Anda di halaman 1dari 10

Arso IV

 Perhitungan Volume Cadangan pada Tambang di Arso IV, Keerom

Perhitungan volume cadangan pada Perusahaan tambang di Arso IV,


kabupaten Keerom belum diketahui pada periode 2018 untuk itu dilakukan
perhitungan volume dengan rumus penampang gabungan yaitu:

Cadangan = Volume Total Penampang x BJ Batugamping


= 118651,9129 m3 x 2,387 ton/m3
= 283222,1161 ton.
Maka pada periode 2018 total volume cadangan bersih pada tanggal 23 Juni
2018 pada perusahaan Tambang Arso IV, Keerom adalah 283222,1161 ton.

 Perhitungan Nisbah Pengupasan (Stripping Ratio)


Nisbah pengupasan merupakan salah satu faktor yang perlu
diperhitungkan karena berpengaruh pada perkiraan keuntungan kotor yang
dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah cadangan keseluruhan dengan
jumlah produksi, oleh sebab itu diketahui volume lapisan tanah penutup yang
harus digali. Volume tanah penutup (Over Burden) pada perusahaan tambang
Arso IV, Kabupaten Keerom adalah sebagai berikut :

Rata-rata tebal lapisan OB = 30 cm = 0,3 m

Volume OB = Luasan Area Penampang x Rata-rata OB x bj material


= 7910,127529 m2 x 0,3 m x 2,387 ton/m3
= 5664,442324 ton

Dari perhitungan diatas, selanjutnya dilakukan perhitungan Stripping Ratio adalah


:

SR = 0.02

Maka untuk memperoleh 1 ton batu gamping diperlukan melakukan


pengupasan lapisan tanah penutup (Over Burden) sebanyak 0,02. Maka
perbandingan SR = 0,02 : 1
 Perhitungan Umur Tambang
Operasi penambangan atau waktu yang dibutuhkan untuk menambang
suatu endapan bahan galian dari suatu kegiatan penambangan, yang mana didapat
dari pembagian jumlah cadangan endapan bahan galian dengan target produksi.
Jumlah cadangan pada Perusahaan tambang di Arso IV, Kabupaten Keerom yaitu
283222,1161 ton dengan target produksi exavator CAD 320D dan CAD 320D2
yaitu kapasitas dump truck (m3) x Jumlah Permintaan Material. Perhitungan umur
tambang pada Perusahaan Tambang di Arso IV, Kabupaten Keerom yaitu:
Kapasitas Dump truck Mitsubishi FUSO = 5 m3
Jumlah permintaan material/hari = 20 ret
Target Produksi = 20 ret x 5 m3 = 100 m3/hari
Target Produksi /bulan = 100 m3/hari x 24 hari = 2.400 m3/bulan
Target Produksi /tahun = 2.400 m3 x 12 bulan = 28.800 m3/tahun
= 28.800 m3/tahun x 2,387 ton/m3
= 68.745,6 ton/tahun

𝟐𝟖𝟑𝟐𝟐𝟐, 𝟏𝟏𝟔𝟏 𝐭𝐨𝐧


𝟔𝟖. 𝟕𝟒𝟓, 𝟔 𝐭𝐨𝐧/𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧

Umur Tambang = 4,1 Tahun


= 4 Tahun
Pembulatan di Ms. Excel menjadi 4 tahun.
Umur tambang ini bergantung padap roduktifitas perusahaan.Jika jumlah
produksi tetap seperti yang diperhitungkan, maka umur tambang 4,1 Tahun atau
dengan pembulatan di MS. Excel 4 tahun, jika produktifitas lebih kecil maka
umur tambang dapat bertambah.
 Perhitungan Investasi Perusahaan Tambang di Arso IV, Kabupaten
Keerom
Luas/Cadangan/ Biaya yang
Data Awal Penambangan
dikeluarkan
- Luas Area Penambangan 7910.127529 m2 (0.8 Hektar)
- Cadangan Batugamping 283222,1161 ton
- Harga Excavator Rp. 1.002.000.000,-
- Dump Truck Rp. 600.000.000,;
- Harga Material Rp. 150.000/ m3
- Harga Bakar (Solar) Rp. 2.200.000/ drum
- Biaya pembangunan kantor Rp. 5.000.000,-
- Gaji Karyawan Rp. 354.075.600/tahun
- Pembebasan lahan Rp. 53.084.112,15

 Biaya Pengurusan Semua Ijin


Adalah senilai Rp. 53.084.112,15 yang merupakan sejumah uang yang
dibayarkan untuk memperoleh ijin penambangan oleh perusahaan kepada
pemerintah dan sudah termasuk di dalamnya pembelian tanah pada masyarakat
pemilik wilayah setempat guna untuk menjalankan perusahaannya yang semuanya
terhitung Rp. 53.084.112,15.

 Biaya Investasi dan Pembangunan Kantor


Adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian suatu perusahaan
tambang yaitu termasuk biaya pembangunan kantor,
- Harga satu unit excavator = Rp. 1.002.000.000,-

- Dump truck = Rp. 600.000.000,-

-Biaya Pembangunan Kantor = Rp. 5.000.000,- +

= Rp. 1.607.000.000,-

Dari perhitungan diatas diketahui biaya operasional kerja dan


pembangunan kantor adalah senilai Rp. 1.607.000.000, dan untuk mengetahui
besarnya biaya investasi keseluruhan perusahaan adalah

Total Investasi = Pembebasan lahan dan pengurusan semua ijin + biaya


pembangunan kantor dan pembelian alat

= Rp. 53.084.112,15 + 1.607.000.000,-


= Rp. 1.660.084.112
Jadi berdasarkan perhitungan biaya investasi diatas , diketahui total biaya
investasi Perusahaan Tambang di Arso IV, Kabupaten Keerom adalah Rp.
1.660.084.112,-

 Perhitungan Biaya Operasional


 Biaya Operasional
Adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan guna untuk menunjukan kegiatan
operasional pertambangan pada Perusahaan Tambang di CV. Arso IV, Kabupaten
Keerom.
 Perhitungan Pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM)
Untuk menjalankan perusahaannya, Perusahaan Tambang Arso IV
membutuhkan bahan bakar minyak berupa solar. Adapun perhitungan biaya
pemakaian bahan bakar solar adalah sebagai berikut :
BBM = Rp. 2.200.000/ hari x 6 hari (jumlah hari kerja dalam 1 minggu)
= Rp. 13.200.000/ minggu
= Rp. 13.200.000/minggu x 4 minggu
= Rp. 52.800.000/ bulan
= Rp. 52.800.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 633.600.000/ tahun
Jadi penggunaan BBM di Perusahaan Tambang Arso IV, selama periode
satu tahun adalah senilai Rp. 633.600.000/ tahun.

 Perhitungan Biaya Pemeliharaan alat


Pemeliharaan alat adalah merupakan sebuah proses penting yang
dilakukan pada perusahaan guna menjaga kondisi alat tetap baik dan efisiensi
kerja tetap terjaga dengan jadwal pemeliharaan alat tiap 2 bulan sekali.
Pemeliharaan alat/ tahun = pemeliharaaan/2 bulan x 6 bulan
- Dump truck
= Rp. 7.920.000 x 6 bulan
= Rp. 47.520.000/tahun
- Excavator
= Rp. 3.606.000 x 6 bulan
= Rp. 21. 960.000/ tahun
Total biaya perawatan alat ,
= Rp. 47.520.000 + Rp. 21.960.000
= Rp. 69.480.000
Jadi total biaya pemeliharaan alat di perusahaan di Arso IV, Kabupaten
Keerom adalah Rp. 69.480.000.
 Perhitungan Gaji Karyawan
Jumlah karwayan yang berada di perusahaan tambang di Arso IV,
Kabupaten Keerom adalah sebanyak 15 orang diantaranya, operator, pengawas,
karyawan dan satpam dengan nilai gaji yang berbeda-beda pertahun adalah
sebagai berikut :
- Pengawas
= Rp. 3.500.000 x 12 bulan
= Rp. 42.000.000/ tahun
- Operator
= Rp. 33.011.550 x 12 bulan
= Rp. 54.000.000/ tahun
- Karyawan
= Rp. 18.006.300 x 12 bulan
= Rp. 216.075.600/ tahun
- Satpam
= Rp. 3.500.000 x 12 bulan
= Rp. 42.000.000/tahun
Total gaji karyawan secara keseluruhan/ tahun adalah,
= Rp. 42.000.000 + Rp. 54.000.000 + Rp. 216.075.600 + Rp. 42.000.000
= Rp. 354.075.600/tahun
Jadi total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji
karyawan / tahunnya adalah senilai Rp. 354.075.600.
Dari perincian biaya-biaya operasional kerja perusahaan, maka kita dapat
mengetahui total biaya operasional kerja perusahaan per tahunnya yang harus
dikeluarkan adalah sebagai berikut :
BBM = Rp. 633.600.000/ tahun
- Pemeliharaan alat = Rp. 69.480.000/tahun
- Gaji = Rp. 354.075.600/tahun
Jadi total biaya operasional tambang batugamping di Arso IV, Kabupaten
Keerom adalah Rp.1.057.155.600/tahun.
 Neraca Batugamping Arso IV, Kabupaten Keerom
Dari neraca pertambangan batugamping diatas secara ekonomis diketahui :
1. Nilai investasi = Rp. 1.678.000.000
2. Total biaya operasional = Rp. 1.097.169.600/tahun
3. Produksi rata-rata = 68.745,60 m3/tahun
4. Harga jual = Rp. 150.000/m3
5. Keuntungan kotor = Rp. 10.311.840.000 (tahun pertama)
6. Keuntungan bersih = Rp. 8.054.280.000 (tahun kedua)
7. Masa pakai alat = 5 tahun
8. Tingkat suku bunga bank = 10%
9. Depresiasi = Rp. 320.400.000/tahun

 Evaluasi Keekonomian Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Cash


Flow
 Total Biaya Produksi
Yang dimaksud yaitu total dari biaya produksi selama masa tambang atau
umur tambang di setiap perusahaan dengan perhitungan total biaya produksi pada
perusahaan adalah sebagai berikut :
- Biaya Operasional = Rp. 1.057.155.600 / tahun
- Target Produksi = 68.745,6 ton/tahun
- Total Cadangan = 283222,1161 ton
Total Cadangan
- Total Biaya Produksi = Target Produksi x Biaya Operasional

283222,1161
- Total Biaya Produksi = x Rp. 1.057.155.600 /tahun
𝟔𝟖.𝟕𝟒𝟓,𝟔

- Total Biaya Produksi = Rp. 4.355.331.048/tahun

Jadi, total biaya produksi Perusahaan tambang di Arso IV, Kabupaten


Keerom selama umur tambang adalah Rp. 4.355.331.048/tahun.
 Keuntungan Kotor
Adalah keuntungan yang didapatkan sebelum pemotongan iuran pajak dan
royalty dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut,
Keuntungan kotor = Produksi x Harga Jual

= 68.745,6 ton/tahun x Rp. 150.000

= Rp. 10.311.840.000/tahun

Jadi, keuntungan kotor salah satu perusahaan tambang di Arso IV,


Kabupaten Keerom adalah sebesar Rp. 10.311.840.000/tahun.

 Keuntungan Bersih
Pendapatan laba bersih, nilai pendapatan kotor perusahaan dari total
penjualan produksi setelah dikurangi pajak dengan rumus sebagai berikut :
Keuntungan Bersih = Keuntungan Kotor – Pajak - Depresiasi

Pajak daerah kabupaten keerom (2018) = 25%


Depresiasi (terlampir dalam perhitungan cashflow) = Rp. 320.400.000/tahun
Pendapatan Laba Kotor = Rp. 10.311.840.000/tahun.

Keuntungan Bersih
= Rp. 10.311.840.000 – (Rp. 10.311.840.000 x 25%) – Rp. 320.400.000
= Rp. 8.054.280.000/tahun
Jadi, keuntungan bersih perusahaan tambang batugamping di Arso I, Kabupaten
Keerom adalah sebesar Rp. 8.054.280.000/tahun pada tahun pertama.

 Metode Net Present Value


Dalam metode ini, aliran khas diubah menjadi bentuk yang setara dengan
nilai sekarang. Dengan tingkat bunga minimum 10% diperoleh NPV (Net Present
Value) sebesar Rp. 7.388.627.355 (terlampir) karena, nilai sekarang aliran khas
lebih besar daripada nol maka proyek ini bersifat layak dan menguntungkan.
 Metode Tingkat Modal (Internal Rate of Return)
Dilihat dari hasil perhitungan aliran khas (Cash Flow) Internal Rate of
Return (IRR) bernilai 315% (terlampir) atau lebih besar dari tingkat bunga
minimum 10% maka, dinilai layak dan menguntungkan.

 Metode Payback Period


Metode ini merupakan lamanya kurun waktu yang dibutuhkan perusahaan
untuk mengembalikan modal dan investasi awal yang dikeluarkan.
PBP juga merupakan periode di mana nilai Comulative Net Cash Flow
menjadi positif atau tahun dimana modal yang dikeluarkan menjadi impas. PBP
dapat diketahui menggunakan persamaan sebagai berikut :

Periode positif =1 (terlampir)

Comulative Net Cash Flow Periode Positif = Rp. 3.619.932.800/tahun


(terlampir)
Arus khas bersih periode positif = Rp. 5.297.932.800/tahun
(terlampir)

(Comulative Net Cash Flow Periode Positif


PBP = (Periode Positif) - (Arus Khas Net Cash Flow Periode Positif)

Rp.3.619.932.800
PBP = (1) - Rp.5.297.932.800

PBP = 0,32 Tahun

= 0,32 x 12 bulan

PBP = 3,8 Bulan

= 0,8 bulan x 12 Bulan

= 9,6 hari = 10 hari (pembulatan Ms. Excel)

PBP = 3 bulan, 10 hari

Jadi periode dimana jumlah seluruh investasi menjadi impas pada


perusahaan Tambang Batugamping Arso I, Kabupaten Keerom adalah 0,32 tahun
atau 3 bulan 10 hari.
 Perhitungan Break Event Stripping Ratio (BESR)
Yaitu perbandingan antara keuntungan kotor dengan ongkos pembuangan
OB.
Dalam menghitung BESR perlu menentukan beberapa komponen sebagai
berikut:
Jenis Biaya Biaya
Biaya pengangkutan Batugamping 30.000 Rupiah/ton
Biaya penggalian dan pemuatan 12.000 Rupiah/ton
Biaya operasi alat pendukung 4.000 Rupiah/ton
Biaya fee owner 25.000 Rupiah/ton
Biaya umum,admin, dan penjualan 4.000 Rupiah/ton
Royalty 25% (PEMDA KEEROM) 15.000 Rupiah/ton
Total Biaya Penambangan 95.000 Rupiah/ton
Biaya Pengupasan OB 19.000 Rupiah/BCM
Harga Jual 150.000 Rupiah/ton
BESR
Balance
Profit 10%
SR Ekonomis
Sumber : Analisis data kelompok 4 Ekmin, 2018

Sehingga total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan 1 ton batugamping


adalah sebesar Rp. 95.000

Sedangkan harga jual batugamping yang merupakan pendapatan perusahaan per 1


tonnya adalah sebesar Rp. 150.000 Rp/ton. Maka keuntungan atau balace yang
didapatkan adalah :

Balance = Harga Jual Batugamping – Biaya penambangan/ton

= Rp. 150.000/ton – Rp. 95.000/ton

= Rp. 55.000/ton

Selanjutnya untuk menghitung nilai dari BESR II (Break Even Stripping Ratio),
dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
Harga Jual/ton−Biaya Penambangan/ton
BESR II = Biaya Pengupasan OB

BESR II = (Rp. 150.000/ton – Rp. 95.000/ton)/ Rp. 19.000/BCM


Setelah mendapatkan nilai BESR II, maka dapat diketahui nilai SR
ekonomis untuk ditambang, penetuan nilai SR ekonomis dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Balace−Profit
SRekonomis = Biaya Pengupasan OB

Profit 20% = 20% x Balance

= 20% x Rp.55.000/ton

= Rp. 11.000/ton

SRekonomis = (Balance-Profit)/ Biaya pengupasan OB

= (Rp. 55.000/ton – Rp. 11.000/ton) / Rp. 19.000/BCM

= 2,31 BCM/ton

SR ekonomis tersebut menjelaskan bahwa untuk mendapatkan 1 ton


batugamping, maka harus mengupas 2,31 BCM lapisan tanah penutup
(Overburden). Jika mengupas lapisan tanah penutup lebih dari 2,31 BCM maka
tidak ekonomis untuk ditambang.

Anda mungkin juga menyukai