Abstract
The purpose of this study was to determine the student difficulties type in understanding and
using concepts / principles in the equation of straight lines material. This type of study is a
qualitative study. Subjects in this study were students in grade VIII-C SMP Negeri 2 Kerta-
negara Purbalingga school year 2011/2012. The method used in this study is the method of
documentation, testing, and interviews. The results and conclusions obtained among other
types of difficulties students in the material equation of a straight line is (1) the difficulty
in translating abilities (linguistic knowledge) are indicated by an error in interpreting the
language problem, (2) difficulty in using the principle of including the students do not un-
derstand the variables, lack of mastery of the fundamentals of algebra and a lack of ability
to understand (schematic knowledge) are indicated by an error in changing the form of the
equation, the error in the computational algebra, difficulties in applying the principle of ver-
tical gradients and errors in the operation number, (3) difficulty in using the concept includes
inability to remember the concept, the inability to deduce useful information from a concept
and a lack of ability to understand (schematic knowledge) as indicated by the complete lack
of writing down the formula, and (4) difficulties in the ability of the algorithm including
the lack of planning skills (strategy knowledge) and the ability of the settlement (algorithmic
knowledge) is shown with no work on the problems, krang step, not yet finished, the lack of
rigor in the work of students
© 2012 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi:
Gedung D7 Lt. 1, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229
ISSN 2252-6927
E-mail: dewitanjung43@yahoo.co.id
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
53
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
wa, karena itu format dan respons yang dijaring koreksi diurutkan berdasarkan skornya yaitu dari
harus didesain memiliki fungsi diagnostik; (2) di- skor yang terbesar ke yang terkecil. Skor siswa
kembangkan berdasar analisis terhadap sumber- yang telah diurutkan tersebut kemudian diba-
sumber kesalahan atau kesulitan yang mungkin gi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas,
menjadi penyebab munculnya masalah (penya- kelompok sedang dan kelompok bawah. Subjek
kit) siswa; dan (3) menggunakan soal-soal bentuk penelitian terdiri dari dua siswa dari kelompok
supply response (bentuk uraian), sehingga mampu atas, dua siswa dari kelompok sedang dan dua
menangkap informasi secara lengkap. Disertai siswa dari kelompok bawah yang masing–masing
rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai den- memiliki kesalahan terbanyak atau menarik dari
gan kesulitan yang teridentifikasi. kelompoknya,
Berdasarkan laporan hasil ujian nasio- Pengumpulan data dilakukan dengan me-
nal tahun pelajaran 2009/2010 Badan Standar tode dokumentasi, tes, dan wawancara. Dalam
Nasional Pendidikan (BSNP) kemampuan daya penelitian ini, dikembangkan instrumen peneli-
serap pelajaran matematika seluruh SMP di Pur- tian berupa perangkat tes diagnostik dan tindak
balingga diperoleh tiga materi pokok yang me- lanjutnya yang digunakan untuk mengelompok-
miliki daya serap yang rendah. Pada materi uji kan hasil tes diagnosis siswa. Dalam mempero-
menentukan grafik dari persamaan suatu garis leh kebenaran, penelitian ini menggunakan tek-
31,82%, menghitung panjang garis yang meng- nik triangulasi. Dalam penelitian ini dilakukan
hubungkan titik tengah 2 diagonal trapesium jika triangulasi hasil wawancara dengan hasil tes yang
panjang ke 2 garis sejajar diketahui 6,061%, me- mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal.
nentukan hasil operasi bilangan pecahan dalam
pemecahan masalah 12,12%. Perolehan tersebut Hasil dan Pembahasan
mengindikasikan bahwa siswa di Purbalingga
daya serap terendah ketika menghadapi soal den- Perangkat untuk mengindentifikasi kesuli-
gan materi uji grafik dari persamaan suatu garis. tan belajar siswa dalam memahami dan menggu-
Berdasarkan uraian di atas, maka beberapa nakan konsep/prinsip dalam materi Persamaan
permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) ba- Garis Lurus pada siswa SMP N 2 Kertanegara
gaimana menyusun perangkat untuk menginden- adalah dengan tahapan penyusunan tes diagnos-
tifikasi kesulitan belajar siswa dalam memahami tik sebagai berikut:
dan menggunakan konsep/prinsip dalam materi Mengidentifikasi kompetensi dasar yang
Persamaan Garis Lurus; dan (2) apa jenis kesu- belum tercapai ketuntasannya yaitu menentukan
litan siswa dalam memahami dan menggunakan gradien, persamaan dan grafik garis lurus pada
konsep/prinsip dalam materi Persamaan Garis siswa kelas VIII-C SMP N 2 Kertanegara.
Lurus. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk Penyusunan kisi-kisi soal yang terdiri dari
mengetahui cara dan pengembangan dalam me- lima kemungkinan sumber masalah dan lima in-
nyusun perangkat untuk mengidentifikasi kesuli- dikator soal dengan pengembangan materi persa-
tan belajar siswa dalam memahami dan menggu- maan garis lurus. Bentuk soal adalah uraian yang
nakan konsep/prinsip dalam materi Persamaan terdiri dari 8 butir soal.
Garis Lurus; dan (2) untuk mengetahui jenis Penulisan butir soal yang dilakukan den-
kesulitan siswa dalam memahami dan menggu- gan menuliskan soal lalu diberi rentang jawaban
nakan konsep/prinsip dalam materi Persamaan dengan alasan atau cara penyelesaiannya.
Garis Lurus. Penelaahan soal (review) dan revisi soal
oleh dosen pembimbing dan guru Matematika
Metode SMP N 2 Kertanegara.
Penyusunan pedoman penskoran dengan
Penelitian ini termasuk ke dalam peneli- mencantumkan kunci jawaban, skor, tahapan/
tian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini ada- langkah dan waktu yang disesuaikan dengan cara
lah siswa kelas VIII-C SMP N 2 Kertanegara. penyelesaian soal. Setiap soal diberi skor 0-8 di-
Sedangkah fokus masalah dalam penelitian ini mana setiap langkah dalam menyelesaikan masa-
adalah hasil tes diagnosis dan wawancara. Me- lah diberi skor 0-1 dengan total waktu pengerjaan
tode penentuan subjek penelitian dilakukan den- 80 menit.
gan mengambil enam orang sebagai subjek pen- Uji coba soal yang dilakukan pada calon
elitian. Pengambilan subjek penelitan didasarkan kelas penelitian yaitu siswa kelas VIII-C SMP N
pada rangking siswa yang melakukan kesalahan 2 Kertanegara.
dari hasil tes. Dari 32 siswa kelas VIII–C yang Analisis dan interpretasi ditinjau dari ting-
mengikuti tes tersebut, hasil pekerjaan siswa di- kat kesukaran, daya pembeda, reliabilitas dan va-
54
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
liditas yang berlaku pada soal uraian. melakukan kesalahan dalam menentukan persa-
Perakitan butir soal hasil analisis yang me- maan garis dari gradien dan titik potong. Yaitu
menuhi kriteria kevalidan atau yang mendekati setelah siswa memasukkan nilai gradien dan titik
valid menjadi perangkat tes. potong ke dalam rumus umum persamaan , siswa
Berdasarkan hasil tes diagnostik yang dipe- mengalami kesalahan dalam mengoperasikan-
roleh, maka dapat dikatakan bahwa siswa pada nya. Dari hasil wawancara siswa kurang paham
SMP N 2 Kertanegara memiliki kemampuan dalam langkah dasar menyelesaikan atau menye-
menengah ke atas. Hal ini dapat dibuktikan dari derhanakan aljabar.
nilai rata-rata yang diperoleh adalah 87,7 yang Kurang dalam kemampuan menerjemah-
artinya nilai rata-rata ini diatas KKM yaitu 62. kan (linguistic knowledge),
Namun dalam menyelesaikan soal yang diberi- Beberapa siswa kurang mengerti bahasa
kan oleh guru, masih sering ditemukan kesalahan soal. Dari hasil wawancara beberapa siswa salah
yang dilakukan siswa. dalam menerjemahkan soal ke dalam bahasa atau
Dari penelitian ini diketahui jenis kesulitan model matematika. Misalnya dalam soal diketa-
siswa dalam memahami materi persamaan garis hui 2 buah garis dan gradien, kemudian diminta
lurus. Jenis kesulitan tersebut diperoleh dengan menentukan persamaan garis dari titik potong 2
suatu perangkat untuk mengindentifikasi kesuli- garis dan gradien. Siswa mengartikan bahwa titik
tan belajar siswa dalam memahami dan menggu- potong telah diketahui.
nakan konsep/prinsip dalam materi persamaan Kurang dalam kemampuan memahami
garis lurus. Yaitu pengembangan tes diagnostik. (schematic knowledge)
Dengan penyusunan tes diagnostik ini diharap- Kurang mengetahui penggunaan prinsip
kan kesulitan dalam materi persamaan garis lu- gradien garis baik yang saling tegak lurus mau-
rus lebih terdeteksi secara utuh, lengkap dan te- pun sejajar. Beberapa siswa tidak ingat akan prin-
rorganisir. sip tersebut. Ada siswa yang menuliskan prinsip
Dari penelitian ini diperoleh bahwa jenis hanya saja tidak mengetahui kegunaan rumus
kesulitan yang dilakukan siswa dalam materi per- tersebut.
samaan garis lurus diantaranya dapat diketahui Kurang lengkap dalam menuliskan rumus.
dari kesalahan yang dilakukan siswa sebagai be- Ada satu siswa yang salah dalam menuliskan ru-
rikut: mus saat menentukan gradien dari persamaan ga-
Kesalahan dalam mengubah bentuk persa- ris yang berbentuk eksplisit. Ini berarti diperlukan
maan kemampuan siswa akan aturan yang diperlukan
Dari hasil diagnosis beberapa siswa mela- untuk menyelesaikan soal.
kukan kesalahan dalam mengubah bentuk persa- Kurang dalam kemampuan perencanaan
maan garis dari bentuk ke dalam bentuk . Siswa (strategy knowledge)
mengalami kesulitan karena kekurangpahaman Yaitu kurangnya pengetahuan siswa da-
akan bentuk persamaan garis dan komponennya. lam hal bilangan yang digunakan, operasi ma-
Siswa kurang paham bahwa dalam bentuk persa- tematika yang digunakan dan urutan operasi
maan eksplisit adalah gradien. Bahkan dari hasil yang digunakan. Beberapa siswa melakukan ke-
wawancara ada siswa yang melakukan penguba- salahan dalam memasukkan bilangan. Dari hasil
han bentuk persamaan tidak disesuaikan dengan wawancara siswa melakukan hal tersebut karena
kebutuhan soal, tapi mengikuti apa yang dicon- kurangnya kejelian dan ketelitian dalam menger-
tohkan. Ini menunjukkan kurang matangnya sis- jakan. Ada juga siswa yang setelah menemukan
wa akan pemahaman bentuk persamaan. titik potong pada langkah awal, pada langkah se-
Kesalahan dalam melakukan operasi bi- lanjutnya keliru dalam memasukkan antra dan
langan nya karena siswa kurang teliti.
Siswa melakukan kesalahan dalam mela- Kurang dalam kemampuan penyelesaian
kukan operasi bilangan karena kurangnya kete- (algorithmic knowledge).
litian siswa dalam mengerjakan. Dari hasil wa- Siswa perlu menggunakan algoritma dan
wancara siswa mengakui kurangnya ketelitian menghitung yang tepat.
dalam mengerjakan soal. Siswa terkesan cepat– Dari hasil tes dan analisis diketahui bahwa
cepat dalam mengerjakan soal paling banyak siswa kurang memahami kaidah
Kesalahan yang terjadi karena kurang pa- komputasi aljabar yang merupakan kemampuan
ham dalam kaidah komputasi aljabar dasar yang harus dimiliki siswa dalam materi per-
Siswa kurang paham akan sifat dasar per- samaan garis lurus.
samaan linear dengan satu variabel dan langkah Dengan demikian jenis kesulitan yang di-
dasar dalam menyelesaikannya. Sehingga siswa lakukan siswa dalam materi persamaan garis lu-
55
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
56
Retno Dewi dkk./ Unnes Journal of Mathematics Education 1 (1) (2012)
Masukan dari berbagai pihak sangat diha- Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
rapkan agar tercapai hasil yang maksimal. Penu- Moleong, L.J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Band-
lis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat ung: Penerbit Remaja Rosdakarya
Tim PPPG Matematika. 2004. Aljabar. Makalah disaji-
bagi guru, siswa, dan penulis sendiri serta berba-
kan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matema-
gai pihak yang berhubungan dengan penelitian tika SMP Jenjang Dasar. Yogyakarta: Departemen
ini. Pendidikan Nasional
Rachmadi, W. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar
Daftar Pustaka Matematika SMP dan Alternatif Proses Remidin-
ya. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pem-
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesuli- berdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
tan Belajar. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya Matematika
Depdiknas. 2007. Tes Diagnostik. Jakarta: Direktorat Jen- Yulaelawati, E. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Fi-
deral Manajemen Pendidikan Dasar, Direktorat losofi Teori dan Aplikasi. Bandung: Pakar Raya
57