1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya,
pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat:
a. Menjelaskan macam macam sambungan baut
b. Menjelaskan keuntungan dan kerugian sambungan baut
c. Menghitung kekuatan sambungan baut..
2. Uraian Materi
Silahkan mengati foto konstruksi jembatan berikut atau obyek disekitar anda.
Selanjutnya sebutkan dan jelaskan bagaimana konstruksi jembatan itu
disusun/disambung dari apa yang telah anda amati.
Presentasikan hasil pengumpulan data–data anda, terkait dengan jenis dan fungsi
sambungan yang telah anda temukan dan jelaskan aplikasinya dalam dunia
keteknikan.
a. Fungsi Sambungan
Suatu konstruksi mesin terdiri atas elemen elemen mesin yang dirakit dan
disatukan satu sama lainnya dengan cara disambung dan tersusun menjadi
suatu mesin yang utuh . Salah satu bentuk sambungan elemen mesin tersebut
adalah sambungan ulir .
Sambungan ulir pada elemen mesin berfungsi sebagai sambungan sementara
yaitu sambungan yang dapat dibuka dan dipasang kembali tanpa merusak
elemen mesin mesin itu sendiri atau alat penyambungnya . Sambungan
ulir terdiri atas baut dan mur oleh kerena itu sambungan ulir disebut juga dengan
sambungan mur baut.
Sambungan mur baut banyak digunakan pada sambungan konstruksi mesin,
sasis, konstruksi jembatan, konstruksi bangunan rangka baja, mesin automotive
dan elemen elemen mesin lainnya . Hampir sebilan-puluh persent dari suatu
mesin disambung dengan menggunakan ulir yaitu dengan menggunakan baut ,
sekeruf dan mur . Sambungan dengan menggunakan ulir ini sangat praktis
dengan pertimbangan:
o Mudah dalam pemasangan
o Penggantian suku cadang praktis .
o Untuk pembongkaran dan pemasangan kembali memerlukan alat yang
sederhana yaitu berupa kunci kunci yang dapat dibawa .
o Dalam keadaan darurat pembongkaran dan pemasangan kembali dapat
dilakukan dimana saja . Contoh melepas roda kendaraan yang pecah
untuk ditambal .
o Tidak merusak bagian bagian komponen yang disambung maupun alat
penyambungnya .
o Sambungan dengan ulir bersifat sambungan-sementara.
o Sambungan dapat dilaksanakan pada komponen mesin yang bergerak
maupun yang tidak dapat bergerak .
1. Ulir metris
Pada baut baut atau mur yang mempunyai standar metris ,untuk
menunjukan atau memberikan tanda pada baut atau mur tersebut yaitu dengan
huruf M sebagai simbol dari ulir metris kemudian diikuti dengan angka yang
menyatakan ukuran diameter luar dari ulir dan kisar ulir . Penunjukan ulir ini selain
terdapat pada mur atau baut juga terdapat pada sney dan tap .
Tabel berikut adalah ukuran ulir standar Metrik (Metrric M Profil) , yang terdiri
atas : ukuran dasar , kisar , Diameter luar/ mayor , diameter dalam dan jenis ulir
kasar atau halus dengan satuan [mm] . Ukuran standar diameter : bervariasi
sampai dengan ukuran 200 mm.
2. Ulir whitwort
Ulir whitwort adalah jenis ulir segi tiga dengan sudut puncak 55 derajat , ulir
whitwort ini mempunyai satuan inchi . Penunjukan ulir whitwort yaitu dengan
huruf W , kemudian diikuti dengan dua angka , angka pertama menunjukan ukuran
diameter luar dan angka yang kedua menunjukan jumlah kisar tiap satu inchi .
Bentuk standar profil ulir whitwort (BSW) dapat dilihat pada gambar berikut :
Keterangan:
MD = Diameter ulir terbesar untuk mur dan baut
md. = Diameter terkecil untuk mur dan baut
p = Kisar atau pitch = 25,4/n [mm]
n = jumlah ulir tiap inchi .
d = dalam ulir pada baut
h = tinggi ulir pada mur
Untuk mengetahui ukuran ulir UNC selain dengan cara menghitung seperti
di atas juga ukurannya dapat ditentukan berdasarkan table standar , yaitu untuk
menentukan ukuran dasar ,diameter mayor , diameter minor dan jumlah ulir tiap
inchi . Lihat table berikut
Baut tanam disebut juga dengan baut tap pada kedua ujungnya diulir dan tidak
mempunyai kepala , seperti terlihat pada gambar berikut
Gambar 1.14 Baut tanam / baut tap
Macam macam bentuk baut yang biasa digunakan pada otomotip dapat
dilihat pada gambar berikut :
Diameter baut
Panian baut
fiF---+
baut dengan kepala segi enam /
G baut dengan washer
hexagonal
Macam macam bentuk kepala baut tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Tabel berikut adalah ukuran ulir standar Metrik untuk kepala baut, yang
terdiri atas: ukuran dasar ,tinggi baut , dan lebar kunci .
M5 8 3,95
M6 10 4,38
M8 13 5,68
M10 16 7,95
M12 18 9,25
M14 21 10,75
M16 24 13,40
M20 30 15,90
M24 36 19,75
M30 46 23,55
M36 55 27,05
M42 65 31,07
Jika suatu baut mempunyai ukuran diameter dalam atau diameter terkecil d1
[mm] mendapatkan gaya tarik akibat dari gaya aksial sebesar F [N] maka
tegangan tarik pada baut dapat dihitung dengan persamaan berikut :
F
t
A
Keterangan :
o t = tegangan tarik
o F = Gaya tarik
o A = luas penampang
Jika baut mempunyai ukuran diameter terkecil adalah d1 mm maka luasnya
penampangnya adalah :
A d12
4
F
Dengan memasukan persamaan A d1 2 pada persamaaan t maka
4 A
didapat
Supaya baut tidak patah saat dibebani maksimum , hendaknya nilai tegangan
tarik yang terjadi sama atau lebih kecil dari tegangan tarik yang diizinkan .
Atau dengan cara memasukan vaktor keamanan pada persamaan di atas ,
maka tegangan tarik yang di izinkan adalah :
t
t
v
t = Tegangan tarik putus
t = Tegangan tarik yang di izinkan
V = vaktor keamanan
Ukuran ulir-dalam atau ukuran diameter terkecil dapat di turunkan dari
persaaan tegangan tarik di atas yaitu :
Keterangan :
o d1 = Diameter ulir dalam [mm]
o F = Gaya tarik (aksial) [N]
o t = Tegangan tarik putus dari bahan baut [N/mm2]
Lihat gambar di atas, gaya aksial pada baut , selain menyebabkan tegangan
tarik pada batang baut juga menyebabkan pula tegangan geser pada kepala
baut . Jika gaya aksial yang bekerja pada baut adlah F [ N ] , tinggi kepala baut
mempunyai ukuran h [mm] dan diameter baut d [ mm ] , tegangan geser pada
kepala baut dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Tegangan geser adalah :
F
g ………. [N/mm2 ]
A
dan A = luas penampang yang tergeser yaitu :
Luas bidang yang tergeser merupakan luas selimut silinder , dengan panjang
berupa keliling silinder dan tingginya adalah h mm , maka luasnya adalah :
A .d.h ………….[ mm 2
]
F
g …………….[N/mm2 ]
.d.h
Keterangan :
Contoh 1.1:
Hitung diameter minor dari ulir Whitwort (BSW) ¾ in, jika kedalaman ulir =
0,64p. Penyelesaian
Diketahui ulir whitwort
- MD = ¾ In
- d = 0,64 p.
Ditanyakan :
Jawaban :
Kekuatan / tegangan baut dapat dilihat pada tabel, yaitu untuk bahan ST 40 C,
tegangan tariknya t = 600 N/mm .
2
4 X 4000
d1 = 22,56 mm
3,14 X 100
Jika kita menggunakan ulir metris maka ukuran yang mendekati adalah M 26 X3
dengan ukuran d1 = 23,10 mm .
Contoh 1.4:
Jika kepala baut pada contoh di atas menggunakan M16 yang mempunyai
ukuran d = 16 mm dan tinggi kepala baut 0,7 d , hitung tegangan geser pada
kepala baut tersebut
Penyelesaian :
Diketahui :
- Beban aksial pada kepala baut : F = 20.000 [N]
- Ukuran tinggi kepala baut h = 0,7 d
- Diameter baut d = 16 mm