TINJAUAN KASUS
A. Kasus
Tn. H (30 tahun) datang ke UGD RS Meilia pada tanggal 09 Januari 2018 jam 10.50
WIB. Klien post tertabrak mobil 30 menit SMRS, posisi saat klien setelah tertabrak
berada di bawah mobil. Datang ke RS dengan keluhan terasa sangat nyeri di seluruh
tubuh terutama di area kaki kiri dan paha kiri, os mengatakan kepala terasa pusing
disertai rasa mual, napas terasa sesak dan berat. Tampak terdapat jejas dan VE di area
dada, terdapat VE di area pipi kanan, terdapat memar,bengkak dan deformitas di area
kaki kiri dan paha kiri. Kaki kiri sangat sakit dan tidak bisa di gerakkan, pingsan tidak
ada, muntah tidak ada, datang ke IGD klien di antar ambulance dan sudah terpasang
neck collar pada saat datang ke IGD.
B. Pengkajian
Data Pasien
Nama : Tn. H
Tempat, Tanggal Lahir : Padang, 01 Juni 1987
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Padang
Pekerjaan : Karyawan
Status perkawinan : Belum menikah
Status pendidikan : D3
Diagnosa medis : CKR, Fraktur inferior colum femoris sinistra,
Fraktur os tibia et fibula 1/3 distal sinistra
Tanggal masuk RS : 9 Januari 2018
1. Primary Survey
a. Airway
Jalan nafas paten
b. Breathing
Rasa sakit mempengaruhi respirasi dengan meningkatkan aliran, frekuensi, dan
volume. Frekuensi nafas cepat (RR : 24x/ menit), klien mengatakan napas terasa
sesak
Inspeksi : Ada jejas di dada, tidak ada penggunaan otot-otot
pernapasan, tidak ada sianosis
Palpasi : Terdapat nyeri tekan di area dada
Perkusi : sonor
Auskultasi : vasikuler, pasien merasa sesak
Penanganan : Memberikan oksigen dengan nasal kanul 4 L/m
c. Circulation
Terdapat memar dan bengkak di kaki kiri, vulnus Eksoriasi di dada kanan
dan kiri dan area wajah
Akral hangat
Sirkulasi distal teraba kuat
Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 90x/menit, S : 37,40C
d. Disability
GCS : Compos mentis, Eye (4), Verbal (5), Motorik (6)
Reflek pupil : pupil isokor
Level Orientation : Orientasi baik
e. Eksposure
Logroll : Tidak terdapat perdarahan di regio posterior thorax, Terdapat
swelling di area hip dekstra, Terdapat swelling di area genu dekstr dan tidak
terdapat perdarahan di daerah pelvis,Terdapat nyeri di area pelvis dan femur
serta seluruh bagian kaki kiri, Terlihat adanya pembengkakan dan swelling
di daerah femur dan kaki sinistra, terdapat krepitasi di area kaki kiri (cruris
sinistra)
Pain:
Provokatif: Nyeri bertambah jika kaki kiri di gerakkan atau di sentuh
Qualitatif : Nyeri seperti ditarik dan di tusuk, tidak bisa di gambarkan
Region : Nyeri di rasakan dari ujung kaki sebelah kiri sampai
pinggul kiri
Skala : 8-9
Time : Nyeri dirasakan terus menerus berkurang saat diberikan obat
Pemeriksaan laboratorium:
Hb 14,9 gr/dL (13,2-17,3 gr/dL), Leukosit 15.900/uL (3.800-10.600/uL), Ht
41% (40-52%), Trombosit 430.000/uL (150.000-440.000/uL).
Dilakukan pemeriksaan radiologi :
Rongent Femur sinistra dan Cruris sinistra dengan hasil tampak terdapat
fraktur infracolum femoris sinistra dan fraktur os tibia et fibula sinistra 1/3
distal. Rongent Thorax AP dan vertebra cervical dengan hasil tidak terdapat
kelainan pada jantung dan kedua paru, tidak terdapat fraktur, bulging diskus,
atau kelainan lain pada ruas vertebrae cervical. Dilakukan pemeriksaan CT-
Scan Kepala non kontras dengan hasil tidak terdapat perdarahan intrakranial
serta fraktur ossa cranii.
f. Re-evaluasi
Evaluasi kembali primary survey
2.Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Klien klien post tertabrak mobil 30 menit sebelum masuk rumah sakit, saat
datang ke IGD klien mengatakan terasa sangat nyeri di seluruh tubuh terutama di
area kaki kiri, os mengatakan kepala terasa pusing disertai rasa mual, napas
terasa sesak dan berat. Tampak terdapat jejas dan VE di area dada, terdapat VE
di area wajah, terdapat memar, bengkak dan deformitas diarea kaki kiri. Tampak
os tidak dapat menggerakkan kaki sebelah kiri.
3.Secondary Survey
a. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan Umum : Lemah
Berat badan saat ini : 70 kg,
Tinggi badan : 165 cm
b. Sistem penglihatan
Sisi mata simetris, kelopak mata simetris, pergerakan bola mata normal, konjuntiva
ananemis, pupil isokor, fungsi penglihatan baik, reaksi terhadap cahaya +/+.
c. Sistem pendengaran
Daun telinga normal, cairan dari telinga tidak ada,, fungsi pendengaran normal.
d. Sistem wicara
Tidak terdapat gangguan dalam berbicara
e. Sistem pencernaan
Keadaan gigi dan rongga mulut baik, tidak ada muntah, tidak ada nyeri pada area
abdomen
f. Sistem integument
Turgor kulit elastis, Tampak terdapat jejas dan VE diarea dada, terdapat VE di area
wajah, terdapat memar dan bengkak di area kaki kiri
g. Sistem muskuloskeletal
Terdapat memar, bengkak dan deformitas diarea kaki kiri. Tampak os tidak dapat
menggerakkan kaki sebelah kiri. Nyeri tekan pada daerah kaki kiri.
Provokatif : Nyeri bertambah jika kaki kiri di gerakkan atau di sentuh
Qualitatif : Nyeri seperti ditarik dan di tusuk, tidak bisa di gambarkan
Region : Nyeri di rasakan dari ujung kaki sebelah kiri sampi pinggul kiri
Skala : 8-9
Time : Nyeri dirasakan terus menerus berkurang saat diberikan obat
4. Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa :
Jam 10.51 melakukan pengukuran TTV
Jam 10,52 memberikan terafi oksigen nasal 4 l/m
Jam 10.54 memasang terapi IVFD Asering + ketorolac 30 mg loading 500 cc
Jam 11.00 Memberikan injeksi Ranitidin 50 mg/i.v
Jam 11.01 Memberikan Injesi Ondancentron 4 mg/i dan Ketorolac 30 mg/i.v
Jam 11.02 Memeriksa sirkulasi distal di kaki kiri
Jam 11.05 Memasang Spalk di kaki kiri sampai pelvis
Jam 12.00 Mengukur ulang tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg, ND: 90 x/m,
RR : 22x/m, SH: 37,5 ℃
Jam 12.30 Melakuka cek lab darah rutin 1
Jam 12.45 Memasang IVFD Asering 20 tpm (Kolf II).
Jam 13.00 Melakukan pemeriksaan rontgent thorax, cervical AP+LAT, Cruris
sinistra, femur sinistra dan CT Scan kepala
Jam 13.45 Melakukan observasi kondisi klien dan lokasi fracture klien, klien
masih pusing dan sakit sekali
Jam 14.30 Melakukan observasi kedaan umum klien
Jam 14. 40 Melakukan persiapan merujuk klien ke Rumah Sakit Tarakan
Jam 15.00 Klien di rujuk ke Rumah sakit Ambulance dengan di antar Ambulance
6. Analisa Data
Data Objektif :
Terdapat VE di area wajah, terdapat
memar, bengkak dan deformitas pada
3 paha dan kaki kiri, skala nyeri 8-9,
teraba krepitasi di area kaki kiri (cruris
sinistra) Kerusakan
Kerusakan rangka mobilitas fisik
neuromuskuler,
Data Subjektif : nyeri, imobilisasi
Os mengatakan terasa sangat nyeri di
seluruh tubuh terutama di area kaki kiri
Data Objektif :
4
Terdapat memar dan bengkak,
deformitas di area kaki kiri. Tampak os
Risiko infeksi
tidak dapat menggerakkan kaki sebelah
kiri, nyeri tekan, takut kalau di sentuh,
teraba krepitasi di area kaki kiri (cruris
Ketidakadekuatan
sinistra)
pertahanan primer
Data Subjektif :
(kerusakan kulit,
Os mengatakan terasa sangat nyeri di
taruma jaringan
seluruh tubuh terutama di area kaki kiri
lunak)
Data Objektif :
Tampak terdapat jejas dan VE diarea
dada, terdapat VE di area wajah,
terdapat memar,bengkak dan deformitas
pada paha dan kaki kiri, Leukosit
15.900/uL (3.800-10.600/uL)
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, cedera jaringan
lunak,stress/ansietas
2. Gangguan integritas jaringan b.d faktor mekanis (trauma)
3. Kerusakan mobilitas fisik b.d Kerusakan rangka neuromuskuler, nyeri, imobilisasi
4. Risiko infeksi b.d Ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, taruma
jaringan lunak)
D. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA INTERVENSI
KEPERAWATAN NOC NIC
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama:
berhubungan dengan keperawatan selama 6-8 jam, klien Lakukan pengkajian nyeri
agen cedera fisik terbebas dari rasa nyeri dengan secara kompherensif dengan
kriteria hasil : metode PQRST
Skala nyeri 4-5 Observasi reaksi nonverbal dari
O:
11.01 wib Memberikan injeksi Br. Ipar Tanda-tanda vital saat
Ranitidin 50 mg/i.v ini
TD : 112/73 mmHg,
11.01 wib Memberikan Injeksi Br. Ipar Nadi : 90x/menit
Ondancentron 4 mg/i dan Suhu: 37oC
Ketorolac 30 mg/i.v RR : 20x/menit.
Skala nyeri 8
11.02 wib Memeriksa sirkulasi Br. Zainal Klien aktivitas masih
distal di kaki kiri dibantu , k/u klien lemah
Os rencana rawat
13.45 wib Melakukan observasi Br. Ipar inap dengan dr
kondisi klien dan lokasi spesialis orthopedi
fracture klien, klien masih Or rujuk ke RS
pusing dan sakit sekali Tarakan APS pihak
AGD Dinkes
14.30 wib Melakukan observasi Br. Ipar
kedaan umum klien