HOME BALAGHOH ▼
Beranda ▼
RELIABILITAS
RELIABILITAS
Makalah
Fatchurohman 113211021
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I. PENDAHULUAN
Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian yang ada di Indonesia, adalah
muncul banyaknya para peneliti-peneliti muda yang kini lebih kritis lagi dalam meneliti objek-
objek yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para peneliti ataupun bukan peneliti yang banyak
melakukan sebuah riset guna memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian dari sebuah
kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya memerlukan sebuah pengujian
agar nantinya mampu menjadi sebuah hasil ilmiah yang benar-benar valid dan bersifat riel
tanpa adanya kebohongan ataupun ketidaknyataan yang mengesankan data yang diperoleh
bersifat dibuat-buat. Agar kajian kita bisa bersifat riel maka kita sebagai seorang peneliti harus
menguji terlebih dahulu hasil penelitian kita yang disebut dengan uji reabilitas.
Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita mempunyai kesimpulan dari hasil
penelitian kita terhadap kejadian-kejadian yang terbatas, maka kesimpulan itu berlaku dengan
sempurna untuk seluruh kejadian yang sejenis. Perkiraan semacam itu belum tentu benar,
untuk menghindari hal-hal yang semacam itu maka kita harus melakukan reliabilitas, yang
berguna untuk menunjukkaan kevalidan data dari hasil sebuah penelitian yang kita lakukan.
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Reliabilitas
Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability dalam bahasa
inggris, berasal dari kata, reliable yang artinya dapat dipercaya. “reliabilitas”
merupakan kata benda, sedangkan “reliable” merupakan kata sifat atau keadaan.
Dari beberapa pengertian di atas jadi reliabilitas tes marupakan suatu alat ukur
yang digunakan untuk mengetahui konsistensi pengukuran tes yang hasilnya
menunjukan keajegan.Seorang dikatakan dapat dipercaya apabila orang tersebut
berbicara ajeg, tidak berubah-ubah pembicaraannya dari waktu ke waktu.Dalam
sebuah tes pentingnya diamati keajegan dan kepastian tes tersebut dilihat dari
hasil tes yang didapat.
B. Tujuan Realibilitas
C. Jenis Realibilitas
Pada teknik ini tes yang sama diminta menjawab pentanyaan dalam
alat ukur sebanyak dua kali. Dimana selang waktunyapun tidak terlalu
dekat dan tidak terlalu lama (15 – 30 hari). Kemudian barulah hasil
pengukuran I dikorelasikan dengan pengukuran II.
X ----------------- X
Pada reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur ulang masih mirip dengan
hasil ukur, apakah jawaban responden stabil sehingga dinamakan
reliabilitas stabilitas. Korelasi dilakukan pada sekor responden saja tanpa
memperhatikan komposisi butir. Komposisi butir boleh apa saja dengan
sasaran yang tidak perlu sama.
Pada teknik ini, alat ukur yang disusun harus punya banyak item (50 –
60) yang mengukur aspek yang sama. Dimana alat ukur diujikan pada tes,
kemudian dihitung validitas itemnya.
b. Bagi tets yang ada menjadi dua jumlah dasar item yang paling
umum dengan membagi item dengan nomor gajil dan genap pada
klompok tersebut
Jika hasil koefisien korelasi tinggi maka test mempunyai tingkat rlibilitas baik.
Akan terjadi sebaliknya, jika hasil korelasibelah dua item ternyata rendah.[4]
Pada aspek ini, dibuat 2 jenis alat ukur yang mengukur aspek yang
sama. Alat ukur tersebut diujiakan pada tes yang sama. Kemudian dicari
validitas dari masing-masing jenis. Dimana untuk mencari nilai reliabilitas
dilakukan dengan mengkorelasikan skor total.
X ----------------- X
Pada teknik reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur setara masih mirip
dengan hasil ukur, apakah jawaban responden ekivalen sehingga
dinamakan reliabilitas ekivalen. Dimana korelasi dilakukan pada skor
responden saja tanpa memperhatikan komposisi butir. Komposisi butir
boleh apa saja dengan sasaran yang tidak perlu sama.Kesamaan yang
dimaksudkan adalah kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan.[5]
3. Kesulitan test; test normative yang terlalu mudah atau terlalu sulitskor
untuk siswa cenderung menghasilkan reliabilitas rendah. Fenomena
tersebut, akan menghasilkan sebaran skor yang cenderung terbatas pada
salah satu sisi.
Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban siswa akan mengumpul ada
sisi atas, untuk tes terlalu sulit skor jawaban siswa akan cenderung
mengumpul pada ujung bawah. Dua kejadian tersebut mempunyai
kesamaan yaitu bahwa perbedaan di antara individu adalah kecil dan
cenderung tidak relevan
IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan adanya pengujian dari hasil sebuah penelitian atau yang sering
disebut dengan uji reliabilitas maka penelitian yang dihasilkan akan memiliki sebuah
mutu yang berkualitas. Karena penelitian yang sudah melalui uji penelitian sudah
dianggap bagus dan memenuhi standart.
Ada tiga teknik dasar yang dapat diterapkan oleh peneliti dalam menguji
Reliabilitas suatu penelitian yaitu:
1. Panjang tes
2. Penyebaran skor
3. Kesulitan test
4. Objektivitas
2. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
2003
Press, 2008