PENDAHULUAN
Berdasarkan beberapa materi yang telah di sampaikan di latar belakang penulis ingin
mengetahui tentang proses keperawatan Bencana.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan satu set doktrin untuk menyiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana
alam atau buatan-manusia. Pertolongan bencana adalah sub-himpunan dari doktrin ini yang
berpusat pada usaha pertolongan. Hal ini biasanya adalah kebijakan pemerintah diambil dari
pertahanan sipil untuk menyiapkan masyarakat sipil persiapan sebelum bencana terjadi.
Artikel ini mencakup kesiapan sipil dan pribadi, karena mereka bekerja sama. Namun,
kesiapan sipil jauh lebih murah dan lebih berguna, meskipun lebih sulit direncanakan.
Berhadapan dengan bencana ada empat kegiatan: mitigasi, kesiapan, tanggapan, dan
penormalan kembali.
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk
mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No 24 Tahun 2007, Bab I Ketentuan Umum,
Pasal 1 angka 9) (PP No 21 Tahun 2008, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 6).
a) Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.
b) Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam
menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana.
c) Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan
diri jika bencana timbul, dan
d) Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.
merespon kondisi dan permasalahan masyarakat desa yang sangat spesifik di masing-
masing wilayah;
membangun strategi pemberdayaan masyarakat yang mampu mendorong terwujudnya
konsep desentralisasi pembangunan dan otonomi daerah dengan membangkitkan dan
mempertautkan segenap potensi kemampuan para pihak pada tingkat lokal itu sendiri,
membangun pemberdayaan yang memiliki perspektif jangka panjang dan tetap
memegang teguh prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
Pada sisi yang lain, UU Desa beserta PP, Permendagri, dan Permen Desa & PDT
sudah diberlakukan secara formal sejak tahun anggaran 2015. Pemberlakukan UU dan
peraturan tersebut mendorong dan menuntut kemandirian desa untuk diwujudkan. Desa akan
mandiri jika masyarakatnya turut serta terlibat aktif dalam perencanaan pembangunan,
mengawasi, dan menyusun laporan bersama. Desa memiliki kewenangan besar mengatur
rumah tangganya tanpa intervensi program dari pihak diluar desa. Tanggung jawab desa
bukan lagi dipikul oleh perangkat pemerintah desa, melainkan bersama lembaga desa dan
kelompok-kelompok masyarakat.
Desa Lestari awalnya merupakan pilot project program village development yang
berbasis pendidikan masyarakat yang merupakan upaya memperkuat tata kelola
pemerintahan desa yang baik dan mendorong terbangunnya kesepakatan pengelolaan desa.
Pendidikan siaga bencana ialah sarana mendidik masyarakat siap, tanggap, dan cekatan
saat bencana datang. Masyarakat tidak lagi kaget atau sekadar histeris saat melihat gempa
merobohkan seluruh bangunan hingga rata dengan tanah. Masyarakat pun tidak sekadar
menganggap wilayahnya aman dari bencana. Kesiapsiagaan menghadapi bencana melalui
rekayasa sosial, terutama dalam sistem pendidikan menjadi hal utama dalam pendidikan siaga
bencana. Kesiapsiagaan merupakan kegiatan yang menunjukkan respons terhadap bencana.
Evidence Based Practice (EBP) adalah proses penggunaan bukti-bukti terbaik yang jelas,
tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik dalam merawat individu
pasien. Dalam penerapan EBP harus memenuhi tiga kriteria yaitu berdasar bukti empiris,
sesuai keinginan pasien, dan adanya keahlian dari praktisi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengertian tersebut penangggulangan bencana tidak hanya pada saat dan
setelah terjadinya bencana tetapi upaya pencegahan juga termasuk ke dalam kegiatan
penanggulangan bencana.