Anda di halaman 1dari 15

OPTIMASI SUPPLAY

KEBUTUHAN AIR DESA


DENGAN
MENGGUNAKAN
METODE
Mata Kuliah:
SIMPLEX
Analisa Sistem Rekayasa Teknik Sipil (A)

Dosen Pengampu:
Dr. Eng. Ir Jeffry Sumarauw, MT.

Dibuat :
RICO D. SUMENDAP
230221010009
METODE SIMPLEX

DEFINISI
Metode Simplex adalah sebuah
teknik matematis yang
digunakan untuk menemukan
solusi optimal dari suatu
masalah pemrograman linier.
Langkah-Langkah Metode Simplex
1 Menentukan Batas

Menentukan debit kapasitas (Liter/Jam) serta


lama pengoperasian izin dari masing-masing
pompa

2 Membangun Fungsi Tujuan

Membuat fungsi tujuan, dengan menentukan


Alternatif pemotongan yang disusun dalam
bentuk matriks

3 Menyelesaikan dengan Metode


Simplex

Menyelesaikan persamaan – persamaan linear


yang terbentuk
REKAPITULASI POTONGAN BESI
Borepile
Dia. Total
Btg / Jumlah Total
Tipe Besi Kg/m S (mm) Dimensi (mm) Panjang Ket.
Titik Titik Btg
(mm) (m)
a b c Total
P1 16 1.505 6750 100 650 7,500 8 6 48.00 360 Utama
P1 8 0.395 150 12000 12,000 4 6 24.00 288 Spiral
P2 16 1.505 6750 100 650 7,500 8 52 416.00 3120 Utama
P2 8 0.395 150 12000 12,000 4 52 208.00 2496 Spiral
P3 19 2.133 6750 100 650 7,500 8 24 192.00 1440 Utama
P3 10 0.617 120 12000 12,000 7 24 168.00 2016 Spiral
P4 19 2.133 6750 100 650 7,500 8 8 64.00 480 Utama
P4 10 0.617 120 12000 12,000 7 8 56.00 672 Spiral

TUL. SPIRAL TUL. UTAMA


REKAPITULASI POTONGAN BESI
Pilecap Pot. Besi PILECAP 1P

Dia. Total
Btg / Jumlah Total
Tipe Besi Kg/m Dimensi (mm) Panjang Keterangan
Titik Titik Btg
(mm) (m)
a b c Total
Pot. Besi PILECAP 1P
1P 16 1.505 800 300 100 2,400 6 6 36.00 86.40 Utama X
1P 16 1.505 800 300 100 1,200 6 6 36.00 43.20 Utama Y
1P 13 0.987 800 300 2,200 1 6 6.00 13.20 Pingang

2P 16 1.505 1850 300 4,300 7 26 182.00 782.60 Utama X


2P 19 2.133 1850 300 4,300 7 26 182.00 782.60 Utama X
2P 16 1.505 850 300 2,300 7 26 182.00 418.60 Utama Y
2P 19 2.133 850 300 2,300 7 26 182.00 418.60 Utama Y
2P 16 1.505 1850 3,700 1 26 26.00 96.20 Pingang X Pot. Besi PILECAP 2P,3P & 4P
2P 16 1.505 850 1,700 1 26 26.00 44.20 Pinggang Y

3P 19 2.133 3700 550 8,500 14 12 168.00 1,428.00 Utama X


3P 22 2.878 3700 550 8,500 14 12 168.00 1,428.00 Utama X
3P 19 2.133 850 550 2,800 28 12 336.00 940.80 Utama Y
3P 22 2.878 850 550 2,800 28 12 336.00 940.80 Utama Y
3P 19 2.133 3700 7,400 6 12 72.00 532.80 Pingang X
3P 19 2.133 850 1,700 6 12 72.00 122.40 Pinggang Y

4P 19 2.133 3700 600 8,600 15 4 60.00 516.00 Utama X


4P 22 2.878 3700 600 8,600 15 4 60.00 516.00 Utama X
4P 19 2.133 850 600 2,900 30 4 120.00 348.00 Utama Y
4P 22 2.878 850 600 2,900 30 4 120.00 348.00 Utama Y
4P 19 2.133 3700 7,400 8 4 32.00 236.80 Pingang X
4P 19 2.133 850 1,700 8 4 32.00 54.40 Pinggang Y
1. MENENTUKAN BATAS Besi 16 mm
Panjang Jumlah Panjang Potongan (m)
POLA Sisa (m)
Dia (mm) Potongan Potongan 7.50 2.40 1.20 4.30 2.30 3.70 1.70
(m) (Pot) 1 1 1 0.20
8 12.00 232.00 2 1 1 1 0.40
10 12.00 224.00 3 5 -
13 2.20 6.00 4 10 -
16 7.50 464.00 5 3 4 -
6 1 1 1 1 -
16 2.40 36.00
7 2 2 -
16 1.20 36.00
8 1 1 1 0.40
16 4.30 182.00
9 2 2 -
16 2.30 182.00
Kebutuhan 464 36 36 182 182 26 26
16 3.70 26.00
16 1.70 26.00 Besi 19 mm
19 7.50 256.00 POLA
Panjang Potongan (m)
Sisa (m)
7.50 4.30 2.30 8.50 2.80 7.40 1.70 8.60 2.90
19 4.30 182.00 1 1 1 0.20
19 2.30 182.00 2 1 1 1 0.50
3 1 1 1 -
19 8.50 168.00 4 1 1 0.30
19 2.80 336.00 5 1 2 1 0.20
19 7.40 104.00 6 1 1 0.30
7 2 2 1 0.10
19 1.70 104.00 8 1 2 0.10
19 8.60 60.00 9 1 1 0.60
10 2 1 -
19 2.90 120.00 11 2 1.00 -
Kebutuhan 256 182 182 168 336 104 104 60.00 120.00
2. MENYUSUN FUNGSI TUJUAN
Besi 16 mm Batasan :
Panjang Potongan (m)
POLA Sisa (m) X x1 + x2 + x8 ≥ 464
7.50 2.40 1.20 4.30 2.30 3.70 1.70
1 1 1 0.20 -
x2 + 5x3 + 3x5 + x8 ≥ 36
X1
10x4 + 4x5 ≥ 36
2 1 1 1 0.40 - X2 x1 + x6 ≥ 182
3 5 - - X3 x6 + 2x7 + 2x9 ≥ 182
4 10 - - X4 x6 + 2x7 + 2x9 ≥ 26
5 3 4 - - X5 x2 + x6 + x8 ≥ 36
6 1 1 1 1 - - X6 x1, x2, x3, . . . x9 ≥ 0
7 2 2 - - X7
8 1 1 1 0.40 - X8
9 2 2 - - X9
Kebutuhan 464 36 36 182 182 26 26 TOTAL

Z = 0.20x1 + 0.4x2 + 0.0x3 + 0.0x4 + 0.0x5 + 0.0x6 + 0.0x7 + 0.0x8 +0.0x9 MINIMALKAN
HASIL ANALISA Besi 16 mm
Panjang Potongan (m)
POLA Sisa (m) X Waste (m)
7.50 2.40 1.20 4.30 2.30 3.70 1.70
1 1 1 0.20 428 85.60
2 1 1 1 0.40 36 14.40
3 5 - 0 -
4 10 - 4 -
5 3 4 - 0 -
6 1 1 1 1 - 0 -
7 2 2 - 91 -
8 1 1 1 0.40 0 -
9 2 2 - 0 -
Kebutuhan 464 36 36 182 182 26 26
TOTAL 559 100.00
Dipotong 464 36 40 428 182 182 36

Besi 19 mm
Panjang Potongan (m) Waste
POLA Sisa (m) X
7.50 4.30 2.30 8.50 2.80 7.40 1.70 8.60 2.90 (m)
1 1 1 0.20 86 17.20
2 1 1 1 0.50 0 -
3 1 1 1 - 170 -
4 1 1 0.30 96 28.80
5 1 2 1 0.20 0 -
6 1 1 0.30 0 -
7 2 2 1 0.10 83 8.30
8 1 2 0.10 0 -
9 1 1 0.60 168 100.80
10 2 1 - 8 -
11 2 1.00 - 60 -
Kebutuhan 256 182 182 168 336 104 104 60.00 120.00
TOTAL 671 155.10
Dipotong 256 182 182 168 336 104 373 60 168
Kesimpulan
I. Dari Hasil Analisa Optimasi maka diperoleh jumlah kebutuhan pemesanan besi beton khususnya pekerjaan
pembesian Pile Pondasi & Pilecap, yakni :
 Besi 8 mm diperlukan 232 ujg
 Besi 10 mm diperlukan 224 ujg
 Besi 13 mm diperlukan 6 ujg
 Besi 16 mm diperlukan 559 ujg
 Besi 19 mm diperlukan 671 ujg

Saran
I. Sebelum kegiatan optimasi dilakukan, perlu dibahas pemotongan besi bersama dengan pengawas dengan
berdasarkan pada standard pembesian yang berlaku.
II. Optimasi akan lebih baik apabila memperhitungkan terhadap seluruh komponen struktur

Anda mungkin juga menyukai