BIDANG KEHIDUPAN
Peluang usaha secara internasional menjadi terbuka lebih sehingga para pengusaha
dapat menjangkau pangsa pasar di negara lain.
Terbukanya banyak lapangan pekerjaan baru sehingga angka pengangguran di suatu
negara akan berkurang.
Pemasukan devisa dari sektor parawisata akan semakin bertambah karena wisatawan
asing yang datang ke suatu negara untuk tujuan berwisata akan semakin banyak.
Pasar bebas antar negara akan memungkinan kegiatan ekspor-impor barang dan jasa
semakin berkembang.
Munculnya pusat-pusat perbelanjaan modern dan membuka semakin banyak peluang
usaha dan lapangan pekerjaan.
Masuknya produk-produk bermanfaat dari manca negara di pasar domestik.
Munculnya ancaman disintegrasi Bangsa dan Negara yang dapat menggoyahkan suatu
negara.
Meningkatnya fanatisme terhadap agama, etnis, dan rasial di masyarakat suatu negara.
Munculnya berbagai nilai-nilai politik, baik itu individu, kelompok, diktator mayoritas
atau tirani minoritas.
Akan semakin banyak partai politik yang bermunculan di suatu negara.
Nilai-nilai politik berdasarkan gotong-royong, kekeluargaan, dan musyawarah
mufakat akan semakin luntur.
Sebagian masyarakat akan mengambil dan menerapkan nilai-nilai politik luar negeri
yang masuk ke dalam suatu negara.
Masyarakat yang berbeda pandangan politik akan semakin berani melakukan
demonstrasi, dan seringkali mengabaikan ketertiban dan kepentingan umum.
Berkurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kedaulatan
negara.
Dampak globalisasi di bidang sosial dan budaya
1. Dampak positif globalisasi sosial dan budaya
Kendaraan pribadi akan semakin meningkat jumlahnya setiap tahun, dan akan
menimbulkan kemacetan.
Jumlah kendaraan yang semakin banyak akan mengakibatkan pencemaran
udara semakin buruk.
Jumlah kecelakaan akan semakin meningkat karena penggunaan alat transportasi yang
semakin banyak.
Kesenjangan sosial di masyarakat akan semakin terlihat.
Potensi terjadinya banyak kejahatan di dunia maya (cyber crime), mulai dari
pembobolan akun online, hingga penipuan online.
Penyalahgunaan situs-situs tertentu yang dapat merusak mental generasi muda, baik
itu situs radikal, situs p0rno, situs kejahatan, dan lain-lain.
Potensi terjadinya pelanggaran atas hak privasi seseorang.
Penyebaran informasi-informasi hoax dan merugikan orang lain akan semakin
meningkat melalui media online.
Informasi dan berita mengenai agama akan semakin mudah didapat melalui internet.
Penyebaran agama dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media online
yang banyak digunakan masyarakat.
Globalisasi dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kualitas dalam
beribadah.
Umat beragama dapat mengalami pergeseran identitas akibat pengaruh informasi dari
media massa, televisi, radio, dan internet.
Penggunaan ayat-ayat suci di dalam suatu agama dipakai untuk kepentingan-
kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Adanya potensi terkontaminasi dengan radikalisme dan budaya asing yang berbahaya
sehingga diikuti oleh umat beragama di suatu negara.
Pada banyak kasus, internet dapat membuat kualitas moral para siswa menjadi
menurun karena membuka situs-situs berbahaya.
Adanya kesenjangan sosial diantara para peserta didik, baik dari sisi fasilitas dan
kualitas pendidikan.
Peserta didik menjadi bergantung pada teknologi karena terbiasa mendapatkan
informasi dengan mudah.
Berkurangnya kekuatan kontrol negara terhadap kualitas pendidikan para peserta
didik.
Terciptanya kerjasama antar bangsa dalam bidang pertahanan dan keamanan, baik
regional, bilateral, maupun internasional.
Supremasi hukum dan demokratisasi yang semakin baik di suatu negara.
Penegakan hukum menjadi lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
Menguatnya regulasi hukum dan peraturan perundang-undangan demi kepentingan
masyarakat umum.
Supremasi sipil yang menempatkan Polisi dan TNI sebagai penjaga keamanan,
ketertiban, dan kedaulatan negara.
Menurunnya peran serta masyarakat dalam upaya menjaga keamanan, ketertiban, dan
kedaulatan negara.
Tuntutan masyarakat kepada pemerintah semakin tinggi, bahkan mengajukan tuntutan
tersebut dengan cara anarkis yang dapat mengganggu stabilitas negara.
Penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindak kejahatan
yang berpotensi mengganggu keamanan, ketertiban, dan kedaulatan suatu negara.