Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Turunan adalah salah satu cabang ilmu matematika yang digunakan
untuk menyatakan hubungan kompleks antara satu variabel tak bebas dengan
satu atau beberapa variabel bebas lainnya. Konsep turunan sebagai bagian
utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Newton dan
Leibniz dari tahun 1665 sampai dengan tahun 1675 sebagai suatu alat untuk
menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Sir Isaac
Newton (1642 - 1727) , ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 - 1716), ahli matematika bangsa Jerman
dikenal sebagai ilmuwan yang menemukan kembali kalkulus. Kalkulus
memberikan bantuan tak ternilai pada perkembangan beberapa cabang ilmu
pengetahuan lain. Dewasa ini kalkulus digunakan sebagai suatu alat bantu
yang utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Salah satunya pada bidang ekonomi, perhitungan diferensial adalah
merupakan suatu perhitungan yang menyangkut masalah perubahan fungsi,
maka sebagai kaitan permasalahan yang muncul di dalam teori ekonomi di
antaranya perubahan marginal dari suatu fungsi, seperti perubahan atas biaya
total, perubahan marginal dan biaya rata-rata.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka ditetapkan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian tentang fungsi biaya dalam dalam ilmu ekonomi?
2. Bagaimana penerapan biaya total dalam ilmu ekonomi?
3. Bagaimana penerapan biaya marginal dalam ilmu ekonomi?
4. Bagaimana hubungan biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal?

C. Tujuan
Untuk mempelajari penggunaan turunan untuk penerapan dalam bidang
ekonomi diantaranya untuk menghitung biaya marginal, biaya total dan biaya
rata-rata.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Biaya
Yang dimaksud dengan fungsi biaya ialah hubungan fungsional antara
jumlah satuan rupiah yang merupakan biaya dalam proses produksi (termasuk
biaya-biaya yang menunjang) dengan jumlah satuan output yang diproduksi
selama jangka waktu tertentu. Jumlah biaya dalam satuan rupiah dinyatakan
dengan notasi TC (total cost) dan variabel outputnya dinyatakan dengan x
atau q, sehingga fungsi TC dapat ditulis sebagai TC = F (x).
FC selalu konstan selama jangka waktu tertentu, sedangkan VC ialah
biaya variabel yang berubah menurut jumlah barang yang diproduksi,
sehingga TC = f(x) + k, dimana k = FC dan VC = f(x).[1]
Jenis-jenis fungsi biaya, antara lain:
a. Linier : TC = a + bx (a dan b harus positif)
b. Kuadratis : TC = ax2 + bx + c (a>0, b>0 dan c>0)
c. Kubik : TC = ax3 + bx2 +cx +d (syarat-syarat kofaktor a, c
dan d harus positif, b<0 dan masih harus memenuhi b2 <3ac.
d. Exponensial : TC = a.ebx (a dan b>0 dan b adalah tingkat
pertumbuhan (rate of growth) pada fungsi yang naik secara
exponensial). Model ini banyak dipakai dalam analisis ekonomi.
Dalam suatu proses produksi, dikenal dengan istilah biaya. Biaya yang
digunakan untuk seluruh proses produksi dikatakan sebagai biaya total (total
cost), sedangkan biaya yang digunakan untuk satuan unit produksi dikatakan
sebagai biaya rata-rata (average cost). Biaya total sendiri terdiri dari total
biaya tetap (jika diproduksi = 0) ditambah dengan biaya variabel, secara
metematis biaya total dituliskan.
TC = TFC + TVC
Dimana:
TC : total cost
TFC : total fixed cost
TVC : total variable cost

2
Yang dimaksud dengan fixed cost adalah biaya tetap dalam suatu unit
kegiatan. Biaya ini tidak akan mengalami perubahan walaupun terjadi
pengangguran atau penambahan produksi (misalnya dalam kegiatan produksi)
sehingga untuk fungsi semacam ini di dalam matematika dikenal dengan
istilah fungsi konstan FC = k (konstan).
Sedangkan yang dimaksud dengan variable cost adalah biaya yang
sifatnya selalu berubah-ubah sesuai dengan suatu kondisi yang terjadi dalam
suatu unit kegiatan, misalnya volume produksi ataupun kondisi yang lain,
sehingga fungsi ini secara umum dinyatakan sebagai VC = f(Q), maka dari
kenyataan itu dalam suatu proses produksi sebagai biaya totalnya adalah
merupakan hasil jumlah dari unit biaya tetap yang terjadi dengan biaya
variabelnya.
TC = FC + VC
= k + f(Q)
Seperti telah diungkapkan sebelumnya, bahwa biaya rata-rata adalah
merupakan biaya untuk satuan unit produksi, dengan demikian biaya rata-rata
diartikan sebagai biaya biaya total dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi, secara matematis biaya rata-rata dituliskan:
Dimana:
AC : average cost
Q : jumlah unit barang
TFC : total fixed cost
TVC : total variable cost

Fungsi biaya diasumsikan:


a. Jika tidak ada produk yang dihasilkan (Q=0), maka biaya totalnya
merupakan biaya tetapnya saja (overhead) atau 0.
b. Peningkatan biaya total sebanding dengan jumlah produk yang dibuat,
sehingga biaya marginal selalu positif.
c. Untuk suatu produk yang jumlahnya sangat besar, biasanya akan terjadi
perubahan laju yang makin tinggi, sehingga fungsi ini akan dicenderung

3
cekung ke atas. Namun demikian, hal tersebut tidak selalu terjadi
demikian, karena fungsi biaya dimungkinkan pula akan cenderung
cekung ke bawah (sesuai dengan fungsi marginalnya yang menurun).

B. Biaya marginal
Biaya marginal (marginal cost, MC) adalah biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk. Secara
matematik, fungsi biaya marginal merupakan derivative pertama dari fungsi
biaya total.
Misal C(x) adalah biaya total yang dikeluarkan sebuah perusahaan untuk
menghasilkan x satuan barang tertentu. Fungsi C disebut sebagai fungsi
biaya. Jika banyaknya barang yang dihasilkan bertambah dari x1 menjadi x2,
biaya tambahan = C(x2) – C(x1).
Laju perubahan rata-rata biaya:

Limit besaran ini ketika x→0 disebut laju perubahan sesaat biaya,
terhadap banyaknya barang yang dihasilkan. Oleh para ekonom disebut biaya
marjinal.

C. Biaya total
Biaya total (total cost = Q) adalah biaya yang diperlukan untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu. Biaya total ini dibagi menjadi dua,
yaitu:
a. Biaya tetap (fixed cost = FC), yaitu biaya yang jumlahnya tidak berubah
sekalipun jumlah produksi berubah.
b. Biaya variabel (variable cost = VC), yaitu biaya yang berubah secara
proporsional dengan perubahan jumlah produksi.

4
Jika jumlah produksi x maka VC = f(x), maka biaya total adalah: Q = FC +
VC. Jika FC = k dan VC = f(x), maka Q = k + f(x). Sesuai dengan pengertian
marjinal, maka biaya marjinal adalah turunan pertama dari biaya total.

Fungsi Biaya Total mungkin berwujud sebagai :


1. Fungsi Garis Lurus:
Biaya Total : y = ax + b ; dimana a > 0 dan b ≥ 0
Biaya rata-rata : ŷ = y/x = a + bx
Biaya Marginal : y' = dy/dx = a (fungsi konstanta), artinya : berapapun
jumlah barang yang diproduksi, biaya marginalnya tetap sebesar a
2. Fungsi Parabola (kuadrat) :
Biaya Total : y = ax2 + bx + c ; dimana a > 0, b ≥ 0 dan c ≥ 0
Biaya rata-rata : ŷ = y/x = ax + b + c/x
Biaya Marginal : y' = dy/dx = 2ax + b

D. Contoh Soal dan Penyelesainnya

1. Perusahaan menaksir biaya memproduksi x unit barang (dalam USD)


adalah C(x) = 10.000 + 5x + 0,01x2.
a. Tuliskan fungsi biaya marginalnya!
b. Berapakah biaya marginalnya untuk 500 unit ?
Penyelesaian :
a. Fungsi biaya marginalnya adalah C'(x) = 5+0,02x
b. Biaya marjinal untuk tingkat produksi 500 unit adalah :
C'(500)= 5 + 0,02x
= USD 15/unit

2. Sebuah perusahaaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x – 0,0003x 2 dengan


jumlah persatuan x = 1000. Tentukan biaya rata-rata dan biaya marjinal ?
Penyelesaian :
Biaya rata-rata : C(x)/x = 3200+3,25x–0,0003x2 / x
= 3200+3,25(1000)-0,0003(1000)2 / 1000

5
= 6150/1000 = 6,15
Maka biaya rata-rata persatuan yaitu 6,15 x 1000 = Rp.6150
Biaya marjinal = dc/dx
= 3,25-0,0006x = 3,25-0,0006(1000) = 2,65
Maka biaya marjinalnya, 2,65 x 1000 = Rp.2650 pada x=1000
Dari hasil di atas, dibutukan Rp.6150 untuk memproduksi 1000 barang
pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk membuat 1 barang setelah
barang yang ke 1000, hanya dibutuhkan Rp.2650 untuk membuat 1000
barang yang sama.

3. Andaikan C(x) = 6700+4,15x+30x1/2 rupiah. Cari biaya rata-rata tiap


satuan dan biaya marjinal dan hitung mereka bilamana x = 400
Penyelesaian :
Biaya rata-rata : C(x)/x = (6700 + 4,15x + 30x1/2)/x
Biaya marjinal : dC/dx = 4,15 + 15x-1/2
Pada x = 400 diperoleh
Biaya rata-rata = 22,4 x 400 = 8960
Biaya marjinal = 4,9 x 400 = 1960
Ini berarti bahwa rata-rata biaya tiap satuan adalah Rp. 8960 untuk
memproduksi 400 satuan yang pertama, untuk memproduksi satu satuan
tambahan dia atas 400 hanya memerlukan biaya Rp.1960.

4. Andaikan C(x) 5300 + 1,25x + 40x 1/2 rupiah. Tentukan biaya rata-rata tiap
satuan dan biaya marginal dan hitung mereka bilamana x = 100.
Penyelesaian :
Biaya rata-rata : C(x)/x = 5300 + 1,25x + 40x1/2 / x
= 5300 + 1,25(100) + 40(100)1/2 / 100
= 5300 + 125 + 400 / 100 = 58,25
Biaya Marginal dC/dx = 1,25 + 40/2 x-1/2
= 1,25 + 20 x-1/2
= 1,25 + 20.100-1/2

6
= 1,25 + 2 = 3,25
Pada x=100, nilai masing-masing yaitu 58,25 dan 3,25. Jadi biaya rata-
rata tiap satuan adalah Rp.5.825 untuk produsi 100 satuan yang pertama,
dan untuk memproduksi satu satuan tambahan di atas 100 hanya
memerlukan biaya Rp.325.

5. Biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang adalah 3/unit dan
FC = 1.500, tentukan :
a. Biaya Total sebagai jumlah barang yang diproduksi.
b. Biaya Marginal, jika jumlah barang yang diproduksi adalah 100
unit.
c. Biaya rata-rata, jika jumlah barang yang diproduksi adalah 100 unit.
Penyelesaian :
a. TC = FC + VC
= 1.500 + 3x Rupiah
b. MC = y' = 3
c. Biaya rata-rata = ŷ = y/x = (1.500 + 3x) / x
= 1.500x + 3
Untuk x = 100
Untuk ŷ = 1.500/100 +3 = 18

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Turunan dapat diaplikasikan dalam bidang ekonomi diantaranya untuk
menentukan biaya total, biaya rata-rata dan biaya marjinal pada saat
produksi.
Yang dimaksud dengan fungsi biaya ialah hubungan fungsional antara
jumlah satuan rupiah yang merupakan biaya dalam proses produksi (termasuk
biaya-biaya yang menunjang) dengan jumlah satuan output yang diproduksi
selama jangka waktu tertentu.
Biaya marginal (marginal cost, MC) adalah biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk. Secara
matematik, fungsi biaya marginal merupakan derivative pertama dari fungsi
biaya total.

Biaya total (total cost = Q) adalah biaya yang diperlukan untuk


memproduksi sejumlah barang tertentu.

B. Saran
Dengan mempelajari turunan, maka para pembaca menjadi lebih
mengetahui bahwa turunan bisa diaplikasikan pada berbagai bidang, salah
satunya pada bidang ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, Ahmad Kholil.2011.Matematika Ekonomi II.[Online].


Tersedia : http://akholilashari.blogspot.com

8
Deny.2009.Penerapan Aplikasi Turunan pada Ekonomi.[Online].
Tersedia: http://denysilvanes.worpress.com

Merdiyanti, Saedy.2013. Biaya Marginal dalam Matematika (Marginal


Cost).[Online]. Tersedia :http://smerdiyanti.blogspot.com

Purcell,Edwin J dan Varberg, Dale.2013. Kalkulus dan Geometri Analitis


Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga

Qudrotullah, Fahmi M.2012.Makalah Kalkulus I Aplikasi Turunan.


[Online]. Tersedia : http://mfahmiqudrotullahwordpress.com

Syendi, Riski.2013. Penerapan Teori Diferensial dalam Bisnis dan


Ekonomi. [Online]. Tersedia :http://dedikblh.blogspot.com

Tutupohos, Ali.2013. Turunan dan Penerapan dalam Ekonomi.[Online].


Tersedia:http://tutupohosali081175.blogspot.com

Qudrotullah, Fahmi M.2012.Makalah Kalkulus I Aplikasi Turunan.


[Online]. Tersedia : http://mfahmiqudrotullahwordpress.com

Anda mungkin juga menyukai