Anda di halaman 1dari 11

Rekayasa Perangkat

Lunak

10
Modul ke:

Software Metrics

Fakultas
Fasilkom Roni Yusman

Program Studi
Teknik
Informatika
Metric sofware

Metric sofware merupakan satuan perangkat lunak dimana


pengukurannya berfungsi untuk mengukur suatu besaran dan
objeknya jelas yaitu perangkat lunak. Dasar dari metric software
untuk pengembangan software telah terwujud setelah para ahli
dan praktisi bekerja keras melakukan pendekatan-pendekatan
metode.
Pengukuran dapat digunakan di seluruh proyek perangkat lunak
untuk membantu perhitungan, control kualitas, perkiraan
produktivitas, dan control proyek.
Tujuan Metrix Software

• 1. Membandingkan antar perangkat lunak, hal ini bertujuan


untuk membandingkan fungsi, model, dan pengguna
perangkat lunak yang dimaksud. Contoh: sistem operasi untuk
perkantoran dengan sistem operasi untuk mekanisme mesin
pabrik.
• 2. Perhitungan anggaran dalam pembuatan perangkat lunak,
anggaran juga diperlukan dalam suatu pembuatan software.
Dalam hal ini, perkiraan anggaran juga diperlukan.
METRIK DALAM PROSES DAN DOMAIN PROYEK

Metric harus dikumpulkan sehingga indicator proses dan produk


dapat dipastikan. Indicator proses memungkinkan sebuah
organisasi rekayasa perangkat lunak memperoleh pengetahuan
tentang reliabilitas sebuah proses yang sedang berlangsung
(misalnya paradigma, tugas-tugas rekayasa perangkat lunak,
produk kerja, dan kejadian penting).
Metrik Proses dan Peningkatan perangkat lunak Satu-satunya
cara yang paling rasional untuk meningkatkan proses adalah
dengan mengukur atribut tertentu dari proses, mengembangkan
serangkaian metric yang berarti berdasarkan atribut-atribut
tersebut, dan kemudian menggunakan metric itu untuk
memberikan indicator yang akan membawa pada sebuah strategi
pengembangan.
Lanjutan

Indicator proyek memungkinkan manajer proyek


perangkat lunak untuk,
1. memperkirakan status sebuah proyek yang sedang
berlangsung
2. menelusuri resiko-resiko potensial
3. menemukan area masalah sebelum masalah menjadi
semakin rumit
4. menyesuaikan aliran kerja atau tugas-tugas, dan
5. mengevaluasi kemampuan tim proyek untuk mengontrol
kualitas hasil kerja rekayasa perangkat lunak.
Metrix Proyek

Pengukuran proyek perangkat lunak bersifat taktis, yaitu bahwa


metrik proyek dan indikator yang berasal dari pengukuran
digunakan oleh manajer proyek dan tim perangkat lunak untuk
mengadaptasi aliran kerja proyek dan aktivitas teknis. Pada saat
kerja teknis dimulai, metrik proyek mulai memiliki arti. Nilai
produksi yang disajikan dalam bentuk halaman dokumentasi, jam
kajian, titik-titik fungsi, dan deretan sumber yang disampaikan
diukur, dan kesalahan yang ditemukan selama masing-masing
tugas rekayasa perangkat lunak kemudian ditelusuri
Lanjutan

Metrik proyek mempunyai tujuan antara lain,


1. untuk meminimalkan jadwal pengembangan dengan melakukan
penyesuaian yang diperluka untuk menghindari penundaan
serta mengurangi masalah dan resiko potensial.

2. untuk memperkirakan kualitas produk pada basis yang berlaku


dan apabila dibutuhkan memodifikasi pendekatan teknis untuk
meningkatkan kualitas.
Metrik Size-Oriented

Metrik perangkat lunak size-oriented ditarik dengan normalisasi


kualitas dan atau pengukuran produktivitas dengan
mempertimbangkan ukuran perangkat lunak yang dihasilkan.

Untuk mengembangkan metrik yang dapat diasimilasi dengan


metrik yang sama dari proyek yang lain, kita memilih sederetan
kode sebagai nilai normalisasi.
Metrik Function-Oriented

Normalisasi dilakukan pada fungsionalitas pada aplikasi, tetapi


untuk melakukan hal ini, fungsionalitas harus diukur dengan
pengukuran langsung yang lain karena fungsionalitas tidak dapat
diukur secara langsung. Maka pengukuran dapat dilakukan
dengan pengukuran function point. Function point didapat dari
penarikan hubungan empiris berdasarkan pengukuran domain
informasi software dan perkiraan kompleksitas software.
METRIK UNTUK KUALITAS PERANGKAT LUNAK

Kualitas sistem, aplikasi atau produk merupakan persyaratan yang


menjelaskan masalah, desain model solusi, kode yang membuat program
dapat dieksekusi, dan pengujian yang menguji perangkat lunak untuk
menemukan kesalahan. Perekayasa perangkat lunak yang baik menggunakan
pengukuran untuk menilai kualitas model analisis dan desain, kode sumber,
dan test case yang dibuat ketika perangkat lunak direkayasa.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas: Faktor-faktor kualitas yang
merupakan langkah pertama dalam mengembangkan metrik-metrik untuk
kualitas perangkat lunak. Faktor-faktor tersebut menilai perangkat lunak dari
tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu
1. operasi produk(menggunakannya),
2. revisi produk (mengubahnya),
3. transisi produk(memodifikasinya untuk bekerja dalam lingkungan yang
berbeda).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai