FARMAKOTERAPI HIV-AIDS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
1
01/11/2013
HIV Prevalence
Estimation PLHIV Estimation
230,000
Wanita
230.000 Pekerja seks
penasun
Anak-anak
Laki-laki Perempuan
Commission on AIDS in Asia – Projections and Implications 4
2
01/11/2013
4969
5000
4500
Tak diketahui
4158
3863
0,4%
4000
3500 Perempuan
Perempuan
2873 2947 26,8%
20,8%
3000 2639
2500
2000
Laki-laki
Laki-laki
1500 1195 72,9%72,9%
1000
345 316
500 219
47.2
53.1
37.9 31,3
9.5
3
01/11/2013
3995 200
3775 3728
3712 180 175,.91
160
140
120
100
1747
80
1125 60
1030 49,16
44,74
591 507 505 40
25.57 23,96
20 15.91 14,21 11,65
10.62 10.45 9.93
KEBIJAKAN
NASIONAL
PENGENDALIAN
HIV-AIDS DAN IMS
4
01/11/2013
Visi
Masyarakat Sehat yang Mandiri dalam Pencegahan dan Penanggulangan HIV-
AIDS dan IMS serta Berkeadilan.
Misi
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani dalam pengendalian HIV-
AIDS dan IMS.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan dalam
pengendalian HIV-AIDS dan IMS
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dalam
pengendalian HIV-AIDS dan IMS.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam pengendalian HIV-
AIDS dan IMS.
5
01/11/2013
TUJUAN
UMUM
Mengendalikan penularan HIV
Meningkatkan kualitas hidup ODHA
Menurunkan tingkat kesakitan dan kematian akibat HIV&AIDS
KHUSUS
Menyediakan dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan, pengobatan dan
dukungan yang terintegrasi dengan upaya pencegahan
Menyediakan dan menyebarluaskan informasi dengan titik berat pencegahan
pada subpopulasi berperilaku risti dan lingkungannya
Meningkatkan peran serta remaja, perempuan, keluarga dan masyarakat
umum termasuk ODHA dalam berbagai upaya pengendalian HIV dan AIDS
Meningkatkan koordinasi kebijakan nasional dan daerah serat inisiatif dalam
pengendalian HIV&AIDS
Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
Pengembangan
Perencanaan dan
Diagnostik Sumber Daya
Surveilans Penganggaran
Penunjang Manusia
Terpadu
Kesehatan
Pengelolaan Monitoring
Logistik Evaluasi
6
01/11/2013
DEFINISI HIV-AIDS
Penyakit HIV/AIDS
CDCAcquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS): kumpulan
gejala serius yang dialami oleh orang-orang yang terinfeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan ditandai dengan jumlah limfosit
CD4 < 200 sel/µL atau < 14% dari total limfosit.
7
01/11/2013
8
01/11/2013
HIV
9
01/11/2013
S
i
k
SIKLUS HIDUP
l
u
s
H
i
d
u
p
H
I
V
10
01/11/2013
Akhirnya ...
11
01/11/2013
Infeksi HIV
Limfosit T terbanyak
pengekspresi CD4
↓
Dampak langsung
AIDS
12
01/11/2013
13
01/11/2013
14
01/11/2013
TRANSMISI
SEKSUAL
Hub seks anorektal : 0.1-0.3 %
Hub seks vaginal : 0.1-0.2 %
PARENTERAL
Jarum suntik, injeksi IV, transfusi komponen
darah, transplantasi organ
PERINATAL
Terutama HIV pada pediatrik : 25 %
15
01/11/2013
16
01/11/2013
17
01/11/2013
DIAGNOSIS
Dimulai konseling pra tes atau informasi singkat.
Ketiga tes (A1,A2,A3) dapat menggunakan reagen tes cepat
atau dengan ELISA.
Untuk pemeriksaan pertama (A1) harus digunakan tes
dengan sensitifitas yang tinggi (>99%), sedang untuk
pemeriksaan selanjutnya (A2 dan A3) menggunakan tes
dengan spesifisitas tinggi (>99%).
Antibodi biasanya baru dapat terdeteksi dalam waktu 2
minggu hingga 3 bulan setelah terinfeksi HIV yang disebut
masa jendela.
Bila tes HIV yang dilakukan dalam masa jendela
menunjukkan hasil ”negatif”, maka perlu dilakukan tes
ulang, terutama bila masih terdapat perilaku yang berisiko.
DIAGNOSIS
18
01/11/2013
PENATALAKSAAN HIV-AIDS
TUJUAN TERAPI
Mengurangi laju penularan HIV di masy
Menurunkan morbiditas & martalitas
Memperbaiki kualitas hidup ODHA
Memulihkan dan/atau memelihara fungsi
kekebalan tubuh
Menekan replikasi virus secara maksimal
dan terus menerus
Mencegah dan atau mengobati infeksi
oportunistik
PENATALAKSAAN HIV-AIDS
STRATEGI TERAPI
Terapi suportif : gizi, vitamin dll
Terapi antiretroviral
Profilaksis untuk infeksi oportunistik
Terapi untuk infeksi oportunistik dan
malignansi
Hematopoetic stimulating factor
19
01/11/2013
PERAWATAN DI RS
KHUSUS UMUM
PENATALAKSAAN HIV-AIDS
PRINSIP-PRINSIP TERAPI ARV
Viral load = tingginya replikasi HIV
CD4 = tingkat kerusakan sistem imun
Nilai ke2nya menentukan progresivitas penyakit
& menentukan saat memulai atau mengubah
ART
Kombinasi ART efektif menekan replikasi virus
secara maksimal & mencegah resistensi
Untuk menghindari resistensi ART harus
digunakan terus menerus dg kepatuhan tinggi,
walau timbul ESO ringan
20
01/11/2013
PROVIDER
INITIATED TESTING
& COUNSELING
(PITC)
21
01/11/2013
Terapi Antiretroviral
Antiretroviral (ARV) bekerja langsung menghambat replikasi
virus HIV.
22
01/11/2013
23
01/11/2013
24
01/11/2013
Living Positively
2 NRTI + 1 NNRTI
25
01/11/2013
26
01/11/2013
27
01/11/2013
28
01/11/2013
Storing Medications
29
01/11/2013
30
01/11/2013
PENGGANTIAN ART
Alasan Mengganti ART:
A.Toksisitas
Misal :
Anemia, intoleransi GI = AZT diganti d4T
Hamil, toksistas SSP = EFV diganti NVP
Neuropati , pankreatitis = d4T diganti AZT
Hepatotoksis, ruam kulit = NVP diganti EFV
PENGGANTIAN ART
B. Kegagalan terapi
31
01/11/2013
32
01/11/2013
33
01/11/2013
34
01/11/2013
35
01/11/2013
a.Pemantauan Klinis
b.Pemantauan
laboratoris
c. Pemantauan
pemulihan jumlah
sel CD4
d.Kematian dalam
Terapi ARV
36
01/11/2013
37
01/11/2013
38
01/11/2013
39
01/11/2013
40
01/11/2013
Infeksi oportunistik
Infeksi oportunistik adalah infeksi yang timbul akibat penurunan
kekebalan tubuh. Infeksi ini dapat timbul karena mikroba (bakteri,
jamur, virus) yang berasal dari luar tubuh, maupun yang sudah ada
dalam tubuh manusia namun dalam keadaan normal terkendali oleh
kekebalan tubuh.
41
01/11/2013
42
01/11/2013
43
01/11/2013
Dermatitis Seboroik Terapi obat dengan krim antifungi topikal jika diperlukan.
Infeksi Mycobacterium avium klaritromisin 500 mg 2 kali sehari dan etambutol 800-1200
complex mg 4 kali sehari.
Infeksi Citomegalovirus Gansiklovir i.v. 5 mg/kg per hari selama 14-21 hari
(CMV) dilanjutkan gansiklovir p.o 1 g 3 kali sehari
44
01/11/2013
45