Anda di halaman 1dari 9

Makalah oh Makalah

Mengatasi Makalah Tanpa Solusi

HOME BALAGHOH ▼

Beranda ▼

Minggu, 22 November 2015

RELIABILITAS
RELIABILITAS

Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Ibu Naifah, S.Pd.I, M.Si


Disusun Oleh:

Fatchurohman 113211021

Fathul Rozaq 113211022

Furaida Ayu M 112311023

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I. PENDAHULUAN

Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian yang ada di Indonesia, adalah
muncul banyaknya para peneliti-peneliti muda yang kini lebih kritis lagi dalam meneliti objek-
objek yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para peneliti ataupun bukan peneliti yang banyak
melakukan sebuah riset guna memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian dari sebuah
kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya memerlukan sebuah pengujian
agar nantinya mampu menjadi sebuah hasil ilmiah yang benar-benar valid dan bersifat riel
tanpa adanya kebohongan ataupun ketidaknyataan yang mengesankan data yang diperoleh
bersifat dibuat-buat. Agar kajian kita bisa bersifat riel maka kita sebagai seorang peneliti harus
menguji terlebih dahulu hasil penelitian kita yang disebut dengan uji reabilitas.

Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita mempunyai kesimpulan dari hasil
penelitian kita terhadap kejadian-kejadian yang terbatas, maka kesimpulan itu berlaku dengan
sempurna untuk seluruh kejadian yang sejenis. Perkiraan semacam itu belum tentu benar,
untuk menghindari hal-hal yang semacam itu maka kita harus melakukan reliabilitas, yang
berguna untuk menunjukkaan kevalidan data dari hasil sebuah penelitian yang kita lakukan.

Reliabilitas mampu menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap skor atau tingkat


kecocokan skor dengan skor sesungguhnya. Reliabilitas ini bisa dicapai melalui tingkat
kecocokan di antara skor pada lebih dari sekali pengukuran. Jika makin cocok dengan skor
sesungguhnya maka makin tinggi tingkat reliabilitasnya. Kalaupun ada ketidakcocokan itu
merupakan kekeliruan yang acak. Jadi kemungkinan munculnya kesalahan masih tetap ada,
namun kemungkinan itu sangatlah kecit sekali dan tidak akan banyak berpengaruh terhadap
hasil akhir dari sebuah pengujian.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari reliabilitas?
2. Apa tujuan dari reliabilitas?
3. Apa macam-macam dari realibilitas?
4. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas?

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Reliabilitas

Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability dalam bahasa
inggris, berasal dari kata, reliable yang artinya dapat dipercaya. “reliabilitas”
merupakan kata benda, sedangkan “reliable” merupakan kata sifat atau keadaan.

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai


asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut
sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).Walaupun reliabilitas mempunyai
berbagai arti seperti kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan dan
konsistensi, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah
sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.

Dari beberapa pengertian di atas jadi reliabilitas tes marupakan suatu alat ukur
yang digunakan untuk mengetahui konsistensi pengukuran tes yang hasilnya
menunjukan keajegan.Seorang dikatakan dapat dipercaya apabila orang tersebut
berbicara ajeg, tidak berubah-ubah pembicaraannya dari waktu ke waktu.Dalam
sebuah tes pentingnya diamati keajegan dan kepastian tes tersebut dilihat dari
hasil tes yang didapat.

Dengan demikian reliabilitas dalam evaluasi pembelajaran merupakan sifat


yang ada pada data atau skor yang dihasilkan oleh instrumen, namun untuk
memudahkan, reliabilitas dapat dikatakan merupakan sifat dari instrumen juga.
Maksudnya reliabilitas bukanlah bersifat dikotomis, tetapi merupakan rentangan
yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka 0 – 1.[1]

B. Tujuan Realibilitas

Tujan adanya realibilitas adalah mengkonsep satu variabel dengan jelas.


Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel.
Sebuah variabel harus spesifik agar dapat menguragi intervensi informasi dari
variabel lain. Menggunakan level pengukuran yang tepat. Semakin tinggi atau
semakin tepat level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin reliabel
karena informasi yang dimiliki semakin mendetail.

Prinsip dasarnya adalah mencoba melakukan pengukuran pada level paling


tepat yang mungkin diperoleh. Gunakan lebih dari satu indikator. Dengan adanya
lebih dari satu indicator yang spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari
range yang lebih luas terhadapkonten definisi konseptual. Gunakan tes pilot, yakni
dengan membuat satu atau lebih draftatau dalam sebuah pengukuran sebelum
menuju ke tahap hipotesis (pretest). Dalam penggunaan pilot studies, prinsipnya
adalah mereplikasi pengukuran yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari
literature-literatur yag berkaitan.

Selanjutnya, pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan dari


pengukuran yang dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara sejauh definisi dan pemahaman yang
digunakan oleh peneliti kemudian tetap sama.

Pada konstruksi alat ukur, perhitungan reliabilitas berguna untuk melakukan


perbaikan pada alat ukur yang dikonstruksi. Dimana perbaikan alat ukur dilakukan
melalui analisis butir untuk mengetahui butir mana yang perlu diperbaiki. Namun
pada pengukuran sesungguhnya, perhitungan reliabilitas dilakukan untuk memberi
informasi tentang kualitas sekor hasil ukur kepada mereka yang memerlukannya.
Tentunya perolehan tersebut bisa di jadikan acuan bagi peneliti untuk
menghasilkan penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan di kemudian hari.
Sehingga, jika realibilitas baik, akan menunjukkan kalahan varian yang minim.
Jika tes mempunyai reabilitas tinggi maka pengaruh kesalahan pengukuran telah
terkurangi.[2]

C. Jenis Realibilitas

Dalam kaitanya dengan sebuah penelitian, berikut ini adalah macam-macam


reliabilitas dan prosedur pelaksanaan pengukuran reliabilitas yang sering ditemui
dalam instrument evaluasi maupun penelitian yaitu:

1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)

Pada teknik ini tes yang sama diminta menjawab pentanyaan dalam
alat ukur sebanyak dua kali. Dimana selang waktunyapun tidak terlalu
dekat dan tidak terlalu lama (15 – 30 hari). Kemudian barulah hasil
pengukuran I dikorelasikan dengan pengukuran II.

Ukur Selang waktu Ukur ulang

X ----------------- X

Pada reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur ulang masih mirip dengan
hasil ukur, apakah jawaban responden stabil sehingga dinamakan
reliabilitas stabilitas. Korelasi dilakukan pada sekor responden saja tanpa
memperhatikan komposisi butir. Komposisi butir boleh apa saja dengan
sasaran yang tidak perlu sama.

Relibilitas tes ini penting, khususnya ketika digunakan untuk


menentukan predictor misalnya tes kemampuan. Para pengambil tes pada
umumnya akan terus mengingat jawabannya, jika item soal yang ada
mengandung factor sejarah, disbanding bentuk soal ilmu pengetahuan
aljabar misalnya.

Jika koefisien korelasi menunjukkan tinggi, berarti realibilitas tes bagus,


jika korelasi rendah, berarti tes tersebut mempunyai konsistensi rendah.[3]

2. Teknik belah dua

Pada teknik ini, alat ukur yang disusun harus punya banyak item (50 –
60) yang mengukur aspek yang sama. Dimana alat ukur diujikan pada tes,
kemudian dihitung validitas itemnya.

Cara melakukan reliabilitas belah dua pada dasarnya dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut:
a. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat pada subjek
sasaran

b. Bagi tets yang ada menjadi dua jumlah dasar item yang paling
umum dengan membagi item dengan nomor gajil dan genap pada
klompok tersebut

c. hitung skor subyek pada kedua belah kelompok penerima item


yang genap dn item ganjil

d. korelasikan kedua skor tersebut, mengunakan formula korelasi


yang relevan dengan teknuk pengukuran.

Jika hasil koefisien korelasi tinggi maka test mempunyai tingkat rlibilitas baik.
Akan terjadi sebaliknya, jika hasil korelasibelah dua item ternyata rendah.[4]

3. Teknik paralel (equivalent form)

Pada aspek ini, dibuat 2 jenis alat ukur yang mengukur aspek yang
sama. Alat ukur tersebut diujiakan pada tes yang sama. Kemudian dicari
validitas dari masing-masing jenis. Dimana untuk mencari nilai reliabilitas
dilakukan dengan mengkorelasikan skor total.

Ukur Tanpa atau dengan selang waktu Ukur serta

X ----------------- X

Pada teknik reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur setara masih mirip
dengan hasil ukur, apakah jawaban responden ekivalen sehingga
dinamakan reliabilitas ekivalen. Dimana korelasi dilakukan pada skor
responden saja tanpa memperhatikan komposisi butir. Komposisi butir
boleh apa saja dengan sasaran yang tidak perlu sama.Kesamaan yang
dimaksudkan adalah kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan.[5]

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Reliabilitas

Reliabilitas dapat dipengaruhi oleh waktu penyelenggaran tes-retes. Interval


penyelengaraan yang terlalu dekat atau jauh, akan mempengruhi koefisien
reliabilitas. Faktor-factor lain yang mempengaruhi di antaranya;
1. Panjang test, semakin panjang test evaluasi, semakin banyak jumlah item
materi pembelajaran diukur. Ini menunjukan dua kemungkinan yaitu test
semakin mendekati kebenaran, dan dalam memgikuti test, semakin kecil
siswa menebak. Berarti semakin tinggi koefisien reliabilitas.

2. Penyebaran skor koefisien reliabiltas secara langsung dipengeruhioleh


bentuk sebaranskor dalam kelompok siswa yang diukur. Semakin tinggi
sebaran semakin tingi estimasi koefisien reliabilitas. Hal ini tejadi karena
posisi skor siswa, secara individual mempunyai kedudukan sama pada tes
retest lain,sebagai acuan.

3. Kesulitan test; test normative yang terlalu mudah atau terlalu sulitskor
untuk siswa cenderung menghasilkan reliabilitas rendah. Fenomena
tersebut, akan menghasilkan sebaran skor yang cenderung terbatas pada
salah satu sisi.

Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban siswa akan mengumpul ada
sisi atas, untuk tes terlalu sulit skor jawaban siswa akan cenderung
mengumpul pada ujung bawah. Dua kejadian tersebut mempunyai
kesamaan yaitu bahwa perbedaan di antara individu adalah kecil dan
cenderung tidak relevan

4. Objektivitas; yang di maksud objekif yaitu derajat dimana siswa dengan


kompetensi sama mencapai hasil sama. Ketika prosedur test evaluasi
memiliki objektivitas tinggi, maka reliabilitas test tidak dipengaruhi oleh
prosedur teknik penskoran. Item test objektif yang dihasilkan tidak
dipengaruhi pertimbangan atau opini seorang evaluator.

IV. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dengan adanya pengujian dari hasil sebuah penelitian atau yang sering
disebut dengan uji reliabilitas maka penelitian yang dihasilkan akan memiliki sebuah
mutu yang berkualitas. Karena penelitian yang sudah melalui uji penelitian sudah
dianggap bagus dan memenuhi standart.

Ada tiga teknik dasar yang dapat diterapkan oleh peneliti dalam menguji
Reliabilitas suatu penelitian yaitu:

1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)


2. Teknik belah dua

3. Teknik paralel (equivalent form)

Factor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah waktu pengujian tes, dan


factor lain diantaranya yaitu;

1. Panjang tes

2. Penyebaran skor

3. Kesulitan test

4. Objektivitas

2. PENUTUP

Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Kami menyadari dalam


penulisan makalah ini banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.
Besar harapan kami semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi
pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya.Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara,

2003

Athok Fu’adi, Sistem Pengembangan Evaluasi, Ponorogo :STAIN Ponorogo

Press, 2008

Azwar.Saifuddin,Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2003.


H.M Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN Prinsip & Operasionalnya, Jakarta,

PT Bumi Aksara, 2008.

Supranata, Suparman. ANALISIS, VALIDITAS, RELIABLITAS, DAN

INTERPRETASI HASIL TES, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004

[1]Athok Fu’adi, Sistem Pengembangan Evaluasi,Ponorogo :STAIN Ponorogo Press,


2008, hlm. 56.
[2] H.M Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN Prinsip & Operasionalnya, Jakarta, PT
Bumi Aksara 2008, hlm. 43-44.
[3]H.M Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN, hlm. 45

[4] Ibid, hlm. 48

[5]Suparman Surapranata, ANALISIS, VALIDITAS, RELIABLITAS, DAN


INTERPRETASI HASIL TES, Bandung, 2004, PT Remaja Rosdakarya, hlm. 97

Anda mungkin juga menyukai