Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Rekayasa
Perangkat Lunak

Kualitas Perangkat Lunak

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fasilkom Teknik Informatika W151700007 Roni Yusman S.Kom, M.I.kom

11
Abstract Kompetensi
SQA (Software Quality Assurance)  Mampu menjelaskan proses
merupakan salah satu aktivitas yang harus penjaminan kualitas perangkat
dijalani dalam suatu proses pengembangan lunak
software. Manfaat/Tujuan SQA (Software
Quality Assurance) sebenarnya adalah untuk
menghasilkan suatu produk perangkat lunak
(software) yang berkualitas tinggi.
Pembahasan
SQA (SOFTWARE QUALITY ASSURANCE)
SQA (Software Quality Assurance) merupakan salah satu aktivitas yang harus
dijalani dalam suatu proses pengembangan software. Manfaat/Tujuan SQA (Software
Quality Assurance) sebenarnya adalah untuk menghasilkan suatu produk perangkat
lunak (software) yang berkualitas tinggi. SQA (Software Quality Assurance) meliputi
beberapa konsep sebagai berikut,
1. Pendekatan kualitas manajemen
2. Teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan tools yang
digunakan)
3. Tinjauan teknis secara formal yang diaplikasikan melalui proses
pengembangan software
4. Strategi uji coba software yang multitier
5. Kontrol terhadap dokumentasi software dan perubahannya
6. Prosedur untuk memastikan pemenuhan standar pengembangan software, jika
software tersebut diaplikasikan
7. Mekanisme pengukuran dan laporan.
KUALITAS PERANGKAT LUNAK ISO 9126

Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-


metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur
kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International Organization
for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). ISO
9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan
metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah
produk software. Standar ISO 9126 telah dikembangkan dalam usaha untuk

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas untuk perangkat lunak komputer. Faktor
kualitas menurut ISO 9126 meliputi enam karakteristik kualitas sebagai berikut,

1. Functionality
Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi sesuai
kebutuhan pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
2. Reliability
Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja
tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
3. Usability
Kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan
menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
4. Efficiency
Kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai
dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat
keadaan tersebut.
5. Maintainability
Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi meliputi
koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan,
persyaratan, dan spesifikasi fungsional.
6. Portability
Kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke
lingkungan lain.
ISO 9126 Terdiri dari,
1. The ISO 9126 Standard
2. ISO/IEC 9126-1:2001 Software engineering-Product quality-Part 1: Quality
model
3. ISO/IEC TR 9126-2:2003 Software engineering-Product quality-Part 2: External
metrics
4. ISO/IEC TR 9126-3:2003 Software engineering-Product quality-Part 3: Internal
metrics
5. ISO/IEC TR 9126-4:2004 Software engineering-Product quality-Part 4: Quality
in use metrics

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
6. ISO/IEC 25000:2005 Software Engineering-Software product Quality
Requirements and Evaluation (SQuaRE)-Guide to SQuaRE
KUALITAS PERANGKAT LUNAK Mc CALL’S
Salah satu model yang sering digunakan untuk melakukan penilaian kualitas
perangkat lunak adalah Model Mc Call. Model Mc Call merupakan model yang
pertama kali diperkenalkan oleh Mc Call J. A. yang dikembangkan untuk angkatan
udara Amerika Serikat. Pengukuran kualitas perangkat lunak dengan Model Mc Call
ditujukan untuk menjembatani kesenjangan antara penggguna dengan pengembang
dengan berfokus pada beberapa faktor komponen penilaian kualitas suatu perangkat
lunak. Tujuan dari pembuatan model adalah untuk melakukan desain pada layout
yang lengkap terhadap kualitas produk berdasarkan karakteristik yang beragam.
Secara garis besar, kualitas produk perangkat lunak dibagi kedalam 3 (tiga) bagian
yaitu,
1. Product Operation, meliputi: correctness, reliability, usability, efficiency,
integrity.
2. Product Revision, meliputi: maintability, flexibility dan integrity.
3. Product Transition, meliputi: portability, reusability, dan interoperability.
Product Operation
Product operation memiliki beberapa faktor, yaitu:
1. Correctness
Daftar sistem perangkat lunak yang memberikan output yang benar sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Sebuah perangkat lunak dapat
dikatakan benar jika
o menghasilkan keluaran yang benar untuk setiap kemungkinan masukan
oleh pengguna
o melakukan proses yang tidak kurang dan tidak berlebihan
o Secara formal harus bisa dibuktikan secara matematis.
2. Reliability
Sudut pandang reliabilitas lebih menekankan pada kemungkinan dari failure-
free suatu operasi perangkat lunak terhadap periode waktu tertentu didalam
lingkungan tertentu. Perangkat lunak dapat dikatakan reliable atau handal bila
perangkat lunak tersebut berjalan dengan baik, tidak mudah crash, hang atau
berhenti saat pengoperasian. Kehandalan perangkat lunak juga dapat dinilai

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
dari seberapa jauh dapat tetap beroperasi/berjalan meskipun terjadi kesalahan
pada pengoperasian (error tolerancy).
3. Usability
Melihat dari perubahan perangkat lunak untuk digunakan dan dipelajari.
Perangkat lunak dapat dikatakan usability jika seberapa mudah perangkat
lunak tersebut dapat digunakan (user friendly), ketersediaan tooltip, help, icon,
logo, tombol dan sebagainya serta desain tata letak navigasi akan sangat
membantu pengguna yang baru pertama kali menggunakan perangkat lunak
tersebut.
4. Efficiency
Berhubungan dengan sumber daya perangkat keras untuk melakukan semua
fungsi sistem perangkat lunak dalam melayani kebutuhan, seperti waktu
pemrosesan processor (eksekusi), pemakaian media penyimpanan (memory,
space bandwidth). Perangkat lunak dapat dikatakan efektif dan efisien jika
perangkat lunak tersebut dapat mengatur pemakaian resource (CPU, RAM dan
hardisk), penggunaan algoritma dan pemrograman serta menggunakan
resolusi dan kualitas image sesuai dengan kebutuhan.

5. Integrity
Lebih menekankan pada security system perangkat lunak, Pencegahan akses
untuk orang-orang yang tidak berhak, serta pembedaan user yang dapat
melakukan create, read, update, delete (CRUD).
Product Revision
Product Revision memiliki beberapa faktor, yaitu:
1. Maintainability
Kemudahan dari perangkat lunak untuk dipelihara, seperti kemudahan untuk
perbaikan kerusakan, menemukan kebutuhan baru, mempermudah dalam
pemeliharaan selanjutnya, dan mengatasi lingkungan yang berubah.
Perangkat lunak dikatakan dapat dipelihara jika mudah dikoreksi dan memiliki
bugs yang sedikit. Perangkat lunak dapat dikatakan maintabilitas jika
o program yang dibuat dengan memperhatikan algoritma, alur penyajian
dan pengorganisasian sehingga dapat mudah dalam pemeliharaan
o kode program harus tetap dibuat sederhana dan mudah dipahami
meskipun menjalankan perintah yang komplek

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
o kode program harus bersifat modular dengan dokumentasi pada tiap-
tiap bagian sehingga dapat mempermudah bagi siapa saja yang akan
memperbaiki program
o harus menerapkan standar pengkodean sesuai dengan bahasa
pemrograman yang digunakan.
2. Flexibility
Kemampuan kemudahan untuk membuat perubahan yang dibutuhkan akibat
dari perubahan lingkungan.
3. Testability
Kemampuan perangkat lunak untuk diuji. Selain itu testability merupakan
derajat yang dimiliki oleh sebuah sistem untuk memfasilitasi kriteria pengujian
dan performance dari pengujian tersebut untuk mengukur sejauh mana kriteria
tersebut dipenuhi [IEEE, 1990].
Product Transition
Product Transition memiliki beberapa faktor, yaitu:
1. Portability
Biaya untuk memindahkan ke lingkungan yang baru lebih kecil dibandingkan
dengan biaya untuk membangun perangkat lunak dari awal. Perangkat lunak
dikatakan portabilitas jika mampu dapat diinstall atau dijalankan diberbagai
platform dan versi yang beragam, misalnya : dapat berjalan pada sistem
operasi microsoft windows, linux, macintosh dan dapat dijalankan pada versi
manapun seperti windows 2000, windows NT, windows 7, windows 8, linux
redhat, linux ubuntu, linux mandriva, linux debian, macintosh OS X Lion,
macintosh OS X Yosemite dan sebagainya. Perangkat lunak yang baik harus
dapat berjalan meskipun dengan spesifikasi yang rendah sekalipun.
2. Reusability
Berhubungan dengan properti dari perangkat yang kemungkinan perangkat
lunak atau modul-modulnya dapat digunakan kembali untuk sistem lain.
Perangkat lunak dapat dikatakan reusabilitas jika desain source code, icon,
logo, tombol dan sebagainya dapat dengan mudah digunakan kembali (reuse)
pada program multimedia yang lain.
3. Interoperability
Kemampuan perangkat lunak dapat bekerja dengan perangkat lunak yang
lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
KUALITAS PERANGKAT LUNAK ISO 9000
ISO 9000 series adalah standard quality manajemen yang dibentuk
berdasarkan dari konvensi ISO/TC 176 (ISO Technical Committee 176) pada 1979.
ISO-9000 di bentuk sebagai dasar dari suatu seri standard quality manajemen, yang
di susun secara lengkap pada 1982 dan dikenalkan secara umum pada 1983. ISO
9000 seri standard memperkenalkan persyaratan-persyaratan penting yang
perusahaan butuhkan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang
tepat waktu terhadap barang dan jasa kepada pasar.
Persyaratan-persyaratan tersebut dapat dipenuhi dengan jalan membangun
standard-standard yang tersusun sebagai sistem manajemen kualitas. Konsistensi
terhadap semua kebutuhan dan persyaratan konsumen setiap waktu adalah sangat
penting untuk menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan. Jika perusahaan kita tidak
melaksanakan hal tersebut akan membuat pasar dan pelanggan akan berpaling dari
kita dan berpindah kepada saingan kita.
ISO-9000 seri mampu memberikan keuntungan dalam manajemen kualitas
bagi semua organisasi ,baik organisasi besar maupun kecil, organisasi masyarakat
atau swasta tanpa terlalu mencampuri bagaimana organisasi itu harus berjalan.
ISO-9000 menerangkan persyaratan-persyaratan apa yang harus dipenuhi
bukan bagaimana cara memenuhi persyaratan tersebut. Hal ini memungkinkan
adanya persamaan standart bagi semua organisasi atau perusahaan tapi memberikan
celah bagi organisasi tersebut untuk menyesuaikan organisasinya sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan orgainasi tersebut yang berbeda dengan organisasi
lainnya. Dengan penerapan ISO-9000 dengan benar maka organisasi akan mampu
membangun perusahaannya sehingga mempunyai kemampuan penyediaan barang
dan pelayanan yang sesuai dengan keiniginan dan kebutuhan. Hal ini akan membuat
perusahaan lebih menarik bagi pelanggan baik lama atau baru dan meningkatkan
kepercayaan mereka bahwa perusahaan mampu memenuhi harapan atau tuntutan
mereka.
Perlu diketahui ISO-9000 merupakan standar manajemen mutu bukan standar
produk, sehingga perusahaan yang telah mendapat sertifikat ISO 9000 tidak dapat
mempublikasikan atau mengiklankan bahwa produknya telah memenuhi standar
internasional. Selain itu untuk menjamin bahwa ISO 9000 dapat menyesuaikan
dengan perkembangan jaman maka setiap 6 tahun akan diadakan review dan revisi
terhadap standard ISO. Saat Ini ISO 9000-2000 adalah yang terbaru dengan revisi

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
dan pengurangan pada beberapa point. ISO 9000 seri mempunyai 3 standard yaitu :
ISO 9001, ISO 9002 and ISO 9003.
Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas proyek-proyek IT mencakup:
o Membangun kepemimpinan yang meningkatkan kualitas.
o Memahami biaya kualitas.
o Fokus pada pengaruh organisasi dan faktor kerja yang mempengaruhi
kualitas.
o Ikuti maturity models.
KUALITAS PERANGKAT LUNAK SIX SIGMA
Strategi penerapan six sigma yang diciptakan oleh DR. Mikel Harry dan Richard
Schroeder disebut sebagai The Six Sigma Breakthrough Strategy. Strategi ini
merupakan metode sistematis yang menggunakan pengumpulan data dan analisis
statistik untuk menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara untuk
menghilangkannya (Harry dan Scroeder, 2000). Six sigma mempunyai 2 arti penting,
yaitu:
1. Six sigma sebagai filosofi manajemen; Six sigma merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh semua anggota perusahaan yang menjadi budaya dan sesuai
dengan visi dan misi perusahaan. Tujuannya meningkatkan efisiensi proses
bisnis dan memuaskan keiginan pelanggan, sehingga meningkatkan nilai
perusahaan.
2. Six sigma sebagai sistem pengukuran; Six sigma sesuai dengan arti sigma,
yaitu distribusi atau penyebaran (variasi) dari rata-rata (mean) suatu proses
atau prosedur. Six sigma diterapkan untuk memperkecil variasi (sigma).
Six sigma sebagai sistem pengukuran menggunakan Defect per Million
Oppurtunities (DPMO) sebagai satuan pengukuran. DPMO merupakan ukuran yang
baik bagi kualitas produk ataupun proses, sebab berkorelasi langsung dengan cacat,
biaya dan waktu yang terbuang. Dengan menggunakan tabel konversi ppm dan sigma
pada lampiran, akan dapat diketahui tingkat sigma. Cara menentukan DPMO adalah
sebagai berikut:
 Hitung Defect per Unit (DPU)

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
 Hitung DPMO terlebih dahulu menentukan probabilitas jumlah kerusakan.

Tabel Hubungan sigma dan DPMO

Metode dan Alat (Tools)


Penting dalam Six Sigma Salah satu kunci keberhasilan Six Sigma adalah kerja
tim dan khususnya Black Beltyang dilatih, juga alat-alat yang digunakan dapat
memberikan kekuatan pada proses usaha perbaikan dan usaha pembelajaran.
Metode atau alat-alat tersebut antara lain,
1. SPC (Statistical Process Control) atau pengendalian proses secara statistik,
berguna untuk mengidentifikasi permasalahan.
2. Pengujian tingkat signifikan statistik (Chi-Square, T-Test dan ANOVA), untuk
mendefinisikan masalah dan analisa akar penyebab permasalahan,
3. Korelasi dan Regresi, berguna untuk menganalisa akar penyebab masalah dan
memprediksi hasilnya.
4. Desain Eksperimen, untuk menganalisa solusi optimal dan validasi hasil.
5. FMEA (Failure Modes and Effect Analysis), berguna untuk mencari prioritas
masalah dan pencegahannya.
6. Mistake – Proofing, berguna untuk pencegahan cacat dan perbaikan proses.

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
7. QFD (Quality Function Deployment), untuk mendesain produk, proses dan
jasa.
Metodologi Six Sigma
Strategi penerapan six sigma yang diciptakan oleh DR. Mikel Harry dan Richard
Schroeder disebut sebagai The Six Sigma Breakthrough Strategy. Strategi ini
merupakan metode sistematis yang menggunakan pengumpulan data dan analisis
statistik untuk menentukan sumber-sumber variasi dan cara-cara untuk
menghilangkannya (Harry dan Scroeder, 2000).
Proyek six sigma mempunyai impact besar terhadap kepuasan konsumen dan
impact yang signifikan pada bottom-line terpilih. Manajemen puncak mempunyai
peranan penting selama seleksi proyek dan sebagai leader. Proyek didefinisikan
secara jelas dalam hal expected key deliverables, yaitu DPMO level atau sigma quality
levels, RTY, Quality Cost dsb. Dalam pendekatan keseluruhan, masalah nyata dibalik
kedalam masalah satistik. Hal ini dilakukan dengan mapping proses, yaitu
mendefinisikan variable-variabel kunci input proses (key process input variablesKPIVs
or‘ x’s) dan variable-variabel kunci output proses (key process output variables KPOVs
or ‘ y’s). kekuatan statistical tools digunakan untuk menentukan statistical solution.
Ada lima tahap atau langkah dasar dalam menerapkan strategi Six Sigma ini
yaitu Define-Measure–Analyze-Improve-Control (DMAIC), dimana tahapannya
merupakan tahapan yang berulang atau membentuk siklus peningkatan kualitas
dengan Six Sigma. Siklus DMAIC dapat digambarkan sebagai berikut:

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
KUALITAS PERANGKAT LUNAK TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Total Quality Management adalah pendekatan yang dipergunakan suatu
organisasi dalam memperbaiki proses-proses internal dan meningkatkan kepuasan
pelanggan (Customer Satisfaction). Ketika Total Quality Management diterapkan
dengan benar, maka akan memperkecil biaya operasional, meningkatkan kinerja, dan
memperbanyak jumlah pelanggan setia dan puas. Namun perlu Anda pahami bahwa
konsep TQM bukanlah peristiwa sesaat yang terjadi begitu saja. Berikut ini 7 Prinsip
Penting dalam Total Quality Management bagi Perusahaan,
1. Kualitas harus dapat dikelola (Managed); Banyak perusahaan berkubang
dalam siklus berulang Kekacauan dan Keluhan Pelanggan. Mereka percaya
bahwa operasi mereka terlalu besar untuk efektif dalam mengelola tingkat
kualitas. Langkah pertama dalam proses TQM adalah untuk menyadari adanya
Masalah dan hal tersebut dapat dikontrol.
2. Proses sebagai masalah bukan orang-orangnya; Ketika mendapati masalah
sebuhungan proses dan prosedur yang ada, bukan masalah berapa banyak
Perekrutan dan Pelatihan Karyawan Baru.
3. Jangan Mengobati Gejala, namun temukan Obatnya; Jika hanya menambal
atas masalah-masalah yang mendasari dalam proses, tidak akan pernah
mampu mencapai potensi. Ketika, Departemen Marketing tidak mencapai
target, Anda mungkin menemukan bahwa itu terjadi karena faktor eksternal
seperti vendor, manufaktur, maka segeralah memperbaiki.
4. Tiap orang bertanggung jawab terhadap Kualitas; Setiap lini karyawan sejak
level paling bawah sampai pucuk pimpinan harus memahami bahwa mereka
memiliki bagian dalam pencapaian Tingkat Tertinggi Kualitas Produk dan Jasa
yang ditawarkan. Tiap orang mempunyai pelanggan untuk dipuaskan dan itu
harus dilakukan bertahap dan bertanggung jawab.
5. Kualitas adalah suatu yang terukur; TQM akan efektif ketika dapat
mendapatkan hasil yang terukur. Perlu melihat sejauh mana proses
implementasi berakibat sesuai yang diharapkan. Hal ini dapat mempermudah
penentuan tujuan kedepannya dan setiap lini dapat bekerjasama baik.
6. Perbaikan Kualitas harus berkelanjutan; Kualitas bukan hal yang selesai ketika
hasil sudah didapat, namun merupakan proyek berkesinambungan dan
berkelanjutan secara periodik demi kepuasaan dan loyalitas pelanggan.

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id
7. Kualitas adalah Investasi Jangka Panjang; TQM merupakan program jangka
panjang bukan semata ketika mendapatkan perangkat lunak Quality
Mangement System, hal tersebut menjadi selesai.
Total Quality Mangement bukan sistem operasional komputer, bukan pula
sistem dan prosedur yang implemented, melainkan Budaya Kerja yang berdaya guna
dalam jangka panjang.

Daftar Pustaka

Janner, Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta: Penerbit Andi


A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan
Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.
Bennet, Simon. McRobb, Steve.dan Farmer, Ray. 2005. “Object Oriented Systems Analysis
and Design Using UML. 3 rd Ed.”, . Great Britain: McGraw Hill. (BMF).
Bernd Bruegge & Allen H. Dutoit. 2013. “Object-Oriented Software Engineering Using UML
Patterns & Java”. Pearson.
Ganong, William F. 2002. “Pembelajaran Berbantuan Komputer (alih bahasa M. Djauhari
Wijayakusumah) Edisi Ketiga”, Jakarta : EGC.
Heinich, R, dkk. 2002. “Instructional media and technology for learning. 7th edition”. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.
John W. Satzinger, R. B. 2012. “Systems Analysis and Design in a Changing World.” Joe
Sabatino.
Pressman, Roger S. 2002. “Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi (Buku Satu)”.
Yogyakarta : Andi Offset.

2018 Rekayasa Perangkat Lunak Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Roni Yusman S,Kom, M.I.kom http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai