Anda di halaman 1dari 18

Hukum Perburuhan atau Ketenagakerjaan

Serta Aspek Pajak dalam Bisnis dan


Perizininan Badan Usaha

Oleh Kelompok 9:
Ketua : Stevani Trinitati S (180522039)
Sekertaris : Herry Bagindatua Marbun (180522105)
Anggota : 1. Debby Atista Limbong (170522076)
2. Maradona Harianja (180522012)
Pengertian
adalah seperangkat aturan dan
Hukum norma, baik tertulis maupun tidak
Perburuhan tertulis, yang mengatur pola
hubungan industrial antara
pemberi kerja (pengusaha,
perusahaan, atau badan hukum)
di satu sisi dan penerima kerja
(pekerja atau buruh) di sisi yang
lain.

Hukum Diatur di dalam UU No. 13


Ketenagakerjaan Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Hukum
ketenagakerjaan mengatur
tentang segala hal yang
berhubungan dengan tenaga
kerja pada waktu sebelum,
selama, dan sesudah kerja.
Hukum Perburuhan

Terbagi menjadi:
• hukum perburuhan individu
• hukum perburuhan kolektif

Hal-hal yang diurusi:


•Pembentukan dan pemutusan kontrak kerja
•Perlindungan orang yang dipekerjakan
•Hak mutlak dan kewajiban yang timbul dari pekerjaan
•Sistem tanggung jawab kedisiplinan dan material
•Pelaksanaan hubungan kerja
•Hak berserikat pekerja (bagi para pekerja) dan berasosiasi
pengusaha (bagi para pengusaha)
•Kesepakatan bersama
•Kontrol negara atas pelaksanaan
PERKEMBANGAN HUKUM PERBURUHAN

Pada zaman Setelah Perang Pada awal abad


ekonomi liberal Pada abad ke-19 Dunia Pertama ke-20
hubungan buruh kaum pekerja hak-hak para buruh pihak-pihak yang
sewa dimasukkan ke semakin diatur oleh hukum, memberi kontrak
dalam hubungan memberikan di mana perwakilan bebas menentukan
kontrak yang tekanan kepada para buruh dan pasal-pasal kontrak.
bersifat wajib dan negara hukum serikat dagang Secara bertahap,
berkembang (Britania Raya, mengambil bagian. kebebasan
menjadi rincian Perancis, Jerman), kontraktual dari
baku dalam hukum maka diadopsilah pihak-pihak yang
perdata. hukum mengenai berkepentingan
perburuhan dan kemudian dibatasi
hubungan oleh hukum.
perburuhan.
PERKEMBANGAN HUKUM PERBURUHAN
Pada tahun
1919 Pada awal abad Inggris pada tahun
ke-21
Organisasi Buruh 1833
Internasional terdapat sedikit kebebasan Pengembangan hak buruh
didirikan. kontrak, dan para dimulai dengan adanya hukum
pekerja/buruh menikmati mengenai pabrik. Mereka
Setelah Perang
perlindungan berjangkauan membatasi masa kerja bagi anak-
Dunia Kedua luas, misalnya dalam hal anak antara 9 sampai 13 tahun
perlindungan dari untuk bekerja maksimal selama
diaturlah perlindungan pemutusan hubungan kerja,
buruh dan delapan jam, dan anak-anak
jaminan sosial, kecelakaan antara 14 sampai 18 tahun untuk
keikutsertaannya dalam kerja,
pengelolaan entitas bekerja maksimal selama 12 jam.
ekonomi. Anak-anak di bawah umum 9
tahun harus bersekolah..
Pasca reformasi Masa Orde baru

• Proses industrialisasi sebagai • Membatasi gerakan serikat Buruh


bagian dari gerak historis ekonomi dan serikat pekerja.
politik suatu bangsa pasca • Organisasi buruh dibatasi hanya
reformasi. satu organisasi, Serikat Pekerja
• Hukum perburuhan menjadi Seluruh Indonesia (SPSI).
peredam konflik kepentingan antara • Pola penyelesaian hubungan
pekerja dan pengusaha sekaligus. industrial dianggap tidak adil dan
cenderung represif.

Sejarah hukum perburuhan di Indonesia


Hukum Ketenagakerjaan
Bertujuan Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi;

Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja


yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;

Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan


kesejahteraan; dan

Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya


Hal-hal yang diatur oleh Hukum Ketenagakerjaan :

Hubungan kerja Perjanjian kerja Perselisihan Hubungan Industrial.

Diatur di Bab IX Pasal • Dapat dilakukan • Apabila pekerja merasa bahwa hak-
50-66 UU No. 13 secara tertulis atau haknya merasa tidak terpenuhi dan
Tahun 2003 tentang lisan. diabaikan oleh pengusaha.
Ketenagakerjaan. • Harus berlandaskan • Diatur di dalam UU No. 2 Tahun
dari UU No. 13 2004 tentang Penyelesaian
Tahun 2003 tentang Perselisihan Hubungan Industrial.
Terdiri dari 2 jenis :
• Perjanjian Kerja Ketenagakerjaan
Waktu Tertentu dan peraturan
(PKWT) hukum lainnya yang
terkait hak pekerja.
• Perjanjian Kerja
Waktu Tidak Tertentu
(PKWTT).
Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam
Hukum Ketenagakerjaan/ Perburuhan
Pekerja
Pada jaman penjajahan belanda, buruh adalah orang-orang pekerja kasar (kuli, mandor,
tukang) disebut blue collar. Sedangkan pekerja halus disebut white collar.
Pembedaan ini dilakukan oleh pemerintah belanda sebagai taktik untuk memecah
belah orang-orang Indonesia.

Serikat Pekerja Atau Buruh


Adalah rganisasi yang dibentuk oleh dan untuk buruh baik didalam maupun diluar
perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab
membela dan mempertahankan hak-hak para pekerja.
Perjanjian Kerja

Syarat-syarat sahnya Perjanjian Kerja Bentuk Perjanjian Kerja


• Adanya kesepakatan antara kedua • Tertulis
belah pihak • Lisan atau tidak tertulis
• Adanya kemampuan / kecakapan Pengecualian :
untuk membuat perjanjian perjanjian kerja laut, perjanjian kerja
• Suatu hal tertentu, artinya bahwa akad (antar kerja antar daerah), dan
perjanjian kerja akan (antar kerja
isi dari perjanjian itu tidak antar negara), harus di buat secara
bertentangan dengan peraturan tertulis.
perundang-undangan, ketertiban Perjanjian kerja yang dibuat secara
umum maupun kesusilaan tertulis lebih menjamin adanya
kepastian hukum
Berakhirnya hubungan Kerja

1. Putus Demi
2. Diputuskan
Hukum
Oleh
(Hubungan Kerja
Pengusaha/
Putus Dengan
Majikan
Sendirinya)

3. Diputuskan
4. Karena
Oleh Pihak
Keputusan
Tenaga Kerja/
Pengadilan
Buruh
UU Ketenagakerjaan Terbaru di Indonesia
UU Nomor 2 Tahun 2004
• Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Perselisihan hak, Perselisihan kepentingan, Perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK),
Perselisihan antara serikat pekerja

UU Nomor 18 Tahun 2017


• Tentang Perlindungan Pekerja Migran terkait penempatan, perlindungan, serta persyaratan
para tenaga kerja Indonesia (TKI)

UU Nomor 21 Tahun 2000


• Tentang Serikat Pekerja.
memberikan kesempatan bagi para buruh untuk mendirikan organisasi buruh secara mandiri.

UU Nomor 13 Tahun 2003


• Tentang Ketenagakerjaan.
merupakan landasan dasar dari aturan hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia.
Aspek Pajak dalam Bisnis
Tahapan Dalam Legalitas Perusahaan

1. Klasifikasi
bidang usaha
yang sesuai

6. Mendaftarkan 2. Memilih
karyawan ke badan usaha
BPJS yang sesuai

5. Mengurus 3. Mendirikan
perizinan usaha badan usaha

4. Membuat
NPWP
Perusahaan
Jenis Kelengkapan Perizinan Usaha

1. SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha) 7. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

2. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 8. TDP (Tanda Daftar Perusahaan )

3. SIUD (Surat Izin Usaha Dagang) 9. TDI (Tanda Daftar Industri)

4. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) 10. HO Surat izin gangguan

5. SIP (Surat Izin Prinsip) 11. IMB (Surat Izin Mendirikan Bangunan)

6. SIUI (Surat Izin Usaha Industri) 12. Izin BPOM


Keuntungan Perizinan Usaha

Sebagai Sarana Perlindungan Hukum

Sebagai Sarana Promosi Dan Meningkatkan Kredibilitas Usaha

Sebagai Bukti Kepatuhan Terhadap Aturan Hukum

Dapat Mempermudah Mendapatkan Suatu Proyek

Sebagai Syarat Dalam Kegiatan Yang Sifatnya Menunjang Perkembangan Usaha


Perizinan Menurut Undang-undang Gangguan
(UUG)

• Salah satu izin yang sering menjadi problema dunia usaha adalah
mengenai izin undang-undang gangguan yang diatur dalam staatsblaad
tahun 1926 Nomor 226.
• Izin UUG sebetulnya bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada
warga/penghuni disekitar lokasi suatu usaha. Sebab tidak jarang terjadi
suatu tempat usaha ditutup oleh pemerintah (pemerintah daerah) hanya
karena usaha tersebut diprotes oleh warga masyarakat sekitarnya.
• Jenis-jenis usaha yang diberikan izin UUG oleh walikota terdiri atas 54
jenis usaha.
Kesimpulan
1. Hubungan Ketenagakerjaan Atau Perjanjian Kerja merupakan perjanjian antara
seorang pekerja dengan pengusaha untuk melakukan pekerjaan, dimana dalam
melakukan pekerjaannya pekerja harus tunduk dan berada dibawah perintah
pengusaha atau pemberi kerja.
2. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbalan yang langsung dapat
ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
3. Suatu perusahaan, baik perusahaan perdagangan maupun perusahaan industri,
dalam menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu legalitas demi
keberlangsungan perusahaan tersebut. Bentuk-bentuk legalitas perusahaan
bermacam-macam disesuaikan dengan bidang dan jenis kegiatan perusahaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai