Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH

DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN

OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) TAWANGMANGU

TAHUN AJARAN 2019/2020

Laporan ini disusun sebagai salah satu bukti mengikuti kegiatan


Kunjungan Ilmiah di B2P2TOOT Tawangmangu

Disusun oleh
1.ANGGUN.D.R (XD/04)
2.AULIA .N.C (XD/10)
3.BAGAS P (XD/11)
4.DELA R.R (XD/13)
5.DEWI .P.S (XD/16)
6.DINDHA A (XD/18)
7.IKA AYU.M. (XD/24)
8.INTAN .D.A (XD/25)
9.RAMONA AA (XD/31)

SMK KESEHATAN BHAKTI INSANI


Jl.Pakis Daleman KM 5,5 Banjaran Teloyo Wonosari Klaten 57473
Email:binsaniklaten@gimail.com Web :binsaniklaten.blogspot.com
.Tlp: (0272)553332
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH
DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN
OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT)TAWANGMANGU
TAHUN AJARAN 2019/2020
Nama Siswa :
1. ANGGUN D.R (XD/04)
2. AULIA .N.C (XD/10)
3. BAGAS P (XD/11)
4. DELLA R.R (XD/13)
5. DEWI .P.S (XD/16)
6. DINDHA A (XD/18)
7. IKA AYU.M. (XD/24)
8. INTAN .D.A (XD/25)
9. RAMONA AA (XD/30)
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk dipertahan di depan Tim Penguji SMK
Kesehatan Bhakti Insani Klaten pada tanggal 2019 dan akan diperbaiki sesuai
dengan Masukan Tim Penguji

Klaten, Oktober2019
Menyetujui
Pembimbing Ketua Panitia

(…………………….….) (…………………….….)

ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH
DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN
OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) TAWANGMANGU
TAHUN AJARAN 2019/2020
Nama Siswa :
1. ANGGUN.D.R (XD/04)
2. AULIA .N.C (XD/10)
3. BAGAS P (XD/11)
4. DELLA R.R (XD/13)
5. DEWI .P.S (XD/16)
6. DINDHA A (XD/18)
7. IKA AYU.M. (XD/24)
8. INTAN .D.A (XD/25)
9. RAMONA AA (XD/30)

Telah diuji oleh Tim Penguji SMK Kesehatan Bhakti Insani Klaten pada tanggal
2018 dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan Tim Penguji
Klaten, Oktober 2019
Penguji I : (tanda tangan)
Penguji II : (tanda tangan)

Disusun oleh
Kepala SMK Kesehatan Bhakti Insani

Bambang Sartana,S.P.,M.Si
NUKS.19023L0010310241054279

iii
MOTTO

 Hidup adalah pembelajaran tanpa kenal umur


 Kebaikan hari ini menentukan kita di esok hari
 Hidup lebih lama dengan karya
 Memperbaiki dunia dimuai dari diri sendiri
 Rahasia keberhasialan adalah kerja keras dan belajar dari
kegagalan
 Kebaikan hari ini menentukan kita di esok hari
 Hidup adalah pembelajaran tanpa kena umur
 Sukses tidak akan dating pada orang yang malas
 Jadikan pengalaman itu sebuah kebanggaan
 Percaya diriah agar menggapai kebahagiaan dan
kesuksesan

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Karena


berkat Dialah kami mempunyai kesempatan untuk menyusun laporan kunjungan
industri ke Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat
Tradisional(B2P2TOOT) Ini dengan tepat waktu.Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada kekasih kita semua Nabi Muhamad yang teah membawa
kehidupan dari zaman antah berantah ke zaman kerlap kerlip lampu dan rumah
mewah.
Laporan kunjungan ilmiah ini kami susun untuk memenuhi tugas kami sebagai
siswa SMK Kesehatan Bhakti Insani Katen, juga sebagai salah satu syarat untuk
kita bisa naik ke kelas XI. Laporan ini disusun berdasarkan data-data yang kami
kumpulkan dengan berbagai metode untuk memastikan kevalidan informasi yang
telah ada.
Kami haturkan banyak trimakasih kepada semua pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penyusunan laporan kunjungan
ilmiah ini.terutama kepada :
1. Bapak bambang Sartana S.P.,M.Si selaku Kepala Sekolah yang telah
memberikan ijin untuk mengikuti kunjungan ilmiah ke B2P2TOT.
2. Ibu Diah Mayatri Dewi sebagai pembimbing yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak ibu pembimbing lapangan saat berada di B2P2TOOT.
4. Bapak ibu orang tua yang telah mendukung kami.
Akhirnya kami sadar betul bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata baik,masih ada kekurangan di berbagai sisi sehingga kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna perbaikan
diri di kesempatan berikutnya.
Demikian kami sampaikan, besar harapan kami laporan ini dapat bermanfaat dan
digunakan dengan sebaik-baiknya.
Klaten,5 Oktober 2019
Tim Penyusun

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
MOTTO ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................... 2
1.3. Tujuan ................................................................................................. 2
1.4. Ruang Lingkup.................................................................................... 3
1.5. Manfaat ............................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1 Pengertian BPTO ................................................................................ 4
2.2 Tugas dan Fungsi Pokok BPTO .......................................................... 4
2.3 Visi dan Misi BPTO ............................................................................ 5
2.4 Pelayanan BPTO ................................................................................. 5
2.5 Pengelolahan BPTO ............................................................................ 5
BAB III KEGIATAN KUNJUNGAN BPTO .................................................. 6
3.1 Di Perkebunan Tanaman Obat ............................................................ 6
3.2 Di Herbarium Simplisia ...................................................................... 12
3.3 Di Laboratorium Pasca Panen ............................................................. 34
3.4 Di Museum Jamu ................................................................................ 38
3.5 Di Hortus Medicus .............................................................................. 39
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 42
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 42
1.2 Saran .................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 43
LAMPIRAN ..................................................................................................... 44

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan
atau nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman
yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan
bisa digolongkan sebagai herbal, Indonesia juga memiliki obat tradisinal
yang secara turun temurun diwariskan oleh nenek moyang kita yaitu
Jamu. Obat herbal dianggap dan diharapkan berperan dalam usaha-usaha
pencegahan dan pengobatan penyakit, serta peningkatan taraf kesehatan
masyarakat disamping tujuan yang lain.
Dunia kedokteran kini mulai mencoba untuk memanfaatkan obat obatan
herbal salah satu contohnya adanya klinik Hortus Medicus yang melayani
pasien dengan menerapkan obat herbal sebagai obat dalam mengobati
pasien. Tentunya obat herbal ini telah mengalami standarisasi dan uji
klinik sebelum digunakan sebagai obat, sehingga dapat dinyatakan aman
untuk dikosumsi.
Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan atau hewan yang
mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia
buatan (sintetis). Obat Herbal yang berasal dari tumbuhan (nabati)
misalnya temulawak, jahe, daun sirsak, jahe merah, teh hijau, dan
sebagainya di Javaplant lah macam-macam ekstrak tumbuhan
diproduksi. Javaplant telah banyak terserap industri farmasi, jamu,
makanan, minuman bahkan industri kosmetik baik di tanah air maupun
internasional.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa S1 Farmasi diharapakn untuk
mengetahui tanaman apa saja yang mempunyai khasiat untuk mengobati
serta bisa digunakan untuk mengobati penyakit apa saja dan mengtahui
cara mengekstraksi tanaman obat menjadi bubuk ekstrak yang dapat
digunakan untuk ramuaan obat herbal, kosmetik atau makanan minuman.
Praktikum kegiatan Lapangan melalui kunjungan ke Balai Besar Tanaman

1
Obat Dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) dan Pt. Javaplant merupakan
salah satu cara untuk lebih mengenal, mengetahui dan menambah
pengetahuan akan keanekaragaman tanaman obat yang bisa hidup di
Indonesia. Melihat secara langsung bagaimana tanaman obat tersebut
tumbuh, bagian mana dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat serta
cara penggunaan tanaman sebagai obat atau proses pembuatan obat herbal
sampai siap diberikan kepada pasien untuk dikonsumsi dan mengetahui
cara mengekstraksi beserta peralatan skala industri.
Sedikit gambaran dari kedua tujuan PKL tersebut B2P2TOOT (Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisonal)
merupakan sebuah institusi yang bergerak dalam bidang penelitian serta
pengembangan ilmu kesehatan khususnya mengenai herbal. Herbal
merupakan salah satu jenis pengobatan medis yang menggunakan tanaman
alam yang sudah melalui penelitian dan terbukti khasiatnya. Selain itu
B2P2TOOT tidak hanya memiliki kebun tanaman obat tapi juga
laboratorium untuk penelitian bahkan klinik Hortua Medicus dengan
jumlah pasien rata – rata 30 – 50 pasien. jadi bisa dikatakan cukup
lengkap.

B Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah, profil serta visi misi dari B2P2TOOT?
2. Bagaimana struktur organisasi dari B2P2TOOT?
3. Bagaimana proses, dan hasil produksi dari B2P2TOOT?

A. Tujuan
Tujuan dari kegiatan lapangan di B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional) adalah:
1. Siswa diharapkan mengetahui sejarah, profil, serta visi-misi
B2P2TOOT
2. Siswa diharapkan mengetahui struktur organisasi B2P2TOOT.
3. Siswa diharapkan mengetahui proses, dan hasil produksi dari
B2P2TOOT.

2
4. Siswa diharapkan mengetahui sejarah, profil, serta visi misi.
5. Siswa diharapkan mengetahui strusktur organisasi dari Siswa
diharapkan mengetahui proses, dan hasil produksi.
C Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan prakerin adalah di BPTO, siswa yang
melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan program keahlian yang ada di
sekolah. Siswa dapat memilih DU/DI sesuai dengan minat untuk
menguasai suatu kompetensi pilihanya, dengan syarat mendapat
persetujuan dari pihak sekolah dan DU/DI
B. Manfaat
Manfaat dari kegiatan lapangan di B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional) antara lain :
1. Mengetahui sejarah, profil, serta visi-misi B2P2TOOT.
2. Mengetahui struktur organisasi B2P2TOOT.
3. Mengetahui proses, dan hasil produksi dari B2P2TOOT.
4. Mengetahui sejarah, profil, serta visi misi.
5. Mengetahui strusktur organisasi
6. Mengetahui proses, dan hasil produksi

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian BPTO
Balai Keputusan Mentri Kesehatan R.I No.149 MenKes/SK/IV/1978
tanggal 28 april,Balai Besar Pengetahuan dan Penelitian Tanaman Obat dan
Obat Tradisional Tawangmamgu merupakan unit peaksanaan teknis pusat
penelitian dan pengembangan kesehatan DepKes RI dipimpin oleh seorang
Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pusat
penelitian dan pengembangan farmasi.
Sejarah BPTO
Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat
Tradisional Tawangmangu merupakan pengembangan kelembagaan BPTO
yang berdiri sejak 1942.Institusi penelitian ini dirintis sejak tahun
1948dengan nama HORTUS MEDICUS Tawangmangu,yang
merupkanuaha perorangan yang didirikan oleh A.RM Santoso yamg dibantu
oeh Alm.prof.Dr.Sutarman .kemudian berdasarkan keputusan Mentri
Kesehatan R.I No .149 MenKes/SK/IV/1978 Tanggal 28 april 1978,nama
HORTUS MEDICUS diubah menjadi BPTO. Hortus Medicus Tawangmangu
berubah menjadi BPTO (Balai Penelitian Tanaman Obat) sebagai salah satu
UPT Pulsitbang Farmasi dan Obat Tradisional Badan Litbangkes.Berdasarkan
PP No.62 tahun 2005 terjadi restruksasi Badan litbangkes.Pulsitbangkes
Pemberantasan Penyakit Biomedis dan Farmasi,sehingga litbang obat
tradisional tidak lagi tertampung dalam struktur baruorganisasi badan
litbangkes tersebut.
Oleh karena itu guna mendekatkan,area litbang tradisional ke bagian
hulunya yaitu tanaman obat,maka secara resmi sejak tanggal 17 juli
2006,BPTO ditingkatkan setatus kelembagaannya menjadi Baai Besar
Perkembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional
berdasarkan Permenkes No.491/Menkes/Per/VII/2006 dan merupakan UPT di
lingkungan Badan Litbangkes

4
2.2.Tujuan dan fungsi pokok BPTO
BPTOOT mempunyai tugas untuk melaksanakan peneitian dan
obat tradisional .untuk meaksanakan tugas tersebut,Balai Besar Litbang
TO dan TO menelenggrakan fungsi:
2.2.1. perncanaan,pelaksanaan ,evaluasi penelitian dan atau
pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional
2.2.2. pelaksanaan eksporasi invertariasi dan identifikasi pasma nutfah
tanaman obat
2.2.3. pengembangan IPTEK standarisasi TO dan OT
2.2.4. pengembangan jejaringan kerjasama dan kementrian dibidang TO
dan OT
2.2.5. pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan,budidaya,pasca
panen,analisis,koleksi specimen tanaman obat,serta uji keamanan
dan manfaat obat tradisional
2.2.6. pelaksanaan urusan tata usaha dan usaha rumah tangga

2.3.Visi misi BPTO


2.3.1. Visi
“ masyarakat sehat dengan jamu yang aman dan berkhasiat”
2.4.1Misi :
 meninghkatkan mutu itbang tanaman obat dan obat tradisional
 mengembangkan hasil litbang tanaman obat dan obat tradisional
 meningkatkan permanfaatan hasil litbang tanaman obat dan obat
tradisional
2.4. Pelayanan BPTO
Memberikan pelayanan yang cepat,akurat dan professional
2.5. Pengelolaan BPTO
Struktur organisasi BPTO
Sesuai dengan permenkws No.491/Menkes/Per/VII/2006 Balai Besar
litbang TO&OT dipimpin oleh penjabat eseon IIB yang brada dibawah

5
dan taggung jawab kepada Badan Litbang Kesehatan Susunan Organisasi
Baai Besar Litbang TO&OT terdiri dari:
1. bagian Tata Usaha
Melaksanakan urusan tata usaha kepegawaian,perlengkapan dan
rumah tangga serta pengelola keuangan
2. Bidang Program Kerjasama dan Informasi
Melaksanakan penyusunan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan
dan evaluasi program dan anggaran, kerjasama dan kemitraan,
penyediaan dan desiminasi informasi serta evaluasi dan pelaporan
3. Bidang Pelayanan Penelitian
Melaksanakan koordinasi pelaksanaaan dan evaluasi pelayanan
penelitian
4. Instalisi
Merupakan fasiitas penunjang penyelenggarakan litbang dibidang
TO dan OT
5. Kelompok Fungsiona Peneliti
Melakukan kehiatan sesuai jabatan fungsional peneliti berdasar
peraturan perundang undangan yang berlaku

6
BAB III
KEGIATAN KUNJUNGAN BPTO
3.1 Perkebunan Tanaman Obat
1. Nama Tanaman : Cempaka Mulya
a. Nama Latin : Michelia figo
b. Khasiat : Pusing / headache
c. Kandungan zat : Spareng
d. Bagian Yang Diambil :Daun

2. Nama Tanaman : Terate Putih


a. Nama Latin : Nymphaeaceae alba
b. Khasiat : Penenang / sedative
c. Kandungan zat : Zat besi
d. Bagian Yang Diambil : Umbi

3. Nama Tanaman : Bayam Merah


a. Nama Latin :Alternanthera sp
b. Khasiat :Obat Sakit Kepala
c. Kandungan zat :-
d. Bagian Yang Diambi : Daun

4. Nama Tanaman :Traksakum


a. Nama Latin :Taraeacum officinale
b. Khasiat :Memperbaiki Pencernaan
c. Kandungan zat :-
d. Bagian Yang Diambil :Akar

5. Nama Tanaman :Papino


a. Nama Latin :Solanum muricatum
b. Khasiat :Tekanan darah tinggi
c. Kandungan zat :-
d. Bagian Yang Diambil :Buah

7
6. Nama Tanaman : Kelembak
a. Nama Latin : Rheum officinale
a. Khasiat :-
b. Kandungan Zat :-
c. Bagian Yang Diambil : Akar

7. Nama Tanaman : Kembang anting-anting


a. Nama Latin : Fuchsia speciosa
b. Khasiat : menyembuhkan diare
c. Kandungan Zat :-
d. Bagian Yang Diambil :Daun

8. Nama Tanaman :Anuma


a. Nama Lain :Artemisia annua
b. Khasiat :Penurun demam
c. Kandungan zat :-
d. Bagian Yang Diambil :Herba

9. Nama Tanaman :Buah merah


a. Nama Lain :Pandanus conoideus
b. Khasiat :Antioksidan
c. Kandungan zat :
d. Bagian Yang Diambil :Buah

10. Nama Tanaman :Dewandaru


a. Nama Lain :Eugenia uniflora
b. Khasiat :Obat diare
c. Kandungan Zat :
d. Bagian Yang Diambil :Daun

11. Nama Tanaman : Adam Hawa )


Nama Latin : Tradescantia spathacea

8
Khasiat : Menyembuhkan rematik, pendarahan, penyakit
bronkhitis, batuk darah, disentri, sembelit,
anemia, luka-luka, dan bengkak.
Kandungan zat : Carboxyrnethykellulose, dimethylsuffoxide,
acetylaminotfluorene, dimethylsuffoxide,
aqueous crude extract
Bagian Yang Diambil : Daun

12. Nama Tanaman : Adas


Nama Latin : Foeniculum vulgare Mill.
Khasiat : mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi
memperlancar ASI, bahan campuran
minyak telon untuk menjaga kehangatan
tubuh bayi, dan meningkatkan cita
rasa dalam masakan.
Kandungan zat :Fenkon, Anetol, minyak atsiri, stigmasterin
(serposterin), bergapten,
Bagian Yang Diambil : Buahnya

13. Nama Tanaman : Ajeran


Nama Latin : Bidens pilosa L.
Khasiat : Antiseptik, antipiretik (penurun panas),
antiinflamasi,demam,gangguan
pencernaan, salesma, wasir, usus buntu, dll.
Kandungan zat : Phytosterin-B, alkaloid poliina, zat pahit,
saponin, zat samak, dan minyak atsiri.
Bagian Yang Diambil : Daunnya

14. Nama Tanaman : Akar Wangi / Vetiver


Nama Latin : (Chrysopogon zizanioides)
Khasiat : Atasi bau mulut, obat luka, mengatasi ketombe,
obat demam, bengkak, batu ginjal, encok,
menyembuhkan meriang,

9
Kandungan zat : Vetiverol , minyak atsiri, asetat vetvenyl,
Bagian Yang Diambil : Akarnya

15. Nama Tanaman : Alang-alang


Nama Latin : (Imperata Cylindrica L. Raeusch)
Khasiat : Mengobati demam, menurunkan tekanan
darah tinggi, sebagai piretik, diuretik
Kandungan zat :Asamoksalat, fernenol,katekolkampesterol,
skopolotin, silindrin, stigmasterol, katekol,
isoarborinol, dll.
Bagian Yang Diambi : Akarnya

16. Nama Tanaman : Andong / Hanjuang


Nama Latin : (Cordyline fruticosa)
Khasiat :Mengobati disentri, radang gusi,
wasir, batuk berdarah, memperlancar haid
Kandungan zat : Zat besi, timidine, flavonoid, tanin,
saponin, kalsium oksalat polifenol, steroida,
polisakarida, antibakteri, antikoagulan,
dan antiproliferatif (antikanker).
Bagian Yang Diambil : Daunnya

17. Nama Tanaman : Anggrung


Nama Latin : (Trema orientalis / Celtis orientalis)
Khasiat : Mengatasi batuk, diare, masuk angin, sakit
tenggorokan, asma, bronkitis, gonore, demam
kuning, sakit gigi, dan sebagai penangkal
keracunan, kanker, mimisan, infeksi saluran
kencing
Kandungan zat : Falvonoida, saponin, polifenol,
Bagian Yang Diambil : Daunnya

10
18. Nama Tanaman : Tanaman Angsana
Nama Latin : (Pterocarpus indicus)
Khasiat : Mengobati penyakit sariawan, batu
ginjal, nefritis pada ginjal, diare, usus
buntu, sembelit, bisul atau ambeien, diabetes
mellitus, luka bakar, sebagai penawar racun,
Kandungan zat : Bunga angsana mengandung phytol esters
dan lupeol. Batangnya mengandung
arylbenzofuran, formononetin,
isoliquiritigenin,danhydroxyhydratropic
acid.
Bagian Yang Diambil : Kulit Kayu

19. Nama Tanaman : Anting-anting


Nama Latin : (Acalypha australis L.)
Khasiat : Mengobati dermatitis, eksim, luka koreng,
disentri amoeba, diare, batuk, mimisan atau
berak berdarah, dan luka luar
Kandungan zat : Zat Astringen, asam Karbonat, tanin.
kaempfelol.
Bagian Yang Diambil : Daunnya

20. Nama Tanaman : Antanan Besar / Whorled Pennywort


Nama Latin : (Hydrocotyle verticillata)
Khasiat : Hepatitis, campak, amandel (Tonsilis),
demam, bronkhitis, sakit tenggorokan, mata
merah, keracunan, wasir, cacingan, batuk
darah, lepra, mimisan, ayan,
Kandungan zat : Gilikosida triterpenoida, Glikosida saponin,
hidrocotylin, isothankuniside, madasiatic
acid, kalium, thankuniside, carotenoid,
centellose, meso inopsitod,
Bagian Yang Diambil : Daunnya

11
3.2 . Di Herbarium Simplisia
A FOLIUM
ABRI FOLIUM
Nama Lain : Daun saga
Nama Tanaman Asal : Abrus precatorius
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat :Glisirizin sampai 10 %, Gliserin tidak kurang 15 %, Ca-
Oksalat
Penggunaan : Obat sariawan, obat batuk
Pemerian : Bau lemah, rasa agak manis, khas
Bagian yang digunakan : Anak daun pada ujungnya
Waktu panen : Panen pertama dapat dilakukan setelah berumur 6-9
bulan. Cara panen daun yang praktis adalah dengan memangkas
tanaman setinggi 25-30 cm dari tanah. Dengan cara ini diperoleh
kenaikan produksi daun dibanding dengan cara dipetik tanpa dipangkas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Dosis : 2 – 5 gram

ACHILEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun seribu
Nama Tanaman Asal : Achillea millefolium (L.)
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung khamazulen, azulen
Penggunaan : Antipiretika, diaforetika, karminativa
Pemerian : Bau agak tajam, khas, rasa mula – mula tawar, lama
kelamaan menimbulkan rasa agak gatal/tebal
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

AGLAIAE FOLIUM
Nama Lain : Daun pacar cina

12
Nama Tanaman Asal : Aglaia odorata (Lour)
Keluarga : Meliaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri alkaloida, damar, garam – garam mineral
Penggunaan : Mengurangi haid, obat gonorrhoe
Bagian yang digunakan : Anak daun (Daun bercabang 3)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Dosis : 2 – 6 gram

APII GRAVEOLENTIS FOLIUM


Nama Lain : Daun seledri
Nama Tanaman Asal : Apium graveolens
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat : Flavo-glukosida (apiin), zat pahit, minyak atsiri,
vitamin, kaolin, lipase
Penggunaan : Memacu enzim pencernaan (stomakik), peluruh seni
(diuretika)
Pemerian : Bau aromatik, rasa agak asin, menimbulkan rasa tebal di
lidah
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

BAECKEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun jungrahab
Nama Tanaman Asal : Baeckeae frutescens
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung eugenol, kariofilin, zat
penyamak, dammar
Penggunaan : Diuretika, obat sakit perut, muntah (emetika)
Pemerian : Berbau aromatik lemah, rasa pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

13
BASILICI FOLIUM
Nama Lain : Daun selasih
Nama Tanaman Asal : Ocimum basilicum (L.)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat : Minyak menguap, osimen, pinen, terpen, sineol, metil
khavikol
Penggunaan : Ekspektoransia, Emenagoga, Karminativa, Anti emetika,
Adstringen, Antipiretika, Anti spasmodika, Penambah nafsu makna,
pengobatan pasca persalinan
Pemerian : Berbau aromatik khas, rasa sedikit asam
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

BATATASAE FOLIUM
Nama Lain : Daun ubi jalar
Nama Tanaman Asal : Ipomoe batatas (L.)
Keluarga : Convolvulaceae
Zat berkhasiat : Vitamin A, B, C, diduga mengandung zat menyerupai
insulin
Penggunaan : Mempercepat pematangan bisul
Pemerian : Bau lemah tidak berasa
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

BLUMEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun sembung
Nama Tanaman Asal : Blumeae balsamifera
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung kamfer, zat penyamak
(tanin), dan dammar
Penggunaan : Karminativa, sudorifika, antitusif, adstringen
Pemerian : Bau dan rasa mirip kamfer, rasa agak pahit

14
Bagian yang digunakan : Daun, permukaan daun berduri halus
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Dosis : 1 – 4 gram
Sediaan : Dekogtum blume komposit, pulvis contra influenzam

CARICAE FOLIUM
Nama Lain : Daun pepaya (tanpa tangkai daun)
Nama Tanaman Asal : Carica papaya (L)
Keluarga : Caricaceae
Zat berkhasiat :Enzim proteolitik papain, alkaloid karpin pseudokarpin,
glikosid, karposida, dammar
Penggunaan : Anti demam, amara, obat desentri
Pemerian : Bau aromaik khas, rasa sangat pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Sediaan : Dekogtum anti disentricum, pulvis anti disentricum

CARYOPHYLLI FOLIUM
Nama Lain : Daun cengkeh
Nama Tanaman Asal : Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry,
Eugenia aromatica (L.) Bail, Eugenia caryophyllata Thumb
Keluarga :Myrtaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri, tanin galat, kalsium oksalat
Penggunaan : Aromatik, karminativa, stimulant
Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas, agak pahit, agak menggigit dan
menimbulkan rasa tebal
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

COLEI AMBOINICI FOLIUM


Nama Lain : Daun jinten

15
Nama Tanaman Asal : Plectranthus amboinicus / Coleus amboinicus
Lour
Keluarga : Lamiaceae
Zat berkhasiat : Kalium, minyak atsiri (0,043% bobot segar, 0,2% bobot
kering) dan mengandung karvakrol, isopropil-o-kresol
Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,2% v/b
Penggunaan : Antipiretik, analgetik, obat luka, sariawan, antitusif,
mules
Pemerian :Bau sangat aromatik, rasa agak pedas, agak asam, getir, dan
membuat rasa tebal di lidah
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CYMBOPOGONIS FOLIUM
Nama Lain : Daun sereh
Nama Tanaman Asal : Cymbopogon nardus (L) Rendle
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung geraniol dan sitronelal
(campuran minyak tawon)
Penggunaan : Karminativa, antispasmodika, antipiretika, amara,
penghalau serangga
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas aromatic
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

DESMODII TRIQUETRI FOLIUM


Nama Lain : Daun duduk
Nama Tanaman Asal : Desmodium triquetrum (DC)
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat : Alkaloida hifaforin dan trigonelin, zat penyamak, asam
kersik dan kalium
Penggunaan : Tonikum, diuretic

16
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

DIGITALIS FOLIUM
Nama Lain : Daun digitalis / Daun jari
Nama Tanaman Asal : Digitalis purpurea (L)
Keluarga : Scrophulariaceae
Penggunaan : Kardiatonika
Pemerian : Bau lemah rasa pahit
Bagian yang digunakan : Daun (bentuk melebar)
Sediaan : Digitalis Pulvis, Digitalis Compressi, Digitoxinum,
Digitoxini Compressi, Digitoxini Injectio

B HERBA
1. Temu Lawak
Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman obat yang mudah
ditemukan disekitar pekarangan. Secara tradisional tanaman ini
emmiliki manfaat dalam meningkatkan nafsu makan bagi anak yang
tidak memiliki nafsu makan yang baik.Temulawak merupakan jenis
tanaman umbi yang kerap diambil dabian umbinya sebagai
herbarium untuk diawetkan bersamaan dengan tanaman family umbi
umbian herbal lainnya sebagai bukti keanekaragamn. .
2. Lidah Buaya
Tanaman dengan sejuta manfat ini dijadikan herbarium dalam
rangka digubakan untuk penelitian.Sebab ternyata tanaman lidah
buaya yang selama ini kita kenal sebagai tanaman yang bermanfaat
bagi rambut ternyata juga memiliki manfaat lain yang sangat
beragam diantaranya mampu menghilangkan jerawat dan bermanfaat
bedsar di bidang kecantikan. Oleh sebab itu, specimen lidah buaya
kerap dipakai dalam penelitian penelitian .
3. Kumis Kucing

17
Salah satu jenis tanaman obat yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia.
Memiliki banyak manfaat dan berkhasiat mengobati berbagai jenis
penyakit seperti obat untuk kencing batu, rematik, asama urat,
masuk angin, diabetes hingga hipertensi. Karena manfaatnya inilah
tanaman kumis kucing dibuat sebagai herbatrium dalam rangka
untuk diteliti dan dikaji manfaat lainnya.
4. Jahe
Jahe yang termasuk kedalam jenis tanamanobat umbi ini menambah
keragaman dalam jenis tanaan obat yang dapat dibuat herbarium
sebagaimana i Cara Menanam Tomat Hidroponik dan Cara
Menanam Tomat dalam Polybag.
Meskipun demikian jahe sendiri merupakan jenis tanaman obat yang
memiliki manfaat yang banyak dan juga sudah sngat lekat dalam
kehidupan masyarakat kita. Jahe memiliki aroma yang menenangkan
dan juga merupakan obat ampuh mengatasi masuk angin.
5. Kunyit
Satu lagi jenis tanaman obat yang akan melengkapi koleksi
herbarium tanaman obat anda, yaps kunyit yang memiliki warna
umbi kuning ini sudah akrab dengan kehidupan masyarakat
Indonesia.Kandungan curcuma nya menjadi salah satu obat ampuh
buntuk meningkatkan nafsu makan anak anda, dan juga merupakan
jenis tanaman obat yang paling menarik.
6. Daun Jarak
Daun jarak sudah dikenal sejak zaman penjajahan be;anda sebagai
salah satu jenis tanaman obat tradisional yang paling berkasiat
seperti juga Cara Menanam Ciplukan.Karena itulah maka pada
masa penjajahan banyak ditemui lading pohon jarak yang ditanam
oleh Belanda. Bagian daun tanaman ini dapat dibuat sebagai
herbarium, selain diguakan sebagai specimen penelitian, herbarium
tanaman jarak juga dapat digunakan sebagai baham pelengkap
keanekaragaman hayati kelompok tanaman herbal.

18
7. Keji Beling
Daun keji beling yang dibuat herbarium merupakan jenis tanaman
yang memiliki banyak manfaat. Semua bagian tanaman ini dapat
dimanfaatnkan dan memiliki khasiat masing masing.
Kandunganutama yang berhasil ditemukan dari tanaman ini adalah
fosfor, natrium, kalsium, kalium, serta bagian akarnya sendiri
banyak mengandung polifenol, plavonoid sedangkan bagian batang
memiliki kandungan saponin dan tanin.
Keji beling merupakan obat ampuh bagi penderita batu ginjal, diare,
kolesterol, liver, maag, dan dapat juga dipakai sebagai obat kencing
manis.
8. Daun Dewa
Daun dewa atau yang lebih dikenal dengan sebutan sabung nyowo
mwnjadi jenis tanaman herbal selanjutnya yang dapat dibuat
herbarium. Khususnya bagian daun yang memiliki banyak manfaat
sekaligus digunakna sebagai obat.
Nama sabung nyawa disebabkan karena tanaman ini memiliki
manfaat yang besar terutama untuk mengobati berbagai jenis
penyakit kronis, diantaranya seperti kanker, tekanan darah tinggi,
wasir, diabetes mellitus, dan pendarahan, selain itu juga dapat
dipakai sebagai obat memar, dan pembersih racun.
9. Akar Alang Alang
Alang alang selain dikenal sebagai salah satu jenis gulma yang
paling bandel dan sulit sekali dimatikan, ternyata tidak disangka
sangka bahwa bagian akar tanaman ini juga termasuk kedalam jenis
tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai herbarium.
Adapun manfaat alang alang kering bagi kesehatan tubuh adalah
dapat digunakan sebagai obat pans dalam, mengatasi sakit ginjal,
mimisan, keputihan dan juga penyakit kencing manis.

19
10. Daun Pegagan
Satu lagi jenis tanaman obat yang juga dianggap sebagai gulma,
sebelum masyarakat luas mengetahui manfaat dari daun pegagan
daun ini hanya dianggap sebagai penganggu tanaman utama dan
banyak di musnahkan.

C RHIZOMA
BOESENBERGIAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain : Temu kunci
Nama tanaman asal : Boesenbergia pandurata (Roxb) sehleaht
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, damar, pati
Penggunaan : Antidiare
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pahit
menimbulkan rasa agak tebal
Bagian yang digunakan : Kepingan-kepingan akar tinggal
Waktu panen : Dilakukan pada umur 1 tahun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CALAMI RHIZOMA (MMI)


Nama lain : Dringo, Jaringau, Calamus, Sweetflag
Nama tanaman asal : Acorus calamus (L)
Keluarga : Araceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri mengandung egenol. asaron.
asaril aldehid. Zat pahit akorin, zat penyamak, pati, akoretin, tannin. Kadar
minyak atsiri tidak kurang dari 2,5 % v/b
Penggunaan : Bahan pewangi, karminativa,
insektisida,demam nifas
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pahit, agak pedas.
Bagian yang digunakan : Akar tinggal
Waktu panen : Dikumpulkan pada waktu daun mulai kering,
dibersihkan dari semua bagian tanaman lain,tetapi tidak dikupas, biasanya

20
diperoleh dari tanaman berumur 1 tahun. Bila panenan dilakukan kurang
dari 1 tahun hasilnya berkurang, dan bila lebih dari 1 tahun hasilnya masih
dapat ditingkatkan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CURCUMAE RHIZOMA ( FI
Nama lain : Temu lawak, Koneng gede
Nama tanaman asal : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung felandren
dan tumerol, zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang
dari 8,2 % b/v
Penggunaan : Kolagoga, antispasmodika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit
Bagian yang digunakan : Kepingan akar tinggal
Waktu panen : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian
diatas yang sudah mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas
penanamannya dilakukan pada musim kemarau berikutnya.
Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya dan tidak jelas musim
kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau lebih. Cara
panen dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garpu
Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:
Warna : Kuning jingga sampai coklat
Aroma : Khas wangi aromatic
Rasa : Pahit, agak pedas
Kelembaban : Maksimum 12 %
Abu :3–7%
Pasir :1%
Kadar minyak atsiri : minimal 5 %
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

21
CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain : Temu hitam
Nama tanaman asal : Curcuma aeruginosa (Roxb)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, pati, damar, lemak
Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,3 %
Penggunaan : Bagian dari jamu, antirematik, karminativa
Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa sangat pahit, lama –
lama menimbulkan rasa tebal
Bagian yang digunakan : Kepingan – kepingan akar tinggal yang
dikeringkan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA (MMI)


Nama lain : Rimpang temu giring
Nama tanaman asal : Curcuma heyneana (Val)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin. kurkumin
Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 1,5 %
Penggunaan : Antiseptika kulit
Pemerian : Bau khas, rasa pahit, agak pedas, lama – lama
rasa tebal
Bagian yang digunakan : Rimpang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA (MMI)


Nama lain : Kunyit, kunir
Nama tanaman asal : Curcuma domestica (Val)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati,
dammar
Penggunaan : Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida

22
Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama
menjadi tebal
Bagian yang digunakan : Akar tinggal
Waktu panen : Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau
lebih dari waktu tanam
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

A. CYPERI RHIZOMA (MMI)


Nama lain : Rimpang teki, teki
Nama tanaman asal : Cyperus rotundus
Keluarga : Cyperaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, alkaloida, glikosida,
flavonoida
Penggunaan : Diuretika, stomakika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas
kemudian pahit, menimbulkan rasa tebal di lidah
Bagian yang digunakan : Rimpang
Waktu panen : Dapat diambil setiap saat , setelah umbi yang
ditanam akan mengeluarkan umbi baru dalam jangka waktu 3 minggu
untuk kemudian akan tumbuh menjadi + / – 146 umbi dalam jangka waktu
3,5 bulan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

B. IMPERATAE RHIZOMA (MMI)


Nama lain : Akar alang- alang
Nama tanaman asal : Imperata cylindrica (Beauv)
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Asam kersik, damar, logam alkali
Penggunaan : Diuretika, Antipiretika
Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa
Bagian yang digunakan : Akar tinggal
Jenis- jenis : Dikenal 5 varietas:

23
– Varietas mayor ( Nees )
– Varietas latifolia ( Hook.f )
– Varietas africana ( Anders )
– Varietas europea (Anders)
Varietas condensate
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

KAEMPFERIAE RHIZOMA (MMI)


Nama lain : Kencur
Nama tanaman asal : Kaempferia galanga (L)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung
sineol dan kamferin, mineral dan pati
Penggunaan : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa,
stimulansia, roboransia
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak
pahit, akhirnya menimbulkan rasa pedas
Bagian yang digunakan : Akar tinggal
Waktu panen : Pada umur 1 tahun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

LANGUATIS RHIZOMA ( MMI)


Nama lain : Laos, Lengkuas, Galanga Rhizoma
Nama tanaman asal : Alpina officinarum (Hance), Alpinia
galanga(L), Languas galanga (L)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung;
metilsinamat, sineol, kamfer dan galangol
Penggunaan : Bumbu, karminativa, antifungi
Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan : Akar tinggal

24
Waktu panen : Pada umur 2,5 – 4 bulan, agar diperoleh
rimpang muda yang belum banyak berserat. Cara panen dilakukan dengan
mencabut tanaman, rimpang dipisahkan dari batang kemudian dicuci dan
dikeringkan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ZINGIBERIS RHIZOMA (MMI)


Nama lain : Jahe
Nama tanaman asal : Zingiber officinale (Roscoe)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak
atsiri yang mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer,
sineol dan felandren
Penggunaan : Karminativa, stimulansia, diaforetika
Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah
dikupas
Waktu panen : Panenan dapat dilakukan pada umur 9 – 12
bulan setelah tanam. Panenan pada umur 6 bulan dapat dilakukan untuk
mendapatkan rimpang muda, kurang berserat, yang umumnya dipakai
membuat manisan dan keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9 – 12
bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering seluruhnya sampai sudah
rebah rumpun-rumpunnya

C. FLOS
1. Caryophylli Flos
Nama lain : Cengkeh
Tanaman asal : Eugenia caryophyllus spreng.
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama/isi :Minyak atsiri mengandung eugenol , zat
serupa damar yang tdak berasa, zat hablur berupa jarum yang disebut
kariofilin, zat penyamak, dan gom

25
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 15,0
Penggunan : Stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasamual dan
muntah
Pemerian : Bau aromatik kuat, rasa pedas
Bagian yg digunakan : Bunga yang masih kuncup
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Gunnerae Fructus Et Flos


Nama lain : Sukmadiluwih
Tanaman asal : Gunnera macrophylla BI
Keluarga : haloragaceae
Zat berkhasiat utama / isi : –
Penggunaan : penyegar badan
Pemerian :bau agak anyir, mirip bau minyak ikan, rasa mula-mula
asin, lama-kelamaan menimbulkan kelat dan rasa tebal di lidah
Bagian yg digunakan :seluruh rangkain buah dan bunga kadang-
kadang beserta pucuk batang dan daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Jasmini Flos
Nama lain : Bunga melati
Tanaman asal : Jaminum sambac
Keluarga : Oleaceae
Zat berkhasiat utama/isi :Minyak atsiri, asam forminat, asam
benzoat, asam asetat, ester metil antranil, seskuiterpen, dan
seskuiterpen – alcohol
Penggunaan :Korigen odoris, penurun panas (Antipiretika),
penghenti ASI (Laktifuga)
Pemerian : Bau harum lemah, tidak berasa
Bagian yang digunakan : Bunga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

26
4. Messuae Flos
Nama lain : Bunga Nagasari
Tanaman asal : Messua Ferrea L
Keluarga : Clusiaceae
Zat berkhasiat utama/isi :Lemak, protein, dan asam-asam organik
(seperti asam palmitat, asam linolet, dan asam stearat ).
Penggunaan : Antidiare, aromatika, dan ekspektoransia
Pemerian : Tidak berbau, rasa sepat, warna cokelat sampai cokelat
kehitaman
Bagian yg digunakan : Bunga ang masih kuncup, bunga yang sudh
mekar dan benang sari
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. Woodfordiae Flos Et Fructus
Nama lain : Bunga dan Buah Sidowayah
Tanman asal : Woodfordia Fructicosa L atau Woodfordia
Floribunda Salisbury
Keluarga : Lytraceae
Zat berkhasiat utama/isi : Zat penyamak (Tanin)
Penggunaan : Adstringensia
Pemerian : Bau lemah, rasa kelat, dan pahit
Bagian yang digunakan : Bunga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
D. SEMEN
1. ARECAE SEMEN
Nama Lain : Biji pinang, jambe
Nama Tanaman Asal : Areca catechu
Keluarga : Arecaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Alkaloid berupa arecolin, tannin,lemak
Penggunaan : Memperkecil pupil mata, obat cacing
(antelmintik)
Pemerian : Bau lemah, rasa kelat dan agak pahit
Bagian Yang Digunakan : Biji

27
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. COFFEAE SEMEN
Nama Lain : Biji kopi
Nama Tanaman Asal : Coffea robusta Linden ex de Wildem disebut
juga Coffea canephora piere ex Froehner
varietas Robusta dan beberapa spesies
Coffea lain
Keluarga : Rubiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Kofein, sitosterin, stigmasterin,
kolin dan zat penyamak
Penggunaan : Penawar racun (antidota), penurun
panas (antipiretik), peluruh air seni (diuretic)
Pemerian : Bau aromatic, khas, rasa pahit
Bagian Yang Digunakan : Biji yang telah disangrai dari buah masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. COLAE SEMEN
Nama Lain : Biji KOLA
Nama Tanaman Asal : Beberapa species cola a.l : Cola
Nitida dan Cola acuminata (Schott
et. Endl.)
Keluarga : Sterculiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Kofeina, sebagian bebas dan sebagian terikat
dengan zat penyamak sebagai kolatin dan kolatein
` Theobromina, zat penyamak, kolalipase, kola-
oksidase, zat warna merah kola.
Penggunaan : Minuman yang menyegarkan seperti halnya
dengan teh, kopi, guarana dan lain-lainnya karena
berisi kofeina
Sediaan : Colae Extractum – F.I

28
Bagian Yang Digunakan : Keping biji dan inti biji
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit dan sepat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. CUCURBITAE SEMEN
Nama Lain : Biji labu merah
Nama Tanaman Asal : Cucubita moschata (Duchesne)
Keluarga : Cucurbitaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak lemak zat yang aktif, pada pengobatan
cacing pita belum diisolir, tetapi mungkin
terdapat dalam embrio dan selaput hijaunya.
Penggunaan : Obat cacing pita, diberikan sebagai
emulsa segar
Pemerian : Tidak berbau, rasa seperti minyak
Bagian Yang Digunakan : Biji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. FOENIGRAECI SEMEN
Nama Lain : Biji Klabet
Nama Tanaman Asal : Trigonella foenumgraecum (L.)
Keluarga : Papilionaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri, alkaloida trigonelin, lender,
minyak lemak
Penggunaan : Karminativa, tonikum, bahan pewangi
Pemerian : Bau aromatic khas, rasa agak
pahit, tidak enak
Bagian Yang Digunakan : Biji
Waktu Panen : Setelah berumur 3-4 bulan, tanaman dapat
dipanen. Panenan dapat dilakukan setelah buah
plong masak, tanaman dicabut, dijemur sampai
buahnya kering. Buah yang kering ditumbuk

29
untuk mengeluarkan bijinya Setelah biji
tampi untuk memisahkan dari kotorannya
yang masih terbawa, kemudian dijemur
hingga kering dan disimpan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

6. MYRISTICAE SEMEN
Nama Lain : Pala, Nutmeg, Nux Moschata
Nama Tanaman Asal : Myristica fragrans (Houtt)
Keluarga : Myristicaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri yang mengandung miristin (bersifat
membius), kamfer, minyak lemak (terutama
berupa gliserida dari asam miristin, asam oleat
dan asam linoleat, zat putih telur)
Penggunaan : Bahan pewangi, karminativa stimulansia
setempat terhadap saluran pencernaan, miristin
berkhasiat membius, menyebabkan rasa kantuk
dan memperlambat pernafasan
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa agak pahit, agak pedas
dan agak menimbulkan rasa tebal di lidah
Bagian Yang Digunakan : Inti biji buah yang masak
Waktu Panen : Setelah berumur 8-9 tahun, terus menerus berbunga
dan berbuah sampai berumur 70-80 tahun. Agar
pohon dapat berbuah baik, maka secara okulasi,
cabang bunga jantan ditempelkan pada pohon
betina. Pemungutan buah dilakukan 3×
setahun,daging buah dibuang, selubung biji
diambil hati-hati dipipihkan dan dijemur, biji juga
dijemur atau ikeringkan diatas api sampai berbunyi.
Apabila dikocok, dipecah, kulit biji dibuang dan
diolesi kapur
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

30
E. FRUKTUS

AMOMI FRUCTUS

Nama Lain : Kapulaga, kapol, Cardamomi fructus

Nama Tanaman Asal : Amomum compactum ( Solan. Ex. Maton) disebut juga
Amomum cardamomum, Amomum kapulaga (Sprague & Burk)

Keluarga : Zingiberaceae

Zat berkhasiat : Minyak atsiri 8% dengan isi utama Sineol

Penggunaan : Bumbu masak, bahan pewangi, karminativa, dibuat tingtur

Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas

Bagian yang digunakan : Buah yang masak / hampir masak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ANISI FRUCTUS

Nama Lain : Buah adas manis

Nama Tanaman Asal : Pimpinella anisum

Keluarga : Apiaceae

Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung anetol 80 – 90%, metilkavikol,


anisketon, asetaldehida, terdapat pula minyak lemak, zat putih telur, hidrat arang

Penggunaan : Karminativa, obat mulas

Pemerian : Bau khas aromatik, rasa manis

Bagian yang digunakan : Buah yang masak

Sediaan : Oleum Anisi FI

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

BRUCEAE FRUCTUS

Nama Lain : Tambara marica, buah Makasar

31
Nama Tanaman Asal : Brucea javanica (L) Merr, disebut juga Brucea amarissima
Lour Merr, dan Brucea sumatrana (Roxb)

Keluarga : Simarubaceae

Zat berkhasiat : Minyak lemak, zat penyamak, glukosida brukamarin burseral,


brusealin

Penggunaan : Obat disentri, hemostatika

Pemerian : Bau agak asam, rasa sangat pahit

Bagian yang digunakan : Buah yang telah masak dan kering

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CAPSICI FRUCTUS

Nama Lain : Cabe, Capsicum cayenne pepper, lombok

Nama Tanaman Asal : Capsicum annum

Keluarga : Solanaceae

Zat berkhasiat : Kapsisin, vitamin C, damar, zat warna kapsantin dan karoten

Penggunaan : Stomakikum, tingturnya sebagai obat gosok

Pemerian : Bau merangsang, rasa pedas

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CAPSICI FRUTESCENTIS FRUCTUS

Nama Lain : Buah cabe rawit

Nama Tanaman Asal : Capsicum frutescens

Keluarga : Solanaceae

Zat berkhasiat : Kapsisin, vitamin C, damar, zat warna kapsantin dan karoten

Penggunaan : Stomakikum, tingturnya sebagai obat gosok

Pemerian : Bau merangsang, rasa sangat pedas

32
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

COPTICI FRUCTUS

Nama Lain : Buah mungsi

Nama Tanaman Asal : Carum copticum (Benth)

Keluarga : Apiaceae

Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung timol, karvon, limonen

Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,6% v/b

Penggunaan : Karminativa, desinfektansia

Pemerian : Bau dan rasa khas aromatik seperti timol, rasa agak pedas

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Bagian yang digunakan : Buah yang masak dan kering

CORIANDRI FRUCTUS

Nama Lain : Ketumbar

Nama Tanaman Asal : Coriandrum sativum (L)

Keluarga : Apiaceae

Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung koriandrol, terdapat pula minyak
lemak

Penggunaan : Bumbu masak, karminativa

Pemerian : Buah yang diremas berbau aromatik, rasa khas lama – lama agak pedas

Bagian yang digunakan : Buah yang masak dan kering

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

CUBEBAE FRUCTUS

Nama Lain : Buah kemukus

33
Nama Tanaman Asal : Piper cubeba

Keluarga : Piperaceae

Zat berkhasiat : Minyak atsiri, asam kubeba, kubebin, piperin, minyak lemak

Penggunaan : Obat radang selaput lendir saluran kemih

Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas dan pahit

Bagian yang digunakan : Buah yang telah tua tetapi belum masak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3.3 LABORATORIUM PASCA PANEN


Pengolahan Simplisia
1) Pengadaan Bahan Baku

Proses produksi obat herbal di B2P2TOOT yang pertama pengadaan


bahan baku.Pengadaan bahan baku diperoleh melalui proses penanaman
di kebun tanaman obat B2P2TOOT dilakukan pada lahan seluas 19 hektar
yang terdiri dari 950 spesies tanaman obat.
2) Pengumpulan Bahan Baku

Proses kedua setelah penanaman tanaman yaitu proses


pemanenan.Pengumpulan bahan baku dilakukan di gedung pasca panen

34
tanaman obat di setor dari petani yang mendapat
bimbingan.Pengetahuan,dan izin untuk menanam tanaman obat yang
disetorkan ke pihak B2P2TOOT untuk diolah menjadi obat herba.Setelah
bahan terkumpul dilakukan QC (Quality Control) hanya tanaman yang
masih segar dan baru dipanen yang lolos kepengolahan selanjutnya.bahan
baku disimpan di Instalasi Pasca Panen.
3) Sortasi Basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoranatau bahan-


bahan asing lainnya dari bahan simplisia.Misalnya pada simplisia yang
dibuat dari akar suatu tanaman obat,akar yang rusak ,serta pengotoran
lainya harus dibuang.Tanah mengandung berbagia macam mikroba dalam
jumlah yang tinggi,karna itu pembersihan simplisia dari tanah yang terkait
dapat mengurangi jumlah mikroba awal.
4) Pencucian

Pencucian adalah tahap yang dilakukan untuk menghilangkan tanah dan


pengotoran lainya yang melekat pada bahan simplisia.Pencucian dilakukan

35
dengan air bersih,misalnya air mata,air sumur,atau air PAM .Bahan
simplisia yang mengandung zat yang mudah larut dalam air yang
mengalir,pencucian agar dilakukan dalam waktu yang singkat. Pencucian
tidak dapat membersihkan simplisia dari semuah mikroba karna air
pencucian yang digunakan biasanya mengandung sejumlah mikroba.Cara
sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah mikroba
awal simplisia.Setelah bahan baku dicuci kemudian tiriskan untuk
menghilangkan air yang menempel dipermukaan bahan,diletakan ditempat
khusus seperti keranjang besar bertingkat
5) Perubahan Bentuk Atau Perajangan

Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses


pengeringan.Tanaman yang baru diambil jangan langsung diranjang tetapi
dijemur dalam keadaan utuh selama satu hari.Perajangan dapat dilakukan
dengan pisau ,dengan alat mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan
tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki.Semakin tipis bahan
yang akan yang akan dikeringkan ,semakin cepat penguapan air sehingga
mempercepat waktu penggeringan.Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga
dapat menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang
mudah menguap.Sehingga mempengaruhi komposisi bau dan rasa yang
diingkan.Setelah perajangan dan sebelum bahan melanjutkan bahan
selanjutkan bahan baku harus ditimbang.
6) Pengeringan

36
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih.Air yang masih
tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media
pertumbuhan jamur dan jasad renik lainnya.Pengeringan simplisia
dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau menggunakan suatu
alat pengering .Hal yang diperhatikan dalam proses pengeringan adalah
suhu pengeringan,kelembapan udara ,aliran udara,waktu pengeringan dan
luas permukan bahan.Cara pengeringan yang salah akan mengkibatkan
“Face hardening” yaitu bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian
dalam masih basah.Ha ini disebabkan oleh irisan bahan simplisia yang
terlalu tebal,suhu pengeringan yang terlau tinggi,atau oleh suatu keadaan
lain,sehingga permukaan bahan menjadi keras dan menghambat
pengeringan.”Face hardening”dapat mengakibatkan kerusakan atau
kebusukan dibagian dalam bahan yang dikeringkan.
7) Sortasi Kering

Tujuan sortasi untuk memisahkan bagian tanaman yang tidak diingkan dan
pengotoran-pengotoran yang masih ada dan tertinggal pada simplisia
kering.

37
8) Pengeringan atau wadah

Wadah adalah tempat penyimpanan simplisia dan dapat berhubungan


langsung atau tidak langsung dengan herba atau isi.Wadah
langsung(wadah primer) adalah wadah yang langsung berhubungan
langsung dengan simplisia sepanjang waktu.Sedangkan wadah yang tidak
bersentuhan langsung deangan partikel disebut wadah sekunder.Wadah
tertutup baik harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan
mencegah kehilangan bahan selama penanganan pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi.
9) Cara penyimpanan

Produk yang sudah dikemas didalam kantong plastik besar disimpan


kedalam gudang.

3.4 MUSEUM JAMU HERBAL DI BPTO

1. Temulawak.
2. Kunyit
3. Keji beling
4. Sambiloto
5. Tempuyung

38
6. Beluntas
7. Beras Kencur
8. Paitan.
9. Kunci Sirih
10. Kunyit Asam.
11. Jamu Gepyokan
12. Jamu Cabe Lempuyang
13. Galian Singset
14. 5. Kunci Sirih
15. Cabe Puyang
16. Gepyokan atau Uyup-Uyup
17. Kunyit asam
18. Sinom
19. Bawang
20. Belimbing sayur
21. Daun Dewa
22. Jambu biji
23. Kombucha
24. Mahkota Dewa
25. Mengkudu
26. Lidah Buaya
27. Pegagan
28. Rosela
29. Saga
30. Sidaguri
3.5 HORTUS MEDICUS

1. Morus alba
Nama Lain : Besaran/Murbey

2. Parkia speciose
Nama Lain : Petai

39
3. Pouteria campeciana
Nama Lain : Binjal/Alkesah/Sawo Matang

4. Daemnorope ap
Nama Lain : Utang Gogo

5. Phaeria macrocarpa
Nama Lain : Mahkota Dewa

6. Ruta angustifolia
Nama Lain : Inggu

7. Santalum album
Nama Lain : Cendana

8. Bilad
Nama Lain : Bilad

9. Flcus deltoldea
Nama Lain : Tabat Barito

10. Theobroma cacao


Nama Lain : Kakao/Coklat

11. Plectranthus ambolincus


Nama Lain : Bangun-bangun

12. Plectranthus amboinicus


Nama Lain :Daun Jintan

13. Bonacorium sp.

40
Nama Lain :Buah Bonacorium

14. Inocarpus sp.


Nama Lain :Nam-Nam
15. Piper retrofractum
Nama Lain :Cabe Rawit

16. Kaempferia galangal


Nama Lain :Kencur

17. Canavalia ensiformis


Nama Lain :Koro Pedang/Jack Baen

18. Lablab purpureus


Nama Lain :Koro Pahit

19. Crocakaria striata


Nama Lain :krotalaria

20. Zingiber zerumbet


Nama Lain :Lempuyang Pahit

41
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktik Kunjungan Lapangan di B2P2TOOT
diantaranya yaitu :
1. B2P2TOOT adalah pusat penelitian obat tradisional dibawah
naungan Balitbang kementrian Kesehatan RI, dengan tugas pokok
melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan
obat tradisional.
2. B2P2TOOT mempunyai tugas untuk melaksanakan penelitian
dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional.
3. Proses prosuksi simplisia meliputi pengumpulan bahan baku,
sortasi basah, perajangan, pengeringan, sortasi kering,
pengepakan dan penyimpanan.
4. Proses utama dalam ekstraksi itu terdiri dari tiga fase dan tahapan.
Yaitu, fase ekstraksi, fase evaporasi, dan fase drying.
5. Dan sejarah dari B2P2TOOT
4.2 SARAN

4.2.1 Saran Untuk Sekolah

1. Diharapkan agenda program kunjungan industri ini tetap berjalan


setiap tahunnya lebih baik lagi dalam pelaksanaanya
2. Tetaplah menjadikan kunjungan industri sebagai sarana siswa/i
untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengelaman. Dan
menjadikan para siswa/i yang aktif dan kreatif
4.2.2 Saran Untuk Industri
1. Lebih meningkatan pelayanan dan kinerja.
2. Meningkatkan pemanfaatan lahan yang tersisa.
3. Melestarikan tanaman herbal yang sudah langka.
4. Melestarikan tanaman herbal sehingga ababila ingin dijadikan
sebagai sampel pembuatan simplisia, maka tanaman tersebut tidak
akan punah.

42
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI:


Jakarta.

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan: Jakarta.

Ditjen POM 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.

Syamsuni. 2005. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

http://www.javaplant.co.id/javaplant-sang-raja-ekstrak-herbal/

http://edafile.com/pre/marketing.co.id/web/wordpress/?p=34359

http://kartiekadewi.blogspot.com/2012/09/jalan-jalan-ke-b2p2toot.html

http://xarisadk.blogspot.com/2015/01/laporan-pkl.html

http://www.google.co.id/#hl=en&sclient=psy

http://id.wikipedia.org/wiki/Koka

http://en.wikipedia.org/wiki/Cannabis_%28drug%29

https://www.google.com/search?q=tanaman+koka&client=firefox-
a&hs=Nei&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=sb&biw=

http://inkesehatan.blogspot.com/2014/07/10-jenis-tanaman-obat-dan-
manfaatnya.html

http://udechi.blogspot.com/

43
LAMPIRAN

Morus albal Parkia speciose

Pouteria camperchana Deamonorope ap.

Phaleria macrocarpa Ruta angustifoli

44
Bilad Plectranthus ambionicus

Santalum album Folucus deltoldea

Bonacorlium sp. Theobroma cacao

45
Inocarpus sp. Piper retrofractum

Kaempferia galangal Canavalia ensiformis

Plactranthus ambionicus Lablab purpureuse

Zingiber zarumbet Crotalaria striata

46

Anda mungkin juga menyukai