Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit sebagai suatu instansi kesehatan dalam memberikan pelayanan


yang berkualitas bagi masyarakat membutuhkan manajemen dalam mencapai
tujuan organisasinya. Manajemen merupakan metode seni dan ilmu
perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu
organisasi atau institusi (Sucahyowati, 2017). Selain itu, guna meningkatkan
profesionalitas dan mutu rumah sakit dalam sebuah manajemen dibutuhkan
seseorang yang mampu mengelola dan memiliki pengetahuan serta
keterampilan manajemen yang disebut dengan manajer (Sitorus, 2011).

Manajer memiliki tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya organisasi
lainnya (Sagala, 2018). Peran manajer dalam rumah sakit diambil alih oleh
tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya
yang lebih memahami kondisi rumah sakit (Nursalam, 2014).
Pengorganisasian manajemen perawatan di rumah sakit mempunyai banyak
aktifitas penting, antara lain bagaimana asuhan keperawatan dikelola secara
efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di rumah sakit dengan jumlah staf
keperawatan dan fasilitas yang ada sehingga diperlukan pembagian tugas,
kerja sama, dan koordinasi agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal.
Oleh karena itu manajer keperawatan perlu untuk menetapkan kerangka kerja,
jyaitu dengan cara mengelompokkan dan membagi kegiatan yang harus
dilakukan, menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga dan menciptakan
hubungan antara kepala dan staf melalui penugasan, delegasi dan wewenang
(Kuntoro, 2010).

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan


profesional dalam memberikan asuhan keperawatan. Profesionalitas perawat
sangat penting untuk dipertahankan untuk mencapai peningkatan mutu
pelayanan yang telah ditetapkan ditetapkan (Simamora, 2013). Peningkatan
mutu dalam pelayanan diketahui berhubungan dengan kepuasan pasien,
dimana secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas pelayanan rumah
sakit dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan ditetapkan (Nursalam,
2014). Profesionalitas dari seorang perawat bisa dinilai melalui berbagai cara.
Metode Praktik Keperawatan Profesional (MPKP), dimana (MPKP)
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
profesionalitas dari seorang perawat dalam memanajemen asuhan
keperawatan. Penilaian profesionalitas perawat berdasarkan MPKP secara
spesifik difokuskan pada professional value yang terdiri dari pengkajian
empat pilar MPKP (Sitorus, 2011). Di berbagai negara telah banyak dilakukan
kegiatan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui
pengembangan MPKP, keuntungan dari penerapan MPKP dapat dilihat dari
penurunan angka kejadian infeksi pada kateter urin, penurunan jumlah pasien
yang mengalami dekubitus, angka perpindahan perawat menurun, adanya
kepuasan pasien dan kepuasan perawat serta adanya hubungan perawat dengan
pasien yang berkesinambungan. Pengembangan MPKP merupakan hal yang
sangat penting dalam mewujudkan kontribusi profesi keperawatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Melalui pengembangan MPKP ini
masyarakat dapat melihat dan merasakan secara konkrit pemberian pelayanan
keperawatan yang profesional (Hoffart & Woods, 2010).

Pengkajian empat pilar MPKP merupakan pengkajian empat sudut pandang


pelayanan keperawatan yang terdiri dari management approach,
compensatory reward, professional relationship serta patient care delivery
(Hoffart & Woods, 2010). Pengkajian empat pilar MPKP merupakan salah
satu pedoman yang bisa digunakan dalam menginterpretasikan pemberian
asuhan keperawatan yang berkualitas, dimana pengkajian empat pilar MPKP
merupakan pengkajian yang berkesinambungan, dimana jika ditemukan
kekurangan dalam penerapan salah satu bagian maka dapat mempengaruhi
kinerja pelayanan keperawatan secara keseluruhan (Nursalam, 2014).
Pilar pertama dari MPKP yaitu management approach yang khusus mengkaji
terkait dengan fungsi manajemen keperawatan seperti perencanaan, organisasi,
kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian. Pilar kedua MPKP yaitu
compensatory reward, dimana pilar ini merupakan pilar yang terdiri dari
pernyataan yang mengkaji terkait dengan adanya pemberian penghargaan,
hukuman maupun motivasi oleh kepala ruangan kepada perawat pelaksana
untuk meningkatkan keterampilan dalam pemberian pelayanan oleh perawat
yang bersangkutan. Pilar ketiga MPKP yaitu Professional relationship dimana
pilar ini mengkaji kualitas kerjasama, komunikasi serta pendekatan lain yang
terjadi baik antar perawat maupun dengan profesi lain guna mendukung
pemberian asuhan keperawatan. Pilar empat MPKP yaitu patient care delivery
merupakan pilar yang mengkaji terkait pemberian pelayanan keperawatan
yang sesuai yang dilakukan perawat pelaksana kepada pasien (Hoffart &
Woods, 2010).

Model Praktik Keperawatan Profesional yang saat ini sedang dilaksanakan di


Ruang Rawat Inap Ibu dan Anak RSPTN UNUD adalah MPKP Tim. Metode
ini menggunakan organisasi tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat
ruangan dibagi menjadi empat tim yang terdiri dari empat katim dan anggota
tim lainnya. Kelebihan metode ini memungkinkan pelayanan keperawatan
yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan dan
memungkinkan komunikasi antar tim agar konflik mudah diatasi dan dapat
memberi kepuasan kepada anggota tim itu sendiri. Sedangkan kelemahan dari
metode ini adalah komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam
bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu yang sulit untuk
dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk (Nursalam, 2014). Melalui pendekatan
ini, kami tertarik untuk melanjutkan dan mempelajari proses manajemen
model asuhan keperawatan yang sedang berlangsung di Ruang Rawat Inap Ibu
dan Anak RSPTN UNUD.
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktik manajemen keperawatan,
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep dan prinsip-
prinsip kepemimpinan serta manajemen keperawatan dengan
menggunakan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP).
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian situasi ruangan di Ruang Rawat Inap Ibu dan
Anak RSPTN UNUD dengan berpedoman terhadap 4 pilar manajemen
keperawatan.
b. Melakukan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.
c. Merumuskan permasalahan yang ditemukan di Ruang Rawat Inap Ibu
dan Anak RSPTN UNUD.
d. Menyusun rencana strategis dan operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Praktik Keperawatan Profesional.
e. Melaksanakan rencana strategis dan operasional ruangan berdasarkan
hasil pengkajian Model Praktik Keperawatan Profesional.
f. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis dan operasional ruangan
berdasarkan pengkajian Model Praktik Keperawatan Profesional.

1.3 Manfaat
1.3.1. Bagi Pasien
Tercapainya kepuasan klien tentang pelayanan keperawatan
1.3.2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja optimal.
b. Terbinanya hubungan baik antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien dan
keluarganya.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin perawat.
1.3.3. Bagi Rumah Sakit
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan
dilaksanakan.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
keperawatan.

1.4 Tempat dan Waktu


Tempat dilaksanakannya praktik klinik manajemen keperawatan ini adalah
di Ruang Rawat Inap Ibu dan Anak RSPTN UNUD selama 21 hari mulai
tanggal 28 Oktober 2019 – 17 November 2019.
DAFTAR PUSTAKA

Hoffart, N. & Woods, C.G. (2010). Element of Nurshing Professional Practice


Models. Journal of Professional Nurshing, Vol. 12, No 6, pp. 354 - 364.

Kuntoro, A. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Sagala, S. (2018). Pendekatan & model kepemimpinan. Edisi 1. Jakarta:


PRENADAMEDIA GROUP. Retrieved from: https://books.google.co.id/.
Diakses pada 29 Oktober 2019.

Simamora, Henry. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE


YKPN.

Sitorus, R. (2011). Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.


Jakarta : EGC.

Sucahyowati, H. (2017). Manajemen sebuah pengantar. Retrieved from:


https://books.google.co.id/. Diakses pada 29 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai