3 Latar Belakang
3 Latar Belakang
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Agar kita semua dapat memahami apa itu dinamika kelompok dan
pembentukan team kerja beserta bagian bagiannya dan mengetahui konflik apa saja
yang ada didalam sebuah organisasi beserta cara penyelesaiannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Negara
Dalam makalah ini,adapun beberapa hal yang akan kami bahas mengenai negara,
antara lain :
1. Pengertian negara
Negara berasal dari kata state (Inggris), staat (Belanda), etat (Prancis).
Kata-kata tersebut berasal dari bahasa latin yaitu status atau statum yang
berarti keadaan yang tegak dan tetap. Negara diartikan sebagai organisasi
dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati oleh rakyat serta kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang
efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya. Berikut beberapa pengertian Negara menurut para ahli :
A. Menurut John Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778)
dalam buku Ilmu Negara (1993), negara adalah suatu badan atau
organisasi hasil dari perjanjian masyarakat.
2
B. Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang
mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara
sah dalam suatu wilayah.
C. Menurut Roger F. Solta, negara adalah alat atau wewenang yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas
nama masyarakat.
D. Menurut Mac Iver, negara adalah asosiasi yang menjalankan
penertiban di dalam masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah
dengan diberikan kekuasaan memaksa.
2. Unsur-unsur negara
Suatu negara harus memiliki unsur-unsur pembentuknya. Unsur-unsur
tersebut ada dua macam yaitu:
A. Unsur Konstitutif
a) Rakyat, Rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan
oleh rasa persamaan dan bersama-sama mendiami suatu
wilayah.
b) Wilayah, Wilayah adalah unsur negara yang harus terpenuhi
karena suatu negara harus memiliki batas teritorial yang jelas.
Negara harus memiliki batas yang jelas yang mencakup darat,
laut dan udara di atasnya.
3
c) Pemerintah, Pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang
bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan
bersama didirikannya suatu negara. Sistem pemerintahan
terbagi menjadi dua bentuk, antara lain:
Sistem pemerintahan presidensil Negara yang menganut sistem
pemerintahan presindensil biasanya berbentuk republik dengan
presiden sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.
2) Sistem pemerintahan parlementer Negara dengan sistem
pemerintahan parlementer dipimpin oleh seorang perdana
menteri yang dipilih dari parlemen partai yang memiliki kursi
terbanyak. Kepala pemerintahan tidak ikut campur dalam
urusan pembentukan pemerintahan
B. Unsur Deklaratif
Unsur deklaratif suatu negara adalah unsur yang tidak bersifat
mutlak. Yang termasuk unsur deklaratif adalah pengakuan dari
negara lain, baik pengakuan de facto maupun de jure.Pengakuan
de facto adalah pengakuan atas adanya negara, yakni fakta bahwa
suatu masyarakat politik telah memenuhi tiga unsur pokok negara.
Sedangkan pengakuan de jure yakni suatu negara mendapatkan
hak dan kewajibannya untuk bertindak dan diberlakukan sebagai
suatu negara yang berdaulat penuh di antara negara-negara lain.
4
3. Teori Terbentuknya Negara
Ada tiga teori terbentuknya negara. Teori-teori tersebut antara lain :
A. Teori kontrak social, Teori kontrak sosial beranggapan bahwa
terbentuknya negara didasarkan pada perjanjian-perjanjian
masyarakat dalam tradisi sosial masyarakat Barat. Tokohnya
antara lain Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704)
dan Jean Jacques Rousseau (1712-1778).
B. Teori ketuhanan, Teori ketuhanan dikenal dengan doktrin
teokratis. Teori ini beranggapan bahwa hak memerintah yang
dimiliki para raja berasal dari Tuhan serta raja dan keluarganya
adalah keturunan Dewa.
C. Teori kekuatan, Teori kekuatan beranggapan bahwa suatu negara
terbentuk karena adanya dominasi negara yang kuat, melalui
penjajahan. Yang dimaksud melalui penjajahan adalah bahwa
terbentuknya negara karena pertarungan kekuatan dimana sang
pemenang memiliki kekuatan untuk membentuk sebuah negara.
A. Bentuk-bentuk Negara
Secara umum, negara terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
a) Negara kesatuan, Negara kesatuan adalah bentuk negara
yang merdeka, dan berdaulat dengan satu pemerintah pusat
yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Negara
kesatuan terbagi menjadi dua sistem pemerintahan, yaitu:
5
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi;
sistem pemerintahan yang dipimpin langsung oleh
pemerintah pusat.
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi;
dalam sistem ini kepala daerah diberi kesempatan
untuk mengatur urusan pemerintahan di
wilayahnya sendiri. Indonesia merupakan salah
satu contoh negara kesatuan.
B. Bentuk-bentuk Pemerintahan
Ada tiga macam bentuk pemerintahan, antara lain:
a) Monarki, ialah pemerintahan yang dipimpin oleh seorang
raja. Seperti: Inggris, Swedia, Denmark, Belanda,
Norwegia, Luxemburg, dan Jepang.
b) Oligarki, ialah pemerintahan yang dijalankan oleh
beberapa orang yang berkuasa dari kelompok tertentu.
c) Demokrasi, ialah bentuk pemerintahan yang bersandar
pada kedaultan rakyat. Misalnya Negara Indonesia.
6
5. Tujuan Negara
Sebagai sebuah organisasi kekuasaan dari kumpulan orang-orang yang
mendiaminya, negara harus memiliki tujuan yang disepakati bersama. Tujuan
negara dapat bermacam-macam, yaitu :
a) Bertujuan untuk memperluas kekuasaan.
b) Bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.
c) Bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.
7
f) Ibnu Khaldun menurutnya, Tujuan negara adalah ntuk
mengusahakan kemaslahatan agama dan dunia yang bermuara pada
kepentingan akhirat.
6. Fungsi Negara
Fungsi negara merupakan gambaran dari sebuah negara untuk
mencapai tujuan negaranya. Fungsi negara dapat dikatakan sebagai tugas
suatu negara yang harus dilaksanakan. Fungsi negara menurut para ahli,
antara lain :
a) John Locke, ada 3 yaitu fungsi legislatif (untuk membuat peraturan),
fungsi eksekutif (untuk melaksanakan peraturan), dan fungsi federatif
(untuk mengurusi urusan luar negeri dan urusan perang serta damai).
b) Montesquieu, fungsi negara adalah fungsi legislatif (membuat
undangundang), fungsi eksekutif (melaksanakan undang-undang), dan
fungsi yudikatif (untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati atau
disebut fungsi mengadili). Di Indonesia menganut fungsi dari
Montesquieu yang populer dengan nama Trias Politika.
Selain fungsi di atas, ada juga fungsi minimum yang mutlak perlu
yaitu:
a) Melaksanakan ketertiban (law and order); untuk mencapai tujuan
bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka
negara harus melaksanakan penertiban. Dan dapat dikatakan bahwa
negara bertindak sebagai stabilitator.
b) Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Dewasa ini, fungsi ini dianggap sangat penting, terutama bagi negara-
8
negara baru. Pandangan ini di Indonesia tercermin dalam usaha
pemerintah untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang.
c) Pertahanan; hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan
dari luar. Untuk ini dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
d) Menegakkan keadilan; hal ini dilaksanakan melalui badan-badan
keadilan.
7. Sifat-sifat Negara
Negara memiliki beberapa sifat. Sifat-sifat tersebut antara lain:
a) Sifat memaksa; sifat ini harus ada agar perundang-undangan ditaati
oleh seluruh warga Negara, dengan demikian timbulnya anarkisme
dapat dicegah. Sifat memaksa disini berarti memiliki kekuasaan untuk
memakai kekerasan fisik secara legal.
b) Sifat monopoli; Negara mempunyai hak monopoli dalam menetapkan
tujuan bersama dari masyarakat.
c) Sifat mencakup semua (totalitas); semua hal tanpa terkecuali,
mencakup kewenangan negara. Misalnya peraturan perundang-
udangan seperti kewajiban membayar pajak berlaku untuk semua
orang tanpa terkecuali.
9
Pembukaan UUD 1945, yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur.
10
2.2Konstitusi
Dalam makalah ini adapun beberapa hal yang akan kami bahas mengenai konstitusi,
antara lain :
1. Pengertian Konstitusi
Secara bahasa, konstitusi berasal dari kata Constiture (Prancis),
Constitution (Inggris), Constitutie (Belanda) yang artinya membentuk,
menyusun, menyatakan. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud adalah
pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan aturan suatu negara.
Dalam ilmu politik, konstitusi merupakan sesuatu yang bersifat luas yaitu
keseluruhan dari peraturan-peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur secara mengikat suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu
masyarakat. Sedangkan dalam arti sempit, konstitusi adalah hukum dasar
tertulis (Undang-undang Dasar). Beberapa pendapat ahli hukum mengenai
persamaan dan perbedaan konstitusi dan UUD adalah sebagai berikut :
a) L. J. Van Apeldoorn Menurutnya, konstitusi dan UUD itu berbeda,
konstitusi memuat peraturan tertulis dan peraturan tidak
tertulis.Sedangkan UUD adalah bagian tertulis dari konstitusi.
b) Sri Sumantri berpendapat bahwa keduanya sama, sesuai dengan
praktik ketatanegaraan di beberapa negara termasuk Indonesia.
c) Sovernin Lohman menurutnya, konstitusi meliputi tiga unsur, yaitu:
Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian
masyarakat (kontrak sosial), artinya konstitusi merupakan hasil
dari kesepakatan masyarakat untuk membina negara dan
pemerintah.
Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi
manusia dan warga negara sekaligus penentu batas-batas hak
dan kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya.
11
Konstitusi sebagai kerangka bangunan pemerintahan. Dari
beberapa penjelasan di atas, dapat dirumuskan konstitusi adalah
sebagai berikut: Suatu kumpulan kaidah yang memberikan
pembatasan kekuasaan kepada para penguasa. Suatu dokumen
tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari suatu
sistem politik. Suatu diskripsi yang menyangkut masalah hak
asasi manusia.
2. Klasifikasi Konstitusi
12
C. Konstitusi Derajat-Tinggi dan Konstitusi Tidak Sederajat
a) Konstitusi derajat-tinggi merupakan konstitusi yang berkedudukan
tertinggi dalam negara dan mempunyai beberapa syarat yang berat
dalam perubahan konstitusi.
b) Konstitusi tidak sederajat adalah suatu konstitusi yang derajatnya
seperti konstitusi derajat tinggi namun tidak mempunyai syarat yang
berat. Dalam proses perubahan konstitusi ini sama halnya perubahan
undang-undang yang lain.
13
3. Kedudukan Konstitusi
Konstitusi mempunyai kedudukan terpenting dalam kehidupan
ketatanegaraan. Konstitusi menjadi barometer bernegara dan berbangsa yang
penuh dengan bukti sejarah perjuangan pendahulu. Konstitusi secara umum
berisi norma-norma dasar yang dipakai sebagai pedoman pokok bernegara.
Konstitusi yang ada di dunia ini berbeda-beda dalam tujuan, isi dan bentuknya,
namun tetap mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu sebagai:
A. Konstitusi sebagai Hukum Dasar Konstitusi, berisi aturan dan
ketentuan yang mendasar dalam kehidupan bernegara sehingga
konstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar. Jadi konstitusi menjadi
(a) dasar adanya sebuah lembaga, (b) sumber kekuasaan dari setiap
lembaga Negara, (c) dasar adanya dan sumber bagi isi aturan hukum
yang ada di bawahnya.
B. Konstitusi sebagai Hukum Tertinggi, Pada umumnya konstitusi
mempunyai kedudukan sebagai hukum tertinggi dalam tata hukum
negara. Hal ini berarti bahwa aturan-aturan dalam konstitusi
berkedudukan tertinggi dibandingkan aturan yang lainnya. Sehingga
aturan yang ada dibawah konstitusi harus sesuai atau tidak
bertentangan dengan aturan dalam konstitusi
14
cita hukum (rechtsidee) yang menjadi panutan/panduan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
B. Tujuan Konstitusi, Konstitusi adalah hukum yang paling tinggi
tingkatannya, maka tujuan konstitusi juga untuk mencapai dan mewujudkan
tujuan yang tertinggi, yaitu keadilan, ketertiban dan perwujudan nilai-nilai
ideal seperti kemerdekaan atau kebebasan dan kesejahteraan atau
kemakmuran bersama. Mourice Hourion berpendapat tujuan konstitusi
adalah untuk menjaga keseimbangan antara ketertiban, kekuasaan dan
kebebasan.Sementara itu G.S. Diponolo merumuskan tujuan konstitusi
adalah kekuasaan, perdamaian, keamanan, ketertiban, kemerdakaan,
keadilan, serta kesejahteraan.
C. Fungsi konstitusi, konstitusi Negara memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak
terjadi kesewenang-wenangan yang dapat dilaukan oleh pemerintah,
sehingga hak-hak bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
b) Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara
c) Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi
d) Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan
e) Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang
f) Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan
kebebasan warga suatu negara
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
16
Konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur secara mengikat suatu pemerintahan diselenggarakan dalam
suatu masyarakat. Klasifikasi konstitusi adalah konstitusi tertulis-konstitusi tidak
tertulis, konstitusi fleksibel-konstitusi kaku, konstitusi tinggi-konstitusi tidak
sederajat, konstitusi serikat-konstitusi kesatuan, konstitusi pesidensialkonstitusi
parlementer. Kedudukan konstitusi yaitu sebagai hukum dasar dan hokum tertinggi.
Isi konstitusi adalah hasil perjuangan bangsa diwaktu lampau, tingattingkat tertingi
perkembangan ketatanegaraan sebuah bangsa, pandanganpandangan tokoh-tokoh
pejuang kemerdekaan bangsa, serta cita-cita hukum (rechtsidee) yang menjadi
panutan/panduan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan konstitusi juga untuk
mencapai dan mewujudkan tujuan yang tertinggi, yaitu keadilan, ketertiban dan
perwujudan nilai-nilai ideal seperti kemerdekaan atau kebebasan dan kesejahteraan
atau kemakmuran bersama. Fungsi konstitusi adalah pembatas kekuasaan negera,
pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara dan antara organ Negara dengan
masyarakat, sumber legitimasi, pengalih kewenangan, fungsi simbolik, sarana
pengendalian masyarakat dan sarana pembaruan masyarakat.
17
DAFTAR PUSTAKA
18