Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan
peruntukaannya. Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No. : 02/MENKLH/I/1988 yang dimaksud polusi juga
dinamakan pencemaran air. Ciri-ciri air yang mengalami polusi sangat bervariasi
tergantung dari jenis air dan polutannya atau komponen yang mengakibatkan. Untuk
mengetahui apakah suatu air terpolusi atau tidak, diperlukan pengujian untuk
menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan
dari batasan-batasan polusi air.
Sifat-sifat air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat
polusi air misalnya ( Fardiaz, 2002: 92) :
Mengetahui Kualitas Air Tanah Berdasarkan Kandungan unsur dan senyawa terlarut
dalam air tanah guna menentukan tingkat kelayakan konsumsi air tanah dan kegunaan
air tanah.
Adapun Ion Penyusun Air Tanah itu sendiri dapat dibedakan menjadi ion positif atau
kation: Na+, K+, Ca2+, Mg2+ dan ion negative atau anion yaitu Cl-, HCO-, SO42-
Kualitas Air Tanah secara kimia dapat dilihat melalui beberapa parameter yaitu
a. pH netral
2) Nitrat, nitrit
Nitrat dan nitrit dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan GI (Gastro
Intestinal), diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak
tertolong akan meningggal. Keracunan kronis menyebabkan depresi umum, sakit
kepala, dan gangguan mental. Nitrit terutama bereaksi dengan haemoglobin dan
membentuk Methemoglobin (metHb). Dalam jumlah melebihi normal
Methemoglobin akan menimbulkan Methemoglobinemia. Pada bayi
Methemoglobinemia sering dijumpai karena pembentukan enzim untuk mengurai
Methemoglobinemia menjadi Haemoglobin masih belum sempurna. Sebagai akibat
Methemoglobinemia, bayi akan kekurangan oxigen, maka mukanya akan tampak
biru, karenanya penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit ‘blue babies (Wardhana,
2004).
Salah satu contoh sumber pencemaran nitrat terhadap air minum yakni akibat
kegiatan pertanian. Meskipun pencemaran nitrat juga dapat terjadi secara alami,
tetapi yang paling sering yakni akibat pencemaran yang berasal dari air limbah
pertanian yang banyak mengandung senyawa nitrat akibat pemakaian pupuk
nitrogen (urea) (Wardhana, 2004)..
Senyawa nitrat dalam air minum dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan
methaemoglobinemia, yakni kondisi dimana hemoglobin di dalam darah berubah
menjadi methaemoglobin sehingga darah menjadi kekurangan oksigen. Hal ini
dapat mengakibatkan pengaruh yang fatal, serta dapat mengakibatkan kematian
khususnya pada bayi (Wardhana, 2004).
3) Klorida