Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI DENGAN CUCI TANGAN 6 LANGKAH


PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG ICU
RSUP SANGLAH DENPASAR

OLEH:

KELOMPOK 3

Luh Putu Saskarawati Oktaviana 1902621001


Ni Putu Sandra Widiarsani 1902621010
Made Edi Pramana Putra 1902621012
Ni Luh Putu Anik Cahyani 1902621013
Ni Luh Dian Mirayanti 1902621035
Ni Made Lilik Surya Pramasita 1902621037
Ni Komang Ayu Eka Jayanti 1902621042
Veronika Yuliani Nolo 1902621053

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI DENGAN CUCI TANGAN 6 LANGKAH
PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG ICU
RSUP SANGLAH DENPASAR

Topik : Pencegahan Infeksi


Sub topik : Pencegahan Penularan Infeksi dengan Cuci Tangan 6 Langkah
di Ruang ICU Rsup Sanglah Denpasar
Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar (10
orang)
Hari, tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : 11.00 – 11.30 WITA
Tempat : Ruang Tunggu ICU RSUP Sanglah Denpasar

A. LATAR BELAKANG
Hospital Associated Infection (HAIs) adalah infeksi yang didapatkan pasien selama
menjalankan perawatan di rumah sakit (WHO, 2009). HAIs masih menjadi
permasalahan diseluruh dunia. Angka kejadian HAIs di Indonesia belum diketahui
jumlahnya, namun terdapat data dari beberapa negara di dunia seperti United Kingdom
(UK) menunjukan sekitar 300.000 pasien terkena HAIs, sekitar 5.000 orang diantaranya
meninggal karena infeksi tersebut.

Pasien dikatakan mengalami HAIs apabila selama perawatan, pasien mengalami tanda
gejala infeksi tertentu yang sebelumnya tidak diderita oleh pasien (Kozier, 2010).
Individu terinfeksi atau tidak ditentukan oleh interaksi antara pejamu (pasien, perawat,
dokter, keluarga dan lain- lain), agen (mikroorganisme pathogen) dan lingkungan
(lingkungan rumah sakit, prosedur pengobatan) (Ningsih, 2013).

Ruang intensif merupakan tempat yang disediakan untuk pasien dengan resiko tinggi
yang membutuhkan perawatan tinggi dirumah sakit. Acaman bagi pasien yang berada di
departemen-departemen resiko tinggi adalah infeksi dan salah satu departemen yang
memiliki resiko tinggi yaitu intensif care unit (Kemenkes, 2010). Pasien yang dirawat di
ICU tidak hanya dirawat oleh tim kesehatan tetapi juga oleh keluarga pasien. Keluarga
adalah seseorang yang paling dekat dengan pasien untuk memberi dukungan. Ayu
(2016) menyatakan bahwa keluarga pasien akan kontak secara langsung dengan pasien
selain itu keluarga pasien juga akan kontak dengan lingkungan diluar dan perlengkapan
benda yang yang terkontaminasi dan tangan keluarga pasien akan menjadi media
transmisi organisme yang telah mengkontaminasi tangan keluarga pasien.
Meningkatnya resiko infeksi pada pasien ditingkatkan oleh kontaminasi silang yang
terjadi selama pasien dirawat di rumah sakit. HAIs menyebabkan lenght of stay (LOS),
mortalitas dan biaya perawatan meningkat (WHO, 2009).

Upaya pencegahan HAIs dilakukan dengan meningkatkan penerapan kewaspadaan


standar. Kewaspadaan standar terdiri dari hand hygiene, penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD), etika batuk, kebersihan lingkungan pasien, pembuangan dan pengelolaan
limbah yang aman serta kebersihan peralatan perawatan pasien (WHO, 2009). Cara
pencegahan infeksi yang paling mudah dilakukan adalah hand hygiene. Hand hygiene
merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan
infeksi. Menurut Depkes (2009), cuci tangan adalah salah satu tindakan dengan
membersihkan tangan dan jari agar menjadi bersih dan dan terbebas kuman. Mencuci
tangan juga mengurangi pemindahan kuman ke pasien dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang berada pada kuku dan tangan. Program hand hygiene ini sudah
ada sejak tahun 2006 dengan mengadopsi teknik pelaksanaan hand hygiene menurut
WHO. Namun hingga saat ini pelaksanaan hand higiene belum menjadi kebiasaan
dalam keluarga dan belum dilaksanakan sesuai prosedur. Oleh karena itu, kelompok
tertarik memberikan penyuluhan terkait upaya meminimalisir kejadian HAIs melalui
cuci tangan enam langkah bagi keluarga pasien di Ruang ICU RSUP Sanglah Denpasar

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga pasien mengerti dan
mampu mengaplikasikan cuci tangan.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit, diharapkan keluarga:
1. Dapat menjelaskan pengertian cuci tangan 6 langkah
2. Dapat menjelaskan tujuan dan manfaat cuci tangan 6 langkah
3. Dapat menjelaskan jenis-jenis cuci
4. Dapat menyebutkan moment mencuci tangan 6 langkah
5. Dapat menjelaskan langkah-langkah cuci tangan
6. Dapat mempraktekkan cara cuci tangan 6 langkah
C. SETTING ACARA PENYULUHAN
1. Setting Acara
No Kegiatan Waktu Penyuluh Kegiatan Peserta
1 Pembukaan 5 menit - Salam pembuka - Membalas salam
- Menyampaikan tujuan - Menyimak

2 Penyuluhan 20 menit - Penyampaian materi - Mendengarkan


penyuluhan yang terdiri dengan penuh
dari: perhatian
1. Pengertian cuci - Menanyakan hal-
tangan 6 langkah hal yang belum
2. Tujuan dan
jelas
manfaat cuci - Memperhatikan
tangan 6 langkah jawaban dari
3. Jenis-jenis cuci
penyuluh
tangan - Menjawab
4. Moment cuci
pertanyaan
tangan
5. Langkah-langkah
cuci tangan
6. Demonstrasi cuci
tangan 6 langkah
3 Penutup 5 menit Evaluasi: - Mendengarkan,
1. Memberi kesempatan
menjawab
peserta untuk
pertanyaan
bertanya
2. Mengevaluasi peserta
penyuluhan dengan
memberikan
pertanyaan secara
lisan
3. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
4. Salam penutup

2. Setting tempat

Moderator
Penyaji 1 Penyaji 2

Peserta Peserta Peserta Peserta

Fasilitator Fasilitator Fasilitator

Peserta Peserta Peserta Peserta

Observer

pasien
3. Tempat Pelaksanaan
Ruang tunggu ICU RSUP Sanglah Denpasar
4. Pengorganisasian
- Moderator : Ni Komang Ayu Eka Jayanti
- Penyaji : Ni Made Lilik Surya Pramasita
Veronika Yuliani Nolo
- Fasilitator : Luh Putu Saskarawati Oktaviana
Made Edi Pramana Putra
Ni Luh Putu Anik Cahyani
Ni Luh Dian Mirayanti
- Observer : Ni Putu Sandra Widiarsani

D. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan tanya jawab
E. MEDIA PENYULUHAN
Power point, poster, dan leaflet
F. RENCANA EVALUASI PENYULUHAN
Rencana evaluasi penyuluhan terdiri dari:
1) Evaluasi struktur
a. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah, dijelaskan menggunakan power
point dan poster serta sudah dikonsultasikan
b. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan berupa power point, poster
dan leaflet
c. Persiapan Tempat
Tempat penyuluhan telah dipersiapkan sebelumnya
d. Sararan
Peserta yang hadir dengan jumlah setengah dari total sasaran

2) Evaluasi proses
Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan, sehingga diharapkan peserta
dapat mengikuti kegiatan penyuluhan sampai akhir. Peserta mampu
mengikuti jalannya penyuluhan dengan baik dan penuh antusias. Selama
proses penyuluhan berlangsung, peserta aktif menjawab pertanyaan dan
melakukan komunikasi dua arah dengan penyuluh.

3) Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dengan materi yang telah disampaikan dengan
kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan
diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan:
1. Apa pengertian cuci tangan 6 langkah?
2. Apa tujuan dan manfaat cuci tangan 6 langkah?
3. Apa saja jenis-jenis cuci tangan 6 langkah?
4. Kapan saja moment mencuci tangan?
5. Apa saja langkah-langkah cuci tangan 6 langkah?
6. Peserta mampu melakukan cuci tangan 6 langkah
G. LAMPIRAN MATERI

PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI DENGAN CUCI TANGAN 6 LANGKAH


PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG ICU
RSUP SANGLAH DENPASAR

1. Pengertian Mencuci Tangan


Menurut Depkes (2009), cuci tangan adalah salah satu tindakan dengan
membersihkan tangan dan jari agar menjadi bersih dan terbebas kuman. Mencuci
tangan juga mengurangi pemindahan kuman ke pasien dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada kuku dan tangan (Depkes, 2009).
Menurut WHO (2009), terdapat dua teknik mencuci tangan yaitu mencuci tangan
dengan sabun cair antiseptik yang kemudian dibasuh dengan air bersih mengalir
dan mencuci tangan dengan larutan antiseptic berbasis alkohol 60%.

2. Tujuan dan Manfaat Mencuci Tangan


Menurut Depkes (2009), tujuan dan manfaat dilakukannya cuci tangan yaitu
untuk mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan, mencegah infeksi silang
(cross infection), menjaga kondisi steril, melindungi diri dan pasien dari infeksi,
memberikan perasaan segar dan bersih. Adapun tujuan dari melakukkan cuci tangan
yaitu:
1. Mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan
2. Mencegah infeksi silang (cross infection)
3. Menjaga kondisi steril
4. Melindungi diri dan pasien dari infeksi
Manfaat dari mencuci tangan yaitu menjadikan tangan bersih dan bebas dari
kuman. Apabila tangan dalam keadaan bersih akan mencegah penularan penyakit
(WHO, 2009).

3. Jenis-Jenis Mencuci Tangan


Jenis-jenis mencuci tangan ada dua yaitu:

a. Handrub
Handrub dilakukan menggunakan cairan alkohol 60%. Waktunya 20 - 30 detik
(4-5 detik tiap gerakan). Cuci tangan ini dilakukan pada saat tangan terlihat tidak
kotor (WHO, 2009)
b. Handwash
Handwash dilakukan menggunakan air bersih mengalir. Waktunya 40 - 60 detik
(4-5 detik tiap gerakan). Cuci tangan ini dilakukan pada saat tangan kotor
(berpasir, terkena cairan pasien, terkena darah) dan setelah 5 kali handrub
(WHO, 2009)

4. Moment Mencuci Tangan


Adapun moment mencuci tangan menurut WHO (2009), yaitu:
Saat di luar rumah sakit:
a) Setelah BAB (buang air besar)
b) Setelah BAK
c) Sebelum memegang makanan
d) Setelah bersin, batuk, membuang ingus
e) Setelah pulang dari bepergian
f) Sebelum dan sesudah makan
g) Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
h) Setelah menangani sampah.
i) Setelah menggunakan fasilitas umum (toilet, warnet, dan lain - lain).

Selain itu WHO menetapkan 5 waktu pelaksanaan cuci tangan yaitu:


Saat di rumah sakit
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum prosedur aseptik (seperti membantu keluarga memberikan obat)
c. Setelah terpajan resiko cairan
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah menyetuh benda-benda disekitar pasien

(Sumber: WHO, 2009; Five Moments For Hand Hygiene)

5. Langkah-langkah Mencuci Tangan


Persiapan:
- Sebelum melakukan cuci tangan, lepaskan semua aksesoris yang ada di tanagn
(seperti: gelang, jam, cincin)
- Jika melakukan dengan cara handwash basahi tangan dengan air bersih yang
mengalir dan gunakan sabun secukupnya sabun secukupnya

(Sumber: WHO, 2009; Clean Hands Protect Against Infection)


- Jika melakukan dengan cara handrub, tuangkan cairan alkohol 60% ke tangan
secukupnya

Langkah-langkah mencuci tangan


1. Ratakan kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan agar seluruh telapak tangan
terkenal sabun atau cairan alkohol 60%.
2. Gosok punggung dan sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
Hal ini bertujuan untuk membersihkan kuman pada punggung tangan dan sela-
sela jari. Sela-sela jari merupakan salah satu lokasi berkumpulnya kuman
3. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari. Hal ini bertujuan untuk
membersihkan kuman pada telapak tangan dan sela-sela jari.
4. Jari-jari tangan saling mengunci dan digerakan. Gerakan ini berguna untuk
memastikan kuman benar-benar mati
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya. Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan area kulit antara telunjuk
dan ibu jari tangan.
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya mengarah ke ibu jari. Gerakan ini bertujuan agar kuku benar-
benar bersih dan kuman yang menyelip di kuku dapat hilang dan membersihkan
kuman dan kotoran pada jari tangan. (WHO, 2009)

1 2 3

4 5 6

(Sumber: WHO, 2009; Clean Hands Protect Against Infection)

Tahap akhir
- Jika menggunakan handrub tunggu tangan hingga kering
- Jika menggunakan handwash:
1. Bilas kedua tangan dengan air bersih mengalir dan lakukan gerakan cuci
tangan 6 langkah
2. Keringkan dengan lap bersih dan kering atau tissue sekali pakai sampai
benar-benar kering
3. Gunakan lap bersih dan kering/tissue tersebut untuk menutup keran

1 2 3
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, M. (2016). Pengetahuan Keluarga Pasien tentang Infeksi Nosokomial di RSUD


Dr. Harjono Ponorogo. Retrieved from. https://media.neliti.com (8 Desember
2019)
Departemen Kesehatan RI, (2009). Panduan Penyelenggaraan Hari Cuci Tangan
Sedunia. Retrived from: www.depkes.go.id (8 Desember 2019)
Kemenkes RI. (2010). Pedoman ICU. Jakarta : Kemenkes RI
Kozier, B., Er b, Glenor a., Berman, A., dan Snyder, S. (2010) . Buku Ajar Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 7 Volume 2. Penerjemah
Pamilih Eko Karyuni d an Dwi Widiarti. Jakarta : EGC.
Ningsih, E. (2013). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan MotivasiPerawat
Dengan Perilaku Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum
Daerah Sukoharjo. Fakultas Ilmu Kesehatan Muhamadyah Surakarta. Diakses
dari: eprints.ums.ac.id/27524/23/Naskah_Publikasi.pdf (10 Desember 2019).
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit M. Djamil Padang. (2014).
Laporan Kinerja Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat .
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Diakses dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf (8 Desember 2019).
WHO. (2009). Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library Cataloguing-in
Publication Data.
World Health Organization. (2015). Depression and other common mental disorders:
global health estimates. Diakses dari:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/254610/WHO-MSD-
MER2017.2eng.pdf
%20;jsessionid=EBA56ADBB16E7146138B0D9E55DEAA79?sequence=1 (8
Desember 2019).
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
Hari/ Tanggal :
Ruangan :
Tanda
No. Nama Alamat
Tangan

LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN


Hari/ Tanggal :
Ruangan :

Tercapai
Kriteria Evaluasi Keterangan
Ya Tidak

1. Evaluasi struktur
a. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah,
dijelaskan menggunakan power point
dan poster serta sudah dikonsultasikan
b. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam
penyuluhan berupa power point, poster
dan leaflet
c. Persiapan Tempat
Tempat penyuluhan telah dipersiapkan
sebelumnya
d. Sararan
Peserta yang hadir dengan jumlah
setengah dari total sasaran

2. Evaluasi proses
Penyuluh menjelaskan tujuan penyuluhan,
sehingga diharapkan peserta dapat
mengikuti kegiatan penyuluhan sampai
akhir. Peserta mampu mengikuti jalannya
penyuluhan dengan baik dan penuh
antusias. Selama proses penyuluhan
berlangsung, peserta aktif menjawab
pertanyaan dan melakukan komunikasi dua
arah dengan penyuluh.

3. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dengan materi
yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan dalam
bentuk lisan yang akan diberikan oleh
penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan
yang akan diberikan:
a. Apa pengertian cuci tangan 6 langkah?
b. Apa tujuan dan manfaat cuci tangan 6
langkah?
c. Apa saja jenis-jenis cuci tangan 6
langkah?
d. Kapan saja moment mencuci tangan?
e. Apa saja langkah-langkah cuci tangan 6
langkah?
f. Peserta mampu melakukan cuci tangan 6
langkah

Anda mungkin juga menyukai