, dan 8 rumah tertimbun material peringatan dini gerakan tanah. Disamping itu sebaiknya
longsoran (informasi dari BPBD Kabupaten Bandung jalur pipa panas bumi lokasinya jauh dari permukiman.
hingga pukul 21.30 WIB). Upaya menjaga kelestarian lingkungan juga tidak kalah
pentingnya, terutama yang mengakibatkan perubahan
Pembelajaran dari Bencana Gerakan
tata guna lahan dari hutan dengan tanaman berakar kuat
Tanah Pangalengan menjadi peruntukan lahan lainnya. Hanya dengan upaya
Kejadian bencana gerakan tanah Pangalengan tanggal mitigasi secara struktural dan non struktural, dampak
5 Mei 2015 telah memberikan pelajaran kepada kita dari bencana gerakan tanah akan dapat diminimalkan,
terutama berkaitan dengan perlunya meningkatkan syukursyukur dihilangkan. Semoga! Dengan demikian,
upaya mitigasi bencana gerakan tanah. Upaya mitigasi mitigasi gerakan tanah ini selain mengurangi risiko
tersebut dilakukan melalui mitigasi struktural atau fisik korban jiwa, juga meminimalkan risiko berhentinya
dan mitigasi non struktural. Mitigasi struktural gerakan pasokan energi.
tanah dapat dilakukan dengan membuat atau menguatkan Penulis, Supartoyo adalah Surveyor Pemetaan Madya. Kristianto
penahan lereng (retaining wall, shortcreate, bronjong, adalah Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah. Suranta
tiang pemancang, penguatan bagian bawah lereng atau adalah Penyelidik Bumi Madya. Gede Suantika adalah Kepala
counter weight), menghindari membuat sawah atau Bidang Mitigasi Gempabumi dan Gerakan Tanah. Keempatnya
kolam pada bagian atas lereng, tidak membangun di bekerja di PVMBG, Badan Geologi.

86 GEOMAGZ | JUNI 2015 87


Daerah Sangiran merupakan Formasi Pucangan yang berumur Pleistosen Awal terdiri
perbukitan bergelombang atas lahar bawah dan batulempung hitam. Lahar bawah
yang dikelilingi oleh (breksi vulkanik bawah), tebal 0,7 46 m, berukuran
Pegunungan Kendeng di kerakal hingga berangkal. Litologinya tersusun oleh tuf
sebelah utara, Gunung kristal andesit tidak berlapis, batulumpur, batupasir,
Merapi Gunung Merbabu tuf, batu apung, nodul gampingan, moluska dan koral.
di sebelah barat, Pegunungan Terdapat juga sisipan tuf tipis berjumlah 10 lapisan, tebal
Selatan di sebelah selatan 5 20 cm, berbutir halus hingga menengah. Batulempung
dan Gunung Lawu di hitam tersusun oleh batulempung abu-abu kebiruan
bagian timur. Pegunungan dan batulempung lanauan, sisipan batulanau, batupasir,
Kendeng adalah pegunungan cangkang moluska, pasir besi, foraminifera, diatome,
lipatan membentuk tinggian gambut dan tuf. Endapan ini menunjukkan bahwa di
berarah barat-timur, Gunung daerah Sangiran telah terjadi perubahan dari lingkungan
Merapi, Gunung Merbabu, laut, payau ke air tawar atau darat. Formasi Pucangan
dan Gunung Lawu adalah mengandung fosil manusia purba dan mamalia.
gunung api aktif. Sedangkan Hadirnya endapan lahar yang bersifat masif, berfragmen
pegunungan Selatan andesit berukuran kerakal - berangkal menunjukkan
merupakan kompleks gunung bahwa pada zaman Miosen Akhir sampai Pliosen di
api purba berumur Oligosen. daerah Sangiran telah terjadi letusan gunung api yang
mengendapkan tefra, dan tererosi menghasilkan lahar
Di Sangiran dijumpai banyak
dalam kondisi arus pekat. Hadirnya lapisan-lapisan tuf
fosil manusia purba. Di
berukuran butir pasir menengah kasar menunjukkan
daerah ini juga ditemukan
bahwa pada zaman tersebut di daerah ini telah terjadi
endapan produk gunung api.
letusan eksplosif gunung api yang mengendapkan jatuhan
Berdasarkan fosil dan kondisi
piroklastika atau hujan abu.
geologi yang ada, maka dapat
dipahami suatu hubungan Formasi Kabuh yang berumur Pleistosen Awal sampai
antara gunung api purba dan Pleistosen Tengah diendapkan pada lingkungan pantai,
kepunahan manusia purba. danau hingga fluvial (darat). Hal ini ditunjukkan oleh
lempung, lanau, pasir, pasir besi dan gravel, berasal dari
Lingkungan Purba air tawar, serta sisipan batupasir konglomeratan dan
Sangiran tuf. Lapisan tuf ini terdiri dari tuf bawah, tuf tengah dan
tuf atas. Bagian paling bawah dari formasi ini, tebal 4,2
Lingkungan tempat manusia
20 m, tersusun oleh lempung, lanau, pasir, pasir besi
purba dan mamalia hidup di
dan gravel. Bagian bawah lapisan ini berupa sisipan tuf
daerah Sangiran, ditentukan
(disebut tuf paling bawah), berwarna merah muda, tebal
berdasarkan ciri fisik batuan
10 60 cm; dan grenzbank, yaitu lapisan yang tersusun
penyusunnya dan fosil.
oleh mikrit-interklas, biomikrit, ganggang biotit, mirkit
Aktivitas manusia purba. Ilustrasi: Ayi Sacadipura. Menurut Itihara, dkk (1985),
arenitan, biomikrit foraminfera plankton, fragmen
batuan tersebut adalah
cangkang foram besar, fragmen andesit, butir-butir pasir
Kelompok Kendeng, yang tersusun, dari tua ke muda,

Gunung Api
dan foraminera plankton, dalam spary kalsit.
oleh Formasi Kalibeng, Formasi Pucangan, Formasi
Kabuh, dan Formasi Notopuro. Lapisan tuf bawah berwarna putih, tebal hingga 100
cm, tersusun oleh abu vulkanik berbutir halus. Di
Formasi Kalibeng berumur Miosen Akhir sampai antara lapisan tuf bawah dan tuf tengah, tebal 3,5 17

dan Kepunahan Manusia


Pliosen. Bagian bawahnya disusun oleh batulempung m, terdapat lapisan lempung, lanau, pasir besi dan
abu-abu kebiruan dan batulempung lanauan, sedikit gravel, yang mengandung fosil mamalia. Lapisan tuf
batulempung pasiran, batulanau pasiran, batupasir tengah berwarna putih kekuningan, tebal hingga 110
lanauan, dan batupasir. Pada formasi ini, Itihara, dkk

Purba di Sangiran
cm, tersusun oleh lanau pasiran tufan. Lapisan di antara
(1985) menemukan adanya enam lapisan tipis tuf, tebal tuf tengah sampai tuf atas, tebal 5,8 20 m, tersusun
10 40 cm, tersusun oleh gelas, kristal berukuran pasir oleh lempung, lanau, pasir besi dan gravel, dan sisipan
menengah hingga kasar. Batuan tersebut diendapkan tuf. Lapisan ini mengandung fosil manusia purba dan
pada lingkungan laut dangkal terbuka yang berkembang mamalia. Bagian atas lapisan tuf tengah, tebal sampai
Oleh: Pudjo Asmoro
menjadi lingkungan pantai dan rawa atau air payau. 60 cm, tersusun oleh abu vulkanik warna putih. Lapisan
Hal ini ditunjukkan oleh adanya fosil moluska, balanus tuf atas tebal mencapai 90 cm, berwarna merah muda.
Daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, dikenal sebagai tambang berbagai fosil
dan formainifera. Hadirnya lapisan-lapisan tuf ini Di atas tuf atas hingga Formasi Notopuro, tebal 3,4 16
mamalia, terutama manusia purba. Tempat ditemukan fosil-fosil manusia purba ini menunjukkan bahwa pada zaman tersebut di daerah m, tersusun oleh lempung, lanau, pasir besi dan gravel
dikelilingi oleh pegunungan dan gunung api aktif. Penyebab kepunahan manusia Sangiran telah tumbuh gunung api kemudian meletus berasal dari air tawar, mengandung fosil mamalia dan
purba ini di Sangiran diduga akibat letusan gunung api. eksplosif mengendapkan jatuhan piroklastika. tanpa fosil manusia purba.

88 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 89


Pada Formasi Kabuh, terdapat juga lahar (endapan Hadirnya endapan longsoran gunung api dan lahar, pada batulempung abu-abu kebiruan penyusun Formasi diendapkan di bagian tubuh gunung api sebagai bahan
darat/fluvial), berukuran lempung hingga garvel, menunjukkan bahwa pada zaman Pleistosen Awal Kalibeng. Kehidupan yang ada masih berupa biota laut pembentuk lahar. Pada musim penghujan yang sering
berlapis, struktur umumnya silang siur, fragmen andesit, Tengah, di Sangiran telah terjadi longsoran gunung api dari foraminifera kecil dan besar. Manusia purba ataupun kali terjadi hujan lebat, air hujan mengerosi endapan
batuapung. Endapan ini menunjukkan bahwa pada zaman yang cukup kuat yang melanda sebagian besar daerah mamalia belum menempati daerah tersebut. gunung api itu dan endapan hasil letusan yang kemudian
Pleistosen Awal Tengah, di daerah Sangiran telah terjadi tersebut yang kemudian tererosi menghasilkan endapan membentuk lahar yang mengalir ke daerah yang rendah
letusan gunung api yang cukup kuat yang mengendapkan lahar dalam kondisi arus tidak pekat. Hadirnya lapisan- Kedua, aktivitas gunung api pada zaman Pleistosen Awal. berupa lembah dan dataran di antara gunung api.
tefra yang kemudian tererosi menghasilkan lahar dalam lapisan tuf berukuran butir pasir halus kasar yang Pada zaman ini daerah Sangiran sebagian besar berupa
lingkungan rawa atau danau yang berada di antara Sebelum dan selama pengendapan lahar, gunung api di
kondisi arus tidak pekat. Hadirnya lapisan-lapisan menyisip pada endapan lahar menunjukkan bahwa
gunung api dan sebagian kecil lingkungan laut. Manusia daerah Sangiran sering meletus menghasilkan hujan abu
tuf berukuran haluskasar menyisip pada endapan selama pengendapan lahar, telah terjadi pula letusan
dan mengendapkan lapisan-lapisan tuf, yang mendasari
lahar menunjukkan bahwa selama pengendapan lahar eksplosif gunung api yang mengendapkan piroklastika. purba, mamalia, reptil dan primata primata sudah
Formasi Kabuh dan sebagai
ini, terjadi pula letusan eksplosif gunung api yang sisipan. Karena aktivitas
Kepunahan Manusia Purba
mengendapkan jatuhan piroklastika (abu). gunung api ini, pada zaman itu
Keberadaan gunung api purba di daerah Sangiran
Formasi Notopuro berumur Pleistosen Awal-Pleistosen kemungkinan manusia purba
sejak zaman Miosen Akhir hingga Pleistosen
Tengah. Bagian bawahnya tersusun oleh pasir tufan tidak dapat beraktivitas sama
Tengah menghasilkan aliran piroklastik, jatuhan
dengan gravel yang berasal dari fluvial, lanau, lempung sekali selama berhari-hari
pioroklastika, longsoran material endapan gunung api
atau malahan berminggu-
dan tuf. Lebih dari 3 lapisan tuf dijumpai sebagai sisipan dan menyebabkan terjadinya endapan lahar. Hingga
minggu, sehingga terjadi
tersusun oleh abu vulkanik. Pada formasi ini, di Pohjajar, saat ini sumber letusan dari endapan tersebut belum
kelaparan dan akhirnya mati.
ditemukan fosil mamalia.Terdapat juga lahar, disebut teridentifikasi dengan jelas. Pada masa tenang, aktivitas Jadi, zaman Pleistosen Awal
lahar atas, yang tersusun oleh endapan debris avalanche gunung api memberi dukungan bagi lingkungan untuk adalah masa katastrofi bagi
berupa fragmen andesit menyudut hingga membundar, berkembang biak dengan baik. Sebaliknya, pada masa seluruh kehidupan di daerah
berukuran kerikil hingga bongkah, mengandung tuf letusan, gunung api menjadi ancaman yang dapat Sangiran, yakni terjadi letusan
kristal andesit yang tak tepilah dengan beberapa bola menghancurkan bahkan memusnahkan kehidupan yang besar yang menghasilkan
batuapung. Bagian paling atas dari lapisan lahar ini ada. awan panas, abu gunung
disusun oleh fragmen andesit berkuran kerikil hingga api dan lahar yang telah
Rekaman aktif tidaknya gunung api dapat dilihat dari
bongkah. Di sini tidak dijumpai fosil mamalia. Bagian menghancurkan semuanya
sifat fisik endapan batuan setiap formasi, yang meliputi
tengah formasi ini tersusun oleh pasir dan gravel, lanau
warna, tekstur, struktur, komposisi, ketebalan dan Keempat, aktivitas gunung
fluvial, dengan sisipan lebih dari dua lapisan tuf dan penyebarannya. Berdasarkan hal tersebut hubungan
lapisan tuf pumis. Pada lapisan ini tidak ditemukan fosil api pada zaman Pleistosen
antara aktivitas gunung api dengan semua kehidupan Awal-Tengah. Pada zaman
mamalia. Sementara bagian atas formasi ini dimulai flora dan fauna, termasuk manusia purba dan mamalia
dengan lapisan pumis, yang menumpang tidak selaras ini, daerah Sangiran berupa
di daerah Sangiran dapat dijelaskan berdasarkan kala lingkungan darat dan gunung
diatas lapisan sebelumnya. atau masa saat gunung api tersebut api masih sangat aktif.
meletus sebagaimana di bawah ini. Kemudian, malapetaka terjadi,
Pertama, aktivitas gunung api yaitu longsoran raksasa tubuh
berlangsung pada zaman Miosen gunung api yang melanda
Ahir Pliosen. Pada zaman ini apa saja yang dilaluinya dan
daerah Sangiran masih berupa kemungkinan disertai oleh
lingkungan laut dangkal terbuka, aliran piroklastika serta hujan
pantai hingga rawa. Pada saat itu, abu. Selanjutnya endapan
gunung api di daerah Sangiran longsoran tersebut pada
Pithecantropus II Museum Geologi. Foto: Deni Sugandi. musim hujan bercampur
beberapa kali meletus, bersifat
eksplosif, mengasilkan abu gunung dengan air menghasilkan lahar dalam kondisi arus pekat.
api yang terbawa angin ke daerah menempati daerah Sangiran karena keadaan lingkungan Selama dan sesudah pengendapan lahar terjadi pula hujan
Sangiran dan mengendapkan sangat mendukung untuk kehidupan tersebut disebabkan abu.
lapisan-lapisan tuf sebagai sisipan tersedia makanan, air dan keperluan hidup lainnya sangat
melimpah. Pada saat itu beberapa kali gunung api di Endapan bahan longsoran mengubur tata lingkungan
sekitar Sangiran meletus, tetapi letusannya relatif kecil, kehidupan secara permanen karena cukup tebal. Lebih
menghasilkan abu dan tidak mempengaruhi kehidupan dari itu, jarak longsoran juga sangat jauh dan sebarannya
manusia purba dan mamalia. Hal ini ditunjukkan oleh sangat luas mencapai 20 km (Tegalgiri Jatikuwung).
sisipan lapisan-lapisan tuf pada endapan-endapan pantai Luasnya mencapai ratusan kilometer persegi meliputi
dan rawa. Tegalgiri Gondangrejo Jatikuwung -Ngemplak.
Sedangkan penyebaran lahar hasil rombakan longsoran
Ketiga, aktivitas gunung api pada zaman Pleistosen Awal. gunung api tersebut meliputi daerah Ngemplak,
Pada zaman ini aktivitas gunung api di daerah Sangiran Gemolong, Plupuh dan Gondangrejo yang luasnya
sangat hebat. Aktivitasnya diawali dengan letusan besar mencapai 180 km persegi. Inilah yang diperkirakan
yang menghasilkan tuf berlapis yang menindih langsung penyebab manusia purba Sangiran punah sama sekali.
batu lempung hitam penyusun Formasi Pucangan.
Tugu Pb dan Fm Penulis, bekerja di Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Bandung
Pucangan Sangiran. Kemudian, terjadi letusan besar yang menghasilkan aliran
Foto: Deni Sugandi. piroklastika (awan panas) dan jatuhan piroklastika yang

90 GEOMAGZ | JUNI 2015 91


Kenampakan Sesar Aktif di Permukaan karena itu, identifikasi bentuk lahan sangat penting dalam
mengenali kinematika dan proses tektonik yang terjadi.
Sesar merupakan retakan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran. Apabila retakan batuan belum Sesar mendatar menghasilkan bentukan lahan yang lebih
bergerak atau bergeser dinamakan kekar (joint). Sesar bervariasi dibandingkan dengan bentuk lahan akibat
dapat berupa retakan tunggal, membentuk lajur atau sesar aktif normal atau sesar naik. Ciri utama sesar
zona sesar (fault zone) yang terdiri dari sekumpulan aktif mendatar adalah adanya pergeseran (off set) pada
retakan. Berdasarkan arah pergerakannya sesar dapat sungai, bukit, kipas aluvial, teras, dan endapan aluvial.
dibagi menjadi tiga, yaitu sesar naik (reverse fault), sesar Pergeseran ini akan terlihat secara jelas dari data citra
mendatar (strike fault), dan sesar normal (normal fault). beresolusi tinggi. Keller dan Pinter (1996), menyebutkan
Sesar mendatar sering disebut sesar geser, sedangkan bahwa kenampakan lahan lainnya adalah lembah linier,
sesar normal sering disebut sesar turun. pembelokan sungai, pergeseran sungai, pembelokan
pegunungan, gawir sesar, sagpond, mata air, benches,
Berdasarkan tingkat aktivitasnya, sesar dibagi menjadi
dan pegunungan tertekan. Sepanjang zona sesar ini dapat
tiga, yaitu sesar aktif, sesar potensi aktif, dan sesar tidak
terbentuk berbagai variasi struktur seperti rekahan,
aktif. Sesar aktif adalah sesar yang pernah bergerak pada
lipatan, sesar normal, sesar naik, depresi, graben dan
kurun waktu 10.000 tahun terakhir. Sesar berpotensi aktif
small horst. Bentuk lahan yang mengalami pergerakan
adalah sesar yang pernah bergerak pada kurun waktu dua
pada batuan berumur lebih tua akan sulit diamati. Hal ini
juta tahun terakhir. Sedangkan sesar tidak aktif adalah
disebabkan telah tertutupnya bentuk lahan oleh proses
sesar yang belum/ tidak pernah bergerak dalam kurun
sedimentasi dan erosi.
waktu lebih dari dua juta tahun terakhir.
Sesar naik umumnya terdapat pada zona kerak yang tebal
Sesar aktif tergolong sebagai sumber gempa bumi kerak
dan memungkinkan terbentuknya pegunungan. Sesar
dangkal (shallow crustal earthquake) yang dapat dikenal
ini umumnya dihasilkan oleh mekanisme pengangkatan
kenampakannya melalui bentuk lahan baik dalam skala
yang berasosiasi dengan zona subduksi atau struktur
besar maupun dalam skala kecil. Dalam skala besar
geologi lipatan. Kenampakan bentuk lahan berupa
ditandai adanya pegunungan (karst, lipatan), dan plato.
kelurusan gawir sesar, pengangkatan teras (pantai,
Pada skala kecil ditandai dengan adanya kipas aluvial,
sungai), perbukitan antiklin dan sinklin pada dataran
perbukitan faset segitiga, canyon, lereng, gumuk pasir,
rendah. Penanda utama sesar aktif naik adalah kontak
dan pergeseran sungai. Setiap jenis sesar aktif, yaitu sesar
antara batuan berumur tua dan muda. Contohnya, Sesar
normal, sesar mendatar, sesar naik, dan sesar oblique
Walat di Pegunungan Walat, Sukabumi berada pada batas
(gabungan sesar mendatar dan naik), akan memberikan
kontak antara Formasi Walat berupa batupasir kuarsa
kumpulan variasi bentuk lahan yang berbeda-beda. Hal
berumur Oligosen awal (sekitar 30 juta tahun yang lalu)
tersebut disebabkan karena proses dan respon lahan
dengan satuan batuan gunung api Gunung Pangrango
terhadap masing-masing jenis sesar itu juga tidak sama.
berumur Holosen.
Sesar oblique akan memberikan kenampakan lahan yang
lebih bervariasi. Kenampakan ini dapat terlihat dari data Sesar normal pada umumnya terjadi pada zona ekstensi
citra, peta topografi, dan pengamatan di lapangan. Oleh kerak (crustal extension) baik di darat maupun laut.
Ngarai Sianok, Bukittinggi. Foto: Supartoyo.

Mengenal
Sesar Aktif
Oleh: Supartoyo

Salah satu sumber pemicu gempa bumi (gempa) yang terletak di darat adalah sesar
aktif. Keberadaannya mutlak perlu diketahui guna meminimalkan risiko akibat gempa
yang timbul apabila sesar aktif ini bergerak. Hal yang perlu diketahui meliputi lokasi,
sebaran, zona sesar aktif, dan karakteristik sumber gempa bumi. Data tersebut
diperlukan untuk menganalisis bahaya goncangan gempa, baik pada batuan dasar
Penampakan lahan yang terbentuk berkaitan dengan sesar mendatar menganan (Huzita dkk., 1992). Keterangan huruf pada gambar: B
maupun tanah permukaan, sehingga risiko akibat gempa dan mitigasinya dapat (perbukitan faset segitiga), C (gawir sesar), D (sagpond), E (tonjolan tektonik/ tectonic bulge), F (fault saddle), G (graben), H (pergeseran
diperkirakan. sungai), I (shutter ridge), J (sungai teranyam/behaided stream), K (gap angin/wind gap), L-L (pergeseran pegunungan muka), M-M
(pergeseran teras), Q (fault pond).

92 GEOMAGZ | JUNI 2015 ARTIKEL 93


Bentuk lahan berkaitan dengan sesar mendatar
(modifikasi dari Wesson dkk., 1975 dalam Burbank dan
Anderson, 2001).

Data citra memegang peranan penting


dalam pemetaan sesar aktif, terutama yang
mempunyai resolusi tinggi seperti lidar
(light detection and ranging), ikonos, dan
quickbird. Analisis data citra difokuskan
untuk mengidentifikasi adanya kelurusan
yang diduga merupakan gawir sesar,
zona sesar, dan jejak-jejak pergeseran.
Kelurusan tersebut berupa kelurusan muka
pegunungan, pegunungan, lembah, dan
sungai. Segmen timur Sesar Lembang. Foto: Budi Brahmantyo.

Menurut Bull (2007), muka pegunungan


merupakan zona peralihan antara topografi Metode pemantauan gempa bumi (metode paleoseismologi). Pemantauan dapat dilakukan
pegunungan dan dataran, serta pada secara permanen, temporer atau berkala.
Pemantauan gempa bumi pada dasarnya dapat dilakukan
umumnya merupakan bidang sesar atau zona dengan menggunakan peralatan GPS (Global Positioning Data hasil pemantauan gempa bumi berupa sebaran pusat
sesar. Muka pegunungan terdiri atas gawir System) tipe geodetik (metode geodesi) dan seismograf gempa bumi (episenter) dan kedalaman. Salah satu data
Kenampakan bentuk lahan berupa muka pegunungan Sesar sesar, dan bentuk lahan baru akibat sungai yang mengikis
Sumatera Segmen Suliti. Foto: Supartoyo. yang diperlukan untuk mengidentifikasi
gawir sesar yang dapat terbentuk pada semua jenis sesar. sesar aktif terutama yang terletak
Gawir sesar terdapat baik skala besar, maupun skala kecil, di darat adalah sebaran lokasi pusat
berbentuk melengkung, perbukitan faset segitiga, dan gempa bumi dengan kedalaman
Kenampakan bentuk lahan berupa gawir sesar, lembah linier. dangkal (kurang dari 30 km). Kadang-
curam, perbukitan faset segitiga dengan permukaan lurus kadang kehadiran suatu sesar aktif
Salah satu analisis morfotektonik yang penting adalah
dan kasar, dan perbukitan faset segitiga yang dapat diikuti tidak tercermin dari kenampakan
analisis pergeseran sebagai ciri sesar mendatar. Pergeseran
oleh endapan kipas aluvial, dan graben. Di samping itu, dapat berupa pergeseran dari sungai, anak sungai, morfotektonik, sehingga data sebaran
pada sesar normal, kenampakan bidang sesar permukaan teras, dan kipas aluvial. Pada sesar mendatar juga dapat gempabumi akan sangat membantu.
dapat membentuk sudut curam sekitar 60o. diamati adanya sagpond, tonjolan bukit tektonik, dan Apabila tersedia data mekanisme
graben. Setelah dilakukan analisis morfotektonik di sumber, maka dapat diidentifikasi
Penyelidikan Sesar Aktif studio berdasarkan analisis data citra atau foto udara, kinematik suatu sesar aktif berdasarkan
Kehadiran suatu sesar aktif sering terlihat dari maka diperlukan pengamatan lapangan dan analisis analisis bidang sesar, bidang bantu, dan
hasilnya guna memverifikasi hasil analisis di studio. struktur geologi suatu daerah.
kenampakan morfologi. Metode yang sering digunakan
adalah metode morfotektonik, paleoseismologi, Kajian morfotektonik sering dipergunakan untuk Metode geodesi dilakukan dengan
pemantauan gempa bumi, dan geodesi, yang dilakukan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk pembuatan menggunakan GPS tipe geodetik yang
paritan pada studi paleoseismologi. bertujuan untuk mengetahui arah dan
melalui penafsiran data citra, foto udara, dan pengamatan Bentuk lahan berkaitan dengan sesar aktif naik San Cayetano berupa kenampakan gawir
lapangan. sesar setinggi 60 meter (Keller dan Pinter, 1996). besarnya laju geser (slip rate) dengan

94 GEOMAGZ | JUNI 2015 95


jauh dari bidang sesar. Syarat lainnya
untuk lokasi titik pantau adalah tempat
terbuka, di atas tanah, di atau pun di atas
gedung dan bangunan lainnya. Inilah
persyaratan utama agar receiver dapat
menerima sinyal GPS. Syarat lainnya,
lokasi tidak berubah-ubah. Karena itu,
tanah atau bangunan tersebut harus
keras atau kuat dan kokoh. Apabila
ditempatkan di atas tanah, perlu dibuat
tugu dengan besi dan dicor dengan
semen. Lokasi titik pantau juga perlu
diusahakan agar telah dilalui jaringan
listrik untuk memudahkan operasi
peralatan.
Berdasarkan hasil pemantauan secara
periodik tersebut akan diperoleh arah
dan besarnya pergeseran dari masing-
Bentuk lahan berkaitan dengan sesar normal di lembah selatan San
Joaquin, California berupa perbukitan faset segitiga (Keller dan
Pinter, 1996).

tingkat ketelitian tinggi hingga orde milimeter (mm).


Laju geser merupakan salah saru karakteristik gempa
bumi yang nilainya penting diketahui untuk menganalisis
bahaya goncangan gempabumi pada batuan dasar
maupun tanah permukaan. Prinsip metode geodetik
adalah adanya perubahan posisi atau kedudukan pada
lokasi titik pantau dari hasil pengukuran dalam kurun
waktu yang berbeda. Untuk memperoleh data yang
akurat, maka dilakukan pemantauan secara periodik dan Sebaran Sesar Opak di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY dan Sesar Klaten di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, ditumpangsusunkan
dalam kurun waktu lama. Oleh karena itu, diperlukan dengan data citra SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) resolusi 30 m. Sumber: Supartoyo.
adanya lokasi titik pantau.
Titik pantau ini semestinya diletakkan di sekitar zona
sesar aktif yang diperkirakan berpotensi terjadi gempa
bumi, baik pada lokasi yang dekat maupun lokasi yang

Kenampakan lapangan adanya depresi berupa persawahan pada


Zona Sesar Cimandiri bagian barat.

Ahli paleosesimologi bekerja berdasarkan data geologi metode geofisika lainnya. Kesalahan penentuan lokasi
masing titik pantau. Selanjutnya akan dianalisis arah dan permukaan dan bawah permukaan untuk menafsirkan paritan akan mengakibatkan tidak diperolehnya data
besarnya laju geser (slip rate) dengan tingkat ketelitian kejadian gempa bumi lampau. Tidak semua kejadian kejadian gempa bumi masa lampau. Kajian morfotektonik
tinggi. Berdasarkan analisis arah pergerakan akan dapat gempa bumi purba akan meninggalkan jejak deformasi. akan sangat membantu untuk menentukan lokasi paritan
diidentifikasi kinematik sesar aktif. Menurut beberapa peneliti, gempa bumi purba yang yang tepat.
meninggalkan jejak deformasi pada umumnya adalah
Pemantauan sesar aktif dapat juga dilakukan dengan Studi paleoseismologi umumnya diikuti dengan
gempa yang berkekuatan minimal lebih besar dari 5,5
metode paleoseismologi. Prinsip metode ini adalah penentuan umur, umumnya berdasarkan pentarikhan
Mw. Studi paleosesimologi dilakukan dengan membuat
mengetahui kejadian gempa bumi masa lampau yang radiokarbon. Menurut Walker (2008), metode ini dapat
paritan atau membersihkan tebing yang terjadi akibat
meliputi lokasi, waktu dan ukuran. Alat yang digunakan menentukan umur suatu lapisan berdasarkan material
aktivitas penambangan atau pembuatan jalan.
adalah seismograf yang terdiri dari sensor yang disebut biogenic, kayu, tanaman, charcoal, gambut, endapan
seismometer, perekam data, GPS clock, dan sumber Pada umumnya studi paleoseismologi dilakukan dengan sedimen danau, cangkang kerang, kerangka, tulang,
listrik. Seismometer ada yang terdiri dari satu komponen membuat paritan yang terletak pada bidang sesar atau tanah, dan paleosols.
Diagram blok memperlihatkan jenis gawir sesar pada zona
pegunungan muka (Huzita dkk., 1992). Keterangan pada gambar: A: (komponen vertikal), dan dua komponen (vertikal zona sesar. Metode paleoseismologi dapat dibantu dengan Penulis adalah Surveyor Pemetaan Madya di PVMBG, Badan
gawir sesar melengkung, B: perbukitan faset segitiga, dan C: gawir dan horisontal). Peralatan seismograf ini diatur hingga peralatan geofisika seperti geolistrik, seismik refraksi Geologi. Tulisan ini gabungan tugas mata kuliah Geoplanologi ITB
sesar linier. membentuk jaringan seismik pemantau gempa bumi. atau seismik dangkal, geopenetration radar (GPR), serta GL5025.

96 GEOMAGZ | JUNI 2015 97


RESENSI BUKU

Batu Mulia
memandang Batu Klawing sesuai kompetensinya. pertama tulisan ahli geologi Sampurno, Memahami
Geologi dan Lingkungan Purbalingga. Salah satu yang
Menurut penyuntingnya, buku ini dipicu oleh temuan
disimpulkannya adalah, Kondisi geologi wilayah ini yang
batu artefak di sepanjang Kali Klawing ketika ekskursi
telah mendukung berkembangnya budaya secara luas
kuliah Geologi Batu Mulia oleh Sujatmiko saat

dari Purbalingga
baik dari segi kesuburan tanah dari sebagian wilayahnya
membimbing mahasiswa Teknik Geologi Universitas
ataupun melimpahnya air, merupakan kekuatan wilayah
Jenderal Soedirman Purwokerto. Setelah ekskursi
ini. Bencana alam ditambah ketidaksuburan tanahnya
beberapa anggota KRCB, mengadakan seminar Menggali
Oleh: Atep Kurnia dari sebagian wilayah ini, baik akibat letusan Gunung api
Potensi Geologi dan Arkeologi Kabupaten Purbalingga
Slamet dan aliran laharnya, bahaya longsor yang dapat
untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat pada 11
Agustus 2009, dan audiensi kepada Bupati Purbalingga mengancam wilayah pegunungan lipatan, dan banjir/
Triyono. Akhirnya atas bantuan Pemkab Purbalingga, banjir bandang yang mengancam di dataran aluvial dapat
Misteri Klawing edisi pertama terbit pada akhir 2009. menjadi akar dari berkembangnya akal budi manusia
Tahun 2014, terbit kedua kalinya berkat bantuan Total untuk menghadapinya. (hal. 13).
Indonesia. Setelah Sampurno, sepuluh tulisan selanjutnya
Katanya, Bermula dari ekskursi, berakhir menjadi buku. memandang keberadaan jasper hijau itu dari sisi geologi
Begitulah bagaimana buku ini tersusun ketika ekskursi dan paleontologi. Ada tulisan yang memfokuskan kepada
mata kuliah yang tercantum pada Kurikulum Teknik Formasi Sikumbang, membahas genesa batu Klawing,
Geologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, jejak megalitik, fosil gigi stegodon, dan yang lainnya.
Geologi Batu Mulia, dilaksanakan di sepanjang Kali Pada tulisan ke-11 dimuat tulisan novelis kondang
Klawing. Keberadaan Kali Klawing sebenarnya sudah Ahmad Tohari, Celoteh di Tepi Klawing. Ia menelusuri
lama menjadi perbendaharaan lokasi sumber batu mulia perkembangan kebudayaan di sekitar Kali Klawing,
jasper hijau. Itulah mengapa ekskursi ini ditujukan ke termasuk sejarah dialek Banyumasan.
sana. (hal. Vi). Penulis kelahiran Banyumas, 13 Juni 1948 ini antara
DATA BUKU
Dalam kata pengantar itu, penyunting juga mengharap lain menyatakan Terkadang sebagai peminat bahasa,
Judul Buku Misteri Batu Klawing, Jejak-jejak
Peradaban di Purbalingga bahwa, buku ini mudah-mudahan bisa menjadi khususnya dialek Banyumasan, saya suka berfikir logat
jembatan untuk sebuah informasi akan pusaka geologis- bagaimana yang dipergunakan oleh nenek moyang kita
Penulis Sujatmiko dan A. Tjipto Rahardjo
arkeologis Purbalingga. Meskipun demikian, batu jasper di Purbalingga ketika mereka membangun batu-batu
Tebal lii+246 halaman pemujaan itu? Jelas ini masalah dialek yang hidup ribuan
hijau Klawing bagaimanapun tetap menjadi misteri.
Penerbit Kelompok Riset Cekungan Bandung Penelitian geologi belum sampai pada tahap mengungkap tahun silam. Bila benar perkiraan bahwa menhir-menhir
(KRCB) kejadian terbentuknya jasper hijau yang masih satu itu dibuat setelah agama Budha masuk, maka dialek
Cetakan ke-2, 2014 keluarga dengan rijang sebagai batuan jenis silika. Begitu di sekitar Kali Klawing adalah dialek yang dibawa dari
pula penelitian arkeologi belum mengungkap semua daratan Asia Tenggara sekitar 2500 tahun yang lalu ...
tinggalannya. Itulah tantangan yang mudah-mudahan (hal. 145-146).
akan menggugah kita semua melalui buku ini. (hal vii).
Tujuh tulisan berikutnya berisi tentang potensi
Selanjutnya dalam Misteri dan Jejak Buku ke-9 KRCB: agrowisata, harapan untuk mendirikan ekomuseum dan
Demam batu mulia meruyak. Kegemaran masyarakat untuk mengumpulkan dan Beyond Bandung Basin, penyunting menyatakan bahwa museum prasejarah, pengembangan geowisata, refleksi,
menggosok batu ini mewabah ke pelosok negeri. Di imana-mana, orang membicarakan kepedulian organisasi yang dibentuk di Bandung, 12 serta pendataan dan pengelolaan situs-situs prasejarah di
batu mulia. Mulai dari trotoar hingga mal. Penggemarnya dari presiden, politisi, artis, Desember 2000 itu menembus batas-batas geografis dan sekitar Kali Klawing.
hingga masyarakat umum. Laki-laki, perempuan, tua-muda, turut meramaikan demam ini. administratif. Buku ini pun menjadi buku ketiga gaya
Betapapun, buku setebal 246 halaman ini menegaskan
KRCB yang menghimpun banyak penulis dan menjadi
ihwal sangat bertautnya manusia berikut budaya dengan
buku ke-9 yang diterbitkan serta melibatkan anggota
bumi yang dihuninya. Sebagaimana yang ditunjukkan
Batuan yang hangat diperbincangkan itu, antara lain batu Pada tahun 2014, terbit bunga rampai mengenai batu KRCB.
dalam tulisan para ahli dalam buku ini, pengabaian
bacan (risocola jet), idocrase Sumatra Barat, idocrase mulia berikut jejak peradaban sebagai konteks kehidupan Setelah disuguhi foto-foto kegiatan ekskursi, audiensi, dan terhadap kebumian ini akan menciptakan kesenjangan
Aceh, krisopras (ohen) Garut, pancawarna Garut, dan manusia masa lalu di daerah Purbalingga. diskusi, pembaca diberi bonus berupa Klawing dalam dalam berbagai hal, pada sisi perlindungan terhadap
krisopras Cisangkal Garut. Tentu saja meliputi unsur Berita yang menghimpun 13 tulisan liputan mengenai
Buku tersebut bertajuk Misteri Batu Klawing, Jejak- keselamatan manusianya, pemenuhan hajat hidupnya,
mistik, keindahan, serta berbagai tawaran yang murah jasper hijau. Ke-13 berita tersebut dimuat dalam HU.
jejak Peradaban di Purbalingga, terbitan Kelompok maupun pada sisi raihan kesejahteraan hidupnya.
hingga melejit selangit. Kompas, Pikiran Rakyat, Media Indonesia, Suara
Riset Cekungan Bandung (KRCB). Buku yang disunting Barangkali tidak bisa lain, kecuali kita bersama-sama
Nun di wilayah Purbalingga, Jawa Tengah, jenis batuan Sujatmiko dan Antonius Tjipto Rahardjo ini memuat Merdeka, Tempo Interaktif, Republika, Koran Tempo, dan mencintai bumi ini dengan segenap cara, bergantung
mulia juga ditemukan dan terkenal dengan nama Batu kliping media mengenai perkembangan penemuan dan Kedaulatan Rakyat, antara Juni hingga Oktober 2009. kompetensi masing-masing kita.
Klawing. Bagaimana mula batu mulia itu ditemukan? penelitian Batu Klawing. Disusul 19 tulisan para ahli yang
Bagian utama buku ini diisi kumpulan tulisan ahli. Yang Penulis, peminat literasi, tinggal di Bandung.

98 GEOMAGZ | JUNI 2015 RESENSI BUKU 99


ESAI FOTO

Luka-liku Sungai Merangin. Inilah aktor utama di kawasan Geopark Nasional Merangin, Jambi,

Merangin
ikon baru yang dibanggakan masyarakat Merangin dan Jambi pada umumnya. Airnya
bersumber dari Danau Kerinci dan salah satu sumber air danau ini adalah Danau
Gunung Tujuh di ketinggian 2000 m dpl. Air yang begitu jernih di hulu, namun, mulai
kecoklatan ke arah hilir karena aktivitas manusia di beberapa tempat yang dilaluinya,
kini mencirikan Sungai Merangin. Saatnya keasrian Sungai Merangin dikembalikan dan
Oleh: Oki Oktariadi dijaga kelestariannya.
Danau Gunungtujuh. Foto: Oki Oktariadi

100 GEOMAGZ | JUNI 2015 ESAI FOTO 101


Arung Jeram Batang Merangin. Foto: Oki Oktariadi.

Sungai Merangin. Foto: Oki Oktariadi. Kawasan Sungai Manau, lumbung Padi Kabupaten Merangin. Foto: Oki Oktariadi

Air jernih mengalir meliuk-liuk dan berbuih diantara Memang warisan geologi yang berada di antara desa Sungai Merangin, selain memiliki warisan geologi yang tingginya aktivitas pertambangan emas tanpa izin
bebatuan tua yang terhampar di sepanjang Sungai Airbatu dan Teluk Wangsakti ini semula belum banyak mendunia, di tingkat nasional juga dikenal sebagai tempat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Merangin, terutama
Merangin Jambi. Inilah sungai yang menjadi sarana para dikenal. Namun, secara perlahan keindahan dan arung jeram. Tingkat (level) kesulitan arung jeram yang dibagian hulunya. Hal ini berdampak buruk bagi
wisatawan untuk menjumpai fosil-fosil daun dan batang keunikan alam ini mulai tercium ke seluruh Nusantara dimilikinya 3,5 sampai 4,5. Sudah dua kali kejuaran lingkungannya. Air sungai terlihat mulai keruh
arung jeram nasional dilaksanakan di Sungai Merangin, dan dikhawatirkan mengandung bahan kimia yang
pohon berumur Permian (kl. 200 juta tahun yang lalu), bahkan mancanegara. Hal ini terbukti dari kunjungan
yaitu tahun 2008 dan 2013. Bahkan pengarung jaram sering digunakan untuk mengekstrak emas, yang
yang tercetak di bebatuan, lava dan abu vulkanik gunung ke Merangin yang terus meningkat dari minggu ke
duniapun, seperti dari Amerika Serikat, Rusia, Jerman, berbahaya. Masyarakat pun kini mulai was-was untuk
api purba, yang tersebar di pinggiran sungai. Itulah minggu. Di antara para pengunjung dari mancanegara,
Jepang, China, dan banyak lagi, sudah banyak yang memanfaatkannya. Budaya mandi air sungai di Sungai
keunikan alam Merangin, salah satu warisan geologi yang yang berasal dari Eropa, Amerika, Malaysia hingga Merangin pun secara perlahan mulai ditinggalkan,
menjajalnya.
telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional Merangin, Jepang, banyak yang berprofesi sebagai geolog, Mereka bergeser ke anak sungai-anak sungainya. Memang,
Jambi pada tahun 2013 dan saat ini sedang diajukan menjadikan Merangin sebagai salah satu ladang Namun, perkembangan ini kini mulai menghadapi dampak penambangan liar ini masih memerlukan
menjadi Geopark Global UNESCO. penelitian. tantangan bahkan sedikit kendala dengan semakin penelitian lebih lanjut, namun bukan berarti tidak

102 GEOMAGZ | JUNI 2015 ESAI FOTO 103


Fosil Flora Jambi. Foto: Ronald Agusta.

Kincir Angin Sungai Manau. Foto: Oki Oktariadi.

Kawasan Sungai Manau, lumbung Padi Kabupaten Merangin. Foto: Oki Oktariadi.

ada. Dampak itu, suatu waktu dikhawatirkan akan Masih tersimpan dalam ingatan, ketika penulis pertama
berpengaruh pada keberlangsungan Geopark Nasional kali pada 2012 berkunjung ke kawasan Sungai Manau,
Merangin, Jambi. lahan-lahan penambangan emas tersebut adalah sawah-
sawah produktif yang hijau dan elok serta unik dan khas
Apakah kondisi ini akan dibiarkan bigitu saja, seperti
dengan liuk-liuk sungai yang melaluinya bagaikan ular
rusaknya kawasan Sungai Manau, sungai yang tidak jauh
raksasa. Sudut-sudut sawah itu dihiasi ratusan kincir air
letaknya dari Sungai Merangin dan sama-sama berada
yang merupakan sarana pengairan untuk sawah-sawah
di Kabupaten Merangin? Kini kawasan DAS Manau
yang berada lebih tinggi. Beberapa dari kincir angin itu
yang selama ini di kenal sebagai lumbung padi dan salah
berumur ratusan tahun, sehingga menjadi daya tarik
satu ikon kepariwisataan Kabupaten Merangin, sudah
pariwisata tersendiri bagi para turis ekowisata. Tapi
meredup dan berubah menjadi lahan Pertambangan
kini, semuanya telah musnah tertimbun tanah-tanah
Emas Tanpa Izin.

104 GEOMAGZ | JUNI 2015 ESAI FOTO 105


Arung Jeram. Foto: Ronald Agusta.

Penambangan Ilegal di Sungai Manau. Foto: Oki Oktariadi. Geotrek Darat Geopark Merangin. Foto: Oki Oktariadi.

buangan dari penambangan yang terus beroperasi tanpa candi. Padahal sebelumnya situs Candi Muaro Jambi itu Cita-cita ini bukanlah angan-angan. Mengingat Pada saatnya, Bupati dan segenap unsur Pemerintahan di
terkendali meluas ke kawasan hulu sungai. Penambangan telah mendapat pengakuaan sebagai candi terluas di Asia masyarakat di pusat kegiatan inti geopark Merangin Kabupaten Merangin pun akan bergerak guna melindungi
itu juga telah menjadi penyebab utama terjadinya banjir Tenggara sejak 2009 dengan nomor registrasi 5695. selama ini sangat kreatif. Secara mandiri masyarakat DAS Sungai Merangin. Masyarakat pun akan mendukung
bandang di delapan desa wilayah kecamatan Pangkalan Desa Airbatu, desa inti di kawasan geopark tersebut, semua upaya untuk melindungi kekayaan alam yang
Namun demikian, kegagalan bukanlah akhir dari
dan Sungaimanau. Sungai Manau itu pun sering meluap berusaha mengembangkan berbagai sarana prasarana tak ternilai di kawasan geopark tersebut. Apalagi kini
segalanya, melainkan batu sandungan untuk meraih
secara tiba-tiba jika curah hujan meningkat. seperti homestay, cendera mata, jalur geotrek darat di kawasan Merangin telah dibangun Pusat Informasi
sukses. Semua rintangan untuk menjadikan Merangin
untuk melengkapi jalur geotrek air (arung jeram) berikut Geopark Nasional Merangin. Pusat informasi itu berada
Apabila permasalahan di atas tidak mampu diselesaikan, sebagai warga geopark dunia harus dihadapi dan
beberapa selter, dan perkemahan (camping ground). di pertemuan anak sungai Batanghari, yaitu Sungai
ada kemungkinan harapan menjadikan Geopark Nasional dipecahkan dengan bijak. Upaya pengurangan aktivitas
Tentu mereka pun akan kreatif pula dalam menyelesaikan Masumai dan Sungai Merangin, dua buah sungai yang
Merangin menjadi anggota geopark dunia (Global penambangan emas liar seyogyanya seiring dan menjadi
persoalan social budaya yang dihadapi lingkungan sangat elok jika keduanya berair jernih. Pusat Informasi
Geoparks Network, GGN, Unesco), bagaikan Jauh bagian dari perwujudan tujuan dikembangkannya
mereka secara bijak, demi terwujudnya tujuan geopark: tersebut telah menjadi salah satu kunjungan para pelajar
Panggang dari Api. Hal ini bukan suatu yang mengada- geopark. Dalam hal ini, masyarakat penambang itu juga
memuliakan bumi, mensejahterakan masyarakat. di Kabupaten Merangin dan sekitarnya, walaupun sampai
ngada. Contoh nyata dialami oleh Candi Muaro Jambi secara bertahap dapat dirangkul untuk bersama-sama
saat ini belum diresmikan.
yang pada 2013 gagal mendapatkan pengakuan Unesco membangun geopark hingga memperoleh manfaat dari Selain masyarakat, unsur pemerintahan pun sangat
kehadiran geopark. mendukung. Bupati Merangin pilihan rakyat selama ini Penulis adalah Penyelidik Bumi Utama, Pusat Sumber Daya Air
sebagai warisan dunia gara-gara masih ada stock pile Tanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi, KESDM
(tempat penimbunan batu bara) dalam kawasan komplek sangat peduli dengan perkembangan geopark Merangin.

106 GEOMAGZ | JUNI 2015 ESAI FOTO 107


SKETSA

Leluhur Sapi
dari Tinggang
Salah satu koleksi Museum Geologi, Bandung,
ini adalah kepala banteng (Bos sondaicus).
Dalam evolusinya, terutama sapi Bali, diduga
berasal dari hasil domestikasi banteng. Menurut
Williamson dan Payne (1993), banteng dan sapi
Bali termasuk keluarga Bovidae, bergenus Bos,
termasuk kelompok Taurinae, dan bernama
spesies: Bos sondaicus. Sementara fosil sapi purba
ini dikumpulkan oleh kaum kolonial Belanda dari
daerah Kedung Kentang, Mendut, Tinggang,
Kawah Baru Papandayan Jawa Timur. Menurut Dirk A. Hooijer & Bjorn
15
Letusan 2002 Gunung Papandayan menyebabkan longsoran dinding Kurtn (1984), kemungkinan besar fosil banteng
kawah (debris avalances). Lokasi longsor tersebut menjadi titik lemah dan ini berumur Pleistosen Tengah hingga Akhir, dan
berkembang sebagai pusat letusan 2002. Letusan yang terjadi pada 11 ditemukan dalam Formasi Kabuh. cm
November menghasilkan titik letusan yang baru kemudian dikenal dengan
Kawah Baru atau Kawah 2002. Setahun kemudian kawah ini digenangi air Foto: Gunawan
hujan sampai saat ini. Teks: Atep Kurnia
0
Sketsa: Gunawan | Teks: SR. Wittiri

108 GEOMAGZ | JUNI 2015 109


HEMATLAH
MENGKONSUMSI ENERGI

Energi konvensional kita terbatas,


Mari beralih ke energi terbarukan

Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2015


Tujuh Miliar Mimpi.
Satu Bumi.
Gunakan dengan Bijak.
5 Juni 2015

110 GEOMAGZ | JUNI 2015

Anda mungkin juga menyukai