Laporan Fix12
Laporan Fix12
Disusun oleh
1.ANGGUN.D.R (XD/04)
2.AULIA .N.C (XD/10)
3.BAGAS P (XD/11)
4.DELA R.R (XD/13)
5.DEWI .P.S (XD/16)
6.DINDHA A (XD/18)
7.IKA AYU.M. (XD/24)
8.INTAN .D.A (XD/25)
9.RAMONA AA (XD/31)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH
DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN
OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT)TAWANGMANGU
TAHUN AJARAN 2019/2020
Nama Siswa :
1. ANGGUN D.R (XD/04)
2. AULIA .N.C (XD/10)
3. BAGAS P (XD/11)
4. DELLA R.R (XD/13)
5. DEWI .P.S (XD/16)
6. DINDHA A (XD/18)
7. IKA AYU.M. (XD/24)
8. INTAN .D.A (XD/25)
9. RAMONA AA (XD/30)
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk dipertahan di depan Tim Penguji SMK
Kesehatan Bhakti Insani Klaten pada tanggal 2019 dan akan diperbaiki sesuai
dengan Masukan Tim Penguji
Klaten, Oktober2019
Menyetujui
Pembimbing Ketua Panitia
(…………………….….) (…………………….….)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH
DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN
OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) TAWANGMANGU
TAHUN AJARAN 2019/2020
Nama Siswa :
1. ANGGUN.D.R (XD/04)
2. AULIA .N.C (XD/10)
3. BAGAS P (XD/11)
4. DELLA R.R (XD/13)
5. DEWI .P.S (XD/16)
6. DINDHA A (XD/18)
7. IKA AYU.M. (XD/24)
8. INTAN .D.A (XD/25)
9. RAMONA AA (XD/30)
Telah diuji oleh Tim Penguji SMK Kesehatan Bhakti Insani Klaten pada tanggal
2018 dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan Tim Penguji
Klaten, Oktober 2019
Penguji I : (tanda tangan)
Penguji II : (tanda tangan)
Disusun oleh
Kepala SMK Kesehatan Bhakti Insani
Bambang Sartana,S.P.,M.Si
NUKS.19023L0010310241054279
iii
MOTTO
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii
MOTTO ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ............................................................................... 2
1.3. Tujuan ................................................................................................. 2
1.4. Ruang Lingkup.................................................................................... 3
1.5. Manfaat ............................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1 Pengertian BPTO ................................................................................ 4
2.2 Tugas dan Fungsi Pokok BPTO .......................................................... 4
2.3 Visi dan Misi BPTO ............................................................................ 5
2.4 Pelayanan BPTO ................................................................................. 5
2.5 Pengelolahan BPTO ............................................................................ 5
BAB III KEGIATAN KUNJUNGAN BPTO .................................................. 6
3.1 Di Perkebunan Tanaman Obat ............................................................ 6
3.2 Di Herbarium Simplisia ...................................................................... 12
3.3 Di Laboratorium Pasca Panen ............................................................. 34
3.4 Di Museum Jamu ................................................................................ 38
3.5 Di Hortus Medicus .............................................................................. 39
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 42
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 42
1.2 Saran .................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 43
LAMPIRAN ..................................................................................................... 44
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan
atau nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman
yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan
bisa digolongkan sebagai herbal, Indonesia juga memiliki obat tradisinal
yang secara turun temurun diwariskan oleh nenek moyang kita yaitu
Jamu. Obat herbal dianggap dan diharapkan berperan dalam usaha-usaha
pencegahan dan pengobatan penyakit, serta peningkatan taraf kesehatan
masyarakat disamping tujuan yang lain.
Dunia kedokteran kini mulai mencoba untuk memanfaatkan obat obatan
herbal salah satu contohnya adanya klinik Hortus Medicus yang melayani
pasien dengan menerapkan obat herbal sebagai obat dalam mengobati
pasien. Tentunya obat herbal ini telah mengalami standarisasi dan uji
klinik sebelum digunakan sebagai obat, sehingga dapat dinyatakan aman
untuk dikosumsi.
Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan atau hewan yang
mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia
buatan (sintetis). Obat Herbal yang berasal dari tumbuhan (nabati)
misalnya temulawak, jahe, daun sirsak, jahe merah, teh hijau, dan
sebagainya di Javaplant lah macam-macam ekstrak tumbuhan
diproduksi. Javaplant telah banyak terserap industri farmasi, jamu,
makanan, minuman bahkan industri kosmetik baik di tanah air maupun
internasional.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa S1 Farmasi diharapakn untuk
mengetahui tanaman apa saja yang mempunyai khasiat untuk mengobati
serta bisa digunakan untuk mengobati penyakit apa saja dan mengtahui
cara mengekstraksi tanaman obat menjadi bubuk ekstrak yang dapat
digunakan untuk ramuaan obat herbal, kosmetik atau makanan minuman.
Praktikum kegiatan Lapangan melalui kunjungan ke Balai Besar Tanaman
1
Obat Dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) dan Pt. Javaplant merupakan
salah satu cara untuk lebih mengenal, mengetahui dan menambah
pengetahuan akan keanekaragaman tanaman obat yang bisa hidup di
Indonesia. Melihat secara langsung bagaimana tanaman obat tersebut
tumbuh, bagian mana dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat serta
cara penggunaan tanaman sebagai obat atau proses pembuatan obat herbal
sampai siap diberikan kepada pasien untuk dikonsumsi dan mengetahui
cara mengekstraksi beserta peralatan skala industri.
Sedikit gambaran dari kedua tujuan PKL tersebut B2P2TOOT (Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisonal)
merupakan sebuah institusi yang bergerak dalam bidang penelitian serta
pengembangan ilmu kesehatan khususnya mengenai herbal. Herbal
merupakan salah satu jenis pengobatan medis yang menggunakan tanaman
alam yang sudah melalui penelitian dan terbukti khasiatnya. Selain itu
B2P2TOOT tidak hanya memiliki kebun tanaman obat tapi juga
laboratorium untuk penelitian bahkan klinik Hortua Medicus dengan
jumlah pasien rata – rata 30 – 50 pasien. jadi bisa dikatakan cukup
lengkap.
B Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah, profil serta visi misi dari B2P2TOOT?
2. Bagaimana struktur organisasi dari B2P2TOOT?
3. Bagaimana proses, dan hasil produksi dari B2P2TOOT?
A. Tujuan
Tujuan dari kegiatan lapangan di B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional) adalah:
1. Siswa diharapkan mengetahui sejarah, profil, serta visi-misi
B2P2TOOT
2. Siswa diharapkan mengetahui struktur organisasi B2P2TOOT.
3. Siswa diharapkan mengetahui proses, dan hasil produksi dari
B2P2TOOT.
2
4. Siswa diharapkan mengetahui sejarah, profil, serta visi misi.
5. Siswa diharapkan mengetahui strusktur organisasi dari Siswa
diharapkan mengetahui proses, dan hasil produksi.
C Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan prakerin adalah di BPTO, siswa yang
melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan program keahlian yang ada di
sekolah. Siswa dapat memilih DU/DI sesuai dengan minat untuk
menguasai suatu kompetensi pilihanya, dengan syarat mendapat
persetujuan dari pihak sekolah dan DU/DI
B. Manfaat
Manfaat dari kegiatan lapangan di B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional) antara lain :
1. Mengetahui sejarah, profil, serta visi-misi B2P2TOOT.
2. Mengetahui struktur organisasi B2P2TOOT.
3. Mengetahui proses, dan hasil produksi dari B2P2TOOT.
4. Mengetahui sejarah, profil, serta visi misi.
5. Mengetahui strusktur organisasi
6. Mengetahui proses, dan hasil produksi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian BPTO
Balai Keputusan Mentri Kesehatan R.I No.149 MenKes/SK/IV/1978
tanggal 28 april,Balai Besar Pengetahuan dan Penelitian Tanaman Obat dan
Obat Tradisional Tawangmamgu merupakan unit peaksanaan teknis pusat
penelitian dan pengembangan kesehatan DepKes RI dipimpin oleh seorang
Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pusat
penelitian dan pengembangan farmasi.
Sejarah BPTO
Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat
Tradisional Tawangmangu merupakan pengembangan kelembagaan BPTO
yang berdiri sejak 1942.Institusi penelitian ini dirintis sejak tahun
1948dengan nama HORTUS MEDICUS Tawangmangu,yang
merupkanuaha perorangan yang didirikan oleh A.RM Santoso yamg dibantu
oeh Alm.prof.Dr.Sutarman .kemudian berdasarkan keputusan Mentri
Kesehatan R.I No .149 MenKes/SK/IV/1978 Tanggal 28 april 1978,nama
HORTUS MEDICUS diubah menjadi BPTO. Hortus Medicus Tawangmangu
berubah menjadi BPTO (Balai Penelitian Tanaman Obat) sebagai salah satu
UPT Pulsitbang Farmasi dan Obat Tradisional Badan Litbangkes.Berdasarkan
PP No.62 tahun 2005 terjadi restruksasi Badan litbangkes.Pulsitbangkes
Pemberantasan Penyakit Biomedis dan Farmasi,sehingga litbang obat
tradisional tidak lagi tertampung dalam struktur baruorganisasi badan
litbangkes tersebut.
Oleh karena itu guna mendekatkan,area litbang tradisional ke bagian
hulunya yaitu tanaman obat,maka secara resmi sejak tanggal 17 juli
2006,BPTO ditingkatkan setatus kelembagaannya menjadi Baai Besar
Perkembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional
berdasarkan Permenkes No.491/Menkes/Per/VII/2006 dan merupakan UPT di
lingkungan Badan Litbangkes
4
2.2.Tujuan dan fungsi pokok BPTO
BPTOOT mempunyai tugas untuk melaksanakan peneitian dan
obat tradisional .untuk meaksanakan tugas tersebut,Balai Besar Litbang
TO dan TO menelenggrakan fungsi:
2.2.1. perncanaan,pelaksanaan ,evaluasi penelitian dan atau
pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional
2.2.2. pelaksanaan eksporasi invertariasi dan identifikasi pasma nutfah
tanaman obat
2.2.3. pengembangan IPTEK standarisasi TO dan OT
2.2.4. pengembangan jejaringan kerjasama dan kementrian dibidang TO
dan OT
2.2.5. pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan,budidaya,pasca
panen,analisis,koleksi specimen tanaman obat,serta uji keamanan
dan manfaat obat tradisional
2.2.6. pelaksanaan urusan tata usaha dan usaha rumah tangga
5
dan taggung jawab kepada Badan Litbang Kesehatan Susunan Organisasi
Baai Besar Litbang TO&OT terdiri dari:
1. bagian Tata Usaha
Melaksanakan urusan tata usaha kepegawaian,perlengkapan dan
rumah tangga serta pengelola keuangan
2. Bidang Program Kerjasama dan Informasi
Melaksanakan penyusunan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan
dan evaluasi program dan anggaran, kerjasama dan kemitraan,
penyediaan dan desiminasi informasi serta evaluasi dan pelaporan
3. Bidang Pelayanan Penelitian
Melaksanakan koordinasi pelaksanaaan dan evaluasi pelayanan
penelitian
4. Instalisi
Merupakan fasiitas penunjang penyelenggarakan litbang dibidang
TO dan OT
5. Kelompok Fungsiona Peneliti
Melakukan kehiatan sesuai jabatan fungsional peneliti berdasar
peraturan perundang undangan yang berlaku
6
BAB III
KEGIATAN KUNJUNGAN BPTO
3.1 Perkebunan Tanaman Obat
1. Nama Tanaman : Cempaka Mulya
a. Nama Latin : Michelia figo
b. Khasiat : Pusing / headache
c. Kandungan zat : Spareng
d. Bagian Yang Diambil :Daun
7
6. Nama Tanaman : Kelembak
a. Nama Latin : Rheum officinale
a. Khasiat :-
b. Kandungan Zat :-
c. Bagian Yang Diambil : Akar
8
Khasiat : Menyembuhkan rematik, pendarahan, penyakit
bronkhitis, batuk darah, disentri, sembelit,
anemia, luka-luka, dan bengkak.
Kandungan zat : Carboxyrnethykellulose, dimethylsuffoxide,
acetylaminotfluorene, dimethylsuffoxide,
aqueous crude extract
Bagian Yang Diambil : Daun
9
Kandungan zat : Vetiverol , minyak atsiri, asetat vetvenyl,
Bagian Yang Diambil : Akarnya
10
18. Nama Tanaman : Tanaman Angsana
Nama Latin : (Pterocarpus indicus)
Khasiat : Mengobati penyakit sariawan, batu
ginjal, nefritis pada ginjal, diare, usus
buntu, sembelit, bisul atau ambeien, diabetes
mellitus, luka bakar, sebagai penawar racun,
Kandungan zat : Bunga angsana mengandung phytol esters
dan lupeol. Batangnya mengandung
arylbenzofuran, formononetin,
isoliquiritigenin,danhydroxyhydratropic
acid.
Bagian Yang Diambil : Kulit Kayu
11
3.2 . Di Herbarium Simplisia
A FOLIUM
ABRI FOLIUM
Nama Lain : Daun saga
Nama Tanaman Asal : Abrus precatorius
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat :Glisirizin sampai 10 %, Gliserin tidak kurang 15 %, Ca-
Oksalat
Penggunaan : Obat sariawan, obat batuk
Pemerian : Bau lemah, rasa agak manis, khas
Bagian yang digunakan : Anak daun pada ujungnya
Waktu panen : Panen pertama dapat dilakukan setelah berumur 6-9
bulan. Cara panen daun yang praktis adalah dengan memangkas
tanaman setinggi 25-30 cm dari tanah. Dengan cara ini diperoleh
kenaikan produksi daun dibanding dengan cara dipetik tanpa dipangkas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Dosis : 2 – 5 gram
ACHILEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun seribu
Nama Tanaman Asal : Achillea millefolium (L.)
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung khamazulen, azulen
Penggunaan : Antipiretika, diaforetika, karminativa
Pemerian : Bau agak tajam, khas, rasa mula – mula tawar, lama
kelamaan menimbulkan rasa agak gatal/tebal
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
AGLAIAE FOLIUM
Nama Lain : Daun pacar cina
12
Nama Tanaman Asal : Aglaia odorata (Lour)
Keluarga : Meliaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri alkaloida, damar, garam – garam mineral
Penggunaan : Mengurangi haid, obat gonorrhoe
Bagian yang digunakan : Anak daun (Daun bercabang 3)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Dosis : 2 – 6 gram
BAECKEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun jungrahab
Nama Tanaman Asal : Baeckeae frutescens
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung eugenol, kariofilin, zat
penyamak, dammar
Penggunaan : Diuretika, obat sakit perut, muntah (emetika)
Pemerian : Berbau aromatik lemah, rasa pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
13
BASILICI FOLIUM
Nama Lain : Daun selasih
Nama Tanaman Asal : Ocimum basilicum (L.)
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat : Minyak menguap, osimen, pinen, terpen, sineol, metil
khavikol
Penggunaan : Ekspektoransia, Emenagoga, Karminativa, Anti emetika,
Adstringen, Antipiretika, Anti spasmodika, Penambah nafsu makna,
pengobatan pasca persalinan
Pemerian : Berbau aromatik khas, rasa sedikit asam
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BATATASAE FOLIUM
Nama Lain : Daun ubi jalar
Nama Tanaman Asal : Ipomoe batatas (L.)
Keluarga : Convolvulaceae
Zat berkhasiat : Vitamin A, B, C, diduga mengandung zat menyerupai
insulin
Penggunaan : Mempercepat pematangan bisul
Pemerian : Bau lemah tidak berasa
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BLUMEAE FOLIUM
Nama Lain : Daun sembung
Nama Tanaman Asal : Blumeae balsamifera
Keluarga : Asteraceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung kamfer, zat penyamak
(tanin), dan dammar
Penggunaan : Karminativa, sudorifika, antitusif, adstringen
Pemerian : Bau dan rasa mirip kamfer, rasa agak pahit
14
Bagian yang digunakan : Daun, permukaan daun berduri halus
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Dosis : 1 – 4 gram
Sediaan : Dekogtum blume komposit, pulvis contra influenzam
CARICAE FOLIUM
Nama Lain : Daun pepaya (tanpa tangkai daun)
Nama Tanaman Asal : Carica papaya (L)
Keluarga : Caricaceae
Zat berkhasiat :Enzim proteolitik papain, alkaloid karpin pseudokarpin,
glikosid, karposida, dammar
Penggunaan : Anti demam, amara, obat desentri
Pemerian : Bau aromaik khas, rasa sangat pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Sediaan : Dekogtum anti disentricum, pulvis anti disentricum
CARYOPHYLLI FOLIUM
Nama Lain : Daun cengkeh
Nama Tanaman Asal : Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry,
Eugenia aromatica (L.) Bail, Eugenia caryophyllata Thumb
Keluarga :Myrtaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri, tanin galat, kalsium oksalat
Penggunaan : Aromatik, karminativa, stimulant
Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas, agak pahit, agak menggigit dan
menimbulkan rasa tebal
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
15
Nama Tanaman Asal : Plectranthus amboinicus / Coleus amboinicus
Lour
Keluarga : Lamiaceae
Zat berkhasiat : Kalium, minyak atsiri (0,043% bobot segar, 0,2% bobot
kering) dan mengandung karvakrol, isopropil-o-kresol
Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,2% v/b
Penggunaan : Antipiretik, analgetik, obat luka, sariawan, antitusif,
mules
Pemerian :Bau sangat aromatik, rasa agak pedas, agak asam, getir, dan
membuat rasa tebal di lidah
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
CYMBOPOGONIS FOLIUM
Nama Lain : Daun sereh
Nama Tanaman Asal : Cymbopogon nardus (L) Rendle
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung geraniol dan sitronelal
(campuran minyak tawon)
Penggunaan : Karminativa, antispasmodika, antipiretika, amara,
penghalau serangga
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas aromatic
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
16
Pemerian : Bau lemah, rasa agak kelat
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
DIGITALIS FOLIUM
Nama Lain : Daun digitalis / Daun jari
Nama Tanaman Asal : Digitalis purpurea (L)
Keluarga : Scrophulariaceae
Penggunaan : Kardiatonika
Pemerian : Bau lemah rasa pahit
Bagian yang digunakan : Daun (bentuk melebar)
Sediaan : Digitalis Pulvis, Digitalis Compressi, Digitoxinum,
Digitoxini Compressi, Digitoxini Injectio
B HERBA
1. Temu Lawak
Temulawak merupakan salah satu jenis tanaman obat yang mudah
ditemukan disekitar pekarangan. Secara tradisional tanaman ini
emmiliki manfaat dalam meningkatkan nafsu makan bagi anak yang
tidak memiliki nafsu makan yang baik.Temulawak merupakan jenis
tanaman umbi yang kerap diambil dabian umbinya sebagai
herbarium untuk diawetkan bersamaan dengan tanaman family umbi
umbian herbal lainnya sebagai bukti keanekaragamn. .
2. Lidah Buaya
Tanaman dengan sejuta manfat ini dijadikan herbarium dalam
rangka digubakan untuk penelitian.Sebab ternyata tanaman lidah
buaya yang selama ini kita kenal sebagai tanaman yang bermanfaat
bagi rambut ternyata juga memiliki manfaat lain yang sangat
beragam diantaranya mampu menghilangkan jerawat dan bermanfaat
bedsar di bidang kecantikan. Oleh sebab itu, specimen lidah buaya
kerap dipakai dalam penelitian penelitian .
3. Kumis Kucing
17
Salah satu jenis tanaman obat yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia.
Memiliki banyak manfaat dan berkhasiat mengobati berbagai jenis
penyakit seperti obat untuk kencing batu, rematik, asama urat,
masuk angin, diabetes hingga hipertensi. Karena manfaatnya inilah
tanaman kumis kucing dibuat sebagai herbatrium dalam rangka
untuk diteliti dan dikaji manfaat lainnya.
4. Jahe
Jahe yang termasuk kedalam jenis tanamanobat umbi ini menambah
keragaman dalam jenis tanaan obat yang dapat dibuat herbarium
sebagaimana i Cara Menanam Tomat Hidroponik dan Cara
Menanam Tomat dalam Polybag.
Meskipun demikian jahe sendiri merupakan jenis tanaman obat yang
memiliki manfaat yang banyak dan juga sudah sngat lekat dalam
kehidupan masyarakat kita. Jahe memiliki aroma yang menenangkan
dan juga merupakan obat ampuh mengatasi masuk angin.
5. Kunyit
Satu lagi jenis tanaman obat yang akan melengkapi koleksi
herbarium tanaman obat anda, yaps kunyit yang memiliki warna
umbi kuning ini sudah akrab dengan kehidupan masyarakat
Indonesia.Kandungan curcuma nya menjadi salah satu obat ampuh
buntuk meningkatkan nafsu makan anak anda, dan juga merupakan
jenis tanaman obat yang paling menarik.
6. Daun Jarak
Daun jarak sudah dikenal sejak zaman penjajahan be;anda sebagai
salah satu jenis tanaman obat tradisional yang paling berkasiat
seperti juga Cara Menanam Ciplukan.Karena itulah maka pada
masa penjajahan banyak ditemui lading pohon jarak yang ditanam
oleh Belanda. Bagian daun tanaman ini dapat dibuat sebagai
herbarium, selain diguakan sebagai specimen penelitian, herbarium
tanaman jarak juga dapat digunakan sebagai baham pelengkap
keanekaragaman hayati kelompok tanaman herbal.
18
7. Keji Beling
Daun keji beling yang dibuat herbarium merupakan jenis tanaman
yang memiliki banyak manfaat. Semua bagian tanaman ini dapat
dimanfaatnkan dan memiliki khasiat masing masing.
Kandunganutama yang berhasil ditemukan dari tanaman ini adalah
fosfor, natrium, kalsium, kalium, serta bagian akarnya sendiri
banyak mengandung polifenol, plavonoid sedangkan bagian batang
memiliki kandungan saponin dan tanin.
Keji beling merupakan obat ampuh bagi penderita batu ginjal, diare,
kolesterol, liver, maag, dan dapat juga dipakai sebagai obat kencing
manis.
8. Daun Dewa
Daun dewa atau yang lebih dikenal dengan sebutan sabung nyowo
mwnjadi jenis tanaman herbal selanjutnya yang dapat dibuat
herbarium. Khususnya bagian daun yang memiliki banyak manfaat
sekaligus digunakna sebagai obat.
Nama sabung nyawa disebabkan karena tanaman ini memiliki
manfaat yang besar terutama untuk mengobati berbagai jenis
penyakit kronis, diantaranya seperti kanker, tekanan darah tinggi,
wasir, diabetes mellitus, dan pendarahan, selain itu juga dapat
dipakai sebagai obat memar, dan pembersih racun.
9. Akar Alang Alang
Alang alang selain dikenal sebagai salah satu jenis gulma yang
paling bandel dan sulit sekali dimatikan, ternyata tidak disangka
sangka bahwa bagian akar tanaman ini juga termasuk kedalam jenis
tanaman obat yang dapat dijadikan sebagai herbarium.
Adapun manfaat alang alang kering bagi kesehatan tubuh adalah
dapat digunakan sebagai obat pans dalam, mengatasi sakit ginjal,
mimisan, keputihan dan juga penyakit kencing manis.
19
10. Daun Pegagan
Satu lagi jenis tanaman obat yang juga dianggap sebagai gulma,
sebelum masyarakat luas mengetahui manfaat dari daun pegagan
daun ini hanya dianggap sebagai penganggu tanaman utama dan
banyak di musnahkan.
C RHIZOMA
BOESENBERGIAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain : Temu kunci
Nama tanaman asal : Boesenbergia pandurata (Roxb) sehleaht
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, damar, pati
Penggunaan : Antidiare
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pahit
menimbulkan rasa agak tebal
Bagian yang digunakan : Kepingan-kepingan akar tinggal
Waktu panen : Dilakukan pada umur 1 tahun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
20
diperoleh dari tanaman berumur 1 tahun. Bila panenan dilakukan kurang
dari 1 tahun hasilnya berkurang, dan bila lebih dari 1 tahun hasilnya masih
dapat ditingkatkan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
CURCUMAE RHIZOMA ( FI
Nama lain : Temu lawak, Koneng gede
Nama tanaman asal : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung felandren
dan tumerol, zat warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang
dari 8,2 % b/v
Penggunaan : Kolagoga, antispasmodika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit
Bagian yang digunakan : Kepingan akar tinggal
Waktu panen : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian
diatas yang sudah mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas
penanamannya dilakukan pada musim kemarau berikutnya.
Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya dan tidak jelas musim
kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau lebih. Cara
panen dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garpu
Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:
Warna : Kuning jingga sampai coklat
Aroma : Khas wangi aromatic
Rasa : Pahit, agak pedas
Kelembaban : Maksimum 12 %
Abu :3–7%
Pasir :1%
Kadar minyak atsiri : minimal 5 %
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
21
CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA (MMI)
Nama lain : Temu hitam
Nama tanaman asal : Curcuma aeruginosa (Roxb)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, pati, damar, lemak
Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,3 %
Penggunaan : Bagian dari jamu, antirematik, karminativa
Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa sangat pahit, lama –
lama menimbulkan rasa tebal
Bagian yang digunakan : Kepingan – kepingan akar tinggal yang
dikeringkan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
22
Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama
menjadi tebal
Bagian yang digunakan : Akar tinggal
Waktu panen : Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau
lebih dari waktu tanam
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
23
– Varietas mayor ( Nees )
– Varietas latifolia ( Hook.f )
– Varietas africana ( Anders )
– Varietas europea (Anders)
Varietas condensate
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
24
Waktu panen : Pada umur 2,5 – 4 bulan, agar diperoleh
rimpang muda yang belum banyak berserat. Cara panen dilakukan dengan
mencabut tanaman, rimpang dipisahkan dari batang kemudian dicuci dan
dikeringkan.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
C. FLOS
1. Caryophylli Flos
Nama lain : Cengkeh
Tanaman asal : Eugenia caryophyllus spreng.
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama/isi :Minyak atsiri mengandung eugenol , zat
serupa damar yang tdak berasa, zat hablur berupa jarum yang disebut
kariofilin, zat penyamak, dan gom
25
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 15,0
Penggunan : Stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasamual dan
muntah
Pemerian : Bau aromatik kuat, rasa pedas
Bagian yg digunakan : Bunga yang masih kuncup
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
26
4. Messuae Flos
Nama lain : Bunga Nagasari
Tanaman asal : Messua Ferrea L
Keluarga : Clusiaceae
Zat berkhasiat utama/isi :Lemak, protein, dan asam-asam organik
(seperti asam palmitat, asam linolet, dan asam stearat ).
Penggunaan : Antidiare, aromatika, dan ekspektoransia
Pemerian : Tidak berbau, rasa sepat, warna cokelat sampai cokelat
kehitaman
Bagian yg digunakan : Bunga ang masih kuncup, bunga yang sudh
mekar dan benang sari
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. Woodfordiae Flos Et Fructus
Nama lain : Bunga dan Buah Sidowayah
Tanman asal : Woodfordia Fructicosa L atau Woodfordia
Floribunda Salisbury
Keluarga : Lytraceae
Zat berkhasiat utama/isi : Zat penyamak (Tanin)
Penggunaan : Adstringensia
Pemerian : Bau lemah, rasa kelat, dan pahit
Bagian yang digunakan : Bunga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
D. SEMEN
1. ARECAE SEMEN
Nama Lain : Biji pinang, jambe
Nama Tanaman Asal : Areca catechu
Keluarga : Arecaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Alkaloid berupa arecolin, tannin,lemak
Penggunaan : Memperkecil pupil mata, obat cacing
(antelmintik)
Pemerian : Bau lemah, rasa kelat dan agak pahit
Bagian Yang Digunakan : Biji
27
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2. COFFEAE SEMEN
Nama Lain : Biji kopi
Nama Tanaman Asal : Coffea robusta Linden ex de Wildem disebut
juga Coffea canephora piere ex Froehner
varietas Robusta dan beberapa spesies
Coffea lain
Keluarga : Rubiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Kofein, sitosterin, stigmasterin,
kolin dan zat penyamak
Penggunaan : Penawar racun (antidota), penurun
panas (antipiretik), peluruh air seni (diuretic)
Pemerian : Bau aromatic, khas, rasa pahit
Bagian Yang Digunakan : Biji yang telah disangrai dari buah masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. COLAE SEMEN
Nama Lain : Biji KOLA
Nama Tanaman Asal : Beberapa species cola a.l : Cola
Nitida dan Cola acuminata (Schott
et. Endl.)
Keluarga : Sterculiaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Kofeina, sebagian bebas dan sebagian terikat
dengan zat penyamak sebagai kolatin dan kolatein
` Theobromina, zat penyamak, kolalipase, kola-
oksidase, zat warna merah kola.
Penggunaan : Minuman yang menyegarkan seperti halnya
dengan teh, kopi, guarana dan lain-lainnya karena
berisi kofeina
Sediaan : Colae Extractum – F.I
28
Bagian Yang Digunakan : Keping biji dan inti biji
Pemerian : Bau lemah, rasa pahit dan sepat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. CUCURBITAE SEMEN
Nama Lain : Biji labu merah
Nama Tanaman Asal : Cucubita moschata (Duchesne)
Keluarga : Cucurbitaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak lemak zat yang aktif, pada pengobatan
cacing pita belum diisolir, tetapi mungkin
terdapat dalam embrio dan selaput hijaunya.
Penggunaan : Obat cacing pita, diberikan sebagai
emulsa segar
Pemerian : Tidak berbau, rasa seperti minyak
Bagian Yang Digunakan : Biji
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
5. FOENIGRAECI SEMEN
Nama Lain : Biji Klabet
Nama Tanaman Asal : Trigonella foenumgraecum (L.)
Keluarga : Papilionaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri, alkaloida trigonelin, lender,
minyak lemak
Penggunaan : Karminativa, tonikum, bahan pewangi
Pemerian : Bau aromatic khas, rasa agak
pahit, tidak enak
Bagian Yang Digunakan : Biji
Waktu Panen : Setelah berumur 3-4 bulan, tanaman dapat
dipanen. Panenan dapat dilakukan setelah buah
plong masak, tanaman dicabut, dijemur sampai
buahnya kering. Buah yang kering ditumbuk
29
untuk mengeluarkan bijinya Setelah biji
tampi untuk memisahkan dari kotorannya
yang masih terbawa, kemudian dijemur
hingga kering dan disimpan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
6. MYRISTICAE SEMEN
Nama Lain : Pala, Nutmeg, Nux Moschata
Nama Tanaman Asal : Myristica fragrans (Houtt)
Keluarga : Myristicaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri yang mengandung miristin (bersifat
membius), kamfer, minyak lemak (terutama
berupa gliserida dari asam miristin, asam oleat
dan asam linoleat, zat putih telur)
Penggunaan : Bahan pewangi, karminativa stimulansia
setempat terhadap saluran pencernaan, miristin
berkhasiat membius, menyebabkan rasa kantuk
dan memperlambat pernafasan
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa agak pahit, agak pedas
dan agak menimbulkan rasa tebal di lidah
Bagian Yang Digunakan : Inti biji buah yang masak
Waktu Panen : Setelah berumur 8-9 tahun, terus menerus berbunga
dan berbuah sampai berumur 70-80 tahun. Agar
pohon dapat berbuah baik, maka secara okulasi,
cabang bunga jantan ditempelkan pada pohon
betina. Pemungutan buah dilakukan 3×
setahun,daging buah dibuang, selubung biji
diambil hati-hati dipipihkan dan dijemur, biji juga
dijemur atau ikeringkan diatas api sampai berbunyi.
Apabila dikocok, dipecah, kulit biji dibuang dan
diolesi kapur
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
30
E. FRUKTUS
AMOMI FRUCTUS
Nama Tanaman Asal : Amomum compactum ( Solan. Ex. Maton) disebut juga
Amomum cardamomum, Amomum kapulaga (Sprague & Burk)
Keluarga : Zingiberaceae
ANISI FRUCTUS
Keluarga : Apiaceae
BRUCEAE FRUCTUS
31
Nama Tanaman Asal : Brucea javanica (L) Merr, disebut juga Brucea amarissima
Lour Merr, dan Brucea sumatrana (Roxb)
Keluarga : Simarubaceae
CAPSICI FRUCTUS
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat : Kapsisin, vitamin C, damar, zat warna kapsantin dan karoten
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat : Kapsisin, vitamin C, damar, zat warna kapsantin dan karoten
32
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
COPTICI FRUCTUS
Keluarga : Apiaceae
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,6% v/b
Pemerian : Bau dan rasa khas aromatik seperti timol, rasa agak pedas
CORIANDRI FRUCTUS
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri yang mengandung koriandrol, terdapat pula minyak
lemak
Pemerian : Buah yang diremas berbau aromatik, rasa khas lama – lama agak pedas
CUBEBAE FRUCTUS
33
Nama Tanaman Asal : Piper cubeba
Keluarga : Piperaceae
Zat berkhasiat : Minyak atsiri, asam kubeba, kubebin, piperin, minyak lemak
Bagian yang digunakan : Buah yang telah tua tetapi belum masak
34
tanaman obat di setor dari petani yang mendapat
bimbingan.Pengetahuan,dan izin untuk menanam tanaman obat yang
disetorkan ke pihak B2P2TOOT untuk diolah menjadi obat herba.Setelah
bahan terkumpul dilakukan QC (Quality Control) hanya tanaman yang
masih segar dan baru dipanen yang lolos kepengolahan selanjutnya.bahan
baku disimpan di Instalasi Pasca Panen.
3) Sortasi Basah
35
dengan air bersih,misalnya air mata,air sumur,atau air PAM .Bahan
simplisia yang mengandung zat yang mudah larut dalam air yang
mengalir,pencucian agar dilakukan dalam waktu yang singkat. Pencucian
tidak dapat membersihkan simplisia dari semuah mikroba karna air
pencucian yang digunakan biasanya mengandung sejumlah mikroba.Cara
sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah mikroba
awal simplisia.Setelah bahan baku dicuci kemudian tiriskan untuk
menghilangkan air yang menempel dipermukaan bahan,diletakan ditempat
khusus seperti keranjang besar bertingkat
5) Perubahan Bentuk Atau Perajangan
36
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih.Air yang masih
tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media
pertumbuhan jamur dan jasad renik lainnya.Pengeringan simplisia
dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau menggunakan suatu
alat pengering .Hal yang diperhatikan dalam proses pengeringan adalah
suhu pengeringan,kelembapan udara ,aliran udara,waktu pengeringan dan
luas permukan bahan.Cara pengeringan yang salah akan mengkibatkan
“Face hardening” yaitu bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian
dalam masih basah.Ha ini disebabkan oleh irisan bahan simplisia yang
terlalu tebal,suhu pengeringan yang terlau tinggi,atau oleh suatu keadaan
lain,sehingga permukaan bahan menjadi keras dan menghambat
pengeringan.”Face hardening”dapat mengakibatkan kerusakan atau
kebusukan dibagian dalam bahan yang dikeringkan.
7) Sortasi Kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan bagian tanaman yang tidak diingkan dan
pengotoran-pengotoran yang masih ada dan tertinggal pada simplisia
kering.
37
8) Pengeringan atau wadah
1. Temulawak.
2. Kunyit
3. Keji beling
4. Sambiloto
5. Tempuyung
38
6. Beluntas
7. Beras Kencur
8. Paitan.
9. Kunci Sirih
10. Kunyit Asam.
11. Jamu Gepyokan
12. Jamu Cabe Lempuyang
13. Galian Singset
14. 5. Kunci Sirih
15. Cabe Puyang
16. Gepyokan atau Uyup-Uyup
17. Kunyit asam
18. Sinom
19. Bawang
20. Belimbing sayur
21. Daun Dewa
22. Jambu biji
23. Kombucha
24. Mahkota Dewa
25. Mengkudu
26. Lidah Buaya
27. Pegagan
28. Rosela
29. Saga
30. Sidaguri
3.5 HORTUS MEDICUS
1. Morus alba
Nama Lain : Besaran/Murbey
2. Parkia speciose
Nama Lain : Petai
39
3. Pouteria campeciana
Nama Lain : Binjal/Alkesah/Sawo Matang
4. Daemnorope ap
Nama Lain : Utang Gogo
5. Phaeria macrocarpa
Nama Lain : Mahkota Dewa
6. Ruta angustifolia
Nama Lain : Inggu
7. Santalum album
Nama Lain : Cendana
8. Bilad
Nama Lain : Bilad
9. Flcus deltoldea
Nama Lain : Tabat Barito
40
Nama Lain :Buah Bonacorium
41
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktik Kunjungan Lapangan di B2P2TOOT
diantaranya yaitu :
1. B2P2TOOT adalah pusat penelitian obat tradisional dibawah
naungan Balitbang kementrian Kesehatan RI, dengan tugas pokok
melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan
obat tradisional.
2. B2P2TOOT mempunyai tugas untuk melaksanakan penelitian
dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional.
3. Proses prosuksi simplisia meliputi pengumpulan bahan baku,
sortasi basah, perajangan, pengeringan, sortasi kering,
pengepakan dan penyimpanan.
4. Proses utama dalam ekstraksi itu terdiri dari tiga fase dan tahapan.
Yaitu, fase ekstraksi, fase evaporasi, dan fase drying.
5. Dan sejarah dari B2P2TOOT
4.2 SARAN
42
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta.
http://www.javaplant.co.id/javaplant-sang-raja-ekstrak-herbal/
http://edafile.com/pre/marketing.co.id/web/wordpress/?p=34359
http://kartiekadewi.blogspot.com/2012/09/jalan-jalan-ke-b2p2toot.html
http://xarisadk.blogspot.com/2015/01/laporan-pkl.html
http://www.google.co.id/#hl=en&sclient=psy
http://id.wikipedia.org/wiki/Koka
http://en.wikipedia.org/wiki/Cannabis_%28drug%29
https://www.google.com/search?q=tanaman+koka&client=firefox-
a&hs=Nei&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=sb&biw=
http://inkesehatan.blogspot.com/2014/07/10-jenis-tanaman-obat-dan-
manfaatnya.html
http://udechi.blogspot.com/
43
LAMPIRAN
44
Bilad Plectranthus ambionicus
45
Inocarpus sp. Piper retrofractum
46