Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr. wb.

Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil’alamin, wabihi nasta’i nu’ala


ummuridun yaa waddin, wa’ala alihi wasohbihi ajma’in, amma ba’du.

Dewan juri lomba berpidato yang saya hormati. Rekan-rekanku peserta lomba
berpidato yang saya cintai dan yang saya banggakan.

Yang pertama dan yang paling utama, marilah kita senantiasa mengucapkan puja
dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta inayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul pada
kesempatan kali ini dalam keadaan sehat wal’afiat tak kurang suatu apa.

Solawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
Saw. yang kita tunggu-tunggu syafaatnya di Yaumil Akhir illa Yaumil Qiyamah.

Perkenankanlah saya Ariyanti Setyaningrum dari SMP N 3 Suruh untuk


menyampaikan sedikit pidato dengan tema “Dengan Literasi dan Bulan Bahasa
Kita Tingkatkan Kecintaan Membaca sebagai Budaya Bangsa”.

Hadirin yang terhormat.....

Seperti yang kita ketahui, minat baca masyarakat Indonesia masih sangatlah
rendah. Hasil survei UNESCO menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang
paling rendah di ASEAN adalah di Indonesia. Rendahnya minat baca ini
dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar
0,001. Artinya, dari 1000 penduduk hanya ada 1 orang yang masih memiliki
minat baca yng tinggi. Hal ini sangat jauh jika dibandingkan dengan negara-
negara yang lain. Sayangnya, krisis budaya membaca di Indonesia ini belum
memndapatkan perhatian yang layak. Padahal pentingnya peran membaca adalah
memperteguh dan mengembangkan peradaban, watak, dan harga diri bangsa yang
sangatlah besar.

Membaca bagi kebanyakan orang pada zaman sekarang ini yang katanya zaman
now ini dianggap sebagai pekerjaan yang membosankan. Betul tidak? Padahal kita
bisa menghilangkan rasa bosan yang ada pada diri kita dengan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi yang ada pada gadget. Contohnya dengan aplikasi Wattpad, kita
bisa membaca suatu karya sastra dan referensi yang lain yang pasyinya akan
menambah wawasan kita. Secara tidak langsung, hal ini dapat meningkatkan
minat baca pada diri kita.

Seandainya, masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan teknologi yang ada pada


zaman sekarang ini. Maka pastinya indeks baca masyarakat Indonesia akan
beranjak dari angka 0,001. Betapa indahnya negeri ini. Ada banyak manfaat yang
bisa kita ambil dari membaca. Ternyata membaca juga bisa sebagai sarana
hiburan lhoo... Terutama jika kita membaca topik-topik yang kita sukai, sehingga
dapat melatih kreativitas dan imajinasi kita. Bahkan, menurut para peneliti
membaca juga bisa menunda atau mencegah kehilangan memori, karena sel-sel
yang ada di otak dapat terhubung dan tumbuh.

Hadirin yang terhormat.....

Membaca bukanlah kebiasaan yang biasa, melainkan hal biasa yang harus
dibiasakan. Harry Trauman mengatakan, “Not every reader is a leader, but a
leader must be a reader”. Tidak setiap kutu buku adalah pemimpin, tetapi setiap
pemimpin haruslah kutu buku. So? Apa jadinya negeri kita ini jika pemimpinnya
tidak menjadikan membaca sebagai rutinitas sehari-hari? Tidak dapat
dibayangkan pastinya.

Seperti yang dikatakan Milan Kudera, “Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa
dan peradabannya. Hancurkanlah buku-bukunya. Maka pastilah bangsa itu akan
musnah”. Maka dari itu, untuk menyelamatkan bangsa Indonesia ini dari
kehancuran dan kemusnahan, marilah kita ciptakan generasi penerus bangsa yang
cerdas dan mencintai buku karena buku adalah jendela dunia.

Sekian pidato yang dapat saya sampaikan. Jika ada perkataan maupun perbuatan
saya yang tidak berkenan di hati hadirin, saya pribadi meminta maaf yang setulus-
tulusnya.

Pohon duku ditepi paya

Payanya rata dikota tua


Jadikan buku sahabat setia

Pastilah hidup tidak kecewa

Akhirukallam, wabillahitaufik walhidayah, waridho walinayah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai