Anda di halaman 1dari 4

1.

Bagaimana cahaya mempengaruhi hormone manusia pada saat sedang


tidur
Jika Anda tidur terbiasa dengan kondisi lampu menyala, mulailah
mengubah kebiasaan tersebut. Selain membuat Anda sulit tidur, paparan cahaya
saat tidur juga diketahui memiliki risiko bahaya kesehatan.

Pancaran cahaya kepada tubuh ketika tidur malam justru dapat menghambat
terbentuknya melatonin. Melatonin seperti diketahui bersama merupakan hormon
yang mengatur waktu seseorang untuk merasa ngantuk, tidur dan terbangun.

Kekurangan melatonin inilah yang diduga terkait dengan gangguan tidur dan
gangguan kesehatan secara umum. Lalu, apa saja risiko masalah kesehatan yang
muncul jika tidur dengan lampu menyala?

Dikutip dari berbagai sumber pada Selasa (29/11/2016), berikut empat


efek negatif yang diakibatkan pancaran cahaya saat tidur:

1. Obesitas

N.A. Rybnikova, peneliti dari University of Haifa, Israel, melakukan studi


terhadap kaitan antara cahaya buatan di malam hari (artificial light at
night/ALAN) terhadap risiko obesitas pria dan wanita. Hasil penelitian
mengungkap bahwa semakin banyak paparan cahaya di malam hari, semakin
tinggi risiko obesitas.

Karena paparan cahaya di malam hari, kita sering makan di waktu yang salah.
Pada saat matahari terbenam, metabolisme tubuh akan melambat. Makanan yang
dimakan pun sering tidak tercerna dengan sempurna dan akhirnya mengakibatkan
berat badan juga naik.

Paparan cahaya di malam hari juga menghambat produksi melatonin, hormon


yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur manusia. sehingga, ketika melatonin
rendah, rasa lapar meningkat dan membuat orang makan lebih banyak.

Hormon melatonin ini tidak akan muncul jika orang tidur malam hari dengan
lampu menyala. Adanya cahaya atau sinar membuat produksi hormon melatonin
akan berhenti.
2. Depresi

TV (televisi) yang tetap menyala ketika pemiliknya sudah ketiduran bisa


meningkatkan risiko depresi. Hal ini disebabkan karena paparan cahaya dari
televisi memicu perubahan di otak. Ternyata, paparan cahaya dari TV
memberikan efek yang sama pada saat kita tidur dalam kondisi lampu menyala.

Penelitian terbaru di Ohio State University yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh
jurnal Molecular Psychiatry. Adanya temuan cahaya terang pada saat tidur bisa
memicu gangguan mental khususnya depresi.

Cahaya terang saat tidur juga mempengaruhi otak, khususnya di bagian


hipokampus, yang mengatur emosi. Selain itu, otak juga memproduksi lebih
banyak senyawa Tumor Necrosis Factor (TNF) penyebab radang yang juga
berkaitan dengan risiko depresi.

3. Terganggunya kesehatan reproduksi

Penelitian di Amerika Serikat menyebut bahwa cahaya di waktu malam, apa pun
bentuknya dari lampu jalan yang menembus tirai, sampai cahaya dari komputer
tablet dan TV, dapat menjadi masalah untuk siklus reproduksi perempuan.

Paparan cahaya pada malam hari dapat terjadi juga bermasalah pada para wanita
yang bekerja dengan sistem kerja shift. Sebuah penelitian menyatakan bahwa
semakin sering seorang wanita bekerja dengan sistem shift, semakin kacau siklus
haidnya. Para peneliti menduga hal tersebut dikarenakan paparan cahaya malam
hari dan kacaunya siklus tidur.

4. Kanker

Pentingnya tidur malam hari dengan mematikan lampu baru-baru ini juga diteliti
oleh para ilmuwan dari Inggris dan Israel. Melalui jurnal yang diterbitkan oleh
Cancer Genetics and Cytogenetics tahun 2010, peneliti menemukan ketika cahaya
dihidupkan pada malam hari, bisa memicu reaksi berlebihan dari sel-sel
pembentukan sel kanker.
Para ilmuwan mengklaim jika seseorang terbangun di malam hari dan
menyalakan lampu selama beberapa detik, maka bisa menyebabkan perubahan
biologis yang mungkin mengarah ke kanker.

Jika pada penelitian sebelumnya tidur malam dengan lampu terang dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker payudara dan kanker prostat. Maka pada
penelitian terbaru ini menunjukkan paparan jangka pendek juga bisa dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker.

2. Bagaimana hubungan hewan malam pada pencahayaan motor

Mata hewan nokturnal melihat dengan cara yang berbeda di dalam gelap.. Apa
yang mereka lihat berbeda dengan yang kita lihat dengan mata manusia atau
hewan diurnal, Rahasia kemampuan hewan nokturnal melihat dalam gelap
adalah adaptasi,jadi ketika melihat cahaya pada motor di malam hari maka
perilaku serangga ataupun hewan tersebut akan berhamburan pada daerah
senteran cahaya motor mengikuti cahaya motor tersebut.

3. Jika diketahui wattnya maka bagaimana cara mengetahui intensitasnya

Arus cahaya (Luminous Flux) yang dinyatakan dalam F atau f adalah


banyaknya cahaya tampak yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam setiap
detik. Arus cahaya dinyatakan dalam satuan Lumen, dimana 1 lumen = 1/680
Watt cahaya( Light Watt) atau 1 watt cahaya = 680 Lumen.

Gambar 03. Hub. antar besaran cahaya

Dari definisi tersebut diatas, kita memperoleh hubungan antar besaran cahaya(
Gambar. 03) sebagai berikut :
E = I/R2

Dimana :
E = Kuat Cahaya (lux)
I = Intensitas Cahya(lilin atau Candella)
R = Jarak dari suber Cahaya ke permukaan(meter)

ERata-rata = Ф/A

Dimana :
Ф = Arus Cahaya (Lumen)
A = Luas permukaan (m2)

I = Ф/ω

Dimana :
I = Intensitas Cahaya(Candella)
Ф = Arus cahaya (Lumen)
ω = Sudut Ruang(Radial)

L = I/Aa

Dimana :

L = Luminasi (cd/m2)
I = Intensitas cahaya (cd/m2)
Aa = Bidang yang diterangi (m2)

Anda mungkin juga menyukai