Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 6 :

Ummi Hani
Nita

Ai
Fera Milani Susilawati
Landasan dan tujuan
pancasila
A.Landasan Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam


Pembukaan UUD 1945, dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia telah
mengalami persepsi dan intrepetasi sesuai dengan kepentingan rezim yang berkuasa.
Pancasila telah digunakan sebagai alat untuk memaksa rakyat setia kepada pemerintah yang
berkuasa dengan menempatkan pancasila sebagai satu - satunya asas dalam kehidupan
bermasyarakat Dampak pemerintahan Orde Baru berupaya menyeragamkan paham dan
ideologi bermasyarakat dan bernegara dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang bersifat
pluralistik. Oleh sebab itu, MPR melalui sidang Istimewa tahun 1998 dengan
Tap.No.XVII/MPR/1998 tentang Pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4) dan menetapkan Pancasila sebagai dasar Negara.

A. Pancasila Education Foundation

Pancasila is the basis of the philosophy of the State of Indonesia as stated in


Opening of the 1945 Constitution, in the course of the history of independence the
Indonesian people have experienced perception and interpretation in accordance with the
interests of the ruling regime. Pancasila has been used as a tool to force the people to be
loyal to the ruling government by placing the Pancasila as the only principle in social life.
The impact of the New Order government seeks to homogenize society and state ideology
and ideology in the life of a pluralistic Indonesian society. Therefore, the People's
Consultative Assembly (MPR) through the Special session of 1998 with the Decree No. XVII
/ MPR / 1998 concerning Revocation of the Guidelines for the Appreciation and Practice of
Pancasila (P4) and establishing Pancasila as the basis of the State.
a.Landasan Historis
 masa Orde lama, Pancasila ditafsirkan dengan nasionalis, agama dan komunis
(Nasakom) yang disebut juga dengan Tri Sila, kemudian diperas lagi menjadi Eka Sila
(gotong royong).
 masa Orde Baru pancasila melalui Tap. MPR No.XVIII/MPR/1998 tentang penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi nasional sebagai
cita-cita dan tujuan Negara.

a.Report History

The time of the Old Order, Pancasila was


interpreted by nationalists, religions and
communists (Nasakom) also called Tri Sila,
then squeezed into Eka Sila (gotong royong).
the Pancasila New Order era through Tap.
MPR No. XVIII / MPR / 1998 on the assertion
of Pancasila as a State Policy, which contains
the meaning of national ideology as the ideals
and goals of the State.
b.Landasan Kultural
Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan
nilai-nilai yang telah lama tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang
dirumuskan dalam Pancasila bukanlah pemikiran satu orang, seperti halnya ideologi
komunis yang merupakan pemikran dari Karl Marx, melainkan pemikiran konseptual dari
tokoh-tokoh bangsa Indonesia, seperti Soekarno, Drs. Moh.Hatta, Mr. Muhammad Yamin,
Prof. Mr. Dr. Supomo dan tokoh lain-lain.

b. Cultural Foundation
Pancasila as the personality and identity of the
Indonesian people is a reflection of the values that have
long grown in the life of the Indonesian nation. The values
formulated in Pancasila are not one person's thoughts, as
do communist ideologies which are the thoughts of Karl
Marx, but conceptual thinking from Indonesian figures,
such as Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Muhammad
Yamin, Prof. Mr. Dr. Supomo and other figures.
c.Landasan Yuridis
Perubahan dari silabus pendidikan Pancasila adalah dengan dikeluarkannya
keputusan Dirjen Dikti Nomor: 265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan Pancasila
pada Perguruan. Tinggi di Indonesia. Selanjutnya, berdasarkan keputusan Mendiknas
No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
hasil belajar mahasiswa telah ditetapkan bahwa pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila,
dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi.

c. Juridical Foundation
The change from the Pancasila education syllabus is the issuance of
the decision of the Director General of Higher Education Number: 265 /
Dikti / Kep / 2000 concerning the improvement of Pancasila at the
University. High in Indonesia. Furthermore, based on Minister of National
Education Decree No.232 / U / 2000 concerning Guidelines for Higher
Education Curriculum Preparation and Assessment of student learning
outcomes it has been determined that Religion education, Pancasila
Education, and Citizenship Education are groups of personality
development courses that must be given in the curriculum of each study
program.
d.Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan para
penyelenggara Negara, menjadi jiwa dari perundang -undangan yang berlaku dalam
kehidupan bernegara. Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan
yang menjiwai pembangunan nasional dalam bidang politik,ekonomi, sosial-budaya,
dan pertahanan keamanan.

d. Philosophical Foundation
Pancasila as the basis of the philosophy of the State must be the source of all actions of
the State administrators, becoming the soul of the laws that apply to the life of the
state. Pancasila as a source of value in the implementation of statehood that animates
national development in the political, economic, socio-cultural, and defense and
security fields.
B.Tujuan Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moralyang diharapkan diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa kepada
Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku kebudayaan, dan beraneka ragam
kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan atau golongan. Dengan demikian,
perbedaan pemikiran, pendapat, dan kepentingan diatasi melalui keadilan sosialbagi
seluruh rakyat Indonesia.

B. Education Purpose of Pancasila

Pancasila's education directs attention to the


expected morale in everyday life, the behavior that
emanates faith and piety to God YME in societies
comprising various religious groups, fair and civilized
humanitarian behavior, cultural behavior, and diversity
of common interests in the interests of individuals or
groups. Thus, differences in thought, opinion and
interests are solved through social justice for all
Indonesians.
a.Tujuan nasional
Tujuan nasional sebagaimana dicantumkan dalamPembukaan UUD 1945 alinea keempat,
menyatakan: “...melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, ..,memajukan kesejahteraan Umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial...”.

a. National goals
National objectives as stated in the opening paragraph
of the fourth paragraph of the 1945 Constitution
stated: "... protect the entire Indonesian nation and all
of Indonesia's bloodshed, ... promote the welfare of the
General, educate the lives of the nation and participate
in carrying out world order based on independence,
lasting peace and social justice ...".
Sekian dan terima kasih

That is all and thank you

Anda mungkin juga menyukai