PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dicapai. Perilaku yang
pengganggu dan perusak kesehatan yang tidak dapat lagi dianggap hanya
sekedar penyakitnya orang miskin karena penyakit ini telah merebak menjadi
dapat mengenai ras dan golongan diseluruh dunia. Penyakit ini banyak
1
2
dijumpai pada anak dan dewasa muda, tetapi dapat mengenai semua umur.
utama yang dihadapi masih didominasi oleh penyakit infeksi yang sebagian
dalam masyarakat diseluruh Indonesia pada tahun 1996 adalah 4,6 % - 12,95
% dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit (Moki, 2007) .
faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) berupa kecerdasan
pengaruh dari luar. Faktor yang berasal dari luar (eksternal) meliputi objek,
2003).
besar santri yang menderita skabies adalah berjenis kelamin laki-laki. Insiden
3
akan lebih kecil risiko terpapar penyakit skabies karena perempuan lebih
bahwa salah satu faktor kejadian skabies adalah personal hygiene. Penelitian
Akmal, dkk (2013) dapat disimpulkan bahwa faktor personal hygiene yang
berpengaruh pada para santri. Responden yang laki-laki akan lebih beresiko
terserang skabies. Pemeliharaan dan perawatan diri yang bagus maka resiko
yang buruk dengan jumlah 29 responden (82,9%) dan yang baik untuk
personal hygiene dengan jumlah 6 responden (17,1 %). Hal ini dibuktikan
berkisar antara 6-27% dari populasi umum dan insiden tertinggi terdapat pada
2001 dari 9 rumah sakit di 7 kota besar di indonesia, jumlah penderita skabies
4
kulit skabies masih tinggi (25%). Dari hasil penelitian didapatkan adanya
perbedaan kondisi fisik air dan personal hygiene terhadap timbulnya penyakit
Surakarta.
skabies di Banjarnegara pada tahun 2014 sebanyak 719 orang dari berbagai
pada tahun 2014 dari bulan Januari hingga bulan November 104 kasus. Laki
orang tua yang memiliki anak yang terkena skabies sebanyak 10 orang tua,
lain dan terdapat genangan air karena disekitar rumah mereka dekat dengan
pada malam hari ini merupakan gejala utama yang mengganggu aktivitas dan
produktivitas. Penyakit skabies ini banyak berjangkit di: (1) lingkungan yang
kebersihan kurang. Skabies cenderung tinggi pada anak- anak usia sekolah,
B. Rumusan Masalah
terkait erat dengan kejadian skabies adalah perilaku hidup bersih dan sehat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umun
Banjarnegara II.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
hubungan antara pengetahuan orang tua tentang personal hygiene dan dalam
2. Manfaat Praktis
bagi orang tua dan para anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diridan
pembuatan skripsi.
8
E. Penelitian Terkait
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Fanani dan Saidah (2014)
adalah hasil uji statistik dengan menggunakan uji Sperman Rho Correlations
untuk mengetahui apakah ada hubungan diantara dua variabel yaitu personal
Demak”.
kejadian scabies.
(74,2%) memiliki praktik kebersihan diri yang buruk dan 17santri (25,8%)
memiliki praktik kebersihan diri yang baik. Dari 66 santri ditemukan 30 santri
adalah penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat ukur untuk variabel
bebasnya.
hygiene dengan kejadian skabies. Didapatkan 34 orang dari 138 orang santri
yang menjadi sampel mengalami skabies. Serta lebih dari setengah responden