Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Hipertermi b.d proses infeksi


2. Nyeri akut b.d agen injuri biologis
3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan, istirahat total
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake makanan yang tidak
adekuat
5. Kerusakan mobilitas fisik b.d pengobatan, intoleransi aktifitas/kelemahan.
6. PK : Perdarahan

RENPRA TYPOID

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Hypertermi b/d Setelah dilakukan Termoregulasi
proses infeksi tindakan  Pantau suhu klien (derajat dan pola)
keperawatan perhatikan menggigil/diaforsis
selama….x 24 jam Pantau suhu lingkungan,
menujukan batasi/tambahkan linen tempat tidur
temperatur dalan sesuai indikasi
batas normal dengan Berikan kompres hangat hindari
kriteria: penggunaan akohol
- Bebas dari Berikan minum sesuai kebutuhan
kedinginan  Kolaborasi untuk pemberian
- Suhu tubuh stabil antipiretik
36-37 C  Anjurkan menggunakan pakaian tipis
menyerap keringat.
 Hindari selimut tebal

2 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri :


injuri fisik Asuhan  Lakukan pegkajian nyeri secara
keperawatan …. komprehensif termasuk lokasi,
jam tingkat karakteristik, durasi, frekuensi,
kenyamanan klien kualitas dan faktor presipitasi.
meningkat dg KH:  Observasi reaksi nonverbal dari
 Klien melaporkan ketidak nyamanan.
nyeri berkurang dg Gunakan teknik komunikasi
scala 2-3 terapeutik untuk mengetahui
 Ekspresi wajah pengalaman nyeri klien sebelumnya.
tenang  Kontrol faktor lingkungan yang
 klien dapat istirahat mempengaruhi nyeri seperti suhu
dan tidur ruangan, pencahayaan, kebisingan.
 v/s dbn  Kurangi faktor presipitasi nyeri.
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologis/non farmakologis)..
 Ajarkan teknik non farmakologis
(relaksasi, distraksi dll) untuk
mengetasi nyeri..
 Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri.
 Evaluasi tindakan pengurang
nyeri/kontrol nyeri.
 Kolaborasi dengan dokter bila ada
komplain tentang pemberian
analgetik tidak berhasil.

Administrasi analgetik :.
 Cek program pemberian analogetik;
jenis, dosis, dan frekuensi.
 Cek riwayat alergi..
 Tentukan analgetik pilihan, rute
pemberian dan dosis optimal.
 Monitor TV
 Berikan analgetik tepat waktu
terutama saat nyeri muncul.
 Evaluasi efektifitas analgetik, tanda
dan gejala efek samping.

3 Sindrom defisit self Setelah dilakukan Self Care Assistence


care b.d askep ...... jam Bantu ADL klien selagi klien belum
kelemahan, Bedrust ADLs terpenuhi dg mampu mandiri
KH:  Pahami semua kebutuhan ADL klien
 Klien bersih, tidak Pahami bahasa-bahasa atau
bau pengungkapan non verbal klien akan
 Kebutuhan sehari- kebutuhan ADL
hari terpenuhi  Libatkan klien dalam pemenuhan
ADLnya
 Libatkan orang yang berarti dan
layanan pendukung bila dibutuhkan
 Gunakan sumber-sumber atau
fasilitas yang ada untuk mendukung
self care
 Ajari klien untuk melakukan self
care secara bertahap
 Ajarkan penggunaan modalitas terapi
dan bantuan mobilisasi secara aman
(lakukan supervisi agar
keamnanannya terjamin)
 Evaluasi kemampuan klien untuk
melakukan self care di RS
 Beri reinforcement atas upaya dan
keberhasilan dalam melakukan self
care
4 Risiko infeksi b/d Setelah dilakukan Konrol infeksi :
imunitas tubuh asuhan keperawatan  Bersihkan lingkungan setelah dipakai
menurun, prosedur … jam tidak pasien lain.
invasive. terdapat 
faktor Batasi pengunjung bila perlu.
risiko infeksi dan dg Intruksikan kepada pengunjung
KH: untuk mencuci tangan saat
 Tdk ada tanda- berkunjung dan sesudahnya.
tanda infeksi  Gunakan sabun anti miroba untuk
 AL normal mencuci tangan.
 V/S dbn  Lakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan keperawatan.
 Gunakan baju dan sarung tangan
sebagai alat pelindung.
 Pertahankan lingkungan yang aseptik
selama pemasangan alat.
 Lakukan dresing infus dan dan
kateter setiap hari Sesuai indikasi
 Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
 berikan antibiotik sesuai program.

Proteksi terhadap infeksi


 Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal.
 Monitor hitung granulosit dan WBC.
 Monitor kerentanan terhadap
infeksi..
 Pertahankan teknik aseptik untuk
setiap tindakan.
 Inspeksi kulit dan mebran mukosa
terhadap kemerahan, panas.
 Ambil kultur, dan laporkan bila hasil
positip jika perlu
 Dorong istirahat yang cukup.
 Dorong peningkatan mobilitas dan
latihan.
 Instruksikan klien untuk minum
antibiotik sesuai program.
 Ajarkan keluarga/klien tentang tanda
dan gejala infeksi.
 Laporkan kecurigaan infeksi.

5 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


nutrisi kurang dari asuhan keperawatan Kaji adanya alergi makanan.
kebutuhan tubuh … jam klien Kaji makanan yang disukai oleh
menunjukan status klien.
nutrisi adekuat Kolaborasi team gizi untuk
dengan KH: penyediaan nutrisi terpilih sesuai
 BB stabil, dengan kebutuhan klien.
 nilai laboratorium Anjurkan klien untuk meningkatkan
terkait normal, asupan nutrisinya.
 tingkat energi Yakinkan diet yang dikonsumsi
adekuat, mengandung cukup serat untuk
 masukan nutrisi mencegah konstipasi.
adekuat  Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori.
 Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi.

Monitor Nutrisi
 Monitor BB jika memungkinkan
 Monitor respon klien terhadap situasi
yang mengharuskan klien makan.
 Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak bersamaan dengan waktu klien
makan.
 Monitor adanya mual muntah.
 Monitor adanya gangguan dalam
input makanan misalnya perdarahan,
bengkak dsb.
 Monitor intake nutrisi dan kalori.
 Monitor kadar energi, kelemahan dan
kelelahan.

6 PK: Perdarahan Setelah dilakukan Pantau tanda dan gejala perdarahan


askep … jam post operasi.
perawat akan Monitor V/S
menangani atau Pantau laborat HG, HMT. AT
mengurangi  kolaborasi untuk tranfusi bila terjadi
komplikasi daripada perdarahan (hb < 10 gr%)
perdarahan  Kolaborasi dengan dokter untuk
terapinya
 Pantau daerah yang dilakukan
operasi
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
THYPOID PADA KELUARGA Ny.S

Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang thypoid b.d kurangnya informasi


Pokok bahasan : Thypoid
Sub pokok bahasan : Thypoids pada keluarga Ny.S
Sasaran : Keluarga Ny.S
Waktu : 1x30 menit
Pertemuan ke : 1(satu)
Tanggal : 04 Januarai 2013
Tempat : Kamar C1 di ruang Melati RSUD kebumen
Penyuluh : 1. Winda Febrianti
2. Restiana Setyorini
3. Fuad Afdlol
4. Khayati Pramularsih

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan Keluarga Ny.S mampu
memahami tentang Thypoid

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Thypoid diharapkan keluarga Ny.S dapat:
1. Menjelaskan pengertian typhoid
2. Menjelaskan penyebab typhoid
3. Menjelaskan tanda gejala typhoid
4. Menjelaskan akibat typhoid
5. Menjelaskan cara pencegahan typhoid
6. Menjelaskan cara perawatan
C. Pokok Materi :
1. Pengertian typhoid
2. Penyebab typhoid.
3. Tanda gejala typhoid
4. Akibat typhoid
5. Bahacara pencegahan typhoid
6. Cara perawatan typhoid
D. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Metode : Ceramah, diskusi dan Tanya jawab


2. Strategi pelaksanaan :
Jam / Waktu

Tahap

Respon

TTD
5 menit
Orientasi :
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengingatkan kontrak
d. Menjelaskan maksud dan tujuan
e. Menanyakan kesediaaan
f. Apersepsi (menanyakan apa yang sudah dan belum diketahui audiens)
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
c. Audiens ingat dengan kontrak
d. Audiens mengerti maksud dan tujuan
e. Audiens siap / bersedia

15 menit
Kerja :
· Menjelaskan pengertian typhoid
· Menjelaskan penyebab typhoid
· Menjelaskan tanda gejala typhoid
· Menjelaskan akibat typhoid
· Menjelaskan cara pencegahan typhoid
· Menjelaskan cara perawatan

a. Menyimak
b. Mengajukan pertanyaan
c. Mendengarkan

10 menit
Terminasi :
a. Melakukan evaluasi
b. Memberikan kesimpulan
c. Membuat rencana tindak lanjut
d. Menutup penkes dengan membaca hamdalah
e. Memberikan salam penutup

a. Mendengarkan
b. Menjawab pertanyaan
c. Menjawab salam

E. Media dan Sumber


1. Media : Leaflet, lembar balik.
2. Sumber :

· Mansjoer, Arif.1999.Kapita Selekta Kedokteran.edisi 3. Jilid I.FKUI, Jakarta.


· Brunner dan Suddart. 2000.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC
· Doengoes, Marylin E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:EGC
· Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 8.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
·

F. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c. Undangan untuk peserta disampaikan 3 hari sebelum penkes
d. Tempat sudah siap 2 hari sebelum penkes
e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes

2. Evaluasi proses
a. 75 % peserta didik datang tepat waktu
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan penyaji
c. Peserta didik aktif bertanya dan memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara aktif

3. Evaluasi hasil ( BISA BERISI PERTANYAAN UNTUK MEMPEROLEH HASIL DI BAWAH)


a) Menyebutkan kembali pengertian typhoid
b) Menyebutkan kembali penyebab typhoid
c) Menyebutkan kembali tanda gejala typhoid
d) Menyebutkan kembali akibat typhoid
e) Menyebutkan kembali cara pencegahan typhoid
f) Menyebutkan kembali cara perawatan typhoid

MATERI :
TYPHOID PADA KELUARGA Ny. S
A. PENGERTIAN
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan
salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis.
Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types
dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica,
khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan.
B. PENYEBAB
Kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi

Faktor yang memudahkan terkena sakit Tifus atau Tifoid:


· Tertular oleh penderita lain , baik berasal dari tinja, urin, muntahan yang terinfeksi yang
mencemari makanan, minuman, maupun sayuran
· Daya tahan tubuh yang rendah atau belum imunisasi lengkap
· Kebiasaan Jajan di tempat yang kurang terjamin kebersihannya
· Bermain di tempat-tempat yang tercemar kuman Salmonella typhi ( pasir, tanah)
· Kebersihan diri yang kurang (perilaku mencuci tangan yang jarang)
C. TANDA DAN GEJALA
a) Demam lebih dari 15 hari dan sakit kepala pada minggu I, biasanya demam pada sore hari dan
minggu II demam dari pagi hingga sore hari

b) Bibir kering, lidah kotor dan terkadang pecah-pecah

c) Nyeri pada Ulu hati/Lambung dan kadang bisa disertai mual/muntah dapat membuat tidak
nafsu makan
d) Diare atau bisa juga sulit buang air besar

D. AKIBAT TYPHOID
a. Gangguan Kesadaran
b. Menyebar ke Organ lain seperti hati, paru-paru bahkan bisa sampai ke otak
c. Mengganggu Pertumbuhan dan perkembangan anak
d. Gangguan Pencernaan
e. Perforasi (kebocoran Usus)

E. CARA PENCEGAHAN
a. Menghindari jajan di tempat yang kurang terjamin kebersihannya
b. Menjaga kebersihan lingkungan
c. Membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, minimal selama 15 detik
d. Mencuci sayuran dan buah-buahan sampai bersih sebelum dimakan
e. meminum air yang matang
f. Mendapatkan Vaksin Thypoid

F. CARA PERAWATAN
a. Istirahat yang cukup
b. Beri makanan tinggi kalori, tinggi protein dan rendah serat dalam bentuk bubur kasar, tidak
pedas, tidak asam dan lunak
c. Berikan ASI dan minuman yang cukup
d. Berikan obat antibiotik sesuai indikasi dokter
e. Jika Demam/panas:
1.Berikan kompres hangat pada kedua lipat ketiak dan lipat paha atau seluruh tubuh
2.Berikan pakaian tipis dan menyerap
3.Berikan makanan dan minuman yang cukup
4.apabila muntah usahakan berikan minum lagi
5.Beri obat penurun panas sesuai dosis

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TYPHOID PADA KELUARGA Ny.S

Anda mungkin juga menyukai