Anda di halaman 1dari 4

RESUME

FORMULASI SEDIAAN PADAT

“TABLET SALUT”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4 : MUHAMMAD SANDY PUTRA EFENDY (1704025)

WINDA TRIANDINI (1704027)

DIAN FEBRIYANNA (1704031)

LAURA RESKI TRIANANDA (1704033)

THERESA REZEKI (1704035)

MUTIARA (1704038)

SYAFNA ELVIONA YP (1704038)

KELAS : A

DOSEN : REVI YENTI, MSi, Apt

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

YAYASAN PERINTIS

PADANG

2019
TABLET SALUT BIASA/SALUT GULA

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak,


dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat
lain yang cocok.

Tablet salut gula adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik
berwarna maupun tidak. Lapisan ini larut dalam air dan cepat terurai begitu ditelan.
Gunanya bermacam-macam seperti melindungi obat dari udara dan kelembapan serta memberi
rasa atau untuk menghindari gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat.
Keuntungan lainnya, lapisan gula ini memberikan penampilan yang manis. Kerugian dari lapisan
gula ini adalah pengolahannya membutuhkan waktu dan keahlian serta menambah berat dan
ukuran tablet. Tablet salut mungkin dua kali lebih berat daripada tablet tanpa salut.

Tahapan Pembuatan Tablet :

Tablet salut biasa/salut gula ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan
larutan gula dalam air mengandung serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium karbonat, talk
atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin yang dimasukkan
dalam panci untuk penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar dengan motor
penggerak yang dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem penghembus dengan udara
panas (blower). Tahapan pembuatan salut gula :

1. Penyalutan dasar (subcoating)


Jika tablet mengandung zat yang higroskopis, tablet dilapisis dulu dengan salut penutup
(sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar tidak masuk ke dalam tablet.
2. Melicinkan (smooting)
Proses pembasahan berganti-ganti dengan sirop pelicin dan pengeringan dari salut dasar
tablet menjadi bulat dan licin.
3. Pewarnaan (coloring) : Memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.
4. Penyelesaian (finishing) : Proses pengeringan salut sirop
5. Pengilapan (polishing) merupakan tahap akhir, digunakan lapisan tipis lilin yang licin.

Masalah yang Timbul dalam Penyalutan :

1. Pengupilan (picking) adalah pelepasan fragmen lapis tipis penyalut dari permukaan tablet
yang disalut. Penyebabnya adalah :
a. Pengeringan yang tidak cukup baik
b. Penyemprotan yang dilakukan berlebihan

Pencegahannya:

a) Dengan menurunkan kecepatan penyemprotan


b) Meningkatkan suhu pengeringan, menurunkan konsentrasi larutan penyalut
c) Penambahan gula lebih dari 10% dari bobot polimer dalam larutan.
2. Keretakan: terlihat selama penyalutan atau penyimpanan tablet yang sudah disalut.
Penyebabnya: Tegangan di dalam lapisan penyalut lebih besar dari rentang dan adhesi
dari larutan penyalut.

Pencegahannya:

a) Penambahan plasticizer lebih dari 20% berat HPMC


b) Menggunakan HPMC viskositas tinggi
c) Memperbaiki kerapuhan tablet inti
3. Pembentukan jembatan : hal ini terjadi karena pengaruh adhesi pada permukaan tablet
yang bergaris atau ada huruf logo yang terletak pada permukaan.
Pencegahan dengan penambahan PEG 6000 dalam jumlah 20-30% dari berat HPMC.
4. Burik (molting): dimana warna tidak terkontribusi secara homogen pada permukaan
tablet. Pencegahannya dengan mendispersikan zat warna secara homogen dalam larutan
penyalut.
5. Pengelupasan (orange peel) merupakan tahap lanjut dari tahap pengupilan. Penyebab:
a. Formula larutan penyalut yang tidak sesuai
b. Operasi penyalutan yang tidak baik
c. Terjadi penetesan larutan dari alat penyemprot
Pencegahan:

a) Menurunkan konsentrasi polimer


b) Menurunkan kecepatan penyemprotan
6. Variasi warna antar tablet hal ini terjadi karena variasi antar tablet daris ejumlah tablet
yang disalut.
Pencegahan:
a) Pengaturan formulasi larutan penyalut
b) Digunakan penyalutan dengan prinsip ”fluidized bed”

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Flavonoid
    Makalah Flavonoid
    Dokumen25 halaman
    Makalah Flavonoid
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Farmakognisi 2
    Farmakognisi 2
    Dokumen2 halaman
    Farmakognisi 2
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mengomentari Jurnal
    Tugas Mengomentari Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Tugas Mengomentari Jurnal
    Ainul Herwinda
    92% (13)
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen23 halaman
    PPOK
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Kimia Medis
    Kimia Medis
    Dokumen17 halaman
    Kimia Medis
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen23 halaman
    PPOK
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Forensik 2 Buk Epi
    Forensik 2 Buk Epi
    Dokumen37 halaman
    Forensik 2 Buk Epi
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Tugas Fito EO
    Tugas Fito EO
    Dokumen2 halaman
    Tugas Fito EO
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Farmakognisi
    Farmakognisi
    Dokumen5 halaman
    Farmakognisi
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Forensik 2 Buk Epi
    Forensik 2 Buk Epi
    Dokumen37 halaman
    Forensik 2 Buk Epi
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Epidemiologi
    Epidemiologi
    Dokumen17 halaman
    Epidemiologi
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Kwu
    Kwu
    Dokumen7 halaman
    Kwu
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Kwu
    Kwu
    Dokumen7 halaman
    Kwu
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • TUGAS FARMAKOEKONOMI Fix
    TUGAS FARMAKOEKONOMI Fix
    Dokumen21 halaman
    TUGAS FARMAKOEKONOMI Fix
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Toksitas Akut
    Toksitas Akut
    Dokumen16 halaman
    Toksitas Akut
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • TUGAS FARMAKOEKONOMI Fix
    TUGAS FARMAKOEKONOMI Fix
    Dokumen21 halaman
    TUGAS FARMAKOEKONOMI Fix
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Epidemiologi
    Epidemiologi
    Dokumen17 halaman
    Epidemiologi
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Contoh Visum Et Repertum PRO JUSTITIA
    Contoh Visum Et Repertum PRO JUSTITIA
    Dokumen5 halaman
    Contoh Visum Et Repertum PRO JUSTITIA
    Aaron B.A
    100% (1)
  • Kotak PCT
    Kotak PCT
    Dokumen1 halaman
    Kotak PCT
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    hasan
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Dokumen17 halaman
    Naskah Publikasi
    aprilia sagita
    Belum ada peringkat
  • Jenis Dan Hierarki Peraturan Perundang-1
    Jenis Dan Hierarki Peraturan Perundang-1
    Dokumen14 halaman
    Jenis Dan Hierarki Peraturan Perundang-1
    Winda Triandini
    Belum ada peringkat
  • SOAL UKOM OT Ok
    SOAL UKOM OT Ok
    Dokumen17 halaman
    SOAL UKOM OT Ok
    Siti Lathifah
    75% (4)
  • Klasifikasi Virus
    Klasifikasi Virus
    Dokumen49 halaman
    Klasifikasi Virus
    Dessy Amarantha
    100% (2)
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    hasan
    Belum ada peringkat
  • Klasifikasi Virus
    Klasifikasi Virus
    Dokumen49 halaman
    Klasifikasi Virus
    Dessy Amarantha
    100% (2)
  • Bab II HITAA
    Bab II HITAA
    Dokumen16 halaman
    Bab II HITAA
    hudasyahdan
    Belum ada peringkat
  • Bab II HITAA
    Bab II HITAA
    Dokumen16 halaman
    Bab II HITAA
    hudasyahdan
    Belum ada peringkat