Anda di halaman 1dari 7

Kata hati sering kita dengar terutama pada bulan suci Ramadhan seperti sekarang ini, pada

awal Ramadhan diantara kita mungkin ada yang mendapatkan SMS dari kerabat dengan bunyi
“mari sucikan hati atau bersihkan hati untuk menyambut bulan suci ramadhan”.

Kata “hati” juga sering digunakan oleh para ustadz dalam memberikan ceramahnya dan
menganjurkan agar kita semua menjaga dan memelihara “hati” kita dari penyakit hati.
Penyakit hati biasanya mempunyai makna negatif misalnya iri, dengki, jengkel, dendam, marah
dan lain-lain. Namun sayangnya jarang sekali kita mendengar penjelasan mengenai apa itu
“hati” dan dimana itu “hati”. Pada hal harusnya kita terlebih dahulu memahami dan mengerti
apa itu “hati” sebelum kita menjaganya, bagaimana mungkin kita bisa menjaga sesuatu yang
kita tidak ketahui dan tidak mengenalnya.

Dalam bahasa kedokteran atau bahasa kesehatan secara umum kata “hati” dikenal dengan hepar
atau liver yang berada di bawah tulang rusuk depan sebelah kanan.

Apakah “hati” ini yang mereka maksudkan?. Beberapa orang mengatakan bahwa hati adalah
sesuatu yang tidak berwujud atau immateri tapi dipercaya keberadaannya. Tapi apakah benar
demikian adanya?. Hal ini harusnya dipikirkan kembali dengan beberapa alasan atau
penjelasan berikut:

1. Rasulullah saw telah bersabda:

Ketahuilah bahwa di dalam tubuh kita terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah
seluruh anggota tubuh karenanya, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh seluruhnya,
ketahuilah bahwa ia adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadist ini dapat disimpulkan bahwa hati berbentuk segumpal daging

2. Dalam riwayat yang lain, Imam Muslim mengisahkan sebagaimana riwayat dari Anas bin
Malik a.s, beliau berkata:

Sesungguhnya Jibril mendatangi Rasulullah saw ketika beliau sedang bermain dengan anak-
anak sebayanya, lalu mengambilnya dan meletakkannya di tanah dan membelah dadanya.
Kemudian mengambil hati beliau dan mengeluarkan gumpalan darah hitam daripadanya. Jibril
berkata, “Ini bagian syaitan dari tubuhmu”. Lalu Jibril mencucinya dengan air zam-zam di
dalam bejana emas. Setelah itu menjahit dan mengembalikan hati (qalbu) beliau ke tempat
semula… Anas berkata lagi, “Saya telah melihat bekas jahitan di dada beliau. (HR. Muslim)

Dari riwayat ini sudah menjelaskan keberadaan “hati” yaitu didalam dada.

Dalam Al-quran dan hadist kata yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan “hati”
adalah “qulub” atau “qalb” yang ternyata arti harfiahnya dalam bahasa anatomi adalah jantung
atau dikenal dengan cor atau cardio ataupun heart, bukan hati yang berarti “hepar” atau
“liver”.

Jantung (hati) adalah organ yang sangat vital keberadaannya, tak ada satu orang pun yang bisa
bertahan hidup tanpa jantung dan merupakan penyebab kematian secara tiba-tiba. Fungsi
jantung secara umum adalah mengambil/ mengumpulkan darah dari seluruh tubuh kemudian
dibawa keparu-paru untuk diisi dengan oksigen kemudian dikembalikan lagi keseluruh tubuh.
Tak ada satu tetes pun darah yang mengalir dalam tubuh kita yang tidak melewati jantung,
apabila ada bagian tubuh yang tidak mendapatkan jatah atau pembagian darah maka akan
menyebabkan kerusakan atau kematian jaringan.

Pada saat sekarang ini ada beberapa orang yang berpendapat bahwa jantung (Qalb) adalah
pusat akal dan pikiran, apabila hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah maka semakin terbuktilah
nilai-nilai kebenaran yang terkandung dalam Al-quran dimana dalam salah satu surah
dinyatakan: Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati
yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka
dapat mendengar? Karena sesungguh-nya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah
hati yang di dalam dada. (QS. Al-Hajj ayat : 46).

Penyakit jantung (hati) seperti iri, dengki, suka bermusuhan, pemarah, jengkel pendendam dan
lain-lain apabila berlangsung lama atau sering maka akan menyebabkan jantung bekerja ekstra
memompa darah yang banyak, dan dalam jangka waktu yang lama atau sering akan
mengakibatkan tekanan darah menjadi naik atau HIPERTENSI. Pada orang yang suka marah
atau jengkel pasti jantungnya sering berdetak kencang dan dadanya bisa jadi terasa sesak, coba
perhatikan pada saat anda sedang marah atau sangat jengkel coba letakkan tangan kanan anda
pada dada agak sebelah kiri pasti denyut jantung anda akan bertambah lebih cepat dan kuat,
hal ini disebabkan karena jantung anda sedang memompa darah lebih banyak dan ini tentunya
sangat tidak baik dan tidak normal karena kebutuhan darah hanya akan bertambah secara
normal apabila kita melakukan olah raga ataupun aktifitas fisik. Dalam bahasa kesehatan ini
adalah indikator sistem saraf autonom (saraf yang bekerja sendiri diluar kendali) bagian
simpatis sedang aktif, hal ini dapat berlaku sebaliknya apabila anda terharu, sedih atau
menangis maka denyut jantung anda akan lambat dan lemah ini adalah indikator aktifnya
sistem saraf autonom bagian parasimpatis.

Apabila Tekanan darah tinggi terjadi misalnya karena marah atau jengkel atau tersinggung hal
ini dapat berakibat fatal apabila saluran pembuluh darah juga terdapat endapan-endapan lemak
misalnya kolesterol, keberadaan kolesterol dalam saluran pembuluh darah akan memperparah
tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh penyakit hati (iri,dengki, hasut, sifat mudah
bermusuhan, dendam dan lain-lain). Apabila ada zat beku darah yang menghalangi darah atau
terperangkap pada dinding pembuluh darah yang sempit, atau banyaknya endapan lemak
dipembuluh darah sehingga menyempitkan saluran darah, hal ini dapat mengakibatkan
kematian jaringan pada jaringan yang tidak mendapatkan suplai darah, misalnya pada pasien
STROKE yang mana ada pembuluh darah diotaknya yang mengalami sumbatan atau bahkan
robek sehingga otak yang harusnya disuplai dengan darah tidak mendapatkan darah dan
akhirnya rusak.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah “hati” sebenarnya adalah jantung dan mari kita menjaga
jantung kita agar bekerja secara baik dan tidak berlebihan tanpa adanya suatu aktifitas fisik
dengan menjaga diri kita dari penyakit-penyakit yang selama ini orang kenal dengan penyakit
hati seperti sifat pemarah, sifat mudah bermusuhan, jengkel, pendendam, iri dan dengki, suka
memprovokasi, sombong dan angkuh, karena hal ini dapat menyebabkan terjadinya kenaikan
tekanan darah. Hipertensi merupakan faktor pemicu terjadinya Stroke. Stroke dan penyakit
jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu saat ini, stroke juga merupakan penyebab
kecacatan tertinggi selain kecacatan akibat trauma atau kecelakaan

Pencegahan dengan Metode Islami


Islam adalah agama yang sempurna, agama yang rahmatan lil alamin. Segala yang disyariatkan di
dalam Islam sudah mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatan. Maka benarlah firman
Allah Swt.,
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru
dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.
Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhan-mu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Q.S.
Fushshilat: 53).

Dalam hal ini akan dibahas syariat yang diajarkan dalam Islam yang dapat digunakan untuk
mencegah stroke.
1. Terapi Sujud
Ternyata Islam telah mensyariatkan sebuah gerakan luar biasa. Gerakan ini memberikan dampak
yang bagus untuk kesehatan manusia, termasuk untuk mencegah munculnya sindrom stroke.
Gerakan tersebut adalah sujud. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas otak, sehingga darah
yang dipompa oleh jantung menuju otak akan lebih optimal dan kebutuhan nutrisi di otak akan
terpenuhi dengan baik. Hal ini akan mengurangi resiko tersumbat dan pecahnya pembuluh darah
di otak. Maha Besar Allah, sungguh tidak ada yang sia-sia segala hal yang diajarkan dalam Islam.
Termasuk perintah untuk mendirikan solat yang didalamnya terdapat gerakan sujud ini. Inilah salah
satu tanda kebesaran Allah yang patut kita syukuri dan renungkan.
2. Puasa
Dr. Ibrahim Arrawy menegaskan bahwa puasa mampu meningkatkan stimulus sel-sel otak
sehingga aktivitasnya bertambah beberapa kali lipat. Hal ini dikarenakan berhentinya aktivitas alat
pencernaan pada saat berpuasa sehingga darah mengalir deras ke jaringan otak, mensubsidi lilitan
otak, dan mensuplainya dengan berbagai nutrisi terbaik bagi kebutuhan aktivitasnya. Sehingga
aliran darah ke otak lancar dan akan mengurangi resiko tersumbatnya pembuluh darah di otak.

Pada pasien pasca stroke, puasa dapat meringankan gangguan di otak akibat penyumbatan
pembuluh darah. Hal ini dapat terjadi melalui mekanisme bertambah baiknya metabolisme glukosa
dan mekanisme penurunan tekanan darah pada orang yang berpuasa. Jumlah sel-sel otak yang
mengalami gangguan akan semakin berkurang karena mengalami perbaikan, sehingga kecacatan
akibat stroke diharapkan akan semakin membaik serta mencegah risiko stroke berulang.

ada satu ketika dimana Nabi Allah Sulaiman a.s duduk di singgahsananya,
Maka datang satu lembaga yang cukup besar, maka bertanya Nabi Allah
Sulaiman “siapakah engkau..?”
Maka dijawab oleh lembaga tersebut bahwa akulah Rihul Ahmar….dan
Aku bila memasuki rongga anak adam, maka lumpuh, keluar darah dari
Rongga, dan apabila aku memasuki otak anak adam, maka menjadi gilalah anak adam..

Maka diperintahkan oleh Nabi Sulaiman a.s supaya membakar lembaga


tersebut, maka berkatalah Rihul Ahmar kepada Nabi Sulaiman a.s bahwa
“Aku kekal sampai hari kiamat tiba,tiada sesiapa yg dapat membinasakan Aku melainkan Allah.
Lalu Rihul Ahmar pun ghaiblah ia.

Diriwayatkan cucunda Nabi Muhammad S.A.W. terkena Rihul Ahmar


Sehingga keluar darah dari rongga hidungnya.
Maka datang malaikat jibril kepada
Nabi S.A.W. dan bertanya Nabi kepada jibril.
Maka ghaib sebentar, lalu malaikat jibril Kembali mengajari akan doa Rihul Ahmar kepada Nabi S.A.W.
kemudian
Dibaca doa tersebut kepada cucunda nya dan dengan sekejap cucunda Rasulullah sembuh serta merta.
Lalu bersabda Nabi S.A.W. bahwa barang siapa Membaca doa stroke/ Doa Rihul Ahmar walau sekali dalam
seumur
Hidupnya, maka akan dijauhkan dari penyakit ANGIN AHMAR atau
STROKE.

Doa menjauhkan terhindar dari angin ahmar dan penyakit kronik

‫األكبر والداء األسود والدم األحمر الريح من أعوذبك إني اللهم‬

Allahumma inni a’uzubika minarrihil ahmar, waddamil aswad, waddail akbar.

Artinya;
Ya Allah tuhanku lindungi aku dari angin merah & lindungi aku dari darah hitam (strok) & dan dari penyakit
berat
Kesimpulan
Stroke bukanlah sebuah penyakit, melainkan sindrom atau kumpulan gejala yang jika tidak
ditangani secara cepat dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
mengetahui apa saja gejala-gejala stroke agar tidak meremehkannya apabila gejala tersebut
muncul. Sebagai umat Islam, seharusnya kita menyadari bahwa ternyata ada syariat Islam yang
didalamnya memberikan dampak sangat baik bagi kesehatan bahkan dapat mencegah stroke,
seperti sujud dan puasa. Semoga dengan mengetahui hal ini dapat menambah kewaspadaan kita
terhadap sindrom stroke dan dapat meningkatkan keimanan kita dengan menjalani syariat Islam
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
• Buku
Al-Quran

Feigin, Valery. 2004. Stroke: Panduan Bergambar tentang Pencegahan dan


Pemulihan Stroke. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Prabowo, Wakit. 2012. Sujud Anti Stroke. Yogyakarta: Mutiara Media


• Internet
Aladin, Andi. 2011. “Puasa Ibarat Cuci Gudang”. Diakses pada tanggal
11 Desember 2015 dari http://www.pascaumi.ac.id/displaya.php?idp=2&id=2
Budiharjo. 2014. Diakses pada tanggal 1 Desember 2015 dari
http://repository.wima.ac.id/1234/2/Bab%201.pdf
Maskuri, Fajar. 2015. “Puasa Menurunkan Risiko Penyakit Saraf”.
Diakses pada tanggal 12 Desember 2015 dari
http://rsa.ugm.ac.id/2015/07/puasa-menurunkan-risiko-penyakit-saraf/
Rusna, Yusuf. Diakses pada tanggal 11 Desember 2015 dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdl-rusnayusuf-7036-3-babii.pdf

Anda mungkin juga menyukai