Anda di halaman 1dari 50

KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT
TRAUMA ABDOMEN

Ns. Wardah,M.Kep Company


LOGO
TUJUAN
Mahasiswa mampu :
• Menjelaskan trauma abdomen
• Menjelaskan pemeriksaan fisik
• Menjelaskan tanda dan gejala
• Menjelaskan tindakan kepera
watan

COMPANY LOGO
POKOK BAHASAN
A. Anatomi
B. Trauma abdomen :
- Mekanisme trauma
- Jenis trauma abdomen
- Komplikasi
C. Komplikasi
D.Penatalaksanaan COMPANY LOGO
• Abdomen adalah rongga tub
uh utama yang membentang
dari diafragma ke panggul.
• Berisi organ yang membentu
k pencernaan, kemih, dan sis
tem urogenital.

COMPANY LOGO
• 8% dari trauma yang signif
ikan melibatkan abdomen.
• Luka pada abdomen yang
tidak dikenali atau tidak di
perbaiki adalah penyebab
utama kematian traumatis.

COMPANY LOGO
Anatomy and Physiology
of the Abdomen

• Abdominal quadrants

 Right upper quadrant (RUQ)


 Left upper quadrant (LUQ)
 Right lower quadrant (RLQ)
 Left lower quadrant (LLQ)

COMPANY LOGO
• .

–RUQ
 Liver, gallbladder, duodenum, p
ancreas
–LUQ
 Stomach and spleen
–LLQ
 Descending colon, left half of tra
nsverse colon
–RLQ
 Large and small intestine, the a
ppendix COMPANY LOGO
Abdominal Quadrants & Organs
• RLQ lokasi umum
untuk pembeng-
kakan dan radan
g
• Ruptur apendik
merupakan sumb
er perforasi/ infe
ksi

COMPANY LOGO
Gambar :. Anatomi Pencernaan Keterangan :
1. Glndula thyroid
2. Lobus superior pulmonis dextra
3. Lobus medius pulmolis dextra
4. Cor (jantung)
5. Diafragma
6. Lig teres hepatis
7. Colon tranversum
8. Caecum
I 2 9. Intestium teneu (ileum)
10.Thymus
11.Lobus Superior pulmonis
sinistra.
12.Lobus inferior pulmonis sinistra.
3 4 13.Pericardium
14.Hepar
15.Gaster
16.Omentum majus
17.Intestinum teneu (jejunun)
Sumber : Atlas Anatomi Fisiologi, …. 18.Colon sigmoid. COMPANY LOGO
Anatomy and Physiology of the
Abdomen
A. Organ Berongga
–Lambung, intestines, ureters, bladder
–Mengandung material sprti: makanan
yang dicerna, urineatau empedu.
–Jika terjadi ruptur atau laserasi maka
isi akan tumpah ke rongga peritonium
dpt menyebabkan raksi inflamasi/
infeksi
COMPANY LOGO
B. Organ Padat
• Liver, spleen, pancreas, kidneys
• Merupakan massa/ jaringan padat
• Tempat reaksi kimia tubuh: produksi
enzim, membersihkan darah,
produksi energi
• Karena kaya suplai darah ,
perdarahan bisa menjadi berat.
Trauma Abdomen
Pengertian :
Trauma abdomen adalah trauma
yang terjadi pada daerah abdomen
yang meliputi daerah
retroperitoneal, pelvis dan organ
peritroneal
1. Mekanisme trauma
• Langsung
– Pasien terkena langsung oleh benda atau
perantara benda yang mengakibatkan
cedera misalnya tertabrak mobil dan
terjatuh dari ketingian
• Tidak langsung
– Pengendara mobil terbentur dengan dash
borard mobil ketika kedua mobil tabrakan
2. Jenis trauma Abdomen :
a. Trauma tembus (Tusuk dan tembak)
Penyebab benda tajam atau benda tumpul
dengan kekuatan penuh hingga melukai
rongga abdomen.
* Perdarahan hebat  ruptur arteri/vena
* Cedera organ di rongga abdomen
Organ berisiko cedera :
• Luka Tusuk :
– Hepar (40%),
– Usus halus (30%),
– Diafragma (20%),
– Colon (14%).
• Luka tembak :
– Usus halus (50%),
– Colon (40%),
– Liver (30%),
– Ruptur vaskuler abdominal (25%).
Gambar : Luka tusuk karena stang sepeda di quadran kanan atas

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk mengenai organ liver

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
b. Trauma tumpul
Trauma di daerah abdomen yang
tidak menyebabkan perlukaan kulit /
jaringan tetapi kemungkinan
perdarahan akibat trauma bisa
terjadi.

Organ berisiko cedera :


* Hepar 40 - 55 %
* Limpa 35 – 45 %
Gambar : Trauma tumpul di daerah abdomen

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Tanda dan gejala :
• Pecahnya organ solid (tdk berongga).
– Hepar atau lien yang pecah  perdarahan.
– Penderita tampak pucat, perdarahan >>
gejala shock hemoragik.
– Nyeri abdomen, ringan  berat.
– Auskultasi bising usus menurun.
– Nyri tekan dan terkadang nyeri lepas dan
defans muskular(kekakuan otot)
Lanjutan tanda dan gejala :

• Pecahnya organ berlumen (berongga).


–Pecahnya gaster, usus halus atau kolon
 peritonitis.
–Keluhan nyeri seluruh abdomen.
–Bising usus menurun.
–Palpasi ada defans muskular, nyeri tekan
dan nyeri lepas. Pada perkusi didapati
nyeri
“Golden Hour”
kematian & komplikasi berkurang ketika
korban trauma menerima pengobatan
definitif dalam waktu satu jam setelah cedera
• Pengkajian

1. Primary survey
2. Secondary survey
3. Pemeriksaan Keadaan umum
4. Riwayat kesehatan
5. Head to tue terfokus kepada abdomen
General Assessment
• Perdarahan??
• Pain & abdominal
tenderness or guarding
• Abdominal rigidity &
distension
• Evisceration
Inspeksi Perhatikan!!!
• Cullen’s Sign
(Ekhimosis
umbilikal )
perdarahan
peritonial/
intraabominal
• Grey Turner Sign
 Ekhimosis
flank
perdarahan
organ
retroperitoneal
sekitar ginjal dan
pankreas
• Ekhimosis
perineum,
scrotum atau
labia  fraktur
pelvis.
• Luka tembus
disertai keluarnya
isi abdomen
(usus).
• Simetris atau tidak
pelvis, adakah
jejas / tdk di
pelvis.
Auskultasi
• Dengarkan bising usus di semua kwadran.
• Dengarkan bising usus selama 2 menit.
• Apabila bising usus menurun atau hilang 
kemungkinan perdarahan  perforasi pada
organ abdomen

Perkusi
 Dullnes di kwadran kiri atas 
Hematoma pada limpa
Palpasi
• Nyeri pada kwadran kiri atas menyebar ke
arah shuoldier  trauma limpa / diafragma.
• Distensi abdomen
• Nyeri lokal abdomen
• Nyeri abdomen berat, tegang dan spasme
otot (defans muskuler)  indikasi proses
inflamasi (peritonitis).
• Tekan dengan hati-hati ada tidak krepitasi
pada velvis.
Pemeriksaan penunjang :
• Laboratorium : DL, fungsi ginjal,
elektrolit, urinalisa.
• Foto polos abdomen.
• USG
• CT Scan Abdomen.
D. Komplikasi
Perdarahan intra abdomen
Perforasi dan Peritonitis
Treatment of Abdominal Trauma
• Secure airway with
spinal precautions
• Provide ventilatory
support
• Wound management
• Manage shock
– Fluids
– MFD protocols
• Rapid transport
Closed injury
• Pasien membutuhkan transportasi
yang tepat
Terutama untuk pusat trauma
dengan dokter bedah
• Posisi untuk kenyamanan
• Terapkan oksigen aliran tinggi.
• Mengatasi shock.
Pasien dengan luka tumpul abdomen
mungkin Mengalami:
• Memar parah dinding perut
• Hati dan limpa laserasi
• Pecahnya usus
• Pecahnya ginjal atau avulsion ginjal
• Pasien dengan cedera tumpul abdomen
harus dilakukan log roll ke posisi
telentang untuk
Melindungi tulang belakang.
• Pantau tanda-tanda vital.
Open abdominal injuries

Pasien dengan luka


tembus:
• Luka umumnya jelas.
• perdarahan eksternal
• Indeks kecurigaan yang
tinggi untuk kehilangan
darah terlihat serius
• Dokter bedah akan
menilai kerusakan.
• Periksa kembali pasien
dan sisi luar luka.
• Terapkan kering, ganti
steril untuk semua luka
terbuka.
• Jika objek yang
menmbus masih di
tempat, stabilkan
dengan verban
disekitarnya .
• Eviserasi/Pengeluara
n isi
• Laserasi parah
dinding perut dapat
menyebabkan organ
atau lemak menonjol
melalui luka
• Jangan pernah
mencoba untuk
memasukkan
kembali organ yang
menonjol
• Menjaga organ lembab
dan hangat.
• Tutup dengan dibasahi,
kasa steril atau ganti
oklusif.
• Mengamankan balut
dengan perban.
• Perban aman dengan
pita.
Masalah keperawatan.

• Gangguan pola nafas


– Bebaskan jalan nafas.
– Berikan posisi yang nyaman.
– Berikan oksigenisasi.
– Observasi tanda vital tiap jam ( TD, N, R)
– Pasang NGT untuk decompresi
– Kolaborasi pemeriksaan AGD.
– Kolaborasi tem medis.
Masalah keperawatan.
• Gangguan volume cairan.
– Pasang IV line 2 jalur dengan cairan kristaloid.
– Pasang cateter bila tidak ada kontra indikasi.
– Monitoring intake dan out put.
– Observasi tanda-tanda vital tiap jam.
– Fiksasi pelvis bila ada fraktur pelvis
– Benda asing tertancap, jangan dicabut ttp pasang bantalan kasa
yang cukup tebal selanjutnya pasien diapkan untuk operasi
mencegah perdarahan hebat
– Usus keluar, jangan dimasukkan ttp tutup kasa steril yang dibasahi
NaCl 0,9% atau aluminium foil  pertahankan kelembaban
– Kolaborasi persiapan operasi bila shock berulang
Masalah keperawatan.
 Resiko tinggi infeksi
– Perawatan dengan tehnik septik dan antiseptik
– Usus keluar, jangan dimasukkan ttp tutup kasa steril
yang dibasahi NaCl 0,9% atau aluminium foil 
pertahankan kelembaban.
– Pasang NGT untuk decompresi
– Observasi tanda-tanda inflamasi peritoneum
(peritonitis)  Lapor dr. PJ.
– Kolaborasi pemerikan darah DPL.
– Kolaborasi tem medis th/ antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai