Anda di halaman 1dari 6

UJME 1 (1) (2012)

Unnes Journal of Mathematics Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SMP PADA MATERI


PERSAMAAN GARIS LURUS

Retno Dewi Tanjungsari, Edy Soedjoko, Mashuri

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kesulitan siswa dalam memahami dan
Diterima Januari 2012 menggunakan konsep/prinsip dalam materi Persamaan Garis Lurus. Jenis penelitian yang
Disetujui Februari 2012 digunakan adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-
Dipublikasikan Agustus 2012 C SMP Negeri 2 Kertanegara Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, tes, dan wawancara. Hasil
Keywords: penelitian dan simpulan yang diperoleh antara lain jenis kesulitan siswa dalam materi persa-
Diagnosis maan garis lurus adalah (1) kesulitan dalam kemampuan menerjemahkan (linguistic knowledge)
Learning Difficulties ditunjukkan dengan kesalahan dalam menafsirkan bahasa soal; (2) kesulitan dalam menggu-
Equations of Straight Lines nakan prinsip termasuk didalamnya siswa tidak memahami variabel, kurangnya penguasaan
dasar-dasar aljabar dan kurangnya kemampuan memahami (schematic knowledge) yang ditun-
jukkan dengan kesalahan dalam mengubah bentuk persamaan, kesalahan dalam komputasi
aljabar, kesulitan dalam menerapkan prinsip gradien tegak lurus dan kesalahan dalam operasi
bilangan; (3) kesulitan dalam menggunakan konsep termasuk didalamnya ketidakmampuan
untuk mengingat konsep, ketidakmampuan mendeduksi informasi berguna dari suatu kon-
sep dan kurangnya kemampuan memahami (schematic knowledge) yang ditunjukkan dengan
kurang lengkap dalam menuliskan rumus; dan (4) kesulitan dalam kemampuan algoritma
termasuk didalamnya kurangnya kemampuan perencanaan (strategy knowledge) dan dalam ke-
mampuan penyelesaian (algorithmic knowledge) ditunjukkan dengan tidak mengerjakan soal,
krang langkah, belum selesai, kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan.

Abstract
The purpose of this study was to determine the student difficulties type in understanding and
using concepts / principles in the equation of straight lines material. This type of study is a
qualitative study. Subjects in this study were students in grade VIII-C SMP Negeri 2 Kerta-
negara Purbalingga school year 2011/2012. The method used in this study is the method of
documentation, testing, and interviews. The results and conclusions obtained among other
types of difficulties students in the material equation of a straight line is (1) the difficulty
in translating abilities (linguistic knowledge) are indicated by an error in interpreting the
language problem, (2) difficulty in using the principle of including the students do not un-
derstand the variables, lack of mastery of the fundamentals of algebra and a lack of ability
to understand (schematic knowledge) are indicated by an error in changing the form of the
equation, the error in the computational algebra, difficulties in applying the principle of ver-
tical gradients and errors in the operation number, (3) difficulty in using the concept includes
inability to remember the concept, the inability to deduce useful information from a concept
and a lack of ability to understand (schematic knowledge) as indicated by the complete lack
of writing down the formula, and (4) difficulties in the ability of the algorithm including
the lack of planning skills (strategy knowledge) and the ability of the settlement (algorithmic
knowledge) is shown with no work on the problems, krang step, not yet finished, the lack of
rigor in the work of students
© 2012 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi:
Gedung D7 Lt. 1, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229
ISSN 2252-6927
E-mail: dewitanjung43@yahoo.co.id
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)

Pendahuluan Ada beberapa sumber atau faktor penyebab uta-


ma dalam kesulitan belajar siswa. Sumber itu da-
Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pat berasal dari dalam diri siswa sendiri maupun
pendidikan khususnya mata pelajaran matema- dari luar diri siswa.
tika, para pendidik atau guru dituntut untuk se- Kesulitan belajar tidak dialami hanya oleh
lalu meningkatkan diri baik dalam pengetahuan siswa yang berkemampuan di bawah rata-rata
matematika maupun pengelolaan proses belajar atau yang dikenal sungguh memiliki learning dif-
mengajar. Hal ini dimaksudkan agar para siswa ficulties, tetapi dapat dialami oleh siswa dengan
dapat mempelajari matematika dengan baik dan tingkat kemampuan manapun dari kalangan atau
benar sehingga mereka mampu mengikuti per- kelompok manapun. Tingkat dan jenis sumber
kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesulitannya beragam. (Brueckner dan Bond,
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan Cooney, Davis, dan Handerson dalam Rachma-
sehari-hari. di, 2008) yaitu:
Guru yang ‘berhasil’ dapat relatif mudah Faktor Intelektual
menjajagi kemampuan, nilai atau sikap dan mi- Siswa yang mengalami kesulitan belajar
nat para siswanya. Dengan demikian, guru akan disebabkan oleh faktor intelektual, umumnya
dapat menyelaraskan atau memodifikasi kegiatan kurang berhasil dalam mengusai konsep, prinsip,
sehingga siswa dapat memahami bahan ajar yang atau algoritma, walaupun telah berusaha mem-
dikembangkan guru untuk mencapai kompetensi pelajarinya.
yang diharapkan. (Rachmadi: 2008). Faktor Paedagogis
Kejelian melihat atau merasakan situasi, Di antara penyebab kesulitan belajar siswa
serta kemampuan guru untuk menyadari dan yang sering dijumpai adalah faktor kurang tepat-
kemudian menjadikan ketidakberhasilan siswa nya guru mengelola pembelajaran dan menerap-
sebagai subjek belajar. Dorongan guru untuk me- kan metodologi. (Rachmadi : 2008).
mecahkan masalah kesulitan siswa merupakan Beberapa pendekatan yang digunakan da-
salah satu pengembangan profesi guru. lam mengidentifikasi kesulitan belajar adalah se-
Sementara itu, mengacu pada Standar Pe- bagai berikut.
nilaian Pendidikan Permendiknas No 20 th. 2007 Pendekatan Prasyarat Pengetahuan atau
butir (D), mekanisme dan prosedur penilaian ayat Kemampuan
12 menyebutkan bahwa Hasil Ulangan Harian Pendekatan ini digunakan untuk mende-
diinformasikan kepada peserta didik sebelum di- teksi kegagalan siswa dalam hal pengetahuan
adakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik prasyarat dalam satu kompetensi dasar tertentu.
yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketentuan Pendekatan Kesalahan Konsep
Minimal) harus mengikuti pembelajaran remidi. Pendekatan ini digunakan untuk mendiag-
Sesuai dengan Permendiknas tersebut juga dise- nosis kegagalan siswa dalam hal kesalahan kon-
butkan bahwa ulangan harian adalah kegiatan sep (misconception). Belajar konsep adalah belajar
yang dilakukan secara periodik untuk mengukur tentang apakah sesuatu itu. Konsep dapat dipan-
pencapaian kompetensi peserta didik setelah me- dang sebagai abstraksi pengalaman-pengalaman
nyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau yang melibatkan contoh-contoh tentang konsep
lebih. itu.
Berdasarkan laporan hasil ujian nasio- Pendekatan Pengetahuan Terstruktur
nal tahun pelajaran 2009/2010 Badan Standar Pendekatan ini digunakan untuk mendiag-
Nasional Pendidikan (BSNP) kemampuan daya nosis ketidakmampuan siswa dalam memecah-
serap pelajaran matematika seluruh SMP di Pur- kan masalah yang terstruktur. Kemungkinan lain
balingga diperoleh materi pokok yang memiliki adalah tidak memahami prinsip–prinsip apa yang
daya serap terendah dengan materi uji menen- terlibat dalam masalah tersebut yang lebih da-
tukan grafik dari persamaan suatu garis dengan lam, juga tidak memahami konsep yang terkait.
persentase 31,82%. Kondisi tersebut dipengaruhi (Rachmadi 2008).
oleh aktivitas pembelajaran di kelas. Dalam pen- Tes diagnostik adalah tes yang digunakan
elitian ini ditekankan pada dua faktor yaitu pera- untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
nan guru dan budaya sosial di dalam kelas. sehingga hasil tersebut dapat digunakan sebagai
Kesulitan belajar merupakan terjemahan dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa
dari istilah bahasa Inggris learning artinya belajar perlakuan yang tepat dan sesuai dengan��������
�������
kelema-
dan disability artinya ketidakmampuan, sehing- han yang dimiliki siswa (Depdiknas, 2007). Tes
ga terjemahan yang benar seharusnya adalah diagnostik memiliki karakteristik antara lain (1)
ketidak mampuan belajar (Abdurrahman, 2003). dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar sis-

53
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)

wa, karena itu format dan respons yang dijaring koreksi diurutkan berdasarkan skornya yaitu dari
harus didesain memiliki fungsi diagnostik; (2) di- skor yang terbesar ke yang terkecil. Skor siswa
kembangkan berdasar analisis terhadap sumber- yang telah diurutkan tersebut kemudian diba-
sumber kesalahan atau kesulitan yang mungkin gi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas,
menjadi penyebab munculnya masalah (penya- kelompok sedang dan kelompok bawah. Subjek
kit) siswa; dan (3) menggunakan soal-soal bentuk penelitian terdiri dari dua siswa dari kelompok
supply response (bentuk uraian), sehingga mampu atas, dua siswa dari kelompok sedang dan dua
menangkap informasi secara lengkap. Disertai siswa dari kelompok bawah yang masing–masing
rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai den- memiliki kesalahan terbanyak atau menarik dari
gan kesulitan yang teridentifikasi. kelompoknya,
Berdasarkan laporan hasil ujian nasio- Pengumpulan data dilakukan dengan me-
nal tahun pelajaran 2009/2010 Badan Standar tode dokumentasi, tes, dan wawancara. Dalam
Nasional Pendidikan (BSNP) kemampuan daya penelitian ini, dikembangkan instrumen peneli-
serap pelajaran matematika seluruh SMP di Pur- tian berupa perangkat tes diagnostik dan tindak
balingga diperoleh tiga materi pokok yang me- lanjutnya yang digunakan untuk mengelompok-
miliki daya serap yang rendah. Pada materi uji kan hasil tes diagnosis siswa. Dalam mempero-
menentukan grafik dari persamaan suatu garis leh kebenaran, penelitian ini menggunakan tek-
31,82%, menghitung panjang garis yang meng- nik triangulasi. Dalam penelitian ini dilakukan
hubungkan titik tengah 2 diagonal trapesium jika triangulasi hasil wawancara dengan hasil tes yang
panjang ke 2 garis sejajar diketahui 6,061%, me- mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal.
nentukan hasil operasi bilangan pecahan dalam
pemecahan masalah 12,12%. Perolehan tersebut Hasil dan Pembahasan
mengindikasikan bahwa siswa di Purbalingga
daya serap terendah ketika menghadapi soal den- Perangkat untuk mengindentifikasi kesuli-
gan materi uji grafik dari persamaan suatu garis. tan belajar siswa dalam memahami dan menggu-
Berdasarkan uraian di atas, maka beberapa nakan konsep/prinsip dalam materi Persamaan
permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) ba- Garis Lurus pada siswa SMP N 2 Kertanegara
gaimana menyusun perangkat untuk menginden- adalah dengan tahapan penyusunan tes diagnos-
tifikasi kesulitan belajar siswa dalam memahami tik sebagai berikut:
dan menggunakan konsep/prinsip dalam materi Mengidentifikasi kompetensi dasar yang
Persamaan Garis Lurus; dan (2) apa jenis kesu- belum tercapai ketuntasannya yaitu menentukan
litan siswa dalam memahami dan menggunakan gradien, persamaan dan grafik garis lurus pada
konsep/prinsip dalam materi Persamaan Garis siswa kelas VIII-C SMP N 2 Kertanegara.
Lurus. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk Penyusunan kisi-kisi soal yang terdiri dari
mengetahui cara dan pengembangan dalam me- lima kemungkinan sumber masalah dan lima in-
nyusun perangkat untuk mengidentifikasi kesuli- dikator soal dengan pengembangan materi persa-
tan belajar siswa dalam memahami dan menggu- maan garis lurus. Bentuk soal adalah uraian yang
nakan konsep/prinsip dalam materi Persamaan terdiri dari 8 butir soal.
Garis Lurus; dan (2) untuk mengetahui jenis Penulisan butir soal yang dilakukan den-
kesulitan siswa dalam memahami dan menggu- gan menuliskan soal lalu diberi rentang jawaban
nakan konsep/prinsip dalam materi Persamaan dengan alasan atau cara penyelesaiannya.
Garis Lurus. Penelaahan soal (review) dan revisi soal
oleh dosen pembimbing dan guru Matematika
Metode SMP N 2 Kertanegara.
Penyusunan pedoman penskoran dengan
Penelitian ini termasuk ke dalam peneli- mencantumkan kunci jawaban, skor, tahapan/
tian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini ada- langkah dan waktu yang disesuaikan dengan cara
lah siswa kelas VIII-C SMP N 2 Kertanegara. penyelesaian soal. Setiap soal diberi skor 0-8 di-
Sedangkah fokus masalah dalam penelitian ini mana setiap langkah dalam menyelesaikan masa-
adalah hasil tes diagnosis dan wawancara. Me- lah diberi skor 0-1 dengan total waktu pengerjaan
tode penentuan subjek penelitian dilakukan den- 80 menit.
gan mengambil enam orang sebagai subjek pen- Uji coba soal yang dilakukan pada calon
elitian. Pengambilan subjek penelitan didasarkan kelas penelitian yaitu siswa kelas VIII-C SMP N
pada rangking siswa yang melakukan kesalahan 2 Kertanegara.
dari hasil tes. Dari 32 siswa kelas VIII–C yang Analisis dan interpretasi ditinjau dari ting-
mengikuti tes tersebut, hasil pekerjaan siswa di- kat kesukaran, daya pembeda, reliabilitas dan va-

54
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)

liditas yang berlaku pada soal uraian. melakukan kesalahan dalam menentukan persa-
Perakitan butir soal hasil analisis yang me- maan garis dari gradien dan titik potong. Yaitu
menuhi kriteria kevalidan atau yang mendekati setelah siswa memasukkan nilai gradien dan titik
valid menjadi perangkat tes. potong ke dalam rumus umum persamaan , siswa
Berdasarkan hasil tes diagnostik yang dipe- mengalami kesalahan dalam mengoperasikan-
roleh, maka dapat dikatakan bahwa siswa pada nya. Dari hasil wawancara siswa kurang paham
SMP N 2 Kertanegara memiliki kemampuan dalam langkah dasar menyelesaikan atau menye-
menengah ke atas. Hal ini dapat dibuktikan dari derhanakan aljabar.
nilai rata-rata yang diperoleh adalah 87,7 yang Kurang dalam kemampuan menerjemah-
artinya nilai rata-rata ini diatas KKM yaitu 62. kan (linguistic knowledge),
Namun dalam menyelesaikan soal yang diberi- Beberapa siswa kurang mengerti bahasa
kan oleh guru, masih sering ditemukan kesalahan soal. Dari hasil wawancara beberapa siswa salah
yang dilakukan siswa. dalam menerjemahkan soal ke dalam bahasa atau
Dari penelitian ini diketahui jenis kesulitan model matematika. Misalnya dalam soal diketa-
siswa dalam memahami materi persamaan garis hui 2 buah garis dan gradien, kemudian diminta
lurus. Jenis kesulitan tersebut diperoleh dengan menentukan persamaan garis dari titik potong 2
suatu perangkat untuk mengindentifikasi kesuli- garis dan gradien. Siswa mengartikan bahwa titik
tan belajar siswa dalam memahami dan menggu- potong telah diketahui.
nakan konsep/prinsip dalam materi persamaan Kurang dalam kemampuan memahami
garis lurus. Yaitu pengembangan tes diagnostik. (schematic knowledge)
Dengan penyusunan tes diagnostik ini diharap- Kurang mengetahui penggunaan prinsip
kan kesulitan dalam materi persamaan garis lu- gradien garis baik yang saling tegak lurus mau-
rus lebih terdeteksi secara utuh, lengkap dan te- pun sejajar. Beberapa siswa tidak ingat akan prin-
rorganisir. sip tersebut. Ada siswa yang menuliskan prinsip
Dari penelitian ini diperoleh bahwa jenis hanya saja tidak mengetahui kegunaan rumus
kesulitan yang dilakukan siswa dalam materi per- tersebut.
samaan garis lurus diantaranya dapat diketahui Kurang lengkap dalam menuliskan rumus.
dari kesalahan yang dilakukan siswa sebagai be- Ada satu siswa yang salah dalam menuliskan ru-
rikut: mus saat menentukan gradien dari persamaan ga-
Kesalahan dalam mengubah bentuk persa- ris yang berbentuk eksplisit. Ini berarti diperlukan
maan kemampuan siswa akan aturan yang diperlukan
Dari hasil diagnosis beberapa siswa mela- untuk menyelesaikan soal.
kukan kesalahan dalam mengubah bentuk persa- Kurang dalam kemampuan perencanaan
maan garis dari bentuk ke dalam bentuk . Siswa (strategy knowledge)
mengalami kesulitan karena kekurangpahaman Yaitu kurangnya pengetahuan siswa da-
akan bentuk persamaan garis dan komponennya. lam hal bilangan yang digunakan, operasi ma-
Siswa kurang paham bahwa dalam bentuk persa- tematika yang digunakan dan urutan operasi
maan eksplisit adalah gradien. Bahkan dari hasil yang digunakan. Beberapa siswa melakukan ke-
wawancara ada siswa yang melakukan penguba- salahan dalam memasukkan bilangan. Dari hasil
han bentuk persamaan tidak disesuaikan dengan wawancara siswa melakukan hal tersebut karena
kebutuhan soal, tapi mengikuti apa yang dicon- kurangnya kejelian dan ketelitian dalam menger-
tohkan. Ini menunjukkan kurang matangnya sis- jakan. Ada juga siswa yang setelah menemukan
wa akan pemahaman bentuk persamaan. titik potong pada langkah awal, pada langkah se-
Kesalahan dalam melakukan operasi bi- lanjutnya keliru dalam memasukkan antra dan
langan nya karena siswa kurang teliti.
Siswa melakukan kesalahan dalam mela- Kurang dalam kemampuan penyelesaian
kukan operasi bilangan karena kurangnya kete- (algorithmic knowledge).
litian siswa dalam mengerjakan. Dari hasil wa- Siswa perlu menggunakan algoritma dan
wancara siswa mengakui kurangnya ketelitian menghitung yang tepat.
dalam mengerjakan soal. Siswa terkesan cepat– Dari hasil tes dan analisis diketahui bahwa
cepat dalam mengerjakan soal paling banyak siswa kurang memahami kaidah
Kesalahan yang terjadi karena kurang pa- komputasi aljabar yang merupakan kemampuan
ham dalam kaidah komputasi aljabar dasar yang harus dimiliki siswa dalam materi per-
Siswa kurang paham akan sifat dasar per- samaan garis lurus.
samaan linear dengan satu variabel dan langkah Dengan demikian jenis kesulitan yang di-
dasar dalam menyelesaikannya. Sehingga siswa lakukan siswa dalam materi persamaan garis lu-

55
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)

rus dapat dikelompokkan menjadi : gingat konsep, ketidakmampuan mendeduksi


Kesulitan dalam kemampuan menerje- informasi berguna dari suatu konsep dan kurang-
mahkan (linguistic knowledge) ditunjukkan dengan nya kemampuan memahami (schematic knowledge)
kesalahan dalam menafsirkan bahasa soal atau yang ditunjukkan dengan kurang lengkap dalam
mengubah bahasa soal ke dalam bahasa matema- menuliskan rumus.
tika Kesulitan dalam kemampuan algoritma
Kesulitan dalam menggunakan prinsip termasuk didalamnya kurangnya kemampuan
termasuk didalamnya siswa tidak memahami va- perencanaan (strategy knowledge) dan kurangnya
riabel, kurangnya penguasaan dasar-dasar aljabar kemampuan penyelesaian (algorithmic knowledge)
dan kurangnya kemampuan memahami (schema- ditunjukkan dengan tidak mengerjakan soal, ku-
tic knowledge) yang ditunjukkan dengan kesalahan rang melanjutkan langkah yaitu kurang mema-
dalam mengubah bentuk persamaan, kesalahan sukkan nilai ke rumus umum persamaan, kurang
dalam proses komputasi aljabar, kesulitan dalam memasukkan nilai pada langkah selanjutnya dan
menerapkan prinsip gradien tegak lurus dan ke- keliru dalam memasukkan nilai dan pada persa-
salahan dalam melakukan operasi bilangan. maan garis karena kurangnya ketelitian siswa da-
Kesulitan dalam menggunakan konsep lam mengerjakan.
termasuk ketidakmampuan untuk mengingat
konsep, ketidakmampuan mendeduksi informa- Ucapan Terimakasih
si berguna dari suatu konsep dan kurangnya ke-
mampuan memahami (schematic knowledge) yang Penulis menyampaikan ucapan terima ka-
ditunjukkan dengan kurang lengkapnya siswa sih atas bantuan dan kerjasama dari beberapa pi-
dalam menuliskan rumus. hak yang telah membantu dalam penelitian ini di
Kesulitan dalam kemampuan algoritma antaranya sebagai berikut.
termasuk didalamnya kurangnya kemampuan Prof. Dr. H. Soedijono Sastroatmodjo,
perencanaan (strategy knowledge) dan kurangnya M.Si., selaku rektor Universitas Negeri Sema-
kemampuan penyelesaian (algorithmic knowledge) rang.
yang ditunjukkan dengan tidak mengerjakan soal Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., selaku dekan Fa-
atau mengosongkan pekerjaan, kurang melan- kultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
jutkan langkah penyelesaian soal yaitu kurang Drs. Arief Agoestanto, M.Si., selaku ketua
memasukkan nilai ke dalam rumus umum per- Jurusan Matematika sekaligus ketua Prodi Pendi-
samaan garis, kurang memasukkan nilai pada dikan Matematika.
langkah selanjutnya dan kurangnya ketelitian Drs. Edy Soedjoko, M.Pd., selaku dosen
siswa dalam mengerjakan yaitu keliru
����������������
dalam me- pembimbing I yang telah memberikan petunjuk,
masukkan nilai dan ke dalam rumus umum per- arahan dan bimbingan dalam penelitian ini.
samaan garis. Drs. Mashuri, M.Si., selaku dosen wali
dan dosen pembimbing II yang telah memberi-
Simpulan kan bimbingan dan masukan dalam penyusunan
skripsi ini.
Berdasarkan analisis kesalahan siswa dipe- Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika
roleh jenis kesulitan siswa dalam memahami dan yang telah memberikan bekal dalam penelitian
menggunakan konsep/prinsip dalam materi per- ini.
samaan garis lurus antara lain : Titik Widajati, S.Pd., selaku kepala SMP
Kesulitan dalam kemampuan menerje- Negeri 2 Kertanegara Kabupaten Purbalingga
mahkan (linguistic knowledge) ditunjukkan dengan yang telah memberi ijin penelitian.
kesalahan dalam menafsirkan bahasa soal. Siti Rahayu, S. Si. dan seluruh staf pen-
Kesulitan dalam menggunakan prinsip gajar di SMP Negeri 2 Kertangera Kabupaten
termasuk didalamnya siswa tidak memahami va- Purbalingga atas bantuan yang diberikan selama
riabel, kurangnya penguasaan dasar-dasar aljabar proses penelitian.
dan kurangnya kemampuan memahami (schema- Siswa kelas VIII-C SMP SMP Negeri 2
tic knowledge) yang ditunjukkan dengan kesalahan Kertangera Kabupaten Purbalingga yang telah
dalam mengubah bentuk persamaan, kesalahan membantu proses penelitian.
dalam komputasi aljabar, kesulitan dalam mene- Semua pihak yang telah membantu pene-
rapkan prinsip gradien tegak lurus dan kesalahan litian ini.
dalam operasi bilangan. Semoga amal kebaikan yang telah diberi-
Kesulitan dalam menggunakan konsep ter- kan kepada penulis mendapat imbalan yang le-
masuk didalamnya ketidakmampuan untuk men- bih baik dari Alloh SWT.

56
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)

Masukan dari berbagai pihak sangat diha- Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
rapkan agar tercapai hasil yang maksimal. Penu- Moleong, L.J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Band-
lis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat ung: Penerbit Remaja Rosdakarya
Tim PPPG Matematika. 2004. Aljabar. Makalah disaji-
bagi guru, siswa, dan penulis sendiri serta berba-
kan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matema-
gai pihak yang berhubungan dengan penelitian tika SMP Jenjang Dasar. Yogyakarta: Departemen
ini. Pendidikan Nasional
Rachmadi, W. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar
Daftar Pustaka Matematika SMP dan Alternatif Proses Remidin-
ya. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pem-
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesuli- berdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
tan Belajar. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya Matematika
Depdiknas. 2007. Tes Diagnostik. Jakarta: Direktorat Jen- Yulaelawati, E. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Fi-
deral Manajemen Pendidikan Dasar, Direktorat losofi Teori dan Aplikasi. Bandung: Pakar Raya

57

Anda mungkin juga menyukai