Kerangka ilustrasi diatas telah diterima secara umum, model komprehensif (Komperesif (segala sesuatu yang meliputi seluruh aspek dan bersifat luas) dari proses strategi manajemen. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi metode ini mencerminkan pendekatan yang jelas dan mudah dilaksanakan untuk merumuskan, melaksanakan, dan mengevaluasi strategi. Berikut adalah tiga pertanyaan penting yang perlu untuk dijawab dalam mengembangkan rencana strategis (David, 2011): slide 2 dan pertanyaan nyaadalah (pertanyaan di atas haruslah kita masukkan kedalam model strategi untuk membuat suatu model yang baik) Dimana kita sekarang? (perusahaan harus tau poisisi sekarang dimana ) contoh perusahaan gula yg baru berdiri , mereka harus tau posisi mereka , dimana mereka bisa menentukan strategi terbaik untuk perusahaan mereka Kemana kita akan pergi?(contoh dari pabrik gula memiliki target , mereka ingin menjadi lebih dikenal oleh masyarakat , ) Bagaimana cara kita mencapainya?(yaitu dengan cara bekerjasama dengan masyarakat sekitar, ataupun bersosialisasi, atupun juga bisa mengambik produksi tebu dari masyarakat sekitar) Slide 3 Keuntungan strategic planning Proaktif disini masksudnya dalah manajemen strategi menjadikan organisasi untuk memulai dan mempengaruhi aktivitas (dari pada hanya merespon) dan pada akhirnya dapat menggunakannya untuk mengontrol secara penuh jalan hidup dari organisasi. Berdasarkan sejarah, manfaat utama dari manajemen strategi adalah membantu organisasi merumuskan strategi yang lebih baik melalui penggunaan yang lebih pada pendekatan yang sistematis, logis, dan rasional pada pilihan strategi. Pemahaman mungkin saja adalah keuntungan yang paling penting dari strategi manajemen sendiri, diikuti dengan komitmen. Keuntungan finansial (slide4) Finansial sendiri adalah : berhubungan dengan keuangan , manajemen ,pengolahan asset Penelitian mengindikasikan bahwa organisasi yang menggunakan konsep strategimanajemen lebih menguntungkan dan berhasil dari pada yang tidak. Perusahaan yang menggunakan konsep strategi manajemen menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan, keuntungan, dan produktivitas daripada perusahaan yang tidak menggunakan perencanaan sistematik dalam strategi manajemen, karena jika sebuah perusahaan tidak memiliki konsep strategi, mereka seperti tidak memiliki arah yang pasti , dikarenakan tidak ada yg menentukan dari awal kemana perusahaan akan diarahkan Keuntungan Non finansial(slide 5) Selain membantu perusahaan menghindari kematian financial, strategi manajemen menawarkan keuntungan nyata lainnya, seperti penguatan kesadaran akan ancaman luar, pemahaman yang meningkat terhadap strategi pesaing, menurut pakar ekonomi Grennly ,ada beberapa keuntungan yang bisa didapat, meskkipun saya gk faham sepenuhnya dari yang dimaksud oleh bapak grennly , kita ambil sedikit contoh saja dengan adanya manajemen strategi , dapat meminimalisasi efek buruk dari kondisi perubahan hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pada manajemen strategi kemungkinan terburuk dari suatu keputusan yang diambil pastilah telah diperhitungkan, dikarenakan telah diperhitungkan, pastinya cara dari mengatasi permasalahan tersebut juga telah disiapkan Mengapa Beberapa Perusahaan tidak melakukan Perencanaan Strategis (slide 6) Beberapa perusahaan melakukan perencanaan strategis namun tidak ada dukungan dari manajer dan karyawan
Kurangnya pengetahuan atau pengalaman dalam perencanaan strategis (slide 7)
Tidak adanya pelatihan perencanaan strategis dalam suatu organisasi. Struktur penghargaan yang buruk Ketika sebuah organisasi mencapai kesuksesan, sering kali memberikan penghargaan yang kurang sesuai. Bila terjadi kegagalan, mungkin perusahaan akan menghukum. Kondisi seperti ni, membuat individu tidak tertarik berbuat apa-apa daripada mengambil resiko.Reward dan punishment haruslah seimbang sehingga membuat individu memiliki motivasi agar lebih baik kedepannya. Pengalaman buruk masa lalu Orang mungkin sebelumnya pernah memiliki pengalaman buruk dengan perencanaan, terutama kasus-kasus di mana perencanaan tersebut terlalu panjang, rumit tidak praktis, dan tidak fleksibel. Terlalu mahal Beberapa organisasi melihat perencanaan terlalu mahal karena mengerahkan sumber daya. Kemalasan Orang mungkin enggan mengerahkan usaha untuk merumuskan rencana, puas dengan keberhasilan terutama jika perusahaan berhasil, individu mungkin merasa tidak perlu membuat rencana karena mereka merasa akan baik-baik saja dengan keadaan saat ini. Tetapi keberhasilan saat ini tidak menjamin keberhasilan besok. Lubang Perangkap (slide terakhir) Menurut pakar ekonomi , bapak F bales mengatakan bahwasanya Perencanaan strategis adalah proses yang menuntut, rumit, dan kompleks yang membutuhkan sebuah organisasi ke wilayah yang belum terjamah. Perencanaan strategis tidak memberikan resep yang siap pakai untuk mencapai kesuksesan; alih-alih, perencanaan strategis membawa organisasi ke dalam sebuah petualangan dan menawarkan kerangka kerja untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah. Waspada akan lubang perangkappotensial dan siap menghadapinya adalah hal penting untuk meraih keberhasilan Beberapa lubang perangkap yang harus diperhatikan dan dihindari dalam perencanaan strategis adalah: Menggunakan perencanaan strategis untuk meraih kontrol atas keputusan dan sumber daya Melakukan perencanaan strategis hanya untuk memenuhi akreditasi atau persyaratan regulatif. Terlalu buru-buru bergerak dari pengembangan misi ke perumusan strategi. Gagal mengkomunikasikan rencana kepada karyawan, yang terus bekerja tanpa pengarahan. Manajer puncak membuat banyak keputusan intuitif yang bertentangan dengan rencana formal Top manajer tidak aktif mendukung proses perencanaan strategis. Gagal menggunakan rencana sebagai standar untuk mengukur kinerja. Mendelegasikan perencanaan ke " perencana "alih-alih melibatkan semua manajer. Gagal melibatkan karyawan kunci dalam semua fase perencanaan. Gagal menciptakan iklim kolaboratif untuk mendukung perubahan. Perencanaan dipandang sebagai hal yang tidak perlu atau tidak penting. Terpaku pada masalah yang dihadapi saat ini, sehingga tidak mampu membuat persiapan yang memadai. Terlalu formal dalam perencanaan, sehingga fleksibilitas dan kreativitas terhambat.