ASUHAN KEPERAWATAN
Gambaran Kasus
Tn. “R” umur 28 tahun, datang ke IGD RS Meilia diantar oleh temannya perkumpulan ular kobra
pada tgl 25 Agustus 2019, menurut keterangan pasiennya dan temannya sebelumnya pasien pada
pukul 21.30 WIB digigit ular di punggung tangan kanan saat melakukan pertunjukan ular kobra,
dibawa ke IGD Meilia jam 21.45 WIB. Saat datang Pasien mengeluh : sesak nafas, pusing,
tangan kanan terasa panas dan baal, nyeri sekali menjalar sampai ke bahu dan leher, badan kaku
semua. Nyeri kepala tidak ada, mual ada dan muntah tidak ada. Pada pemeriksaan tampak ada
bekas 2 gigi di punggung tangan kanan dan daerah gigitan berwarna biru kehitaman, tangan
bengkak semua. Pasien teriak kesakitan selama di IGD skala nyeri saat datang 7-8, tangan posisi
tangan yang tergigit sudah di ikat dengan kain.
Saat datang Tanda tanda vital : TD: 125/84 mmHg, HR: 96 x/menit, RR : 29 x/menit, Temp: 36
℃, SpO2 : 94%
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 28 tahun
Alamat : Jl. Mangga I, Sukatani
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal Masuk : 25 Agustus 2019 jam 21.45 WIB
Tanggal Keluar : 26 Agustus 2019 jam 12.00 WIB
c. Circulation
Nadi : 96 x/m, lemah
TD : 125/84 mmHg
Terjadi penurunan tekanan darah, Akral dingin
Pasien tampak gelisah
Kulit dan membran mukosa terlihat kering dan pucat
Berkeringat banyak
CRT Eksremitas atas : kanan > 2 detik, Kiri < 2, Ekremitas bawah : <2,<2
Perdarahan : ada sedikit di punggung tangan kanan
d. Disability
Kesadaran : Composmentis, GCS E4 M6 V5
Pupil isokor (2mm), refleks cahaya +/+
Kekuatan otot : eksremitas atas : 3333/5555, Eksremitas bawah : 5555/5555.
e. Exposure
Pasien tampak tidak nyaman, terdapat bekas gigitan dengan 2 gigi di punggung
tangan kanan, tangan kanan bengkak sampai lengan atas, tampak ungu kehitaman
pada daerah gigitan, nyeri tekan, skala nyeri 7-8, tidak terdapat memar atau lesi di
anggota badan yang lain.
3. Pengkajian Secondary Survey
a. Anamnesa
Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada tangan kanan.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 25 Agustus 2019 jam 21.00 WIB, dengan
di bawa oleh teman dan kerabatnya, klien mengatakan punggung tangan
digigit ular, setelah itu klien merasakan sesak nafas, terasa panas, nyeri
menjalar sampai ke seluruh tangan kanan sampai leher, badan kaku semua dan
tangan kanan bengkak, tampak kebiruan dan kehitaman pada tangan. Di
rumah tangan klien sudah diikat dengan menggunakan kain diatas luka gigitan
ular tersebut, mual, tidak ada muntah, Lalu klien langsung dibawa ke RS.
makan terakhir sore jam 17.00.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien sebelumnya sudah 2 kali di gigit ular yang sekarang adalah yang ke 3
kalinya, selain itu tidak pernah menderita sakit apapun, tidak ada obat yang
dikonsumsi sebelumnya, pasien tidak pernah mengalami pembedahan,
riwayat alergi obat dan makanan tidak ada.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular
atau menurun seperti, DM, hepatitis, TBC, Hipertensi, dll
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit berat
Tanda tanda vital :
TD : 125/84 mmHg
HR : 96 x/menit
RR : 29 x/menit
Temp : 36 ℃
SpO2 : 94%
Kepala : Bentuk kepala mesochepal, Rambut tampak bersih dan tidak
berminyak, Warna rambut hitam tidak beruban,kulit kepala tampak bersih,
ada sedikit ketombe, Masalah tidak ada
Mata : Simestris kanan dan kiri, Konjungtiva sedikit pucat
Sklera normal, ada oedem di kedua mata, lapang pandang normal, pasien
tidak menggunakan alat bantu penglihatan, penglihatan saat ini kadang
berkunang-kunang.
Hidung : bentuk semetris, tidak ada sekret atau polip, mukosa lembab,
kebersihan cukup, kesan tidak ada masalah.
Telinga : simetris kanan dan kiri, serumen ada sedikit di telinga kanan,
kebersihan cukup, fungsi pendengaran baik, pasien dapat mengikuti dan
menjawab pertanyaan yang diberikan, masalah tidak ada.
Mulut dan gigi : mukosa tampak kering dan pucat, caries ada di gigi bagian
atas, lidah bersih, jumlah gigi lengkap tidak ada gigi yang bolong, masalah
tidak ada.
Leher : Refleks telan melemah, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada :
Paru-paru : Pengembangan dada simetris, tidak ada jejas, tempak ada
penggunaan otot pernapasan, sedikit pucat dan sianosis, vocal fremitus teraba
kanan kiri, pada pemeriksaan Perkusi suara sonor, suara paru-paru vesikuler
kanan dan kiri.
Jantung : Inspeksi : Bunyi jantung reguler, ictus kordis tidak tampak,
Palpasi teraba ictus kordis di SIC V dan VI, Perkusi : Pekak, Auskultasi :
terdengar bunyi S1 dan S2. tidak ada mur-mur atau gallop.
Abdomen : Betuk Simestris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan hepar,gastic dan pembesaran
Auskultasi : Peristaltic usus terdengar, 10x/menit
Perkusi : Tympani, Masalah : Tidak ada
Genital : keadaan normal, tidak ada tanda-tanda infeksi
Kulit : Turgor baik, kebersihan cukup, warna sawo matang, kulit tangan kanan
berwarna kebiruan, sedikit menghitam dan mengkilat, pasien tampak pucat
dan sedikit sianosis.
Ekstremitas
Atas : di tangan sinistra terpasang infus NaCl 0,9 %, tidak ada edema di
tangan dextra akral dingin, bengkak pada luka gigitan menjalar ke
lengan atas kaku,baal, nyeri tekan, susah digerakan, skala nyeri 7-8, ada
bekas 2 gigi gigitan, kekuatan otot 3333/5555 dan berwarna kebiruan
Bawah : Tidak ada luka , tidak ada edema, Akral dingin, , kekuatan otot
tangan dextra 5555/5555.
c. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
3 Basofil 0% 0–1%
4 Eosinofil 1% 1–5%
5 Neutrofil 46 % 50 – 70 %
6 Limfosit 45 % 25 – 40 %
7 Monosit 8% 2–8%
8 Hematokrit 44 % 40 – 52 %
11 MCV 89 fL 80 -100 fL
12 MCH 29 pg 26 – 34 pg
13 MCHC 33 % 32 – 36 %
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan
2. Nyeri Akut berhubungan dengan Reaksi endotoksin
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot-otot lurik
4. Cemas berhubungan dengan krisis situasi.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
25 – 08 - 2019/ Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan Pantau kemampuan klien Untuk mengetahui tindakan apa
22.20 wib kelemahan otot-otot lurik keperawatn 1x24 jam dalam melakukan aktivitas yang dapat dilakukan oleh klien
Data subjektif : diharapakan intoleransi sehari-hari sehingga perawat mudah dalam
Klien mengatakan aktivitas teratasi mengambil keputusan selanjutnya
tangan nya panas. Dengan kriteria hasil : Bantu klien dalam memenuhi Membantu klien dalam memenuhi
Nyeri dan kaku susah Klien dapat memenuhi kebutuhanya sehari-hari aktivitasnya
kebutuhan secara mandiri Anjurkan keluarga klien untuk Dengan partisipasi keluarga klien
digerakan
Klien dapat ikut serta ikut serta dalam tindakan dapat merasakan bahwa keluarganya
Pasien mengatakan
dalam proses pengobatan. pemulihan kesehatan memberi suport dalam pemulihan
sesak Skala nyeri berkurang kesehatan
Klien mengatakan Pusing tidak ada Anjurkan klien untuk istirahat Menstabilkan stamina klien serta
pingganya pegal Mual tidak ada dan tidak melakukan aktivitas aktivitas yang kurang mengurangi
Klien mengatakan Sesak berkurang yang tidak perlu penyebaran toksin.
pusing dan mual Anjurkan klien untuk tidak
menggerakan daerah yang
Data objektif ;
tergigit
Klien nampak lemah
Tangan kanan
bengkak, kebiruan dan
kehitaman
Klien tampak sesak
Tangan kanan tidak
bisa di angkat
Klien meringis
kesakitan
25 – 08 - 2019/ Cemas berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan Ciptakan lingkungan yang Lingkungan yang tenang dapat
22.30 wib Krisis situasi keperawatan 1x24 jam tenang membantu klien istirahat dengan
Data subjektif : diharapkan cemas klien cukup
Klien selalu bertanya hilang. Anjurkan klien tidak panik Tindakan panik dan kaget
kenapa tanganya nyeri Dengan kriteria hasil : mempercepat penyebaran toksin
sekali dan kaku Kecemasan klien kedalam tubuh
berangsur menghilang Berikan informasi yang cukup Membantu menghindari penyebaran
Klien selalu bertanya
Klien rileks dan santai. mengenai gigitan ular serta toksin yang cepat serta dapat
rencana terapi yang
Pola nafas tidak efektif 25 – 08- 2019 21.45 Mengkaji kepatenan jalan nafas Jalan nafas paten, tidak ada sputum,
berhubungan dengan gurgling atau snoring
kelemahan otot pernapasan 21.47 Memberikan posisi semi fowler Pasien merasa nyaman dengan posisi yang
diberikan
21.48 Mmeberikan oksigen 4 liter /m sesuai intruksi Pasien merasa nyaman, sesaknya sedikit
dan memasang monitor berkurang
22.00 Mengobservasi tanda-tanda vital, frekuensi nafas, TD: 125/84 mmHg, HR: 96 x/menit,
kedalaman pernapasan dan bunyi nafas RR : 29 x/menit, Temp: 36 ℃,SpO2:
94%, pasien tampak sesak
Pasien menegrti yang disampaikan
22.15 Menganjurkan pasien untuk tetap tenang dan
jangan panik SpO2 : 94-95%
22.30 Mengobservasi saturasi oksigen secara berkala
setiap 1/2 jam
Nyeri b/d Reaksi endotoksin 25 – 08- 2019 21.49 Memberitahu pasien untuk tidak menggerakan Pasien mengerti dan tidak menggerakan
tangan yang tergigit tangan yang tergigit
21.50 Mengajarkan pasien untuk menarik nafas dalam Pasien melakukan apa yang di perintahkan
saat nyeri terasa
Semua terapi sudah diberikan, pasien
21.51 Melakukan tindakan hasil kolaborasi dengan kooperatif saat melakukan terapi
dokter : Infus terpasang di tanagn kiri dengan IV
Memasang infus Biosave 2 vial drip dalam Cath no 20
NaCl 0,9% 500, 40 tetes/m Obat sudah diberikan dan tidak ada reaksi
Memeberikan injeksi ranitidine 30mg IV alergi
Memberika injeksi ondancentron 4mgIV
Melakukan pemeriksaan lab : DR 1, GDS,
PT, APTT 15 menit setelah diberikan obat pasien
21.55 Memeberikan obat analgetik sesuai intruksi mengatakan nyeri berkurang
(remopain 30 mg IV ) Spalk terpasang, pasien merasa kurang
23.00 Memasang spalk pada daerah gigitan untuk nyaman, sirkulasi perifer baik
immobilisasi
TD: 135/69 mmHg. ND ; 70 x/m, RR:
23.30 Mengobservasi tanda-tanda vital 26x/m, Suhu : 37℃, SpO2 : 95%
Infus terpasang
26-9-2019 00.10 Memeberikan infus NaCl 0,9% 500 kolf ke-2 20
tpm Hasil Ekg dalam batas normal
00.15 Melakukan rekam jantung
Pasien dan temannya tidak bisa
00.30 Menjelaskan kepada pasien dan temannya hasil memutuskan mau diawat inap apa tidak
konsultasi Dokter umum ke dokter bedah bahwa menunggu keputusan keluarga karena
pasien perlu dirawat di IMC dan di lakukan cross terkait pembiayaan, pasien juga menolak
incisi pada daerah luka gigitan untuk dilakukan cross incisi.
Intoleransi aktivitas b/d 26-8-2019 06.00 Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan Pasien mengatakan masih sakit tangannya
kelemahan otot-otot lurik aktivitas sehari-hari tangannya tambah tidak bisa di gerakan
Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhanya Aktifitas yang dibantu adalah minum,
toileting dan merubah posisi
Menjurkan teman pasien untuk ikut serta dalam Teman pasien mengerti dan kooperatif
tindakan pemulihan kesehatan dan membantu dalam membantu pasien
aktifitas pasien
Menganjurkan klien untuk istirahat dan tidak Pasien mengerti dan memahami
melakukan aktivitas yang tidak perlu
Memberitahu pasien untuk tidak menggerakan Pasien tidak mengrakan daerah yang
daerah yang tergigit tergigit
Cemas berhubungan dengan 26-9-2019 03.00 Meciptakan lingkungan yang tenang dengan Pasien merasa nyaman dengan kondisi
koping individu yang tidak membatasi pengunjung lingkungan yang diberikan
efektif.
Menganjurkan pasien tidak panik Pasien mengerti, tapi masih khawatir
dengan kondisinya
Memberikan informasi yang cukup mengenai Pasien mengeti tetapi masih terus bertanya
kondisi pasien serta penangananya dan tindakan pertanyaan yang sama selanjutnya dia
yang akan dilakukan mau dilakukan tindakan apa
Menganjurkan kerabat dan keluarga untuk selalu Pasien sudah ditemani temannya
mendampingi dan membantu aktifitas klien.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
TGL/JAM DX EVALUASI
26 – 08- 2019/ Pola nafas tidak efektif S:
berhubungan dengan Klien mengatakan masih sesak
08.00 WIB kelemahan otot pernafasan O:
RR :28x/m, SpO2 : 95%, TD : 90/60 mmHg., Nadi : 105 x/m.
Masih menggunakan alat bantu nafas ,
08.00WIB Pasien mengatakan nyerinya menjalar sampai ke bahu kanan dan leher
O:
Klien nampak tidak bisa istirahat dengan gelisah
P:
Obs TTV
Kaji tingkat nyeri pasien dengan PQRST
Kaji kemungkinan penyebaran racun bertambah parah
Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Beri posisi nyaman
Kolaborasi tim medis pemberian therapi analgetik
(Intervensi tidak bisa dilanjutkan karena keluarga memutuskan untuk APS plg tidak mau dirawat
karena alasan biaya )
26 – 08 – 2019 Intoleransi aktivitas S:
berhubungan dengan Klien mengatakan badanya masih kaku lagi dan nyeri
08.20 WIB kelemahan otot-otot Klien mengatakan belum mampu melakukan aktivitas
O:
Klien tampak gelisah
Klien tampak lemah
P:
Obs TTV
Bantu pasien untuk melakukan aktivitas
Anjurkan keluarga membantu aktivitas pasien
Kolaborasi tim medin untuk tindakan dan pemberian therapi
(Intervensi tidak bisa dilanjutkan karena keluarga memutuskan untuk APS plg tidak mau dirawat
karena alasan biaya )
26 – 08 – 2019 Cemas berhubungan dengan S:
krisis situasi. Klien mengatakan masih cemas
09.00 WIB Pasien mengatakan takut dengan kondisinya karena tidak jadi dirawat
O:
klien tampak masih gelisah
P:
Anjurkan keluarga untuk memantau kondisi pasien
Anjurkan pasien agar tidak panik
Berikan informasi yang cukup mengenai penanganan dirumah dan tanda-tanda yang perlu diwaspadai
selama dirumah
(Intervensi tidak bisa dilanjutkan karena keluarga memutuskan untuk APS plg tidak mau dirawat
karena alasan biaya )