PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha untuk mendidik,membimbing,membina,memengaruhi,dan
mengarahkan dengan seperangkat ilmu pengetahuan. Pendidikan sangat berperan dalam
membentuk baik atau buruknya pribadi manusia. Dengan demikian,pendidikan dapat
dilakukan secara formal ataupun informal. Tempat untuk melakukan pendidikan adalah
keluarga,sekolah,dan lingkungan masyarakat.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang
maksimal tidak hanya bergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan.
Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal
alias non formal
Dalam perspektif pendidikan islam,lingkungan dapat memberi pengaruh yang positif
atau negatif terhadap pertumbuhan jiwa dan kepribadian anak. Pengaruh lingkungan yang
dapat terjadi pada anak diantaranya adalah akhlak dan sikap keberagamaannya. Maka
dalam perspektif pendidikan islam lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan
fisiologis,psikologis,dsb.
Oleh karena itu,kami akan menguraikan makalah yang berjudul “ lingkungan
pendidikan dalam perspektif islam”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Lingkungan Pendidikan dalam Perspektif Islam?
2. Apa saja macam-macam Lingkungan Pendidikan dalam Perspektif Islam?
3. Apa saja tugas dari lembaga Pendidikan dalam Perspektif Islam?
C.Tujuan Penulisan
BAB II
1|Lingkungan pendidikan
PEMBAHASAN
a) LINGKUNGAN KELUARGA
Pada dasarnya, manusia merupakan “homo educandum” artinya manusia itu pada
hakikatnya merupakan makhluk yang harus dididik dan mendidik. Pendidikan informal ini
merupakan-menurut sejarah-pendidikan yang paling luas jangkauannya. Manusia yang
baru dilahirkan perlu memperoleh pendidikan dari orang tua mereka dengan tujuan untuk
megembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya, sampai menjadi manusia yang
dewasa baik jasmani maupun rohaninya.
Dalam lingkungan keluarga,orang tua menentukan pola pembinaan pertama bagi anak.
Ajaran islam menekankan agar setiap manusia dapat memelihara keluarganya dari bahaya
2|Lingkungan pendidikan
siksa api neraka,juga termasuk menjaga anak dan juga harta agar tidak menjadi fitnah,yaitu
dengan mendidik anak sebaik-baiknya. Pendidikan anak mutlak dilakukan oleh orang
tuanya untuk menciptakan keseluruhan pribadi anak yang maksimal. Anak harus
mengetahui yang jenis-jenis kebaikan dan keburukan,dapat memilih dan memilahnya
sekaligus mengamalkannya melalui pendidikan terhadap anak khususnya,orang tua akan
terhindar dari bahaya fitnah dan terhindar pula dari bahaya siksa api neraka. Apa yang guru
ucapkan,dan sebagainya. Bukan melihat keluar jika ingin belajar. Untuk itu, anak harus
diberikan rangsangan yang dapat memengaruhi kelakuannya agar terus memberikan
perhatian pelajaran.
Lingkungan keluarga diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada anak-
anaknya karena anak adalah titipan Allah sebagai amanah yang wajib dijaga
perkembangannya. Dalam konsepsi pendidikan,anak-anak bagi keluarga atau orangtua
adalah ujian yang berat dari Allah SWT. Dan orangtua tidak boleh berkhianat. Pendidikan
anak harus diutamakan,mendidik anak harus menggunakan strategi dan kiat-kiat yang
dapat diterima oleh akal anak. Orangtua tidak memaksakan kehendaknya sendiri kepada
anak,dan menjaga anak untuk tetap menunaikan sholat fardhu dan berbuat kebajikan.
Lingkungan keluarga terdiri ayah,ibu,anak-anak dan saudara kandung,kerabat dekat
yang serumah,dan termasuk pembantu rumah tangga. Mereka semua harus berfungsi
sebagai pendidik yang patut diteladani oleh anak-anak dalam usi perkembangan mental
spiritualnya. Demikian juga,berkaitan dengn proses pendewasaan berpikir dan bertindak
dalam realitas kehidupan sehari-hari
Orangtua dan anggota keluarga yang serumah sebagai pendidik,sedangkan pendidik adalah
profil manusia yang setiap hari didengar perkataanya,dilihat,dan ditiru perilakunya oleh
anak-anaknya.
Lingkungan keluarga menjadi tolak ukur keberhasilan anak dalam pendidikan. Oleh
karena itu,terutama orangtua yang memikul tanggung jawab terbesar dalam pendidikan
anak,sepatutnya mengembangkan potensi dirinya melalui keikutsertaannya dalam acara-
acara yang bermanfaat,misalnya pengajian,berorganisasi,dan sebagainya. Dengan
demikian,ilmu pengetahuannya semakin berkembang dan memberi manfaat untuk
pengembangan pendidian Islam dalam lingkungan keluarga.
Pendidikan islam telah ditanamkan sejak dalam kandungan. Rasulullah SAW
memerintahkan kepada ibu-ibu yang sedang mengandung agar banyak melakuan dzikir dan
membaca Al-Qur’an serta berdoa demi keselamatan dan perkembangan janin dalam
3|Lingkungan pendidikan
kandungannya. Perkembangan usia anak dan mentalitas anak menjadi tanggung jawab
keluarga. Orang tua diharapkan membentuk lingkungan keluarga yang islami karena anak
mudah meniru seluruh perbuatan anggota keluarga yang dilihatnya.
Terutama ketika anak menginjak masa puber yang paling membutuhkan perhatian
dan pembinaan keluarga,terutama orang tua yang harus membantu kegiatan sekolah anak-
anaknya dirumah agar semua yang dihadapinya dapat diselesaikan dengan hati yang
senang dan gembira.
b) LINGKUNGAN SEKOLAH
Pendidikan di sekolah pada dasarnya merupakan proses pendidikan yang di
organisasikan secara formal berdasarkan struktur hierarkis dan kronologis dari jenjang
taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama
dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan
anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, sekolah telah
mencapai posisi yang sangat sentral dan belantara pendidikan keluarga
Lingkungan sekolah terdiri atas tempat belajar dan mengajar,para pendidik dan
anak didik,karyawan sekolah,alat-alat dan fasilitas sekolah seperti perputakaan,dan
aktivitas lainnya yang melibatkan lembaga pendidikan,seperti kegiatan ekstrakurikuler
seperti perkemahan,olahraga,dsb.
Dalam lingkungan sekolah,perbedaan individual anak didik perlu mendapat
perhatian dari guru agar proses belajar mengajar berjalan secara kondusif. Perbedaan
individual anak didik berkaitan dengan perbedaan biologis,intelektual,dan psikologis.
Berkaitan dengan perbedaan-perbedaan tersebut, Syaiful Bahri Djamarah1 menjelaskan
sebagai berikut.
1. Perbedaan biologi
Perbedaan bilogis anak didik berhubungan dengan fisik,kesehatan anak didik,dan
mentalitasnya. Pengelolaan pengajaran tidak hanya memerhatikan aspek biologis. Para
pendidik harus memperhitungkan suasana kelas dan keadaan fisik dan kesehatan anak
didik,misalnya memerhatikan anak didik yang cacat fisik,yang terganggu
penglihatannya,yang kurang normal pnedengarannya,dsb.
2. Perbedaan intelektual
1 Syaiful Bahri Jamarah,Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis
Psikologis,Rineka Cipta,Jakarta,hlm.55-61
4|Lingkungan pendidikan
Intelegensi merupakan salah satu aspek yang selalu aktual untuk dibicarakan dalam
dunia pendidikan. Hal itu karena intelegensi merupakan unsur yang ikut memengaruhi
keberhasilan belajar anak didik. Intelegensi adalah kemapuan untuk memahami dan
beradaptasi dengan situasi yang baru dengan cepat dan efektif,kemampuan untuk
menggunakan konsep abstrak secara efektif,dan kemampuan untuk memahami hubungan
dan mempelajarinya dengan cepat.
3. Perbedaan psikologis
Disekolah,perbedaan aspek psikologis ini tak dapat dihindari disebabkan
pembawaan dan lingkungan anak didik yang berlainan antara anak didik yang satu dengan
anak didik lainnya. Dalam pengelolaan pengajaran,aspek psikologis sering menjadi
persoalan,terutama menyangkut minat dan perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran
yang diberikan.
Untuk memahami jiwa anak didik,guru dapat melakukan pendekatan kepada anak
didik secara individual. Dengan cara, hubungan anak didik dengan guru menjadi akrab.
Sehingga anak didik merasa diperhatikan dan dilayani kebutuhannya dan guru dapat
mengenal anak didik sebagai individu.
Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik
yang memiliki beberapa sifat berikut :
1. Menerima dan mematuhi norma,nilai-nilai kemanusiaan.
2. Memikul tugas mendidik dengan bebas,berani,gembira.
3. Sadar akan nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatannya serta akibat-akibat
yang timbul.
5|Lingkungan pendidikan
4. Menghargai orang lain,termasuk anak didik.
5. Bijaksana dan hati-hati (tidak nekat,tidak sembrono,tidak singkat akal),dan
6. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.2
Jadi,guru harus bertanggung jawab atas segala sikap tingkah laku dan
perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik. Dengan
demikian,tanggung jawab guru adalah membentuk anak didik agar menjadi orang bersusila
yang cakap,berguna bagi agama,nusa dan bangsa dimasa yang akan datang.
Syaiful Bakri Djamarah mengatakan bahwa sebagai teladan,guru harus memiliki
kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola. Seluruh kehidupannya adalah figur yang
paripurna. Itulah kesan terhadap uru sebagai sosok yang ideal. Sedikit saja guru berbuat
yang tidak atau kurang baik,kewibawaanya dan kharisma secara perlahan akan berkurang.
Guru adalah mitra anak didik dalam kebaikan. Guru yang baik akan membuat anak
didik pun menjadi baik. Tidak ada seorang guru yang bernaksud menjerumuskan anak
didiknya kelembah kenistaan. Karena kemuliaan guru,berbagai gelar pun disandangnya.
Pahlawan tanpa pamrih,pahlawan tanpa tanda jasa ,pahlawan ilmu,pahlawan
kebaikan,pahlawan pendidikan,makhluk serba bisa,atau dengan julukan yang lain seperti
pembangun manusia. Pembawa kultur,pioner,reformer,dan terpercaya,soko guru,bhatara
guru,ki ajar,sang guru,sang ajar,ki guru ,tuan guru,dsb. Itulah atribut yang pas untuk guna
yang diberikan oleh pengaggum fitur guru.
Profil guru yang ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan
jiwa,panggilan hati nurani,bukan karena tuntutan uang belaka,yang membatasi tugas dan
tanggung jawabnya sebatas dinding sekolah. Akan tetapi,jangan pula hanya menuntut
pengabdian guru tanpa memerhatikan kesejahteraannya. Guru yang ideal selalu ingin
bersama anak didik didalam dan diluar sekolah. Bila melihat anak didiknya
sedih,murung,suka berkelahi,malas belajar,sakit,dsb,guru merasa prihatin dan memikirkan
bagaimana perkembangan pribadi anak didiknya. Jadi kemuliaan hati seorang guru
tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
2 Ibid,hlm. 36
6|Lingkungan pendidikan
2. Inspirator,yang memberikan ide positif bagi pengembangan kreativitas anak
didiknya.
3. Informator,memberikan ragam informasi dan kemajuan ilmu agar ilmu
pengetahuan anak didik semakin luas dan mendalam.
4. Organisator memiliki kemampuan mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik
dan benar
5. Motivator, mendorong anak didiknya semakin aktif dalam belajar.
6. Inisiator,yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan dan kemajuan
pendidikan;
7. Fasiliator,yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan pembelajaran bagi kegiatan
belajar anak didiknya;
8. Pembimbing,yaitu membimbing anak didiknya kearah kehidupan yang bermoral
dengan nilai-nilai ajaran islam dan semua norma yang berlaku dimasyarakat;
9. Demonstrator,yaitu memberikan contoh dan mempraktikkan berbagai alat
pembelajaran agar anak didik cepat memahami bahan ajar yang disampaikan;
10. Moderator dalam berbagai kegiatan anak didik,misalnya dalam diskusi dan
sejenisnya.
7|Lingkungan pendidikan
terus mengalami kemajuan. Manusia tidak senang diikat oleh aturan absolut dan
otoriter
5. Teori essensialisme berpandangan untuk seluruh lingkungan yang bermanfaat bagi
manusia,paham essensialisme menolak paham materialisme.
6. Teori ferenialistik,yang berpandangan pendidikan yang baik adalah yang
mengembalikan jati diri pendidikan itu sendiri pada lingkungan pendidikan masa
lampau yang ramah lingkungan dan kehidupan manusia. Kehidupan masalalu telah
teruji ketangguhannya jasa-jasa lembaga pendidikan islam masalalu telah
membuktikan karya nyatanya dan dinikmati oleh masyarakat modern. Oleh sebab
itu,sekolah harus mempelajari dan mengambil hikmah dari pendidikan masa
lampau yang telah teruji keberhasilannya.
7. Teori rekonstruksionistik,yang memandang bahwa pengelolaan lingkungan
pendidikan sekolah harus didasarkan pada tujuan yang disepakati bersama akan
dapat mengatur tata kehidupan manusia yang lebih berat dan bermartabat.
8. Teori eksistensialistik,yang berpandangan bahwa seluruh pendidkan harus
dikembalikan kepada kehendak manusia. Oleh sebab itu,yang lebih mengetahui
dalam mengelola lingkungan pendidikan adalah keberadaan manusia sendiri.
Semua alat pendidikan dan media pembelajaran yang secara langsung menciptakan
lingkungan sekolah memadai bagi kesuksesan dan keberhasilan pengembangan
pendidikan,misalnya perpustakaan,laboratorium,Al-Qur’an,mushola,alat sholat dan
sejenisnya.
Lingkungan sekolah harus menjamin kelancaran komunikasi kepada semua pihak
sekolah untuk mempermudah hubungan interaksional anak didik dengan semua pihak
sekolah yang berkaitan dengan kepentingan pembelajaran.
Sekolah yang diselenggarakan oleh pihak swasta tidak sedikit memiliki lingkungan
sekolah yang sangat asri. Layaknya lingkungan perdesaan yang dikelilingi persawahan
atau pengunungan,kolam ikan,pepohonan yang rindang,dsb. Sehingga suasana belajar lebih
menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini dapat mendorong anak didik bersemangat
8|Lingkungan pendidikan
dalam mengikuti pelajaran,terlebih lagi jika metode pembelajaran dilakukan dengan
metode belajar diluar kelas synergetic teaching dan rekreatif. Ilmu pendidikan dapat
dikembangkan dalam lingkungan sekolah,contohnya yaitu ilmu tentang kebersihan
sekolah,jasmani dan rohani ,niat menuntut ilmu,dan usaha pemeliharaan lingkungan yang
islam.
c) LINGKUNGAN MASYARAKAT
Setelah berada dilingkungan keluarga dan sekolah,anak didik akan bergaul dan
hidup dilingkungan yang lebih luas yaitu lingkungan masyarakat. Masyarakat berperan
meningkatkan potensi seorang individu serta sebagai pelengkap dari pengetahuan yang
didapatkan ketika berada di lingkungan formal.selain itu.Manusia dalam konsep al-Nas
adalah mahluk sosial (Homo socius).manusia tidak dapat hidup sendiri, dengan
mengabaikan keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antar sesamanya dalam
kehidupan bermasyarakat. Dalam hubungan manusia dengan masyarakat, terjadi interaksi
aktif. Manusia dapat menginterfensi masyarakat lingkungannya,dan sebaliknya masyarakat
pun dapat memberi pengaruh sebagai warganya. Oleh karena itu, dalam pandangan islam,
masyarakat memiliki karakteristik tertentu.Dilingkungan ini ilmu pengetahuannya
diamalkan. Jika anak didik mampu mengamalkan dengan baik dan benar dalam
pergaulannya di lingkungan sekolah,hal itu merupakan indikator keberhasilan pendidikan
islam dilingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dalam lingkungan masyarakat anak didik akan bertemu berbagai kejadian atau
peristiwa yang baru,asing,yang baik dan yang buruk,yang patut ditiru atau tidak pantas
ditiru,terpuji dan tercela. Jelasnya,banyak peristiwa dan karakter kehidupan manusia yang
memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap kehidupan anak didik ketika berada
dilingkungan masyarakat banyak peristiwa dan karakter kehidupan manusia yang
memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap kehidupan anak didik ketika berada
dilingkungan masyarakat berkaitan dengan pengembangan ilmu pendidikan islam dan hal
yang dinamis serta perkembangan globalisasi yang memengaruhi cara hidup masyarakat
dewasa. Ilmu pendidikan dituntut untuk merumuskan berbagai teori pendidikan islam yang
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
Kaitannya pengembangan ilmu pendidikan Islam dengan keberadaan hal-hal yang
dinamis dan perkembangan globalisasi yang memenagruhi cara hidup masyarakat dewasa.
9|Lingkungan pendidikan
Pengembangan Ilmu Pendidikan Islam yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat
dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Pendidikan tentang lingkungan yang bersih,yakni bersih dari kemaksiatan.
Oleh karena itu,perlu dipelajari dan diamalkan semua yang berkaitan
dengan pendidikan akhlak dan budi pekerti yang baik menurut
agama,undang-undang ,dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
2. Pendidikan tentang amar makruf nahi munkar,yakni pendidikan dakwah
yang menyamarkan lingkungan masyarakat dengan berbagai kegiatan
positif dan dijunjung tinggi oleh nilai-nilai keislaman,misalnya
pengajian,tadarusan,bimbingan penagjian anak-anak,remaja, orang tua dsb
3. Pendidikan tentang sanksi sosial bagi anggota masyarakat yang merusak
nama naik lingkungan sosial-religiusnya. Sanksi sosial diberlakukan dengan
tetap mempertahankan keselarasan dengan hukum yang berlaku da nilai-
nilai islami.
I. Tugas Keluarga
Orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang memberikan pengetahuan pada
anak-anaknya,memipin keluarga dan mengatur kehidupannya,memberikan contoh
sebagai keluarga yang ideal,bertanggung jawab dalam kehidupan keluarga,baik
bersifat jasmani maupun rohani. Berikut ini tugas anggota keluarga yang secara
langsung bertugas sebagai pendidik harus melakukan hal berikut.
1. Mengajarkan aspek-aspek yang berkaitan dengan keberimanan kepada Allah dan tata
cara beramal saleh ;
10 | L i n g k u n g a n p e n d i d i k a n
2. Menjalankan ibadah dengan taat;
3. Memberi contoh keteladanan;
4. Berbicara dengan bahasa yang santun;
5. Mendengarkan pendapat anak-anaknya;
6. Tegas dan berwibawa dalam menghadapi masalah yang dialami,dan bijak dalam
mengambil keputusan
7. Mengarahkan dan mengembangkan minat serta bakat anak-anaknya.
II. Tugas Sekolah
Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syariat agama dan mendidik agar objek
memiliki kemampuan dasar yang relevan dengan terbentuknya masyarakat beragama.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
A. Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan di mana
pendidikan itu berlangsung. lingkungan pendidikan perspektif Islam adalah suatu
lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri ke-Islaman yang memungkinkan
terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik.
B. Lingkungan pendidikan terbagi menjadi tiga macam bagian yaitu :
11 | L i n g k u n g a n p e n d i d i k a n
a. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,
dengan demikian bentuk pertama dari merekalah anak-anak mula-mula menerima
pendidikan terdapat dalam lingkungan keluarga dan dalam lingkungan keluargalah yang
akan berperan atau membekali mereka dengan pendidikan yang sepantasnya. dengan
tujuan untuk megembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya, sampai menjadi
manusia yang dewasa baik jasmani maupun rohaninya
b. lingkungan berupa lingkungan sekolah, yaitu Pendidikan di sekolah pada
dasarnya merupakan proses pendidikan yang di organisasikan secara formal berdasarkan
struktur hierarkis dan kronologis dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Di sekolah merupakan lingkungan yang akan membekali seseorang dengan ilmu
pengetahuan,baik yang berbasis Agama maupun Umum.
c. lingkungan masyarakat, yaitu Lingkungan masyarakat ialah lingkungan ketiga
dalam proses pembentukan kepribadian anak sesuai dengan keberadaanya.masyarakat
berperan meningkatkan potensi seorang individu serta sebagai pelengkap dari pengetahuan
yang didapatkan ketika berada di lingkungan formal.
C. Tugas Lembaga Pendidikan dalam Perspektif Islam
a) Tugas Keluarga, orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang memberikan
pengetahuan pada anak-anak nya dan memberikan sikap serta ketrampilan yang
memadai,memimpin keluarga dan mengatur hidupnya.
b) Tugas Sekolah, merealisasikan pendidikan yang didasarkan untuk mencapai tujuan
pendidikan,serta memelihara ftrah peserta didik sebagai insan yang mulia.
c) Tugas Masyarakat, Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syariat agama dan
mendidik agar objek memiliki kemampuan dasar yang relevan dengan terbentuknya
masyarakat beragama.
12 | L i n g k u n g a n p e n d i d i k a n
DAFTAR PUSTAKA
13 | L i n g k u n g a n p e n d i d i k a n