Anda di halaman 1dari 4

6.4.

ENERGI PENGAKTIFAN DAN TEORI TABRAKAN

Pada awal bab ini telah kita bahas bahwa suatu reaksi akan berlangsung melalui tabrakan-
tabrakan dari molekul-molekul zat yang bereaksi. Akan tetapi,tidak semua tabrakan molekul-
molekul dapat membuahkan reaksi. Agar tabrakan itu efektif (menghasilkan reaksi). Molekul
harus mempunyai energi kinetik yang cukup. Energi minimum yang harus dimiliki molekul-
molekul aga tabrakan mereka menghasilkan reaksi,disebut diatas Ea yang mampu bereaksi.

∆Hreaksi = ∆Hhasil - ∆Hpereaksi

∆Hhasil ˂ ∆Hpereaksi

∆Hreaksi ˂ 0 (eksoterm)

∆Hreaksi = ∆Hhasil - ∆Hpereaksi

∆Hhasil > ∆Hpereaksi

∆Hreaksi > 0 (Endoterm)


Penambahan suhu akan mengakibatkan makin banyak molekul yang memiliki energi
kinetik yang melampaui harga Ea. Itulah sebabnya,pertambahan suhu akan selalu
mempercepa reaksi. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa kecepatan reaksi akan menjadi
dua kali lipat untuk setiap kenaikan suhu 10° C.

Sehubungan dengan Ea ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat reaksi :

1. Memperbesar energi kinetik molekul sampai melampaui haga Ea


dengan cara menaikkan suhu.
2. Menurunkan harga Ea itu sendiri,dengan cara penambahan katalis.

6.5. KATALIS

Katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi,tetapi dianggap tidak ikut dalam
reaksi tersebut. Untuk memahami mekanisme katalis,perhatikanlah contoh berikut ini :

Misalnya kita akan mereaksikan suatu zat A dan B untuk menghasilkan zat AB. Akan
tetap, reaksi A dan B ternyata berlangsung sangat lambat. Di lain pihak kita mengetahui
bahwa zat A dan B masing-masing cepat beraksi dengn suatu zat lain,misalnya zat . Dalam
hal ini,zat C dapat kita gunakan sebagai katalis.

Reaksi tanpa katalis C :

A + B → AB (lambat)

Reaksi dengan memakai C sebagai katalis :

A + C → AC (CEPAT)

AC + B → AB + C (CEPAT)

A + B + C → AB + C (CEPAT)

Dari contoh di atas jelas terlihat bahwa suatu katalis (zat C) diperoleh kembali dalam
jumlah yang tetap pada akhir reaksi. Oleh karena jumlah katalis sebelum dan sesudah reaksi
adalah tetap, maka katalis dianggap tidak ikut beraksi, sehingga katalis tidak perlu ditliskan
dalam persamaan reaksi, Katalis cukup dituliskan di atas tanda panah yang menghubngkan
ruas kiri dan ruas kanan :

A + B ͢C AB
Ditinjau dari segi energi, reaksi A + B → AB memiliki harga Ea yang tinggi, sedangkan
reaksi A + C → AC serta reaksi AC + B → AB + C memiliki harga Ea yang jauh lebih
rendah. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa katalis berfungsi menurunkan harga Ea dari
suatu reaksi.

Dengan penambahan katalis, banyak reaksi yang cepat berlangsung pada suhu yang
rendah. Misalnya, penguraian KCLO3 menjadi KCL dan O2 dapat berlangsung cepat pada
suhu biasa dengan penambahan katalis MnO2. Tanpa penambahan MnO2. Penguraian
KCLO3 itu memerlikan suhu yang cukup tinggi, sehingga zat itu perlu dipanaskan dahulu.

Dalam tubuh kita, proses pencernaan makanan oleh air akan dopercepat oleh katalis yang
disebut enzim-enzim. Menurut penelitian, air dalam tubuh kita memerlukan waktu beberapa
pekan untuk menguraikan nasi yang kita makan menjadi glukosa-glukosa, jika seandainya
tubuh kita tidak mengandung enzim! Tetapi berkat adanya enzim-enzim mulai dari rongga
mulut sampai ke usus, ternyata pencernaan itu hanya berlangsung beberapa jam saja.

Di bidang pembuatan barang-barang industri, sudah tentu peranan katalis sangat besar
sekali. Dengan dipercepatnya suatu reaksi oleh katalis, pembuatan suatu zat dapat dihemat
biayanya dan barang yang dihasilkan dapat dipercepat pemasarannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan.

1. Ditinjau dari segi mekanisme reaksi, sebenarnya katalisikut bereaksi (terlibat dalam
reaksi). Tetapi pada akhir reaksi ia dikembalikan lagi menjadi bentuknya semula.
Oleh karena secara stokiometri jumlahnya tidak berubah (jumlah sebelum dan
sesudah reaksi tetap), maka katalis sering dianggap tidak ikut bereaksi.
2. Ktalis hanya mampu mempercepat reaksi, dan tidak mampu membuat reaksi. Artinya,
katalis bukan berfungsi mengubah zat yang tidak bereaksi menjadi bereaksi,
melainkan mengubah zat yang bereaksi lambat menjadi bereaksi cepat.
3. Ada juga zat-zat yang kerjanya berlawanan dengan kerja katalis, yaitu memperlambat
atau menghentikan reaksi. Zat-zat semacam ini disebut antikatalis atau katalis
negatif. Atau disebut juga inhibitor.
4. Dalam suatu reaksi , ada kalanya salah satu hasil reaksi memiliki sifat katalis. Dengan
sendirinya hasil reaksi itu dapat mempercepat reaksi selanjutnya. Zat semacam ini
disebut autokatalis.
Untuk reaksi-reaksi yang memiliki autokatalis , katalis tidak perlu ditambahkan dari
luar. Hasil reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi itu sendiri.
Ciri khas reaksi yang memiliki autokatalis adalah : reaksi itu mula-mula berjalan
lambat, tetapi lama-kelamaan makin cepat,sebab jumlah katalisnya makin banyak.

Anda mungkin juga menyukai