Askep Gagal Gingal Akut GGA PDF
Askep Gagal Gingal Akut GGA PDF
KETERAMPILAN KRITIS
“Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Akut”
Oleh:
KELOMPOK V
Hajrah
Fitriani 023
Fatmawati
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala inayah dan
kenikmatan yang senantiasa dicurahkan-Nya pada penulis berupa kesehatan,
kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah ini dapat selesai dengan semestinya.
Tidak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam beriringan dengan ucapan terima
kasih yang tiada terhingga kepada Baginda Rasulullah SAW karena atas segala
pengorbanan yang telah dilakukannya beserta para sahabat, sehingga kini kita mampu
mengkaji alam ini lebih tinggi dari gunung tertinggi, lebih dalam dari lautan terdalam,
serta lebih jauh dari batas pandangan mata.
Adapun tulisan ilmiah ini berisikan materi tentang “Asuhan Keperawatan
Gagal Ginjal Akut“ yang bertujuan sebagai bahan bacaan, semoga dapat bermanfaat
bagi yang membacanya. Dalam makalah ini, penulis menyadari masih terdapat
kekurangan dalam penulisannya. Oleh karena itu, mohon kiranya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembimbing dan pembaca guna untuk kesempurnaan
pada pembuatan makalah penulis selanjutnya.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
I. KONSEP MEDIS INFEKSI GAGAL GINJAL AKUT 1
A. Defenisi 1
B. Anatomi 1
C. Fisiologi 4
D. Etiologi 5
E. Klasifikasi 6
F. Patofisiologi 8
G. Manifestasi Klinis 9
H. Pemeriksaan Penunjang 10
I. Penatalaksanaan 12
J. Pencegahan 14
K. komplikasi 16
L. Prognosis 16
II. KONSEP KEPERAWATAN GAGAL GINJAL AKUT 18
A. Pengkajian 18
B. Diagnosis 23
C. Intervensi 23
D. Implementasi 27
E. Evaluasi 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana ginjal tidak lagi
sindrom ini biasa berakibat azotemia (uremia), yaitu akumulasi produk limbah
nitrogen dalam darah dan oliguria dimana haluaran urine kurang dari 400 ml/24
jam.
Gagal ginjal akut (acute renal failure) adalah sekumpulan gejala yang
adalah suatu sindrom akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang mendadak dalam waktu beberapa
B. Anatomi Ginjal
lumbal disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus oleh lapisan lemak
ginjal kiri karena letak hati yang menduduki ruang lebih banyak di sebelah
kanan. Masing-masing ginjal memiliki panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm dan tebal
2,5 cm. Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram dan wanita dewasa 115-155
gram. Ginjal ditutupi oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat, apabila kapsul dibuka
sepanjang basis piramid yang berdekatan dengan sinus renalis, dan bagian
koligens.
Struktur halus ginjal terdiri atas banyak nefron yang merupakan satuan
nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi dari satu
nefron dapat menerangkan fungsi dari ginjal. Nefron terdiri dari bagian-bagian
berikut :
1. Glomerulus
mempunyai dua lapisan Bowman dan mempunyai dua lapisan selular yang
memisahkan darah dari dalam kapiler glomerulus dan filtrat dalam kapsula
Bowman
segmen tebal panjangnya 12 mm, total panjang ansa henle 2-14 mm.
Ini saluran yang secara metabolik tidak aktif. Pengaturan secara halus
dari ekskresi natrium urine terjadi di sini. Duktus ini memiliki kemampuan
C. Fisiologi Ginjal
darah.
penyerapan kalsium.
4) Memproduksi hormon prostaglandin, yang mempengaruhi pengaturan
D. Etiologi
Terdapat tiga kategori utama kondisi penyebab gagal ginjal akut, yaitu
sebagai berikut:
Kondisi pra renal adalah masalah aliran darah akibat hipoperfusi ginjal
dan turunnya laju filtrasi glumerulus. Kondisi klinis yang umum yang
a. Penipisan volume
b. Hemoragi
f. Infark miokard
h. Disritmia
i. Syok kardiogenik
j. Vasodilatasi
k. Sepsis
l. Anafilaksis
c. Agen nefrotoksik
d. Antibiotik aminoglikosida
e. Agen kontras radiopaque
g. Obat NSAID
i. Pielonefritis akut
j. Glumerulonefritis
Kondisi pasca renal yang menyebabkan gagal ginjal akut biasanya akibat dari
obstruksi di bagian distal ginjal. Obstruksi ini dapat disebabkan oleh kondisi-
b. Tumor
c. BPH
d. Striktur
e. Bekuan darah.
E. Klasifikasi
Keadaan ini umumnya ringan yang dengan cepat dapat reversibel apabila
perfusi ginjal segera diperbaiki. Pada GGA prarenal aliran darah ginjal
GGA renal yaitu kelainan yang berasal dari dalam ginjal dan yang
ginjal lainnya
ginjal, yang mudah mengalami kerusakan bila terjadi iskemia atau oleh obat
nefrotoksik, oleh karena itu kelainan tubulus yang disebut Nekrosis Tubular
F. Patofisiologi
Perjalanan klinis gagal ginjal akut dibagi menjadi tiga stadium, yaitu
sebagai berikut:
1. Stadium Oliguria
sesudah terjadinya trauma pada ginjal. Produksi urin normal adalah 1-2
sampai kurang dari 400cc/24 jam. Tidak jarang produksi urin sampai kurang
dari 100cc/24 jam, keadaan ini disebut dengan anuria. Pada fase ini penderita
pada urin menjadi semakin kompleks, yaitu penurunan kadar urea dan
2. Stadium Diuresis
lebih dari 400 ml/hari, kadang-kadang dapat mencapai 4 liter/24 jam. Stadium
ini berlangsung 2 sampai 3 minggu. Volume kemih yang tinggi pada stadium
ini diakibatkan karena tingginya konsentrasi serum urea, dan juga disebabkan
karena masih belum pulihnya kemampuan tubulus yang sedang dalam masa
stadium dini diuresi, kadar urea darah dapat terus meningkat, terutama karena
bersihan urea tak dapat mengimbangi produksi urea endogen. Tetapi dengan
3. Stadium Penyembuhan
selama masa itu, produksi urin perlahan–lahan kembali normal dan fungsi
sedikit demi sedikit membaik, tetapi pada beberapa pasien tetap mende rita
G. Manifestasi Klinik
Adapun manifestasi klinik dari penyakit gagal ginjal akut, yaitu sebagai
berikut:
1. Penderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare,
5. Tremor tangan
6. Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi
7. Nafas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang dapat dijumpai
8. Manisfestasi sistem saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang)
10. Peningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endap
darah (LED) tergantung katabolisme (pemecahan protein), perfusi renal, serta
11. Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GGA ditemukan lebih
menonjol yaitu gejala kelebi hancairan berupa gagal jantung kongestif, edema
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
f. Volume urine biasanya kurang dari 400 ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jam
Mioglobin, porfirin.
h. Berat jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukan penyakit ginjal, contoh:
i. PH. Urine : lebih dari 7 ditemukan pada ISK., nekrosis tubular ginjal, dan
l. Natrium Urine : Biasanya menurun tetapi dapat lebih dari 40 mEq/L bila
n. SDM urine : mungkin ada karena infeksi, batu, trauma, tumor, atau
peningkatan GF.
rendah (1-2+) dan SDM menunjukan infeksi atau nefritis interstisial. Pada
tambahan selular dengan pigmen kecoklatan dan sejumlah sel epitel tubular
glomular
2. Darah
kerapuhan/penurunan hidup.
metabolisme.
d. BUN/Kreatinin : biasanya meningkat pada proporsi ratio 10:1
e. Osmolaritas serum : lebih beras dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan
urine.
3. CT Scan
4. MRI
asam/basa.
I. Penatalaksanaan
Defisit volume sirkulasi oleh sebab apapun harus segera diatasi. Sebagai
parameter dapat digunakan pengukuran tekanan vena sentralis jika fasilitas ada,
dialisis secepatnya.
a. Pengaturan Diet
Selama 48-72 jam pertama fase oligurik terjadi peningkatan urea darah
katabolisme, diet paling sedikit harus mengandung 100 gram karbohidrat per
pemberian 20-40 gram protein per hari yang mempunyai nilai biologis yang
tinggi (mengandung asam amino esensial) seperti telur, susu dan daging.
Pada saat ini pemberian kalori harus dinaikkan menjadi 2000-2500 kalori per
dan kopi). Pemberian garam dibatasi yaitu, 0,5 gram per hari.
1) Air (H2O)
Pada GGA kehilangan air disebabkan oleh diuresis, komplikasi-
2) Natrium (Na)
Selama fase oligurik asupan natrium harus dibatasi sampai 500 mg per
c. Dialisis
Tindakan pengelolaan penderita GGA disamping secara konservatif,
J. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
a. Setiap orang harus memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan
b. Membiasakan meminum air dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang
gastroenteritis akut.
h. Monitoring fungsi ginjal yang teliti pada saat pemakaian obat-obat yang
diketahui nefrotoksik.
i. Cegah hipotensi dalam jangka panjang.
2. Pencegahan Sekunder
harus mendapat perhatian khusus dan harus segera diatasi. GGA prarenal jika
tidak diatasi sampai sembuh akan memacu timbulnya GGA renal untuk itu jika
yang lebih parah atau menceg ah kecenderungan untuk terkena GGA renal.
3. Pencegahan Tersier
meninggal dalam waktu 8 sampai 14 hari. Maka untuk mencegah terj adinya
kematian maka fungsi ginjal harus segera diperbaiki atau dapat digunakan
ginjal buatan untuk membersihkan tubuh dari kelebihan air, elektrolit, dan
atau cegah terjadinya infeksi. Semua tindakan yang memberikan risiko infeksi
komplikasi dan penyebab kematian paling se ring pada gagal ginjal oligurik.
dan memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan, olahraga teratur,
tahunnya, sehingga jika ditemukan kelainan pada ginjal da pat segera diketahui
dan diobati.
K. Komplikasi
metabolik, hipokalsemia, serta peningkatan ureum yang lebih cepat pada keadaan
hiperkatabolik. Pada oligurik dapat timbul edema kaki, hipertensi dan edema paru
L. Prognosis
kausanya dapat diketahui dan dapat diatasi dengan catatan pengelolaannya cepat
dan tepat. Begitupula dengan sebab-sebab renal dapat sembuh sempurna bila
A. Pengkajian
1. Anamnesis
dan identitas penanggung jawab, identitas klien yang meliputi nama, usia, jenis
kelamin, pekerjaan, serta diagnosa medis. Penyakit Gagal Ginjal Akut dapat
menyerang pria maupun wanita dari rentang usia manapun, khususnya bagi
orang yang sedang menderita penyakit serius, terluka serta usia dewasa dan
pada umumnya lanjut usia. Untuk pengkajian identitas penanggung jawab data
penderita.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan utama yang sering adalah miksi terasa sesak dan sedikit-sedikit.
pada prerenal dan renal. Secara ringkas perawat menanyakan berapa lama
keluhan penurunan jumlah urine output dan apakah penurunan jumlah urine
pasca perdarahan setelah melahirkan, diare, muntah berat, luka bakar luas,
ginjal.
Kaji adanya riwayat penyakit batu saluran kemih, infeksi sistem perkemihan
yang berulang, penyakit diabetes melitus dan penyakit hipertensi pada masa
dikaji tentang riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan adanya riwayat
alergi terhadap jenis obat dan dokumentasikan.
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien lemah, terlihat sakit berat, dan letargi. Pada TTV
tubuh dan denyut nadi. tekanan darah terjadi perubahan dari hipetensi
rinagan sampai berat.
1) B1 (Breathing)
Pada periode oliguri sering didapatkan adanya gangguan pola napas dan
jalan napas yang merupakan respons terhadap azotemia dan sindrom akut
uremia. Klien bernapas dengan bau urine (fetor uremik) sering didapatkan
pada fase ini. Pada beberapa keadaan respons uremia akan menjadikan
2) B2 (Blood)
usia sel darah merah, dan kehilangan darah, biasanya dari saluran G1.
3) B3 (Brain)
4) B4 (Bladder)
pekat/gelap.
5) B5 (Bowel)
6) B6 (Bone)
Didapatkan adnaya kelemahan fisik secara umum efek sekunder dari
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
darah, Hb, dan myoglobin. Berat jenis <1.020 menunjukkan penyakit ginjal,
pH urine >7.00 menunjukkan ISK, NTA, dan GGK. Osmolalitas kurang dari
350 mOsm/kg menunjukkan kerusakan ginjal dan rasio urine : serum sering
1 : 1.
perkembangan penyakit.
c. Pemeriksaan elektrolit
d. Pemeriksan pH
mekanisme bufer ginjal normal turun. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
5. Penatalaksanaan Medis
a. Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang
b. Koreksi hiperkalemi
resin (natrium polistriren sulfonat), secara oral atau melalui retensi enema.
Natrium polistriren sulfonat bekerja dengan mengubah ion kalium menjadi
c. Terapi cairan
B. Diagnosis
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan
C. Intervensi
Intervensi :
pembatasan cairan.
Intervensi :
pemenuhan ADL.
Rasional/ Ketidak seimbangan Ca, Mg, K, dan Na, dapat menggangu fungsi
gangguan eritopoetin.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan
Intervensi :
pemasukan makanan.
2) Makanan kesukaan
3) Hitung kalori
menu.
3) Depresi
uremik/menurunnya peristaltik.
e. Berikan pasien / orang terdekat daftar makanan / cairan yang diizinkan dan
susu, daging.
akibat penyakitnya
kelurga.
R/ Mengurangi tingkat kecemasan dengan menghadirkan dukungan
keluarga.
D. Implementasi
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan
2) Makanan kesukaan
3) Hitung kalori
3) Depresi
3) Kurang memahami pembatasan diet
susu, daging.
akibat penyakitnya
kehadiran kelurga.
E. Evaluasi
ada edema, TTV dalam rentang normal, dan natrium serum dalam rentang
normal