DISUSUN OLEH :
FINDRI FAUZI
RISKA AGUSTINA
AJENG SEKARTINI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari
kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan
makhluk sosial yang cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota
kemasyarakatan. Organisasi di dalam kehidupan tampak begitu beragam
baik di dalam kehidupan kehidupan rumah tangga hingga tingkat
organisasi yang lebih kompleks yaitu organisasi di dalam dunia kerja.
C. Rumusan Permasalahan
D. Metode Penulisan
Penulis memakai metode kepustakaan dalam penulisan makalah
ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga
dari media media lain seperti web, blog, dan perangkat media massa yang
diambil dari internet.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab isi,
dan bab penutup.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja
kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis (Siagian, 1994:128). Menurut George R. Terry, motivasi
adalah keinginan yang terdapat pada seorang individu yang
merangsangnya melakukan tindakan.1[1] Selanjutnya menurut
Greenberg dan Baron (1993:114) adalah suatu proses yang
mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah
pencapaian tujuan.2[2]
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu proses seorang individu
dalam berperilaku sedemikian rupa sehingga mau bekerja atau
bertindak demi tercapainya tujuan organisasi.
1. Faktor Internal
Faktor Intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada
seseorang antara lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup;
b. Keinginan untuk dapat memiliki;
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan;
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan;
e. Keinginan untuk berkuasa.
2. Faktor Eksternal
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan
motivasi kerja seseorang. Faktor-faktor ekstern itu adalah:
a. Kondisi lingkungan kerja;
b. Kompensasi yang memadai;
c. Supervise yang baik;
d. Adanya jaminan pekerjaan;
e. Status dan tanggung jawab;
f. Peraturan yang fleksibel.
E. Teori-teori Motivasi
1. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan.
Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor
motivator (faktor intrinsik).
Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator
memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan.
3. TEORI MOTIVASI DOUGLAS Mc GREGOR
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori
Y:
a. Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat
dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
Need for Power (dorongan untuk mengatur)
5. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
6. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan
organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai
mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua
kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori
Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu: E
= Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk
berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).
Alderfer, meyakini bahwa kebutuhan manusia dapat diklasifikasi menjadi 3
kategori yang teterdiri dari:
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting.
Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang
dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan
identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness”
senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow
dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut
Maslow.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi memberikan peranan penting dalam produktivitas di
dalam organisasi dimana individu tersebut bekerja. Banyak para ahli yang
memberikan definisi mengenai motivasi berdasarkan sudut pandangnya,
salah satunya adalah Siagian (1994:128) yang mengatakan bahwa motivasi
adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Selanjutnya
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi baik secara internal maupun
eksternal. Kemudian teori-teori yang mendukung motivasi terbagi dua
yaitu teori motivasi kepuasan dan teori motivasi proses. Motivasi selain
berperan dalam meningkatkan produktivitas bagi organisasi, motivasi juga
memberikan kontribusi yang besar dalam memberikan masukan yang
berarti kepada bawahan berkaitan dengan kinerja yang seharusnya
diterapkan di suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta.
Daftar Pustaka